BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan
perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang ada di sekolah dan perguruan agama.
kesehatan yang optimal.10 Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah segala usaha
yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah dan lingkungan
sekolah serta seluruh warga sekolah pada setiap jalur, jenis, jenjang pendidikan
masyarakat usia muda yang perlu diperhatikan kesehatannya agar dapat optimal
kemampuan hidup sehat. Peserta didik dalam lingkungan sehat sehingga peserta
didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis serta optimal,
Sekolah (UKS) adalah usaha kesehatan yang ada didalam lingkungan sekolah
maupun yang ada di sekitar lingkungan sekolah, yang sasaran utamanya adalah
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dapat belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis serta optimal, menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas. 12
belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang didalamnya
mencakup:
lingkungan masyarakat,
2. Sehat, baik dalam arti fisik, mental, sosial maupun lingkungan, dan
9
beserta lingkungannya.14
lingkungannya.15
Sasaran lain UKS adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan
merupakan media yang penting untuk menyalurkan segala bentuk pembaruan tata
cara dan kebiasaan hidup sehat, agar lebih mudah tertanam pada anak-anak.
keluarga, masyarakat sekitarnya, bahkan masyarakat yang lebih luas lagi. Anak
10
didik dikemudian hari diharapkan akan memiliki sikap dan kebiasaan hidup
dengan norma-norma kesehatan. Peserta didik dari tingkat sekolah dasar sampai
(UKS)
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (dikenal dengan
implementasikan dalam
bentuk :
Remaja (PKPR).
c) Pemeriksaan berkala
11
1) Pendidikan kesehatan.
2) Pelayanan kesehatan.
4) Ketenagaan.
5) Sarana Prasarana.
7) Managemen/Organisasi.
Penyelenggaraan Pendidikan.
UKS.
13
1068/Menkes/ SKB/VII/2003;
Nomor : MA/230 B/2003; Nomor : 4415-404 Tahun 2003 tanggal 23 Juli 2003
a. Tingkat pusat
Masyarakat terdiri dari beberapa seksi yaitu : seksi kesehatan anak sekolah dan
mahasiswa, seksi kesehatan anak-anak luar biasa, seksi olahraga kesehatan, seksi
b. Tingkat provinsi
memberi bantuan materi dan keuangan ke daerah tingkat II dan lain-lain usaha
c. Tingkat kota/kabupaten
Kota. Fungsi dan tanggung jawabnya meliputi : membuat rencana kerja harian,
kursus kesehatan, kursus UKS bagi guru, murid, dan petugas kesehatan setempat,
UKS.
di wilayah kerjanya.
tumpang tindih dari berbagai kegiatan UKS sebaiknya diwujudkan dalam satu
UKS harus dipahami sebaik-baiknya. Sebab, tidak sedikit sekolah atau guru yang
beranggapan bahwa UKS merupakan tugas dari petugas kesehatan saja atau
seperti:
3. Departemen Kesehatan
4. Departemen Agama
peserta didik di lakukan upaya menanamkan perinsip hidup sehat sedini mungkin
1. Pendidikan kesehatan
2) Memiiki nilai dan sikap yang postif terhadap prinsip hidup sehat
syarat kesehatan
1) Kegiatan kurikuler
2) Kegiatan ekstrakulikuler
1) Kegiatan Kurikuler
kecelakaan bagi peserta didik. Untuk itu perlu di tanamkan sikap hidup
keselamatan kerja.
2) Kegiatan ekstrakulikuler
19
Dokter kecil
lingkungan
dan SMA.
2. Pelayanan kesehatan
optimal.
Dokter kecil;
antara lain:
pembawa penyakit.
(PHBS)
sekolah.
(c) Perkemahan;
(d) Penjajahan/hiking/darmawisata;
Remaja; dan
dengan :
lainnya;
sekolah/madrasah/pondok pesantren. 17
Sarana yang ada diruang UKS adala seperti meja obat/ meja alat
gurden, Lemari obat atau kotak obat, Alat pengukur tinggi badan, Wastafel
dan lain-lain.
b. Alat-alat pemeriksa
PPPK.
c. Alat-alat PPPK
3. Kain pembalut, kapas steril, kasa steril, perban kain, perban plastik,
plester.
6. Sabun antiseptik
8. Obat antimalaria
dan lain-lain).
d. Obat-obatan
nyeri atau sakit kepala, Obat mules, Obat alergi, Obat merah, Tetes mata,
Sumber dana kegiatan pada sekolah diperoleh dari orang tua peserta didik,
28
dan SBPP. Inpres sumbangan lain yang tidak mengikat, dan dana yang
kebun sekolah.16
A. Monitoring
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Fungsi
sekolah/madrasah.
4. Ruang lingkup
5. Sasaran
Sasaran monitoring :
d. Upaya pengembangan.
6. Pelaksanaan monitoring
Provinsi : 1 kali/tahun
sesuai kebutuhan.
B. Evaluasi ( Penilaian)
1. Pengertian
2. Maksud evaluasi
UKS.
31
3. Ruang lingkup
4. Sasaran evaluasi
kenyamanan.
32
program UKS.
Pengembangan UKS.
C. Pelaporan
sebagai berikut :
tahunan/tahunan.
yang bermusuhan yang di tunjukan terdadap diri sendiri, orang lain, dan
penggunaan fisik yang dilakukan oleh seseorang yang dapat menimbulkan luka
baik secara fisik maupun non fisik terhadap orang lain. Kekerasan menurut Johan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
ekstrim dari marah atau ketakutan (panic). Perilaku agresif dan perilaku kekerasan
itu sendiri sering dipandang sebagai suatu rentang, dimana agresif verbal disuatu
bertingkah superior yang sering kali menyakiti hati orang lain melalui tindakan
34
bertujuan untuk menyakiti hati atau merusak barang orang lain untuk
verbal maupun nonverbal, serta perasaan benci yang dapat menimbulkan bahaya
1) Faktor predisposisi
di dalamnya adalah :
a. Pengetahuan
b. Sikap
1. Menerima (receiving)
35
2. Merespon (responding)
3. Menghargai (valuing)
sikap menghargai.
c. Jenis Kelamin
2) Faktor pemungkin
tinggi pula sikap dan perilaku kekerasan orang tersebut. Jika seseorang
perilaku kekersan akan menjadi hal yang biasa bagi orang tersebut.
sehingga seseorang tidak akan lagi takut melakukan kekerasan pada orang
lain.
3) Faktor penguat
a. Orang Tua
Banyak anak yang belajar perilaku kekerasan dari orang tuanya dan
didik sejak dini untuk melindungi diri dari segala bentuk potensi
b. Teman
nilai yang positif maka remaja akan menunjukan sikap dan perilaku
c. Guru
sekolah.
38
d. Psikologi
1. Kontrol diri
sebaliknya.
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia
bermain/oddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5), usia sekolah (5-11 tahun)
hingga remaja (11-18 tahun).22 Menurut Konvensi Hak Manusia (KHA) definisi
anak secara umum adalah manusia yang umurnya belum mencapai 18 tahun.
Sedangkan menurut definisi WHO, batasan usia anak adalah sejak anak di dalam
adalah Seorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak
dalam kandungan. Menurut pasal tersebut anak adalah siapa saja yang belum
berusia 18 tahun dan termasuk anak yang di dalam kandungan, yang berarti segala
anak tersebut berada dalam kandungan hingga berusia 18 (delapan belas) tahun.25
dan dilaksanakan dengan aturan-aturan yang ketat seperti harus berjenjang dan
40
yang di dalamnya terdapat suatu proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Lingkungan sekolah terdiri dari lingkungan fisik dan non fisik. Sedangkan
belajar memberikan pengaruh terhadap hasil belajar anak. Guru harus dapat
anak
1) Kedisiplinan
Relasi guru dan siswa yang baik, akan membuat siswa menyukai
kekerasan yang dominan adalah para guru, terlepas dari soal motivasi
dari teman-temannya.
4) Iklim Sekolah
siswa. Hal tersebut dapat dicapai dengan berbagai cara, antara lain
kekerasan di sekolah.21
1. Kekerasan fisik
dengan kasat mata dan dirasakan oleh tubuh. Kekerasan ini meliputi
2. Kekerasan psikologi
dirasakan korban tidak nampak jelas bagi orang lain. Kekerasan ini
mengancam, dsb.
43
3. Kekerasan sosial
lingkungannya.
4. Kekerasan seksual
sekolah
Murid akan menderita baik secara fisik maupun mental yang akan
tidak mengajar murid untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana
yang buruk, dan tidak menghentikan perilaku keliru jika mereka ada di luar
b. Dampak Psikologis juga meliputi rasa takut, rasa tidak aman, dendam,
membawanya ke penjara.
Ketentuan pidana ini termuat dalam Bab XII dari pasal 77 hingga pasal 90.
Berikut ini adalah pasal-pasal yang bisa digunakan untuk mendakwa para
juta rupiah).30
menengah umum.32
tiga tingkatan kelas yakni dari kelas satu sampai kelas tiga. Dan umur kronologis
(MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK),
berbeda dari struktur kurikulumnya saja, tetapi juga berbeda dalam metode belajar
47
metode belajar pada Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan
yaitu diantaranya adalah pada Sekolah Menengah Atas lebih banyak diberikan
diberikan lebih banyak praktek dari pada teori. Hal lain yang membedakan dua
Kejuruan belajar bukan hanya di sekolah tetapi juga dunia kerja, sedangkan siswa
Program UKS terdiri dari Trias UKS, yaitu Pendidikan Kesehatan yang
lingkungan sekolah sehat. Program UKS tersebut sangat erat kaitannya dengan
program bidang pendidikan, dimana dalam UU No.20 tahun 2003 tentang sistem
Mencermati tujuan pendidikan nasional itu, maka melalui kegiatan UKS ini
diharapkan dapat membentuk manusia yang sehat, yaitu sehat fisik, mental dan
48
sosial sehingga bisa menjadi SDM yang potensial dalam pembangunan bangsa
dan negara.33
lebih di utamakan pada upaya promotif dan preventif yang di lakukan secara
Kesehatan, yaitu :
1. Melibatkan semua pihak melaksanakan UKS (peserta didik, guru, staf TU,
berbahaya
diri
sekolah :
sederhana
keamanan makanan
seluruh siswa
pelecehan
Peran serta aktif dari kader, guru, petugas kesehatan dan organisasi
masyarakat
Pusat penyuluhan
menanagani kasus kekerasan terhadap anak yang memiliki derajat ringan, seperti
luka ringan, cidera sederhana (luka bakar ringan, laserasi superfisial lebam),
Internal
PENCEGAHAN
Lingkungan
Sekolah
Peran Usaha Perilaku kekerasan
Kesehatan anak Di Sekolah
Ketenagaan Sekolah (UKS)
UKS
Eksternal
Lingkungan Sekolah
Peran Usaha
Tingkat Pendidikan kesehatan Siswa Kesehatan
Sekolah (UKS)
terhadap
Fasilitas Kesehatan Sekolah
pencegahan
Perilaku
Ketenagaan UKS Kekerasan anak
di Sekolah
Sumber Dana UKS
2.5.3 Hipotesis
anak di sekolah
anak di sekolah
sekolah