A. LATAR BELAKANG
Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya pendidikan
dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah, dan
bertanggungjawab dalam menamakan, menumbuhkan, mengembangkan dan membimbing
untuk menghayati, menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan
peserta didik sehari-hari. UKS adalah salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin.
Dalam UU No.23 Tahun 1992 dinyatakan bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan
mewujudkan tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan masyarakan yang optimal sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan Nasional. Selain itu pada Bab V pasal 45 disebutkan bahwa
”Kesehatan diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik
dalam lingkungan hidup sehat, sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang lebih
berkualitas”.
Sedangkan dalam UU No. 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab. Diantara tujuan tersebut terdapat tujuan yang menyangkut kesehatan baik
kesehatan jasmani maupun kesehatan mental sosial, dimana keduanya sangat mempengaruhi
terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya.
Salah satu modal pembangunan nasional adalah sumber daya manusia yang
berkualitas yaitu sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta mempunyai
produktivitasi yang optimal.
Untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat fisik, mental dan sosial serta
mempunyai produktivitas yang optimal diperlukan upaya-upaya pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan secara terus-menerus yang dimulai sejak dalam kandungan, balita,
usia sekolah sampai dengan usia lanjut.
Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu upaya
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditunjukan kepada peserta didik (usia
sekolah), yang merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan kualitas
fisik penduduk.
Peserta didik merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai tingkat kesehatan
yang lebih baik bila dibandingkan dengan berbagai kelompok masyarakat lainnya, meskipun
demikian kelompok ini merupakan kelompok yang rawan karena berada dalam periode
pertumbuhan dan perkembangan.
Dari berbagai hasil penelitian maupun pengamatan yang dilakukan baik oleh
Departemen Pendidkan Nasional, Departemen Kesehatan, Departemen Agama, Departemen
Dalam Negeri dapat disimpulkan berbagai kondisi sebagai berikut.
1. Pelaksanaan Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah, ditinjau dari segi sarana/prasarana,
pengetahuan dan sikap peserta didik di bidang kesehatan, warung sekolah, makanan
sehari-hari/gizi, kesehatan gigi, kesehatan pribadi dan sebagainya secara umum
memperlihatkan bahwa prinsip hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik belum
mencapai tingkat yang diharapkan.
2. Sasaran pelaksanaan UKS di tinjau dari cakupan (coverage) sekolah, peserta didik,
tenaga pendidikan, dan sarana prasarana masih belum memadai.
3. Ancaman sakit terhadap murid masih tinggi dengan adanya penyakit endemis dan
kekurangan gizi.
4. Masalah kesehatan anak usia sekolah meliputi:
a. Masalah yang berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti:
kecacingan, diare, caries gigi/ gigi berlubang
b. Masalah yang berkaitan dengan faktor beresiko (penyalahgunaan Narkoba, seks
bebas, penyakit Infeksi Menular Seksual termasuk HIV/AIDS; Infeksi Saluran
Reproduksi)
c. Masalah gizi (gizi kurang, gizi buruk, gizi lebih, anemia)
d. Gangguan kesehatan yang berkaitan dengan sanitasi dasar (air bersih, jamban/WC
dan pembuangan air limbah) yang kurang memenuhi syarat kesehatan, seperti:
Typhus, cholera, disentri.
5. Masalah Suber Daya Manusia (SDM)
a. Kurangnya guru yang mengajar pendidikan kesehatan/ guru yang menangani UKS
(Guru Pembina UKS)
b. Kader kesehatan sekolah (dokter kecil) perlu dilatih dalam bidang kesehatan
(pedidikan dan pelayanan)
6. Terbatasnya sarana dan prasarana UKS, seperti:
a. UKS kit (peralatan) dan ruang UKS
b. Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) seperti poster, leaflet, lembar
balik, KMS dan lain –lain
c. Buku/ pedoman dibidang Pembinaan, Pelaksanaan dan pengembangan UKS
d. Sekretariat Tim Pembina UKS yang belum optimal berfungsi.
7. Masih belum optimalnya kerja sama lintas program maupun lintas sektor dalam
melaksanakan pembinaan dan pengembangan UKS
8. Monitoring dan efaluasi yang belum optimal; yang disebabkan karena:
a. Belum diaktifkan baik secara berkala maupun insidentil
b. Belum adanya petugas khusus yang menangani Monitoring dan Evaluasi
Semua hal tersebut menunjukan masih banyaknya tantangan dalam pelaksanaan
program UKS. Oleh karena itu intensitas pembinaan program UKS senantiasa perlu
ditingkatkan.
2. Tujuan UKS
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat,
sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Sedangkan secara khusus tujuan UKS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat
dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang di dalamnya mencakup:
a. Memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup
sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan
di perguruan agama, di rumah tangga, maupun di lingkungan masyarakat;
b. Sehat, baik dalam arti fisik, mental, sosial maupun lingkungan; dan
c. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan
narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah
pornografi dan masalah sosial lainnya.
3. Sasaran UKS
Sasaran UKS meliputi:
a. Sasaran primer : Peserta didik
b. Sasaran sekunder : Guru, pegawai sekolah, orang tua siswa, dan masyarakat
lingkungan sekolah
5. Landasan Hukum
Sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan melalui kerjasama lintas sektoral,
landasan hukum Usaha Kesehatan Sekolah adalah :
a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun1992, tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3495)
b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3839) yang disempurnakan menjadi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
c. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 206)
BAB II
ORGANISASI TIM PELAKSANA UKS
Untuk lebih memfokuskan pelaksanaan tiga program pokok UKS di SMP Atlantis
Plus, maka dibentuklah Tim Pelaksana UKS.
A. Fungsi Tim Pelaksana UKS
Tim Pelaksana UKS di SMP Atlantis Plus berfungsi sebagai penanggungjawab dan
pelaksana program UKS di SMP berdasarkan perioritas kebutuhan dan kebijakan yang
ditetapkan oleh TP UKS Kab/ Kota
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat (Trias UKS).
A. Pendidikan Kesehatan
1. Tujuan Pendidikan Kesehatan
Tujuan Pendidikan kesehatan ialah agar peserta didik:
a. Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur;
b. Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat;
c. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan;
d. Memiliki kebiasaan hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan;
e. Memiliki kemampuan dan kecakapan (Life Skills) untuk berperilaku hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari;
f. Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan secara harmonis
(Proporsional);
g. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan penyakit
dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari;
h. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar (narkoba, arus informasi,
dan gaya hidup yang tidak sehat);
i. Memiliki tingkat kesegaran jasmani yang memadai dan derajat kesehatan yang
optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.
b. Kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran biasa (termasuk
kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun diluar sekolah dengan
tujuan antara lain untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa serta
melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.
Kegiatan ekstrakurikuler mencakup kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
(UKS).
1) Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan antara lain :
a) Wisata siswa
b) Kemah (persami)
c) Ceramah, diskusi
d) Lomba-lomba antar kelas maupun antar sekolah
e) Bimbingan hidup sehat
f) Warung sekolah sehat
2) Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan (sekaligus
merupakan upaya pendidikan) bimbingan hidup sehat berupa :
a) Penyuluhan keterampilan, latihan keterampilan antara lain :
- Dokter Kecil
- Kader Kesehatan Remaja
- Palang Merah Remaja
- Saka Bakti Husada/ Pramuka/ Santri Husada
b) Membangun kegiatan posyandu pada masa liburan sekolah
3) Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pembinaan lingkungan kehidupan
sekolah sehat
a) Kerja bakti kebersihan
b) Lomba sekolah sehat
c) Lomba yang berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan
d) Pembinaan kebersihan lingkungan mencakup pemberantasan sumber penularan
penyakit
e) Piket sekolah seperti dalam pelaksanaan 7K
B. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif),
dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan terhadap peserta didik dan lingkungannya.
1. Tujuan Pelayanan Kesehatan
Tujuan pelaksanaan kesehatan ialah :
a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam
rangka membentuk perilaku hidup sehat
b. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah
terjadinya penyakit, kelainan dan cacat
c. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit/ kelainan
pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang cidera/ cacat
agar dapat berfungsi optimal.