Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas merupakan suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat


pengembangan kesehatan masyarakat,yang juga membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerja
melalui upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan (Depkes RI 1991 ).
Salah satu upaya kesehatan pengembangan yang dilaksanakan di Puskesmas adalah Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS).

Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program kesehatan.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah wahana belajar mengajar untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan
yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia indonesia seutuhnya.

Ditinjau dari bidang kesehatan, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan strategi
untuk mencapai kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan dan menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan, yang selanjutnya akan menghasilkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.

Sekolah perlu memiliki lingkungan yang mencerminkan hidup sehat sehingga menjamin
proses belajar mengajar yang baik serta menciptakan kondisi yang mendukung tercapainya
kemampuan untuk hidup sehat, khususnya bagi peserta didik. Hal ini dapat dicapai melalui
program usaha kesehatan sekolah (UKS). Program usaha kesehatan sekolah terdiri dari tiga
yang disebut dengan TRIAS UKS, Meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan
pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.

Dalam menyelenggarakan usaha kesehatan sekolah maka dibuatlah UUNo 23 Tahun


1992 tentang kesehatan BAB 5 Bagian 13 Pasal 45 Ayat 1, mengamanatkan bahwa
Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta
didik dalam lingkungan sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuhdan berkembang
secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.
UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,mengamanatkan bahwa:
1. Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar,tumbuh,
dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumber daya manusia
yang berkualitas
2. Kesehatan sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan melalui
sekolah formal dan informal atau melalui lembaga pendidikan lain.

1
Namun peranan UKS di beberapa sekolah belum berjalan dengan baik, padahal masalah
yang dihadapi anak usia sekolah dan remaja sangat kompleks dan bervariasi. Hal ini dapat
dilihat dari kesehatan anak usia sekolah yang meliputi kebersihan perorangan dan
lingkungan,kesehatan gigi dan mulut serta kebersihan diri pada khususnya.Kondisi ini akan
berpengaruh pada derajat kesehatan anak sekolah khususnya peserta didik,apabila hal ini
tidak mendapatkan respon positif dari masyarakat maupun pemerintah. Untuk itu diperlukan
laporan tahunan UKS di UPTD Puskesmas Ciemas.

Laporan ini juga membahas tentang penjaringan kesehatan anak usia sekolah dan pra sekolah
serta kegiatan program UKS selama 1 tahun.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat.
Sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh anak usia sekolah dan pra
sekolah dalam rangka pembentukan manusia indonesia seutuhnya di wilayah Kerja
Puskesmas Ciemas.

2. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di Sekolah

2. Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di Sekolah


3. Mengetahui permasalahan kegiatan Program UKS di Puskesmas Ciemas selama 1
tahun
4. Adanya alternatif pemecahan masalah Program UKS yang ada di Puskesmas Ciemas

C. Manfaat

1. Bagi Petugas UKS


a. Memperoleh tambahan ilmu dan keterampilan dalam melakukan evaluasi program
UKS.
b. Menambah pengalaman serta wawasan pengetahuan tentang Program UKS.
c. Dapat mengetahui masalah yang terjadi didalam pelaksanaan program UKS di
Puskesmas Ciemas dan membuat alternatif penyelesaian masalah.
d. Mengetahui data cakupan peserta didik yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas
Ciemas secara keseluruhan.

2
2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
Dengan adanya laporan tahunan ini ada hasil evaluasi serta ada umpan balik yang
positif bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi sehingga dapat membuat
perencanaan kegiatan kesehatan khususnya program UKS yang lebih baik dan lebih
bermutu khususnya bagi anak usia sekolah dan pra sekolah.

3. Bagi Puskesmas Ciemas


Memperoleh masukan data mengenai program UKS, sehingga segala masalah dan
alternatif penyelesaian masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program UKS selama
1 tahun yang ada di Puskesmas Ciemas dapat diselesaikan dengan baik.

3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. PROGRAM UKS
1. Pengertian
Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) merupakan salah satu strategi yang dilakukan
untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang
berusia 7–21 tahun, yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 3
subkelompok yakni pra remaja (7 – 12 tahun), remaja (13-18 tahun), dewasa muda (19-
21 tahun). (Pedoman pelayanan kesehatan untuk sekolah dasar,1990 dan materi
pelatihan dokter kecil, 1991).Tujuan UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan
dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan derajat peserta didik maupun
warga sekolah serta menciptakan lingkungan yang sehat.

2. Landasan Hukum
Usaha Kesehatan Sekolah dilaksanakan sesuai UU No.23 Tahun 1992 tentang
kesehatan. Didalam Bab V pasal 45 ayat 1 UU tersebut menyebutkan bahwa kesehatan
sekolah diselengarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat siswa dalam
lingkungan hidup sehat sehingga siswa dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara
harmonis dan optimal menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.( Pedoman
Pembinaan dan Pengembangan UKS, 2003 )

UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,mengamanatkan bahwa:


1. Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat
belajar,tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas
2. Kesehatan sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan melalui
sekolah formal dan informal atau melalui lembaga pendidikan lain.
3. Tujuan
a) Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat
kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukan manusia indonesia seutuhnya
b) Tujuan Khusus
Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat serta meningkatkan
derajat kesehatan siswa, yang mencakup :
a. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip
hidup bersih dan sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan

4
kesehatan di sekolah, perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan
masyarakat
b. Sehat,baik dalam arti fisik, mental maupun sosial
c. Memiliki daya hayal dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk,
penyalahgunaan NAPZA,serta masalah sosial lainnya.(Pedoman Pembinaan dan
Pengembangan UKS,2003).
4. Sasaran
Peserta didik dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan tingkat pendidikan
menengah dan pendidikan kejuruan dan termasuk perguruan agama beserta
lingkungannya.(Pedoman pelayanan kesehatan untuk sekolah dasar,1990 dan Pedoman
pembinaan dan pengembangan UKS,2003)

5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS ( dikenal dengan istilah
TRIAS UKS ), yang meliputi :
a. Pendidikan kesehatan, yang meliputi
1. Pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang prinsip hidup sehat
2. Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal pengaruh buruk dari
luar
3. Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari
b. Pelayanan kesehatan disekolah, antara lain
1. Pelayanan kesehatan
2. Pemeriksaan dan penjaringan kesehatan peserta didik
3. Pengobatan ringan dan P3K maupun P3P
4. Pencegahan penyakit
5. Penyuluhan kesehatan
6. Pengawasan warung sekolah dan perbaikan gizi
7. Pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status gizi dan hal lainnya
yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
8. Rujukan kesehatan ke Puskesmas
c. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat,baik fisik,mental,sosial maupun
lingkungan misalnya
1. Pelaksanaan 5K(kebersihan,keindahan,kenyamanan,ketertiban,keamanan)
2. Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan
3. Pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru,murid,pegawai sekolah,
orang tua murid dan masyarakat sekitar)

5
B. PENJARINGAN KESEHATAN
Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program
kesehatan, selain jumlahnya yang besar diperkirakan 24% dari jumlah penduduk mereka
juga merupakan sasaran yang mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik yaitu berada
disekolah/madrasah.Berdasarkan tahun 2017 jumlah peserta didik di SD,SMP,SMA/SMK
yaitu 45,4 juta jiwa sedangkan jumlah peserta didik di MI,MTs dan MA yaitu 8,2 juta jiwa.
Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala pada anak usia sekolah dan remaja
dibutuhkan untuk mendukung proses belajar mengajar sementara data menunjukan terdapat
masalah kesehatan yang cukup kompleks. Masalah kurangnya aktifitas fisik,menunjukan
sebanyak 49,6% anak usia 10-14 tahun dan 35,4% anak usia 15-19 tahun beraktifitas fisik
kurang. Masalah gigi dari data yang sama juga menyatakan bahwa pengalaman karies untuk
anak usia 12 tahun 72,6%, karies aktif umur 12 tahun 53,7%. 73,6% anak usia 12 tahun
memerlukan penambalan gigi, sedangkan yang sudah dilakukan penambalan gigi baru 3,2%.
Masalah status gizi anak usia 6-12 tahun 15,1% sangat pendek dan 20,5% pendek, 4,6%
sangat kurus dan 7,6% kurus serta 9,2% mengalami kegemukan. Angka anemia pada anak
usia <14 tahun 9,8% sementara anak usia >15 pada anak perempuan 19,7% dan anak laki-
laki 13,1%.
Pada anak usia 5-14 tahun terjadi gangguan pendengaran sebesar 0,08% dan ketulian
0,04%. Masalah kesehatan mata sebesar 1,1% terjadi pada anak usia 6-14 tahun mengalami
refraksi dan 0,2% anak usia 6-14 tahun mengalami kebutaan. Pada anak usia 12-15 tahun
mengalami menstruasi pertama sebanyak 89% namun dalam kurun waktu 5 tahun
mengalami peningkatan persentase anak yang mendapat haid pertama di usia kurang dari 10
tahun sebanyak 1,1%. Selain masalah kesehatan diatas perilaku berisiko diantaranya
masalah merokok sebanyak 1,4% anak usia 10-14 tahun dan 18,3% anak usia 15-19 tahun
merokok dengan rata-rata merokok 7,7% batang pada perokokusia 10-14 tahun dan 9,6%
batang pada perokok usia 15-19 tahun.
Melihat permasalahan yang ada, pelayanan kesehatan di sekolah diutamakan pada
upaya peningkatan kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif. Upaya preventif antara
lain kegiatan penjaringan kesehatan (skrining kesehatan) peserta didik.
Penjaringan kesehatan merupakan suatu prosedur pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
untuk mendeteksi dini masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses belajar dan
tumbuh kembang anak sehingga dapat ditindaklanjuti dengan segera. Kegiatan penjaringan
kesehatan merupakan bagian dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan
tingkat kabupaten kota yang diatur dengan peraturan pemerintah dan peraturan menteri
kesehatan dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Tujuan umum dilakukan penjaringan kesehatan adalah untuk Meningkatkan derajat
kesehatan anak usia sekolah dan remaja secara optimal dalam mendukung tumbuh kembang
dan proses belajar. Sedangkan tujuan khususnya adalah sebagai berikut :

6
a. Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan anak usia sekolah dan remaja.
b. Tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan anak usia
sekolah dan remaja, maupun untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun program
pembinaan kesehatan sekolah.
c. Termanfaatkannya data untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
program pembinaan anak usia sekolah dan remaja.
Landasan Hukum dilaksanakannya penjaringan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
3. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 tahun2014 tentang Kesehatan Anak
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan
7. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri
Agama, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 6/X/PB tahun 2014, Nomor 72 tahun 2014,
Nomor 41 tahun 2014, Nomor 81 tahun 2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan
Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah.

Sasaran penjaringan kesehatan adalah anak usia sekolah dan remaja kelas 1 SD/MI,
kelas 1 SMP/MTs, dan kelas 1 SMA/SMK/MA negeri dan swasta.
Kebijakan Operasional Penjaringan Kesehatan anak usia sekolah dan remaja adalah sebagai
berikut :
1. Penjaringan kesehatan anak usia sekolah dan remaja merupakan bagian dari pelayanan
dasar kesehatan sebagai urusan wajib pemerintah daerah.
2. Penjaringan dilakukan 1 tahun sekali pada awal tahun pelajaran terhadap murid kelas 1
SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA negeri dan swasta.
Strategi Operasional Penjaringan Kesehatan Peserta Didik sebagai berikut :
1. Pendanaan kegiatan penjaringan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dibiayai oleh
anggaran Kabupaten/Kota.
2. Kegiatan penjaringan kesehatan merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk
memenuhi persyaratan standar minimal pelayanan bidang kesehatan dalam program
UKS.
3. Penjaringan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dilakukan oleh suatu Tim
Penjaringan Kesehatan dibawah koordinasi Puskesmas. Tim tersebut terdiri atas tenaga
kesehatan puskesmas, guru dan kader kesehatan (dokter kecil/kader kesehatan remaja)
dari sekolah yang bersangkutan.

7
4. Puskesmas sebagai organisasi fungsional kesehatan di tingkat pelayanan dasar
bertanggungjawab dalam pelaksanaan penjaringan kesehatan anak usia sekolah dan
remaja di wilayah kerjanya.
Langkah-langkah pelaksanaan penjaringan kesehatan sebagai berikut :
 Persiapan Penjaringan Kesehatan
1. Dinas Kesehatan Kabupaten menugaskan kepada Puskesmas untuk melaksanakan
kegiatan penjaringan kesehatan anak usia sekolah dan remaja di wilayah kerjanya
2. Dinas Kesehatan Kabupaten berkoordinasi dengan lintas sektoral terkait
( Dinas Pendidikan dan Kandepag ) untuk memberikan informasi dan sosialisasi
kepada sekolah-sekolah untuk menghasilkan :
a) Kesepakatan tentang penjaringan kesehatan anak sekolah
b) Inventaris tenaga, sarana termasuk dana yang ada untuk kebutuhan pelaksanaan
penjaringan kesehatan anak usia sekolah dan remaja
c) Identifikasi kebutuhan operasional dalam kegiatan penjaringan kesehatan anak
usia sekolah dan remaja
d) Persiapan pelaksanaan penjaringan kesehatan meliputi kesiapan Puskesmas,
jumlah sekolah, dan jumlah anak usia sekolah dan remaja di tiap wilayah kerja
Puskesmas.
3. Pimpinan Puskesmas mengadakan pertemuan dengan unsur Tim Pembina UKS
Kecamatan lainnya dan kepala sekolah serta unsur lain yang dipandang perlu untuk
menghasilkan :
a) Inventarisasi data tentang jumlah sekolah, penyebaran sekolah serta jumlah anak
usia sekolah dan remaja kelas 1
b) Rencana kerja penjaringan kesehatan,yang mencakup jadwal kerja, tenaga
pelaksana, kegiatan pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan penjaringan
kesehatan menurut sekolah sasaran.

 Pelaksanaan Penjaringan Kesehatan


Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi
pemeriksaan fisik, laboratorium, penyimpangan mental emosional, serta kesegaran
jasmani.Rangkaian tersebut seharusnya dilaksanakan seluruhnya, namun dalam
pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi wilayah setempat.
Penjaringan kesehatan anak usia sekolah dan remaja meliputi :
1) Pemeriksaan keadaan umum
2) Pengukuran tekanan darah dan denyut nadi
3) Penilaian status gizi
4) Pemeriksaan gigi dan mulut
5) Pemeriksaan indera (penglihatan, pendengaran)
6) Pemeriksaan laboratorium

8
7) Pengukuran kesegaran jasmani
8) Deteksi dini penyimpangan mental emosional
9) Pemberian TTD dan obat cacing

9
BAB III
ANALISA SITUASI PUSKESMAS

A. Gambaran Umum Puskesmas

UPTD Puskesmas Ciemas terletak disebelah selatan Ibukota Kabupaten Sukabumi


dengan luas wilayah 29.233 Ha yang terdiri dari lahan kering dan lahan basah dengan
ketinggian mulai 0 meter s.d 700 meter diatas permukaan laut. Sedangkan batas-batas wilayah
kerja Puskesmas Ciemas adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Samudera Hindia


b. Sebelah selatan berbatasan dengan : Kecamatan Waluran
c. Sebelah Barat berbatasan dengan : Kecamatan Ciracap
d. Sebelah Timur berbatasan dengan : Kecamatan Simpenan

Wilayah kerja Puskesmas Ciemas kecamatan Ciemas terdiri dari 3 desa,yang masing-masing
memiliki luas yang berbeda,yaitu desa Ciemas dengan luas wilayah 9.470 Ha, Desa Girimukti
dengan luas wilayah 9.253 Ha,dan Desa Mekarjaya dengan luas wilayah 10.500 Ha,dari
ketiga Desa di wilayah kerja Puskesmas Ciemas, jangkauan dalam memberikan pelayanan
kesehatan sangat bervariasi dengan sarana transportasi yang terkadang sulit untuk dijangkau
oleh kendaraan roda empat maupun roda dua.

B. Gambaran Keadaan UKS

a. Situasi Geografis Sekolah


Di wilayah kerja Puskesmas Ciemas Kecamatan Ciemas terdapat 46 Sekolah. Ada
pula terdapat sekolah yang terjauh dari di wilayah kerja Puskesmas Ciemas.Penjelasan
situasi Geografis sekolah diterangkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 1.1
Situasi Geografis Sekolah di wilayah kerja Puskesmas Ciemas
Kecamatan Ciemas
Jumlah Jarak Waktu
Jumlah
siswa ke tempuh ke
No Nama Lembaga Alamat Seluruh
yang PKM PKM
Murid
dijaring ( KM ) (Menit)
1 2 3 4 5 6 7
SD Negeri
1. SDN I Ciemas Ciemas 226 0,5 5
2. SDN Cipeundeuy Ciemas 118 4 45
3. SDN Neglasari Ciemas 115 8 40
4. SDN Ciporeang Ciemas 117 35 60
5. SDN Sanggarawa I Mekarjaya 131 8 40
6. SDN Sanggarawa II Mekarjaya 185 10 40
7. SDN Citapen Mekarjaya 123 11 60
8. SDN Bojong gadog Mekarjaya 148 8 45
SDN Pasir Angin Mekarjaya 72 7 40

10
SDN Cikole Mekarjaya 131 12 60
SDN Ciemas II Girimukti 100 7 30
SDN Cikondang Girimukti 114 5 25
SDN Cibatu Girimukti 99 9 60
SD Swasta - - - - -
MI Negeri
1. MI Sarongge Ciemas 108 5 30
2. MI Cicukang Mekarjaya 108 12 60
3. MI Al Hidayah Ciemas 57 5 25
MI Swasta -
SMP Negeri
1. SMPN 3 Ciemas Ciemas 146 1,5 20
2. SMPN 4 Ciemas Girimukti 142 7,5 50
3. SMPN 7 Satu Atap Ciemas 53 8 40
4. SMPN 6 Satu Atap Mekarjaya 76 10 40
SMP Swasta
1. SMP Darud Tauhid Mekarjaya 53 7 40
MTs Swasta
1. MTs Ath-Thahariyyah Mekarjaya 88 25
2. MTs Al Qoshasyiah Mekarjaya 64 60
SMA Negeri - - - - -
SMK Swasta
1. SMK Tunas Bangsa Girimukti 75 7 30
2. SMK Jaya Tama Bangsa Ciemas 109 1,5 20
3. SMK Persada Mekarjaya 84 10 40
MA Negeri - - - - -
MA Swasta - - - - -
SLB - - - - -
PONTREN Murni - - - - -

b. Keadaan Demografi Sekolah


Berdasarkan hasil penjaringan yang dilaksanakan pada Bulan September 2020 ada 26
Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Ciemas didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Keadaan Sekolah
a. Jumlah Sekolah per Desa
Tabel 1.2 Distribusi Jumlah Sekolah per Desa
NO DESA PAUD TK/RA SD/MI SMP/MTS SMA/SMK/MA
1 CIEMAS 6 2 6 2 1

2 MEKARJAYA 6 1 7 4 1

3 GIRIMUKTI 5 0 3 1 1

JUMLAH 17 3 16 7 3

11
b. Jumlah Sekolah di wilayah kerja Puskesmas Ciemas
Tabel 1.3 Distribusi Jumlah Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Ciemas
NO Sekolah Jumlah
1 SEKOLAH DASAR (SD) 13
2 MADRASAH ISLAM (MI) 3
3 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) 5
4 MADRASAH TSANAWIAH (MTs) 2
5 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) 3
Jumla
26
h

Sumber : Data Primer ( 2019 )


Berdasarkan tabel 1.3 menunjukkan bahwa sebagian besar Sekolah yang terdapat di
Wilayah kerja Puskesmas Ciemas yaitu SD sebanyak 13 Sekolah.

c. Strata Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Ciemas


Tabel 1.4 Distribusi Strata Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Ciemas

No Sekolah Strata
1 SEKOLAH DASAR (SD) Standar
2 MADRASAH ISLAM (MI) Standar
3 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) Standar/ Minimal
4 MADRASAH TSANAWIAH (MTs) Minimal
5 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Minimal

Sumber : Data Primer ( 2019 )


Berdasarkan tabel 1.4 menunjukkan bahwa Sebagian besar memiliki Strata Standar dan
Minimal.

d. Jumlah Seluruh Murid di Wilayah Kerja Puskesmas Ciemas


Tabel 1.5 Distribusi Jumlah Seluruh Murid di Wilayah Kerja Puskesmas Ciemas

Jumlah
No Sekolah
Laki-laki Perempuan
1 SD 874 805
2 MI 144 129
3 SMP 241 229
4 MTs 92 60
5 SMK 148 120

12
Jumla 1343
1499
h

Sumber : Data Primer ( 2019 )


Berdasarkan tabel 1.5 menunjukkan bahwa jumlah murid terbanyak ditempati
oleh Sekolah Dasar (SD).

e. Jumlah Murid Kelas 1 di Wilayah Kerja Puskesmas Ciemas


Tabel 1.6 Distribusi Jumlah Murid Kelas 1 di Wilayah Kerja Puskesmas Ciemas

Jumlah
NO Sekolah
Laki-laki Perempuan
1 SD 181 135
2 MI 19 21
3 SMP 89 87
4 MTs 29 22
5 SMK 56 48
Jumlah 374 313

Sumber : Data Primer ( 2019 )


Berdasarkan tabel 1.6 menunjukkan bahwa jumlah murid kelas 1 terbanyak
ditempati oleh SD

f. Jumlah Sekolah Dilaksanakan Penjaringan di Wilayah Kerja Puskesmas Ciemas


Tabel 1.7
Distribusi Jumlah Sekolah dilaksanakan penjaringan di Wilayah Kerja
Puskesmas Ciemas

NO Sekolah Jumlah
1 SD 13
2 MI 3
3 SMP 5
4 MTs 2
5 SMK 3
Jumlah 26

Sumber : Data Primer ( 2019 )


Berdasarkan tabel 1.7 menunjukkan bahwa Semua sekolah di wilayah kerja
Puskesmas Ciemas dilaksanakan penjaringan.

13
g. Keadaan Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Ciemas
Tabel 1.8 Distribusi Keadaan Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Ciemas

Ada Dana Sehat Sekolah dengan TP UKS


No Sekolah
Ya Tidak Ya Tidak
1 SD - 13 3 10
2 MI - 3 3
3 SMP - 5 2 3
4 MTs - 2 - 2
5 SMK - 3 3
Jumlah 26 5 21

Sumber : Data Primer ( 2019 )


Berdasarkan tabel 1.8 menunjukkan bahwa semua sekolah tidak memiliki dana sehat.

h. Jumlah Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Ciemas


Tabel 1.9 Distribusi Jumlah Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Ciemas
Dokcil Kader UKS
PM
No Sekolah Dibina Jumlah Dilatih Jumlah SBH PKS
R
tahun ini seluruh tahun ini seluruh
1 SD - - - - - - -
2 MI - - - - - - -
3 SMP - - - - - - -
4 MTs - - - - - - -
5 SMK - - - - - 60 -
Jumlah - - - - - 60 -

Sumber : Data Primer ( 2019 )


Berdasarkan tabel 1.9 menunjukkan bahwa jumlah kader terbanyak adalah SBH.

i. Keadaan Guru UKS di Wilayah Kerja Puskesmas Ciemas


Tabel 1.10 Distribusi Keadaan Guru UKS di Wilyah Kerja Puskesmas Ciemas

NO Sekolah Jumlah
1 SD 13
2 MI 1
3 SMP 3
4 MTs 0
5 SMK 2
Jumlah 19
Sumber : Data Primer ( 2019 )
Berdasarkan tabel 1.10 menunjukkan bahwa hampir semua sekolah di wilayah
kerja Puskesmas Ciemas terdapat guru UKS.

14
BAB IV
HASIL KEGIATAN

Dari hasil kegiatan pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah adalah
upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah,
dan bertanggungjawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan dan membimbing
untuk menghayati, menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan anak
usia sekolah dan remaja sehari-hari. Pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah
merupakan salah satu upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada
anak usia sekolah dan remaja,yaitu merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam
meningkatkan kualitas fisik penduduk.
Adapun hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan Program UKS yaitu :
Melakukan penjaringan kesehatan anak usia sekolah dan remaja. Untuk pada tahun 2020 karna
berhubungan dengan adanya pandemic Covid-19 yang mengharuskan semua sekolah di seluruh
Indonesia dirumahkan dan hanya belajar di rumah berbasis online, maka penjaringan kesehatan
pada anak usia sekolah terutama kelas 1,7 dan 10 tidak bisa dilaksankan untuk wilayah kerja
BLUD UPT Puskesmas Ciemas. Perencanaan penjaringan kesehatan akan dilaksankan pada
tahun 2021 awal menuju Adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Tabel Penjaringan anak usia sekolah dan remaja:

HASIL PENJARINGAN ANAK SEKOLAH TAHUN 2020


120

100 100 100 100 100 100


100

80

60

40

20

0 0 0
0
SD/MI SMP/MTS SMK

TARGET CAPAIAN KESENJANGAN

15
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

UKS merupakan upaya pembinaan dan pengembangan kebiasaan hidup sehat yang
dilaksanakan melalui program pendidikan dan kesehatan di sekolah.Kegiatan program UKS di
wilayah kerja Puskesmas Ciemas di tahun 2020 mengalami penurunan yang drastis
dibandingkan tahun sebelumnya,walaupun cakupan program belum optimal.

Masalah yang dihadapi dalam program UKS selama tahun 2020 adalah masa Pandemic
Corona Virus (Covid-19) yang mengakibatkan seluruh akses dari mulai belajar offline
menjadi online, semua sekolah diliburkan, dan terhambatnya anak-anak yang tidak mampu
untuk melaksanakan pembelajaran secara online karna terhambat oleh ponsel/handpone, kuota
internet dan signal.

B. SARAN

Dalam upaya meningkatkan kegiatan UKS perlunya ada peran serta orang tua, guru dan
siswa dalam menumbuhkan rasa peduli akan kesehatan, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan
dapat berjalan dengan maksimal.
Dengan adanya laporan ini perlunya perencanaan kegiatan yang lebih baik agar
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan secara efektif dan didapatkan hasil yang optimal.
Dan semoga pandemic covid-19 segera berlalu agar aktivitas sekolah dapat berjalan
sebagaimana mestinya dengan semaksimal mungkin.

16
DAFTAR PUSTAKA

Pedoman, modul dan materi pelatihan dokter kecil, 2003

Pedoman pelatihan dokter kecil, 2011

Pedoman Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut, 2003

Pedoman Pelayanan Kesehatan untuk Sekolah Dasar, 1990

Pedoman Pembinaan dan Pengembangan UKS, 2003

Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah, 2011

Pedoman Penyelenggaraan Upaya Pelayanan Kesehatan gigi di Puskesmas, 1990

Pedoman Pembinaan dan Pengembangan UKS, Depkes RI 1991

Pedoman Pembinaan dan Pengembangan UKS, Depkes RI 1999

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sekolah / Madrasah sehat, 2017

Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala Anak Usia Sekolah dan
Remaja Tahun, 2018

17

Anda mungkin juga menyukai