PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak adalah orang yang berusia 0 – 20 tahun dan belum menikah (Dep.Kes
RI). Anak merupakan tumpuan harapan keluarga dan cikal bakal berdirinya suatu
bangsa. Peningkatan kualitas suatu bangsa berkaitan erat dengan upaya kesehatan
bangsanya. Kesehatan dalam hal ini kesehatan pada anak merupakan investasi dan
modal utama untuk kemajuan negara. Seorang anak akan selalu mengalami
Child Health USA, 1989 p.6., anak – anak sebagai anak – anak yang tetap tumbuh
dan berkembang. Dasar ini mempunyai sejumlah karakteristik yang dinamis guna
Pembinaan kesehatan pada anak sekolah merupakan salah satu upaya untuk
anak dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya pencegahan kecelakaan
dan penyakit serta lingkungan hidup yang sehat. Pembinaan anak sekolah
mewujudkan kemandirian anak dalam menjalankan hidup sehat. Anak yang sehat
harapan atas tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan dan pembinaan anak
sekolah ini, maka kami sebagai Mahasiswa Program Profesi Ners : Program Studi
Ilmu Keperawatan merasa perlu untuk ikut terlibat dan mendapatkan pengalaman
membuat makalah atau laporan yang berjudul Tinjauan Lapangan tentang Usaha
Kabupaten Ciamis .
B. Tujuan Penulisan
Metode penulisan laporan ini adalah studi kepustakaan dan studi lapangan atau
Ciamis .
D. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
b. Penulisan
c. Metode penulisan
d. Sistematika penulisan
Landasan Ilmiah
Peran Perawat
BAB V : Kesimpulan
Referensi
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk mencapai hal tersebut maka dilakukan dengan cara “Pelaksanaan Trias
memiliki :
sehat.
b. Nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup bersih dan sehat.
d. Kebiasaan hidup sehari-hari yang sesuai dengan hidup bersih dan sehat.
kehidupan sehari-hari.
sekolah memiliki :
bersih dan sehat, dan terdorong untuk melaksanakan perilaku hidup bersih
dan sehat.
lingkungan yang bersih dan sehat baik secara fisik sosio, kultural, maupun
1. Pengertian
nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak adalah orang yang berusia 0-
12 tahun dan belum menikah. Pembinaan kesehatan anak dibagi atas dua
0-6 tahun)
pula.
2. Tujuan
a. Tujuan umum
optimal.
b. Tujuan khusus
yang dihadapi.
a. Pengertian
hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat, yang pada
tiga kegiatan utama yang disebut dengan TRIAS UKS, yang terdiri atas:
b. Tujuan
1) Tujuan umum
2) Tujuan khusus
c. Sasaran
rumah tangga.
4. Peran Perawat
masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit atau yang mempunyai
kesehatan kepada anak sekolah dan guru UKS maupun bentuk desiminasi
kesehatan lain.
Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam
keperawatan.
TINJAUAN LAPANGAN
1. Kajian Situasi
yang memimpin pada saat ini adalah Ibu tati dengan 10 orang pengajar tetap.
Sekolah ini memiliki anak didik sebanyak 117 anak, terdiri atas 91 laki-laki
pembinaan dan pelatihan tentang usaha kesehatan sekolah (UKS) dan perawat
kecil. Kegiatan kesehatan sekolah yang dilakukan hanya pemberian P3K dan
Gosok Gigi
1 X Sehari 26 22,4
2 X Sehari 63 54,3
3 X Sehari 27 23,3
Cuci Rambut
Tiap hari 18 15,5
2 x seminggu 64 55,2
3 x seminggu 34 29,3
Ganti Baju
1 X Sehari 6 5,2
2 X Sehari 85 73,3
3 X Sehari 25 21,5
9. Data Pola Tidur :
Tidur malam
7 Jam 9 7,8
8 Jam 34 29,2
9 Jam 73 63
ruang kesenian, 5 kamar mandi ( 3 kamar mandi siswa dan 2 kamar mandi
guru dan staf sekolah). Sumber air yang digunakan yaitu dari sumur gali milik
sekolah. Kondisi kamar mandi masih baru tapi keadannya sedikit kotor dan
kurang terpelihara. Lantai ruangan kelas ada yang menggunakan keramik dan
ada bangunan yang masih menggunakan lantai dari tegel kondisi lantai kurang
kelas terdapat tempat sampah dan bila sampah telah penuh biasanya dibuang
oleh petugas kebersihan sekolah ke lobang sampah yang dibuat khusus untuk
sekolah.
luas lantai dengan jendela kaca yang agak kotor dan jarang dibuka, lantai
sekolah untuk kelas I sampai kelas IV agak berdebu dan kotor, meja dan kursi
sebagian lagi masih berupa tanah terbuka dan tidak berumput sehingga bila
ruangan kelas, sedangkan pada musim hujan akan menjadi berlumpur. Jadwal
kebersihan kelas cukup berjalan setiap hari. Halaman kelas ditanami bunga
B. Permasalahan
Pada bab ini penulis menyajikan kesenjangan dalam bentuk analisis antara
landasan ilmiah tentang usaha kesehatan sekolah oleh perawat komunitas dengan
A. Analisa
Dari uraian situasi dan kondisi sekolah SDN 1 Karangampel dapat diuraikan
No Data Masalah
1 a. Kondisi ventilasi tiap kelas di SDN 1 Resiko penurunan
Karangampel memiliki ventilasi yang kesejahteraan anak sekolah
cukup 10 % dari luas lantai dengan di SDN 1 Karangampel
jendela kaca yang agak kotor dan jarang akibat kesehatan
dibuka, halaman sekolah tidak ditanami lingkungan yang kurang
tanaman obat, menurut siswa ada adekuat
jadwal kebersihan kelas.
b. Lantai kelas kotor dan berdebu.
c. Kondisi kamar mandi tidak terawat,
kotor dan berbau tak sedap.
d. Keluhan kesehatan: Batuk Pilek 11,2 %,
Telinga kotor 78,4%, hidung kotor 14,7
%, kuku kotor 65,5 %.
2 Aktivitas sehari Tidak adekuatnya
Mandi pemenuhan personal
1 X Sehari - hygiene pada murid SDN
2 X Sehari 69 % 1 Karangampel akibat
3 X Sehari 31 % kurangnya pengetahuan
Cuci tangan bila Makan (jajan) murid tentang personal
Selalu 29,3 % hygiene.
Kadang-kadang 56 %
Tidak 14,7 %
2 X Sehari 54,3 %
3 X Sehari 23,7 %
Cuci Rambut
Tiap hari 15,5 %
2 x seminggu 55,2 %
3 x seminggu 29,3 %
Ganti Baju
1 X Sehari 5,2 %
2 X Sehari 73,3 %
3 X Sehari 21,5 %
Issue Permasalahan
sebagai berikut:
Karangampel.
hygiene.
2. Pengambilan Keputusan
hidup sehat dan membentuk perilaku hidup sehat, ini berarti usaha
kesehatan anak sekolah yaitu guru UKS dan melalui perawat kecil
(percil).
kemarau penuh debu, pada saat musim hujan terlihat becek, penuh
lumpur dari sepatu para siswa dan di halaman tidak ditanami tanaman
lingkungan.
melatih anak untuk menerapkan perilaku hidup bersih pada anak usia
pemberian hadiah.
A. KESIMPULAN
di SDN 1 Karangampel.
hygiene.
B. REKOMENDASI
lomba kebersihan antar kelas dan pembinaan sekolah sehat maka diperlukan
adanya kerjasama antara pihak guru dan penanggung jawab UKS serta peran
pengetahuan pada guru dan penanggung jawab UKS serta perawat kecil.
I. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan tahap perkembangan anak-anak pada usia sekolah, biasanya
mereka menyukai makanan yang menarik perhatian, yang disajikan dalam bentuk
menarik, berwarna cerah dan rasanya manis yang biasanya didapat di lingkungan
sekolah, padahal kualitas gizi dan hygiene makanan tersebut kurang diperhatikan.
Hal tersebut dapat meningkatkan penyakit pada anak-anak sekolah. Salah satunya
adalah gangguan kesehatan gigi dan mulut. Timbulnya gangguan kesehatan pada
gigi dan mulut tersebut didukung dengan pengetahuan siswa tentang cara
perawatan gigi dan mulut yang benar. Dari hasil pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan pada tanggal 07-08 Desemberi 2011 di SDN 1 Karangampel sebanyak
6 kelas sebagian besar siswa yang mengalami Caries 98 siswa (84,5%), Sakit Gigi
sebanyak 6 siswa (5,2%) Gigi bersih 12 siswa (10,3%). Hal tersebut
membuktikan bahwa perawatan gigi yang .dilakukan siswa kurang sehingga perlu
dilaksanakan penyuluhan dan simulasi perawatan gigi yang benar, yang meliputi
cara menggosok gigi, menjaga kebersihan gigi dan mulut dan memilih makanan
yang dapat mempertahankan kesehatan gigi atau tidak merusak gigi.
2. NAMA KEGIATAN
A. Pengertian Kegiatan
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu kegiatan
penyuluhan yang diberikan kepada siswa sekolah dasar yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam melakukan
perawatan pada gigi dan mulut.
1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah penyuluhan selama 30 menit, siswa mampu memahami perawatan dan
kesehatan gigi dan mulut.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, siswa mampu:
Menyebutkan bagian-bagian gigi dan mulut
Mengetahui gangguan kesehatan gigi dan mulut
Mengetahui cara pencegahan penyakit gigi dan mulut
Mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang benar dan baik
2. METODA
Ceramah
Tanya Jawab
Demonstrasi
3. MEDIA
Poster
Gigi Phantom
5.KEGIATAN PENYULUHAN
6. EVALUASI
Lisan
Pertanyaan:
1. Sebutkan bagian-bagian gigi dan mulut!
2. Sebutkan fungsi gigi!
3. Sebutkan cara pencegahan gangguan gigi dan mulut!
4. Sebutkan gangguan kesehatan yang terjadi pada gigi dan mulut!
5. Praktekkan cara menggosok gigi yang benar!
BAGIAN-BAGIAN MULUT
Bibir
Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik pertemuan antara bibir atas
dan bawah disebut sudut bibir. Bibir berguna untuk:
Menjaga agar makanan dan minuman tidak tercecer keluar mulut
Merasakan panas dinginnya makanan dan minuman
Berbicara dengan jelas
Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerakkan. Pada bagian atas dari lidah
ada tonjolan-tonjolan kecil, tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat pengecap dan
suara.
Gigi
Gigi yang tampak dalam mulut adalah hanya sebagian dari seluruh gigi.
Bagian yang kelihatan ini disebut mahkota gigi. Sebagian lagi tertanam di dalam
rahang. Gabian yang tidak terlihat ini disebut akar gigi. Akar ini diikat kepada tulang
rahang dengan benang-benang yang sangat halus. Karena akar gigi ini diikat pada
tulang rahang, maka gigi tidak mudah copot.
Gigi gunanya untuk:
Memotong, mancabik dan menghaluskan makanan
Mengucapkan kata-kata dengan jelas
Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis
1. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan tahap perkembangan anak-anak pada usia sekolah, biasanya
mereka menyukai makanan yang menarik perhatian, yang disajikan dalam bentuk
menarik, berwarna cerah dan rasanya manis yang biasanya didapat di lingkungan
sekolah, padahal kualitas gizi dan hygiene makanan tersebut kurang diperhatikan.
Hal tersebut dapat meningkatkan penyakit pada anak-anak sekolah. Salah satunya
adalah gangguan kesehatan gigi dan mulut. Timbulnya gangguan kesehatan pada
gigi dan mulut tersebut didukung dengan pengetahuan siswa tentang
caramenggosok gigi yang benar kurang.
Dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada tanggal 07-08
Desember 2011 di SDN 1 Karangampel sebanyak 6 kelas sebagian besar siswa
mengalami Caries 98 siswa (84,5%), Sakit Gigi sebanyak 6 siswa (5,2%) Gigi
bersih 12 siswa (10,3%). Hal tersebut membuktikan bahwa perawatan gigi yang
dilakukan siswa kurang sehingga perlu dilaksanakan demonstrasi menyikat gigi
yang benar. Dengan melakukan demonstrasi menyikat gigi dapat meningkatkan
lebih banyak pengetahuan daripada hanya dengan memberikan penyuluhan saja.
2. NAMA KEGIATAN
A. Pengertian Kegiatan
Demonstrasi cara menyikat gigi adalah suatu upaya praktek yang diberikan
kepada siswa sekolah dasar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan siswa dalam melakukan perawatan gigi dan mulut.
B. Rincian Kegiatan
3. Persiapan Kegiatan
a. Sebelum dilakukan demonstrasi, telah dilakukan pendekatan lintas
sektoral, pendekatan pada kepala sekolah dan guru, dan dilakukan
3. TUJUAN
C. Tujuan Umum
Siswa SDN 1 Karangampel mampu mengetahui dan mendemonstrasikan cara
menyikat gigi dengan baik
B. Tujuan Khusus
Siswa mampu mengetahui cara menggosok gigi yang benar
Siswa mampu mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang benar
4.STRATEGI KEGIATAN
A. Pendekatan
1. Pada tanggal 07-08 Desember 2011 dilakukan pemeriksaaan terhadap semua
siswa SDN 1 Karangampel.
2. Pada tanggal 05 Desember 201 dilakukan pendekatan pada kepala sekolah
dan guru untuk permohonan izin dan mensosialisasikan adanya kegiatan
penyuluhan gigi dan mulut sesuai dengan data yang didapat dari hasil
pemeriksaan kesehatan terhadap siswa kelas 1 sampai kelas 6 SDN 1
Karangampel.
B. Penyandang Dana
Dana diperoleh dari swadana.
C. Penanggung Jawab
Penanggung jawab kegiatan adalah Mahasiswa PPN Kelompok II
5. EVALUASI
A. Evaluasi Proses
a. Kriteria
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan demonstrasi gosok gigi dapat
berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan yang berarti.
b. Standar
Siswa mengikuti proses penyuluhan dan demonstrasi gosok gigi
dengan aktif
Siswa mengikuti demonstrasi cara menggosok gigi yang benar.
B. Evaluasi Hasil
1. Kriteria
Siswa SDN 1 Karangampel mampu melakukan cara menggosok gigi yang
benar
2. Standar
a. Siswa mengetahui cara menggosok gigi yang benar
b. Siswa mampu mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang benar
1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah penyuluhan selama 30 menit, siswa mampu memahami perawatan dan
kesehatan gigi dan mulut.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, siswa mampu:
Menyebutkan pengertian menyikat gigi
Mengetahui tujuan menyikat gigi
Mengetahui manfaat menyikat gigi
Mengetahui cara memilih sikat gigi yang baik
Mengetahui cara memilih pasta gigi yang baik
Mengetahui dan Mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang baik
2. METODA
Ceramah
Tanya Jawab
Demonstrasi
5.KEGIATAN PENYULUHAN
6. EVALUASI
Lisan
Pertanyaan:
1. Sebutkan pengertian menyikat gigi
2. Sebutkan tujuan menyikat gigi
3. Sebutkan manfaat menyikat gigi
4. Sebutkan cara memilih sikat gigi yang baik
5. Sebutkan cara memilih pasta gigi yang baik
6. Sebutkan cara menggosok gigi yang baik
A. Menyikat Gigi
1. Pengertian
Adalah suatu cara untuk membersihkan gigi dengan menggunakan sikat gigi
B. Tujuan Menyikat Gigi
1. membersihkan gigi dari kotoran yang menempel di gigi
2. membersihkan rongga mulut (termasuk langit-langit dan lidah)
C. Manfaat Menyikat Gigi
d. Rongga mulut bersih sehingga kuman yang menyebabkan penyakit hilang
e. Mulut tidak bau karena kuman yang menyebabkan bau hilang dengan sikat
gigi
f. Menguatkan gigi karena dengan menyikat gigi, gizi yang dibutuhkan gigi
terpenuhi yaitu zat yang berasal dari pasta gigi (zat Fluoride)
D. Cara Memilih Sikat Gigi Yang Baik
1. Gunakan sikat gigi yang baik, yaitu :
1) sikat gigi berbulu lembut dan bulunya masih tegak
2) gagang sikat gigi lurus dengan ujung sikat gigi mengecil atau lancip
2. Gantilah sikat gigi setiap bulan, akan tetapi jika masih bagus rendamlah
dahulu sikat gigi di air hangat untuk membersihkan kotoran yang ada di dasar
bulu sikat gigi, hal ini dimaksudkan agar sikat gigi tersebut menjadi tempat
tumbuhnya kuman atau jamur
3. Simpanlah sikat gigi dalam posisi berdiri
4. Penggunaan sikat gigi hendaklah jangan bergantian, setiap orang harus
mempunyai sikat gigi masing-masing, agar kuman tidak saling berpindah dari
satu mulut ke mulut lainnya
E. Pemilihan Pasta Gigi
1. Pilihlah pasta gigi yang mengandung fluoride untuk menguatkan gigi
2. Hindari menggunakan pasta gigi yang berasa manis karena mengandung gula,
dan gula kurang baik untuk kesehatan gigi
3. Gunakan pasta gigi sedikit saja, asal merata di sikat
A. Pendahuluan
Perilaku hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang seharusnya
dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu kehidupan dan pola
hidup yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan yang sehat
adalah dengan dibentuknya usaha kesehatan sekolah ( UKS), dimana semua anak
sekolah terlibat dalam membudayakan prilaku hidup sehat.
Kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya
penyakit yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan kita berusaha untuk
membuat keadaan lingkungan tersebut tetap terpelihara kebersihannya.
Lingkungan selolah sehat adalah suatu kondisi lingkungan sekolah yang dapat
mendukung tumbuh kembang prilaku hidup sehat peserta didik serta pengaruh
negative yang adapat merusak.
Kondisi ventilasi tiap kelas di SDN 1 Karangampel memiliki ventilasi cukup
10 % dari luas lantai dengan jendela kaca yang agak kotor dan jarang dibuka, lantai
sekolah untuk kelas I sampai kelas IV agak berdebu dan kotor, meja dan kursi
sekolah tertata dengan rapi. Halaman sekolah sebagian di tembok dan sebagian lagi
masih berupa tanah terbuka dan tidak berumput sehingga bila musim panas seperti
saat pengkajian debu berterbangan dan mengotori ruangan kelas, sedangkan pada
musim hujan akan menjadi berlumpur. Jadwal kebersihan kelas cukup berjalan setiap
hari. Halaman kelas ditanami bunga dan ada yang tidak ditanami.
Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan
kesehatan melalui penyuluhan mengenai kesehatan lingkungan.
C. Nama Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan bernama “Penyuluhan kesehatan lingkungan di SDN 1
Karangampel”.
D. Sasaran
Kegiatan ini ditujukan kepada:
1. Murid kelas I s.d kelas VI SDN 1 Karangampel
2. Guru-guru dan staf SDN 1 Karangampel
E. Strategi Kegiatan
1. Lobbying dan negosiasi dengan kepala sekolah tentang penyuluhan kesehatan
lingkungan.
2. Sosialisasi penyuluhan kesehatan lingkungan terhadap guru kelas dan peserta
didik
1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah penyuluhan selama 60 menit, siswa mampu memahami tentang
kesehatan lingkungan
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, siswa mampu:
Siswa dapat menyebutkan pengertian kesehatan lingkungan
Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat air bersih
Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat buang sampah
Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat jamban sehat
Siswa dapat menyebutkan masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
kesehatan lingkungan.
Siswa dapat menyebutkan penyakit yang disebabkan oleh kesehatan
lingkungan yang buruk.
2. METODA
Ceramah
Tanya Jawab
5.KEGIATAN PENYULUHAN
6. EVALUASI
Lisan
Pertanyaan:
1. Sebutkan pengertian kesehatan lingkungan
2. Sebutkan syarat-syarat air bersih
3. Sebutkan syarat-syarat buang sampah
4. Sebutkan syarat-syarat jamban sehat
5. Sebutkan masalah-masalah yang ditimbulkan oleh kesehatan lingkungan.
6. Sebutkan penyakit yang disebabkan oleh kesehatan lingkungan yang buruk
1. Pengertian
Kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya
penyakit yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan kita berusaha untuk
membuat keadaaan lingkungan tersebut tetap terpelihara kebersihannya.
Lingkungan sekolah sehat adalah linngkungan suatu kondisi lingkungan
sekolah yang dapat mendukung tumbuh kembang perilaku hidup sehat peserta didik
serta pengaruh negatif yang dapat merusak.
Pembinaan lingkungan sekolah sehat perlu dilaksanakan karena:
Lingkungan dapat mempengruhi kesehatan fisik maupun mental
Lingkungan sekolah yang sehat merupakan kondisi yang mendukung
keberhasilan proses belajar mengajar secara keseluruhan
Lingkungan sekolah yang sehat merupakan suatu kondisi yang menunjang
tumbuh kembang perilaku hidup peserta didik (kondisi yang menunjang
keberhasilan pendidikan kesehatan)
1. LATAR BELAKANG
Perilaku hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang
seharusnya dikembangkan dan selau diupayakan agar terciptanya suatu kehidupan
dan pola hidup yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan
yang sehat adalah dengan dibentuknya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dimana
semua anak sekolah terlibat dalam membudayakan perilaku-perilaku hidup sehat.
Salah satu peran perawat kemonuitas dalam kegiatan UKS adalah sebagai
konsultan dan penanggung jawab bagi sekolah yang memiliki sistem kesehatan.
SDN 1 Karangampel. Berdasarkan hasil pengkajian pada semua murid diperoleh
hasil cuci tangan Selalu 34 Kadang-kadang 65 Tidak 17. Pada jam istirahat
kebanyakan siswa jajan/makan tanpa mencuci tangan dahulu. Hal ini merupakan
perilaku yang tidak sehat dan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit
seperti diare, cacingan dan rambut yang kotor, sehingga dapat menurunkan
konsentrasi siswa dalam belajar.
1. Aktivitas sehari
Mandi
1 X Sehari -
2 X Sehari 80 69
3 X Sehari 36 31
Gosok Gigi
1 X Sehari 26 22,4
2 X Sehari 63 54,3
3 X Sehari 27 23,3
Ganti Baju
1 X Sehari 6 5,2
2 X Sehari 85 73,3
3 X Sehari 25 21,5
2. DESKRIPSI KEGIATAN
a. Nama Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang perawatan kuku, mencuci tangan dan
perawatan rambut merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memberikan informasi dan perubahan sikap pada siswa tentang perilaku hidup
sehat.
b. Persiapan
o Mengadakan lobbying dan negosiasi pada kepala sekolah, staf pengajar dan
siswa
o Menyiapkan materi penyuluhan dan medianya
c. Pelaksanaan
o Menyampaikan materi tentang perawatan kuku, mencuci tangan oleh
Mahasiswa PPN Kelompok II Dusun Kaler
o Kegiatan penyuluhan dilakukan pada:
Hari/Tanggal : Selasa, 20 Desember 2011
Waktu : 10.00 – 11.00 WIB
3. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit, siswa SDN 1 Karangampel
mengetahui cara perawatan kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut.
Tujuan Khusus
o Siswa dapat menyebutkan pengertian kuku
o Siswa dapat menyebutkan fungsi kuku
o Siswa dapat menyebutkan 2 dari 3 fungsi kuku
o Siswa dapat menyebutkan tujuan mencuci tangan dan perawatan rambut
o Siswa dapat menyebutkan cara memotong kuku, mencuci tangan dan
perawatan
Rambut.
4. EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tenatang perawatan
kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut dan memulai menjalankan perilaku
hidup sehat dan memperhatikan kebersihan perorangan.
1. Perawatan Kuku
Pengertian
Kuku merupakan struktur pelengkap kulit yang terbentuk dari sel epidermis yang
berubah struktur menjadi tanduk yang sifatnya keras.
Fungsi Kuku
Pada dasarnya fungsi kuku yaitu :
Pelindung yaitu melindungi ujung jari dari trauma
Kosmetik
Bagian-Bagian Kuku
Secara garis besar kuku terbagi atas tiga bagian utama yaitu :
Ujung kuku merupakan bagian kuku yang apabila tumbuh memanjang dipotong
Badan kuku merupakan bagian kuku yang memiliki bagian besar dari alur kuku
Pangkal kuku merupakan bagian yang tertanam pada kulit ujung jari yang disebut
dengan akar kuku
Tanda-Tanda Kuku Sehat dan Tidak Sehat
Kuku yang sehat mempunyai tanda-tanda sebagai berikut :
Berwarna merah muda dan kemerahan baik sebelum atau ditekan maupun
segera setelah ditekan
Bentuk mencembung
Garis lengkung rata
Sedangkan kuku yang tidak sehat mempunyai tanda-tanda sebagai berikut :
Berwarna kebiruan baik sebelum atau tidak ditekan, warna kebiruan tersebut
sering disebut dengan sianosis, yang timbul karena ada gangguan aliran darah
Bentuk membengkak dapat disertai adanya rasa sakit dan keluarnya nanah
Garis lengkung tak rata
Memotong Kuku
Tujuan memotong kuku adalah :
3. Mencuci Rambut
Tujuan
Membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran
Menghilangkan bau
Memberikan rasa nyaman
Meningkatkan aliran darah ke bagian bagian
Membasmi kutu dan ketombe
Persiapan alat
Handuk
Shampoo
Air sesuai kebutuhan
Gayung
Sisir
I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kebiasaan hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang
seharusnya dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan
atau kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan
yang sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat
dalam membudayakan kebiasaan hidup sehat.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN II Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.
Pada saat pengkajian di SDN 1 Karangampel didapatkan bahwa organisasi
perawat kecil belum ada di sekolah tersebut.
Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan
kesehatan tentang konsep perawat kecil kepada siswa SDN 1 Karangampel agar
mengetahui tentang perawat kecil.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui konsep
perawat kecil
2. Tujuan Khusus
- Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian perawat kecil
- Siswa dapat menyebutkan tentang tujuan perawat kecil
- Siswa dapat menjelaskan tentang kriteria perawat kecil
- Siswa dapat menyebutkan tentang tujuan dan kewajiban perawat kecil
- Siswa dapat menyebutkan tentang kegiatan perawat kecil
- Siswa dapat menyebutkan tentang hasil yang di harapkan oleh perawat
kecil
V. EVALUASI.
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang konsep
perawat kecil dan memulai perilaku hidup sebagai perawat kecil.
I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kebiasaan hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang
seharusnya dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan
atau kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan
yang sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat
dalam membudayakan kebiasaan hidup sehat.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN 1 Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.
Pada saat pengkajian di SDN 1 Karangampel didapatkan bahwa perilaku
siswa yang mandi 1x/hari 5 orang, 2x/hari 223 orang dan 3x/hari sebanyak 23
orang.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya mandi.
2. Tujuan Khusus
- Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian mandi
- Siswa dapat menyebutkan tentang keuntungan mandi
I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kebiasaan hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang seharusnya
dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan atau
kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan yang
sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat dalam
membudayakan kebiasaan hidup sehat.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN 1 Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.
Pada saat pengkajian di SDN 1 Karangampel didapatkan bahwa perilaku siswa
yang mandi 1x/hari 7 orang, 2x/hari 215 orang dan 3x/hari sebanyak 28 orang.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya perawatan gigi dan mulut.
2. Tujuan Khusus
- Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian perawatan gigi dan mulut.
- Siswa dapat menyebutkan tentang tujuan perawatan gigi dan mulut.
- Siswa dapat menjelaskan tentang manfaat perawatan gigi dan mulut
VI. EVALUASI.
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang perilaku
hidup bersih dan sehat diantaranya perawatan gigi dan mulut dan memulai
perilaku hidup sehat salah satunya perawatan gigi dan mulut serta siswa selalu
melakukan perawatan gigi dan mulut pagi dan sore hari.
I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kebiasaan hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang
seharusnya dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan
atau kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan
yang sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat
dalam membudayakan kebiasaan hidup sehat.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN 1 Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.
Pada saat pengkajian di SDN 1 Karangampel didapatkan bahwa perilaku
siswa dalam perawatan kuku kotor 131 orang dan perawatan kuku kotor 120 orang.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya perawatan kuku.
2. Tujuan Khusus
- Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian kuku
- Siswa dapat menyebutkan tentang fungsi kuku.
- Siswa dapat menjelaskan tentang bagian-bagian kuku
V. EVALUASI.
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang perilaku
hidup bersih dan sehat diantaranya perawatan gigi dan mulut dan memulai
perilaku hidup sehat salah satunya perawatan perawatan kuku serta siswa selalu
melakukan perawatan perawatan kuku.
I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kebiasaan hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang seharusnya
dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan atau
kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan yang
sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat dalam
membudayakan kebiasaan hidup sehat.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN 1 Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya mencuci rambut
2. Tujuan Khusus
V. EVALUASI.
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang perilaku
hidup bersih dan sehat diantaranya mencuci rambut dan memulai perilaku hidup
sehat salah satunya mencuci tangan serta siswa selalu melakukan mencuci
rambut.
I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kebiasaan hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang
seharusnya dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan
atau kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan
yang sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat
dalam membudayakan kebiasaan hidup sehat.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya berpakaian
2. Tujuan Khusus
- Siswa dapat menyebutkan tentang fungsi pakaian
- Siswa dapat menyebutkan tentang cara berpakaian yang sehat.
V. EVALUASI.
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang perilaku
hidup bersih dan sehat diantaranya berpakaian dan memulai perilaku hidup sehat
salah satunya mencuci tangan serta siswa selalu melakukan berpakaian.
I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya makanan dan gizi yang seimbang
2. Tujuan Khusus
- Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian gizi yang seimbang
- Siswa dapat menyebutkan tentang kegunaan makanan.
- Siswa dapat menyebutkan tentang komposisi gizi
- Siswa dapat menyebutkan tentang dampak kekurangan gizi
- Siswa dapat menyebutkan tentang jajanan di sekolah
- Siswa dapat menyebutkan tentang pengolahan makanan
V. EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang perilaku
hidup bersih dan sehat diantaranya berpakaian dan memulai perilaku hidup
V. EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang perilaku
hidup bersih dan sehat diantaranya berpakaian dan memulai perilaku hidup
sehat salah satunya makanan dan gizi yang seimbang serta siswa selalu
memberikan makanan dan gizi yang seimbang.
.
I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN 1 Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.
Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan
kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya makanan dan gizi
yang seimbang kepada siswa SDN 1 Karangampel agar mengetahui tentang
perilaku hidup bersih dan sehat yaitu P3K.
2. Tujuan Khusus
a. Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian P3K
b. Siswa dapat menyebutkan tentang tujuan. P3K
c. Siswa dapat menyebutkan tentang pedoman yang harus dipegang oleh
pelaku P3K
d. Siswa dapat menyebutkan tentang peralatan P3K
e. Siswa dapat menyebutkan tentang pelaksaan P3K
V. EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang pertolongan
pertama pada kecelakaan (P3K)
.
I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kesehatan lingkungan merupakan suatu usaha yang seharusnya
dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan atau
kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan yang
sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat dalam
membudayakan kebiasaan hidup sehat.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN 1 Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
kesehatan lingkungan
2. Tujuan Khusus
a. Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian
V. EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang kesehatan
lingkungan
I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kesehatan lingkungan merupakan suatu usaha yang seharusnya
dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan atau
kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan yang
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
penyakit akibat lingkungan yang tidak baik, diare, parotitis , varisela dan
campak
2. Tujuan Khusus
a. Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian penyakit akibat lingkungan
yang tidak baik
b. Siswa dapat menyebutkan tentang diare (Pengertian,penyebab, tanda
,gejala ,penatalaksanaan di rumah, tujuan tetap diberikan makanan, cara
pemberian oralit dan. Pencegahan diare), varisela (Pengertian. tanda
,gejala. penyebaran ,pencegahan dan Pengobatan varisela),
parotitis(Pengertian, tanda, gejala penyebab, penanganan dan perawatan
parotitis), campak ( Pengertian ,penyebaran, tanda, gejala,
penanggulangan ,perawatan dan pencegahan campak)
IV. STRATEGI KEGIATAN
Cara pendekatan : Lobyying dan negosiasi
Waktu : 12 Desember 2006
Tempat : Kelas IV SDN 1 Karangampel
Penyandang dana : Mahasiswa PPN STIKes Bina Putera Banjar
Penanggung Jawab : Fitri andriyani S.Kep.
V. EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang pengertian
penyakit akibat lingkungan yang tidak baik
I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
penyakit akibat lingkungan yang tidak baik yaitu poliomielitis, ISPA, DBD
dan imunisasi
2. Tujuan Khusus
a. Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian penyakit akibat lingkungan
yang tidak baik
b. Siswa dapat menyebutkan tentang Poliomielitis (Pengertian,. tanda ,cara
penularan, gejala klinis dan cara pencegahan), ISPA atau pneumonia (.
Pengertian,. patokan nafas cepatc, penyebab dan. perawatan ISPA).
Demam Berdarah Dengue (DBD) ( Pengertian. penyebaran, perantara,
perawatan dan pencegahan Demam Berdarah Dengue), Imunisasi
(Pengertian ,macam-macam ,manfaat dan waktu pemberian imunisasi
serta Pelayanan)
V. EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang pengertian
penyakit akibat lingkungan yang tidak baik
I. PERSIAPAN
II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan cara perawatan gigi dan mulut
dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2007 kepada percil dan seluruh siswa.
2. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Pengertian perawatan gigi dan mulut
b. Tujuan perawatan gigi dan mulut
c. Manfaat menyikat gigi
d. Cara memilih sikat gigi yang baik
e. Pemilihan pasta gigi yang baik
f. Cara menyikat gigiyang baik
g. Cara pencegahan penyakit gigi.
III. HASIL KEGIATAN
Hasil pendidikan kesehatan cara mencuci tangan di SDN II Karangampel
Dusun Kaler didapatkan :
I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan
adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama badan
kotor, sehingga pada upaya pemecahan masalah salah satunya perlu dilakukan
penyuluhan kesehatan mandi untuk seluruh siswa.
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SDN II Karangampel Dusun Kaler
Desa Karangampel dengan menyoroti masalah mandi adalah melalui tahap
persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SDN II
Karangampel
b. Pendekatan kepada semua siswa di SDN II Karangampel
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SDN II Karangampel dimulai dari
kelas I – VI.
d. Penyegaran kembali terhadap percil tentang mandi
II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan mandi dilaksanakan pada tanggal 9 Januari
2007 kepada percil dan seluruh siswa.
2. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Pengertian mandi
b. Keuntungan mandi
c. Mandi yang baik
I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan
adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama rambut
kotor, sehingga pada upaya pemecahan masalah salah satunya perlu
dilakukanpenyuluhan kesehatan tentang mencuci rambut
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SDN II Karangampel Dusun Kaler
Desa Karangampel dengan menyoroti masalah mandi adalah melalui tahap
persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SDN II Karangampel
b. Pendekatan kepada semua siswa di SDN II Karangampel
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SDN II Karangampel dimulai dari kelas
I – VI.
d. Penyegaran kembali terhadap percil tentang mencuci rambut
II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan mandi dilaksanakan pada tanggal 9 Januari
2007 kepada percil dan seluruh siswa.
2. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Tujuan mencuci rambut
b. Persiapan alat mencuci rambut
c. Pelaksanaan cuci rambut
d. Akibat tidak mencuci rambut
I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan
adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama
berpakain, sehingga pada upaya pemecahan masalah salah satunya perlu
dilakukan penyuluhan kesehatan tentang berpakaian
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SDN II Karangampel Dusun Kaler
Desa Karangampel dengan menyoroti masalah berpakain adalah melalui tahap
persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SDN II Karangampel
b. Pendekatan kepada semua siswa di SDN II Karangampel
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SDN II Karangampel dimulai dari kelas
I – VI.
d. Penyegaran kembali terhadap percil tentang berpakian.
II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang berpakain dilaksanakan pada
tanggal 9 Januari 2007 kepada percil dan seluruh siswa.
2. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan
adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama kuku
ada yang kotor,panjang dan hitam sehingga pada upaya pemecahan masalah
salah satunya perlu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang perawatan kuku
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SDN II Karangampel Dusun Kaler
Desa Karangampel dengan menyoroti masalah perawatan kuku adalah melalui
tahap persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SDN II Karangampel
b. Pendekatan kepada semua siswa di SDN II Karangampel
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SDN II Karangampel dimulai dari kelas
I – VI.
d. Penyegaran kembali terhadap percil tentang perawatan kuku
II. PELAKSANAAN
II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang berpakain dilaksanakan pada
tanggal 9 Januari 2007 kepada percil dan seluruh siswa.
2. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Tujuan mencuci tangan
b. Persiapan alat mencuci tangan
c. Pelaksanaan cuci tangan
d. Akibat tidak mencuci tangan
I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan
adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama kuku
ada yang kotor,panjang dan hitam sehingga pada upaya pemecahan masalah
salah satunya perlu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kesehatan
lingkungan.
II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang kesehatan lingkungan dilaksanakan
pada tanggal 9 Januari 2007 kepada percil dan seluruh siswa.
3. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Penyediaan air bersih
b. Pengadaan dan pemeliharaan sampah
c. Jamban
d. Pemeliharaan ruangan kelas
e. Pemeliharaan taman dan kebun sekolah
f. Pengadaan dan pemeliharaan warung dan kantin sekolah.
I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan
II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang kesehatan lingkungan dilaksanakan
pada tanggal 9 Januari 2007 kepada percil dan seluruh siswa.
2. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Penyediaan air bersih
b. Pengadaan dan pemeliharaan sampah
c. Jamban
d. Pemeliharaan ruangan kelas
e. Pemeliharaan taman dan kebun sekolah
f. Pengadaan dan pemeliharaan warung dan kantin sekolah.
I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan
adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama kuku
ada yang kotor,panjang dan hitam sehingga pada upaya pemecahan masalah
salah satunya perlu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kesehatan
lingkungan.
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SDN II Karangampel Dusun Kaler Desa
Karangampel dengan menyoroti masalah kesehatan lingkungan adalah melalui
tahap persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SDN II Karangampel
b. Pendekatan kepada semua siswa di SDN II Karangampel
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SDN II Karangampel dimulai dari
kelas I – VI.
d. Penyegaran kembali terhadap percil tentang kesehatan lingkungan.
II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang kesehatan lingkungan dilaksanakan
pada tanggal 9 Januari 2007 kepada percil dan seluruh siswa.
2. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Penyediaan air bersih
b. Pengadaan dan pemeliharaan sampah
c. Jamban
d. Pemeliharaan ruangan kelas
e. Pemeliharaan taman dan kebun sekolah
f. Pengadaan dan pemeliharaan warung dan kantin sekolah.
I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan
adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama kuku
ada yang kotor,panjang dan hitam sehingga pada upaya pemecahan masalah
salah satunya perlu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kesehatan
lingkungan.
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SDN II Karangampel Dusun Kaler Desa
Karangampel dengan menyoroti masalah kesehatan lingkungan adalah melalui
tahap persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SDN II Karangampel
b. Pendekatan kepada semua siswa di SDN II Karangampel
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SDN II Karangampel dimulai dari kelas
I – VI.
d. Penyegaran kembali terhadap percil tentang kesehatan lingkungan.
II. PELAKSANAA
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang kesehatan lingkungan dilaksanakan
pada tanggal 9 Januari 2007 kepada percil dan seluruh siswa.
2. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Penyediaan air bersih
b. Pengadaan dan pemeliharaan sampah
c. Jamban
I. Tujuan Instruksional
No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan konsep percil
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang konsep percil Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian, tujuan, kriteria, tujuan dan
kewajiban percil, kegiatan percil serta hasil
yang diharapkan dari percil
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam
V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian percil
2. Siswa dapat menjelaskan tentang 1 dari 2 tujuan percil
Lampiran
MATERI PROGRAM PERAWAT KECIL
A. Pengertian
Perawat kecil adalah siswa yang memiliki kriteria dan telah dilatih untuk ikut
melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum:
Meningkatan partisipasi siswa dalam program UKS
2. Tujuan khusus:
- Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, rumah
dan lingkungan
- Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, antar siswa dan orang lain
untuk hidup sehat.
C. Kriteria
No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan mandi
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang mandi Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian, keuntungan dan mandi yang baik
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian mandi
2. Siswa dapat menjelaskan tentang keuntungan mandi
3. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 4 mandi yang baik
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
MANDI
1. Pengertian Mandi
2. Keuntungan Mandi
Tubuh kita setiap hari mengeluarkan keringat dan setiap hari kita selalu dikotori
oleh debu yang beterbangan di sekitar kita, sehingga bila tidak dibersihkan badan
kita akan penuh dengan daki dan bau tidak sedap. Daki ini bisa menyumbat pori-
pori kulit dan akibatnya akan terjadi biang keringat atau penyakit kulit lainnya.
Dengan mandi maka semua daki dan kotoran di badan akan hilang.
Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
I. Tujuan Instruksional
III. Media : Flip Chart, Pamflet gigi dan mulut, phantom gigi, lembar balik gigi,
materi gigi dan mulut
No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan perawatan gigi dan mulut
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang perawatan gigi dan mulut Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian, tujuan, manfaat, cara memilih sikat
gigi yang baik, pemilihan pasta gigi, cara
menyikat gigi yang baik dan cara pencegahan
penyakit gigi
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam
1. Pengertian
Menyikat gigi adalah suatu cara untuk membersihkan gigi dengan
menggunakan sikat gigi
Sumber
Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
I. Tujuan Instruksional
III. Media : Flip Chart, buku panduan percil, Gunting kuku, Handuk kecil, Baskom
berisi air hangat, Sabun pada tempatnya dan Sikat kuku
No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan perawatan kuku
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang perawatan kuku Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian, fungsi, bagian-bagian kuku, tanda
kuku yang sehat dan tidak sehat, memotong
kuku (tujuan, persiapan alat dan pelaksanaan
memotong kuku)
V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian perawatan kuku
2. Siswa dapat menjelaskan tentang 1 dari 2 fungsi kuku
3. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 3 bagian-bagian kuku
4. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 3 tanda-tanda kuku yang sehat
5. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 3 tanda-tanda kuku yang tidak sehat
6. Siswa dapat menjelaskan tentang memotong kuku
a. 1 dari 2 tujuan memotong kuku
b. Persiapan alat untuk memotong kuku
c. Pelaksanaan memotong kuku
Perawatan Kuku
a. Pengertian
Kuku merupakan struktur pelengkap kulit yang terbentuk dari sel epidermis
yang berubah struktur menjadi tanduk yang sifatnya keras.
b. Fungsi kuku
Pada dasarnya fungsi kuku yaitu :
c. Bagian-bagian kuku
Secara garis besar kuku terbagi atas tiga bagian utama yaitu :
Ujung kuku merupakan bagian kuku yang apabila tumbuh memanjang
dipotong
Badan kuku merupakan bagian kuku yang memiliki bagian besar dari alur
kuku
Pangkal kuku merupakan bagian yang tertanam pada kulit ujung jari yang
disebut dengan akar kuku
f. Memotong kuku
Tujuan memotong kuku adalah :
▫ Menjaga kebersihan dan keindahan
Sumber
Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
I. Tujuan Instruksional
III. Media : Flip Chart, buku panduan percil, air bersih yang mengalir, sabun,
handuk atau lap kering dan sikat lunak bila diperlukan
No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan mencuci tangan
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang mencuci tangan Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
tujuan, persiapan alat, pelaksanaan dan akibat
tidak mencuci tangan
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam
V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang 1 dari 2 tujuan mencuci tangan
2. Siswa dapat menjelaskan tentang persiapan alat mencuci tangan
3. Siswa dapat menjelaskan tentang pelaksanaan mencuci tangan
4. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 3 akibat tidak mencuci tangan
b. Persiapan
Air bersih yang mengalir
Sabun
Handuk atau lap kering
Sikat lunak bila diperlukan
c. Pelaksanaan
Bila memakai arloji, arloji harus dilepas
Tangan sampai siku tangan dibasahi dalam air mengalir kemudian disabun
atau disikat bila perlu
Bilas tangan dengan air bersih kemudian dikeringkan dengan lap kering
Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
Tim Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Perawatan Dasar, cetakan ketiga,
PT. Gramedia, Jakarta, 1987.
I. Tujuan Instruksional
III. Media : Flip Chart, buku panduan percil, handuk, shampo, air sesuai kebutuhan,
gayung, dan sisir
No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan mencuci rambut
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang mencuci rambut Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
tujuan, persiapan alat, pelaksanaan dan akibat
tidak mencuci rambut
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
MENCUCI RAMBUT
a. Tujuan
Membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran
Menghilangkan bau
Memberi rasa nyaman
Meningkatkan aliran darah ke bagian kepala
Membasmi kutu dan ketombe
b. Persiapan alat
Handuk
Shampo
Air sesuai kebutuhan
Gayung
Sisir
c. Pelaksanaan
Peralatan didekatkan
Sumber
Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
Tim Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Perawatan Dasar, cetakan ketiga,
PT. Gramedia, Jakarta, 1987.
I. Tujuan Instruksional
No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan berpakaian
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang berpakain Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
fungsi pakaian dan pakaian sehat
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam
V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
MATERI PENYULUHAN
BERPAKAIAN
1. Fungsi Pakaian
Pakaian berfungsi untuk melindungi kita dari sengatan matahari dan dinginnya
cuaca, serta menjaga penampilan kita di masyarakat.
Dalam berpakaian kita harus layak dan serasi, artinya memakai pakaian yang
bersihsesuia dengan peranan kita di masyarakat (sebagai pelajar, guru, pekerja
dan sebagainya), sebab selain melindungi badan, pakaian juga dapat
menumbuhkan kepercayaan diri dan memperlihatkan kepribadian pemakainya.
Sumber
Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
Tim Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Perawatan Dasar, cetakan ketiga,
PT. Gramedia, Jakarta, 1987.
No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan makanan dan gizi seimbang
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang makanan dan gizi seimbang Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian gizi seimbang, kegunaan makanan,
komposisi gizi, dampak kekurangan gizi dan
V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian gizi seimbang
2. Siswa dapat menjelaskan tentang 1 dari 3 kegunaan makanan
3. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 3 komposisi gizi
4. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 4 dampak kekurangan gizi
5. Siswa dapat menjelaskan tentang jajanan di sekolah
6. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 3 pengolahan makanan
MATERI PENYULUHAN
E. MAKANAN DAN GIZI SEIMBANG
V. Jajanan di Sekolah
Dalam memilih jajanan makanan yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut:
1) Pilih makanan yang mengandung gizi yang diperlukan tubuh
2) Perhatikan kebersihan makanan/jajanan yang akan dibeli
Apakah makanan tersebut telah dimasak?
Apakah bahannya bersih?
Apakah tertutup sehingga tidak terkena debu, kotoran atau dihinggapi
lalat?
Apakah alat makan/pembungkusnya bersih?
Apakah tangan penjualnya bersih?
Jangan lupa mencuci tangan sebelum makan !
Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
Tim Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Perawatan Dasar, cetakan ketiga,
PT. Gramedia, Jakarta, 1987.
I. Tujuan Instruksional
Siswa dapat memahami tentang istirahat, rekreasi dan kesehatan mental, serta
menghindari kebiasaan yang tidak baik
1.2 Tujuan Instruksional Khusus
No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan istirahat, rekreasi dan kesehatan
mental, serta menghindari kebiasaan yang tidak
baik
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang istirahat, rekreasi dan kesehatan Menjawab
mental serta menghindari kebiasaan yang tidak
baik
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
istirahat, rekreasi dan kesehatan mental serta
menghindari kebiasaan yang tidak baik
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam
V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang istirahat
MATERI PENYULUHAN
ISTIRAHAT, REKREASI, KEBIASAAN MENTAL DAN
MENGHINDARI KEBIASAAN YANG TIDAK BAIK
A. Istirahat
Untuk menjaga tubuh kita tetap sehat diperlukan istirahat yang cukup. Usia
manusia sepertiganya dipergunakan untuk tidur, jadi dalam sehari kita wajib tidur
selama 8 jam. Istirahat ditentukan oleh kualitasnya. Kualitas tidur ditentukan oleh
tercapai atau tidaknya REM (Rapid Eye Movement). Pada usia sekolah REM
dicapai dalam 6-8 jam. Jika tidur tidak mencapai REM maka ketika bangun tidur
kita tidak akan merasa segar akan tetapi akan merasa lemas, lesu dan tidak
bergairah.
Sumber
Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
Tim Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Perawatan Dasar, cetakan ketiga,
PT. Gramedia, Jakarta, 1987.
I. Tujuan Instruksional
III. Media : Flip Chart, buku panduan percil, tongkat, mitela, tambang,
Pembalut cepat, Pembalut gulung, Pembalut segitiga, Kapas, Plester,
Kasa steril, Gunting, Pinset. sabun, alkohol, air bersih, boor water,
betadin, parasetamol, kayu putih, alkohol dan kolonyo.
No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan P3K
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang P3K Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian, tujuan, pedoman yang harus di
pegang, peralatan dan pelaksanaan P3K
V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian P3K
2. Siswa dapat menjelaskan tentang 1 dari 2 tujuan P3K
3. Siswa dapat menjelaskan tentang 3 dari 5 pedoman yang harus dipegang
dalam P3K
4. Siswa dapat menjelaskan tentang 6 dari 12 peralatan P3K
5. Siswa dapat menjelaskan tentang pelaksanaan P3K
MATERI PENYULUHAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
1. Pengertian P3K
P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) memberikan pertolongan pertama
kepada korban kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke
tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah sakit).
2. Tujuan P3K
a. Mencegah cedera bertambah parah
4. Peralatan P3K
Pertolongan yang cepat dan tepat tidak selalu memerlukan alat yang mahal dan
modern. Tiap penolong harus dapat bekerja dengan bahan yang ada.
a. Bahan yang minimal harus tersedia:
☼ Bahan untuk membersihkan tangan misalnya sabun, alkohol.
☼ Obat untuk mencuci luka misalnya air bersih, boor water, betadin
☼ Obat untuk mengurangi rasa nyeri misalnya parasetamol
☼ Bahan utuk menyadarkan misalnya kayu putih, alkohol, kolonyo.
5. Pelaksanaan P3K
a. Dalam pertolongan P3K pelaku bertindak dengan cepat dan tepat namun tanpa
mengabaikan prinsip PATUT (lihat Ps. 5). Tiap korban perlu diperiksa.
b. Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan:
1) Periksa kesadaran: apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh
tak acuh.
Ancaman maut diatasi dengan menghilangkan penyebab gangguan
kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah. Bila korban
tidak sadar selama 30 menit ia harus diangkut ke dokter atau
Puskesmas/Rumah Sakit.
2) Periksa jalan napas, apakah ada sumbatan atau tidak (benda asing, cairan,
lidah jatuh kebelakang, kejang
3) Periksa pernapasan: apakah pernapasan korban berhenti, cepat, lambat,
tidak teratur. Amati korban (lihat cuping hidung-dengar)
Tindakan awal adalah membebaskan jalan napas dan mempertahankan
saluran pernapasan. Bila pernapasan berhenti maka harus dilakukan
pernapasan buatan.
4) Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
Apakah teraba denyut jantung?
Sumber
Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
Tim Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Perawatan Dasar, cetakan ketiga,
PT. Gramedia, Jakarta, 1987.
I. Tujuan Instruksional
No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan kesehatan lingkungan
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang kesehatan lingkungan Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian, masalah yang berhubungan dengan
kesehatan lingkungan
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
MATERI PENYULUHAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Pengertian
Kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya
penyakit yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan kita berusaha untuk
membuat keadaan lingkungan tersebut tetap terpelihara kebersihannya.
Lingkungan sekolah sehat adalah kondisi lingkungan sekolah yang dapat
mendukung tumbuh kembang perilaku hidup sehat peserta didik serta pengaruh
negatif yang dapat merusak.
Pembinaan lingkungan sekolah sehat perlu dilaksanakan karena:
Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan fisik maupun mental.
Lingkungan sekolah yang sehat merupakan kondisi yang mendukung
keberhasilan proses belajar mengajar secara keseluruhan.
Lingkungan sekolah yang sehat merupakan suatu kondisi yang
menunjang tumbuh kembang perilaku hidup peserta didik (kondisi yang
menunjang keberhasilan pendidikan kesehatan)
Sumber
Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
Tim Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Perawatan Dasar, cetakan ketiga,
PT. Gramedia, Jakarta, 1987.
No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan yang tidak baik
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang penyakit yang disebabkan oleh Menjawab
lingkungan yang tidak baik
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang
buruk antara lain diare (pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, penatalaksaan di rumah,
tujuan tetap diberikan makanan, cara pemberian
oralit,pencegahan), varisela (pengertian , tanda
dan gejala, penyebaran, pencegahan
pengobatan), parotitis (pengertian, penyebab,
gejala klinis, penanggulan, perawatan), campak
V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
Siswa dapat menyebutkan tentang Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan
yang buruk.
1.Diare :
a. Pengertian diare
b. Penyebab diare
c. 3 dari 5 tanda dan gejala diare
d. 2 dari 3 penatalaksanaan di rumah
e. 3 dari 4 tujuan tetap diberikan makanan
f. Cara pemberian oralit
g. 3 dari 4 pencegahan diare
2. Varisela
a. Pengertian varisela
b. Tanda dan gejala varisela
c. Penyebaran varisela
d. Pencegahan varisela
1. Diare
a. Pengertian
Penyakit yang ditandai dengan buang air besar cair yang berlebihan.
b. Penyebab
Infeksi, malabsorpsi (pencernaan yang sulit) dan keracuan.
c. Tanda dan gejala
buang air besar cair / mencret yang berlebihan, sehari lebih dari 5 kali.
mual dan muntah.
turgor jelek / kulit lambat kembali.
kelopak mata cekung, mulut kering dan rasa haus.
badan lemah dan kadang disertai kejang.
d. Penatalaksanaan di rumah
▫ Pada anak dan dewasa, berikan lebih banyak cairan dari biasanya, untuk
mencegah kekurangan cairan.
▫ gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan, seperti larutan oralit, kuah
sayur, air kelapa, bubur. bila tidak mungkin berikan air masak.
▫ teruskan pemberian cairan-cairan tersebut hingga diare berhenti.
e. Tetap berikan makanan untuk mencegah kurang gizi.
▫ pada bayi teruskan pemberian asi
▫ berikan makanan sedikitnya 6 kali sehari seperti bubur atau makanan
lainnya, bila mungkin dengan kacang-kacangan, sayur, daging atau ikan.
▫ berikan sari buah segar atau pisang halus untuk menambah kalium.
▫ berikan makanan seperti biasa setelah diare berhenti, dan berikan makanan
ekstra setiap hari selama 2 minggu.
▫ Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak di bawah umur 2 tahun.
▫ Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih besar dan dewasa.
▫ Bila muntah, tunggulah 10 menit. Kemudian berikan cairan lebih perlahan
.
▫ Bila diare berlanjut setelah diberikan paket oralit segera bawa ke sarana
pelayanan terdekat atau Puskesmas
g. Pencegahan :
▫ Biasakan perilaku hidup bersih dan sehat seperti; cuci tangan sebelum
makan.
▫ Menjaga kebersihan alat-alat rumah tangga (terutama peralatan makan dan
minum) serta menutup rapat makanan agar tidak tercemari bibit penyakit.
▫ Menjaga kebersihan lingkungan seperti; tempat pembuangan sampah,
saluran air, tempat pembuangan air limbah, jamban keluarga, dll.
▫ Membasmi hewan vektor / pembawa penyakit seperti lalat, tikus, dll.
3. Parotitis/ Gondongan
a. Pengertian
Penyakit akut, menular dengan gejala khas pembesaran kelenjar ludah
terutama kelenjar parotis.
b. Penyebab
Virus golongan paramyxo virus
c. Gejala klinis
Masa tunas 12-24 hari. Gejala prodromal 1-2 hari berupa demam, kurang
nafsu makan, sakit kepala, muntah, dan nyeri otot. Kemudian timbul
pembengkakan kelenjar parotis yang mula-mula unilateral dan kemudian
menjadi bilateral, disertai rasa nyeri mendadak, pada perabaan atau saat
makan atau minum sesuatu yang asam. Dapat terjadi kejang otot pencernaan
dan kesulitan menelan.
d. Penanganan dan Perawatan
Istirahat di selama masih demam dan pembengkakan masih ada, diberikan
kompres demam atau dingin. Diet makanan cair atau lunak tergantung dari
kemampuan menelan.
4. Campak
a. Pengertian
Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
Tim Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Perawatan Dasar, cetakan ketiga,
PT. Gramedia, Jakarta, 1987.
I. Tujuan Instruksional
No Komunikator Komunikan
V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
Siswa dapat menyebutkan tentang Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan
yang buruk.
a. Poliomielitis
1.Pengertian dan Penyebab
Suatu penyakit infeksi oleh Virus poliomyelitis disebut juga Heine Medin
(penemu: Heine dan Medin)yang menyerang susunan syaraf
2.Tanda-tanda
Khas menyerang pada sususnan syaraf diikuti lumpuh tungkai, lengan dan
otot-otot lainnya. Penyakit ini menyebabkan kelumpuhan karena kerusakan
Tarikan dinding dada dan nafas sesak dapat diketahui dengan cara melihat
cara bernapas apabila dinding dada bagian bawah tertarik ke dalam
3. Anak sakit pneumonia karena
tertulari penderita batuk
belum imunisasi lengkap
kurang gizi
tinggal di lingkungan kurang sehat
4. Perawatan
Jika sakit batuk pilek tanpa nafas cepat atau nafas sesak rawatlah di rumah
dengan cara :
bila panas kompres dengan air dingin
bila batuk beri obat tradisional, misalnya campurkan ½ sendok madu
atau kecap manis dengan ½ sendok air jeruk nipis.
bila hidungnya tersumbat bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan
atau kain yang bersih
Pada bayi tetap berikan asi dan makanan
Beri minum lebih banyak dari biasanya
bila penyakit bertambah parah. segera bawa ke puskesmas atau rumah
sakit
c. Demam berdarah
1. Pengertian
Hepatitis b Hepatitis
Polio Poliomyelitis
DT Difteri. Tetanus
TT Tetanus
9 bulan Campak
Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep.Kes. RI,1999, Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Pearce. Evelin.C.1993, Anatomi dan fisiologi untuk Paramedis, PT Gramedia Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja, 2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta