Anda di halaman 1dari 199

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak adalah orang yang berusia 0 – 20 tahun dan belum menikah (Dep.Kes

RI). Anak merupakan tumpuan harapan keluarga dan cikal bakal berdirinya suatu

bangsa. Peningkatan kualitas suatu bangsa berkaitan erat dengan upaya kesehatan

bangsanya. Kesehatan dalam hal ini kesehatan pada anak merupakan investasi dan

modal utama untuk kemajuan negara. Seorang anak akan selalu mengalami

pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usianya. Seperti tercantum dalam

Child Health USA, 1989 p.6., anak – anak sebagai anak – anak yang tetap tumbuh

dan berkembang. Dasar ini mempunyai sejumlah karakteristik yang dinamis guna

meningkatkan vitalitas serta memerlukan pendekatan kesehatan yang spesifik

yang berhubungan untuk keperluan – keperluan perubahan anak.

Pembinaan kesehatan pada anak sekolah merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Derajat kesehatan

anak dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya pencegahan kecelakaan

dan penyakit serta lingkungan hidup yang sehat. Pembinaan anak sekolah

memerlukan peran serta perawat kesehatan masyarakat untuk menumbuhkan dan

mewujudkan kemandirian anak dalam menjalankan hidup sehat. Anak yang sehat

akan produktif sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang dapat

dijadikan modal pembangunan nasional.

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 1


Mengingat pentingnya pembinaan kesehatan pada anak sejak dini dan

harapan atas tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan dan pembinaan anak

sekolah ini, maka kami sebagai Mahasiswa Program Profesi Ners : Program Studi

Ilmu Keperawatan merasa perlu untuk ikut terlibat dan mendapatkan pengalaman

praktek komunitas, khususnya keperawatan kesehatan sekolah, karena itu kami

membuat makalah atau laporan yang berjudul Tinjauan Lapangan tentang Usaha

Kesehatan Sekolah di SDN 1 Karangampel Dusun Kaler Desa Karangampel

Kabupaten Ciamis .

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Instruksional Umum

Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan tentang pembinaan Upaya

Kesehatan Sekolah di SDN 1 Karangampel.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah melakukan praktik di UKS diharapkan mahasiswa mampu :

a. Mengkaji dan menganalisa kondisi kesehatan siswa dan lingkungan

sekolah di SDN 1 Karangampel.

b. Membuat intervensi atau rancangan program kesehatan anak sekolah,

sesuai dengan masalah kesehatan yang ditemukan di SDN 1 Karangampel.

c. Melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan rencana program

d. Mengevaluasi kegiatan yang dilakukan dalam intervensi keperawatan

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 2


C. Metode Penulisan

Metode penulisan laporan ini adalah studi kepustakaan dan studi lapangan atau

studi kasus di SDN 1 Karangampel Dusun Kaler Desa Karangampel Kabupaten

Ciamis .

D. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

a. Tujuan Latar belakang

b. Penulisan

c. Metode penulisan

d. Sistematika penulisan

BAB II : Tinjauan pustaka

Landasan Ilmiah

Peran Perawat

BAB III : Tinjauan Lapangan

a. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan

c. Pelaksanaan Pembinaan Lingkungan

BAB IV : Analisa Dan Pembahasan

BAB V : Kesimpulan

BAB VI: Rekomendasi

Referensi

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 3


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah.

Untuk mencapai hal tersebut maka dilakukan dengan cara “Pelaksanaan Trias

UKS” sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan agar anak sekolah tersebut

memiliki :

a. Pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup bersih dan

sehat.

b. Nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup bersih dan sehat.

c. Keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan

pemeliharaan pertolongan, dan perawatan kesehatan.

d. Kebiasaan hidup sehari-hari yang sesuai dengan hidup bersih dan sehat.

e. Kemampuan dalam mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam

kehidupan sehari-hari.

Untuk mencapai tujuan tersebut program pendidikan kesehatan dapat

diberikan melalui kegiatan intra dan ekstrakulikuler.

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 4


2. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan.

Tujuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan adalah agar anak usia

sekolah memiliki :

a. Keterampilan dan kemampuan untuk menjalankan tindakan hidup

bersih dan sehat, dan terdorong untuk melaksanakan perilaku hidup bersih

dan sehat.

b. Daya tahan serta tercegahnya kelainan

c. Kemampuan untuk pulih dari sakit dan tercegahnya komplikasi penyakit.

3. Pelaksanaan Pembinaan Lingkungan sehat.

Tujuan penyelenggaraan pembinaan lingkungan adalah agar terciptanya

lingkungan yang bersih dan sehat baik secara fisik sosio, kultural, maupun

spiritual. Sedangkan dalam praktek keperawatan komunitas ini lebih

ditekankan pada lingkungan fisik sekolah.

B. Peran Perawat / Ners Pada Program UKS

1. Pengertian

Kesehatan sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan

dalam rangka pembinaan kesehatan anak usia sekolah. Sesuai Undang-undang

nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak adalah orang yang berusia 0-

12 tahun dan belum menikah. Pembinaan kesehatan anak dibagi atas dua

bagian besar yaitu :

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 5


a. Pembinaan kesehatan bayi, balita serta anak prasekolah (kelompok umur

0-6 tahun)

b. Pembinaan kesehatan anak usia sekolah (kelompok umur 7-12 tahun)

Perbedaan kelompok sasaran ini dilakukan karena adanya permasalahan

yang berbeda yang memerlukan pola pembinaan kesehatan yang berbeda

pula.

2. Tujuan

a. Tujuan umum

Menumbuhkan dan mewujudkan kemandirian anak untuk hidup sehat

yang memungkinkan terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang

optimal.

b. Tujuan khusus

1). Meningkatkan kemampuan anak untuk menolong dirinya sendiri dan

mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi melalui:

a). Penajaman kepekaan terhadap masalah kesehatan pada dirinya,

keluarga serta lingkungannya.

b). Peningkatan cara berpikir yang berorientasi kepada kesehatan

yang dihadapi.

c). Peningkatan kemampuan pengendalian diri sehingga dapat

mengatur perilaku dan menjalankan prinsip hidup sehat.

2). Meningkatkan kemampuan anggota keluarga, terutama ibu dalam

pengasuhan anak yang menolong.

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 6


3. Usaha Kesehatan sekolah

a. Pengertian

UKS merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan

hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat, yang pada

gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal. UKS memiliki

tiga kegiatan utama yang disebut dengan TRIAS UKS, yang terdiri atas:

1). Pendidikan kesehatan

2). Pelayanan kesehatan

3). Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat

b. Tujuan

1) Tujuan umum

Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta

didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan

pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam

rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

2) Tujuan khusus

Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat

kesehatan peserta didik yang didalamnya meliputi:

a) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan

prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha

peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama.

b) Sehat baik dalam arti fisik, mental maupun sosial

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 7


c) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk

penyalahguna narkotika, obat-obatan dan bahan berbahaya, alkohol,

rokok dan sebagainya.

c. Sasaran

1). Sasaran pelayanan kesehatan

Sasaran pelayanan kesehatan adalah peserta didik di sekolah dasar

sampai dengan sekolah menengah, termasuk perguruan agama,

sekolah kejuruan dan sekolah luar biasa.

2). Sasaran pembinaan

a) Pelaksanaan kesehatan di sekolah

b) Lingkungan, khususnya: lingkungan fisik sekolah dan lingkungan

rumah tangga.

4. Peran Perawat

Keperawatan adalah suatu profesi yang mempunyai ciri – ciri dan

kriteria tertentu sebagai suatu profesi, diantaranya memiliki body of

knowledge dan berbentuk pelayanan yang berorientasi pada masyarakat.

1. Peran Pelaksana ( Care Giver )

Peran yang utama dari perawat kesehatan masyarakat adalah sebagai

pelaksana asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit atau yang mempunyai

masalah kesehatan / keperawatan apakah itu di rumah, di sekolah,

puskesmas, panti dan sebagainya sesuai dengan kebutuhannya.

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 8


2. Peran Sebagai Pendidik ( Health Educator )

Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat serta tenaga keperawatan atau tenaga kesehatan yang

berada di bawah tanggung jawabnya. Peran ini dapat berupa penyuluhan

kesehatan kepada anak sekolah dan guru UKS maupun bentuk desiminasi

ilmu kepada peserta didik keperawatan antara sesama perawat / tenaga

kesehatan lain.

3. Peran Sebagai Pengelola

Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam

mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan yang berada di

bawah tanggung jawabnya sesuai dengan konsep manajemen keperawatan

dalam kerangka paradigma keperawatan. Sebagai pengelola perawat

berperan dalam memantau dan menjamin kualitas asuhan / pelayanan

keperawatan serta mengorganisasi dan mengendalikan sistem pelayanan

keperawatan.

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 9


BAB III

TINJAUAN LAPANGAN

A. Situasi dan Kondisi

1. Kajian Situasi

Sekolah Dasar Negeri 1 merupakan salah satu sekolah dasar yang

ada di wilayah Desa Karangampel Kecamatan Pataruman. Kepala sekolah

yang memimpin pada saat ini adalah Ibu tati dengan 10 orang pengajar tetap.

Sekolah ini memiliki anak didik sebanyak 117 anak, terdiri atas 91 laki-laki

dan 80 perempuan. Untuk selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 1. Distribusi Siswa SDN 1 Karangampel Berdasarkan Jenis

Kelamin Tahun 2011

Kelas Laki-laki % Perempuan % Jumlah Total


I 11 2,53 12 2,76 23
II 15 2,25 15 2,25 31
III 17 5,1 13 3,9 30
IV 15 4,8 17 5,44 32
V 15 4,2 13 3,64 28
VI 18 5,04 10 2,8 28
Total 92 100 80 100 171

2. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

Menurut guru, UKS sudah terbentuk namun belum dilakukan

pembinaan dan pelatihan tentang usaha kesehatan sekolah (UKS) dan perawat

kecil. Kegiatan kesehatan sekolah yang dilakukan hanya pemberian P3K dan

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 10


penyediaan obat-obat darurat bagi P3K. Menurut guru, penyuluhan kesehatan

secara khusus belum pernah diadakan, tetapi pendidikan kesehatan disisipkan

dalam kegiatan intrakurikuler seperti bidang studi IPA dan pendidikan

Jasmani, sedangkan kegiatan ekstrakulikuler yang ada adalah pramuka.

3. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dan screening kesehatan

murid kelas I – 3 SDN 1 Karangampel yang dilakukan oleh Mahasiswa

STIKes BP Banjar selama 2 hari yakni tanggal 19 dan 20 desembe 2011

didapatkan data sebagai berikut :

Tabel 2. Distribusi Aspek Pemeriksaan Kesehatan

NO ASPEK PEMERIKSAAN JUMLAH PERSENTASE (%)


1. Penampilan Umum
Bersih dan Rapi 46 39,7
Kotor 70 60,3
2. Keluhan Kesehatan
Batuk 13 11,2
Demam 4 4.3
Skabies - -
Abses - -
Gastritis 2 1,7
Alergi 7 6
Tidak ada keluhan 89 76,7
3. Data Kesehatan Mata
Konjungtivitis - -
Keluhan pada mata - -
Tidak ada keluhan 111 100
4. Gigi dan mulut
Caries 98 84,5
Sakit Gigi 6 5,2
Gigi bersih 12 10,3

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 11


5 Hidung
kotor 17 14,7
Bersih 86 74,1
Pilek 13 11,2
6 Telinga
Telinga kotor (serumen) 91 78,4
Bersih 25 21,6
7. Kuku
Kotor 76 65,5
Bersih 40 34,5
8. Aktivitas sehari
Mandi
1 X Sehari -
2 X Sehari 80 69
3 X Sehari 36 31

Cuci tangan bila Makan


(jajan)
Selalu 34 29,3
Kadang-kadang 65 56
Tidak 17 14,7

Gosok Gigi
1 X Sehari 26 22,4
2 X Sehari 63 54,3
3 X Sehari 27 23,3

Cuci Rambut
Tiap hari 18 15,5
2 x seminggu 64 55,2
3 x seminggu 34 29,3

Ganti Baju
1 X Sehari 6 5,2
2 X Sehari 85 73,3
3 X Sehari 25 21,5
9. Data Pola Tidur :
Tidur malam
7 Jam 9 7,8
8 Jam 34 29,2
9 Jam 73 63

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 12


Tidur siang
1 Jam 10 8,6
2 Jam 8 7
Tidak pernah tidur 98 84,4
siang
10. Data Cara Mencari Pelayanan
Kesehatan :
Ke puskesmas 87 75
Ke dokter 16 14
Lain-lain 13 11
11. Ketaatan beribadah
Agama Islam 116 100
Agama lain -
Mengaji Sore hari 58 50
12. Kebiasaan Buruk
Merokok -
Minum minuman keras -
Obat-obat terlarang -
13. Kegiatan Organisasi
Pramuka 76 84,4
Perawat kecil 4 4,4
Pengibar Bendera 10 11,2

4. Pelaksanaan Pembinaan Kesehatan Lingkungan

Fasilitas sekolah terdiri atas 13 ruang, 1 ruang kepala sekolah yang

menyatu dengan staf pengajar, 5 ruang kelas, 1 ruang Perpustakaan dan 1

ruang kesenian, 5 kamar mandi ( 3 kamar mandi siswa dan 2 kamar mandi

guru dan staf sekolah). Sumber air yang digunakan yaitu dari sumur gali milik

sekolah. Kondisi kamar mandi masih baru tapi keadannya sedikit kotor dan

kurang terpelihara. Lantai ruangan kelas ada yang menggunakan keramik dan

ada bangunan yang masih menggunakan lantai dari tegel kondisi lantai kurang

bersih. Di sekolah ini tersedia penjual jajanan yang letaknya di sebrang

sekolah, makanan yang disediakan berupa kue-kue, goreng-gorengan

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 13


makanan kecil, buah-buahan dan minuman. Kondisi jajanan terbuka. Di setiap

kelas terdapat tempat sampah dan bila sampah telah penuh biasanya dibuang

oleh petugas kebersihan sekolah ke lobang sampah yang dibuat khusus untuk

sekolah.

Kondisi tiap kelas sekolah memiliki ventilasi yang cukup 10 % dari

luas lantai dengan jendela kaca yang agak kotor dan jarang dibuka, lantai

sekolah untuk kelas I sampai kelas IV agak berdebu dan kotor, meja dan kursi

sekolah tertata dengan rapi. Halaman sekolah sebagian di tembok dan

sebagian lagi masih berupa tanah terbuka dan tidak berumput sehingga bila

musim panas seperti saat pengkajian debu berterbangan dan mengotori

ruangan kelas, sedangkan pada musim hujan akan menjadi berlumpur. Jadwal

kebersihan kelas cukup berjalan setiap hari. Halaman kelas ditanami bunga

dan ada yang tidak ditanami..

Menurut beberapa anak menyatakan ada jadwal kebersihan kelas baik

tiap hari maupun tiap minggu.

B. Permasalahan

1. Kesehatan lingkungan yang kurang adekuat

2. Fungsi UKS kurang efektif

3. Tidak adekuatnya pemenuhan personal hygiene

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 14


BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menyajikan kesenjangan dalam bentuk analisis antara

landasan ilmiah tentang usaha kesehatan sekolah oleh perawat komunitas dengan

permasalahan kesehatan di sekolah SDN 1 Karangampel :

A. Analisa

Dari uraian situasi dan kondisi sekolah SDN 1 Karangampel dapat diuraikan

analisa data sebagai berikut :

No Data Masalah
1 a. Kondisi ventilasi tiap kelas di SDN 1 Resiko penurunan
Karangampel memiliki ventilasi yang kesejahteraan anak sekolah
cukup 10 % dari luas lantai dengan di SDN 1 Karangampel
jendela kaca yang agak kotor dan jarang akibat kesehatan
dibuka, halaman sekolah tidak ditanami lingkungan yang kurang
tanaman obat, menurut siswa ada adekuat
jadwal kebersihan kelas.
b. Lantai kelas kotor dan berdebu.
c. Kondisi kamar mandi tidak terawat,
kotor dan berbau tak sedap.
d. Keluhan kesehatan: Batuk Pilek 11,2 %,
Telinga kotor 78,4%, hidung kotor 14,7
%, kuku kotor 65,5 %.
2 Aktivitas sehari Tidak adekuatnya
Mandi pemenuhan personal
1 X Sehari - hygiene pada murid SDN
2 X Sehari 69 % 1 Karangampel akibat
3 X Sehari 31 % kurangnya pengetahuan
Cuci tangan bila Makan (jajan) murid tentang personal
Selalu 29,3 % hygiene.
Kadang-kadang 56 %
Tidak 14,7 %

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 15


Gosok Gigi
1 X Sehari 22,4 %

2 X Sehari 54,3 %
3 X Sehari 23,7 %

Cuci Rambut
Tiap hari 15,5 %
2 x seminggu 55,2 %
3 x seminggu 29,3 %

Ganti Baju
1 X Sehari 5,2 %
2 X Sehari 73,3 %
3 X Sehari 21,5 %

b. Tidak pernah ada penyuluhan khusus


tentang pendidikan kesehatan
c. Tidak ada pemeriksaan kesehatan
berkala untuk murid
3. a. UKS ada tetapi kurang efektif Kurang efektifnya
b. Kegiatan kesehatan sekolah yang pelaksanaan kegiatan UKS
dilakukan berupa P3K dan telah tersedia di SDN 1 Karangampel
obat-obat P3K

Issue Permasalahan

Kurangnya sumber informasi

Kurangnya pengetahuan Kurang efektifnya pelaksanaan


tentang personal hygiene kegiatan UKS

Tidak adekuatnya pemenuhan


personal hygiene dan kesehatan lingkungan

Resiko penurunan kesejahteraan anak sekolah di SDN 1 Karangampel

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 16


B. PEMBAHASAN

1. Situasi/Masalah yang perlu diperbaiki

Berdasarkan data-data diatas maka muncul permasalahan-permasalahan

sebagai berikut:

a. Kurang efektifnya pelaksanaan program kegiatan UKS di SDN 1

Karangampel.

b. Resiko penurunan kesejahteraan anak sekolah di SDN 1 Karangampel

akibat kesehatan lingkungan yang kurang adekuat

c. Tidak adekuatnya pemenuhan personal hygiene pada murid SDN 1

Karangampel akibat kurangnya pengetahuan murid tentang personal

hygiene.

2. Pengambilan Keputusan

a. Masalah Personal Hygiene

Dengan melihat perilaku siswa SDN 1 Karangampel dalam

menjaga kebersihan mulut & gigi, telinga, serta kuku menunjukkan

kurangnya personal hygiene siswa. Sifat acuh terhadap kebersihan diri

sebenarnya disebabkan oleh banyak faktor baik faktor internal maupun

eksternal. Dari faktor internal terjadi akibat kurangnya kesadaran dan

pengetahuan siswa terhadap kebersihan diri sedangkan dari faktor

eksternal dapat disebabkan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat

sekitar yang kemungkinan tidak memperhatikan anak dalam menjaga

kebersihan diri. Menjaga kebersihan diri merupakan salah satu upaya

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 17


yang dapat dilakukan untuk mencegah masuknya bibit penyakit ke

tubuh. Oleh karena itu diperlukan pembinaan kepada siswa melalui

upaya kegiatan kesehatan tentang kebersihan diri dan kebersihan

lingkungan sekolah. Hal ini dimaksudkan agar siswa mempunyai

kemampuan dalam cara bertindak, bersikap dan merawat kebersihan

diri minimal bagi dirinya sendiri.

b. Program UKS di SDN 1 Karangampel

Usaha Kesehatan Sekolah ditujukan pada kelompok peserta didik

di sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah. Menurut Kepala

Sekolah ada kunjungan dari pihak Puskesmas Kecamatan Pataruman

untuk program imunisasi. Menurut Clark dalam Nursing in Community

menyebutkan salah satu peran perawat komunitas adalah sebagai

konsultan bagi sekolah yang memeiliki masalah kesehatan secara sistem.

Kenyataan yang ditemukan pada TRIAS UKS sekolah ini masih

sangat kurang dan belum ada upaya dalam peningkatan kemampuan

hidup sehat dan membentuk perilaku hidup sehat, ini berarti usaha

kesehatan sekolah di SDN 1 Karangampel masih perlu ditingkatkan.

Perawat Komunitas seharusnya memegang peranan sebagai coordinator

dan supervisor dalam pelaksanaan program kesehatan antar sekolah dan

pengawas program sekolah dengan cara lobbiying dan negosiasi dengan

pelayanan kesehatan yang membina program terkait.

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 18


Peran lain yang harus diwujudkan adalah sebagai educator

mengajarkan teori-teori tentang dasar perawatan anak sekolah dengan

memberi pelajaran pada orang yang bertanggung jawab dalam membina

kesehatan anak sekolah yaitu guru UKS dan melalui perawat kecil

(percil).

c. Masalah Kesehatan Lingkungan

Lingkungan sekolah SDN 1 Karangampel pada saat musim

kemarau penuh debu, pada saat musim hujan terlihat becek, penuh

lumpur dari sepatu para siswa dan di halaman tidak ditanami tanaman

obat. Sehingga keadaan kelas menjadi kotor dapat menjadi media

perkembangbiakan berbagai vector penyebab penyakit, hal ini mungkin

karena kurangnya disiplin dari siswa dalam menjaga kebersihan

lingkungan.

Adapun upaya yang harus dilakukan oleh seorang perawat

komunitas adalah memberikan pendidikan kesehatan kepada siswa

tentang kesehatan lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

seperti menjaga kebersihan lingkungan karena pada usia tersebut untuk

melatih anak untuk menerapkan perilaku hidup bersih pada anak usia

sekolah (6-12 tahun) perlu diberikan reward (penghargaan) berupa

pemberian hadiah.

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 19


PLANNING OF ACTION
KEGIATAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH SDN 1 KARANGAMPEL
DESA KARANGAMPEL KEC. BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS

NO MASALAH AKTIVITAS WAKTU PENANGGUNG TEMPAT STRATEGI INDIKATOR


JAWAB STANDAR KRITERIA
1. Tidak 1. Membina
adekuatnya kebersihan
pemenuhan perseorangan
personal peserta didik
hygiene pada dengan :
murid SDN 1 a. Screening 19 desember Hendri, S.Kep SDN 1 Sosialisasi Mendapatka Disepakati
Karangampel kesehatan 2011 Karangampel (ceramah dan n data-data untuk
akibat kebersihan diri diskusi) tentang mengadaka
kurangnya (kuku, telinga, kesehatan n Screening
pengetahuan gigi, rambut dan siswa dan
murid tentang kulit) penyuluhan
personal tentang
hygiene. kebersihan
diri
b. Penyuluhan 19 desember Hendri, Kelas 4 dan Sosialisasi Siswa-siswi Adanya
tentang 2011 S. Kep 5 SDN 1 ( ceramah dapat poster-
kebersihan gigi Karangampel dan diskusi) mengerti poster
dan mulut tentang
kebersihan
gigi dan
mulut.
Hendri,
c. Demonstrasi 19 desember S. Kep Halaman Sosialisasi Siswa-siswi
gosok gigi yang 2011 Depan SDN (demonstrasi dapat
benar. 1 dan mengetahui
Karangampel redemonstras cara gosok
i) gigi yang
Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 20
Hendri, S. Kep baik.
d. Penyuluhan 19 desember Kelas 4 dan Sosialisasi Siswa-siswi
tentang mencuci 2011 5 SDN 1 (demonstrasi dapat
tangan, Karangampel dan mengetahui
perawatan kuku redemonstras cara
dan demonstrasi i) mencuci
mencuci tangan tangan dan
perawatan
kuku yang
Hendri, S.Kep benar
e. Pembuatan SDN 1 Sosialisasi Poster
poster-poster Karangampel terpangpang
tentang minimal di
kebersihan diri ruang UKS
2. Resiko 2. Penyuluhan 19 desember Hendri, S.Kep SDN 1 Sosialisasi Siswa-siswi Lingkungan
penurunan tentang perilaku 2011 Karangampel mengetahui sekolah
kesejahteraan kesehatan tentang dan kelas
anak sekolah lingkungan kesehatan bersih dan
di SDN 1 lingkungan rapih
Karangampel khususnya
akibat lingkungan
kesehatan Mahasiswa PPN sekolah
lingkungan 3. Mengadakan 21 Des. 2011 Kelas 4 dan Sosialisasi Terciptanya Terlaksanan
yang kurang lomba kebersihan 5 SDN 1 kebersihan ya lomba
adekuat kelas Karangampel lingkungan kebersihan
sekolah kelas

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 21


BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan pengkajian, kemudian menemukan permasalahan dan

kemudian dianalisis, maka Program Usaha Kesehatan di SDN 1 Karangampel Desa

Karangampel dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Resiko kurangnya pemberian tindakan kesehatan pada siswa SDN 1

Karangampel akibat kurang efektifnya pelaksanaan program kegiatan UKS

di SDN 1 Karangampel.

2. Resiko penurunan kesejahteraan anak sekolah di SDN 1 Karangampel akibat

kesehatan lingkungan yang kurang adekuat

3. Tidak adekuatnya pemenuhan personal hygiene pada murid SDN 1

Karangampel akibat kurangnya pengetahuan murid tentang personal

hygiene.

B. REKOMENDASI

1. Untuk menindak lanjuti kegiatan yang telah diselenggarakan seperti opsih,

lomba kebersihan antar kelas dan pembinaan sekolah sehat maka diperlukan

adanya kerjasama antara pihak guru dan penanggung jawab UKS serta peran

serta perawat kecil.

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 22


2. Diperlukan penyuluhan tentang kesehatan sekolah secara berkesinambungan

oleh pihak puskesmas ataupun lintas sektoral, guna memberikan

pengetahuan pada guru dan penanggung jawab UKS serta perawat kecil.

3. Sebaiknya diadakan kerja sama antara pihak pemerintahan desa dan

puskesmas untuk memantau kegiatan usaha kesehatan sekolah yang

diadakan di SDN 1 Karangampel.

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 23


Lampiran 1.
PRE PLANNING
PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
DI SDN 1 KARANGAMPEL

I. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan tahap perkembangan anak-anak pada usia sekolah, biasanya
mereka menyukai makanan yang menarik perhatian, yang disajikan dalam bentuk
menarik, berwarna cerah dan rasanya manis yang biasanya didapat di lingkungan
sekolah, padahal kualitas gizi dan hygiene makanan tersebut kurang diperhatikan.
Hal tersebut dapat meningkatkan penyakit pada anak-anak sekolah. Salah satunya
adalah gangguan kesehatan gigi dan mulut. Timbulnya gangguan kesehatan pada
gigi dan mulut tersebut didukung dengan pengetahuan siswa tentang cara
perawatan gigi dan mulut yang benar. Dari hasil pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan pada tanggal 07-08 Desemberi 2011 di SDN 1 Karangampel sebanyak
6 kelas sebagian besar siswa yang mengalami Caries 98 siswa (84,5%), Sakit Gigi
sebanyak 6 siswa (5,2%) Gigi bersih 12 siswa (10,3%). Hal tersebut
membuktikan bahwa perawatan gigi yang .dilakukan siswa kurang sehingga perlu
dilaksanakan penyuluhan dan simulasi perawatan gigi yang benar, yang meliputi
cara menggosok gigi, menjaga kebersihan gigi dan mulut dan memilih makanan
yang dapat mempertahankan kesehatan gigi atau tidak merusak gigi.

2. NAMA KEGIATAN
A. Pengertian Kegiatan
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu kegiatan
penyuluhan yang diberikan kepada siswa sekolah dasar yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam melakukan
perawatan pada gigi dan mulut.

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 24


Rincian Kegiatan
1) Persiapan Kegiatan
a. Sebelum dilakukan persiapan untuk penyuluhan, telah dilakukan
pendekatan lintas sektoral, pendekatan pada kepala sekolah dan guru,
dan dilakukan kegiatan screening kesehatan pada tanggal 05-06
Desember 2011.
b. Mempersiapkan alat-alat yang digunakan untuk penyuluhan
Penetapan waktu penyuluhan dan simulasi
2) Pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan dilakuakan pada :
Hari/Tanggal : Senin, 19 Desember 2011
Waktu : Jam 09.00 – 11.00 WIB.
Tempat : Ruang Kelas 1-3 SDN 1 Karangampel
3) Upaya Tindak Lanjut
Dilakukan tindakan praktek cara menggosok gigi yang baik bersama-
sama.
3. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Siswa SDN 1 Karangampel mampu melakukan perawatan gigi dan mulut
dengan baik.
b. Tujuan Khusus
1. Siswa mampu mengenal bagian-bagian gigi dan mulut
2. Siswa mengetahui gangguan kesehatan pada gigi dan mulut
3. Siswa mengetahui jenis-jenis makanan yang sehat untuk dikonsumsi
4. Siswa mampu mengetahui cara menggosok gigi yang benar
5. Siswa mampu mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang benar

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 25


4. STRATEGI KEGIATAN
a. Pendekatan
Pada tanggal 19-20 Desember 2011 dilakukan pemeriksaaan terhadap semua
siswa SDN 1 Karangampel.
Pada tanggal 05 Desember 2011 dilakukan pendekatan pada kepala sekolah
dan guru untuk permohonan izin dan mensosialisasikan adanya kegiatan
penyuluhan gigi dan mulut sesuai dengan data yang didapat dari hasil
pemeriksaan kesehatan terhadap siswa kelas 1 sampai kelas 6 SDN 1
Karangampel.
Pada tanggal 19 desember 2011 dilakukan penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut dan mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang benar.
b. Penyandang Dana
Dana diperoleh dari swadana.
c. Penanggung Jawab
Penanggung jawab kegiatan adalah mahasiswa PPN STIKes BP Banjar.
5. EVALUASI
a. Evaluasi Proses
1.Kriteria
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan
yang berarti.
2. Standar
a. Siswa memperhatikan pemberian penyuluhan saat dibacakan materi
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
b. Siswa mengikuti proses diskusi dengan aktif
c. Siswa mengikuti demonstrasi cara menggosok gigi yang benar.

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 26


B. Evaluasi Hasil
1. Kriteria
Siswa SDN 1 Karangampel mampu melakukan perawatan gigi dan mulut
dengan benar.
2. Standar
a. Siswa mampu mengenal bagian-bagian mulut dan gigi
b. Siswa mengetahui gangguan kesehatan yang terjadi pada gigi dan mulut
c. Siswa mengetahui cara menggosok gigi yang benar
d. Siswa mampu mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang benar

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 27


Lampiran 2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
SEKOLAH DASAR NEGERI 2KARANGAMPEL

Pokok Bahasan : Perawatan Kesehatan


Sub Pokok Bahasan : Perawatan Gigi dan Mulut
Tempat : SDN 1 Karangampel
Pemberi Materi : Hendri, S.Kep
Sasaran : Siswa Kelas 1, 2 SDN 1 Karangampel

1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah penyuluhan selama 30 menit, siswa mampu memahami perawatan dan
kesehatan gigi dan mulut.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
 Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, siswa mampu:
 Menyebutkan bagian-bagian gigi dan mulut
 Mengetahui gangguan kesehatan gigi dan mulut
 Mengetahui cara pencegahan penyakit gigi dan mulut
 Mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang benar dan baik

2. METODA
 Ceramah
 Tanya Jawab
 Demonstrasi

3. MEDIA
 Poster
 Gigi Phantom

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 28


 Flip Chart
4. MATERI PENYULUHAN
Terlampir

5.KEGIATAN PENYULUHAN

NO TAHAP KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN WAKTU


PESERTA
1. Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam 2 menit
Memperkenalkan diri Mendengarkan penyuluh
Menyebutkan maksud &
tujuan kegiatan
2. Isi Apersepsi Mendengarkan 5 menit
Menyampaikan materi Menjawab pertanyaan 15 menit
Memimpin diskusi Mempraktekkan cara 5 menit
Mendemostrasikan cara menggosok gigi
menggosok gigi
3. Penutup Menyimpulkan materi Memperhatikan dan ikut 2 menit
menyimpulkan
Mengucapkan salam Menjawab salam 1 menit

6. EVALUASI
Lisan
Pertanyaan:
1. Sebutkan bagian-bagian gigi dan mulut!
2. Sebutkan fungsi gigi!
3. Sebutkan cara pencegahan gangguan gigi dan mulut!
4. Sebutkan gangguan kesehatan yang terjadi pada gigi dan mulut!
5. Praktekkan cara menggosok gigi yang benar!

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 29


Materi

PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

BAGIAN-BAGIAN MULUT
Bibir
Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik pertemuan antara bibir atas
dan bawah disebut sudut bibir. Bibir berguna untuk:
Menjaga agar makanan dan minuman tidak tercecer keluar mulut
Merasakan panas dinginnya makanan dan minuman
Berbicara dengan jelas

Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerakkan. Pada bagian atas dari lidah
ada tonjolan-tonjolan kecil, tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat pengecap dan
suara.

Gigi
Gigi yang tampak dalam mulut adalah hanya sebagian dari seluruh gigi.
Bagian yang kelihatan ini disebut mahkota gigi. Sebagian lagi tertanam di dalam
rahang. Gabian yang tidak terlihat ini disebut akar gigi. Akar ini diikat kepada tulang
rahang dengan benang-benang yang sangat halus. Karena akar gigi ini diikat pada
tulang rahang, maka gigi tidak mudah copot.
Gigi gunanya untuk:
 Memotong, mancabik dan menghaluskan makanan
 Mengucapkan kata-kata dengan jelas
 Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 30


Gusi
Gusi adalah daging sekitar mahkota gigi. Biasanya gusi berwarna merah
muda. Tetapi kadang-kadang ada juga yang berwarna agak kecoklatan. Warna ini
disebabkan dalam gusi terdapat zat pewarna yang disebut pigmen. Gusi yang sehat
melekat erat sekitar mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat kelihatannya tipis
dan mengkilat. Gusi yang tidak sehat memiliki pinggiran yang menggelembung dan
seringkali gusinya berwarna merah. Gunanya gusi adalah melindungi benang-benang
halus yang mengikat akar gigi kepada tulang rahang.

PENYAKIT GIGI DAN MULUT


Penyakit gigi dan mulut yang sering dijumpai adalah gigi berlubang
(keropos) dan gusi berdarah. Hal tersebut terjadi karena rongga mulut setiap saaat
selalu penuh dengan bakteri. Dengan adanya sisa makanan akan menyebabkan bakteri
tumbuh subur, berkelompok, melekat erat pada gigi sebagian lapisan yang lengket
dan tidak berwarna yang disebut plak. Bila kita makan makanan/minuman yang
mengandung gula dan lengket (permen, coklat) akan ada sisa makanan yang
menempel pada gusi. Sisa makanan bergula tersebut akan diubah bakteri menjadi
asam. Asam ini akan melarutkan lapisan luar gigi sehingga menjadi keropos dan
berlubang. Bakteri dan plak yang mernempel digusi akan menyebabkan peradangan
gusi sehingga gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah. Selain itu, hal yang
menyebabkan rusaknya gigi adalah kebiasaan yang buruk, seperti dibawah ini:
 Kebiasaan menghisap jari, bibir bawah dapat menyebabkan gigi depan atas
mendongos.
 Menggigit benang, membuka tutup botol dengan gigi bias menyebabkan gigi
patah.

PENCEGAHAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT


 Hilangkan plak dari permukaan gigi dengan menyikat gigi secara teratur dan
benar
 Sikatlah gigi sekurang-kurangnya 3 kali sehari pagi sehabis sarapan dan malam

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 31


 hari sebelum tidur
 Hindari kebiasaan makan jenis maknaan yang merusak gigi dan biasakanlah
 menyukai makanan yang menyehatkan gigi (sayuran dan buah-buahan)
 Bila gigi teras ngilu atau gusi berdarah segera periksakanlah ke dokter
 Periksakan kesehatan gigi secara rutin 6 bulan sekali
 Hindari kebiasaan menggigit jari, pensil, bibir, benang, membuka tutup botol
dengan gigi
Menyikat Gigi
1. Pengertian
Adalah suatu cara untuk membersihkan gigi dengan menggunakan sikat gigi
2. Tujuan Menyikat Gigi
a. membersihkan gigi dari kotoran yang menempel di gigi
b. membersihkan rongga mulut (termasuk langit-langit dan lidah)
3. Manfaat Menyikat Gigi
a. Rongga mulut bersih sehingga kuman yang menyebabkan penyakit hilang
b. Mulut tidak bau karena kuman yang menyebabkan bau hilang dengan sikat
gigi
c. Menguatkan gigi karena dengan menyikat gigi, gizi yang dibutuhkan gigi
terpenuhi yaitu zat yang berasal dari pasta gigi (zat Fluoride)
4. Cara Memilih Sikat Gigi Yang Baik
a. Gunakan sikat gigi yang baik, yaitu :
- sikat gigi berbulu lembut dan bulunya masih tegak
- gagang sikat gigi lurus dengan ujung sikat gigi mengecil atau lancip
b. Gantilah sikat gigi setiap bulan, akan tetapi jika masih bagus rendamlah
dahulu sikat gigi di air hangat untuk membersihkan kotoran yang ada di dasar
bulu sikat gigi, hal ini dimaksudkan agar sikat gigi tersebut menjadi tempat
tumbuhnya kuman atau jamur
c. Simpanlah sikat gigi dalam posisi berdiri

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 32


d. Penggunaan sikat gigi hendaklah jangan bergantian, setiap orang harus
mempunyai sikat gigi masing-masing, agar kuman tidak saling berpindah dari
satu mulut ke mulut lainnya
5. Pemilihan Pasta Gigi
a. Pilihlah pasta gigi yang mengandung fluoride untuk menguatkan gigi
b. Hindari menggunakan pasta gigi yang berasa manis karena mengandung gula,
dan gula kurang baik untuk kesehatan gigi
c. Gunakan pasta gigi sedikit saja, asal merata di sikat
6. Cara Menyikat Gigi Yang Baik
a. Sikatlah gigi setiap hari minimal 2x sehari, yaitu sehabis pada pagi hari
(kalau bisa setiap habis sarapan) dan sore hari sebelum tidur. Alangkah lebih
baik jika menyikat gigi setiap habis makan
b. Bersihkan sikat gigi sebelum digunakan
c. Pakailah pasta gigi sedikit saja, dan tekan dengan lembut agar pasta gigi
menempel dengan kuat di sikat
d. Lakukan kumur-kumur sebelum menyikat gigi, cukup satu kali saja
e. Lakukan gerakan memutar ke atas dan ke bawah untuk gigi bagian depan dan
gigi yang menghadap pipi
f. Sikat permukaan gigi geraham dan permukaan gigi bagian dalam
g. Lakukan penyikatan sekurang-kurangnya 8 kali gerakan
h. Sikat juga lidah dengan lembut
i. Lakukan kumur-kumur setelah selesai menyikat gigi 1 kali saja, agar
Fluoride tetap menempel di permukaan gigi
j. Bersihkan sikat gigi dan simpan dalam posisi tegak
7. Bagaimana Cara Pencegahan Penyakit Gigi?
1. Menggosok gigi secara benar dan teratur
2. Menggosok gigi sekurang-kurangnya 3 kali sehari sesudah makan dan waktu
malam sebelum tidur
3. Periksakan gigi secara teratur sekurang-kurangnya 6 bulan sekali ke dokter
gigi

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 33


4. Hindari kebiasaan mengunyah es batu, menggigit kuku, pensil dan membuka
tutup botol dengan gigi
5. Mengkonsumsi buah dan sayuran berserat untuk membersihkan gigi secara
alami

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 34


PLANNING OF ACTION
PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
DI SDN 1 KARANGAMPEL

PNG WAKTU DAN


NO STRATEGI AKTIVITAS BIAYA STANDAR INDIKATOR
JAWAB TEMPAT
01 02 03 04 05 06 07 08
1 Lobying Melakukan pendekatan Senin, 05 Mahasiswa Kepala Kepala Sekolah dan
Negosiasi kepada Kepala sekolah Desember 2011 Sekolah dan guru SDN 1
dan guru SDN 1 Di SDN 1 Guru SDN 1 Karangampel
Karangampel Karangampel Karangampel menyetujui dan
Menyusun rencana dan menyetujui mendukung
satpel diadakan diadakannya kegiatan
Menetapkan waktu kegiatan penyuluhan
dilakukannya penyuluhan penyuluhan Waktu penyuluhan
kesehatan. dapat ditentukan
2 Sosialisasi Menyampaikan rencana Senin, 05 Mahasiswa Sosialisasi Siswa SDN 1
kegiatan penyuluhan pada Desember 2011 dapat berjalan Karangampel
kepala sekolah dan guru Di SDN 1 dengan lancar mengetahui jadual dan
SDN 1 Karangampel Karangampel waktu penyuluhan.
Menyampaikan Materi dan poster
pengumuman tentang tersedia
kegitan penyuluhan
kesehatan pada siswa
dengan mendatangi kelas
yang akan diberikan
penyuluhan kesehatan
Membuat materi
penyuluhan dan poster

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 35


3. Partnership Melibatkan guru SDN 1 Senin, 19 Mahasiswa Guru SDN 1 Guru SDN 1
Karang ampel dalam Desember 2011 Karangampel Karangampel berperan
pelaksanaan kegiatan Di SDN 1 terlibat serta aktif dalam
penyuluhan Karangampel langsung kegiatan penyuluhan
dalam kegiatan terutama dalam
penyuluhan. memotivasi siswa
untuk aktif dalam
diskusi kelompok
4. Edukatif Melaksanakan penyuluhan Senin, 19 Mahasiswa Kegiatan Siswa mampu
kesehatan tentang : Desember 2011 penyuluhan mengenal bagian-
bagian-bagian mulut dan Di SDN 1 dapat bagian gigi dan mulut.
gigi, gangguan kesehatan Karangampel dilaksankan Siswa mampu
yang terjadi pada gigi dan dengan lancar. mengenal gangguan
mulut, cara mengosok gigi kesehatan yang terjadi
yang benar, memberikan pada gigi dan mulut.
contoh kepada siswa Siswa mengetahui
tentang cara menggosok cara menggosok gigi
gigi yang benar. yang benar.
Melakukan evaluasi Siswa mampu
kegiatan penyuluhan mendemontrasikan
cara menggosok gigi
yang benar.
5. Melibatkan Memotivasi siswa SDN 1 Senin, 19 Mahasiswa Siswa SDN 2 Siswa SDN 1
peran serta Karangampel untuk dapat Desember 2011 Karangampel Karangampel mampu
siswa. mengadopsi kegiatan yang Di SDN 1 aktif dalam mengadopsi kegiatan
telah dilakukan dan selalu Karangampel kegiatan yang telah dilakukan.
melaksanakan anjuran penyuluhan
secara rutin. dari awal
sampai akhir.

Laporan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Negeri I Karang Ampel 36


Lampiran 3
PRE PLANNING
DEMONSTRASI CARA MENYIKAT GIGI
DI SDN 1 KARANGAMPEL

1. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan tahap perkembangan anak-anak pada usia sekolah, biasanya
mereka menyukai makanan yang menarik perhatian, yang disajikan dalam bentuk
menarik, berwarna cerah dan rasanya manis yang biasanya didapat di lingkungan
sekolah, padahal kualitas gizi dan hygiene makanan tersebut kurang diperhatikan.
Hal tersebut dapat meningkatkan penyakit pada anak-anak sekolah. Salah satunya
adalah gangguan kesehatan gigi dan mulut. Timbulnya gangguan kesehatan pada
gigi dan mulut tersebut didukung dengan pengetahuan siswa tentang
caramenggosok gigi yang benar kurang.
Dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada tanggal 07-08
Desember 2011 di SDN 1 Karangampel sebanyak 6 kelas sebagian besar siswa
mengalami Caries 98 siswa (84,5%), Sakit Gigi sebanyak 6 siswa (5,2%) Gigi
bersih 12 siswa (10,3%). Hal tersebut membuktikan bahwa perawatan gigi yang
dilakukan siswa kurang sehingga perlu dilaksanakan demonstrasi menyikat gigi
yang benar. Dengan melakukan demonstrasi menyikat gigi dapat meningkatkan
lebih banyak pengetahuan daripada hanya dengan memberikan penyuluhan saja.

2. NAMA KEGIATAN
A. Pengertian Kegiatan
Demonstrasi cara menyikat gigi adalah suatu upaya praktek yang diberikan
kepada siswa sekolah dasar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan siswa dalam melakukan perawatan gigi dan mulut.
B. Rincian Kegiatan
3. Persiapan Kegiatan
a. Sebelum dilakukan demonstrasi, telah dilakukan pendekatan lintas
sektoral, pendekatan pada kepala sekolah dan guru, dan dilakukan

UKS SDN 2 Karangampel 1


kegiatan screening kesehatan pada tanggal 19-20 Desember 2011.dan
dilakukan penyuluhan kesehatan mulut dan gigi
b. Sebelum dilakukan demonstrasi terlebih dahulu dilakukan penyuluhan
tentang menyikat gigi yang baik
c. Mempersiapkan alat-alat yang digunakan untuk demonstrasi gigi
d. menetapkan waktu untuk demonstrasi gigi
4. Pelaksanaan
Kegiatan demonstrasi dilakuakan pada :
Hari/Tanggal : Senin, 19 Desember 2011
Waktu : Jam 09.00 – 10.30 WIB.
Tempat : Halaman depan SDN 1 Karangampel

3. TUJUAN
C. Tujuan Umum
Siswa SDN 1 Karangampel mampu mengetahui dan mendemonstrasikan cara
menyikat gigi dengan baik
B. Tujuan Khusus
 Siswa mampu mengetahui cara menggosok gigi yang benar
 Siswa mampu mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang benar

4.STRATEGI KEGIATAN
A. Pendekatan
1. Pada tanggal 07-08 Desember 2011 dilakukan pemeriksaaan terhadap semua
siswa SDN 1 Karangampel.
2. Pada tanggal 05 Desember 201 dilakukan pendekatan pada kepala sekolah
dan guru untuk permohonan izin dan mensosialisasikan adanya kegiatan
penyuluhan gigi dan mulut sesuai dengan data yang didapat dari hasil
pemeriksaan kesehatan terhadap siswa kelas 1 sampai kelas 6 SDN 1
Karangampel.

UKS SDN 2 Karangampel 2


3. Pada tanggal 19 Desember 2011 dilakukan mendemonstrasikan cara
menggosok gigi yang benar.

B. Penyandang Dana
Dana diperoleh dari swadana.

C. Penanggung Jawab
Penanggung jawab kegiatan adalah Mahasiswa PPN Kelompok II

5. EVALUASI
A. Evaluasi Proses
a. Kriteria
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan demonstrasi gosok gigi dapat
berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan yang berarti.
b. Standar
 Siswa mengikuti proses penyuluhan dan demonstrasi gosok gigi
dengan aktif
 Siswa mengikuti demonstrasi cara menggosok gigi yang benar.

B. Evaluasi Hasil
1. Kriteria
Siswa SDN 1 Karangampel mampu melakukan cara menggosok gigi yang
benar
2. Standar
a. Siswa mengetahui cara menggosok gigi yang benar
b. Siswa mampu mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang benar

UKS SDN 2 Karangampel 3


Lampiran 5
SATUAN ACARA PENYULUHAN
CARA MENYIKAT GIGI
SEKOLAH DASAR NEGERI 2KARANGAMPEL

Pokok Bahasan : Perawatan Kesehatan Gigi dan mulut


Sub Pokok Bahasan : cara menyikat gigi
Tempat : SDN 1 Karangampel
Pemberi Materi : Mahasiswa PPN Kelompok II
Sasaran : Siswa Kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 SDN 1 Karangampel

1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah penyuluhan selama 30 menit, siswa mampu memahami perawatan dan
kesehatan gigi dan mulut.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, siswa mampu:
 Menyebutkan pengertian menyikat gigi
 Mengetahui tujuan menyikat gigi
 Mengetahui manfaat menyikat gigi
 Mengetahui cara memilih sikat gigi yang baik
 Mengetahui cara memilih pasta gigi yang baik
 Mengetahui dan Mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang baik

2. METODA
 Ceramah
 Tanya Jawab
 Demonstrasi

UKS SDN 2 Karangampel 4


3. MEDIA
 Poster
 Gigi Phantom
 Flip Chart
4. MATERI PENYULUHAN
Terlampir

5.KEGIATAN PENYULUHAN

NO TAHAP KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN WAKTU


PESERTA
1. Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam 2 menit
Memperkenalkan diri Mendengarkan penyuluh
Menyebutkan maksud &
tujuan kegiatan
2. Isi Apersepsi Mendengarkan 5 menit
Menyampaikan materi Menjawab pertanyaan 30 menit
Memimpin diskusi
Mendemostrasikan cara Mempraktekkan cara 40 menit
menggosok gigi menggosok gigi
3. Penutup Menyimpulkan materi Memperhatikan dan ikut 12 menit
menyimpulkan
Mengucapkan salam Menjawab salam 1 menit

6. EVALUASI
Lisan
Pertanyaan:
1. Sebutkan pengertian menyikat gigi
2. Sebutkan tujuan menyikat gigi
3. Sebutkan manfaat menyikat gigi
4. Sebutkan cara memilih sikat gigi yang baik
5. Sebutkan cara memilih pasta gigi yang baik
6. Sebutkan cara menggosok gigi yang baik

UKS SDN 2 Karangampel 5


Materi :

A. Menyikat Gigi
1. Pengertian
Adalah suatu cara untuk membersihkan gigi dengan menggunakan sikat gigi
B. Tujuan Menyikat Gigi
1. membersihkan gigi dari kotoran yang menempel di gigi
2. membersihkan rongga mulut (termasuk langit-langit dan lidah)
C. Manfaat Menyikat Gigi
d. Rongga mulut bersih sehingga kuman yang menyebabkan penyakit hilang
e. Mulut tidak bau karena kuman yang menyebabkan bau hilang dengan sikat
gigi
f. Menguatkan gigi karena dengan menyikat gigi, gizi yang dibutuhkan gigi
terpenuhi yaitu zat yang berasal dari pasta gigi (zat Fluoride)
D. Cara Memilih Sikat Gigi Yang Baik
1. Gunakan sikat gigi yang baik, yaitu :
1) sikat gigi berbulu lembut dan bulunya masih tegak
2) gagang sikat gigi lurus dengan ujung sikat gigi mengecil atau lancip
2. Gantilah sikat gigi setiap bulan, akan tetapi jika masih bagus rendamlah
dahulu sikat gigi di air hangat untuk membersihkan kotoran yang ada di dasar
bulu sikat gigi, hal ini dimaksudkan agar sikat gigi tersebut menjadi tempat
tumbuhnya kuman atau jamur
3. Simpanlah sikat gigi dalam posisi berdiri
4. Penggunaan sikat gigi hendaklah jangan bergantian, setiap orang harus
mempunyai sikat gigi masing-masing, agar kuman tidak saling berpindah dari
satu mulut ke mulut lainnya
E. Pemilihan Pasta Gigi
1. Pilihlah pasta gigi yang mengandung fluoride untuk menguatkan gigi
2. Hindari menggunakan pasta gigi yang berasa manis karena mengandung gula,
dan gula kurang baik untuk kesehatan gigi
3. Gunakan pasta gigi sedikit saja, asal merata di sikat

UKS SDN 2 Karangampel 6


F. Cara Menyikat Gigi Yang Baik
1. Sikatlah gigi setiap hari minimal 2x sehari, yaitu sehabis pada pagi hari
(kalau bisa setiap habis sarapan) dan sore hari sebelum tidur. Alangkah lebih
baik jika menyikat gigi setiap habis makan
2. Bersihkan sikat gigi sebelum digunakan
3. Pakailah pasta gigi sedikit saja, dan tekan dengan lembut agar pasta gigi
menempel dengan kuat di sikat
4. Lakukan kumur-kumur sebelum menyikat gigi, cukup satu kali saja
5. Lakukan gerakan memutar ke atas dan ke bawah untuk gigi bagian depan dan
gigi yang menghadap pipi
6. Sikat permukaan gigi geraham dan permukaan gigi bagian dalam
7. Lakukan penyikatan sekurang-kurangnya 8 kali gerakan
8. Sikat juga lidah dengan lembut
9. Lakukan kumur-kumur setelah selesai menyikat gigi 1 kali saja, agar
Fluoride tetap menempel di permukaan gigi
10. Bersihkan sikat gigi dan simpan dalam posisi tegak
7. Bagaimana Cara Pencegahan Penyakit Gigi?
1. Menggosok gigi secara benar dan teratur
2. Menggosok gigi sekurang-kurangnya 3 kali sehari sesudah makan dan waktu
malam sebelum tidur
3. Periksakan gigi secara teratur sekurang-kurangnya 6 bulan sekali ke dokter
gigi
4. Hindari kebiasaan mengunyah es batu, menggigit kuku, pensil dan membuka
tutup botol dengan gigi
5. Mengkonsumsi buah dan sayuran berserat untuk membersihkan gigi secara
alami

UKS SDN 2 Karangampel 7


Lampiran 4
PRE PLANNING
PENYULUHAN KESEHATAN LINGKUNGAN
DI SDN 1 KARANGAMPEL

A. Pendahuluan
Perilaku hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang seharusnya
dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu kehidupan dan pola
hidup yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan yang sehat
adalah dengan dibentuknya usaha kesehatan sekolah ( UKS), dimana semua anak
sekolah terlibat dalam membudayakan prilaku hidup sehat.
Kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya
penyakit yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan kita berusaha untuk
membuat keadaan lingkungan tersebut tetap terpelihara kebersihannya.
Lingkungan selolah sehat adalah suatu kondisi lingkungan sekolah yang dapat
mendukung tumbuh kembang prilaku hidup sehat peserta didik serta pengaruh
negative yang adapat merusak.
Kondisi ventilasi tiap kelas di SDN 1 Karangampel memiliki ventilasi cukup
10 % dari luas lantai dengan jendela kaca yang agak kotor dan jarang dibuka, lantai
sekolah untuk kelas I sampai kelas IV agak berdebu dan kotor, meja dan kursi
sekolah tertata dengan rapi. Halaman sekolah sebagian di tembok dan sebagian lagi
masih berupa tanah terbuka dan tidak berumput sehingga bila musim panas seperti
saat pengkajian debu berterbangan dan mengotori ruangan kelas, sedangkan pada
musim hujan akan menjadi berlumpur. Jadwal kebersihan kelas cukup berjalan setiap
hari. Halaman kelas ditanami bunga dan ada yang tidak ditanami.
Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan
kesehatan melalui penyuluhan mengenai kesehatan lingkungan.

UKS SDN 2 Karangampel 8


B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan lingkungan
peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga diharapkan siswa
mampu mempertahankan dan memelihara kebersihan kelas sehingga
terciptanya lingkungan sekolah yang sehat dan mendukung proses belajar
yang kondusif.
2. Tujuan Khusus
a. Peserta didik dapat mengetahui kebersihan lingkungan kelas dan
sekitarnya yang sesuai dengan standar kesehatan.
b. Peserta didik dapat menata ruangan kelas dan linngkungan sekitarnya
c. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah kesehatan lingkungan yang
timbul di kelasnya.

C. Nama Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan bernama “Penyuluhan kesehatan lingkungan di SDN 1
Karangampel”.

D. Sasaran
Kegiatan ini ditujukan kepada:
1. Murid kelas I s.d kelas VI SDN 1 Karangampel
2. Guru-guru dan staf SDN 1 Karangampel

E. Strategi Kegiatan
1. Lobbying dan negosiasi dengan kepala sekolah tentang penyuluhan kesehatan
lingkungan.
2. Sosialisasi penyuluhan kesehatan lingkungan terhadap guru kelas dan peserta
didik

UKS SDN 2 Karangampel 9


F. Waktu dan Tempat Kegiatan
Penyuluhan kesehatan lingkungan sekolah akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Selasa, 20 Desember 2011
Tempat : Ruangan kelas I – VI SDN 1 Karangampel
G. Evaluasi
1. Standar
a. Kepala sekolah dan penanggung jawab UKS SDN 1 Karangampel
mendukung dilaksanakannya kegiatan penyuluhan kesehatan lingkungan
b. Kepala Puskesmas Pataruman dan penanggung jawab program UKS
mendukung dilaksanakannya kegiatan penyuluhan kesehatan lingkungan
c. Peserta didik berpartisipasi dalam kegiatan penyluhan kesehatan
lingkungan.
1. Kriteria
a. Kepala Sekolah dan guru penanggung jawab UKS menyetujui
dilaksanakannya kegiatan penyuluhan kesehatan lingkungan
b. Kepala Puskesmas Pataruman dan penanggung jawab program UKS
menyetujui dilaksanakannya penyuluhan kesehatan lingkungan di SDN
1 Karangampel.

UKS SDN 2 Karangampel 10


Lampiran 5.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KARANGAMPEL

Pokok Bahasan : Kesehatan lingkungan


Sub Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan Sekolah
Tempat : SDN 1 Karangampel
Pemberi Materi : Mahasiswa PPN Kelompok II
Sasaran : Siswa Kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 SDN 1 Karangampel

1. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah penyuluhan selama 60 menit, siswa mampu memahami tentang
kesehatan lingkungan
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, siswa mampu:
 Siswa dapat menyebutkan pengertian kesehatan lingkungan
 Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat air bersih
 Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat buang sampah
 Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat jamban sehat
 Siswa dapat menyebutkan masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
kesehatan lingkungan.
 Siswa dapat menyebutkan penyakit yang disebabkan oleh kesehatan
lingkungan yang buruk.

2. METODA
 Ceramah
 Tanya Jawab

UKS SDN 2 Karangampel 11


3. MEDIA
 Poster
 Flip Chart
4. MATERI PENYULUHAN
Terlampir

5.KEGIATAN PENYULUHAN

NO TAHAP KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN WAKTU


PESERTA
1. Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam 10 menit
Memperkenalkan diri Mendengarkan penyuluh
Menyebutkan maksud &
tujuan kegiatan
2. Isi Apersepsi Mendengarkan 10 menit
Menyampaikan materi Menjawab pertanyaan 24 menit
Memimpin diskusi

3. Penutup Menyimpulkan materi Memperhatikan dan ikut 15 menit


menyimpulkan
Mengucapkan salam Menjawab salam 1 menit

6. EVALUASI
Lisan
Pertanyaan:
1. Sebutkan pengertian kesehatan lingkungan
2. Sebutkan syarat-syarat air bersih
3. Sebutkan syarat-syarat buang sampah
4. Sebutkan syarat-syarat jamban sehat
5. Sebutkan masalah-masalah yang ditimbulkan oleh kesehatan lingkungan.
6. Sebutkan penyakit yang disebabkan oleh kesehatan lingkungan yang buruk

UKS SDN 2 Karangampel 12


Materi
KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Pengertian
Kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya
penyakit yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan kita berusaha untuk
membuat keadaaan lingkungan tersebut tetap terpelihara kebersihannya.
Lingkungan sekolah sehat adalah linngkungan suatu kondisi lingkungan
sekolah yang dapat mendukung tumbuh kembang perilaku hidup sehat peserta didik
serta pengaruh negatif yang dapat merusak.
Pembinaan lingkungan sekolah sehat perlu dilaksanakan karena:
Lingkungan dapat mempengruhi kesehatan fisik maupun mental
Lingkungan sekolah yang sehat merupakan kondisi yang mendukung
keberhasilan proses belajar mengajar secara keseluruhan
Lingkungan sekolah yang sehat merupakan suatu kondisi yang menunjang
tumbuh kembang perilaku hidup peserta didik (kondisi yang menunjang
keberhasilan pendidikan kesehatan)

2. Masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan


Penyediaan air bersih
Air bersih merupakan hal yang penting dan dibutuhkan. Syarat-syarat air
bersih dan sehat:
Syarat fisik
Tidak berbau
Tidak berasa
Tidak berwarna
Syarat kimia
Tidak tercemar secara berlebihan oleh zat kimia atau mineral terutama yang
berbahaya bagi kesehatan. Zat kimia atau mineral yang terkandung dalam air
tidak sampai menimbulkan kerusakan pada tempat penyimpanan air.

UKS SDN 2 Karangampel 13


Syarat bakteriologis
Air tidak boleh mengandung bibit penyakit
Tidak boleh memgandung bakteri E. colli
Tidak boleh mengandung bakteri saprofit lebih dari 100 per liter
Air bersih harus mengandung bahan-bahan sebagai berikut:
CO2 untuk membuat segar
Yodium untuk mencegah penyakit gondok
Fluorida untuk menguatkan gigi
Cara memperoleh air bersih:
 Melalui sumur gali
 Sumur pompa yang dangkal atau dalam
 Ledeng
 Mata air
 Sistem penyaringan air hujan
Tujuan:
 Memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat sekolah baik untuk minum,
cuci tangan dan kaki serta keperluan lain
 Menanamkan kesadaran masyarakat sekolah tentang pentingnya air bersih
 Mendidik murid mengenai pentingnya pemeliharaan air bersih dari
pencemaran
 Mendidik murid agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
pengadaan air bersih

Pengadaan dan pemeliharaan Tempat sampah


Sampah adalah barang yang tidak digunakan lagi dan harus dibuang. Syarat-
syarat pembuangan sampah:
 Tidak menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit
 Tidak menjadi sarang nyamuk, lalat dan semut
 Tidak mencemari tanah, air dan udara

UKS SDN 2 Karangampel 14


 Lubang sampah berukuran lebih kurang 1,5m x 1,5m x 1m
Pengadaan fasilitas pembuangan sampah di sekolah berupa:
 Keranjang/kotak sampah untuk setiap ruangan
 Bak sampah yang kedap air dan tertutup di halaman (jauh dari bangunan
sekolah) atau lubang sampah
Pemeliharaan
 Keranjang/kotak sampah dikosongkan dan dibersihakan setiap hari
 Bak sampah dikosongkan pada waktu-waktu tertentu
 Bila lubang sampah sudah penuh maka sampah dikeruk dengan tanah atau
dibakar
Jamban
Syarat-syarat jamban yang sehat adalah:
 Cukup pertukaran udara
 Cukup cahaya
 Tidak mencemari tanah
 Bersih
 Tidak menjadi sarang binatang seperti lalat, tikus
 Tersedia air bersih
 Jarak dari sumber air 10 m
 Lubang pembuangan sampah berukuran lebih kurang 1,5m x 1,5m x 1,5m
Tujuan:
 Menanamkan kebiasaan menggunakan fasilitas tersebut dan memelihara
kebersihannya di sekolah, di rumah dan di lingkungan masyarakat
Pemeliharaan:
 Setiap pemakai memeliharan dan menjaga kebersihannya
 Pada waktu-waktu tertentu secara berkala (2-3x seminggu) dibersihkan oleh
petugas tertentu. Bak kamar mandi dikuras. Lantai dan dinding disikat bila
mungkin menggunakan desinfektan (karbol, Lysol)

UKS SDN 2 Karangampel 15


Pemeliharaan Ruangan (ruang kelas, guru dan sebagainya)
Tujuan:
 Mengusahakan setiap ruangnan memenuhi syarat-syarat kesehatan: bersih,
tidak berdebu, tidak lembab, tidak berbau/pengap, cukup cahaya dan cukup
udara
 Meningkatkan kemampuan keterampilan dan peran serta murid dalam
pemeliharaan ruangan
 Meningkatkan kesadaran murid akan pentingnya ruangan yang memenuhi
syarat kesehatan
Pemeliharaan ruangan dikaitkan dengan program 5K.

Taman dan kebun sekolah


Tujuan:
 Memperindah lingkungan
 Mendidik murid agar mencintai lingkungan dan mampu membina lingkungan
 Mendidik murid untuk mengenal pertanian dan membudidayakan tanaman
yang bermanfaat
 Mendidik murid untuk memanfaatkan setiap jengkal tanah
Penyelenggaraakan taman/kebun sekolah:
 Penyelenggaraan taman sekolah, pengadaan pot di atas tanah, pengadaan pot
gantung dengan tanaman hias.
 Penyelenggaraan kebun sekolah baik untuk tanaman sayur maupun tanaman
lainnya dapat dilakukan, misalnya dengan jalan:
Pengolahan tanah diupahkan kepada orang lain
Pemeliharaan tanaman dilakukan oleh murid, guru dan staf lainnya secara
bergilir
Pengolahan seluruhnya diserahkan kepada orang lain dengan status bagi hasil,
namun guru dan murid tetap menggunakannnya sebagai “laboratorium
hidup” untuk mempelajari tumbuhan-tumbuhan dan cara bertani

UKS SDN 2 Karangampel 16


Pengadaan dan pemeliharaan warung/kantin sekolah
Tujuan:
 Menyediakan tempat jajan yang terjamin kebersihnnya dan makanan yang
bergizi di bawah pengawasan guru dan petugas kesehatan bagi murid dan
anggota masyarakat sekolah lainnya
 Sebagai alat pencegah murid jajan ke luar sekolah, yang belum tentu terjamin
kebersihan dan kegiziannya
 Sebagai alat pendidikan gizi
Persyaratan kantin/warung sekolah
 Kantin/warung sekolag berada di lingkungan sekolah dan jauh dari sumber
pencemaran
 Ruangan tempat berjualan makanan dan minuman bersih, rapi dan tidak
berdebu
 Makanan yang dijual diolah secara bersih, bergizi, tertutup sehingga terhindar
dari lalat, debu dan kotoran lainnya
 Alat makan dicuci dengan air bersih dan menggunakan sabun dan dikeringkan
di atas rak yang bersih
 Tersedia air bersih, tempat cuci tangan dan lap tangan
 Tersedia keranjang sampah yang mempunyai tutup
 Tersedia meja, kursi dan bangku yang bersih dan terawatt
 Tersedia saluran air limbah dan tempat penampungan sisa-sisa makanan
 Pengelola warung harus sehat, tidak mengidap penyakit menular, rambut,
pakainan dan tangan harus bersih
 Kantin/warung sekolah diawasi secara teratur oleh guru dan petugas kesehatan

3. Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk


 Diare
 Penyakit kulit
 Demam berdarah

UKS SDN 2 Karangampel 17


Lampiran 6
PRE PLANNING
PENDIDIKAN KESEHATAN
PERAWATAN KUKU, MENCUCI TANGAN, MENCUCI RAMBUT

1. LATAR BELAKANG
Perilaku hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang
seharusnya dikembangkan dan selau diupayakan agar terciptanya suatu kehidupan
dan pola hidup yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan
yang sehat adalah dengan dibentuknya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dimana
semua anak sekolah terlibat dalam membudayakan perilaku-perilaku hidup sehat.
Salah satu peran perawat kemonuitas dalam kegiatan UKS adalah sebagai
konsultan dan penanggung jawab bagi sekolah yang memiliki sistem kesehatan.
SDN 1 Karangampel. Berdasarkan hasil pengkajian pada semua murid diperoleh
hasil cuci tangan Selalu 34 Kadang-kadang 65 Tidak 17. Pada jam istirahat
kebanyakan siswa jajan/makan tanpa mencuci tangan dahulu. Hal ini merupakan
perilaku yang tidak sehat dan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit
seperti diare, cacingan dan rambut yang kotor, sehingga dapat menurunkan
konsentrasi siswa dalam belajar.
1. Aktivitas sehari
Mandi
1 X Sehari -
2 X Sehari 80 69
3 X Sehari 36 31

Cuci tangan bila Makan


(jajan)
Selalu 34 29,3
Kadang-kadang 65 56
Tidak 17 14,7

Gosok Gigi
1 X Sehari 26 22,4
2 X Sehari 63 54,3
3 X Sehari 27 23,3

UKS SDN 2 Karangampel 18


Cuci Rambut
Tiap hari 18 15,5
2 x seminggu 64 55,2
3 x seminggu 34 29,3

Ganti Baju
1 X Sehari 6 5,2
2 X Sehari 85 73,3
3 X Sehari 25 21,5

Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan


kesehatan melalui penyuluhan mengenai perawatan kuku, perawatan rambut dan
mencuci tangan kepada siswa SDN Sindang Jati agar mereka terbiasa hidup sehat
sehingga terhindar dari penyakit yang disebabkan karena kurangnya perawatan
kebersihan diri.

2. DESKRIPSI KEGIATAN
a. Nama Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang perawatan kuku, mencuci tangan dan
perawatan rambut merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memberikan informasi dan perubahan sikap pada siswa tentang perilaku hidup
sehat.
b. Persiapan
o Mengadakan lobbying dan negosiasi pada kepala sekolah, staf pengajar dan
siswa
o Menyiapkan materi penyuluhan dan medianya
c. Pelaksanaan
o Menyampaikan materi tentang perawatan kuku, mencuci tangan oleh
Mahasiswa PPN Kelompok II Dusun Kaler
o Kegiatan penyuluhan dilakukan pada:
Hari/Tanggal : Selasa, 20 Desember 2011
Waktu : 10.00 – 11.00 WIB

UKS SDN 2 Karangampel 19


d. Upaya Tindak Lanjut
Menganjurkan pada para guru untuk memotivasi para siswa untuk memotong
kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut dengan diadakan lomba
kebersihan perorangan minimal 1 minggu sekali dan dapat dibantu oleh percil
yang telah dibentuk.

3. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit, siswa SDN 1 Karangampel
mengetahui cara perawatan kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut.
Tujuan Khusus
o Siswa dapat menyebutkan pengertian kuku
o Siswa dapat menyebutkan fungsi kuku
o Siswa dapat menyebutkan 2 dari 3 fungsi kuku
o Siswa dapat menyebutkan tujuan mencuci tangan dan perawatan rambut
o Siswa dapat menyebutkan cara memotong kuku, mencuci tangan dan
perawatan
Rambut.

4. EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tenatang perawatan
kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut dan memulai menjalankan perilaku
hidup sehat dan memperhatikan kebersihan perorangan.

UKS SDN 2 Karangampel 20


Lampiran 7.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Personal Hygiene


Sub Pokok Bahasan : Perawatan Kuku, Mencuci tangan dan Perawatan Rambut
Sasaran : Siswa SDN 1 Karangampel
Waktu : 60 menit
Hari/tanggal : Senin, 20 Desenber 2011
Penanggung Jawab : Mahasiswa PPN Kelompok II

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, siswa SDN 1 Karangampel
mengetahui perawatan kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, sasaran dapat:
o Siswa dapat menyebutkan pengertian kuku
o Siswa dapat menyebutkan fungsi kuku
o Siswa dapat menyebutkan 2 dari 3 fungsi kuku
o Siswa dapat menyebutkan tujuan memotong kuku, mencuci tangan dan
perawatan rambut
o Siswa dapat menyebutkan cara memotong kuku, mencuci tangan dan
perawatan rambut.
3. Materi
Terlampir
4. Metode
o Ceramah
o Tanya Jawab
5. Media
o Flipchart
o Poster

UKS SDN 2 Karangampel 21


6. Evaluasi
Jenis evaluasi : Lisan
Pertanyaan :
Apa yang dimaksud dengan kuku ?
Apakah fungsi dari kuku ?
Sebutkan tanda-tanda kuku yang sehat ?
Sebutkan tujuan memotong kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut !
Sebutkan cara memotong kuku, mencuci tangan dan perawatan rambut !

UKS SDN 2 Karangampel 22


Materi

PERAWATAN KUKU, MENCUCI TANGAN, MENCUCI RAMBUT

1. Perawatan Kuku
Pengertian
Kuku merupakan struktur pelengkap kulit yang terbentuk dari sel epidermis yang
berubah struktur menjadi tanduk yang sifatnya keras.
Fungsi Kuku
Pada dasarnya fungsi kuku yaitu :
 Pelindung yaitu melindungi ujung jari dari trauma
 Kosmetik
Bagian-Bagian Kuku
Secara garis besar kuku terbagi atas tiga bagian utama yaitu :
Ujung kuku merupakan bagian kuku yang apabila tumbuh memanjang dipotong
Badan kuku merupakan bagian kuku yang memiliki bagian besar dari alur kuku
Pangkal kuku merupakan bagian yang tertanam pada kulit ujung jari yang disebut
dengan akar kuku
Tanda-Tanda Kuku Sehat dan Tidak Sehat
Kuku yang sehat mempunyai tanda-tanda sebagai berikut :
 Berwarna merah muda dan kemerahan baik sebelum atau ditekan maupun
segera setelah ditekan
 Bentuk mencembung
 Garis lengkung rata
Sedangkan kuku yang tidak sehat mempunyai tanda-tanda sebagai berikut :
 Berwarna kebiruan baik sebelum atau tidak ditekan, warna kebiruan tersebut
sering disebut dengan sianosis, yang timbul karena ada gangguan aliran darah
 Bentuk membengkak dapat disertai adanya rasa sakit dan keluarnya nanah
 Garis lengkung tak rata
Memotong Kuku
Tujuan memotong kuku adalah :

UKS SDN 2 Karangampel 23


 Menjaga kebersihan dan keindahan
 Mencegah timbulnya luka atau infeksi
Persiapan alat memotong kuku :
 Gunting kuku
 Handuk kecil
 Baskom berisi air hangat
 Sabun mandi pada tempatnya
 Sikat kuku
Pelaksanaan memotong kuku :
 Memotong kuku jari tangan
- Tangan direndam dalam air hangat selama 1-2 menit untuk melunakkan
kuku, bila kuku sangat kotor harus disikat dengan sikat kuku dan sabun,
lalu dibilas dengan air hangat dan dikeringkan dengan handuk
- Tangan diletakkan diatas tissue, supaya kuku tidak berserakan
- Cara memotong kuku jari tangan disesuaikan dengan lengkungan jari
tangan
 Memotong kuku jari kaki
- Kaki direndam dalam air hangat selama 2-3 menit
- Bila sangat kotor, kaki harus disikat dan disabun lalu dibilas dengan air
hangat/bersih dan dikeringkan dengan handuk
- Kuku kaki dipotong lurus lalu dibersihkan dan disikat
- Peralatan dibersihkan dan dirapihkan
2. Mencuci Tangan
a. Tujuan
1. Mencegah terjadinya infeksi dan timbulnya penyakit saluran pencernaan
yang disebarkan melalui tangan kotor
2. Menjaga kebersihan perorangan
b. Persiapan
 Air bersih yang mengalir

UKS SDN 2 Karangampel 24


 Sabun
 Handuk atau lap kering
 Sikat lunak bila diperlukan
c. Pelaksanaan
 Bila memakai arloji, arloji harus dilepas
 Tangan sampai siku tangan dibasahi dalam air mengalir kemudian
disabuni atau disikat bila perlu
 Bilas tangan dengan air bersih kemudian dikeringkan dengan lap kering
d. Akibat tidak mencuci tangan
 Tangan kotor
 Kuman dan kotoran bersarang dan berkembang biak di tangan
 Bankteri masuk ke dalam saluran pencernaan sehingga dapat
menimbulkan diare.

3. Mencuci Rambut
Tujuan
 Membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran
 Menghilangkan bau
 Memberikan rasa nyaman
 Meningkatkan aliran darah ke bagian bagian
 Membasmi kutu dan ketombe

Persiapan alat
 Handuk
 Shampoo
 Air sesuai kebutuhan
 Gayung
 Sisir

UKS SDN 2 Karangampel 25


Pelaksanaan
 Peralatan didekatkan
 Rambut disiram perlahan-lahan dengan air hingga semua bagian rambut dan
kepala basah
 Kemudian diberi shampoo secukupnya, ratakan shampoo ke seluruh bagian
rambut dan kepala, pijat kulit kepala secara perlahan-lahan dengan ujung jari.
Kulit kepala tidak boleh digaruk dengan kuku karena dapat menimbulkan luka
di kulit kepala.
 Bilas rambut dengan air mengalir sampai bersih, kemudian kepala dipijat-pijat
 Keringkan rambut dan seluruh bagian kepala dengan handuk,setelah air tidak
menetes biarkan rambut kering
 Rapihkan rambut dengan sisir
 Lakukan mencuci rambut 2-3 kali dalam seminggu
Akibat tidak mencuci rambut dengan teratur
 Rambut menjadi bau dan lengket
 Timbul kutu dan ketombe
 Kepala menjadi pusing
 Adanya koreng pada kepala

UKS SDN 2 Karangampel 26


PRE PLANNING PERAWAT KECIL
PENDIDIKAN KESEHATAN PERAWAT KECIL

I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kebiasaan hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang
seharusnya dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan
atau kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan
yang sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat
dalam membudayakan kebiasaan hidup sehat.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN II Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.
Pada saat pengkajian di SDN 1 Karangampel didapatkan bahwa organisasi
perawat kecil belum ada di sekolah tersebut.
Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan
kesehatan tentang konsep perawat kecil kepada siswa SDN 1 Karangampel agar
mengetahui tentang perawat kecil.

UKS SDN 2 Karangampel 27


II. DESKRIPSI KEGIATAN
1. Nama kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang konsep perawat kecil merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan untuk memberikan informasi dan perubahan sikap pada siswa
tentang perawat kecil.
2. Persiapan
- Mengadakan pendekatan kepada kepala sekolah dan para guru pengajar.
- Menyiapkan materi penyuluhan.
3. Pelaksanaan
- Menyampaikan materi tentang konsep perawat kecil.
- Diskusi dan tanya jawab dengan siswa SDN 1 Karangampel
4. Upaya tindak lanjut.
Menganjurkan kepada para guru untuk memotivasi para siswa untuk
mengetahui konsep perawat kecil.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui konsep
perawat kecil
2. Tujuan Khusus
- Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian perawat kecil
- Siswa dapat menyebutkan tentang tujuan perawat kecil
- Siswa dapat menjelaskan tentang kriteria perawat kecil
- Siswa dapat menyebutkan tentang tujuan dan kewajiban perawat kecil
- Siswa dapat menyebutkan tentang kegiatan perawat kecil
- Siswa dapat menyebutkan tentang hasil yang di harapkan oleh perawat
kecil

UKS SDN 2 Karangampel 28


IV. STRATEGI KEGIATAN
Cara pendekatan : Lobyying dan negosiasi
Waktu : 11 Desember 2006
Tempat : Kelas IV SDN 1 Karangampel
Penyandang dana : Mahasiswa PPN STIKes Bina Putera Banjar
Penanggung Jawab : Wastum S.Kep.

V. EVALUASI.
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang konsep
perawat kecil dan memulai perilaku hidup sebagai perawat kecil.

UKS SDN 2 Karangampel 29


PRE PLANNING PERAWAT KECIL
PENDIDIKAN KESEHATAN PHBS TENTANG MANDI

I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kebiasaan hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang
seharusnya dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan
atau kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan
yang sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat
dalam membudayakan kebiasaan hidup sehat.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN 1 Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.
Pada saat pengkajian di SDN 1 Karangampel didapatkan bahwa perilaku
siswa yang mandi 1x/hari 5 orang, 2x/hari 223 orang dan 3x/hari sebanyak 23
orang.

UKS SDN 2 Karangampel 30


Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan
kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya mandi kepada siswa
SDN 1 Karangampel agar mengetahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat
diantaranya mandi.

II. DESKRIPSI KEGIATAN


1. Nama kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya
mandi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi
dan perubahan sikap pada siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat
diantaranya mandi.
2. Persiapan
- Mengadakan pendekatan kepada kepala sekolah dan para guru pengajar.
- Menyiapkan materi penyuluhan.
3. Pelaksanaan
- Menyampaikan materi tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya
mandi.
- Diskusi dan tanya jawab dengan siswa SDN 1 Karangampel
5. Upaya tindak lanjut.
Menganjurkan kepada para guru untuk memotivasi para siswa untuk
menyarankan siswanya berperilaku mandi.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya mandi.
2. Tujuan Khusus
- Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian mandi
- Siswa dapat menyebutkan tentang keuntungan mandi

UKS SDN 2 Karangampel 31


- Siswa dapat menjelaskan tentang mandi yang baik

IV. STRATEGI KEGIATAN


Cara pendekatan : Lobyying dan negosiasi
Waktu : 11 Desember 2006
Tempat : Kelas IV SDN 1 Karangampel
Penyandang dana : Mahasiswa PPN STIKes Bina Putera Banjar
Penanggung Jawab : Dian Endah Nugraha S.Kep.
V. EVALUASI.
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang perilaku
hidup bersih dan sehat diantaranya mandi dan memulai perilaku hidup sehat
salah satunya mandi serta siswa selalu mandi pagi dan sore hari terutama setelah
berkeringat.

UKS SDN 2 Karangampel 32


PRE PLANNING PERAWAT KECIL
PENDIDIKAN KESEHATAN PHBS TENTANG
PERAWATAN GIGI DAN MULUT

I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kebiasaan hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang seharusnya
dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan atau
kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan yang
sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat dalam
membudayakan kebiasaan hidup sehat.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN 1 Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.
Pada saat pengkajian di SDN 1 Karangampel didapatkan bahwa perilaku siswa
yang mandi 1x/hari 7 orang, 2x/hari 215 orang dan 3x/hari sebanyak 28 orang.

UKS SDN 2 Karangampel 33


Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan
kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya mandi kepada siswa
SDN 1 Karangampel agar mengetahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat
diantaranya perawatan gigi dan mulut

II. DESKRIPSI KEGIATAN


1. Nama kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya
mandi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi
dan perubahan sikap pada siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat
diantaranya perawatan gigi dan mulut.
2. Persiapan
- Mengadakan pendekatan kepada kepala sekolah dan para guru pengajar.
- Menyiapkan materi penyuluhan.
3. Pelaksanaan
- Menyampaikan materi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
diantaranya perawatan gigi dan mulut.
- Diskusi dan tanya jawab dengan siswa SDN 1 Karangampel
4. Upaya tindak lanjut.
Menganjurkan kepada para guru untuk memotivasi para siswa untuk
menyarankan siswanya berperilaku perawatan gigi dan mulut.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya perawatan gigi dan mulut.
2. Tujuan Khusus
- Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian perawatan gigi dan mulut.
- Siswa dapat menyebutkan tentang tujuan perawatan gigi dan mulut.
- Siswa dapat menjelaskan tentang manfaat perawatan gigi dan mulut

UKS SDN 2 Karangampel 34


- Siswa dapat menjelaskan tentang cara memilih sikat gigi yang baik.
- Siswa dapat menjelaskan tentang cara memilih pasta gigi yang baik.
- Siswa dapat menjelaskan tentang cara menyikat gigi yang baik.
- Siswa dapat menjelaskan tentang cara pencegahan penyakit gigi.

IV. STRATEGI KEGIATAN


Cara pendekatan : Lobyying dan negosiasi
Waktu : 11 Desember 2006
Tempat : Kelas IV SDN 1 Karangampel
Penyandang dana : Mahasiswa PPN STIKes Bina Putera Banjar
Penanggung Jawab : Dian Endah Nugraha S.Kep.

VI. EVALUASI.
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang perilaku
hidup bersih dan sehat diantaranya perawatan gigi dan mulut dan memulai
perilaku hidup sehat salah satunya perawatan gigi dan mulut serta siswa selalu
melakukan perawatan gigi dan mulut pagi dan sore hari.

UKS SDN 2 Karangampel 35


PRE PLANNING PERAWAT KECIL
PENDIDIKAN KESEHATAN PHBS TENTANG
PERAWATAN KUKU

I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kebiasaan hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang
seharusnya dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan
atau kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan
yang sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat
dalam membudayakan kebiasaan hidup sehat.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN 1 Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.
Pada saat pengkajian di SDN 1 Karangampel didapatkan bahwa perilaku
siswa dalam perawatan kuku kotor 131 orang dan perawatan kuku kotor 120 orang.

UKS SDN 2 Karangampel 36


Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan
kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya perawatan kuku
kepada siswa SDN 1 Karangampel agar mengetahui tentang perilaku hidup bersih
dan sehat diantaranya perawatan kuku

II. DESKRIPSI KEGIATAN


1. Nama kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya
perawatan kuku merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan
informasi dan perubahan sikap pada siswa tentang perilaku hidup bersih dan
sehat diantaranya perawatan kuku.
2. Persiapan
- Mengadakan pendekatan kepada kepala sekolah dan para guru pengajar.
- Menyiapkan materi penyuluhan.
3. Pelaksanaan
- Menyampaikan materi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
diantaranya perawatan kuku.
- Diskusi dan tanya jawab dengan siswa SDN 1 Karangampel
4. Upaya tindak lanjut.
Menganjurkan kepada para guru untuk memotivasi para siswa untuk
menyarankan siswanya berperilaku perawatan kuku.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya perawatan kuku.
2. Tujuan Khusus
- Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian kuku
- Siswa dapat menyebutkan tentang fungsi kuku.
- Siswa dapat menjelaskan tentang bagian-bagian kuku

UKS SDN 2 Karangampel 37


- Siswa dapat menjelaskan tentang tanda-tanda kuku sehat.
- Siswa dapat menjelaskan tentang tanda-tanda kuku tidak sehat.
- Siswa dapat menjelaskan tentang cara memotong kuku.

IV. STRATEGI KEGIATAN


Cara pendekatan : Lobyying dan negosiasi
Waktu : 11 Desember 2006
Tempat : Kelas IV SDN 1 Karangampel
Penyandang dana : Mahasiswa PPN STIKes Bina Putera Banjar
Penanggung Jawab : Dian Endah Nugraha S.Kep.

V. EVALUASI.
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang perilaku
hidup bersih dan sehat diantaranya perawatan gigi dan mulut dan memulai
perilaku hidup sehat salah satunya perawatan perawatan kuku serta siswa selalu
melakukan perawatan perawatan kuku.

UKS SDN 2 Karangampel 38


PRE PLANNING PERAWAT KECIL
PENDIDIKAN KESEHATAN PHBS TENTANG
MENCUCI RAMBUT

I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kebiasaan hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang seharusnya
dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan atau
kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan yang
sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat dalam
membudayakan kebiasaan hidup sehat.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN 1 Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.

UKS SDN 2 Karangampel 39


Pada saat pengkajian di SDN 1 Karangampel didapatkan bahwa perilaku siswa
dalam selalu mencuci rambut tiap hari 21 orang, 2X seminggu mencuci rambut 116
orang dan 2X seminggu 114 orang.
Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan
kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya mencuci rambut
kepada siswa SDN 1 Karangampel agar mengetahui tentang perilaku hidup bersih
dan sehat diantaranya cara mencuci rambut yang baik.

II. DESKRIPSI KEGIATAN


1. Nama kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya
mencuci rambut merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan
informasi dan perubahan sikap pada siswa tentang perilaku hidup bersih dan
sehat diantaranya.
2. Persiapan
- Mengadakan pendekatan kepada kepala sekolah dan para guru pengajar.
- Menyiapkan materi penyuluhan.
3. Pelaksanaan
- Menyampaikan materi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
diantaranya mencuci rambut.
- Diskusi dan tanya jawab dengan siswa SDN 1 Karangampel
4. Upaya tindak lanjut.
Menganjurkan kepada para guru untuk memotivasi para siswa untuk
menyarankan siswanya berperilaku mencuci tangan.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya mencuci rambut
2. Tujuan Khusus

UKS SDN 2 Karangampel 40


- Siswa dapat menyebutkan tentang tujuan mencuci rambut
- Siswa dapat menyebutkan tentang persiapan mencuci rambut.
- Siswa dapat menjelaskan tentang pelaksanaan mencuci rambut
- Siswa dapat menjelaskan tentang akibat tidak mencuci rambut.

IV. STRATEGI KEGIATAN


Cara pendekatan : Lobyying dan negosiasi
Waktu : 11 Desember 2006
Tempat : Kelas IV SDN 1 Karangampel
Penyandang dana : Mahasiswa PPN STIKes Bina Putera Banjar
Penanggung Jawab : Dian Endah Nugraha S.Kep.

V. EVALUASI.
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang perilaku
hidup bersih dan sehat diantaranya mencuci rambut dan memulai perilaku hidup
sehat salah satunya mencuci tangan serta siswa selalu melakukan mencuci
rambut.

UKS SDN 2 Karangampel 41


PRE PLANNING PERAWAT KECIL
PENDIDIKAN KESEHATAN PHBS TENTANG
BERPAKAIAN

I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kebiasaan hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang
seharusnya dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan
atau kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan
yang sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat
dalam membudayakan kebiasaan hidup sehat.

UKS SDN 2 Karangampel 42


Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN 1 Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.
Pada saat pengkajian di SDN 1 Karangampel didapatkan bahwa perilaku
siswa dalam selalu berpakaian 1X sehari 5 orang, 2X seminggu berpakain 236
orang dan 3X seminggu 10 orang.
Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan
kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya berpakaian kepada
siswa SDN 1 Karangampel agar mengetahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat
diantaranya cara berpakaian yang baik.

II. DESKRIPSI KEGIATAN


1. Nama kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya
berpakaian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan
informasi dan perubahan sikap pada siswa tentang perilaku hidup bersih dan
sehat diantaranya.
2. Persiapan
- Mengadakan pendekatan kepada kepala sekolah dan para guru pengajar.
- Menyiapkan materi penyuluhan.
3. Pelaksanaan
- Menyampaikan materi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
diantaranya berpakaian.
- Diskusi dan tanya jawab dengan siswa SDN 1 Karangampel
4. Upaya tindak lanjut.

UKS SDN 2 Karangampel 43


Menganjurkan kepada para guru untuk memotivasi para siswa untuk
menyarankan siswanya berperilaku mencuci tangan.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya berpakaian
2. Tujuan Khusus
- Siswa dapat menyebutkan tentang fungsi pakaian
- Siswa dapat menyebutkan tentang cara berpakaian yang sehat.

IV. STRATEGI KEGIATAN


Cara pendekatan : Lobyying dan negosiasi
Waktu : 11 Desember 2006
Tempat : Kelas IV SDN 1 Karangampel
Penyandang dana : Mahasiswa PPN STIKes Bina Putera Banjar
Penanggung Jawab : Dian Endah Nugraha S.Kep.

V. EVALUASI.
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang perilaku
hidup bersih dan sehat diantaranya berpakaian dan memulai perilaku hidup sehat
salah satunya mencuci tangan serta siswa selalu melakukan berpakaian.

UKS SDN 2 Karangampel 44


PRE PLANNING PERAWAT KECIL
PENDIDIKAN KESEHATAN PHBS TENTANG
MAKANAN DAN GIZI YANG SEIMBANG

I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.

UKS SDN 2 Karangampel 45


Kebiasaan hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang
seharusnya dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan
atau kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan
yang sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat
dalam membudayakan kebiasaan hidup sehat.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN 1 Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.
Pada saat pengkajian di SDN 1 Karangampel didapatkan bahwa perilaku
siswa dalam selalu makanan dan gizi yang seimbang
Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan
kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya makanan dan gizi
yang seimbang kepada siswa SDN 1 Karangampel agar mengetahui tentang
perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya makanan dan gizi yang seimbang.

II. DESKRIPSI KEGIATAN


1. Nama kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya
makanan dan gizi yang seimbang merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
untuk memberikan informasi dan perubahan sikap pada siswa tentang perilaku
hidup bersih dan sehat diantaranya.
2. Persiapan
- Mengadakan pendekatan kepada kepala sekolah dan para guru pengajar.
- Menyiapkan materi penyuluhan.
3. Pelaksanaan

UKS SDN 2 Karangampel 46


- Menyampaikan materi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
diantaranya makanan dan gizi yang seimbang.
- Diskusi dan tanya jawab dengan siswa SDN 1 Karangampel
4. Upaya tindak lanjut.
Menganjurkan kepada para guru untuk memotivasi para siswa untuk
menyarankan siswanya berperilaku makanan dan gizi yang seimbang.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya makanan dan gizi yang seimbang
2. Tujuan Khusus
- Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian gizi yang seimbang
- Siswa dapat menyebutkan tentang kegunaan makanan.
- Siswa dapat menyebutkan tentang komposisi gizi
- Siswa dapat menyebutkan tentang dampak kekurangan gizi
- Siswa dapat menyebutkan tentang jajanan di sekolah
- Siswa dapat menyebutkan tentang pengolahan makanan

IV. STRATEGI KEGIATAN


Cara pendekatan : Lobyying dan negosiasi
Waktu : 11 Desember 2006
Tempat : Kelas IV SDN 1 Karangampel
Penyandang dana : Mahasiswa PPN STIKes Bina Putera Banjar
Penanggung Jawab : Dian Endah Nugraha S.Kep.

V. EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang perilaku
hidup bersih dan sehat diantaranya berpakaian dan memulai perilaku hidup

UKS SDN 2 Karangampel 47


sehat salah satunya makanan dan gizi yang seimbang serta siswa selalu
memberikan makanan dan gizi yang seimbang.
.

PRE PLANNING PERAWAT KECIL


PENDIDIKAN KESEHATAN PHBS TENTANG
ISTIRAHAT, REKREASI DAN KESEHATAN MENTAL
SERTA KEBIASAAN TIDAK BAIK

UKS SDN 2 Karangampel 48


I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kebiasaan hidup sehat merupakan suatu usaha dan gaya hidup yang seharusnya
dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan atau
kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan yang
sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat dalam
membudayakan kebiasaan hidup sehat.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN 1 Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.
Pada saat pengkajian di SDN 1 Karangampel didapatkan bahwa perilaku siswa
dalam istirahat tidur malam 7 jam 26 orang, 8 jam 216 orang dan 9 jam 9 orang.
Tidur siang, 1 jam 34 orang, 2 jam 20 orang, tidak pernah tidur siang 197 orang.
Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan
kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya makanan dan gizi
yang seimbang kepada siswa SDN 1 Karangampel agar mengetahui tentang
perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya istirahat, rekreasi, kesehatan mental dan
kebiasaan tidak baik.

UKS SDN 2 Karangampel 49


II. DESKRIPSI KEGIATAN
1. Nama kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya
makanan dan gizi yang seimbang merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
untuk memberikan informasi dan perubahan sikap pada siswa tentang perilaku
hidup bersih dan sehat diantaranya.
2. Persiapan
- Mengadakan pendekatan kepada kepala sekolah dan para guru pengajar.
- Menyiapkan materi penyuluhan.
3. Pelaksanaan
- Menyampaikan materi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
diantaranya istirahat, rekreasi, kesehatan mental dan kebiasaan tidak baik.
- Diskusi dan tanya jawab dengan siswa SDN 1 Karangampel
4. Upaya tindak lanjut.
- Menganjurkan kepada para guru untuk memotivasi para siswa untuk
menyarankan siswanya istirahat, rekreasi, kesehatan mental dan
kebiasaan tidak baik.
.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya istirahat, rekreasi, kesehatan
mental dan kebiasaan tidak baik
2. Tujuan Khusus
- Siswa dapat menyebutkan tentang istirahat
- Siswa dapat menyebutkan tentang rekreasi dan keseahatan mental.
- Siswa dapat menyebutkan tentang kebiasaan yang tidak baik

IV. STRATEGI KEGIATAN


Cara pendekatan : Lobyying dan negosiasi

UKS SDN 2 Karangampel 50


Waktu : 11 Desember 2006
Tempat : Kelas IV SDN 1 Karangampel
Penyandang dana : Mahasiswa PPN STIKes Bina Putera Banjar
Penanggung Jawab : Dian Endah Nugraha S.Kep.

V. EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang perilaku
hidup bersih dan sehat diantaranya berpakaian dan memulai perilaku hidup
sehat salah satunya makanan dan gizi yang seimbang serta siswa selalu
memberikan makanan dan gizi yang seimbang.
.

UKS SDN 2 Karangampel 51


PRE PLANNING PERAWAT KECIL
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN 1 Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.
Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan
kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya makanan dan gizi
yang seimbang kepada siswa SDN 1 Karangampel agar mengetahui tentang
perilaku hidup bersih dan sehat yaitu P3K.

II. DESKRIPSI KEGIATAN


1. Nama kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya
P3K yang merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan
informasi dan perubahan sikap pada siswa tentang perilaku hidup bersih dan
sehat diantaranya

UKS SDN 2 Karangampel 52


2. Persiapan
- Mengadakan pendekatan kepada kepala sekolah dan para guru pengajar.
- Menyiapkan materi penyuluhan.
3. Pelaksanaan
- Menyampaikan materi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
diantaranya P3K.
- Diskusi dan tanya jawab dengan siswa SDN 1 Karangampel
4. Upaya tindak lanjut.
- Menganjurkan kepada para guru untuk memotivasi para siswa untuk
menyarankan siswanya istirahat, rekreasi, kesehatan mental dan
kebiasaan tidak baik.
.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

2. Tujuan Khusus
a. Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian P3K
b. Siswa dapat menyebutkan tentang tujuan. P3K
c. Siswa dapat menyebutkan tentang pedoman yang harus dipegang oleh
pelaku P3K
d. Siswa dapat menyebutkan tentang peralatan P3K
e. Siswa dapat menyebutkan tentang pelaksaan P3K

IV. STRATEGI KEGIATAN


Cara pendekatan : Lobyying dan negosiasi
Waktu : 12 Desember 2006
Tempat : Kelas IV SDN 1 Karangampel
Penyandang dana : Mahasiswa PPN STIKes Bina Putera Banjar

UKS SDN 2 Karangampel 53


Penanggung Jawab : Hari Ramdani S.Kep.

V. EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang pertolongan
pertama pada kecelakaan (P3K)
.

UKS SDN 2 Karangampel 54


PRE PLANNING PERAWAT KECIL
KESEHATAN LINGKUNGAN

I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kesehatan lingkungan merupakan suatu usaha yang seharusnya
dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan atau
kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan yang
sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat dalam
membudayakan kebiasaan hidup sehat.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN 1 Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.

UKS SDN 2 Karangampel 55


Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan
kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya kesehatan
lingkungan kepada siswa SDN 1 Karangampel agar mengetahui tentang kesehatan
lingkungan

II. DESKRIPSI KEGIATAN


1. Nama kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang kesehatan lingkungan merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi dan perubahan sikap
pada siswa tentang kesehatan lingkungan
2. Persiapan
- Mengadakan pendekatan kepada kepala sekolah dan para guru pengajar.
- Menyiapkan materi penyuluhan.
3. Pelaksanaan
- Menyampaikan materi tentang kesehatan lingkungan
- Diskusi dan tanya jawab dengan siswa SDN 1 Karangampel
4. Upaya tindak lanjut.
- Menganjurkan kepada para guru untuk memotivasi para siswa untuk
memelihara kesehatan lingkungan.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
kesehatan lingkungan
2. Tujuan Khusus
a. Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian

UKS SDN 2 Karangampel 56


b. Siswa dapat menyebutkan tentang masalah–masalah yang berhubungan
dengan kesehatan lingkungan.

IV. STRATEGI KEGIATAN


Cara pendekatan : Lobyying dan negosiasi
Waktu : 12 Desember 2006
Tempat : Kelas IV SDN 1 Karangampel
Penyandang dana : Mahasiswa PPN STIKes Bina Putera Banjar
Penanggung Jawab : Fitri andriyani S.Kep.

V. EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang kesehatan
lingkungan

UKS SDN 2 Karangampel 57


PRE PLANNING PERAWAT KECIL
PENYAKIT AKIBAT LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK: DIARE, PAROTITIS
, VARISELA DAN CAMPAK.

I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan
salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kesehatan lingkungan merupakan suatu usaha yang seharusnya
dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan atau
kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan yang

UKS SDN 2 Karangampel 58


sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat dalam
membudayakan kebiasaan hidup sehat.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN 1 Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.
Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan
kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya kesehatan
lingkungan kepada siswa SDN 1 Karangampel agar mengetahui tentang kesehatan
lingkungan

II. DESKRIPSI KEGIATAN


1. Nama kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang penyakit akibat lingkungan yang tidak
baik,diare, parotitis , varisela dan campak merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan untuk memberikan informasi dan perubahan sikap pada siswa
tentang kesehatan lingkungan
2. Persiapan
- Mengadakan pendekatan kepada kepala sekolah dan para guru pengajar.
- Menyiapkan materi penyuluhan. penyakit akibat lingkungan yang tidak
baik,diare, parotitis , varisela dan campak
3. Pelaksanaan
- Menyampaikan materi tentang penyakit akibat lingkungan yang tidak
baik,diare, parotitis , varisela dan campak
- Diskusi dan tanya jawab dengan siswa SDN 1 Karangampel

UKS SDN 2 Karangampel 59


4. Upaya tindak lanjut.
- Menganjurkan kepada para guru untuk memotivasi para siswa untuk
memelihara kesehatan lingkungan.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
penyakit akibat lingkungan yang tidak baik, diare, parotitis , varisela dan
campak
2. Tujuan Khusus
a. Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian penyakit akibat lingkungan
yang tidak baik
b. Siswa dapat menyebutkan tentang diare (Pengertian,penyebab, tanda
,gejala ,penatalaksanaan di rumah, tujuan tetap diberikan makanan, cara
pemberian oralit dan. Pencegahan diare), varisela (Pengertian. tanda
,gejala. penyebaran ,pencegahan dan Pengobatan varisela),
parotitis(Pengertian, tanda, gejala penyebab, penanganan dan perawatan
parotitis), campak ( Pengertian ,penyebaran, tanda, gejala,
penanggulangan ,perawatan dan pencegahan campak)
IV. STRATEGI KEGIATAN
Cara pendekatan : Lobyying dan negosiasi
Waktu : 12 Desember 2006
Tempat : Kelas IV SDN 1 Karangampel
Penyandang dana : Mahasiswa PPN STIKes Bina Putera Banjar
Penanggung Jawab : Fitri andriyani S.Kep.

V. EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang pengertian
penyakit akibat lingkungan yang tidak baik

UKS SDN 2 Karangampel 60


PRE PLANNING PERAWAT KECIL
PENYAKIT AKIBAT LINGKUNGAN YANG TIDAK BAIK: POLIOMIELITIS,
ISPA, DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DAN IMUNISASI

I. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia yang diharapkan haruslah dipersiapkan sejak
dini dengan memperhatikan faktor kesehatan yang juga ditentukan oleh faktor
eksternal dan faktor internal dari individu. Tingkat kesehatan anak yang merupakan

UKS SDN 2 Karangampel 61


salah satu faktor internal dipengaruhi oleh kebiasaan hidup sehat, gizi, upaya
pencegahan penyakit dan lingkungan hidup yang sehat pula.
Derajat kesehatan anak dapat dilihat pada keadaan kesehatan anak itu sendiri
dan juga lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu sekolah mempunyai peranan
penting dalam upaya peningkatan kesehatan.
Kesehatan lingkungan merupakan suatu usaha yang seharusnya
dikembangkan dan selalu diupayakan agar terciptanya suatu lingkungan atau
kehidupan yang sehat. Salah satu upaya untuk tercapainya suatu kehidupan yang
sehat adalah dengan dibentuknya perawat kecil, dimana anak sekolah terlibat dalam
membudayakan kebiasaan hidup sehat.
Pembinaan dalam perawat kecil ini diperlukan perawat komunitas dan kalau
perlu adalah perawat sekolah. Perawat sekolah ini menduduki posisi yang unik
dalam membantu melaksanakan masalah kesehatan serta memberikan pendidikan
kesehatan usia sekolah, sehingga mereka dapat merasakan kenyamanan kesehatan
yang baik selama usia sekolah. SDN 1 Karangampel terletak di Desa Karangampel
Kecamatan Pataruman Pemerintah Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa yang
mengikuti perawat kecil 20 orang.
Melihat dari hasil pengkajian tersebut maka perlu diberikan pendidikan
kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya kesehatan
lingkungan kepada siswa SDN 1 Karangampel agar mengetahui tentang kesehatan
lingkungan

II. DESKRIPSI KEGIATAN


1. Nama kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang penyakit akibat lingkungan yang tidak baik
yaitu poliomielitis, ispa, dbd, imunisasi merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan untuk memberikan informasi dan perubahan sikap pada siswa
tentang kesehatan lingkungan
2. Persiapan

UKS SDN 2 Karangampel 62


- Mengadakan pendekatan kepada kepala sekolah dan para guru pengajar.
- Menyiapkan materi penyuluhan. penyakit akibat lingkungan yang tidak
yaitu poliomielitis, ISPA, DBD dan imunisasi
3. Pelaksanaan
- Menyampaikan materi tentang penyakit akibat lingkungan yang tidak
yaitu poliomielitis, ISPA, DBD dan imunisasi
- Diskusi dan tanya jawab dengan siswa SDN 1 Karangampel
4. Upaya tindak lanjut.
- Menganjurkan kepada para guru untuk memotivasi para siswa untuk
memelihara kesehatan lingkungan.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan siswa SDN 1 Karangampel mengetahui
penyakit akibat lingkungan yang tidak baik yaitu poliomielitis, ISPA, DBD
dan imunisasi
2. Tujuan Khusus
a. Siswa dapat menyebutkan tentang pengertian penyakit akibat lingkungan
yang tidak baik
b. Siswa dapat menyebutkan tentang Poliomielitis (Pengertian,. tanda ,cara
penularan, gejala klinis dan cara pencegahan), ISPA atau pneumonia (.
Pengertian,. patokan nafas cepatc, penyebab dan. perawatan ISPA).
Demam Berdarah Dengue (DBD) ( Pengertian. penyebaran, perantara,
perawatan dan pencegahan Demam Berdarah Dengue), Imunisasi
(Pengertian ,macam-macam ,manfaat dan waktu pemberian imunisasi
serta Pelayanan)

IV. STRATEGI KEGIATAN


Cara pendekatan : Lobyying dan negosiasi
Waktu : 12 Desember 2006

UKS SDN 2 Karangampel 63


Tempat : Kelas IV SDN 1 Karangampel
Penyandang dana : Mahasiswa PPN STIKes Bina Putera Banjar
Penanggung Jawab : Fitri andriyani S.Kep.

V. EVALUASI
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa memahami tentang pengertian
penyakit akibat lingkungan yang tidak baik

LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN


TENTANG PERAWATAN GIGI DAN MULUT

I. PERSIAPAN

UKS SDN 2 Karangampel 64


1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan
adanya masalah pada siswa siswi yaitu gigi caries dan ada yang sakit gigi,
sehingga pada upaya pemecahan masalah salah satunya perlu dilakukan
penyuluhan kesehatan cara perawatan gigi dan mulut untuk seluruh siswa.
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SDN II Karangampel Dusun Kaler
Desa Karangampel dengan menyoroti masalah cara perawatan gigi dan mulut
adalah melalui tahap persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SDN II Karangampel
b. Pendekatan kepada semua siswa di SDN II Btulawang
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SDN II Karangampel dimulai dari
kelas I – VI.
d. Penyegaran kembali terhadap percil tentang cara perawatan gigi dan
mulut.

II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan cara perawatan gigi dan mulut
dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2007 kepada percil dan seluruh siswa.
2. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Pengertian perawatan gigi dan mulut
b. Tujuan perawatan gigi dan mulut
c. Manfaat menyikat gigi
d. Cara memilih sikat gigi yang baik
e. Pemilihan pasta gigi yang baik
f. Cara menyikat gigiyang baik
g. Cara pencegahan penyakit gigi.
III. HASIL KEGIATAN
Hasil pendidikan kesehatan cara mencuci tangan di SDN II Karangampel
Dusun Kaler didapatkan :

UKS SDN 2 Karangampel 65


1. Pendidikan kesehatan cara perawatan gigi dan mulut kepada 20 orang perawat
dan seluruh siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI.
2. Seluruh siswa telah melakukan perawatan gigi dan mulut

IV. TINDAK LANJUT


1. Pertahankan gigi dalam keadaan bersih sebelum tidur.
2. Gosok gigi minimal 2 kali dalam sehari.
3. Diadakannya pemeriksaan perawatan gigi dan mulut siswa setiap seminggu
sekali boleh guru dan dibantu oleh percil.

LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

UKS SDN 2 Karangampel 66


TENTANG MANDI

I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan
adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama badan
kotor, sehingga pada upaya pemecahan masalah salah satunya perlu dilakukan
penyuluhan kesehatan mandi untuk seluruh siswa.
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SDN II Karangampel Dusun Kaler
Desa Karangampel dengan menyoroti masalah mandi adalah melalui tahap
persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SDN II
Karangampel
b. Pendekatan kepada semua siswa di SDN II Karangampel
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SDN II Karangampel dimulai dari
kelas I – VI.
d. Penyegaran kembali terhadap percil tentang mandi

II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan mandi dilaksanakan pada tanggal 9 Januari
2007 kepada percil dan seluruh siswa.
2. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Pengertian mandi
b. Keuntungan mandi
c. Mandi yang baik

UKS SDN 2 Karangampel 67


III. HASIL KEGIATAN
Hasil pendidikan kesehatan mandi di SDN II Karangampel Dusun Kaler
didapatkan :
1. Pendidikan kesehatan mandi kepada 20 orang perawat dan seluruh siswa SDN
II Karangampel dari kelas I – VI.
2. Seluruh siswa telah melakukan mandi

IV. TINDAK LANJUT


1. Pertahankan badan dalam keadaan bersih.
2. Mandi minimal 2 kali dalam sehari.

UKS SDN 2 Karangampel 68


LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG MENCUCI RAMBUT

I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan
adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama rambut
kotor, sehingga pada upaya pemecahan masalah salah satunya perlu
dilakukanpenyuluhan kesehatan tentang mencuci rambut
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SDN II Karangampel Dusun Kaler
Desa Karangampel dengan menyoroti masalah mandi adalah melalui tahap
persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SDN II Karangampel
b. Pendekatan kepada semua siswa di SDN II Karangampel
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SDN II Karangampel dimulai dari kelas
I – VI.
d. Penyegaran kembali terhadap percil tentang mencuci rambut

II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan mandi dilaksanakan pada tanggal 9 Januari
2007 kepada percil dan seluruh siswa.
2. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Tujuan mencuci rambut
b. Persiapan alat mencuci rambut
c. Pelaksanaan cuci rambut
d. Akibat tidak mencuci rambut

UKS SDN 2 Karangampel 69


III. HASIL KEGIATAN
Hasil pendidikan kesehatan mandi di SDN II Karangampel Dusun Kaler
didapatkan :
1. Pendidikan kesehatan mandi kepada 20 orang perawat dan seluruh siswa SDN
II Karangampel dari kelas I – VI.
2. Seluruh siswa telah melakukan mencuci rambut

IV. TINDAK LANJUT


1. Pertahankan rambut dalam keadaan bersih.
2. Mencuci rambut minimal 2 kali dalam seminggu.
3. Diadakannya pemeriksaan rambut siswa setiap seminggu sekali boleh guru
dan dibantu oleh percil.

UKS SDN 2 Karangampel 70


LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG BERPAKAIAN

I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan
adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama
berpakain, sehingga pada upaya pemecahan masalah salah satunya perlu
dilakukan penyuluhan kesehatan tentang berpakaian
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SDN II Karangampel Dusun Kaler
Desa Karangampel dengan menyoroti masalah berpakain adalah melalui tahap
persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SDN II Karangampel
b. Pendekatan kepada semua siswa di SDN II Karangampel
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SDN II Karangampel dimulai dari kelas
I – VI.
d. Penyegaran kembali terhadap percil tentang berpakian.

II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang berpakain dilaksanakan pada
tanggal 9 Januari 2007 kepada percil dan seluruh siswa.
2. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :

UKS SDN 2 Karangampel 71


a. Fungsi pakaian
b. Pakaian sehat

III. HASIL KEGIATAN


Hasil pendidikan kesehatan mandi di SDN II Karangampel Dusun Kaler
didapatkan :
1. Pendidikan kesehatan mandi kepada 20 orang perawat dan seluruh siswa SDN
II Karangampel dari kelas I – VI.
2. Seluruh siswa berpakian bersih dan rapih.

IV. TINDAK LANJUT


1. Pertahankan pakaian dalam keadaan bersih.
2. Mengganti pakaian minimal 2 kali dalam sehari.

UKS SDN 2 Karangampel 72


LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG PERAWATAN KUKU

I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan
adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama kuku
ada yang kotor,panjang dan hitam sehingga pada upaya pemecahan masalah
salah satunya perlu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang perawatan kuku
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SDN II Karangampel Dusun Kaler
Desa Karangampel dengan menyoroti masalah perawatan kuku adalah melalui
tahap persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SDN II Karangampel
b. Pendekatan kepada semua siswa di SDN II Karangampel
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SDN II Karangampel dimulai dari kelas
I – VI.
d. Penyegaran kembali terhadap percil tentang perawatan kuku

II. PELAKSANAAN

UKS SDN 2 Karangampel 73


1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang berpakain dilaksanakan pada
tanggal 9 Januari 2007 kepada percil dan seluruh siswa.
2. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Pengertian perawatan kuku
b. Fungsi perawatan kuku
c. Bagian-bagian kuku
d. Tanda – tanda kuku yang sehat
e. Tanda – tanda kuku yang tidak sehat
f. Memotong kuku (tujuan, persiapan alat dan pelaksanaan memotong kuku)
III. HASIL KEGIATAN
Hasil pendidikan kesehatan mandi di SDN II Karangampel Dusun Kaler
didapatkan :
1. Pendidikan kesehatan mandi kepada 20 orang perawat dan seluruh siswa SDN
II Karangampel dari kelas I – VI.
2. Seluruh siswa kukunya bersih dan pendek

IV. TINDAK LANJUT


1. Pertahankan kuku dalam keadaan bersih dan pendek
2. Memotong kuku minimal 1 kali dalam seminggu.
3. Diadakannya pemeriksaan kuku siswa setiap seminggu sekali boleh guru dan
dibantu oleh percil.

UKS SDN 2 Karangampel 74


LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG MENCUCI TANGAN
I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan
adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama kuku
ada yang kotor,panjang dan hitam sehingga pada upaya pemecahan masalah
salah satunya perlu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang mencuci tangan
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SDN II Karangampel Dusun Kaler
Desa Karangampel dengan menyoroti masalah mencuci tangan adalah melalui
tahap persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SDN II Karangampel
b.Pendekatan kepada semua siswa di SDN II Karangampel
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SDN II Karangampel dimulai dari kelas I
– VI.

UKS SDN 2 Karangampel 75


d.Penyegaran kembali terhadap percil tentang mencuci tangan

II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang berpakain dilaksanakan pada
tanggal 9 Januari 2007 kepada percil dan seluruh siswa.
2. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Tujuan mencuci tangan
b. Persiapan alat mencuci tangan
c. Pelaksanaan cuci tangan
d. Akibat tidak mencuci tangan

III. HASIL KEGIATAN


Hasil pendidikan kesehatan mandi di SDN II Karangampel Dusun Kaler
didapatkan :
1. Pendidikan kesehatan mandi kepada 20 orang perawat dan seluruh siswa SDN
II Karangampel dari kelas I – VI.
2. Seluruh siswa kukunya bersih dan pendek

IV. TINDAK LANJUT


1. Pertahankan tangan dalam keadaan bersih
2. Pertahankan tangan dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah makan

UKS SDN 2 Karangampel 76


LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN

I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan
adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama kuku
ada yang kotor,panjang dan hitam sehingga pada upaya pemecahan masalah
salah satunya perlu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kesehatan
lingkungan.

UKS SDN 2 Karangampel 77


2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SDN II Karangampel Dusun Kaler Desa
Karangampel dengan menyoroti masalah kesehatan lingkungan adalah melalui
tahap persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SDN II Karangampel
b. Pendekatan kepada semua siswa di SDN II Karangampel
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SDN II Karangampel dimulai dari kelas
I – VI.
d. Penyegaran kembali terhadap percil tentang kesehatan lingkungan.

II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang kesehatan lingkungan dilaksanakan
pada tanggal 9 Januari 2007 kepada percil dan seluruh siswa.
3. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Penyediaan air bersih
b. Pengadaan dan pemeliharaan sampah
c. Jamban
d. Pemeliharaan ruangan kelas
e. Pemeliharaan taman dan kebun sekolah
f. Pengadaan dan pemeliharaan warung dan kantin sekolah.

III. HASIL KEGIATAN


Hasil pendidikan kesehatan mandi di SDN II Karangampel Dusun Kaler
didapatkan :
1. Pendidikan kesehatan mandi kepada 20 orang perawat dan seluruh siswa SDN
II Karangampel dari kelas I – VI.
2. Keadaan kesehatan lingkungan di Sekolah baik.

IV. TINDAK LANJUT


Pertahankan kesehatan lingkungan dalam keadaan bersih

UKS SDN 2 Karangampel 78


LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN

I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan

UKS SDN 2 Karangampel 79


adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama kuku
ada yang kotor,panjang dan hitam sehingga pada upaya pemecahan masalah
salah satunya perlu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kesehatan
lingkungan.
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SDN II Karangampel Dusun Kaler Desa
Karangampel dengan menyoroti masalah kesehatan lingkungan adalah melalui
tahap persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SDN II Karangampel
b. Pendekatan kepada semua siswa di SDN II Karangampel
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SDN II Karangampel dimulai dari
kelas I – VI.
d. Penyegaran kembali terhadap percil tentang kesehatan lingkungan.

II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang kesehatan lingkungan dilaksanakan
pada tanggal 9 Januari 2007 kepada percil dan seluruh siswa.
2. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Penyediaan air bersih
b. Pengadaan dan pemeliharaan sampah
c. Jamban
d. Pemeliharaan ruangan kelas
e. Pemeliharaan taman dan kebun sekolah
f. Pengadaan dan pemeliharaan warung dan kantin sekolah.

III. HASIL KEGIATAN


Hasil pendidikan kesehatan mandi di SDN II Karangampel Dusun Kaler
didapatkan :

UKS SDN 2 Karangampel 80


1. Pendidikan kesehatan mandi kepada 20 orang perawat dan seluruh siswa
SDN II Karangampel dari kelas I – VI.
2. Keadaan kesehatan lingkungan di Sekolah baik.

IV. TINDAK LANJUT


Pertahankan kesehatan lingkungan dalam keadaan bersih

LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

UKS SDN 2 Karangampel 81


TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN

I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan
adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama kuku
ada yang kotor,panjang dan hitam sehingga pada upaya pemecahan masalah
salah satunya perlu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kesehatan
lingkungan.
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SDN II Karangampel Dusun Kaler Desa
Karangampel dengan menyoroti masalah kesehatan lingkungan adalah melalui
tahap persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SDN II Karangampel
b. Pendekatan kepada semua siswa di SDN II Karangampel
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SDN II Karangampel dimulai dari
kelas I – VI.
d. Penyegaran kembali terhadap percil tentang kesehatan lingkungan.

II. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang kesehatan lingkungan dilaksanakan
pada tanggal 9 Januari 2007 kepada percil dan seluruh siswa.
2. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Penyediaan air bersih
b. Pengadaan dan pemeliharaan sampah
c. Jamban
d. Pemeliharaan ruangan kelas
e. Pemeliharaan taman dan kebun sekolah
f. Pengadaan dan pemeliharaan warung dan kantin sekolah.

UKS SDN 2 Karangampel 82


III. HASIL KEGIATAN
Hasil pendidikan kesehatan mandi di SDN II Karangampel Dusun Kaler
didapatkan :
1. Pendidikan kesehatan mandi kepada 20 orang perawat dan seluruh siswa SDN
II Karangampel dari kelas I – VI.
2. Keadaan kesehatan lingkungan di Sekolah baik.

IV. TINDAK LANJUT


Pertahankan kesehatan lingkungan dalam keadaan bersih

UKS SDN 2 Karangampel 83


LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN

I. PERSIAPAN
1. Pada saat dilakukan pengkajian pemeriksaan fisik yaitu tanggal 19 Desember
2006 terhadap siswa SDN II Karangampel dari kelas I – VI dan didapatkan
adanya masalah pada siswa siswi yaitu kebersihan diri kurang terutama kuku
ada yang kotor,panjang dan hitam sehingga pada upaya pemecahan masalah
salah satunya perlu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kesehatan
lingkungan.
2. Hubungan kerjasama yang dilakukan di SDN II Karangampel Dusun Kaler Desa
Karangampel dengan menyoroti masalah kesehatan lingkungan adalah melalui
tahap persiapan yang dilakukan dengan menggunakan cara:
a. Pendekatan kepada kepala sekolah dan staf guru di SDN II Karangampel
b. Pendekatan kepada semua siswa di SDN II Karangampel
c. Pengkajian kepada seluruh siswa di SDN II Karangampel dimulai dari kelas
I – VI.
d. Penyegaran kembali terhadap percil tentang kesehatan lingkungan.

II. PELAKSANAA
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang kesehatan lingkungan dilaksanakan
pada tanggal 9 Januari 2007 kepada percil dan seluruh siswa.
2. Pendidikan kesehatan untuk percil dihadiri oleh 20 orang percil
Adapun materi yang diberikan adalah :
a. Penyediaan air bersih
b. Pengadaan dan pemeliharaan sampah
c. Jamban

UKS SDN 2 Karangampel 84


d. Pemeliharaan ruangan kelas
e. Pemeliharaan taman dan kebun sekolah
f. Pengadaan dan pemeliharaan warung dan kantin sekolah.

III. HASIL KEGIATAN


Hasil pendidikan kesehatan mandi di SDN II Karangampel Dusun Kaler
didapatkan :
1. Pendidikan kesehatan mandi kepada 20 orang perawat dan seluruh siswa SDN
II Karangampel dari kelas I – VI.
2. Keadaan kesehatan lingkungan di Sekolah baik.

IV. TINDAK LANJUT


Pertahankan kesehatan lingkungan dalam keadaan bersih

UKS SDN 2 Karangampel 85


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Nama Modul : Pelatihan Perawat Kecil (Percil)


Pokok Bahasan : Perawat Kecil
Sub Pokok Bahasan : Konsep Percil
Waktu : 1 x 30 menit
Penanggung Jawab : Wastum, S.Kep
Pemberi materi : Wastum S.Kep.

I. Tujuan Instruksional

1.1 Tujuan Instruksional Umum

Siswa dapat memahami tentang konsep percil


1.2 Tujuan Instruksional Khusus

1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian percil


2. Siswa dapat menjelaskan tentang tujuan percil
3. Siswa dapat menjelaskan tentang criteria percil
4. Siswa dapat menjelaskan tentang tujuan dan kewajiban percil
5. Siswa dapat menjelaskan tentang kegiatan percil
6. Siswa dapat menjelaskan tentang hasil yang diharapkan dari percil

II. Metoda : Ceramah dan tanya jawab

UKS SDN 2 Karangampel 86


III. Media : Buku panduan percil

IV. Proses Belajar mengajar

No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan konsep percil
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang konsep percil Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian, tujuan, kriteria, tujuan dan
kewajiban percil, kegiatan percil serta hasil
yang diharapkan dari percil
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam

V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian percil
2. Siswa dapat menjelaskan tentang 1 dari 2 tujuan percil

UKS SDN 2 Karangampel 87


3. Siswa dapat menjelaskan tentang 4 dari 7 kriteria percil
4. Siswa dapat menjelaskan tentang 3 dari 5 tujuan dan kewajiban percil
5. Siswa dapat menjelaskan tentang 4 dari 7 kegiatan percil
6. Siswa dapat menjelaskan tentang 3 dari 5 hasil yang diharapkan dari percil

Lampiran
MATERI PROGRAM PERAWAT KECIL

A. Pengertian
Perawat kecil adalah siswa yang memiliki kriteria dan telah dilatih untuk ikut
melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungan.

B. Tujuan
1. Tujuan umum:
Meningkatan partisipasi siswa dalam program UKS
2. Tujuan khusus:
- Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, rumah
dan lingkungan
- Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, antar siswa dan orang lain
untuk hidup sehat.

C. Kriteria

UKS SDN 2 Karangampel 88


- Siswa kelas 4 dan 5 yang belum pernah mendapat pelatihan perawat kecil
- Berprestasi di sekolah
- Berbadan sehat
- Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
- Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
- Berbudi pekerti baik dan suka menolong
- Mendapat izin dari orang tua.

D. Tugas dan kewajiban perawat kecil


1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat
2. Dapat menggerakkan usaha kesehatan terhadap diri masing-masing
3. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan, baik di sekolah maupun
di rumah
4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan
kesehatan di sekolah
5. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan antara lain: pekan
kebersihan, pekan gizi, pekan penimbangan BB di sekolah, pekan
kesehatan gigi, pekan kesehatan mata dan lain-lain.

E. kegiatan perawat kecil


1. Menggerakkan dan membimbing teman agar saling melaksanakan:
- Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi
- Pengukuran TB dan BB
- Penyuluhan kesehatan
2. Membantu petugas kesehatan dalam pelayanan kesehatan di sekolah
antara lain:
- Distribusi obat cacing dan vitamin
- Membantu dalam pelaksanaan program imunisasi
- Pertolongan pertama pada kecelakaan
- Pertolongan pertama pada penyakit.

UKS SDN 2 Karangampel 89


3. Pengenalan dini dan tanda-tanda penyakit
4. Pengamatan kebersihan UKS, warung UKS, dan lingkungan sekolah
5. Pengamatan sanitasi di sekolah, seperti halaman sekolah, ruang kelas,
perlengkapan, WC, tempat air bersih, kamar mandi, tempat sampah
dan saluran pembuangan termasuk PSN (pemberantasan sarang
nyamuk)
6. Pencatatan dan pelaporan antara lain buku harian perawat kecil
7. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemui pada guru UKS/kepala
sekolah/guru yang ditunjuk

F. Hasil yang diharapkan


1. Perawat kecil
- Meningkatnya pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup sehat
- Memiliki keterampilan dalam upaya pelayanan kesehatan sederhana
- Dapat bertindak sebagai teladan, penggerak dan pendorong hidup
sehat
- Mempunyai kesetiakawanan sosial
2. Siswa lainnya
Ikut begerak dan terbiasa hidup sehat
3. Guru
Meningkatnya kerja sama antar guru dengan orang tua siswa dan petugas
kesehatan dalam perilaku kehidupan lingkungan sekolah sehat.
4. Orang tua siswa
Meningkatnya kesadaran orang tua untuk berperilaku hidup sehat bagi diri
sendiri, keluarga dan lingkungannya
5. Masyarakat dan lingkungannya
- Masyarakat akan tergerak untuk hidup sehat
- Kualitas lingkungan hidup sehat dan meningkat.

UKS SDN 2 Karangampel 90


SATUAN PELAJARAN

Nama Modul : Pelatihan Perawat Kecil (Percil)


Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Sub Pokok Bahasan : Mandi
Waktu : 1 x 25 menit
Penanggung Jawab : Dian Endah Nugraha, S.Kep
Pemberi materi : Siti Maemunah S.Kep.

UKS SDN 2 Karangampel 91


I. Tujuan Instruksional

1.1 Tujuan Instruksional Umum

Siswa dapat memahami tentang mandi


1.2 Tujuan Instruksional Khusus

1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian mandi


2. Siswa dapat menjelaskan tentang keuntungan mandi
3. Siswa dapat menjelaskan tentang mandi yang baik

II. Metoda : Ceramah dan tanya jawab

III. Media : Flip Chart, buku panduan perawat kecil

IV. Proses Belajar mengajar

No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan mandi
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang mandi Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian, keuntungan dan mandi yang baik
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan

UKS SDN 2 Karangampel 92


Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam

V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian mandi
2. Siswa dapat menjelaskan tentang keuntungan mandi
3. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 4 mandi yang baik

Lampiran
MATERI PENYULUHAN
MANDI

1. Pengertian Mandi

UKS SDN 2 Karangampel 93


Mandi adalah suatu cara untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar dengan cara
membasuh seluruh badan dengan menggunakan air yang bersih dan sabun sebagai
pembersih.

2. Keuntungan Mandi
Tubuh kita setiap hari mengeluarkan keringat dan setiap hari kita selalu dikotori
oleh debu yang beterbangan di sekitar kita, sehingga bila tidak dibersihkan badan
kita akan penuh dengan daki dan bau tidak sedap. Daki ini bisa menyumbat pori-
pori kulit dan akibatnya akan terjadi biang keringat atau penyakit kulit lainnya.
Dengan mandi maka semua daki dan kotoran di badan akan hilang.

3. Mandi Yang Baik


a. Mandi yang benar adalah minimal sebanyak 2 kali sehari yaitu : setelah
bangun tidur (pada pagi hari) dan setelah bekerja (artinya setelah melakukan
kegitan/aktifitas selama seharian) yang sebaiknya dilakukan pada sore hari
b. Agar tubuh tetap sehat, mandi harus menggunakan air bersih, memakai sabun
dan jangan lupa untuk selalu dikeringkan dengan handuk yang bersih dan
kering untuk mengeringkan tubuh kita setelah mandi agar menghindari
tumbuhnya jamur di kulit (yang kita sebut dengan panu atau hapur)
c. Janganlah menunda mandi! Dan mandi jangan dilakukan terlalu sore atau
terlalu pagi terutama ketika kondisi badan tidak dalam kondisi yang baik.
d. Jangan mandi secara langsung setelah melakukan olah raga, usahakan
keringat selesai keluar dan setelah itu harus mandi!
Sumber

Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta

UKS SDN 2 Karangampel 94


SATUAN ACARA PENYULUHAN

UKS SDN 2 Karangampel 95


Nama Modul : Pelatihan Perawat Kecil (Percil)
Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Sub Pokok Bahasan : Perawatan gigi dan Mulut
Waktu : 1 x 30 menit
Penanggung Jawab : Dian Endah Nugraha, S.Kep
Pemberi materi : Siti Maemunah S.Kep.

I. Tujuan Instruksional

1.1 Tujuan Instruksional Umum

Siswa dapat memahami tentang perawatan gigi dan mulut


1.2 Tujuan Instruksional Khusus

1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian perawatan gigi dan mulut


2. Siswa dapat menjelaskan tentang tujuan perawatan gigi dan mulut
3. Siswa dapat menjelaskan tentang manfaat menyikat gigi
4. Siswa dapat menjelaskan tentang cara memilih sikat gigi yang baik
5. Siswa dapat menjelaskan tentang pemilihan pasta gigi yang baik
6. Siswa dapat mendemonstrasikan cara menyikat gigi yang baik
7. Siswa dapat menjelaskan tentang cara pencegahan penyakit gigi

II. Metoda : Ceramah, tanya jawab dan demonstrasi

III. Media : Flip Chart, Pamflet gigi dan mulut, phantom gigi, lembar balik gigi,
materi gigi dan mulut

UKS SDN 2 Karangampel 96


IV. Proses Belajar mengajar

No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan perawatan gigi dan mulut
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang perawatan gigi dan mulut Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian, tujuan, manfaat, cara memilih sikat
gigi yang baik, pemilihan pasta gigi, cara
menyikat gigi yang baik dan cara pencegahan
penyakit gigi
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam

UKS SDN 2 Karangampel 97


V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian perawatan gigi dan mulut
2. Siswa dapat menjelaskan tentang 1 dari 2 tujuan perawatan gigi dan mulut
3. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 3 manfaat menyikat gigi
4. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 4 cara memilih sikat gigi yang baik
5. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 3 pemilihan pasta gigi yang baik
6. Siswa dapat menjelaskan tentang 4 dari 9 pemilihan pasta gigi yang baik
7. Siswa dapat mendemonstrasikan cara menyikat gigi yang baik
8. Siswa dapat menjelaskan tentang 3 dari 5 cara pencegahan penyakit gigi

UKS SDN 2 Karangampel 98


MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN GIGI DAN MULUT

1. Pengertian
Menyikat gigi adalah suatu cara untuk membersihkan gigi dengan
menggunakan sikat gigi

2. Tujuan Menyikat Gigi


a. membersihkan gigi dari kotoran yang menempel di gigi
b. membersihkan rongga mulut (termasuk langit-langit dan lidah)

3. Manfaat Menyikat Gigi


k. Rongga mulut bersih sehingga kuman yang menyebabkan penyakit hilang
l. Mulut tidak bau karena kuman yang menyebabkan bau hilang dengan
sikat gigi
m. Menguatkan gigi karena dengan menyikat gigi, gizi yang dibutuhkan gigi
terpenuhi yaitu zat yang berasal dari pasta gigi (zat Fluoride)

4. Cara Memilih Sikat Gigi Yang Baik


n. Gunakan sikat gigi yang baik, yaitu :
- sikat gigi berbulu lembut dan bulunya masih tegak
- gagang sikat gigi lurus dengan ujung sikat gigi mengecil atau lancip

UKS SDN 2 Karangampel 99


o. Gantilah sikat gigi setiap bulan, akan tetapi jika masih bagus rendamlah
dahulu sikat gigi di air hangat untuk membersihkan kotoran yang ada di
dasar bulu sikat gigi, hal ini dimaksudkan agar sikat gigi tersebut menjadi
tempat tumbuhnya kuman atau jamur.
p. Simpanlah sikat gigi dalam posisi berdiri
q. Penggunaan sikat gigi hendaklah jangan bergantian, setiap orang harus
mempunyai sikat gigi masing-masing, agar kuman tidak saling berpindah
dari satu mulut ke mulut lainnya

5. Pemilihan Pasta Gigi


r. Pilihlah pasta gigi yang mengandung fluoride untuk menguatkan gigi
s. Hindari menggunakan pasta gigi yang berasa manis karena mengandung
gula, dan gula kurang baik untuk kesehatan gigi
t. Gunakan pasta gigi sedikit saja, asal merata di sikat

6. Cara Menyikat Gigi Yang Baik


u. Sikatlah gigi setiap hari minimal 2x sehari, yaitu sehabis pada pagi hari
(kalau bisa setiap habis sarapan) dan sore hari sebelum tidur. Alangkah
lebih baik jika menyikat gigi setiap habis makan
v. Bersihkan sikat gigi sebelum digunakan
w. Pakailah pasta gigi sedikit saja, dan tekan dengan lembut agar pasta gigi
menempel dengan kuat di sikat
x. Lakukan kumur-kumur sebelum menyikat gigi, cukup satu kali saja
y. Lakukan gerakan memutar ke atas dan ke bawah untuk gigi bagian depan
dan gigi yang menghadap pipi
z. Sikat permukaan gigi geraham dan permukaan gigi bagian dalam
aa. Lakukan penyikatan sekurang-kurangnya 8 kali gerakan
bb. Sikat juga lidah dengan lembut
cc. Lakukan kumur-kumur setelah selesai menyikat gigi 1 kali saja, agar
Fluoride tetap menempel di permukaan gigi

UKS SDN 2 Karangampel 100


dd. Bersihkan sikat gigi dan simpan dalam posisi tegak

7. Bagaimana Cara Pencegahan Penyakit Gigi?


a. Menggosok gigi secara benar dan teratur
b. Menggosok gigi sekurang-kurangnya 3 kali sehari sesudah makan dan
waktu malam sebelum tidur
c. Periksakan gigi secara teratur sekurang-kurangnya 6 bulan sekali ke
dokter gigi
d. Hindari kebiasaan mengunyah es batu, menggigit kuku, pensil dan
membuka tutup botol dengan gigi
e. Mengkonsumsi buah dan sayuran berserat untuk membersihkan gigi
secara alami

Periksa Gigi Secara teratur ke dokter gigi atau Puskesmas terdekat

Sumber

Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta

UKS SDN 2 Karangampel 101


Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Nama Modul : Pelatihan Perawat Kecil (Percil)


Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Sub Pokok Bahasan : Perawatan Kuku
Waktu : 1 x 30 menit
Penanggung Jawab : Dian Endah Nugraha, S.Kep
Pemberi materi : Dian Endah Nugraha S.Kep.

I. Tujuan Instruksional

1.1 Tujuan Instruksional Umum

Siswa dapat memahami tentang perawatan kuku


1.2 Tujuan Instruksional Khusus

1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian perawatan kuku


2. Siswa dapat menjelaskan tentang fungsi kuku
3. Siswa dapat menjelaskan tentang bagian-bagian kuku

UKS SDN 2 Karangampel 102


4. Siswa dapat menjelaskan tentang tanda kuku yang sehat
5. Siswa dapat menjelaskan tentang tanda kuku yang tidak sehat
6. Siswa dapat menjelaskan tentang memotong kuku
a. tujuan memotong kuku
b. persiapan alat untuk memotong kuku
c. pelaksanaan memotong kuku

II. Metoda : Ceramah, tanya jawab dan demonstrasi

III. Media : Flip Chart, buku panduan percil, Gunting kuku, Handuk kecil, Baskom
berisi air hangat, Sabun pada tempatnya dan Sikat kuku

IV. Proses Belajar mengajar

No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan perawatan kuku
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang perawatan kuku Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian, fungsi, bagian-bagian kuku, tanda
kuku yang sehat dan tidak sehat, memotong
kuku (tujuan, persiapan alat dan pelaksanaan
memotong kuku)

UKS SDN 2 Karangampel 103


5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam

V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian perawatan kuku
2. Siswa dapat menjelaskan tentang 1 dari 2 fungsi kuku
3. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 3 bagian-bagian kuku
4. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 3 tanda-tanda kuku yang sehat
5. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 3 tanda-tanda kuku yang tidak sehat
6. Siswa dapat menjelaskan tentang memotong kuku
a. 1 dari 2 tujuan memotong kuku
b. Persiapan alat untuk memotong kuku
c. Pelaksanaan memotong kuku

UKS SDN 2 Karangampel 104


MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN KUKU

Perawatan Kuku
a. Pengertian
Kuku merupakan struktur pelengkap kulit yang terbentuk dari sel epidermis
yang berubah struktur menjadi tanduk yang sifatnya keras.

b. Fungsi kuku
Pada dasarnya fungsi kuku yaitu :

UKS SDN 2 Karangampel 105


 Pelindung yaitu melindungi ujung jari dari luka
 Hiasan

c. Bagian-bagian kuku
Secara garis besar kuku terbagi atas tiga bagian utama yaitu :
 Ujung kuku merupakan bagian kuku yang apabila tumbuh memanjang
dipotong
 Badan kuku merupakan bagian kuku yang memiliki bagian besar dari alur
kuku
 Pangkal kuku merupakan bagian yang tertanam pada kulit ujung jari yang
disebut dengan akar kuku

d. Tanda-tanda kuku sehat


 Berwarna merah muda dan kemerahan baik sebelum ditekan atau setelah
ditekan
 Bentuk mencembung
 Garis lengkung rata

e. Tanda kuku yang tidak sehat:


 Berwarna kebiruan baik sebelum atau tidak ditekan, warna kebiruan
tersebut sering disebut dengan sianosis yang timbul akibat adanya
gangguan aliran darah
 Bentuk membengkak dan dapat disertai adanya rasa sakit dan keluar
nanah
 Garis lengkung tidak rata

f. Memotong kuku
 Tujuan memotong kuku adalah :
▫ Menjaga kebersihan dan keindahan

UKS SDN 2 Karangampel 106


▫ Mencegah timbulnya luka atau infeksi.
 Persiapan alat untuk memotong kuku :
▫ Gunting kuku
▫ Handuk kecil
▫ Baskom berisi air hangat
▫ Sabun pada tempatnya
▫ Sikat kuku
 Pelaksanaan memotong kuku :
▫ Memotong kuku jari tangan :
- Tangan direndam dalam air hangat selama 1-2 menit untuk
melunakkan kuku, bila kuku sangat kotor harus di sikat dengan
sikat kuku dan sabun, lalu dibilas dengan air hangat dan
dikeringkan dengan handuk
- Tangan diletakkan di atas tissue supaya kuku tidak berserakan
- Cara memotong kuku jari tangan disesuaikan dengan lengkukngan
jari tangan
▫ Memotong kuku jari kaki
- Kaki direndam dalam air hangat selama 2-3 menit
- Bila sangat kotor, kaki harus disikat dan disabun lalu dibilas
dengan air hangat/bersih dan dikeringkan dengan handuk
- Kuku kaki dipotong lurus lalu dibersihkan dan disikat
- Peralatan dibersihkan dan dirapikan

Sumber

Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta

UKS SDN 2 Karangampel 107


Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
Tim Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Perawatan Dasar, cetakan ketiga,
PT. Gramedia, Jakarta, 1987.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

UKS SDN 2 Karangampel 108


Nama Modul : Pelatihan Perawat Kecil (Percil)
Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Sub Pokok Bahasan : Mencuci Tangan
Waktu : 1 x 30 menit
Penanggung Jawab : Dian Endah Nugraha, S.Kep
Pemberi materi : Dian Endah Nugraha S.Kep.

I. Tujuan Instruksional

1.1 Tujuan Instruksional Umum

Siswa dapat memahami tentang mencuci tangan


1.2 Tujuan Instruksional Khusus

1. Siswa dapat menjelaskan tentang tujuan mencuci tangan


2. Siswa dapat menjelaskan tentang persiapan alat mencuci tangan
3. Siswa dapat menjelaskan tentang pelaksanaan cuci tangan
4. Siswa dapat menjelaskan tentang akibat tidak mencuci tangan

II. Metoda : Ceramah, tanya jawab dan demonstrasi

III. Media : Flip Chart, buku panduan percil, air bersih yang mengalir, sabun,
handuk atau lap kering dan sikat lunak bila diperlukan

UKS SDN 2 Karangampel 109


IV. Proses Belajar mengajar

No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan mencuci tangan
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang mencuci tangan Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
tujuan, persiapan alat, pelaksanaan dan akibat
tidak mencuci tangan
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam

V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang 1 dari 2 tujuan mencuci tangan
2. Siswa dapat menjelaskan tentang persiapan alat mencuci tangan
3. Siswa dapat menjelaskan tentang pelaksanaan mencuci tangan
4. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 3 akibat tidak mencuci tangan

UKS SDN 2 Karangampel 110


MATERI PENYULUHAN
MENCUCI TANGAN

a. Tujuan Mencuci Tangan


 Mencegah terjadinya infeksi dan timbulnya penyakit saluran pencernaan yang
disebarkan melalui tangan kotor
 Menjaga kebersihan perorangan

b. Persiapan
 Air bersih yang mengalir
 Sabun
 Handuk atau lap kering
 Sikat lunak bila diperlukan

c. Pelaksanaan
 Bila memakai arloji, arloji harus dilepas
 Tangan sampai siku tangan dibasahi dalam air mengalir kemudian disabun
atau disikat bila perlu
 Bilas tangan dengan air bersih kemudian dikeringkan dengan lap kering

d. Akibat tidak mencuci tangan


 Tangan kotor
 Kuman dan kotoran bersarang dan berkembang biak di tangan
 Bakteri masuk ke dalam saluran pencernaan sehingga dapat menimbulkan
diare

UKS SDN 2 Karangampel 111


Sumber

Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
Tim Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Perawatan Dasar, cetakan ketiga,
PT. Gramedia, Jakarta, 1987.

UKS SDN 2 Karangampel 112


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Nama Modul : Pelatihan Perawat Kecil (Percil)


Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Sub Pokok Bahasan : Mencuci Rambut
Waktu : 1 x 20 menit
Penanggung Jawab : Dian Endah Nugraha, S.Kep
Pemberi materi : Yeti Maryati, S.Kep.

I. Tujuan Instruksional

1.1 Tujuan Instruksional Umum

Siswa dapat memahami tentang mencuci rambut


1.2 Tujuan Instruksional Khusus

1. Siswa dapat menjelaskan tentang tujuan mencuci rambut


2. Siswa dapat menjelaskan tentang persiapan alat mencuci rambut
3. Siswa dapat menjelaskan tentang pelaksanaan cuci rambut
4. Siswa dapat menjelaskan tentang akibat tidak mencuci rambut

II. Metoda : Ceramah dan tanya jawab

III. Media : Flip Chart, buku panduan percil, handuk, shampo, air sesuai kebutuhan,
gayung, dan sisir

UKS SDN 2 Karangampel 113


IV. Proses Belajar mengajar

No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan mencuci rambut
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang mencuci rambut Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
tujuan, persiapan alat, pelaksanaan dan akibat
tidak mencuci rambut
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam

UKS SDN 2 Karangampel 114


V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang 3 dari 5 tujuan mencuci rambut
2. Siswa dapat menjelaskan tentang persiapan alat mencuci rambut
3. Siswa dapat menjelaskan tentang pelaksanaan mencuci rambut
4. Siswa dapat menjelaskan tentang 3 dari 4 akibat tidak mencuci rambut

Lampiran
MATERI PENYULUHAN
MENCUCI RAMBUT

a. Tujuan
 Membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran
 Menghilangkan bau
 Memberi rasa nyaman
 Meningkatkan aliran darah ke bagian kepala
 Membasmi kutu dan ketombe

b. Persiapan alat
 Handuk
 Shampo
 Air sesuai kebutuhan
 Gayung
 Sisir

c. Pelaksanaan
 Peralatan didekatkan

UKS SDN 2 Karangampel 115


 Rambut disiram perlahan-lahan dengan air hingga semua bagian rambut dan
kepala basah
 Kemudian diberi shampo secukupnya, ratakan shampo ke seluruh bagian
rambut dan kepala, pijat kulit kepala secara perlahan-lahan dengan ujung jari.
Kulit kepala tidak boleh digaruk dengan kuku karena dapat menimbulkan luka
di kulit kepala
 Bilas rambut dengan air mengalir sampai bersih, kemudian kepala dipijat-pijat
 Keringkan rambut dan seluruh bagian kepala dengan handuk, setelah air tidak
menetes biarkan rambut kering
 Rapihkan rambut dengan sisir
 Lakukan mencuci rambut 2-3 kali dalam seminggu

d. Akibat tidak mencuci rambut dengan teratur


 Rambut menjadi bau dan lengket
 Timbul ketombe dan kutu
 Kepala menjadi pusing
 Adanya koreng pada kepala

Sumber

Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
Tim Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Perawatan Dasar, cetakan ketiga,
PT. Gramedia, Jakarta, 1987.

UKS SDN 2 Karangampel 116


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Nama Modul : Pelatihan Perawat Kecil (Percil)


Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Sub Pokok Bahasan : Berpakaian
Waktu : 1 x 20 menit
Penanggung Jawab : Dian Endah Nugraha, S.Kep
Pemberi materi : Yeti Maryati , S. Kep

I. Tujuan Instruksional

1.1 Tujuan Instruksional Umum

Siswa dapat memahami tentang berpakaian


1.2 Tujuan Instruksional Khusus

1. Siswa dapat menjelaskan tentang fungsi pakaian

UKS SDN 2 Karangampel 117


2. Siswa dapat menjelaskan tentang pakaian sehat

II. Metoda : Ceramah dan tanya jawab

III. Media : Flip Chart, buku panduan percil,

IV. Proses Belajar mengajar

No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan berpakaian
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang berpakain Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
fungsi pakaian dan pakaian sehat
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam

V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :

UKS SDN 2 Karangampel 118


1. Siswa dapat menjelaskan tentang fungsi berpakaian.
2. Siswa dapat menjelaskan tentang 3 dan 5 berpakaian yang sehat.

MATERI PENYULUHAN
BERPAKAIAN

1. Fungsi Pakaian
Pakaian berfungsi untuk melindungi kita dari sengatan matahari dan dinginnya
cuaca, serta menjaga penampilan kita di masyarakat.
Dalam berpakaian kita harus layak dan serasi, artinya memakai pakaian yang
bersihsesuia dengan peranan kita di masyarakat (sebagai pelajar, guru, pekerja
dan sebagainya), sebab selain melindungi badan, pakaian juga dapat
menumbuhkan kepercayaan diri dan memperlihatkan kepribadian pemakainya.

UKS SDN 2 Karangampel 119


2. Pakaian yang sehat
a. Pakaian yang sehat adalah pakaian yang telah dicuci bersih dengan
menggunakan air bersih.
b. Pakaian hendaklah disetrika agar rapih dan kuman terbunuh
c. Pakailah pakaian sesuai dengan tubuh, artinya tidak terlalu longgar, tidak
juga terlalu ketat karena jika pakaian terlalu ketat akan mempengaruhi
pengembangan paru-paru kita.
d. Pakailah pakaian yang sopan yang sesuai dengan agama yang dianut,
kebudayaan daerah yang ditinggali
e. Cucilah pakaian setelah dipakai dan jangan lupa disetrika setelah kering.

Sumber

Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
Tim Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Perawatan Dasar, cetakan ketiga,
PT. Gramedia, Jakarta, 1987.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Nama Modul : Pelatihan Perawat Kecil (Percil)


Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Sub Pokok Bahasan : Makanan dan Gizi Seimbang
Waktu : 1 x 25 menit
Penanggung Jawab : Dian Endah Nugraha, S.Kep
Pemberi materi : Sri Sagundayani, S. Kep

UKS SDN 2 Karangampel 120


I. Tujuan Instruksional

1.1 Tujuan Instruksional Umum

Siswa dapat memahami tentang makanan dan gizi seimbang


1.2 Tujuan Instruksional Khusus

1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian gizi seimbang


2. Siswa dapat menjelaskan tentang kegunaan makanan
3. Siswa dapat menjelaskan tentang komposisi gizi
4. Siswa dapat menjelaskan tentang dampak kekurangan gizi
5. Siswa dapat menjelaskan tentang jajanan di sekolah
6. Siswa dapat menjelaskan tentang pengolahan makanan

II. Metoda : Ceramah dan tanya jawab

III. Media : Flip Chart, buku panduan percil,

IV. Proses Belajar mengajar

No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan makanan dan gizi seimbang
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang makanan dan gizi seimbang Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian gizi seimbang, kegunaan makanan,
komposisi gizi, dampak kekurangan gizi dan

UKS SDN 2 Karangampel 121


pengolahan makanan
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam

V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian gizi seimbang
2. Siswa dapat menjelaskan tentang 1 dari 3 kegunaan makanan
3. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 3 komposisi gizi
4. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 4 dampak kekurangan gizi
5. Siswa dapat menjelaskan tentang jajanan di sekolah
6. Siswa dapat menjelaskan tentang 2 dari 3 pengolahan makanan

MATERI PENYULUHAN
E. MAKANAN DAN GIZI SEIMBANG

UKS SDN 2 Karangampel 122


I. Pengertian
Gizi seimbang adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun
dan zat pengatur yang dikonsumsi oleh seseorang dalam satu hari sesuai dengan
kebutuhan tubuhnya.

II. Kegunaan Makanan


1) Untuk pertumbuhan, badan menjadi besar , bertambah tinggi, kuku dan
rambut menjadi panjang, gigi menjadi tumbuh.
2) Untuk mendapatkan tenaga, untuk bergerak, bermain, berlari, belajar, bicara
dan beraktivitas
3) Menjaga agar tubuh tidak mudah terkena penyakit

III. Komposisi Gizi


Proses Biologis dalam Tubuh
Sumber Tenaga Pertumbuhan/Pembangun Pengatur/Pelindung
Karbohidrat Lemak Protein Mineral Vitamin Air
Beras Minyak Ikan Sayuran Sayuran Air
Jagung Lemak Telur Buah-buahan Buah- minum
Ubi jalar Kelapa Tempe buahan Air
Sagu Margarine Daging Telur dalam
Singkong Susu susu bahan
Talas makanan

Makanan yang dimakan tidak semuanya mengandung zat gizi yang


dibutuhkan oleh tubuh kita. Ada makanan yang hanya banyak mengandung
karbohidrat saja, ada yang mengandung protein atau mineral atau vitamin saja
sehingga kita harus makan bermacam-macam makanan.
IV. Dampak Kekurangan Gizi
1) Pertumbuhan tubuh terganggu
2) Tidak terjadi peningkatan berat badan

UKS SDN 2 Karangampel 123


3) Lemas
4) Munculnya penyakit kekurangan gizi, seperti:
 Kekurangan protein dan kalori
 Tidak terpenuhinya kebutuhan vitamin A (terdapat dalam bayam, wortel )
 Anemia gizi
 Gondok endemik (kekurangan yodium)

V. Jajanan di Sekolah
Dalam memilih jajanan makanan yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut:
1) Pilih makanan yang mengandung gizi yang diperlukan tubuh
2) Perhatikan kebersihan makanan/jajanan yang akan dibeli
 Apakah makanan tersebut telah dimasak?
 Apakah bahannya bersih?
 Apakah tertutup sehingga tidak terkena debu, kotoran atau dihinggapi
lalat?
 Apakah alat makan/pembungkusnya bersih?
 Apakah tangan penjualnya bersih?
 Jangan lupa mencuci tangan sebelum makan !

VI. Pengolahan Makanan


a. Cucilah sayuran dan makanan lain sebelum dipotong
b. Masaklah sayuran hijau sampai layu saja, jangan sampai warna berubah
menjadi hitam, agar zat gizinya tidak berubah/hancur (contoh, bayam,
kangkung, sawi dll.)
c. Masaklah ikan dan daging sampai matang, jangan sampai hanya setengah
matang agar jika ada telur cacing dalam daging atau ikan dapat mati.

UKS SDN 2 Karangampel 124


Sumber

Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
Tim Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Perawatan Dasar, cetakan ketiga,
PT. Gramedia, Jakarta, 1987.

UKS SDN 2 Karangampel 125


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Nama Modul : Pelatihan Perawat Kecil (Percil)


Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Sub Pokok Bahasan : Istirahat, Rekreasi dan Kesehatan Mental, serta
menghindari kebiasaan yang tidak baik.
Waktu : 1 x 30 menit
Penanggung Jawab : Dian Endah Nugraha, S.Kep
Pemberi materi : Sri Sagundayani, S. Kep

I. Tujuan Instruksional

1.1 Tujuan Instruksional Umum

Siswa dapat memahami tentang istirahat, rekreasi dan kesehatan mental, serta
menghindari kebiasaan yang tidak baik
1.2 Tujuan Instruksional Khusus

1. Siswa dapat menjelaskan tentang istirahat


2. Siswa dapat menjelaskan tentang rekreasi dan kesehatan mental
3. Siswa dapat menjelaskan tentang menghindari kebiasaan yang tidak baik

II. Metoda : Ceramah dan tanya jawab

III. Media : Flip Chart, buku panduan percil,

UKS SDN 2 Karangampel 126


IV. Proses Belajar mengajar

No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan istirahat, rekreasi dan kesehatan
mental, serta menghindari kebiasaan yang tidak
baik
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang istirahat, rekreasi dan kesehatan Menjawab
mental serta menghindari kebiasaan yang tidak
baik
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
istirahat, rekreasi dan kesehatan mental serta
menghindari kebiasaan yang tidak baik
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam

V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang istirahat

UKS SDN 2 Karangampel 127


2. Siswa dapat menjelaskan tentang rekreasi dan kesehatan mental
3. Siswa dapat menjelaskan tentang 1 dari 2 menghindari kebiasaan yang tidak
baik

MATERI PENYULUHAN
ISTIRAHAT, REKREASI, KEBIASAAN MENTAL DAN
MENGHINDARI KEBIASAAN YANG TIDAK BAIK

A. Istirahat
Untuk menjaga tubuh kita tetap sehat diperlukan istirahat yang cukup. Usia
manusia sepertiganya dipergunakan untuk tidur, jadi dalam sehari kita wajib tidur
selama 8 jam. Istirahat ditentukan oleh kualitasnya. Kualitas tidur ditentukan oleh
tercapai atau tidaknya REM (Rapid Eye Movement). Pada usia sekolah REM
dicapai dalam 6-8 jam. Jika tidur tidak mencapai REM maka ketika bangun tidur
kita tidak akan merasa segar akan tetapi akan merasa lemas, lesu dan tidak
bergairah.

B. Rekreasi dan Kesehatan Mental


Keadaan jiwa dan tubuh kita memerlukan istirahat dan penyegaran yang dapat
disebut rekreasi, Kehidupan manusia sangat dipengaruhi dengan keseimbangan
antara kesehtan jasmani dan rohani, oleh karena itu istirahat yang cukup dan
rekreasi yang seimbang adalah faktor pendukung kita untuk hidup sehat.

UKS SDN 2 Karangampel 128


Hal yang mendukung kesehatan mental antara lain adalah dengan berinteraksi
dengan orang lain (sosialisasi) seperti mengikuti kegiatan sekolah (Pramuka,
Percil), vokal grup, kegiatan menari, atau kegiatan lainnya.

C. Menghindari Kebiasaan Yang Tidak Baik


1. Merokok
Ada kebiasaan yang tidak baik bagi anak-anak dewasa ini yaitu mengisap
rokok. Bila hal ini dilakukan pada usia muda akan menjadi racun bagi tubuh
dan jiwa, sehingga dapat merupakan malapetaka bagi kehidupan untuk masa
yang akan datang.
Dari data dijumpai bahwa setiap tahun sebanyak 2 % muncul perokok-
perokok baru, dan bila sampai berlarut-larut akan beresiko tinggi terkena
penyakit kanker, jantung, dan paru-paru
2. Minum alkohol
Kebiasaan lain anak dewasa ini yaitu meminum-minuman alkohol.
Kebiasaan meminum-minuman beralkohol akan merusak jaringan hati dan
melemahkan daya pikir yang positif sehingga dapat menurunkan kecerdasan.
Masa depan bangsa dapat terancam bila remaja Indonesia mempunyai
kebiasaan meminum -minuman beralkohol

Sumber

Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
Tim Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Perawatan Dasar, cetakan ketiga,
PT. Gramedia, Jakarta, 1987.

UKS SDN 2 Karangampel 129


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Nama Modul : Pelatihan Perawat Kecil (Percil)


Pokok Bahasan : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Sub Pokok Bahasan : P3K
Waktu : 1 x 60 menit
Penanggung Jawab :, Hari Ramdhani S.Kep
Pemberi materi : Hari Ramdhani, S. Kep

I. Tujuan Instruksional

1.1 Tujuan Instruksional Umum

Siswa dapat memahami tentang pertolongan pertama pada kecelakaan


1.2 Tujuan Instruksional Khusus

1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian P3K

UKS SDN 2 Karangampel 130


2. Siswa dapat menjelaskan tentang tujuan P3K
3. Siswa dapat menjelaskan tentang pedoman yang harus dipegang dalam
P3K
4. Siswa dapat menjelaskan tentang peralatan P3K
5. Siswa dapat menjelaskan tentang pelaksanaan P3K

II. Metoda : Ceramah, tanya jawab dan demonstrasi

III. Media : Flip Chart, buku panduan percil, tongkat, mitela, tambang,
Pembalut cepat, Pembalut gulung, Pembalut segitiga, Kapas, Plester,
Kasa steril, Gunting, Pinset. sabun, alkohol, air bersih, boor water,
betadin, parasetamol, kayu putih, alkohol dan kolonyo.

IV. Proses Belajar mengajar

No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan P3K
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang P3K Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian, tujuan, pedoman yang harus di
pegang, peralatan dan pelaksanaan P3K

UKS SDN 2 Karangampel 131


5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam

V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian P3K
2. Siswa dapat menjelaskan tentang 1 dari 2 tujuan P3K
3. Siswa dapat menjelaskan tentang 3 dari 5 pedoman yang harus dipegang
dalam P3K
4. Siswa dapat menjelaskan tentang 6 dari 12 peralatan P3K
5. Siswa dapat menjelaskan tentang pelaksanaan P3K

MATERI PENYULUHAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

1. Pengertian P3K
P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) memberikan pertolongan pertama
kepada korban kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke
tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah sakit).

2. Tujuan P3K
a. Mencegah cedera bertambah parah

UKS SDN 2 Karangampel 132


1) Mencegah maut
2) Mencegah/mengurangi perdarahan
3) Meringankan rasa nyeri
b. Menunjang upaya penyembuhan

3. Pedoman yang harus dipegang oleh pelaku P3K


P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak.
A = Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian, sehingga bebas dari
bahaya.
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada
kecelakaan.
U = Usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit, atau yang berwajib
(polisi/keamanan setempat).
Setelah korban diketahui/ditemui, perhatikan hal-hal berikut sebagai
tanggung jawab penolong yaitu:
d. Penolong dapat menilai situasi
e. Penolong dapat mengenal kondisi korban dan prioritasnya
f. Penolong segera memberi pertolongan sesuai dengan keadaan korban
g. Penolong mengatur dan merencanakan transportasi
T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat.

4. Peralatan P3K
Pertolongan yang cepat dan tepat tidak selalu memerlukan alat yang mahal dan
modern. Tiap penolong harus dapat bekerja dengan bahan yang ada.
a. Bahan yang minimal harus tersedia:
☼ Bahan untuk membersihkan tangan misalnya sabun, alkohol.
☼ Obat untuk mencuci luka misalnya air bersih, boor water, betadin
☼ Obat untuk mengurangi rasa nyeri misalnya parasetamol
☼ Bahan utuk menyadarkan misalnya kayu putih, alkohol, kolonyo.

UKS SDN 2 Karangampel 133


b. Alat yang minimal harus tersedia
☼ Pembalut cepat
☼ Pembalut gulung
☼ Pembalut segitiga
☼ Kapas
☼ Plester
☼ Kasa steril
☼ Gunting
☼ Pinset

5. Pelaksanaan P3K
a. Dalam pertolongan P3K pelaku bertindak dengan cepat dan tepat namun tanpa
mengabaikan prinsip PATUT (lihat Ps. 5). Tiap korban perlu diperiksa.
b. Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan:
1) Periksa kesadaran: apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh
tak acuh.
Ancaman maut diatasi dengan menghilangkan penyebab gangguan
kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah. Bila korban
tidak sadar selama 30 menit ia harus diangkut ke dokter atau
Puskesmas/Rumah Sakit.
2) Periksa jalan napas, apakah ada sumbatan atau tidak (benda asing, cairan,
lidah jatuh kebelakang, kejang
3) Periksa pernapasan: apakah pernapasan korban berhenti, cepat, lambat,
tidak teratur. Amati korban (lihat cuping hidung-dengar)
Tindakan awal adalah membebaskan jalan napas dan mempertahankan
saluran pernapasan. Bila pernapasan berhenti maka harus dilakukan
pernapasan buatan.
4) Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
Apakah teraba denyut jantung?

UKS SDN 2 Karangampel 134


Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan
perdarahan.
5) Periksa keadaan lokal (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan:
Tanyakan kepada korban apakah ada nyeri, linu, sakit?
Minta tunjukkan yang nyeri.
Apabila ada luka, harus dilihat juga apakah ada luka lain, beritahu korban
bahwa ia akan ditolong dan ajaklah bercakap-cakap.

Sumber

Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
Tim Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Perawatan Dasar, cetakan ketiga,
PT. Gramedia, Jakarta, 1987.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Nama Modul : Pelatihan Perawat Kecil (Percil)

UKS SDN 2 Karangampel 135


Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan
Sub Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan
Waktu : 1 x 40 menit
Penanggung Jawab : Fitri Andriyani, S. Kep
Pemberi materi : Fitri Andriyani, S. Kep

I. Tujuan Instruksional

1.1 Tujuan Instruksional Umum

Siswa dapat memahami tentang kesehatan lingkungan


1.2 Tujuan Instruksional Khusus

1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian kesehatan lingkungan


2. Siswa dapat menjelaskan tentang masalah yang berhubungan dengan
kesehatan lingkungan
a. penyediaan air bersih
1). Syarat fisik
2). Syarat kimia
3). Syarat bakteriologis
4). Bahan yang harus dikandung oleh air bersih
5). Cara memperoleh air bersih
6). Tujuan air bersih
b.pengadaan dan pemeliharaan sampah
1). Syarat-syarat pembuangan sampah
2). Fasilitas pembuangan sampah
3). Pemeliharaan tempat sampah
c. jamban
1). Syarat-syarat jamban sehat
2). Tujuan
3). Pemeliharaan jamban
d.pemeliharaan ruangan kelas

UKS SDN 2 Karangampel 136


1). Tujuan pemeliharaan ruangan
e. pemeliharaan taman dan kebun sekolah
1). Tujuan dan pemeliharaan taman dan kebun sekolah
2). Penyelenggaraan taman dan kebun sekolah
f. pengadaan dan pemeliharaan warung dan kantin sekolah
1). Tujuan kantin sekolah
2). Persyaratan kantin sekolah

II. Metoda : Ceramah dan tanya jawab

III. Media : Flip Chart, buku panduan percil,

IV. Proses Belajar mengajar

No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan kesehatan lingkungan
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang kesehatan lingkungan Menjawab
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian, masalah yang berhubungan dengan
kesehatan lingkungan
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan

UKS SDN 2 Karangampel 137


Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam
V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian kesehatan lingkungan
2. Siswa dapat menjelaskan tentang masalah yang berhubungan dengan
kesehatan lingkungan
a. penyediaan air bersih
1). 2 dari 3 Syarat fisik
2). Syarat kimia
3). 2 dari 3 Syarat bakteriologis
4). 2 dari 3 Bahan yang harus dikandung oleh air bersih
5). 3 dari 5 Cara memperoleh air bersih
6). 2 dari 4 Tujuan air bersih
b. pengadaan dan pemeliharaan sampah
1). 2 dari 4 Syarat-syarat pembuangan sampah
2). 1 dari 2 Fasilitas pembuangan sampah
3). 2 dari 3 Pemeliharaan tempat sampah
c. jamban
1). 4 dari 8 Syarat-syarat jamban sehat
2). Tujuan
3). 1 dari 2 Pemeliharaan jamban
d. pemeliharaan ruangan kelas
1). 2 dari 4 Tujuan pemeliharaan ruangan
e. pemeliharaan taman dan kebun sekolah
1). 1 dari 3 Tujuan dan pemeliharaan taman dan kebun sekolah

UKS SDN 2 Karangampel 138


2). Penyelenggaraan taman dan kebun sekolah
f. pengadaan dan pemeliharaan warung dan kantin sekolah
1). 2 dari 3 Tujuan kantin sekolah
2). 5 dari 10 Persyaratan kantin sekolah

MATERI PENYULUHAN
KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Pengertian
Kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya
penyakit yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan kita berusaha untuk
membuat keadaan lingkungan tersebut tetap terpelihara kebersihannya.
Lingkungan sekolah sehat adalah kondisi lingkungan sekolah yang dapat
mendukung tumbuh kembang perilaku hidup sehat peserta didik serta pengaruh
negatif yang dapat merusak.
Pembinaan lingkungan sekolah sehat perlu dilaksanakan karena:
 Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan fisik maupun mental.
 Lingkungan sekolah yang sehat merupakan kondisi yang mendukung
keberhasilan proses belajar mengajar secara keseluruhan.
 Lingkungan sekolah yang sehat merupakan suatu kondisi yang
menunjang tumbuh kembang perilaku hidup peserta didik (kondisi yang
menunjang keberhasilan pendidikan kesehatan)

2. Masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan


a. Penyediaan Air Bersih
Air bersih merupakan hal yang penting dan dibutuhkan. Syarat-syarat air
bersih dan sehat yaitu:
1). Syarat fisik

UKS SDN 2 Karangampel 139


 Tidak berbau
 Tidak berasa
 Tidak berwarna
2). Syarat kimia
Tidak tercemar secara berlebihan oleh zat kimia atau mineral terutama
yang berbahaya bagi kesehatan. Zat kimia atau mineral yang terkandung
dalam air tidak sampai menimbulkan kerusakan pada tempat penyimpanan
air.
3). Syarat bakteriologis
 Air tidak boleh mengandung bibit penyakit
 Tidak boleh mengandung bakteri Echericia Colli
 Tidak boleh mengandung bakteri saprofit lebih dari 100 per liter
4). Air bersih harus mengandung bahan-bahan sebagai berikut:
 Karbondioksida untuk membuat segar
 Yodium untuk mencegah penyakit gondok
 Fluorida untuk menguatkan gigi
5). Cara memperoleh air bersih
 Melalui sumur gali
 Sumur pompa yang dangkal atau dalam
 Ledeng
 Mata air
 Sistem penyaringan air hujan
6). Tujuan air bersih :
 Memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat sekolah baik untuk
minum, cuci tangan dan kaki serta keperluan lain
 Menanamkan kesadaran masyarakat sekolah tentang pentingnya air
bersih.
 Mendidik murid mengenai pentingnya pemeliharaan air bersih dan
pencemaran.

UKS SDN 2 Karangampel 140


 Mendidik murid agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
pengadaan air bersih.
b. Pengadaan dan pemeliharaan tempat sampah
Sampah adalah barang yang tidak digunakan lagi dan harus dibuang.
1). Syarat-syarat pembuangan sampah:
 Tidak menjadi tempat perkembangbiakan bibit penyakit
 Tidak menjadi sarang nyamuk, lalat dan semut
 Tidak mencemari tanah, air, dan udara
 Lubang sampah berukuran lebih kurang 1,5 m x 1,5 m x 1 m
2). fasilitas pembuangan sampah di sekolah berupa:
 Keranjang/kotak sampah untuk setiap ruangan
 Bak sampah yang kedap air dan tertutup di halaman (jauh dari
bangunan sekolah) atau lubang sampah.
3). Pemeliharaan tempat sampah
 Keranjang/kotak sampah dikosongkan dan dibersihkan setiap hari
 Bak sampah dikosongkan pada waktu-waktu tertentu
 Bila lubang sampah sudah penuh maka sampah dikeruk dengan tanah
atau dibakar
c. Jamban
1). Syarat-syarat jamban yang sehat adalah :
 Cukup pertukaran udara
 Cukup cahaya
 Tidak mencemari tanah
 Bersih
 Tidak menjadi sarang binatang seperti lalat, tikus
 Tersedia air bersih
 Jarak dari sumber air 10 meter
 Lubang pembuangan sampah berukuran lebih kurang 1,5 mx 1,5 mx
1,5 m

UKS SDN 2 Karangampel 141


2). Tujuan :
Menanamkan kebiasaan menggunakan fasilitas tersebut dan memelihara
kebersihannya di sekolah, di rumah dan di lingkungan masyarakat
3). Pemeliharaan jamban :
 Setiap pemakai memelihara dan menjaga kebersihannya
 Pada waktu tertentu secara berkala (2-3x seminggu) dibersihkan oleh
petugas tertentu. Bak kamar mandi dikuras. Lantai dan dinding disikat
bila mungkin menggunakan desinfektan (karbol, lysol)
d. Pemeliharaan ruangan (ruang kelas, guru dan sebagainya)
1). Tujuan pemeliharaan ruangan :
 Mengusahakan setiap ruangan memenuhi syarat-syarat kesehatan :
bersih, tidak berdebu, tidak lembab, tidak berbau/pengap, cukup
cahaya dan cukup udara
 Meningkatkan kemampuan ketrampilan dan peran serta murid dalam
pemeliharaan ruangan
 Meningkatkan kesadaran murid akan pentingnya ruangan yang
memenuhi syarat kesehatan
 Pemeliharaan ruangan dikaitkan dengan program 5K
e. Taman dan kebun sekolah
1). Tujuan pemeliharaan taman dan kebun sekolah :
 Memperindah lingkungan
 Mendidik murid agar cinta lingkungan dan mampu membina
lingkungan
 Mendidik murid untuk mengenal pertanian dan membudidayakan
tanaman yang bermanfaat
 Mendidik murid untuk memanfaatkan setiap jengkal tanah
2). Penyelenggaraan tanaman dan kebun sekolah :
 Penyelenggaraan taman sekolah, pengadaan pot di atas tanah,
pengadaan pot gantung dengan tanaman hias

UKS SDN 2 Karangampel 142


 Penyelenggaraan kebun sekolah baik untuk tanaman sayur maupun
tanaman lainnya dapat dilakukan, misalnya dengan jalan :
- Pengolahan tanah diupahkan kepada orang lain
- Pemeliharaan tanaman dilakukan oleh murid, guru dan staf lainnya
secara bergilir
- Pengolahan seluruhnya diserahkan kepada orang lain dengan status
bagi hasil, namun guru dan murid tetap menggunakannya sebagai
laboratorium hidup untuk mempelajari tumbuh-tumbuhan dan cara
bertani
f. Pengadaan dan pemeliharaan warung/kantin sekolah
1). Tujuan kantin sekolah :
 Menyediakan tempat jajan yang terjamin kebersihannya dan makanan
yang bergizi di bawah pengawasan guru dan petugas kesehatan bagi
murid dan anggota masyarakat sekolah lainnya.
 Sebagai alat pencegah murid jajan diluar sekolah, yang belum tentu
terjamin gizi dan kebersihannya.
 Sebagai alat pendidikan tentang gizi.
2). Persyaratan kantin/warung sekolah :
 Kantin/warung sekolah berada di lingkungan sekolah dan jauh dari
sumber pencemaran.
 Ruangan tempat penjualan makanan dan minuman bersih, rapih dan
tidak berdebu.
 Makanan yang dijual diolah secara bersih, bergizi, dan tertutup
sehingga terhindar dari lalat, debu dan kotoran lainnya.
 Alat makan dicuci dengan air bersih dan menggunakan kain sabun
serta dikeringkan diatas rak yang bersih.
 Tersedia air bersih, tempat cuci tangan dan lap tangan
 Tersedia keranjang sampah yang mempunyai tutup
 Tersedia meja, kursi dan bangku yang bersih dan terawat.

UKS SDN 2 Karangampel 143


 Tersedia saluran air limbah dan tempat penampungan sisa-sisa
makanan
 Pengelola warung harus sehat, tidak mengidap penyakit menular,
rambut, pakaian dan tangan harus bersih.
 Kantin/warung sekolah diawasi secara teratur oleh guru dan petugas
kesehatan

Sumber

Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
Tim Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Perawatan Dasar, cetakan ketiga,
PT. Gramedia, Jakarta, 1987.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Nama Modul : Pelatihan Perawat Kecil (Percil)


Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan
Sub Pokok Bahasan : Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak baik
Waktu : 1 x 35 menit
Penanggung Jawab : Fitri Andriyani, S. Kep
Pemberi materi : Sulaeman, S. Kep

UKS SDN 2 Karangampel 144


I. Tujuan Instruksional

1.1 Tujuan Instruksional Umum

Siswa dapat memahami tentang Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan


yang tidak baik
1.2 Tujuan Instruksional Khusus

Siswa dapat menjelaskan tentang Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan


yang tidak baik
1.Diare :
a. Pengertian diare
b. Penyebab diare
c. Tanda dan gejala diare
d. Penatalaksanaan di rumah
e. Tujuan tetap diberikan makanan
f. Cara pemberian oralit
g. Pencegahan diare
2. Varisela
a. Pengertian varisela
b. Tanda dan gejala varisela
c. Penyebaran varisela
d. Pencegahan varisela
e. Pengobatan varisela
3. Parotitis
a. Pengertian parotitis
b. Tanda dan gejala parotitis
c. Penyebab parotitis
d. Penanganan parotitis
e. Perawatan parotitis
4. Campak
a. Pengertian Campak

UKS SDN 2 Karangampel 145


b. Penyebaran campak
c. Tanda dan gejala campak
d. Penanggulangan dan Perawatan campak
e. Pencegahan campak

II. Metoda : Ceramah dan tanya jawab

III. Media : Flip Chart, buku panduan percil,

IV. Proses Belajar mengajar

No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan yang tidak baik
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang penyakit yang disebabkan oleh Menjawab
lingkungan yang tidak baik
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang
buruk antara lain diare (pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, penatalaksaan di rumah,
tujuan tetap diberikan makanan, cara pemberian
oralit,pencegahan), varisela (pengertian , tanda
dan gejala, penyebaran, pencegahan
pengobatan), parotitis (pengertian, penyebab,
gejala klinis, penanggulan, perawatan), campak

UKS SDN 2 Karangampel 146


(pengertian, penyebaran, tanda dan gejala,
penanggulan dan perawatan serta pencegahan)
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam

V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
Siswa dapat menyebutkan tentang Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan
yang buruk.
1.Diare :
a. Pengertian diare
b. Penyebab diare
c. 3 dari 5 tanda dan gejala diare
d. 2 dari 3 penatalaksanaan di rumah
e. 3 dari 4 tujuan tetap diberikan makanan
f. Cara pemberian oralit
g. 3 dari 4 pencegahan diare
2. Varisela
a. Pengertian varisela
b. Tanda dan gejala varisela
c. Penyebaran varisela
d. Pencegahan varisela

UKS SDN 2 Karangampel 147


e. Pengobatan varisela
3. Parotitis
a. Pengertian parotitis
b. Tanda dan gejala parotitis
c. Penyebab parotitis
d. Penanganan parotitis
e. Perawatan parotitis
4. Campak
a. Pengertian Campak
b. Penyebaran campak
c. Tanda dan gejala campak
d. Penanggulangan dan Perawatan campak
e. Pencegahan campak

UKS SDN 2 Karangampel 148


MATERI PENYULUHAN

PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH LINGKUNGAN YANG BURUK.

1. Diare
a. Pengertian
Penyakit yang ditandai dengan buang air besar cair yang berlebihan.
b. Penyebab
Infeksi, malabsorpsi (pencernaan yang sulit) dan keracuan.
c. Tanda dan gejala
 buang air besar cair / mencret yang berlebihan, sehari lebih dari 5 kali.
 mual dan muntah.
 turgor jelek / kulit lambat kembali.
 kelopak mata cekung, mulut kering dan rasa haus.
 badan lemah dan kadang disertai kejang.
d. Penatalaksanaan di rumah
▫ Pada anak dan dewasa, berikan lebih banyak cairan dari biasanya, untuk
mencegah kekurangan cairan.
▫ gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan, seperti larutan oralit, kuah
sayur, air kelapa, bubur. bila tidak mungkin berikan air masak.
▫ teruskan pemberian cairan-cairan tersebut hingga diare berhenti.
e. Tetap berikan makanan untuk mencegah kurang gizi.
▫ pada bayi teruskan pemberian asi
▫ berikan makanan sedikitnya 6 kali sehari seperti bubur atau makanan
lainnya, bila mungkin dengan kacang-kacangan, sayur, daging atau ikan.
▫ berikan sari buah segar atau pisang halus untuk menambah kalium.
▫ berikan makanan seperti biasa setelah diare berhenti, dan berikan makanan
ekstra setiap hari selama 2 minggu.

UKS SDN 2 Karangampel 149


f. Cara Pemberian Oralit Di Rumah
Jml. Oralit yang diberikan
Umur (th) Jml. Oralit yang disediakan di rumah
tiap BAB
< 1 tahun 50 – 100 ml 400 ml/ hari (2 bks)
1 – 4 th 100 – 200 ml 600 – 800 ml/ hari (3 – 4 bks)
≥ 5 tahun 200 – 300 ml 800 – 1.000 ml/ hari (4 – 5 bks)
Dewasa 300 – 400 ml 1.200 – 2.800 ml/ hari (6 – 14 bks)

▫ Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak di bawah umur 2 tahun.
▫ Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih besar dan dewasa.
▫ Bila muntah, tunggulah 10 menit. Kemudian berikan cairan lebih perlahan
.
▫ Bila diare berlanjut setelah diberikan paket oralit segera bawa ke sarana
pelayanan terdekat atau Puskesmas
g. Pencegahan :
▫ Biasakan perilaku hidup bersih dan sehat seperti; cuci tangan sebelum
makan.
▫ Menjaga kebersihan alat-alat rumah tangga (terutama peralatan makan dan
minum) serta menutup rapat makanan agar tidak tercemari bibit penyakit.
▫ Menjaga kebersihan lingkungan seperti; tempat pembuangan sampah,
saluran air, tempat pembuangan air limbah, jamban keluarga, dll.
▫ Membasmi hewan vektor / pembawa penyakit seperti lalat, tikus, dll.

2. Varicella/ Cacar Air


a. Pengertian dan penyebab
Penyakit infeksi yang sangat menular disebabkan oleh virus varisela
b. Tanda dan Gejala

UKS SDN 2 Karangampel 150


Masa inkubasi 21 hari , sakit kepala ringan, demam sedang, kelemahan,
timbul vesicel berisi cairan menyebar ke seluruh tubuh.
c. Penyebaran/ penularan
Melalui hidung dan tenggorokan.
d. Pencegahan
Biasakan perilaku bersih dan sehat serta hindari kontak. (Personal higiene
yang baik)
e. Pengobatan
Makan makann yang bergizi Istirahat yang cukup.

3. Parotitis/ Gondongan
a. Pengertian
Penyakit akut, menular dengan gejala khas pembesaran kelenjar ludah
terutama kelenjar parotis.
b. Penyebab
Virus golongan paramyxo virus
c. Gejala klinis
Masa tunas 12-24 hari. Gejala prodromal 1-2 hari berupa demam, kurang
nafsu makan, sakit kepala, muntah, dan nyeri otot. Kemudian timbul
pembengkakan kelenjar parotis yang mula-mula unilateral dan kemudian
menjadi bilateral, disertai rasa nyeri mendadak, pada perabaan atau saat
makan atau minum sesuatu yang asam. Dapat terjadi kejang otot pencernaan
dan kesulitan menelan.
d. Penanganan dan Perawatan
Istirahat di selama masih demam dan pembengkakan masih ada, diberikan
kompres demam atau dingin. Diet makanan cair atau lunak tergantung dari
kemampuan menelan.
4. Campak
a. Pengertian

UKS SDN 2 Karangampel 151


Suatu penyakit infeksi virus morbili yang terdapat dalam lendir hidung dan
darah.yang dapat mengakibatkan kematian.
b. Penyebaran
Droplet/ percikan ludah dan kontak langsung dengan penderita.
c. Tanda & gejala
▫ Gejala menyerupai influenza, demam, kelemahan, batuk, takut cahaya,
mata merah (konjunctivitis).
▫ Gejala khas timbul bercak koplik (berwarna putih kelabu, sebesar ujung
jarum, dikelilingi oleh kemerahan, dan berlokalisasi di mukosa bukalis
berhadapan dengan molar/ gigi geraham bawah).
▫ Ruam kemerahan disertai meningkatnya suhu badan, mula-mula timbul di
belakang telinga, di bagian atas tengkuk, sepanjang rambut dan mencapai
anggota bawah pada hari ke tiga dan menghilang sesuai urutan terjadinya.
▫ Dapat terjadi perdarahan ringan, rasa gatal, dan muka bengkak.
▫ Pembesaran kelenjar getah bening
▫ Pembengkakan Limpa, diare, dan muntah.
▫ Bekas di kulit berupa kehitaman dan kulit bersisik.
d. Penanggulangan dan Perawatan
▫ Isolasi pasien untuk mencegah penularan
▫ Istirahat yang cukup.
▫ Kebersihan kulit, mulut dan mata.
▫ Makan makanan yang bergizi
▫ Bawa penderita ke tempat pelayanan kesehatan terdekat atau puskesmas
untuk mendapatkan pertolongan selanjutnya.
e. Pencegahan
▫ Menjaga Kebersihan Lingkungan
▫ Menghindari Kontak dengan penderita.
▫ Makan makanan yang bergizi.
▫ Perilaku hidup Bersih dan Sehat

UKS SDN 2 Karangampel 152


Sumber

Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep. Kes. RI.1999. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja,2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta
Pearce. Evelin C. 1993. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Jakarta
Tim Departemen Kesehatan RI, Pedoman Teknis Perawatan Dasar, cetakan ketiga,
PT. Gramedia, Jakarta, 1987.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Nama Modul : Pelatihan Perawat Kecil (Percil)


Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan
Sub Pokok Bahasan : Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak
baik
Waktu : 1 x 35 menit
Penanggung Jawab : Fitri Andriyani, S. Kep
Pemberi materi : Purkon, S. Kep

I. Tujuan Instruksional

1.1 Tujuan Instruksional Umum

Siswa dapat memahami tentang Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan


yang buruk.

1.2 Tujuan Instruksional Khusus

Siswa dapat menjelaskan tentang Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan


yang buruk.
1.Poliomielitis :
a. Pengertian Poliomielitis

UKS SDN 2 Karangampel 153


b. Tanda Poliomielitis
c. Cara penularan Poliomielitis
d. Gejala klinis Poliomielitis
f. Cara pencegahan Poliomielitis
2. ISPA atau pneumonia
a. Pengertian ISPA
b. patokan nafas cepat
c. penyebab ISPA atau pneumonia
d. perawatan ISPA
3. Demam Berdarah Dengue
a. Pengertian Demam Berdarah Dengue
b. penyebaran Demam Berdarah Dengue
c. perantara Demam Berdarah Dengue
d. perawatan Demam Berdarah Dengue
e. pencegahan Demam Berdarah Dengue
4. Imunisasi
a. Pengertian Imunisasi
b. macam-macam imunisasi dan manfaat
c. waktu pemberian imunisasi
d. pelayanan

II. Metoda : Ceramah dan tanya jawab

III. Media : Flip Chart, buku panduan percil,

IV. Proses Belajar mengajar

No Komunikator Komunikan

UKS SDN 2 Karangampel 154


Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan yang buruk diantaranya
poliomielitis, ISPA, DBD dan imunisasi
3 Apersepsi dengan menanyakan pengetahuan Mendengarkan dan
siswa tentang penyakit yang disebabkan oleh Menjawab
lingkungan yang buruk antara lain :
poliomielitis, ISPA, DBD dan imunisasi
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang
buruk antara lain poliomielitis, ISPA, DBD dan
imunisasi
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan
untuk bertanya tentang materi yang pertanyaan
disampaikan
Penutup
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam

V. Evaluasi
Teknik evaluasi test tulis
Jenis pertanyaan :
Siswa dapat menyebutkan tentang Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan
yang buruk.

UKS SDN 2 Karangampel 155


1. Poliomielitis :
a. Pengertian Poliomielitis
b. Tanda Poliomielitis
c. 2 dari 4 cara penularan Poliomielitis
d. 2 dari 3 gejala klinis Poliomielitis
f. 2 dari 3 cara pencegahan Poliomielitis
2. ISPA atau pneumonia
a. Pengertian ISPA
b. patokan nafas cepat
c. 2 dari 4 penyebab ISPA atau pneumonia
d. 3 dari 6 perawatan ISPA
3. Demam Berdarah Dengue
a. Pengertian Demam Berdarah Dengue
b. penyebaran Demam Berdarah Dengue
c. perantara Demam Berdarah Dengue
d. perawatan Demam Berdarah Dengue
e. 2 dari 3 pencegahan Demam Berdarah Dengue
4. Imunisasi
a. Pengertian Imunisasi
b. macam-macam imunisasi dan manfaat
c. waktu pemberian imunisasi
d. pelayanan

UKS SDN 2 Karangampel 156


MATERI PENYULUHAN

PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH LINGKUNGAN YANG BURUK.

a. Poliomielitis
1.Pengertian dan Penyebab
Suatu penyakit infeksi oleh Virus poliomyelitis disebut juga Heine Medin
(penemu: Heine dan Medin)yang menyerang susunan syaraf
2.Tanda-tanda
Khas menyerang pada sususnan syaraf diikuti lumpuh tungkai, lengan dan
otot-otot lainnya. Penyakit ini menyebabkan kelumpuhan karena kerusakan

UKS SDN 2 Karangampel 157


sum-sum tulang belakang dan batang otak. Penyakit Polio jarang menyerang
anak-anak di bawah 6 bulan, mungkin karena kekebalan pasif yang diturunkan
dari ibunya.
3.Cara penularan:
▫ Melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja
▫ Melalui percikan ludah.
▫ Lalat, air yang disebut Water Born Disease.
▫ Pada anak-anak dapat melalui bergaul/ bermain bersama-sama dengan
anak yang mengandung penyakit.
4.Gejala Klinis
Masa tunas 1 s.d. 3 minggu dengan sifat infeksi bervariasi:
▫ Terinfeksi tetapi tidak menunjukan gejala, meskipun virus berhasil
diisolasi.
▫ Terinfeksi dengan gejala tidak khas, seperti demam diare, kemudian
sembuh tanpa pengobatan.
▫ Tenggorokan merah ditambah dengan sakit kepala dan lumpuh, muntah-
muntah dan kejang, bila demam telah menurun diikuti dengan
kelumpuhan.
5.Cara pencegahan
▫ Imunisasi reguler/ rutin di setiap pelaksanaan Posyandu bulanan.
▫ Imunisasi massal moving up atau PIN (Pekan Imunisasi Nasional).
▫ Pelacakan dan penemuan kasus sedini mungkin oleh petugas kesehatan
terhadap yang lumpuh layuh secara mendadak, dengan sasaran adalah
kelompok yang rentan terhadap penyakit poliomyelitis, yaitu anak yang
berusia kurang dari 15 tahun (< 15 tahun).

b. Infeksi Saluran Pernapasan Akut /Pneumonia


1. Pengertian
Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas cepat dan nafas sesak
2. Patokan nafas cepat

UKS SDN 2 Karangampel 158


Nafas cepat dapat diketahui dengan cara menghitung tarikan nafas dalam satu
menit
umur balita tarikan satu menit

< 2 bulan 60 kali atau lebih


2 bln s/d 1 thn 50 kali atau lebih
1 thn s/d 5 thn 40 kali atau lebih

Tarikan dinding dada dan nafas sesak dapat diketahui dengan cara melihat
cara bernapas apabila dinding dada bagian bawah tertarik ke dalam
3. Anak sakit pneumonia karena
 tertulari penderita batuk
 belum imunisasi lengkap
 kurang gizi
 tinggal di lingkungan kurang sehat
4. Perawatan
Jika sakit batuk pilek tanpa nafas cepat atau nafas sesak rawatlah di rumah
dengan cara :
 bila panas kompres dengan air dingin
 bila batuk beri obat tradisional, misalnya campurkan ½ sendok madu
atau kecap manis dengan ½ sendok air jeruk nipis.
 bila hidungnya tersumbat bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan
atau kain yang bersih
 Pada bayi tetap berikan asi dan makanan
 Beri minum lebih banyak dari biasanya
 bila penyakit bertambah parah. segera bawa ke puskesmas atau rumah
sakit

c. Demam berdarah
1. Pengertian

UKS SDN 2 Karangampel 159


Suatu penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh Virus Dengue yang
merupakan golongan Albovirus
2. Penyebaran
Melalui gigitan vector (perantara) nyamuk Aedes Aegypti.
3. Sipat Vektor (perantara)
Bersarang dan berkembang biak di air jernih yang tergenang.
4. Tanda-tanda
Demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegel seluruh badan, kemerahan di
tenggorokan, ruam.pembesaran kelenjar getah bening, hati dan
limpa.perdarahan mula-mula di lengan dan kaki / petichie.perdarahan dari
hidung (epistaksis) dan muntah darah (haematomisis).Biasanya terbanyak
menyerang usia 3-5 tahun. Mengakibatkan angka kematian yang cukup tinggi.
Masa Inkubasi
5. Perawatan
Istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi, rujuk penderita ke tempat
Pelayanan Kesehatan Terdekat atau Puskesmas untuk mendapatkan
pertolongan selanjutnya.
6. Pencegahan
Melaksanakan pemberantasan vektor / Eradikasi vektor dan sarang
nyamuk.dengan 3 M
▫ Menguras bak mandi, tempayan dan tempat penampungan air 1 x 1
minggu.
▫ Menutup rapat-rapat tempat penampungan air.
▫ Membersihkan halaman dan mengubur kaleng-kaleng bekas, botol-botol
dan benda-benda lain yang memungkinkan nyamuk bersarang
d. Imunisasi
1. Pengertian
Suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit.
▫ Kekebalan aktif :

UKS SDN 2 Karangampel 160


Didapatkan setelah terpapar suatu penyakit baik secara alami atau buatan.
(vaccin ; bcg. Polio. Campak, dll).
▫ Kekebalan pasif :
Didapatkan dari ibu pada bayi atau setelah pemberian serum imun. (serum ;
ats. Abu)
2. Macam-macam imunisasi dan manfaatnya
Manfaat tindakan imunisasi adalah untuk mendapatkan kekebalan terhadap
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, yaitu:
▫ Pada bayi
Nama imunisasi Manfaat

BCG Tbc u/ tuberculosis

Hepatitis b Hepatitis

Polio Poliomyelitis

DPT Difteri. Pertusis. Tetanus

Campak Campak/ measles

▫ Pada anak Sekolah


Nama imunisasi Manfaat

DT Difteri. Tetanus

TT Tetanus

Campak Campak/ measles

▫ Waktu pelaksanaan pemberian imunisasi


1. Pada bayi
Umur bayi Imunisasi

UKS SDN 2 Karangampel 161


0 bulan BCG, HB 1, polio 1

2 bulan DPT 1, HB 2, polio 2

3 bulan DPT 2, HB 3, polio 3

4 bulan DPT 3, polio 4

9 bulan Campak

2. Pada anak sekolah


Waktu Imunisasi
Kelas 1 DT, campak
Kelas 2 TT
Kelas 3 TT
3. Tempat pelayanan
Untuk mendapatkan pelayanan imunisasi dapat memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan: Posyandu Puskesmas, Rumah sakit dan tempat
pelayanan lain.

UKS SDN 2 Karangampel 162


DAFTAR PUSTAKA

Dep. Kes RI, 1995, Materi tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Jakarta
Dep.Kes. RI,1999, Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta
Pearce. Evelin.C.1993, Anatomi dan fisiologi untuk Paramedis, PT Gramedia Jakarta
Ed. Hendarto Natadijaja, 2002, Kapita Selekta Kedokteran, FKUT Jakarta

UKS SDN 2 Karangampel 163

Anda mungkin juga menyukai