01
RUMAH SAKIT Tk. IV IM 07.01 LHOKSEUMAWE
SURAT KEPUTUSAN
MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
RUMAH SAKIT TK. IV IM 07.01 LHOKSEUMAWE
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.01
RUMAH SAKIT Tk. IV IM 07.01 LHOKSEUMAWE
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN KERJA
DI RUMAH SAKIT TK. IV IM 07.01 LHOKSEUMAWE
Menimbang :
a. Bahwa dalam kegiatan rumah sakit berpotensi menimbulkan bahaya
fisik, kimia, biologi yang dapat membahayakan keselamatan baik
terhadap pekerja, pasien, pengunjung maupun masyarakat di
lingkungan rumah sakit.
b. Bahwa untuk mencegah dan mengurangi bahaya keselamatan perlu
dilakukan upaya-upaya pengelolaan fasilitas, sarana dan prasarana.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dengan
pernyataan butir (a) dan butir (b) diatas, maka dipandang perlu diatur
dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. dr. Noesmir
Baturaja.
Mengingat :
a. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
b. Undang-undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
c. Undang-undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana;
d. Undang-undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja;
e. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
tentang
PEMBERLAKUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
DAN KETENTUAN TENTANG FASILITAS RUMAH SAKIT TK. IV IM 07.01
LHOKSEUMAWE
Menimbang :
a. Bahwa pimpinan rumah sakit dan mereka yang bertanggung jawab
atas pengelolaan fasilitas mengetahui peraturan perundang-undangan
dan ketentuan lainnya yang berlaku terhadap fasilitas rumah sakit..
d. Bahwa untuk mencegah dan mengurangi bahaya keselamatan perlu
mengetahui peraturan perundang-undangan yang berlaku terhadap
fasilitas rumah sakit.
e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dengan
pernyataan butir (a) dan butir (b) diatas, maka dipandang perlu diatur
dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. IV IM 07.01
Lhokseumawe.
Mengingat :
a. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
b. Undang-undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
c. Undang-undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana
d. Undang-undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
e. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN KERJA
DI RUMAH SAKIT TK. IV IM 07.01 LHOKSEUMAWE
Menimbang :
a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelay anan medis maka
perlu adanya panduan sebagai acuan dalam pemberian pelayanan di
Rumah Sakit Tk IV 02.07.05 dr Noesmir Baturaja
b. Bahwa untuk keperluan di atas perlu Keputusan Kepala Rumah sakit
Tk IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja
Mengingat :
a. Undang–Undang Nomor 29 tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
b. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
c. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran
e. Surat Keputusan Majelis Pembina Kesehatan Umum ( MPKU )
No001/SK.MPKU/I.5/B/ 2017 Tentang struktur organisasi Rumah Sakit
Tk IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN KERJA
DI RUMAH SAKIT TK. IV IM 07.01 LHOKSEUMAWE
Menimbang :
Mengingat :
a. Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
b. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
c. Undang-Undang RI nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
d. Peraturan Pemerintah RI nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Keempat : Anggaran untuk pelaksanaan program PCRA Renovasi ini dibebankan pada
anggaran Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe
Kelima : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan
ditinjau kembali untuk diperbaiki sebagaimana mestinya
Mengetahui :
Kepala Rumah Sakit Tk. IV IM 07.01
Lhokseumawe,
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN KERJA
DI RUMAH SAKIT TK. IV IM 07.01 LHOKSEUMAWE
Menimbang :
Menetapkan :
Ditetapkan di Lhokseumawe
PadaTanggal :............................
Mengetahui :
KepalaRumahSakit Tk. IV IM 07.01
Lhokseumawe,
Lampiran
Keputusan Karumkit Nomor :
Tentang Kebijakan Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan
1.6 Rumah Sakit membuat monitoring yang menyediakan data insiden, cidera dan
kejadian lainnya yang mendukung perencanaan dan pengurangan risiko lebih lanjut.
3. BAHAN BERBAHAYA
3.1 Rumah Sakit mempunyai rencana tentang inventaris, penanganan, penyimpanan
dan penggunaan bahan berbahaya serta pengendalian dan pembuangan bahan dan
limbah berbahaya
3.2 Rumah Sakit mengidentifikasi dan mengendalikan secara aman bahan dan limbah
berbahaya sesuai rencana
1. Identifikasi dan pengendalian bahan berbahaya dan limbah diproses untuk :
a. Inventarisasi bahan dan limbah berbahaya,
b. Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya,
c. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exporuse) dan insiden
lainnya
d. Pembuangan limbah berbahaya yang benar sesuai dengan SPO yang ada,
e. Peralatan dan prosedur perlindungan yang benar pada saat penggunaaan,
ada tumpahan (spill) atau paparan (exposure)
d. Pendokumentasian meliputi izin dan perizinan / lisensi atau ketentuan
persyaratan lainnya
e. Pemasangan label yang benar pada bahan dan limbah berbahaya.
2. Rumah Sakit memastikan bahwa setiap badan usaha yang menggunakan
bahan – bahan berbahaya harus mempunyai lembar data pengaman
3. Setiap bahan berbahaya dan beracun (B3) pada wadah atau kemasan harus
dicantumkan penandaan yang meliputi nama dagang, bahan aktif, isi berat netto,
kalimat peringatan dan tanda atau simbol bahaya
4. Rumah Sakit memastikan bahwa bahan berbahaya dan beracun tersebut
terpisah dari bahan – bahan lain dan jauh dari api
5. Rumah Sakit harus mengetahui sifat dan karakteristik dari penanganan,
penyimpanan dan penggunaan B3 tersebut yang meliputi:
a. Identifikasi Potensial Bahaya
1. Identifikasi dan penilaian resiko dilaksanakan oleh petugas yang
berkompeten.
2. Penentuan penanganan bahan / material dilaksanakan secara manual
atau mekanis ditetapkan berdasarkan hasil identifikasi
5. PENGAMANAN KEBAKARAN
5.1 Rumah Sakit melaksanakan program untuk memastikan bahwa seluruh penghuni
di rumah sakit aman dari kebakaran, asap dan kedaruratan lainnya.
5.2 Rumah Sakit menjamin penghuni rumah sakit tetap aman sekalipun terjadi
kebakaran atau asap dengan melaksanakan program antara lain :
a. Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko kebakaran, seperti
penyimpanan dan penanganan secara aman bahan mudah terbakar, termasuk gas
medik, seperti oksigen
b. Jalan keluar yang aman dan tidak terhalang bila terjadi kebakaran
c. Sistem peringatan dini, sistem deteksi dini, seperti, alarm kebakaran, dan
patroli kebakaran
5.3 Rumah Sakit secara teratur melakukan uji coba pengamanan kebakaran dan
asap,meliputi setiap peralatan yang terkait untuk deteksi dini dan mendokumentasikan
hasilnya.
5.4 Rencana pengamanan kebakaran rumah sakit mengidentifikasi :
a. Frekuensi pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan sistem perlindungan dan
pengamanan kebakaran, sesuai ketentuan
b. Rencana evakuasi yang aman dari fasilitas bila terjadi kebakaran atau ada
asap.
f. Partisipasi semua staf dalam uji coba pengamanan kebakaran sekurang-
kurangnya setahun sekali.
g. Seluruh pemeriksaan, uji coba dan pemeriksaan didokumentasikan
5.5 LARANGAN MEROKOK
a. Rumah sakit membuat larangan merokok dengan menggunakan stiker
b. Rumah Sakit menyusun dan mengimplenmentasikan kebijakan larangan
merokok terhadap pasien, keluarga, staf dan pengunjung tanpa terkecuali;
c. Rumah sakit secara teratur melakukan monitoring larangan merokok kepada
setiap pasien, keluarga, staf dan pengunjung yang kedapatan merokok disekitar
lingkungan Rumah Sakit. Lingkungan Rumah Sakit adalah semua Ruang Unit
Kerja yang ada didalam batas Pagar Rumah Sakit;
d. Bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung yang kedapatan merokok akan
diberikan pengarahan dan masukan oleh bagian piket Rumah Sakit
e. Rumah Sakit Melindungi kesehatan masyarakat, sudah seharusnya bebas dari
asap rokok karena asap rokok dapat menimbulkan penyakit yang fatal dan penyakit
yang dapat menurunkan kualitas hidup akibat penggunaan rokok;
f. Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau
sumber-sumber bahaya.
6. PERALATAN MEDIS
6.1 Pengadaan Alat Medis
a. Rumah Sakit merencanakan dan mengimplementasikan program untuk
pengadaan alat medis untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi / layak
pakainya peralatan medis tersebut
b. Fasilitas yang rusak atau sudah tidak dapat diperbaiki kembali segera
dimutasi kebagian logistik dan dibuat berita acara pergantian barang oleh bagian
teknisi medis
c. Setiap pergantian dan pengadaan barang yang dilakukan pencatatan ke
inventaris alat masing – masing bagian.
6.2 Pemeliharaan Alat Medis
Rumah Sakit merencanakan dan mengimplementasikan program untuk
pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan peralatan medis dan mendokumentasikan
hasilnya. Untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi / layak pakainya peralatan medis,
rumah sakit
6.3 Penggunaan Produk dan Peralatan yang dalam proses penarikan
a. Rumah Sakit mempunyai sistem penarikan kembali produk/peralatan
b. Rumah Sakit mempunyai proses identifikasi, penarikan dan pengembalikan
atau pemusnahan produk dan peralatan medis yang ditarik oleh pihak pabrik atau
supplair
c. Pengendalian dalam penggunaan barang – barang rusak dan kadaluarsa harus
diidentifikasi secara benar, barang yang sudah rusak atau kadaluarsa disimpan
ditempat yang aman secara khusus, tidak dipergunakan, tercatat dan
penanganannya harus sesuai dengan instruksi kerja
d. Pemeliharaan alat medis merupakan suatu upaya yang dilakukan agar
peralatan kesehatan tersebut dapat bertahan lebih lama;
8. PENDIDIKAN STAF
8.1 PERENCANAAN
a. Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe Baturaja Sumber Daya Manusia
(Bagian Medis & Keperawatan, Bagian Penunjang Medis, Bagian Administrasi &
Keuangan) dengan berbagai kompetensi.
b. Rumah Sakit menetapkan pendidikan, keterampilan, pengetahuan dan
persyaratan lain bagi seluruh staf atau dalam menetapkan jumlah staf atau
perpaduan staf yang mendukung Visi, Misi, Tujuan, Nilai – Nilai serta Motto Rumah
Sakit Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe
8.2 ORIENTASI DAN PENDIDIKAN
a. Seluruh staf, baik klinis maupun non klinis diberikan orientasi tentang rumah
sakit.
b. Departemen/unit kerja atau unit dimana mereka ditugaskan memberikan
orientasi tentang tugas tanggungjawab staf yang spesifik saat menjadi staf Rumah
Sakit Tk IV 02.07.05 dr Noesmir Baturaja
Adapun orientasi staf tersebut meliputi:
- Peraturan Rumah Sakit
- Patien Safety
- Prosedur di Rumah Sakit
- Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
- Keselamatan Kerja
- Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana Rumah sakit (K3RS) Kebijakan
Rumah Sakit dan lain – lain.
9 STAF MEDIS
9.1 Menetapkan Keanggotaan Staf Medis
a. Rumah Sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan,
memverifikasi, mengevaluasi kredesial/bukti-bukti keahlian/kelulusan (izin/lisensi,
pendidikan, pelatihan, kompetensi dan pengalaman).
b. Staf Medis yang diizinkan untuk memberikan asuhan pasien tanpa supervisi.
Staf medis memberikan pelayanan preventif, kuratif, restorative, bedah, rehabilitatif
atau pelayanan medis lain atau pelayanan gigi kepada pasien atau yang
memberikan pelayanan interpretative kepada pasien seperti patologi, radiologi,
atau pelayanan laboratorium tanpa memandang klasifikasi penugasan oleh rumah
sakit.
c. Rumah Sakit membuat status kepegawaian, kontrak atau kerjasama lain
dengan individu untuk memberikan pelayanan asuhan pasien.
Mengetahui :
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. NoesmirBaturaja,
tentang
Menimbang :
a. bahwa kegiatan di Rumah SakitTk. IV dr. Noesmir Baturaja yang
mengolah, menyimpan dan mempergunakan bahan-bahan berbahaya
akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan pembangunan,
sehingga berpotensi untuk menimbulkan bahaya besar bagi tenaga
kerja, lingkungan maupun sumber daya lainnya
Mengingat :
a. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
Menetapkan :
Ditetapkan di : Baturaja
pada Tanggal : Maret 2019
tentang
Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu rumah sakit dan
penyelenggaraan pelayanan pencegahan dan pengendalian
infeksi dengan pemakaian Alat Pelindung Diri di lingkungan
Rumah sakittk. Ivdr. Noesmir Baturaja.
b. Bahwa agar angka infeksi menurun dan keselamatan pasien dapat
diatasi dengan baik, maka perlu adanya kebijakan dari Kepala Rumah
Sakit Tk. IV dr. Noesmir sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi dalam pemakaian Alat
Pelindung Diri di lingkungan Rumah Sakit Tk. IV Dr.Noesmir Baturaja.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a
dan b, perlu ditetapkan dengan keputusan Rumah Sakit Tk. IV
Dr.Noesmir Baturaja.
Mengingat :
a. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 04 tahun 1984 tentang
Wabah Penyakit Menular.
c. UU No. 36 tahun 1992 tentang kesehatan.
d. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Alat Pelindung Diri di rumah sakit.
e. Undang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kedua : Alat pelindung Diri di Rumah Sakit Tk. IV Noesmir Baturaja sebagai
Berikut :
1. Masker
2. Kaca Mata
3. Sarung tangan
4. Penutup Kepala
5. Gaun Pelindung (baju kerja/celemek)
6. Sepatu Pelindung
Ditetapkan di : Baturaja
pada Tanggal : Maret 2019
TENTANG
KEBIJAKAN PENANGULANGAN BENCANA
RUMAH SAKIT Tk.IV 02.07.05 dr.NOESMIR BATURAJA
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Mengetahui
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. Noesmir Baturaja,
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENANGGULANGAN BENCANA
RUMAH SAKIT Tk.IV 02.07.05 dr.NOESMIR BATURAJA
Menetapkan :
Ketiga : Tugas Tim yaitu mengadakan rapat persiapan dan koordinasi dengan
pihak terkait, menyusun DrafPedoman Pelayanan Penanggulangan
Bencana di Rumah Sakit Tk IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja.
Mengetahui
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. Noesmir Baturaja,
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNPANDUAN KAWASAN TANPA ROKOK
RUMAH SAKIT Tk.IV 02.07.05 dr.NOESMIR BATURAJA
Kedua : Tim Penyusun Buku Panduan Kawasan Tanpa Rokok di Rumah Sakit Tk
IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja adalah sebagai berikut :
Ketua : Letda CKM Tukiran Zaelani
Sekertaris : Nanda Anggita, Am.Keb
Anggota :Farina, Amd
Ketiga : Tugas Tim yaitu mengadakan rapat persiapan dan koordinasi dengan
pihak terkait, menyusun draft Panduan Kawasan Tanpa Rokok di Rumah
SakitTk IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja..
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali
Mengetahui :
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. NoesmirBaturaja,
Tentang
PEMBERLAKUAN PANDUAN PERALATAN MEDIS
DI RUMAH SAKIT Tk. IV02.07.05dr. NOESMIR BATURAJA
Menetapkan :
Mengetahui
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. Noesmir Baturaja,
Tentang
KEBIJAKAN PENGADAAN DAN PENARIKAN PERALATAN MEDIS
DI RUMAH SAKIT Tk. IV 02.07.05dr. NOESMIR BATURAJA
Menetapkan :
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Baturaja
pada Tanggal : 2019
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. Noesmir Baturaja,
TENTANG
DAERAH BERISIKO TERHADAP GANGGUAN AIR DAN LISTRIK
DI RUMAH SAKIT TK. IV 02.07.05 dr. NOESMIR BATURAJA
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan daerah berisiko terhadap gangguan air dan listrik adalah :
Ruang Perinatologi, Instalasi VK, OK, HCU, UGD dan Instalasi dapur.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Baturaja
Pada tanggal : 2019
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. Noesmir Baturaja
TENTANG
PENETAPAN DAERAH TERBUKA, TERBATAS DAN TERTUTUP
DI RUMAH SAKIT TK. IV 02.07.05 dr. NOESMIR BATURAJA
Ditetapkandi Baturaja
Pada tanggal : 2019
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. Noesmir Baturaja