Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen puskesmas merupakan hal yang sangat penting untuk 

diperhatikan. , manejemen adalah organ multi tujuan yang mengelola bisnis dan
mengelola pekerja dan bekerja ( Peter Druke).  Manejemen ialah proses untuk 
mencapai tujuan melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber
milik  si organisasi. Kata manejemen berasal dari kata bahasa inggris
“MANAJEMEN” yaitu melaksanakan.
Untuk semua pelayanan yang bersifat mutlak, negara dan aparaturnya
 berkewajiban untuk menyediakan layanan yang bermutu dan mudah didapatkan
setiap saat dengan manajemen yang baik. Salah satu wujud nyata penyediaan
layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya Puskesmas. Tujuan utama dari
adanya Puskesmas adalah menyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun
dengan biaya yang relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat

dengan kelas ekonomi menengah ke bawah.


Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai “Pelayanan dan
Manajemen Puskesmas” karena Puskesmas sebagai bentuk nyata dalam
memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, khususnya dalam bidang
kesehatan dan karena Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan
masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana fungsi dan manajemen administrasi Puskesmas Wenang?
2. Apa saja masalah-masalah yang terjadi dalam pelaksanaan manajemen
Puskesmas Wenang ?
3. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah manajemen
administrasi di lingkup Puskesmas Wenang ?
4. Bagaimana solusi mengatasi masalah-masalah manajemen administrasi yang
muncul di lingkup Puskesmas Wenang ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui fungsi manajemen administrasi Puskesmas Wenang
2. Mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam penyelenggaraan
manajemen administrasi di lingkup Puskesmas.

1
3. Mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah
manajemen administrasi di lingkup Puskesmas.
4. Mengetahui solusi mengatasi masalah-masalah manajemen administrasi yang
muncul di lingkup Puskesmas.

1.4 Manfaat

Dari pembahasan materi yang tersedia dalam makalah ini, diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada pembaca untuk mengetahui tentang definisi dan
fungsi Puskesmas, serta mengetahui manajemen administrasi yang dilakukan
oleh Puskesmas. Selain itu pembaca dapat mengetahui masalah-masalah yang
terjadi dalam manajemen kesehatan Puskesmas dan mencari serta menemukan
faktor- faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup Puskesmas,
sekaligus dapat mengetahui solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di
lingkup Puskesmas.

1.5 Waktu dan Lokasi


Observasi lapangan yang kami lakukan dilaksanakan mulai tanggal 16 – 18
September 2013 bertempat di Puskesmas Wenang Kecamatan Wenang Kelurahan
Teling Bawah.

1.6 Metode
1. Studi Pustaka
2. Observasi/pengamatan
3. Internet

1.7 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.5 Waktu dan Lokasi
1.6 Metode
1.7 Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian dan fungsi Puskesmas secara umum
2.2 Pengertian dan fungsi Manajemen
BAB III ISI

2
3.1 Fungsi dan Manajemen Puskesmas
Wenang 3.2 Tinjauan Puskesmas Wenang
3.3 Masalah-Masalah yang Muncul di dalam manajemen administrasi Puskesmas

Wenang
3.4 Faktor-Faktor Penghambat dalam manajemen administrasi Puskesmas

Wenang

3.5 Solusi Mengatasi Masalah dalam penyelenggaraan manajemen administrasi


yang Muncul di Puskesmas Wenang
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi dan Fungsi Puskesmas
a. Definisi Puskesmas (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)
“Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan
 yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat 
 pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan
 pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu
wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan
kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan”.
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan yang letaknya berada paling
dekat ditengah-tengah masyarakat dan mudah dijangkau dibandingkan dengan
unit pelayanan kesehatan lainya (Rumah Sakit Swasta maupun Negeri). Fungsi
Puskesmas adalah mengembangkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh
seiring dengan misinya. Pelayanan kesehatan tersebut harus bersifat menyeluruh
atau yang disebut dengan Comprehensive Health Care Service yang meliputi

aspek promotive, preventif, curative, dan rehabilitatif. Prioritas yang harus


dikembangkan oleh Puskesmas harus diarahkan ke bentuk pelayanan kesehatan
dasar (basic health care services) yang lebih mengedepankan upaya promosi dan
 pencegahan ( public health service).
Seiring dengan semangat otonomi daerah, maka Puskesmas dituntut untuk 
mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan dilaksanakan.
Tetapi pembiayaannya tetap didukung oleh pemerintah. Sebagai organisasi
 pelayanan mandiri, kewenangan yang dimiliki Puskesmas juga meliputi :
kewenangan merencanakan kegiatan sesuai masalah kesehatan di wilayahnya,
kewenangan menentukan kegiatan yang termasuk public goods atau private
goods serta kewenangan menentukan target kegiatan sesuai kondisi geografi
Puskesmas.

Jumlah kegiatan pokok Puskesmas diserahkan pada tiap Puskesmas sesuai


kebutuhan masyarakat dan kemampuan sumber daya yang dimiliki, namun
Puskesmas tetap melaksanakan kegiatan pelayanan dasar yang menjadi
kesepakatan nasional.
Jadi, yang harus diketahui adalah bahwa peran Puskesmas adalah sebagai
ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional secara komprehensif, tidak 
sebatas aspek kuratif dan rehabilitatif saja seperti di Rumah Sakit.

4
LEVEL PELAYANAN KESEHATAN
 
RS Provinsi
RS Kabupaten
Puskesmas Kecamatan

Puskesmas Kelurahan
Posyandu

b. Fungsi Puskesmas (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)


1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah
kerjanya.

2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka


meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:
a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan

dalam rangka menolong dirinya sendiri.


 b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali
dan menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.
c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan
medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan
 bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program

c. Program Pokok Puskesmas


Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga
maupun fasilitasnya, karenanya kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat
 berbeda-beda. Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang lazim dan
seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Kesejahteraan ibu dan Anak ( KIA
) 2. Keluarga Berencana
3. Usaha Peningkatan
Gizi 4. Kesehatan
Lingkungan
5. Pemberantasan Penyakit Menular 

6. Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan

5
7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

8. Usaha Kesehatan Sekolah


9. Kesehatan Olah Raga

10. Perawatan Kesehatan Masyarakat

11. Usaha Kesehatan Kerja


12. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut

13. Usaha Kesehatan Jiwa


14. Kesehatan Mata
15. Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana )

16. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi

Kesehatan 17. Kesehatan Usia Lanjut


18. Pembinaan Pengobatan Tradisional

Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga


sebagai satuan masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas
ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari
masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap kegiatan pokok Puskesmas

dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa


(PKMD). Disamping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok 
Puskesmas seperti tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta
untuk melaksanakan program kesehatan tertentu oleh Pemerintah Pusat
(contoh: Pekan Imunisasi Nasional). Dalam hal demikian, baik petunjuk 
 pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah Pusat
 bersama Pemerintah Daerah. Keadaan darurat mengenai kesehatan dapat
terjadi, misalnya karena timbulnya wabah penyakit menular atau bencana
alam. Untuk mengatasi kejadian darurat seperti di atas bisa mengurangi atau
menunda kegiatan lain.

d. Azas Penyelenggaraan Puskesmas Menurut Kepmenkes No 128


Tahun 2004

1. Azas pertanggungjawaban wilayah


a.Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
 b. Dilakukan kegiatan dalam gedung dan luar gedung
c.Ditunjang dengan puskesmas pembantu, Bidan di desa, puskesmas
keliling

6
2. Azas pemberdayaan masyarakat
a. Puskesmas harusmemberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat
agar berperan aktif dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas
 b. Potensi masyarakat perlu dihimpun

3. Azas keterpaduan

Setiap upaya diselenggarakan secara terpadu


  Keterpaduanlintas program
• UKS : keterpaduan Promkes, Pengobatan, Kesehatan Gigi, Kespro,
Remaja, Kesehatan Jiwa
 Keterpaduan lintassektoral
• Upaya Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama, dunia usaha, koperasi,
PKK 
• Upaya Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan
camat, lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama

4. Azas rujukan
➢ Rujukan medis/upaya kesehatan perorangan

• rujukan kasus

•  bahan pemeriksaan

• ilmu pengetahuan

➢ Rujukan upaya kesehatan masyarakat

• rujukan sarana dan logistik 

• rujukan tenaga

• rujukan operasional

2.2 Pengertian dan Fungsi Manajemen


 Manajemen ialah proses untuk mencapai tujuan melalui upaya bersama
dengan sejumlah orang atau sumber milik si organisasi. Kata manejemen berasal
dari kata bahasa inggris “MANAJEMEN” yaitu melaksanakan. Menurut Peter 
Druker, manejemen adalah organ multi tujuan yang mengelola bisnis dan
mengelola pekerja dan bekerja.

Menurut Theo Kheiman, manajemen mempunyai 3 arti yg berbeda:


a. manajemen sebagai suatu noun mengacu pada kelompok menajemen.
 b. manejemen sebagai suatu  proses mengacu pada fungsi manejemen yaitu

7
 perencanaan pengorganisasian, mengarahkan, pengendalian.
c. manajemen sebagai suatu disiplin ilmu, mengacu pada jurusan manejemen.

Manajemen atau administrasi kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni
untuk mengatur para petugas kesehatan dan non petugas kesehatan guna
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.

Fungsi manajemen

1.  Perencanaan : yaitu bagaimana tugas harus dilaksanakan.

2.  Pengorganisasian: yaitu untuk menciptakan mekanisme untuk menjalankan


rencana.

3.  Pengaruh: yaitu motivasi kepemimpinan atau arah.

4.  Pegendalian: merupakan sejumlah peranan yang dimainkan oleh para


manager.

8
BAB
III ISI

3.1 Fungsi dan Manajemen Puskesmas

1. Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan 

Puskesmas selalu berupaya menyelenggarakan dan memantau


 penyelenggarakan pembangunan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan
dunia usaha di wilayah kerjanya,sehingga berwawasan serta mendukung
 pembangunan kesehatan. Di samping itu, Puskesmas aktif memantau dan
melaporkan dampak kesehatan dari peyelenggaraan setiap program
pembangunan di wilayah kerjanya.khususnya untuk pembangunan kesehatan
dan pencegahan
 penyakit dan pemulihan kesehatan.

2. Pusat pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,


keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan
dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat,
berperan dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan, pemberdayaan
perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggerakan dengan memperhatikan
kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.

3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan


tingkat pertama secara menyeluruh ,terpadu dan keseimbangan .pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi:

• Pelayanan Kesehatan Perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi


(Private Goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
 pencegahan penyakit.Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk 
 puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.

9
• Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan Kesehatan Masyarakat adalah Pelayanan yang bersifat umum atau


Public Goods dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan dan
pemulihan kesehatan.pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah
promosi kesehatan,memberantas penyakit,kesehatan lingkungan,perbikan
gizi,peningkatan

kesehatan keluarga,keluarga berancana,kesehatan jiwa serta berbagai program


kesehartan masyarakat lainnya.

3.1.1 Organisasi Puskesmas

1. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Puskesmas tergantung dai beban tugas masing-masing


 puskesmas. Penyusunan Struktur Organisasi Puskesmas di satu Kabupaten/Kota
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan penetapannya di
lakukan dengan peraturan daerah.

Sebagai acuan data di pergunakan Struktur Organisasi Puskesmas sebagai


 berikut :

a. Kepala Puskesmas :
- Sebagai pemimpin (manager)
- Sebagai tenaga ahli
- Mengkoreksi program

 b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala


Puskesmas dalam pengelolaan :

- Data dan Informasi


- Perencanaan dan Penilaian
- Keuangan
- Umum dan kepegawaian

c. Unit Pelaksana Teknis Funsional Puskesmas :


- Upaya kesehatn perorangan ( UKP )
- Upaya Kesehatan Masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM

d. Jaringan Pelayanan Perorangan :

10
- Unit Puskesmas Pembantu
- Unit Puskesmas Keliling
- Unit Bidan Di desa / komunitas

2. Kriteria Personalia

Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas disesuaikan


dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit puskesmas. Khusus untuk 
Kepala Puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana di
 bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup Kesehatan
Masyarakat.

3. Eselon Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas penanggung jawab penbangunan kesehatan di tingkat


kecamatan. Sesuai dengan tanggung jawab tersebut dan besarnya peran Kepala
Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat
Kecamatan maka jabatan Kepala Puskesmas adalah Jabatan Struktur Eselon.
Dalam Keadaan

tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat jabatan IV, ditunjuk 
 pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang
sarjana di bidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan
 pejabat tetap.

3.1.2 Tugas dokter puskesmas

O Penyedia Pelayanan Kesehatan & Perawatan (Care provider)

O Pengambil Keputusan (Decision-maker)

O Komunikator yang baik (Communicator)

O Pemimpin Masyarakat (Community leader)

O Pengelola Manajemen ( Manager) 

Sebagai bagian dari keluarga, sebagai pelaksana pelayanan kedokteran


komprehensif, terpadu, berkesinambungan, pada pelayanan dokter tingkat
 pertama; sebagai pelapis menuju ke pelayanan kedokteran tingkat kedua. Untuk 
 bagian yang pertama terlihat peranan dokter pada tingkat dasar yakni berusaha
membantu pasiennya untuk bisa sembuh dari penyakitnya. Seorang dokter harus

11
memastikan bahwa pasiennya sudah mendapatkan perlakuan sesuai dengan
urutan akuratif,preventif,dan rehabilitatif. Dan tentu memastiakn bahwa
pelayanan ataupun perlakuan yang sudah diberikan merupakan pelayanan
berkualitas tinggi.

•  Decision Maker 

Sebagai penentu pada setiap tindakan kedokteran, dengan memperhatikan


semua kondisi yang ikut mempengaruhinya. Setelah memperhatikan kondisi
 pasiennya seorang dokter berperan sebagai pengambil keputusan dengan
memperhatikan setiap diagnosa yang sudah didapatkan. Dari setiap
kemungkinan yang sudah ada seorang dokter harus mampu menentukan
pihan yang harus diambil sebagai tindakan selanjutnya.

• Communicator 

Sebagai pendidik, penyuluh, teman, mediator dan sebagai penasehat


keluarga dalam banyak hal dan masalah: gizi, narkoba, keluarga berencana,
seks, HIV, AIDS, sters, kebersihan, pola hidup sehat, olah raga, olah jiwa,
kesehatan lingkungan. Peran yang selanjutnya ini seorang dokter dituntut
untuk memilki pengetahuan yang luas. Tidak hanya menyangkut masalah-
masalah lain yang menyangkut kehidupan sosial yang berada disekita dokter 
itu sendiri. Terkait dengan berbagai gaya kehidupan yang timbul di
masyarakat seperti diet yang seimbang,kepastian keselamatan dalam
 bekerja,penghargaan terhadap lingkungan serta hal-hal lain yang menyangkut
dengan dunia kesehatan. Harus disadari bahwa kebanyakan bagian dari
masyarakat sudah mulai menyingkirkan resiko-resiko yang hadir jika
menyepelekan kesehatan karena tingkah laku mereka sendiri,disinilah peran
dokter itu nsendiri untuk mensosialisasikannnya dan disitulah terlihat poeran
dokter sebagai seorang communicator. 

• Community Leader 

Membantu mengambil keputusan dalan ikhwal kemasyarakatan, utamanya


kesehatan dan kedokteran keluarga, sebagai pemantau, penelaah ikhwal
kesehatan dan kedokteran keluarga. Dokter mengambil peranan penting
dalam
 pengambilan keputusan bukan hanya menyangkut masalah-masalah kesehatan
tetapi juga menyangkut masalah sosial kemasyarakatan lainnya. Masih sering
kita temukan kenyataan di daerah-daerah bahwa posisi seorang dokter 
mendapatkan penghargaan yang sangat tinggi dimata masyarakat. Banyak 

12
 bagian dari masyarakat mengkonsultasikan berbagai masalah di dalamnya
kepada seorang dokter walaupun permasalahan tersebut tidak ada sama sekali
kaitannya dengan dunia kesehatan. Hal ini membuktikan bahwa posisi
seorang dokter masih dipercaya sebagai sebuah posisi yang sakral dalam
sebuah lingkungan masyarakat.

•  Manager 

Ia berkemampuan untuk berkolaborasi dalam kemitraan, dalam ikhwal


 penanganan kesehatan dan kedokteran keluarga. Untuk mengkolaborasikan
kemampuan dokter-dokter sebelumnya dibutuhkan kemampuan managerial
skill. Hal ini diperluakn untuk mengkondisikannya ke arah yang lebih baik.
Kemampuan managerial ini juga dapat menggabungkan metode lama dan
metode baru sehingga dapat bersinkronisasi.sehingga untuk penyelesaian
masalah-masalah ntertentu dapat lebih maksimal.

3.2 Tinjauan Puskesmas

Untuk keluar dari permasalahan kesehatan yang dihadapi, telah ditetapkan


visi dan misi baru Pembangunan Kesehatan dimana orientasi Pembangunan
Kesehatan yang semula sangat menekankan upaya kuratif dan rehabilitatif,
secara
 bertahap diubah menjadi upaya kesehatan terintegrasi menuju kawasan sehat
dengan peran aktif masyarakt. Pendekatan baru ini menekankan pentingnya
upaya
 promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

1.1 Analisis Situasi Umum

1.1.1 Pengenalan Wilayah Kerja

Puskesmas Wenang kecamatan Wenang Kota Manado yang terletak 


dikelurahan Teling bawah dengan luas wilayah kerja ± 2.88 Km², bertanggung
 jawab atas 12 kelurahan dalam wilayah kerja yang terdiri dari:

1. Kelurahan Tikala Kumaraka

2. Kelurahan Teling Bawah

3. Kelurahan Bumi Beringin

4. Kelurahan Mahakeret Barat

5. Kelurahan Mahakeret Timur 

6. Kelurahan Wenang Utara


13
7. Kelurahan Wenang Selatan

8. Kelurahan Komo Luar 

9. Kelurahan Lawangirung

10. Kelurahan Pinaesaan

11. Kelurahan Calaca

12. Kelurahan Istiqlal

Adapun batas wilayah kerja dari puskesmas wenang adalah sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tuminting Kecamatan Singkil

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sario dan Kecamatan Wanea

- Sebelah Barat berbatasan dengan Teluk Manado

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Tikala Kecamatan Tikala

Dari segi geografis, wilayah kerja Puskesmas Wenang terdiri dari daratan
dengan arus transportasi dan komunikasi yang cukup lancar karena berada di
tengah kota Manado.

1.1.2 Kependudukan

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari profil puskesmas 2010,


 jumlah penduduk yang ada pada wilayah kerja puskesmas Wenang adalah:
37,351 Jiwa, yang terdiri dari:

- Laki-laki : 18.768 Jiwa

- Perempuan : 18.583 Jiwa

- Jumlah kepala keluarga (KK) : 9.029 KK 

Dan berikut ini adalah tabel jumlah penduduk dan jumlah kepala keluarga
(KK) yang dibagi berdasarkan kelurahan yang ada diwilayah kerja puskesmas
wenang yaitu 12 kelurahan.

Tabel 1. Jumlah penduduk dan jumlah KK berdasarkan kelurahan diwilayah kerja


Puskesmas Wenang.

 No Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah Jumlah KK


Penduduk
1 Tikala K umaraka 1095 1229 2324 514
2 Mahakeret T imur 1497 1463 2960 793

14
3 Mahakeret B arat 2310 2514 4824 1145
4 Teling B awah 2493 2552 5045 1097
5 Wenang U tara 1026 1308 2334 879
6 Wenang S elatan 1291 1230 2521 565
7 Pinaesan 1116 1186 2302 372
8 Calaca 1125 1026 2151 533
9 Istiqlal 1177 1105 2282 481
10 Lawangirung 2506 2763 5269 1062
11 Komo L uar 1161 1156 2317 526
12 Bumi B eringin 1971 1856 3827 996
JUMLAH 18.768 19.388 38.156 9029
Sumber : profil puskesmas wenang 2010

Berdasarkan tabel yang ada , jumlah penduduk yang ada di wilayah kerja
 puskesmas wenang pada tahun 2010 berjumlah 38.156 dengan jumlah penduduk 
terbanyak di keluarhan lawangirung yaitu berjumlah 5269 dengan jumlah kepala

keluarga 1062 KK.

1.1.3 Ketenagaan & Sarana Di PKM Wenang

Jumlah pengawai yang ada di Puskesmas Wenang Kecamatan Wenang Kota


Manado yaitu berjumlah 31 orang , dimana di dalamnya sudah termasuk tenaga
kesehatan yang berada di 8 puskesmas pembantu. Adapun tenaga kesehatan yang
tersedia tahun pada 2010.

Tabel 2.Jumlah Tenaga Kesehatan menurut unit kerja di puskesmas wenang

Tenaga K esehatan Jumlah


Dokter 4

Perawat & Bi dan 13

Farmasi 1

Gizi 2

Teknisi Medis -

Sanitasi 2

SKM -

15
Jumlah 28

Tabel 3. Sarana kesehatan yang ada di puskesmas wenang

 Jenis Sarana Jumlah


 Puskesmas Induk 1
 Puskesmas Pembantu 8
 Posyandu 32
 Kendaraan roda empat 1
 Komputer 1

 Jumlah 43
Sumber : profil puskesmas wenang 2010

1.1.4 Struktur Organisasi

Puskesmas Wenang memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

a. Unsur Pimpinan : dr. Arthur Lawalata

 b. Unsur Pembantu Pimpinan : Urusan Tata Usaha

- Kepala Tata Usaha : Elfina E.Kindangen

- Koordinator Umum&Kepegawaian : Grace Reppi

- Koordinator Keuangan : Elfina Manarisip

- Koordinator Perencanaan : Angel Mumu

c. Unit Pelaksana

- Koordinator Poli Umum : Helmi Lumi

- Koordinator Poliklinik : Treisye Wungkana

- Koordinator Pengobatan : dr. Zainal Gimsu

16
- Koordinator Apotik : Yotelli Takarendehang

-G
udang bat : eronika . R attu
O V M

- Koordinator Lap/ST2TP : Adeline Linggar  

- Koordinator Surveilans : Silvana Sengkey

- K oordinator P 2M : E ster S olang

-K
oordinator IA : ientje omboan
K M L

- Koordinator KB : Sri Rahayu

-K
oordinator izi : S elviana DDjola
G

- Koordinator Imunisasi : Sweetly M. Senduk  

- Koordinator Promkes : Yulia E. Rumbay

- Koordinator Kesling : Aisyah Muhamad

- Koordinator UKGS : Sandra Mokodompit

-K
oordinator sila : orry P olii
U C

- Koordinator Puskesmas Pembantu : dr. Idham Darise

Adapun tugas pokok dan fungsinya yang disusun berdasarkan struktur 


organisasi Puskesmas Wenang adalah sebagai berikut :

1. Kepala Puskesmas

a. Fungsi :

1. Koordinator perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan kegiatan


operasional/kegiatan puskesmas

2. Koordinator kegiatan puskesmas dengan instansi dengan terkait di


tingkat kecamatan

 b. Tugas :

1. Menyusun perencanaan tahunan kegiatan/program puskesmas

17
2. Membuat laporan tahunan/profil puskesmas setiap akhir tahun

18
3. Mengadakan bimbingan pengawasan & evaluasi bagi setiap
 pelaksanaan program dan kinerja staff puskesmas

4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait di tingkat kecamatan

5. Melakukan koordinasi dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas


Kesehatan Kota Manado

2. Kepala Urusan Tata Usaha

a. Fungsi : Koordinator pengawasan menyangkut urusan tugas kepegawaian,


keuangan dan barang

 b. Tugas :

1. Melakukan koordinasi dengan pelaksana urusan kepegawaian

keuangan, dan barang perlengkapan

2. Melaksanakan urusan surat menyurat 3.

Melakukan pencatatan rujukan pasien

4. Melaksanakan pengawasan, urusan kepegawaian, keuangan,


 perlengkapan dan selanjutnya berkoordinasi dan bertanggung jawab
kepada kepala puskesmas

3. Bagian Kepegawaian

a. Fungsi : Sebagai pelaksana tugas kepegawaian

b. Tugas :1. Membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan tentang

kepegawaian

2. Mengurus mutasi menyangkut kepegawaian,gaji berkala dan

kenaikan pangkat

3. Membuat perencanaan kepegawaian

4. Membuat laporan menyangkut kehadiran setiap staff 

 puskesmas

5. Melakukan koordinasi dengan koordinator tata usaha

menyangkut kepegawaian di puskesmas

19
4. Bagian Keuangan

a. Fungsi : Pelaksana tugas menyangkut keuangan puskesmas

 b. Tugas :

1. Melaksanakan penyetoran pendapatan puskesmas kepada bendahara

 penerima di Dinas Kesehatan Kota Manado setiap minggu

2. Membuat laporan pertanggung jawaban atas pendapatan dan


 pengeluaran puskesmas

3. Melakukan koordinasi dengan koordinator tata usaha menyangkut

keuangan puskesmas

5. Bagian Pengobatan Penyakit

a. Fungsi : Sebagai koordinator dalam pelaksanaan pengobatan rawat jalan

dan obat-obatan (farmasi )

 b. Tugas :

1. Melakukan koordinasi dengan pelaksana pengobatan rawat jalan dan

 pelaksana farmasi

2. Melakukan pengawasan terhadap pelaksana tugas yang ada dan

selanjutnya berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada kepala


 puskesmas

1.1.5 Batasan Puskesmas

1.1.5.1 Pengertian

Puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan


Kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja (Depkes RI 2004)

1.1.5.2 Visi dan Misi Puskesmas Wenang

Visi : Kecamatan Wenang sehat menuju Manado sebagai kota model


ekowisata dunia.

20
Misi : Mewujudkan masyarakat serta lingkungan kecamatan Wenang
yang bersih, sehat melalui pemberdayaan masyarakat dan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.

(Rencana Strategi/Renstra PKM Wenang 2006b)

1.1.5.3 Sasaran dan Strategi

a. Sasaran

1. Terwujudnya lingkungan kecamatan wenang yang bersih, sehat, aman dan

nyaman.

2. Terlaksananya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau

oleh masyarakat.

3. Terbangunnya peran serta masyarakat dan swasta dalam pembiayaan

 pembangunan kesehatan

4. Tersedianya saran dan prasarana kesehatan yang memadai dalam mendukung


 pelayanan kesehatan.

5. Tersedianya pembiayaan kesehatan yang cukup serta obat dan pembekalan

kesehatan yang aman, bermutu, dan bermanfaat.

6. Terwujudnya masyarakat kecamatan wenang yang berperilaku hidup bersih

dan sehat.

 b. Strategi

1. Menetapkan produk hukum/peraturan perundang-undangan tentang

kebersihan lingkungan.

2. Meningkatkan promosi dan penyuluhan agar masyarakat hidup dalam kondisi

tertib hukum dan peka terhadap lingkungan fisik, sosial dan budaya
masyarakat.

3. Memasyarakatkan pembangunan yang berwawasan kesehatan.

4. Meningkatkan sumber daya manusia, sarana prasarana serta pembiayaan

kesehatan dalam menunjang pelayanan keehatan yang bermutu.

21
5. Menetapkan kawasan percontohan lingkungan yang sehat.

6. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui forum/kelompok 

masyarakat serta pendamping sector terkait untuk dapat membantu memahami


 permasalahan, menyusun perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.

(Renstra PKM Wenang 2006b)

1.1.5.4 Kebijakan Puskesmas Wenang

1. Pengembangan sumber daya

kesehatan 2. Pemberdayaan masyarakat

dan swasta 3. Penggalangan kemitraan

lintas sektoral

4. Penetapan produk hukum/peraturan perundang-undangan

5. Pelaksanaan upaya kesehatan

(Renstra PKM Wenang, 2006b)

1.1.5.5 Program/Kegiatan Puskesmas Wenang

a. Rehabilitasi fisik puskesmas wenang

 b. Promosi kesehatan

- Kampanye Perilaku Hidup Bersih & Sehat

c. Kesehatan lingkungan

- Klinik sanitasi

- Penyehatan lingkungan

pemukiman d. Kesehatan keluarga dan

reproduksi

1. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal

- Pelayanan ibu hamil, ibu bersalin dan nifas (masa 14 hari setelah
melahirkan)

2. Pelayanan kesehatan balita

22
- Deteksi dini dan tumbuh kembang balita

3. Pelayanan kesehatan anak dan usia

sekolah

- Penjaringan kesehatan

- Pembinaan Upaya Kesehatan Sekolah

(UKS) e. Program Gizi

- Posyandu

- Penimbangan

- Pemantauan hasil penimbangan

f. Program Penanggulangan & dan Pencegahan Penyakit Menular (P2M)

- TB Paru/Kusta

- Malaria

- Imunisasi

- Diare

- Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA )

- Demam Berdarah Dengue (DBD)

- Penanggulangan Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV/AIDS

- Surveilans Epidemiologi

g. Pengobatan

- Pembinaan dan pemberdayaan petugas puskesmas dan pustu

- Operasional Laboratorium

- Biaya obat

3.3 Masalah-masalah Manajemen Administrasi di Puskesmas


Wenang

23
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak 
 pelayanan kesehatan bagi masyarakat karena cukup efektif membantu
masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama dengan standar pelayanan
kesehatan. Peningkatan mutu pelayanan Puskesmas yang dilakukan oleh
pemerintah kini disambut baik oleh masyarakat. Pelayanan kesehatan yang
dikenal murah bahkan gratis menjadikan Puskesmas sebagai primadona dimata
masyarakat khususnya

masyarakat yang kurang mampu, namun kurangnya tenaga medis serta


keterbatasan sarana dan prasarana menyebabkan kurang optimalnya pelayanan
yang diberikan Puskesmas. Contohnya pada poli gigi Puskesmas Wenang,
karena keterbatasan alat dan juga dokter gigi menyebabkan poli gigi ini hanya
bisa melakukan tindakan ekstraksi. Sebenarnya perawat gigi dapat melakukan
tumpatan,namun sekali lagi keterbatasan prasarana menjadi kendala utamanya.
Hal ini mempengaruhi fungsi Puskesmas yaitu memberikan tindakan
 preventif dan promotif daripada kuratif dan rehabilitatif dalam pelayanan
kesehatan. Kurangnya perhatian dari pemerintah memberikan dampak yang
cukup besar bagi peran dan fungsi puskesmas yang pada akhirnya lebih
memberikan tindakan kuratif. Kalaulah memang tugas tenaga kesehatan di

Puskesmas lebih banyak ke arah kuratif, maka Puskesmas menjadi unit dari
 pelayanan Rumah sakit karena Rumah Sakit akan memiliki banyak sumber daya
manusia dan fasilitas medik. Tapi kalaulah Puskesmas ini menjadi lebih dominan
dalam tugas promotif dan preventif maka tugas eksekutif bagi perawat haruslah
digiatkan, sarana prasarana serta tenaga medis haruslah ditingkatan dan
 puskesmas menjadi bagian dari unit Dinas kesehatan, atau bagian tersendiri yang
memiliki otonomi yang kuat dalam mengatur program-programnya, sedangkan
Dinas kesehatan hanya sebagai regulator, pemberi dana dan pengadaan petugas.
Kemudian kurangnya pengetahuan petugas medis tentang rekam medik serta
kurangnya ruangan pada Puskesmas Wenang menyebabkan rekam medik hanya
disimpan dalam lemari yang tidak dikunci di ruangan loket yang menyatu
dengan

ruang praktek dokter bahkan semua orang bebas keluar masuk di ruangan
tersebut.
Tidak hanya hal-hal yang telah diungkapkan di atas, lebih dari itu, masih ada
 permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan manajemen puskesmas,
misalnya: tenaga kerja yang sangat kurang sehingga menyebabkan perawat
merangkap sebagai petugas administrasi dan juga kurangnya tenaga dokter, SOP
yang belum diterapkan oleh pegawai puskesmas, serta kurangnya kesejahteraan
karyawan yang berpengaruh terhadap motivasi dalam melaksanakan tugas di
puskesmas.

3.4 Faktor-Faktor Penghambat Pelayanan Puskesmas


24
Dalam realitanya pelayanan Puskesmas sekarang banyak memiliki masalah-
masalah. Adapun masalah-masalah yang telah diungkapkan di atas itu
diakibatkan oleh faktor-faktor sebagai berikut: (Tjiptoherijanto dan Said Zainal
Abidin, 1993: 44-46)

Faktor Internal

• Pelaksanaan Manajemen

Pelaksanaan manajemen merupakan hal penting yang menentukan


dalam mencapai tujuan yang efisien dan efektif dari tujuan
Puskesmas.
Dimana fungsi manajemen itu untuk planning, organaizing, leading,
dan controling. Pada kegiatan perencanaan setiap tahunnya sering kali
tidak berjalan sehingga kegiatan berjalan apa adanya sesuai kebiasaan
yang dianggap ‘baik/sudah biasa’. Bahkan terasa sekali bahwa tidak 
 pernah adanya upaya pengembangan. Serta tidak pernah terpikir untuk 
mempersoalkan kendali mutu pelayanan yang disebabkan kurangnya
 pengetahuan, peralatan, dan perhatian tersita pada upaya pengobatan.
Dapat dikatakan bahwa kepala Puskesmas lebih sibuk pada masalah-
masalah manajerial daripada kasus-kasus klinik. Dapat dikatakan juga

 bahwa kurangnya pengetahuan para Kepala Puskesmas dan rendahnya


disiplin/etos kerja staff, menjadikan unsur manajemen ini tidak 
 berjalan. Tentu hal ini menghambat kinerja Puskesmas untuk melayani
masyarakat dalam bidang kesehatan.
• Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan suatu aspek terpenting dalam


mencapai target dari program-program Puskesmas. Tetapi apa yang
terjadi pada Puskesmas di Indonesia terkesan tidak diperhatian oleh
 pemerintah dengan alasan wilayah geografis yang sulit untuk 
dijangkau, sehingga sarana dan prasarana yang ada di dalam
Puskesmas sangat terbatas, baik berupa alat medis maupun obat-
obatan. Hal ini terjadi akibat dari sumber keuangan yang dimiliki
Puskesmas terbatas sehingga mutu pelayanan puskesmas pun menjadi
rendah karena tidak sesuai dengan standar kesehatan.

• Tenaga medis

Jumlah tenaga medis yang sangat sedikit mengakibatkan


ketidakmampuannya melaksanakan program dari Dinas Kesehatan.
Jumlah tenaga medis sedikit karena insentif dari pemerintah daerah.
Faktor kesejahteraan pegawai memang hal penting karena berkaitan
dengan satu-satunya pendapatan resmi mereka adalah gaji. Untuk 
mencapai penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas di

25
 perlukan pimpinan yang mau memotivasi pegawainya dengan cara
memenuhi kebutuhan hidupnya.


Faktor Eksternal

• Kondisi Pendidikan Penduduk 

Masalah pendidikan penduduk juga berperan dalam menghambat

 pelayanan yang dihadapi oleh Puskesmas sebagai pusat pelayanan


kesehatan pada tingkat pertama, karena pada umumnya pendidikan
masyarakat desa masih rendah, maka pola pikir mereka sangat
sederhana dan kurang atau bahkan belum paham akan arti kesehatan.
Mereka cenderung mengikuti sifat-sifat tradisional yang sejak dulu
dipegang oleh masyarakat dan lingkungannya.
Selain itu juga disebabkan Rumah Sakit lebih baik sarana dan
 prasarananya, padahal Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan
yang paling dasar dalam lingkungan masyarakat setempat.
• Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan yang berada di Propinsi bekerja pada aspek melayani


 penyembuhan penyakit yang sudah diderita oleh penduduk 
dibandingkan dengan melayani obat-obatan yang dapat digunakan
sebagai upaya pencegahan timbulnya suatu penyakit pada penduduk.
Dengan kata lain pelayanan kesehatan Puskesmas lebih banyak 
ditekankan pada tindakan kuratif dibandingkan pada tindakan
 preventif apalagi promotif. Selain itu Dinas Kesehatan juga kurang
melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan
 program-program Puskesmas yang sudah ada sehingga tidak 
terwujudnya pelayanan kesehatan di tingkat basis.

3.5 Solusi Mengatasi Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas


Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan yang terinstitusionalisasi
mempunyai kewenangan yang besar dalam menciptakan inovasi model
pelayanan kesehatan di daerah. Untuk itu dibutuhkan komitmen dan
kemauan dari
 pemerintah juga semua pihak yang terkait untuk meningkatkan/meratakan
kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dengan melakukan revitalisasi sistem
kesehatan dasar dengan memperluas jaringan yang efektif dan efisien di
Puskesmas, peningkatan jumlah dan kualitas sumber daya manusia (tenaga medis
dan administratif) agar manajemen pukesmas dapat berjalan dengan lebih baik 

26
lagi, penerapan standar prosedur operasional untuk kinerja sistem kesehatan yang
komprehensif untuk mutu pelayanan yang baik, lebih mengutamakan tindakan
 promotif dan preventif daripada kuratif dan rehabilitatif, serta melakukan upaya
edukatif kepada masyarakat tentang kesehatan.

27
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Manajerial puskesmas yang sebenarnya bisa berjalan dengan baik namun


karena kurangnya tenaga medis maupun administratif di puskesmas
menyebabkan
manajemen puskesmas tersebut kurang baik. Standar prosedur operasional yang
 belum diterapkan secara keseluruhan. Serta masalah sarana dan prasaran
 puskesmas yang kurang memadai. Hal ini menyebabkan kurang maksimalnya
 pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas. Oleh karena itu, diperlukan
 perhatian khusus dari pemerintah dan pihak puskesmas agar dapat lebih
meningkatkan manjemen puskesmas, menerapkan standar prosedur yang telah
dibuat, dan juga mengutamakan fungsi dan tugas dari puskesmas tersebut.

4.2 Saran
1. Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan pelayanan kesehatan
dan pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh
2. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi
terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
3. Melakukan pembinaan kepada petugas puskesmas agar dapat bekerja sesuai
Standar Operasional Prosedur yang ada
4. Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat untuk 
mengoptimalkan fungsi Pusksmas
5. Menyusun rencana strategis yang jelas untuk peningkatan kesehatan
masyarakat

28
DAFTAR PUSTAKA
definisi-puskesmas.html

model-puskesmas-era-desentralisasi.html

http://muharrikyanuar.wordpress.com,
http://muharrikyanuar.wordpress.com diunduh tanggal 17 September 2013

http://groups.yahoo.com, diunduh tanggal 17 September 2013

http://els.bappenas.go.id, diunduh tanggal 17 September 2013

Profil Puskesmas Wenang

2013

www.litbang.depkes.go.id
www.litbang.depkes.go.

29
LAMPIRAN

Bersama Dokter dan para Perawat Puskesmas


Wenang

Bersama Dokter dan Perawat Puskesmas

30
Puskesmas Wenang Kecamatan Wenang Kelurahan

31

Anda mungkin juga menyukai