02 BINJAI
KOMITE PPIRS
PANDUAN ICRA
PANDUAN ICRA
BAB I
DEFINISI
** Harus dilakukan oleh seluruh staf dan semua pihak yg terlibat termasuk
Pasien dan Publik dapat terlibat bila memungkinkan** (TJC 2010)
Menurut Subhan (2011), kegiatan ICRA ini bertujuan untuk :
RUANG LINGKUP
ICRA suatu proses untuk membantu organisasi menilai tentang luasnya risiko
yang dihadapi, kemampuan mengontrol frekuensi dan dampak risiko. Ruang lingkup
ICRA harus dilakukan oleh seluruh staf dan semua pihak yang terlibat termasuk
pasien dan publik dapat terlibat bila memungkinkan. Dilakukan setiap tahun dan bila
ada perubahan yang terjadi secara signifikan.
Selain itu ruang lingkup ICRA juga termasuk dalam pemberian terapi cairan,
HAIs, serta adanya pembangunan gedung baru ataupun renovasi. Untuk ICRA
dilakukan minimal 1 tahun sekali dan bila ada kegiatan pembangunan gedung baru
atau renovasi.
Ruang lingkup External ICRA terkait dengan komunitas, bencana,
persyaratan peraturan dan akreditasi. Ruang lingkup Internal terkait pasien, petugas,
prosedur, peralatan, lingkungan, pengobatan, dan sumber daya.
BAB III
TATA LAKSANA
Level Resiko
Aktivitas
Kontruksi Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
LANGKAH 4
PEDOMAN PENCEGAHAN DARI INFEKSI KONTROL
Persyaratan Tambahan:
________________
Tanggal Paraf _____________
Tanggal Paraf
Pengecualian/Tambahan terhadap izin ini tercantum
pada memorandum yang dilampirkan.
Izin diminta oleh: Izin disahkan oleh:
Tanggal: Tanggal:
Tanggal/Waktu Survey
Area
Proyek
A. Apakah konstruksi dapat mempengaruhi akses keluar dari area perawatan yang
berbatasan dengan lokasi pembangunan?
1) Asbes
3) Ruang sempit
2) Sprinkler/Penyemprot air
3) Listrik
4) Air Domestik
5) Oksigen
6) Limbah
D. Pengendalian Infeksi
Melakukan edukasi kepada manajer, staf medis, petugas kesehatan lingkungan, dan
staf lain tentang risiko pasien immuno-supresi terhadap debu konstruksi.
1) Kontraktor diberikan salinan, pengelolaan bahan berbahaya, definisi kode darurat , dan
dokumentasi lainnya yang harus dikaji untuk mengurangi risiko cedera dan penyakit
pada karyawan.
4) Menilai efisiensi yang berkaitan dengan kemampuan penghambat debu (dust barriers)
terhadap pencegahan keluarnya partikulat udara.
6) Terdapat peralatan untuk menangkap partikulat seperti vakum dan peralatan HEPA
yang sesuai dengan urutan kerja.
11) Terdapat unit filtrasi HEPA di daerah perawatan pasien yang berdekatan dengan area
konstruksi dan berfungsi dengan baik.
2) Apakah lalu lintas ke Emergency Room diblokir? Jika ya, apakah itu kembali dialihkan?
3) Apakah renovasi mempengaruhi area yang digunakan?
4) Apakah modifikasi signifikan terjadi untuk asap atau api dinding penghalang?
Tanggal pemantauan :
KELAS III
KELAS IV
( )
3. Checklist post renovasi
Tangga/Time of Survey
Facility Engineer
Area supervisi
Proyek
4.
1) Pelindung harus di lap basah, disedot dengan hepa, atau diberi uap air sebelum
dibongkar
E. Pengendalian infeksi
Kegiatan YA TGL Ket
Tinjau indikasi untuk melakukan kultur lingkungan dengan satker terkait.
G. Keselamatan Jiwa
b. ICRA Lainnya
Potencial Concequences
(Bebrp x /thn)
(1-2 thn/x)
3
Jarang terjadi Low Low Moderate High Extreme
(2-5 thn/x)
TINDAKAN
Untuk kasus yang membutuhkan penanganan segera
Tindakan sesuai Tingkat dan Band Risiko
Risiko ekstrem,
Risiko rendah Risiko sedang dilakukan Risiko tinggi, dilakukan dilakukan RCA paling
dilakukan investigasi sederhana RCA paling lama 45 hari, lama 45 hari,
investigasi paling lama 2 minggu. kaji dengan detail dan membutuhkan
sederhana Manajer/pimpinan klinis perlu tindakan segera, tindakan segera,
paling lama 1 sebaiknya menilai dampak serta membutuhkan perhatian sampai ke
minggu terhadap bahaya. Kelola tindakan top manajemen : Direktur RS : perlu
diselesaikan risiko : menggunakan perlu penanganan segera pengkajian yang
dengan monitoring / audit spesifik sangat dalam
prosedur rutin
4. Analisis risiko
Kemudian dibuat rencana tindakan (aksi) untuk menurunkan
kecenderungan masalah menjadi meningkat atau membatasi kerusakan
yang diakibatkan.
Potensial resiko disusun berdasarkan probabilitas, dampak, dan sistem
yang ada. Kemudian dilakukan penskoran dan prioritas resiko.
Kajian risiko Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Environment
Infection related
to
Construction/
Renovation
Problem with
Cleaning/Disinfe
ction
Policy and
Procedure
Lack of current
policies
Or procedures
(specify)
Standard Precaution
Lack of Hand
Hygiene
Lack of
respiratory
Hygiene/coug
h Etiquette
Lack of
safety
injection
INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT
Proble
Sc
limbFunction
(function/fin
ms
Loss of life/
Prolonged
Moderate
SeriousLoss
of
or
financial
financial
financial
Minimal
Clinical/
Clinical/
ancial/
Expect it
Maybe
legal
Length
stay
Likely
Never
Solid
Poor
Rare
Good
none
Fair
/j
e
HAI`s
IDO
ISK
IADP
VAP
Plebitis
5. Evaluasi risiko
Resiko yang sudah diprioritaskan dilakukan evaluasi untuk menentukan
strategi dan rencana tindak lanjut
No JENIS SKOR PRIORITAS TUJUAN TUJUAN STRATEGI EVALUASI PROGRESS
KELOMPOK UMUM KHUSUS /
RISIKO ANALISIS
6. Monitoring risiko
Dilakukan monitoring resiko infeksi agar bisa diketahui apakah rencana
tindak lanjut dan strategi untuk mengurangi infeksi berhasil atau tidak.
BAB IV
DOKUMENTASI