Anda di halaman 1dari 11

Terapi Komplementer dalam

Praktik Keperawatan

Oleh :
Heni, S.Kep.,Ners.,M.Kep
 Praktik keperawatan Holistik membutuhkan
seorang perawat yang dpt mengintegrasikan
konsep self care, tanggungjawab terhadap
dirinya, serta memiliki aspek spiritual yang
direfleksikan dlm kehidupan sehari-hari
 Perawat dlm menjalankan asuhan keperawatan
scr holistik harus memiliki pengalaman tentang
kesehatan, keyakinan dan nilai-nilai harapan,
instuisi dan kreatifitas yang dibekali dengan
pengetahuan, pengalaman melalui berbagai
penelitian keperawatan shg akan menjadi
pasangan yang baik dgn pasien.
 Perawat dpt meningkatkan kesadaran dirinya
akan hubungan eskternal antara dirinya dan
orang lain, dengan alam sekitar bahkan dengan
Tuhannya.
 Kesadaran itulah yang akan menjadi salah satu
fasilitas dlm proses penyembuhan terhadap
pasien.
 Praktik keperawatan secara holistik dpt sejalan
dengan filosofi serta pendekatan dalam
pengobatan komplementer.
Peran Perawat dalam Terapi Komplementer :
 Mengkaji kebutuhan pasien dalam praktik pengobatan komplementer
 Memberi saran kpd terapis, pasien serta keluarga untuk
mempertimbangkan jenis pengobatan yang sesuai dengan keadaan
pasien
 Memberi penjelasan kesehatan kpd pasien dan keluarga tentang
keuntungan dan kerugian, risiko, efek samping, hasil yang diharapkan,
jangka pengobatan, interaksi yg terjadi ketika pengobatan
komplementer dan pengobatan konvensional disatukan, serta cara
mengakses infomasi mengenai pengobatan komplementer melalui
berbagai jurnal maupun literatur
 Mengkoordinasikan integrasi pengobatan komplementer ke dalam
program keperawatan bagi pasien dgn cara menyeleksi jenis
pengobatan yang cocok dgn kondisi pasien
 Memonitor serta mendiskusikan dlm tim mengenai masalah-masalah
yg timbul dari pengobatan komplementer
Peran Perawat dalam Terapi Komplementer :
 Memfasilitasi pasien beserta keluarganya utk bertemu dengan tim terapis. Perawat
juga harus mengerti latar belakang, kualifikasi, serta kompetensi dari tenaga terapis yg
dpt dibuktikan dgn adanya sertfikat serta lisensi praktek pengobatan
 Memberi saran kpd pasien utk mengunjungi kondisi tempat pengobatan utk
mengetahui kualitas pelayanan serta dpt mendiskusikan mengenai biaya yg hrs
dikeluarkan utk pengobatan tersebut
 Memberi masukan kpd pasien utk mencoba teknik pengobatan lain jika salah satu
pengobatan tdk menunjukkan keberhasilan
 Membantu pasien serta keluarganya agar terhindar dari bahaya iklan mengenai produk
jasa yang justru membahayakan kesehatan
 Mampu mendeteksi risiko interaksi obat yg justru dapat menurunkan efek pengobatan
 Perawat berperan sbg terapis di beberapa pelayanan kesehatan serta dapat
melaksanakan berbagai macam pengobatan komplementer seperti teknik relaksasi,
teknik kerja tubuh, terapi energi atau terapi lain yg membutuhkan pelatihan khusus
 Perawat mampu melakukan tahap pemilihan terhadap pasien dlm proses pengobatan
komplementer diantaranya yg memiliki motivasi serta dapat berpartisipasi dlm proses
pengobatan, mampu berkonsentrasi dan mampu mengikuti instruksi terapis
Hubungan Keperawatan dgn Terapi
Komplementer
 Konsep pengobatan integratif yg bersifat holistik pada
dasarnya memiliki kesamaan dgn konsep keperawatan
menurut Florence Nightingale yaitu menekan pada
pentingnya pengaruh lingkungan, sentuhan, cahaya,
aromatik, musik dan ketenangan dlm merefleksikan
proses penyembuhan
 Tradisi askep yg bersifat holistik yaitu perawat
memberikan pelayanan tehadap seseorang, keluarga,
kelompok hingga masyarakat meliputi aspek fisik, jiwa,
sosial serta spiritual yg memiliki sifat unik dlm kondisi
sehat maupun sakit.
 Konsep pengobatan terapi komplementer yg disinergikan dgn
tindakan keperawatan merupakan serangkaian tindakan yg
memiliki fungsi utk melengkapi kebutuhan dasar manusia.
 Penerapan strategi itu tentunya memerlukan keterampilan
khusus, shg perawat dituntut utk mempelajarinya dari para
ahli terapi komplementer
 Perawat tdk boleh melakukan tindakan yg tdk didasari oleh
ilmu pengetahuan
 Beberapa tindakan komplementer telah dilakukan oleh
perawat dlm melayani pasien, seperti teknik distraksi dan
relaksasi
 Sehingga dapat ditarik kesimpulan jika pada dasarnya
perawat telah melakukan beberapa tindakan komplementer
 Betty Neuman lbh memilih menggunakan
wholistik yg memiliki makna sama dgn
holistik yaitu memandang pasien sebagai suatu
keseluruhan yg bagian-bagiannya saling
mempengaruhi serta berinteraksi secara
dinamis yg meliputi fisiologi, psikologi,
sosiokultiral dan spiritual
 Sister Callista Roy beranggapan untuk memandang individu sebagai
holistik perlu adanya teori adaptasi sehingga ia mengembangkan
menjadi 4 hal yaitu :
1. Fisiologi terdiri dari oksigenasi, eliminasi, nutrisi, aktivitas dan
istirahat, sensori, cairan dan elektrolit, fungsi saraf endokrin dan
reproduksi
2. Konsep diri yaitu menunjukkan pada nilai, kepercayaan, emosi, cita-
cita serta perhatian yg diberikan utk menyatakan keadaan fisik
3. Fungsi Peran; menggambarkan hubungan interaksi seseorang dgn
org lain yg tercermin pada peran primer, sekunder dan tersier
4. Saling ketergantungan (interdependen); mengindikassi nilai
manusia, cinta dan keseriusan. Proses ini terjadi dlm hubungan
manusia dgn individu dan kelompok
 Berdasarkan beberapa teori keperawatan diatas
scr tdk langsung menjelaskan pentingnya
seorang perawat memberikan asuhan
keperawatan scr holistik dalam proses
kesembuhan klien. Begitu juga dgn penerapan
terapi komplementer dalam asuhan
keperawatan holistik harus didukung dgn
pengetahuan atau kompetensi perawat.

Anda mungkin juga menyukai