Anda di halaman 1dari 23

JENIS-JENIS TERAPI KOMPLEMENTER

YANG DAPAT DIAKSES

OLEH : HENI, S.KEP.,NERS.,M.KEP


Terapi Relaksasi progresif

 Pengertian
Teknik relaksasi progresif adalah memusatkan
perhatian pada suatu aktifitas otot dengan
mengidentifikasi otot yang tegang kemudian
menurunkan ketegangan dengan melakukan teknik
relaksasi untuk mendapatkan perasaan rileks
 Manfaat :

 Meningkatkan keterampilan dasar relaksasi


 Mengurangi ketegangan otot dan syaraf
 Mengurangi tingkat kecemasan klien
 Bermanfaat untuk penderita gangguan tidur
(insomnia) serta meningkatkan kualitas tidur
 Mengurangi stres dan depresi
 Menghilangkan kelelahan
 Mengurangi kelihan spasme otot, nyeri leher dan
punggung
 Bermanfaat bagi penderita tekanan darah tinggi
 Prosedur :

 Membina hubungan saling percaya


 Posisi berbaring atau duduk dikursi dengan kepala

ditopang
 Empat kelompok utama yang di gunakan dalam teknik

relaksasi adalah :
1. Tangan, lengan bawah dan otot bisep

2. Kepala, muka, tenggorokan dan bahu termasuk


pemusatan perhatian pada dahi, pipi, hidung, mata,
rahang, bibir, lidah dan leher, sedapat mungkin yang
paling penting dalam tubuh ada di sekitar area ini.
3. Dada, lambung dan punggung bagian bawah
Lanjutan

 Anjurkan klien untuk mencari posisi yang nyaman dan diciptakan lingkungan yang nyaman
 Membimbing klien untuk melakukan teknik relaksasi (prosedur di ulang paling tidak satu
kali) jika area tetap tegang dapat di ulang lima kali dengan melihat respon klien :
 Kepalkan kedua telapak tangan kencangkan biseps dan lengan bawah selama lima sampai tujuh
detik, perawat membimbing klien ke tempat daerah otot tegang anjurkan klien untuk memikirkan
rasanya dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian rileks selama 12- 30 detik.
 Kerutkan dahi keatas pada saat yang sama tekan kepala sejauh mungkin ke belakang putar searah
jarum jam dan kebalikannya. Kemudian anjurkan klien untuk mengerutkan otot muka seperti
kenari : cemberut mata di kedip-kedipkan bibir di monyongkan ke depan lidah di tekan ke langit-
langit dan bahu di bungkukkan selama lima sampai tujuh detik. Perawat membimbing klien ke
daerah otot yang tegang kemudian rileks selama 12-30 detik.
 Lengkungan punggung ke belakang sambil menarik nafas dalam masuk, tekan keluar lambung,
tahan rileks. Napas dalam tekan keluar perut tahan rileks.
 Tarik kaki dan ibu jari kebelakang mengarah ke muka tahan, rileks. Lipat ibu jari secara serentak
kencangkan betis pada paha dan pantat selama lima sampai tujuh detik. Perawat membimbing klien
ke tempat daerah otot yang tegang anjurkan klien untuk memikirkan rasanya dan tegangkan otot
sepenuhnya, kemudian rileks selama 12-30 detik.
 Hal yang perlu di perhatikan :

1. Selama melakukan teknik relaksasi catat respon


non verbal klien
2. Segera hentikan latihan apabila klien menjadi
agitasi atau tidak nyaman
3. Apabila klien terlihat kesulitan untuk relaksasi,
perawat dapat memperlambat kecepatan latihan
4. Dokumentasi dalam catatan perawat : respon klien
terhadap teknik relaksasi dan perubahan tingkat
kenyamanan klien
Meditasi Pernapasan

 Definisi :
Meditasi adalah segala kegiatan yang membatasi
masukan rangsangan dengan perhatian langsung
pada suatu rangsangan yang berulang atau tetap. Ini
merupakan terminasi umum untuk jangkauan luas
dari praktik yang melibatkan relaksasi tubuh dan
ketegangan pikiran.
 Menurut Benson, komponen relaksasi sangat sederhana, yaitu:

1. Ruangan yang tenang


2. Posisi yang nyaman
3. Sikap mau menerima
4. Fokus perhatian

 Praktik meditasi tidak membutuhkan seorang pengajar,


banyak individu mempelajari prosesnya dari buku atau kaset,
dan mudah untuk diajarkan . Sebagian besar teknik meditasi
melibatkan pernapasan, biasanya pernapasan perut yang
dalam, relaks, dan perlahan
Guided Imagery Theraphy
 Pengertian
Guide imagery theraphy adalah teknik pikiran
tubuh tradisional yang di pandu melalui konsentrasi
dan imajinasi pikiran. Tujuan terapi yang
diinginkan dari tindakan ini adalah mengatasi
masalah kesehatan yang berhubungan dengan stres,
depresi, kecemasan, ketegangan otot dan lain-lain.
Dengan demikian terbentuklah keseimbangan
antara pikiran tubuh dan jiwa
 Manfaat :

1. Mempercepat proses penyembuhan penyakit


2. Meringankan gejala alergi dan asma
3. Membantu pasien lebih rileks
4. Mengurangi kecemasan, stres dan depresi
5. Mengurangi nyeri dan efek samping terapi medis, misalnya setelah pasien
menjalani operasi atau kemoterapi
6. Mengurangi level gula darah
7. Mengurangi keluhan sakit kepala
8. Menurunkan tekanan darah tinggi
9. Mengatasi ketegangan pada otot
10. Menobati gejala sulit tidur (insomnia)
11. Meringankan alergi kronis, gatal-gatal dan asma
12. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh (imunitas)
 Prosedur :
 Membina hubungan saling percaya
 Menjelaskan prosedur : tujuan, posisi, waktu dan peran
perawat sebagai pembimbing.
 Anjurkan klien mencari posisi yang nyaman menurut
klien
 Duduk dengan klien tetapi tidak mengganggu klien
 Melakukan pembimbingan dengan baik terhadap klien :
 Di mulai dengan proses relaksasi pada umumnya yaitu meminta kepada
klien untuk perlahan-lahan menutup matanya dan fokus pada nafas
mereka
 Klien di dorong untuk relaks, mengosongkan pikiran dan memenuhi
pikiran dengan bayangan yang membuat damai dan tenang
 Klien di bawa menuju tempat spesial (misalnya : pantai tropis, air terjun,
lereng pegunungan atau tempat yang klien senangi) mereka dapat merasa
aman dan bebas dari segala gangguan (interupsi).
 Pendengaran klien di fokuskan pada semua detail dari pemandangan
tersebut, pada apa yang terlihat, terdengar dan tercium dimana mereka
berada di tempat spesial tersebut.
 Klien di arahkan untuk menikmati setiap imajinasi yang telah di rasakan.
 Hal yang perlu diperhatikan :

1. Mencatat hal-hal yang di gambarkan klien dalam pikiran


untuk di gunakan pada latihan selanjutnya dengan
menggunakan informasi spesifik yang di berikan kepada
klien dan tidak membuat perubahan pernyataan klien.
2. Perawat dapat melakukan tindakan ini pada institusi
pelayanan kesehatan maupun home care.
3. Pertahankan teknik komunikasi efektif dan terapeutik
4. Dapat juga di gunakan radiotape dengan musik yang
lembut atau suara- suara alam sebagai background waktu
yang di gunakan 10-20 menit
Terapi Music

 Pengertian :
Terapi musik ini adalah suatu bentuk pelayanan
keperawatan holistik yang dapat di terapkan kepada klien.
Terapi musik adalah suatu usaha untuk meningkatkan
kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang
terdiri dari melodi, ritme, harmoni, bentuk dan gaya yang
di organisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang
bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Terapi musik
dapat di bagi menjadi dua jenis yaitu : terapi musik aktif
dan terapi musik pasif.
 Manfaat :

1. Meningkatkan, memulihkan dan memelihara emosional,


sosial dan spiritual
2. Meningkatkan kualitas fisik dan mental
3. Mengobati penyakit dan meningkatkan kemampuan pikiran
4. Merelaksasikan tubuh dan pikiran
5. Meningkatkan motivasi tubuh dan meningkatkan kekebalan
tubuh
6. Menyeimbangkan tubuh dan jiwa serta meningkatkan
kecerdasan
 Prosedur :

1. Kaji apakah klien ingin mendengarkan musik dan musik apa


yang di senangi
2. Tawarkan berbagai jenis musik kepada klien
3. Tawarkan kepada klien apakah klien ingin menggunakan
headphones untuk meminimalkan suara dari luar
4. Membantu pasien untuk menyiapkan perlengkapan musik
yang di butuhkan
5. Menganjurkan kepada klien untuk merilekskan seluruh
fikiran mengikuti irama lagu yang di dengarkan atau di
nyanyikan.
 Hal yang perlu di perhatikan :

1. Perawat hendaknya memberikan pendidikan kesehatan terhadap


klien dan keluarga tentang pentingnya melakukan terapi musik
untuk mengurangi stres dan meningkatkan relaksasi
2. Dalam penerapan terapi musik, perawat terlebih dahulu
mengkaji dan beradaptasi dengan budaya klien. Suku, budaya
dan keyakinan klien mempengaruhi pemilihan jenis musik yang
di sukai pasien.
3. Perawat dapat memberikan alternatif kepada klien untuk
memilih musik dengan irama lembut dan berefek menenangkan
bagi klien.
Terapi Humor

 Pengertian :
Humor theraphy atau terapi humor adalah penggunaan humor
untuk mengurangi rasa sakit fisik atau emosional dan stres.
 Tujuannya :
Mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Perawat dapat melakukan terapi ini di saat melakukan
kegiatan keperawatan yang lain, misalnya : ketika melakukan
konseling kesehatan, menyiapkan fooding atau pada saat
melakukan kegiatan santai dengan pasien.
 Manfaat :
1. Meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit
2. Mengurangi ketegangan otot dan syaraf
3. Memperlancar sistem peredaran darah
4. Meningkatkan kualitas hidup
5. Mendorong relaksasi dan menurunkan tekanan
darah tinggi
6. Mengurangi stres dan meningkatkan mood.
Secara umum sesuatu hal yang mungkin dapat menimbulkan respon humor klien,
antara lain :
 Kejutan (being starled)
Sesuatu yang mengejutkan dapat menimbulkan respon humor. Situasi ini di terima
dengan cepat tetapi tidak di rasakan sebagai ancaman, misalnya perawat
memberikan fooding atau jatah makanan klien dengan mengucapkan selamat
ulang tahun kepada pasien karena hari tersebut bertepatan dengan hari ulang tahun
pasien. hal tersebut akan menimbulkan perasaan bahagia dan kejutan bagi pasien
karena perhatian perawat kepadanya.
 Sesuatu yang tidak terduga (the unexpected future)
Sesuatu yang mengejutkan dapat menimbulkan respon humor ketika kenyataan
yang di harapkan di gantikan oleh sesuatu yang tidak di inginkan. Misalnya klien
setelah dilakukan personal hygiene oleh perawat, ternyata pasien menggunakan
bedak dan baby oil karena parfum dan bedak pasien tertinggal di rumah. Kejadian
yang tidak di harapkan atau di duga tersebut dapat menimbulkan respon humor
dan biasanya dijadikan bahan sebuah lelucon atau guyonan.
 Keanehan (incongruity)
Ketika stimulus menerima suatu keadaan. Maka keanehan ini akan menjadi
sebuah reseptor humor. Pengalaman yang aneh ini membuat respon yang lucu dan
menggelikan. Perawat dapat melakukan hal tersebut dengan menceritakan
pengalaman masa lalu pasien maupun perawat yang menimbulkan keanehan
tersebut namun dalam konteks kewajaran.

 Heran serta menyenangkan


Terapi yang dapat membuat respon humor salah satunya adalah pemberian
sesuatu yang mengagetkan/ mengherankan dan menyenangkan. Ketika sedikit
heran atau tertipu, pengalaman akan menghasilkan perasaan menyenangkan.
Misalnya : perawat dapat menyanyikan satu atau dua bait lagu dari artis idola
pasien secara merdu. Hal tersebut akan meenimbulkan keheranan sekaligus
pengalaman menyenangkan bagi pasien dan kemungkinan pasien akan
beranggapan perawat tersebut adalah seorang yang multi talenta.
 Prosedur :

1. Memberikan pendekatan komunikasi terapeutik kepada klien


2. Bina hubungan saling percaya perawat-klien
3. Kaji apakah klien ingin mendengarkan cerita atau pengalaman unik atau lucu
4. Mengkaji kegiatan apakah yang di sukai klien yang dapat membuat klien
tertawa
5. Perawat menyiapkan peralatan dan fasilitas yang di butuhkan selama terapi
6. Tawarkan berbagai jenis media humor (buku, film lucu, kaset video CD, dll)
kepada klien
7. Tawarkan kepada klien apakah pasien ingin di dampingi perawat saat terapi
8. Memberikan feedback yang positif kepada klien serta menunjukkan sikap
bahagia bersama klien.
 Hal yang perlu di perhatikan :

1. Perawat dapat melakukan tindakan ini dengan


menyesuaikan pada situasi dan kondisi pasien
2. Perawat senantiasa memperhatikan keadaan umum
dan reaksi pasien
3. Budaya juga berpengaruh dalam pemberian terapi
tersebut, maka perawat dapat menyesuaikan jenis
humor dengan keinginan klien.

Anda mungkin juga menyukai