PALIATIVE CARE
Disusun Oleh
M RUSTAM EPENDI
C1AA17076
Akupuntur
Akupuntur adalah terapi tradisional Cina kuno yang menggunakan jarum dan ditusukkan
ke titik-titik tertentu ke dalam tubuh. Awalnya, akupuntur bertujuan untuk
mengembalikan keseimbangan 'energi' di dalam tubuh. Akupuntur masih banyak
dilakukan dan menjadi salah satu terapi komplementer yang paling terkenal dan populer
Pijat
Pijat adalah terapi komplementer dengan melibatkan manipulasi jaringan lunak tubuh,
biasanya dilakukan dengan tangan. Terapi ini utamanya digunakan untuk merilekskan
tubuh, walau juga dipercaya dapat membantu mengurangi rasa sakit tertentu
Akupunktur medic yaitu metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat
bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga sebagai
analgesi (pereda nyeri). Cara kerjanya adalah dengan mengaktivasi berbagai molekul
signal yang berperan sebagai komunikasi antar sel. Salah satu pelepasan molekul tersebut
adalah pelepasan endorphin yang banyak berperan pada sistem tubuh.
Terapi hiperbarik, yaitu suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke dalam sebuah
ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar daripada tekanan udara
atmosfer normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni (100%). Selama
terapi, pasien boleh membaca, minum, atau makan untuk menghindari trauma pada
telinga akibat tingginya tekanan udatubu
Terapi herbal medik, yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam, baik berupa
herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini
perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam, napas lambat
(menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan,
Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan
ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah (Smeltzer & Bare, 2002).
Teknik relaksasi napas dalam dipercaya dapat menurunkan intensitas nyeri melalui mekanisme
yaitu (Smeltzer & Bare, 2002) :
Dengan merelaksasikan otot-otot skelet yang mengalami spasme yang disebabkan oleh
peningkatan prostaglandin sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan akan meningkatkan
aliran darah ke daerah yang mengalami spasme dan iskemic.
Teknik relaksasi napas dalam dipercayai mampu merangsang tubuh untuk melepaskan opoiod
endogen yaitu endorphin dan enkefalin
Mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat Relaksasi melibatkan sistem otot dan respirasi dan
tidak membutuhkan alat lain sehingga mudah dilakukan kapan saja atau sewaktu-waktu.
Prinsip yang mendasari penurunan nyeri oleh teknik relaksasi terletak pada fisiologi sistem
syaraf otonom yang merupakan bagian dari sistem syaraf perifer yang mempertahankan
homeostatis lingkungan internal individu. Pada saat terjadi pelepasan mediator kimia seperti
bradikinin, prostaglandin dan substansi, akan merangsang syaraf simpatis sehingga
menyebabkan vasokostriksi yang akhirnya meningkatkan tonus otot yang menimbulkan berbagai
efek seperti spasme otot yang akhirnya menekan pembuluh darah, mengurangi aliran darah dan
meningkatkan kecepatan metabolisme otot yang menimbulkan pengiriman impuls nyeri dari
medulla spinalis ke otak dan dipersepsikan sebagai nyeri.
SOP TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM
Pengertian :
Ialah metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien yg mengalami nyeri yang
kronis. Rileks sempurna yg dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh dara perasaan
2. Pikiran beristirahat
3. Lingkungan yg santai/tenang
Tujuan :
Indikasi :
Prosedur pelaksanaan :
2. Mencuci tangan
3. Meyiapkan alat
4. Tahap orientasi
Tahap kerja
1. Memberi kesempatan kepada pasien untuk bertanya bila ada sesuatu yang kurang
dipahami/jelas
3. Instruksikan pasien untuk melakukan tarik nafas dalam sehingga rongga paru berisi
udara
luar dari setiap bagian anggota tubuh, pada saat bersamaan minta pasien untuk
memusatkan perhatiannya pada sesuatu hal yang indah dan merasakan betapa
nikmatnya rasanya
5. Instruksikan pasien buat bernafas dengan irama normal beberapa saat ( 1-2 menit )
dengan cara perlahan & merasakan saat ini udara mulai mengalir dari tangan, kaki,
menuju keparu-paru seterusnya udara & rasakan udara mengalir keseluruh bagian
anggota tubuh
7. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki & tangan, udara yg mengalir &
merasakan ke luar dari ujung-ujung jari tangan & kai & rasakan kehangatanya
8. Instruksiakan pasien buat mengulani teknik-teknik ini apabila rasa nyeri kembali lagi
9. Setelah pasien mulai merasakan ketenangan, minta pasien untuk melakukan secara
mandiri
Tahap terminasi
4. Cuci tangan