DARURAT
Karateristik Pelayanan UGD
Pengaturan Staf
Peraturan Perundang-undangan
Lingkup Kewenangan personil Dlm
pelayanan Gawatdarurat
Kematian Pada Instansi Gawat Darurat
(IGD)
Pendahuluan
Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat
(PPGD) adalah serangkaian usaha-usaha
pertama yang dapat dilakukan pada
kondisi gawat darurat dalam rangka
menyelamatkan pasien dari kematian
INSTALASI GAWAT DARURAT
Pengertian Instalasi Gawat Darurat
Menurut Azrul (1997) yang dimaksud
gawatdarurat (emergency care) adalah
bagian dari pelayanan kedokteran yang
dibutuhkan oleh penderita dalam waktu
segera untuk menyelamatkan kehidupan
(life saving).
IGD atau Instalasi Gawat Darurat, adalah
layanan yang disediakan untuk kebutuhan
pasien yang dalam kondisi gawat darurat
dan harus segera dibawa ke rumah sakit
untuk mendapatkan penanganan darurat
yang cepat.
Sistem pelayanan yang diberikan
menggunakan sistem triage, dimana
pelayanan diutamakan bagi pasien dalam
keadaan darurat (emergency) bukan
berdasarkan antrian
Karakteristik Pelayanan Gawat
Darurat
Setiap Rumah Sakit wajib memiliki pelayanan
gawat darurat yang memiliki kemampuan :
- Melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus
gawat darurat, Melakukan resusitasi dan
stabilitasi (life saving)
- Rumah Sakit harus dapat memberikan pelaya
nan 24 jam dalam sehari dan tujuh hari dalam
seminggu Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat
- Berbagai nama untuk instalasi/unit
pelayanan gawat darurat di rumah sakit
diseragamkan menjadi INSTALASI
GAWAT DARURAT (IGD).
Rumah Sakit tidak boleh meminta uang
muka pada saat menangani kasus gawat
darurat.
Pasien gawat darurat harus ditangani
paling lama 5 ( lima ) menit setelah sampai
di IGD.
Instalasi Gawat Darurat (IGD) didasarkan
pada organisasi multidisiplin, multiprofesi
dan terintegrasi,
Setiap Rumah sakit wajib berusaha untuk
menyesuaikan pelayanan gawat daruratnya
dengan bertanggung jwb dlm pelaksanaan
pelayanan terhadap pasien gawat darurat
di Instalasi Gawat Darurat (IGD), dengan
wewenang penuh yg dipimpin oleh dokter
Minimal sesuai dengan klasifikasi
berikut
Klasifikasi pelayanan Instalasi
struktur organisasi fungsional Organisasi
yang terdiri dari unsur pimpinan dan
unsur pelaksana, yang
Gawat Darurat terdiri dari :
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level
IV sebagai standar minimal untuk Rumah
Sakit Kelas A.
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level II
sebagai standar minimal untuk Rumah
Sakit Kelas C.
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level I
sebagai standar minimal untuk Rumah
Sakit Kelas D.
Jenis Pelayanan IGD :
Level IV
Memberikan pelayanan sebagai berikut:
Diagnosis & penanganan : Permasalahan
pd A, B, C dgn alat-alat yang lebih lengkap
termasuk ventilator
Penilaian disability, Penggunaan obat, EKG,
defibrilasi
Observasi HCU/ R. Resusitasi-ICU
Bedah cito
Pelayanan Level III
Memberikan pelayanan sebagai berikut:
Diagnosis & penanganan : Permasalahan
pd A, B, C dgn alat-alat yang lebih lengkap
termasuk ventilator
Penilaian disability, Penggunaan obat, EKG,
defibrilasi
Observasi HCU/ R. Resusitasi
Bedah cito
Pelayanan Level II
1. Tahap Triase
2.Tahap Primary survey
3.Tahap Secondary survey
4.Tahap stabilization
5.Tahap transfer
PENANGANAN GAWAT
DARURAT
TRIAGE
Latar Belakang
Dr. Baron Dominique JL (1766-1842)
:memberikan tindakan tidak berdasarkan
urutan
PD I :dipisahkan dipusat pengumpulan
korban dan dibawa langsung ke fasilitas
yang sesuai
PD II : membedakan yang dengan luka
ringan agar dapat kembali bertempur
Akhir 1950 an:mulai dikembangkan sistem
triage
Pengertian
Triage adalah suatu konsep pengkajian yang
cepat dan terfokus dengan suatu cara
yang memungkinkan pemanfaatan sumber
daya manusia, peralatan serta fasilitas yang
paling efisien dengan tujuan untuk memilih
atau menggolongkan semua pasien yang
memerlukan pertolongan dan menetapkan
prioritas penanganannya ( Kathleen
dkk,2008)
Prinsip Triage
1. Segera dan tepat waktu (<60”)
2. Pengkajian adekuat dan akurat
3. Keputusan dibuat berdasarkan
pengkajian.
4. Intervensi sesuai kekuatan kondisi
5. Tercapainya kepuasan pasien
TAHAP I TRIASE
Dasar-Dasar Triase
1. Derajat cedera
2.Jumlah cedera
3.Sarana dan kemampuan
4. Kemungkinan bertahan hidup
Digunakan pada kegawat daruratan sehari-hari
serta jumlah korban massal untuk penilaian
status pasien terhadap ;
1.Penilaian TV dan kondisi
2.Penilaian tindakan yang diperlukan
3.Penilaian harapan hidup
4.Penilaian kemampuan medis
5.Prioritas penanganan
morbidias,mortalitas,kecacatan
6.Pemberian label
Klasifikasi
1. Prioritas I ( merah) :mengancam jiwa,perlu
resusitasi dan tindakan segera dan
mempunyai kesempatan hidup yang besar
2. Prioritas II (kuning) :potensi mengancam
nyawa atau fungsi vital bila tidak segera
ditangani dalam waktu singkat.
3. Prioritas III (hijau) : perlu penanganan
seperti pelayanan biasa, tidak perlu segera.
4. Priorotas 0 (hitam)kemungkinan untuk
hidup sangat kecil, luka sangat parah
TAHAP II PRIMARY SURVEY
-> Suatu kegiatan untuk menilai kondisi penderita
(diagnostik) sekaligus tindakan resusitasi untuk menolong
nyawa
dan oksigenisasi.
perdarahan ;
cemas, ketakutan
sistolik menurun
4. Perdarahan kelas IV ; lebih dari 40% hilang, diastolik tidak teraba, tekanan
TAHAP V ; Transfer