Anda di halaman 1dari 2

TRANSPORTASI PASCA OPERASI

NO. REVISI : HALAMAN :


NO. DOKUMEN :
01-Januari 2015
DITETAPKAN OLEH :

STANDAR PROSEDUR TANGGAL TERBIT


OPERASIONAL : dr Muhammad Yamin
(SPO) DIREKTUR
PENGERTIAN Proses perpindahan pasien dari kamar bedah ke ruang rawat
khusus dan ruang rawat inap sesuai dengan kondisi medis
pasien.
TUJUAN 1. Untuk optimalisasi proses perpindahan pasien.
2. Untuk memantau kondisi medis pasien selama
perpindahan.
KEBIJAKAN Berdasarkan SK Direktur Nomor:

Tentang Pembedahan dan Anestesi Di RSU Andi Makkasau


Paepare.

PROSEDUR 1. Perawat ruang pulih menghubungi ruang rawat untuk


menjemput pasien, pada kondisi khusus diinformasikan
kebutuhan alat medik tambahan seperti; oksigen dan
monitor.
2. Sebelum transportasi pasien, dilakukan serah terima antara
staf ruang pulih dengan penjemput pasien.
3. Penjemputan pasca bedah dilakukan oleh perawat ruangan.
4. Pada kondisi khusus seperti; pasien dengan alat bantu
nafas, pasien dengan pemantauan ketat, transportasi
dilakukan oleh dokter atau perawat Anastesi yang
menguasai kondisi pasien.
5. Transportasi dilakukan oleh perawat ruangan termasuk
ruang intensif (ICU/ICCU/NICU)
6. Khusus Transportasi dari kamar bedah ke ruang
ICU/ICCU/NICU dilakukan oleh perawat mahir dan
berpengalaman dan bersertifikat perawat ICU/ICCU/
NICU atau Perawat anastesi, tanpa atau dengan oksigen
transpor dan monitor transpor bila diperlukan sesuai
indikasi.
7. Pada pasien yang memerlukan resusitasi terus menerus
harus di dampingi dokter spesialis anestesi termasuk
pasien yang memakai ventilator
8. Transportasi pasien ke ruang rawat inap dilakukan oleh
perawat ruangan.
9. Untuk pasien rawat jalan, setelah pembedahan pulang
diantar oleh keluarga dan petugas pengantar pasien.
UNIT 1. IBS
TERKAIT 2. Ruang Rawat Inap
3. SMF Bedah
4. SMF Anastesiologi
5. Perawatan Intensif

Anda mungkin juga menyukai