Anda di halaman 1dari 1

TRANSPORTASI PASIEN PASCA BEDAH

No. Dokumen: No.Revisi : Halaman


788.7.16 0 1/1

RSUD SULTAN SYARIF


MOHAMAD ALKADRIE
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Direktur Rumah Sakit Bersalin nabasa
STANDAR
PROSEDUR
28 Juli 2016
OPERASIONAL
Dr dr PD Hutajulu SpOG Kfer
Pembina Tk. I
NIP.
Pengertian Proses perpindahan pasien dari kamar bedah ke ruang rawat
khusus dan ruang rawat inap sesuai dengan kondisi medis
pasien
Tujuan 1. Untuk optimalisasi proses perpindahan pasien.
2. Untuk memantau kondisi medis pasien selama perpindahan
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Nomor 250/RSBN-PTK/TAHUN 2016
Tentang Kebijakan Pengelolaan Paska Anestesia di Rumah
Sakit Bersalin nabasa
Prosedur 1. Perawat ruang pulih menghubungi ruang rawat untuk
menjemput pasien, pada kondisi khususdi informasikan
kebutuhan alat medic tambahan seperti; oksigen dan
monitor.
2. Sebelum transportasi pasien, dilakukan serah terima antara
staf ruang pulih dengan penjemput pasien.
3. Penjemputan pasca bedah dilakukan oleh perawat ruangan.
4. Pada kondisi khusus seperti; pasien dengan alat bantu
nafas, pasien dengan pemantauan ketat, transportasi
dilakukan oleh dokter Anestesi yang menguasai kondisi
pasien.
5. Transportasi dilakukan oleh perawat ruangan.
6. Transportasi dari kamar bedah ke ruang ICU harus
dilakukan oleh DPJP atau Penata Anestesi yang telah
mendapat secara mandat pelimpahan wewenang oleh
DPJP Anestesiologi, tanpa atau dengan oksigen transport
dan monitor transport bila diperlukan sesuai indikasi.
7. Transportasi pasien ke ruang rawat inap dilakukan oleh
perawat ruangan/dokter ruangan.
8. Untuk pasien rawat jalan, setelah pembedahan pulang
diantar oleh keluarga dan petugas pengantar pasien.
Unit Terkait IBS, Instalasi Rawat Inap, ICU

Anda mungkin juga menyukai