Anda di halaman 1dari 3

RS TEUNGKU FAKINAH PELAYANAN UNIT ICU

BANDA ACEH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

254/TKRS/VIII/2022 - 1/3

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RS Teungku Fakinah
Banda Aceh
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 15 Agustus 2022

dr. Muhammad Iqbal Saputra, MKM

1. Penerimaan pasien baru adalah kegiatan yang dilakukan


oleh tim petugas yang bekerja diruang ICU saat pasien
baru masuk ke ruang ICU.
2. ICU memberikan pelayanan pemantauan yang canggih
dan terapi yang intensif. Dalam keadaan penggunaan
tempat tidur yang tinggi, penilaian objektif atas beratnya
penyakitn dan prognosis hendaknya digunakan untuk
menentukan prioritas masuk ICU.
3. ICU (intensive care unit) adalah suatu bagian dari rumah
PENGERTIAN
sakit yang mandiri dengan staf yang khusus dan
perlengkapan yang khusu yang ditujukan untuk observasi
perawatan dan terapi. Pasien-pasien yang menderita
penyakit, cidera atau penyulit-penyulit yang mengancam
nyawa atau potensila mengancam nyawa dengan
prognosis dubia.
4. Pasien yang keluar dari ICU adalah pasien yang tidak
memerlukan pelayanan pemantauan yang canggih dan
terapi yang intensif.
1. Meningkatkan efektivitas pelayan terhadap pasien.
2. Menurunkan angka mobiditas dan mortalitas.
3. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
menentukan pasien mana yang akan dirawat di ICU.
Berdasarkan prioritas kondisi medik, bila kebutuhan
TUJUAN
masuk ICU melebihi tempat tidur yang tersedia.
4. Sebagai acuan perlengkapan langkah-langkah untuk
mengirim pasien masuk ICU.
5. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
mengirim pasien pindah keluar dari ICU.
1. Semua petugas yang bekerja diruangan intensif baik
dokter konsultan, dokter jaga, pelaksana perawat dan
RS TEUNGKU FAKINAH PELAYANAN UNIT ICU
BANDA ACEH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

254/TKRS/VIII/2022 - 1/3

petugas laiinya.
2. Semua petugas yang bekerja diruangan intensif baik
dokter konsultan, dokter jaga, pelaksana perawat dan
petugas laiinya.
3. SK Menkes Republik Indonesia Nomor 1778/Menkes/
KEBIJAKAN
SK/XII/2010/tentang pedoman penyelenggaraan
pelayanan intensive care unit (ICU) dirumah sakit.
PROSEDUR A. Penerimaan pasien baru diruang ICU
1. Sebelum menerima pasien, dokter dan perawat jaga
mempersiapkan bed ICU dan dan semua peralatan yang
diperlukab seperti O2 transport, bagging dan tiang infus,
ventilator, monitor transport. Serah terima dari dokter
yang merujuk kedokter konsultan ICU atau ke dokter
jaga ICU, dan dari perawat ruangan ke perawat ICU.
2. Pasien disambut oleh dokter, perawat, dan petugas ICU,
pasien dipindahkan dari brankar ke tempat tidur ICU oleh
perawat pelaksan dan petugas pekarya, dan dibantu juga
oleh keluarga pasien bila diperlukan dengan
memperhatikan prosedur pasien safety.
3. Setelah pasien berada diatas bed ICU, pasien didorong
kedalan ruangan dengan semua fasilitas (CO2 monitor,
ventilator transport) yang memadai.
4. Setelah pasien berada ditempatnya, kemudian amankan
jalan nafas pasien dan diberi theraphy O2 sesuai dengan
kebutuhan terlebih dahulu.
5. Pasang semua peralatan monitor vital sign dan peralatan
lainnya (infus, chateter, dan urin bag) pada tempatnya.
6. Observasi semua kebutuhan pasien mulai dari ventilasi
dan sirkulasi pasien (spO2, EKG, RR, NIBP, Temp,
CVC) intake dan output pasien.
7. Observasi hasil lab terakhir dan lakukan pemeriksaan
darah sesuai kebutuhan (darah tepi lengkap, darah kimia,
AGO dan pemeriksaan kultur).
8. Observasi hasil radiologi terakhir dan lakukan
pemeriksaan radiologi seperti yang dibutuhkan.
9. Dokter jaga melaporkan semua tentang KU pasien pada
RS TEUNGKU FAKINAH PELAYANAN UNIT ICU
BANDA ACEH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

254/TKRS/VIII/2022 - 1/3

kepala ICU dan menegakan semua theraphy yang


diberikann oleh kepala ICU.
10. Dokter jaga bekerja sama dengan perawat jaga ICU untuk
memberikan theraphy yang akan diberikan seperti obat-
obatan, nutrisi dan cairan.
B. Kriteria pasien keluar ICU
1. Prioritas pasien dipindahkan dari ICU berdasarkan
pertimbangan medis oleh kepala ICU tau tim medis
yang merawat pasien antara lain :
a. Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan
cukup stabil, sehingga tidak memerlukan terapi
atau pemantauan yang intensif lebih lanjut.
b. Secara perkiraan dan perhitungan terapi atau
pemantauan intensif tidak bermafaat atau tidak
memberi hasil yang berarti bagi pasien. Apalagi
pada waktu itu pasien tidak menggunakan alat
bantu mekanis khusus (seperti ventilas mekanis).
2. Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat lebih
lanjut di ICU.
3. Pasien hanya memerlukan observasi secara intensif
saja, sedangkan ada pasien lain yang lebih gawat yang
memerlukan terapi dan observasu yang lebih intensif,
pasien seperti ini diusahakab pindah ke ruang yang
khusus untuk pemantauan secar intensif yaitu ICU.
4. Pasien telah meninggal dunia.

UNIT TERAKAIT Seluruh Instalasi rawat Inap.

Anda mungkin juga menyukai