Anda di halaman 1dari 11

Penerimaan pasien baru di ruang ICU

RSMH PLG

No. Dokumentasi No. Revisi Halaman


/
Ditetapkan oleh
Terbit Tanggal Direktur Medik dan Keperawatan
PROSEDUR
TETAP

Dr. H. KM.Yamin Alsoph,Sp.B(K) Onk


NIP. 195404251982111001
Penerimaan pasien baru adalah kegiatan yang dilakukan oleh
tim petugas yang bekerja di ruang ICU saat pasien baru masuk
ke ruang ICU
PENGERTIAN
1. Meningkatkan efektivitas pelayanan terhadap pasien
TUJUAN 2. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
Semua petugas yang bekerja di ruangan intensif baik dokter
KEBIJAKAN konsultan, dokter jaga, pelaksana perawat dan petigas lainnya
1. Sebelum menerima pasien, dokter dan perawat jaga
PROSEDUR mempersiapkan bed ICU dan semua peralatan yang
diperlukan seperti O2 transport, bagging dan tiang infus,
ventilator, monitor transport.
Serah terima dari dokter yang merujuk ke dokter konsultan
ICU atau ke dokter jaga ICU, dan dari perawat ruangan ke
perawat ICU.

2. Pasien disambut oleh dokter, perawat, dan petugas ICU,


pasien dipindahkan dari brankar ke tempat tidur ICU oleh
perawat pelaksana dan petugas pekarya, dan dibantu juga
oleh keluarga pasien bila diperlukan dengan
memperhatikan prosedur pasien safety.

3. Setelah pasien berada diatas bed ICU, pasien didorong ke


dalam ruangan dengan semua fasilitas (C02 monitor,
ventilator transport) yang memadai.

4. Setelah pasien berada ditempatnya, kemudian amankan


jalan nafas pasien dan beri theraphy 02 sesuai dengan
kebutuhan terlebih dahulu.

5. Pasang semua peralatan monitor vital sign dan peralatan


lainnya (infus, chateter, dan urin bag) pada tempatnya.

6. Observasi semua kebutuhan pasien mulai dari ventilasi dan


sirkulasi pasien (sp02, EKG, RR, NIBP, Temp, CVC) intake
dan output pasien.

7. Observasi hasil lab terakhir dan lakukan pemeriksaan


darah sesuai kebutuhan. (darah tepi lengkap, darah kimia,
AGO dan pemeriksaan kultur).

1
8. Observasi hasil radiologi terakhir dan lakukan pemeriksaan
radiologi seperti yang dibutuhkan.

9. Dokter jaga melaporkan semua tentang KU pasien pada


kepala ICU dan menegakan semua theraphy yang
diberikan oleh kepala ICU.

10. Dokter jaga bekerja sama dengan perawat jaga ICU untuk
memberikan theraphy yang akan diberikan seperti obat-
obatan, nutrisi dan cairan.

UNIT
TERKAIT

Kriteria pasien masuk atau dirawat di Instalasi Rawat Intensif (ICU)


RSMH PLG

2
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
/
Ditetapkan oleh
Terbit Tanggal Direktur Medik dan Keperawatan
PROSEDUR
TETAP

Dr. H. KM.Yamin Alsoph,Sp.B(K) Onk


NIP. 195404251982111001
ICU memberikan pelayanan pemantauan yang canggih dan
terapi yang intensif. Dalam keadaan penggunaan tempat tidur
yang tinggi, penilaian objektif atas beratnya penyakit dan
PENGERTIAN prognosis hendaknya digunakan untuk menentukan prioritas
masuk ICU.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menentukan
TUJUAN
pasien mana yang akan dirawat di ICU. Berdasarkan prioritas

kondisi medik, bila kebutuhan masuk ICU melebihi tempat tidur

yang tersedia.
SK Menkes RI nomor 1778 / Menkes / SK / XII / 2010 / tentang
KEBIJAKAN pedoman penyelenggaraan pelayanan intensive care unit (ICU)
di rumah sakit. Dan SK direktur utama RSUP Dr Mohammad
Hoesin Palembang nomor 0T.01.01.1.758 tentang pelayanan
instalasi rawat intensif RSUP Dr Mohammad Hoesin
Palembang.
Kriteria masuk :
PROSEDUR a. Pasien Prioritas 1 (satu)
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil
yang memerlukan terapi intensif dan tertitrasi, seperti :
dukungan / bantuan ventilasi dan alat bantu suportif organ /
sistem yang lain, infus obat-obat vasoaktif kontinyu, obat
anti aritmus kontinyu, pengobatan kontinyu tertitrasi, dan
lain-lainnya.

b. Pasien prioritas 2 (dua)


Pasien ini memerlukan pelayanan pementauan canggih di
ICU, sebab sangat beresiko bila tidak mendapatkan terapi
intensif segera, misalnya pemantauan intensif
menggunakan pulmonary arterial cateter.

c. Pasien prioritas 3 (tiga)


Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidak
stabil status kesehatan sebelumnya, secara sendirian atau
kombinasi.
Kemungkinan sembuh dan atau manfaat terapi di ICU
pada golongan ini sangat kecil.

d. Pengecualian
Dengan pertimbangan luar biasa, dan atas persetujuan
kepala ICU, indikasi masuk pada beberapa golongan
pasien bisa dikecualikan, dengan catatan bahwa pasien-
pasien golongan ini swaktu-waktu harus bisa dikeluarkan
dari ICU, agar fasilitas ICU yang terbatas dapat digunakan
untuk pasien prioritas 1,2,3.
Pasien yang tergolong demikian antara lain :
1) Pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi
3
4
menolak terapi tunjangan hidup yang agresif dan
hanya demi “perawatan yang aman” saja.
2) Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.
3) Pasien yang telah dipastikan mengalami mati batang
otak. Pasien-pasien ini dimasukan ke ICU untuk
menunjang fungsi organ hanya untuk kepentingan
donor organ.

UNIT Seluruh departemen dan instalasi di lingkungan RSUP Dr


TERKAIT Mohammad Hoesin Palembang.

PROSEDUR PASIEN MASUK ICU

RSMH PLG

No. Dokumentasi Halama


No. Revisi
n
5
Ditetapkan oleh
Terbit Tanggal Direktur Medik dan Keperawatan
PROSEDUR
TETAP

Dr. H. KM.Yamin Alsoph,Sp.B(K) Onk


NIP. 195404251982111001
ICU (Intensive care unit) adalah suatu bagian dari rumah sakit
yang mandiri dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang
khusus yang ditujukan untuk observasi perawatan dan terapi.
PENGERTIAN Pasien-pasien yang menderita penyakit, cidera atau penyulit-
penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam
nyawa dengan prognosis dubia.
Sebagai acuan perlengkapan langkah-langkah untuk mengirim
TUJUAN
pasien masuk ICU.
SK Menkes RI nomor 1778 / Menkes / SK / XII / 2010 tentang
KEBIJAKAN pedoman penyelenggaraan pelayanan intensive care unit (ICU)
di rumah sakit dan SK Direktur utama RSUP Dr Mohammad
Hoesin Palembang no 0T.01.01.1.758 tentang pelayanan
Instalasi Rawat Intensif RSUP Dr Mohammad Hoesin
Palembang.
1. Pasien masuk ICU, sesuai dengan indikasi :
PROSEDUR a. Pasien yang memerlukan intervensi medis segera
oleh tim intensive care
b. Pasien yang memerlukan pengelolaan fungsi sistem
organ tubuh secara terkoordinasi dan berkelanjutan
sehingga dapat dilakukan pengawasan yang
konstan dan metode terapi titrasi.
c. Pasien sakit kritis yang memerlukan pemantauan
kontinyu dan tindakan segera untuk mencegah
timbulnya dekompensasi fisiologis.

2. Dokter dari departemen dalam lingkungan RS mengajukan


permohonan tertulis kepada dokter ICU dengan
menyebutkan alasannya dan dalam keadaan kritis dapat
dilakukan melelui telepon atau lisan.

3. Dokter ICU mengevaluasi kondisi pasien, bila masuk dalam


indikasi dan ada tempat di ICU, keluarga pasien diharap
datang ke ruang ICU untuk inform consent perawatan ICU.
Bila ruangan sudah siap (tempat maupun sarana), pasien
baru dapat ditransportasi ke ICU (Jika pasien aman untuk
ditransportasi).

4. Pasien yang masuk ICU minimal harus sudah dibebaskan


jalan napas sampai dengan intubasi, perbaikan sirkulasi
dengan pemasangan infus kalau perlu pasang nasogastric
tube.

5. Pasien diserah terimakan oleh perawat pelaksana ruangan


ke perawat pelaksana ICU lengkap dengan status di
ruangan sebelumnya.

UNIT Seluruh departemen dan instalasi di lingkungan RSUP Dr

6
TERKAIT Mohammad Hoesin Palembang.

KRITERIA PASIEN KELUAR ICU


RSMH PLG

No. Dokumentasi No. Revisi Halaman


/
Ditetapkan oleh
Terbit Tanggal Direktur Medik dan Keperawatan

7
PROSEDUR
TETAP

Dr. H. KM.Yamin Alsoph,Sp.B(K) Onk


NIP. 195404251982111001
Pasien yang keluar dari ICU adalah pasien yang tidak
memerlukan pelayanan pemantauan yang canggih dan terapi
yang intensif
PENGERTIAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menentukan
TUJUAN
pasien yang boleh keluar dari ICU
SK Menkes RI nomor 1778 / Menkes / SK / XII / 2010 tentang
KEBIJAKAN pedoman penyelenggaraan pelayanan intensive care unit (ICU)
di rumah sakit.
1. Prioritas pasien dipindahkan dari ICU berdasarkan
PROSEDUR pertimbangan medis oleh kepala ICU dan atau tim medis
yang merawat pasien antara lain :
a. Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan
cukup stabil, sehingga tidak memerlukan terapi atau
pemantauan yang intensif lebih lanjut.
b. Secara perkiraan dan perhitungan terapi atau
pementauan intensif tidak bermanfaat atau tidak
memberi hasil yang berarti bagi pasien. Apalagi
pada waktu itu pasien tidak menggunakan alat bantu
mekanis khusus (seperti ventilasi mekanis).

2. Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat lebih lanjut di


ICU.

3. Pasien hanya memerlukan observasi secara intensif saja,


sedangkan ada pasien lain yang lebih gawat yang
memerlukan terapi dan observasi yang lebih intensif,
pasien seperti ini diusahakan pindah ke ruang yang khusus
untuk pemantauan secara intensif yaitu HCU.

4. Pasien telah meninggal dunia.

UNIT Seluruh departemen dan instalasi di lingkungan RSUP Dr


TERKAIT Mohammad Hoesin Palembang.

PROSEDUR PASIEN KELUAR ICU


RSMH PLG

No. Dokumentasi No. Revisi Halaman


/
Ditetapkan oleh
Terbit Tanggal Direktur Medik dan Keperawatan
PROSEDUR

8
TETAP

Dr. H. KM.Yamin Alsoph,Sp.B(K) Onk


NIP. 195404251982111001
Pasien yang keluar dari ICU adalah pasien yang tidak
memerlukan pelayanan pemantauan yang canggih dan terapi
yang intensif.
PENGERTIAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengirim
TUJUAN
pasien pindah keluar dari ICU

KEBIJAKAN
1. Prioritas pasien dipindahkan dari ICU, berdasarkan
PROSEDUR pertimbangan medis oleh kepala ICU atau tim yang
merawat pasien.

2. Sebelum dipindahkan dari ICU sebaiknya keluarga pasien


diberikan penjelasan alasan pasien dipindahkan dari ICU
dan ruangan yang akan dituju.

3. Sebelum pasien dipindahkan, pelaksana perawatan di ICU


harus menghubungi ruangan yang dituju dan meminta
pelaksana perawatan di ruangan tersebut untuk menjemput
pasien.

4. Status, kartu kendali, slip tindakan, slip pindah harus


lengkap dibuat dan ditimbangterimakan dengan pelaksana
perawatan ruangan yang dituju.

5. Membuat tanda terima dengan pelaksana perawatan


ruangan tempat pasien dirawat berikutnya.

6. Bila pasien meninggal, perawat pelaksana harus segera


memberitahu dokter yang merawat, lalu perawat
melakukan perawatan jenasah.

7. Melakukan kegiatan administrasian yang akan dilaporkan


ke loket E untuk pasien ASKIN, loket I bila pasien umum
atau askes.

UNIT Seluruh departemen dan instalasi di lingkungan RSUP Dr


TERKAIT Mohammad Hoesin Palembang.

9
RSMH PLG

No. Dokumentasi No. Revisi Halaman


/
Ditetapkan oleh
Terbit Tanggal Direktur Medik dan Keperawatan
PROSEDUR
TETAP

Dr. H. KM.Yamin Alsoph,Sp.B(K) Onk


NIP. 195404251982111001

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT
TERKAIT

10
RSMH PLG

No. Dokumentasi No. Revisi Halaman


/
Ditetapkan oleh
Terbit Tanggal Direktur Medik dan Keperawatan
PROSEDUR
TETAP

Dr. H. KM.Yamin Alsoph,Sp.B(K) Onk


NIP. 195404251982111001

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT
TERKAIT

11

Anda mungkin juga menyukai