Anda di halaman 1dari 4

KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR ICU

No. Dokumen No Revisi Halaman

034/SPO/YMD/RSAR-PWK/XI/23 0 1/5
Tanggal Terbit Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR
OPERASIONAL
1 November 2023 dr. M Andri Muttaqin
1. Pasien yang dirawat di ruang ICU merupakan pasien
dengan penyakit kritis yang mendapatkan pemantauan
ketat.
2. Kriteria pasien masuk ICU adalah pasien dengan indikasi
medis yang membutuhkan intervensi medis segera,
PENGERTIAN
pengelolaan fungsi sistem organ, dan pemantauan kontinyu.
3. Kriteria pasien keluar ICU adalah pasien yang sudah stabil
dan tidak membutuhkan pemantauan ketat berdasarkan
pertimbangan dari DPJP ruang ICU dan tim medis yang
merawat pasien.
Pasien dengan indikasi medis yang di rawat di ruang ICU
TUJUAN
mendapat pelayanan yang optimal
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1778 tahun 2010
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Intensive
Care Unit (ICU) di Rumah Sakit.
KEBIJAKAN
2. Surat Keputusan Direktur RSU dr. Abdul Radjak Purwakarta
Nomor 2742/SK-DIR/RSAR-PWK/VII/2023 Tentang
Panduan Pelayanan RSU dr. Abdul Radjak Purwakarta
A. Indikasi Pelayanan ICU
1. Pasien yang memerlukan intervensi medis segera
2. Pasien yang memerlukan pengelolaan fungsi sistem
organ tubuh secara terkoordinasi dan berkelanjutan.
PROSEDUR 3. Pasien sakit kritis yang memerlukan pemantauan
kontinyu dan tindakan segera,
B. Asas Prioritas
Setiap dokter dapat memasukkan pasien ke ICU sesuai
dengan indikasi masuk ke ICU yang benar.

KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR ICU


No. Dokumen No Revisi Halaman

034/SPO/YMD/RSAR-PWK/XI/23 0 2/5

C. Indikasi Masuk dan Keluar ICU


1. Pasien yang secara fisiologis tidak stabil dan memerlukan
dokter, perawat, profesi lain yang terkait secara
terkoordinasi dan berkelanjutan, serta memerlukan
perhatian khusus agar dapat dilakukan pengawasan yang
ketat dan terus menerus secara terapi titrasi.
2. Pasien yang mengalami dekompensasi fisiologis sehingga
memerlukan pemantauan ketat dan terus menerus serta
dilakukan intervensi segera untuk mencegah timbulnya
penyulit yang merugikan.
D. Kriteria Masuk ICU
1. Pasien Prioritas 1 (satu)
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil
yang memerlukan terapi intensif dan tertitrasi, seperti
dukungan/ bantuan ventilasi dan alat bantu suportif organ/
sistem yang lain, infus obat-obat vasoaktif kontinyu, obat
PROSEDUR anti aritmia kontinyu, pengobatan kontinyu tertitrasi, dan
lain-lainnya. Contoh pasien kelompok ini antara lain pasca
bedah kardiotorasik, pasien sepsis berat, gangguan
keseimbangan asam basa dan elektrolit yang mengancam
nyawa. Terapi pada pasien prioritas 1 (satu) umumnya
tidak mempunyai batas.
2. Pasien Prioritas 2 (dua)
Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih di
ICU, sebab sangat berisiko bila tidak mendapatkan terapi
intensif segera, misalnya pemantauan intensif
menggunakan pulmonary arterial catheter. Contoh pasien
seperti ini antara lain yang menderita penyakit dasar
jantung-paru, gagal ginjal akut dan berat atau yang telah
mengamami pendarahan major. Terapi pada pasien
prioritas 2 tidak mempunyai batas, karena kondisi
mediknya senantiasa berubah.
KRITERIA PASIEN MASUK KELUAR PASIEN ICU
No. Dokumen No Revisi Halaman

034/SPO/YMD/RSAR-PWK/XI/23 0 3/5
3. Pasien Prioritas 3 (tiga)
Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidak
stabil status kesehatan sebelumnya, penyakit yang
mendasarinya, atau penyakit akutnya, secara sendirian
atau kombinasi. Kemungkinan sembuh dan/atau manfaat
terapi di ICU pada golongan ini sangat kecil. Contoh pasien
ini antara lain pasien dengan keganasan metastatik disertai
penyulit infeksi, pericardial temponade, sumbatan jalan
napas, atau pasien penyakit jantung, penyakit paru
terminal disertai komplikasi penyakit akut berat.
Pengelolaan pada pasien golongan ini hanya untuk
mengatasi kegawatan akutnya saja, dan usaha terapi
mungkin tidak sampai melakukan intubasi atau resusitasi
jantung paru.
4. Pengecualian
Dengan pertimbangan dan mengetahui Dokter Spesialis
Anestesi, indikasi masuk pada beberapa golongan pasien
PROSEDUR
bisa dikecualikan dengan catatan bahwa pasien-pasien
golongan demikian sewaktu waktu harus bisa dikeluarkan
dari ICU agar fasilitas ICU yang terbatas tersebut dapat
dipergunakan untuk pasien prioritas 1,2,3. Pasien yang
tergolong demikian, antara lain :
a. Pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi menolak
terapi tunjangan hidup yang agresif dan hanya demi
”perawatan yang aman” saja. Ini tidak menyingkirkan
pasien dengan perintah ”DNR (Do Not Resuscitate)”.
Sebenarnya pasien-pasien ini mungkin mendapat
manfaat dari alat penunjang canggih yang tersedia di
ICU untuk meningkatkan kemungkinan survivalnya.
b. Pasien dalam keadaan vegeratif permanen.
c. Pasien yang telah dipastikan mengalami mati batang
otak. Pasien-pasien seperti itu dapat dimasukkan ke ICU
untuk menunjang fungsi organ hanya untuk kepentingan
donor organ.
KRITERIA PASIEN MASUK KELUAR PASIEN ICU
No. Dokumen No Revisi Halaman

034/SPO/YMD/RSAR-PWK/XI/23 0 4/5
E. Kriteria Keluar
Prioritas pasien dipindahkan dari ICU berdasarkan
pertimbangan medis oleh Dokter Spesialis Anestesi dan tim
medis yang merawat pasien.
F. Alur Pelayanan ICU
1. Pasien IGD
a. Dokter jaga IGD melakukan pemeriksaan fisik dan
penunjang pada pasien dengan kondisi :
1) Prioritasi I : AMI & Angina Pectoris, Aritmia Cordis,
Gagal Nafas, Gagal Sirkulasi, Drug Over Dose.
2) Prioritas II : Monitoring ketat karena terancam salah
satu organ.
3) Prioritas III : Penyakit kronis tidak stabil.
b. Dokter jaga IGD mengkonsultasikan pasien ke Dokter
Spesialis Anestesi dan tim medis terkait
c. Dilakukan penilaian layak transfer ke ruangan ICU
d. Pemindahan pasien ke ruangan ICU.
2. Pasien Rawat Inap
a. DPJP terkait atau Dokter ruangan melakukan
pemeriksaan pasien dengan kondisi :
1) Prioritasi I : AMI & Angina Pectoris, Aritmia Cordis,
Gagal Nafas, Gagal Sirkulasi, Drug Over Dose.
2) Prioritas II : Monitoring ketat karena terancam salah
satu organ.
3) Prioritas III : Penyakit kronis tidak stabil.
b. DPJP atau Dokter ruangan mengkonsultasikan pasien
ke Dokter Spesialis Anestesi.
c. Pemindahan pasien ke ruangan ICU
1. Unit ICU
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit IGD

Anda mungkin juga menyukai