MATA KULIAH
Manajemen Kebijakan Kesehatan
POKOK BAHASAN
Kebijakan Desentralisasi Kesehatan
Sesi 6
PB: Kebijakan Desentralisasi pada Tatakelola Bidang Kesehatan
SPB 6.1: Pengertian Governance
SPB 6.2: Implikasi PP No 2/2016 dalam tatakelola bidang kesehatan
SPB 6.3: Standar Pelayanan Minimum Bidang Kesehatan
Sesi-5 (100 menit)
A. PAPARAN
• Pengertian Desentralisasi
• Pembagian Urusan Pusat dan Daerah
• Politik dan Kebijakan Anggaran Kesehatan
B. TUGAS BACA
• PP No 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
• PMK No 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
• PMK No 4 tahun 2018 tentang Kewajiban RS dan kewajiban Pasien
PB-4: KEBIJAKAN DESENTRALISASI SEKTOR KESEHATAN
PENGERTIAN DESENTRALISASI
• Desentralisasi adalah Penyerahan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah
Pusat kepada Daerah berdasarkan Asas Otonomi.
• Dekonsentrasi adalah Pelimpahan sebagian Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat kepada gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat, kepada instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepada
gubernur dan bupati/wali kota sebagai penanggung jawab urusan pemerintahan
umum.
• Instansi Vertikal adalah perangkat kementerian dan/atau lembaga pemerintah
nonkementerian yang mengurus Urusan Pemerintahan yang tidak diserahkan kepada daerah
otonom dalam wilayah tertentu dalam rangka Dekonsentrasi.
• Tugas Pembantuan adalah Penugasan dari Pemerintah Pusat kepada daerah
otonom untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah provinsi kepada
Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah provinsi.
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN
DESENTRALISASI DI INDONESIA
UU 22/1999 PP 25/2000
• Tingkat Pemerintahan: Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
• Pembagian Fungsi: Pusat (11). Provinsi (5), sisanya Kab/Kota
• Periode 2000 – 2007 tidak jelas PERAN antar level
PemerintahMASALAH:
Duplikasi program yang berpotensi menyebabkan inefisiensi
penggunaan dana publik/negara
Kebijakan daerah bertentangan dengan kebijakan pusat
Pedoman teknis Pemerintah Pusat tidak diikuti oleh daerah
Pengembalian dana pusat karena kegiatan tidak terealisasikan
UU 32/2004 PP 38/2007
• Kejelasan Peran: Mengatur pembagian urusan Pemerintah Pusat, Provinsi
dan Kabupaten/Kota
• Daerah mempunyai OTONOMI untuk mengatur daerah dengan penguasaan
atas DANA DAERAH Daerah memiliki prioritas belanja anggaran sesuai
KEBUTUHAN dan POTENSI SUMBER DAYA
• Masalah:
1. Tidak Semua Pemerintah Daerah memberikan perhatian besar terhadap
sektor kesehatan (kecuali terbatas pada pengobatan gratis)
2. Politik di daerah (otonomi) mengakibatkan manajemen kesehatan di daerah
kacau (struktur lembaga, kepala dinas dan dir RSD, distribusi nakes, retribusi
dana, kebijakan daerah) tergantung kepemimpinan daerah
3. Pemerintah Pusat tidak maksimal mengelola kesehatan secara desentralisasi
Kebijakan desentralisasi di sektor kesehatan merupakan masalah teknis yang rumit, diperburuk dengan aspek politik daerah,
psikologis, dan problem penyaluran dana pusat.
Masalah teknis: Aspek pembiayaan, Aspek sumber daya manusia, Aspek kewenangan, Aspek Informatika
UU 23/2014 PP No 18/2016
• Di dalam pembagian urusan antara Pusat dan Daerah, diatur juga
berdasarkan pengelompokan urusan Pemerintahan sesuai:
1) Wewenang (kekuasaan)
• Urusan Pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan
konkuren, dan urusan pemerintahan umum.
• Urusan Pemerintahan Wajib adalah Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh
semua Daerah.
• Urusan Pemerintahan Pilihan adalah Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan
oleh Daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki Daerah
2) Fungsi
• Regulasi
• Pembiayaan
• Pelayanan
Pemegang Kekuasaan
PUSAT
REPUBLIC INDOhfESIA KERFEHTERIAM DALAM NEGERI
Sepenuboya menjadi
keweaaxlgan diba@ anora kewenamgan Presiden
Pe¥oex•iIstaIs Pusat
Peoserintah Pusat &
sbg hepala pemerintahan
SEDIAAN FARMASI,
ALKES, &
PEMBERDAYAAN
B. TUGAS BACA
• UU N0 6/2014 Desa
• Permendes No 7/2021 ttg prioritas penggunaan dana desa 2022
PENGERTIAN TATAKELOLA
1) Tatakelola pemerintah yang baik didukung 8
komponen: akuntabel, transparan, responsif,
inklusif & merata, efektif & efisien, mengikuti
aturan hukum, partisipatif dan berorientasi pada
konsensus(UNDP,1997)
2) “the system through which society organizes and
manages the affairs of diverse sectors and partners
in order to achieve its goals” (WHO)
odministrotion
committees
boord obi
ethics’
deoision
re
sponsibi
litf
z
Implikasi UU No. 23 / 2014 dan PP No. 18/2016
dalam Tata Kelola Sektor Kesehatan-1
1. Terhadap Hubungan Pusat, Propinsi, dan Kab/Kota
• Mempengaruhi Sistem Kesehatan Daerah
• Mempengaruhi Rencana Strategis: sejak dari misi sampai program
• Ps 68 UU No. 23/14: tidak melaksanakan program strategis nasional
sanksi administratif
• Ps 73 UU No. 23/14: tidak memberikan laporan penyelenggaraan pemda
sanksi administratif
• Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat: Ps 91 UU No. 23/14
• Ayat 3 (a): membatalkan perda kab/kota dan perbup/perwal
24
Implikasi UU No. 23 / 2014 dan PP No. 18/2016
dalam Tata Kelola Sektor Kesehatan-2
2. Terhadap RS:
• Pasal 209 UU No. 23 Tahun 2014: tak ada lagi nomenklatur RS
• Pasal 21 (Provinsi) & Pasal 43 (Kab/Kota) PP No. 18 Tahun 2016 : RS sbg UPT
Dinas Kesehatan
BPJS adalah Lembaga Non Kesehatan yang diawasi OJK; dibentuk berdasarkan
UU, sedangkan Dinas Kesehatan tidak memiliki kewenangan. Jika RS Daerah
adalah UPT Dinas Kesehatan lalu apa akibatnya bagi RS yang
notabene mendapatkan dana masuk dari pasien?
Good Governance: “the system through which society organizes and manages
the affairs of diverse sectors and partners in order to achieve its goals” (WHO)
Peran sebagai penerima
manfaat (1), prinsip
Peran sesuai Pemerintah Masyarakat parstisipatori dalam Masyarakat
fungsi regulasi, good governance juga memanfaatkan
Dalam mungkin sebagai layanan RSD, juga
pembiayaan dan Konteks penyedia layanan (2) berkontribusi pada
pelayanan (Pusat Rumahsakit dan penyedia dana (3) pendanaan mll
skema asuransi
& Daerah) sosial/kesehatan
-Regulasi dibuat oleh dan pajak
Pusat, dan dilaksanakan
oleh Dinkes: Memberi
ijin pendirian RS
-Mengalokasikan dana
Dunia Usaha
untuk Nakes, dan Ada 2 klp DU: RSD sebagai Penyedia
farmalkes 1) BU Milik Pemerintah (BLU-D) dana (BLUD)
-Memberikan layanan 2) BU Swasta Dan penyedia layanan
AB@OLUT
XONKUREN
WAJIB PILIHAN
@PM
Sumber: Kemendagri (2015)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PP No 2 tahun 2018 ttg Standar Pelayanan Minimal
• Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara.
• Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar
yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara
secara minimal.
• SPM ditetapkan dan diterapkan berdasarkan prinsip kesesuaian kewenangan, ketersediaan,
keterjangkauan, kesinambungan, keterukuran, dan ketepatan sasaran.
• Urusan Pemerintahan Konkuren Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar terdiri atas:
a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. pekerjaan umum dan penataan ruang;
d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
e. ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat;
f. sosial.
Pasal 2
(1) SPM Kesehatan terdiri atas SPM Kesehatan Daerah Provinsi dan
SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota.