Anda di halaman 1dari 21

Diskusi kasus Manajemen ASN,

WoG dan Pelayanan Publik

Kelompok B Golongan 2
Latsar CPNS Bapelkes Cikarang 2021
I. Manajemen ASN
Diskusi Manajemen ASN :
1. ASN yang dapat mengelola Bangsa Indonesia dengan segala potensi yang
dimilikinya adalah ASN yang memiliki sikap professional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. ASN tersebut juga diharapkan memiliki sikap unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Sehingga ASN dapat mendukung birokrasi efisien,
berkualitas, transparan dan akuntabel terutama prospek bidang investasi di
Indonesia.
2. Kondisi ASN saat ini belum optimal dalam menunjang pembangunan, dibuktikan
dengan masih rendahnya kinerja pelayanan birokrasi dan masih tingginya angka
korupsi di Indonesia. Alhasil daya saing Indonesia dalam Global
Competetitiveness Rank (turun 5 peringkat menjadi ranking 50 dari 141 negara
(World Economic Forum, 2019).
Penyebabnya:
• Faktor International:
– Regulasi perizinan investasi di Indonesia yang terlalu rumit dan institusi pemerintah
yang belum terlalu ramah Investasi.
– Laporan bank dunia menunjukkan bahwa efektivitas pemerintahan (Government
Effectiveness) Indonesia masih sangat rendah, dengan nilai indeks di tahun 2017
adalah 0,01 (skala -2,5 sampai 2,5).
– Indeks persepsi korupsi (The Corruption Perceptions Index) di Indonesia masih rendah
dg nilai indeks 38 dari nilai indeks bersih korupsi 100 dan berada pd ranking 89 dari 180
negara (Tranparancy International, 2018).
• Faktor Nasional:
– Pelayanan kepada masyarakat yg kurang baik, politisasi birokrasi yg terjadi semenjak
era desentralisasi dan otonomi daerah, yg dapat mengancam keutuhan dan persatuan
bangsa.
Kesimpulan:
- Birokrasi Indonesia belum professional untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya
dengan baik.
Konsep Sistem Merit dalam pengelolaan ASN

1. Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yg berdasarkan pd kualifikasi,


kompetensi & kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang,
politik, ras dan warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur atau
kondisi kecacatan (Modul Manajemen ASN, 2021).
2. Contoh implementasi sistem merit
1. Penyusunan dan penetapan kebutuhan tenaga perawat di RSCM (Open Recruitment)
2. Penilaian kinerja: IKI (Indeks Kinerja Individu) dan IKU (Indeks Kinerja Unit)
3. Pengembangan kompetensi: ikut serta aktif dalam pelatihan dan seminar yg diadakan secara
berkala di RSCM
4. Promosi: secara berkala dengan system kenaikan PK I,II,III,IV dll,
5. Mutasi,
6. Penghargaan
• Seleksi Administrasi
• Seleksi Psikotes
• Seleksi Ujian tulis mengenai Kesehatan
Penyusunan • Seleksi Wawancara
• Seleksi MCU (Medical Check Up): pemeriksaan Kesehatan
dan penetapan fisik, Rontgen, Pemeriksaan Lab

kebutuhan • Lulus dan mengikuti NTC (Nursing training center ) + 2 bulan


• Ditempatkan di ruangan sesuai dengan kebutuhan pegawai
tenaga perawat dan kompetensi pegawai

di RSCM
(Open
Recruitment)
Penilaian kinerja: IKI (Indeks Kinerja
Individu) dan IKU (Indeks Kinerja Unit)
• Penilaian presensi kehadiran pegawai
• Kompetensi Target capaian Tindakan
minimal 1000 Tindakan/ bulan (EHR)
• Hasil kinerja utama
• kuantitas, kualitas
• Perilaku Kerja
• keberadaan, inisiatif, kehandalan,
kepatuhan, kerjasama, sikap perilaku
• penunjang
• kegiatan penunjang profesi.
Pengembangan
kompetensi

• Pelatihan yang diadakan oleh


RSCM secara berkala: BHD,
APAR, Pelatihan kamar bedah,
Manajemen BHD dasar, BHD
lanjut dll
Penghargaan
• Kedudukan dan peran ASN: Pegawai ASN
berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
Instansi Pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pada
Identifikasi bentuk kasus: ada penerimaan gratifikasi dari alat medik yang
masuk ke instansi RS.
pelanggaran • Hak ASN: GAJI. Pada kasus: Pemotongan Gaji tanpa
adanya kejelasan alasan pemotongan dan
kedudukan, pemberitahuan terlebih dahulu
peran, hak dan • Kewajiban ASN: bersedia ditempatkan di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada
kewajiban serta kasus: ada PNS yang menolak untuk ditempatkan
kebagian Gedung kiara (menangani covid)
kode etik... • Fungsi kode etik: Sebagai pedoman, panduan birokrasi
publik/aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas dan
kewenangan agar tindakannya dinilai baik. Pada kasus: ada
pegawai yang sering tidak masuk kerja tanpa
keterangan.
II. WoG
• Permasalahan yang masih sering kita jumpai dalam
penyelenggaraan pemerintahan (birokrasi) hingga saat ini
adalah :
1. Ketidakmerataan tupoksi antara di SKP (Sasaran
Kinerja Pegawai) dengan kenyataannya.
2. Koordinasi yang belum optimal serta rendahnya
partisipasi penjab ruangan untuk barang inventarisasi
aset di lapangan dengan di laporan SIMAK BMN,
sehingga proses identifikasi dan pelaporan berjalan
lama.
Video mengenai WoG Di Instansi Pemerintah
• Link video : https://www.youtube.com/watch?
v=sAJfW4BPGMk
Review dari video WoG
A.Lembaga atau instansi yang terlibat :
kementerian keuangan (direktorat jenderal pajak, direktorat jenderal bea
cukai, direktorat jenderal anggaran, direktorat jenderal perbendaharaan)

B.Bentuk hubungan antar lembaga atau instansi :


Menggali potensi perpajakan sektor pertambangan

C.Jenis dan pola pelayanannya :


Penyetoran laporan dengan Modul Penerimaan Negara Generasi ke-3
(MPN G3)
D.Produk pelayanan serta unggulannya :
dirjen bea cukai menggali potensi perpajakan sektor pertambangan yang
memiliki cakupan wilayah yang luas

E.Penilaian terhadap penerapan WoG :


1. Informasi 1 pintu yang dimiliki dirjen bea cukai dibutuhkan dirjen pajak
untuk menggali penerimaan lebih besar dari sektor pertambangan
2. Pelayanan publik : masyarakat lebih mudah dalam melakukan
penyetoran penerimaan tidak melalui jalur perbankan tapi bisa non perbankan
(aplikasi e-commerce)

F.Saran untuk perbaikan :


Perlunya sosialisasi secara masif di media massa atau online agar bisa
diterapkan secara merata ke seluruh lapisan masyarakat
III. Pelayanan Publik
• Bagaimana kualitas pelayanan publik di instansi saya :
• jika masih ada yang perlu di tingkatkan, gagasan saya
adalah sebagai berikut :


Pelayanan Publik
• Video mengenai pelayanan publik
• link : https://www.youtube.com/watch?v=gYf3QaVsh6A
Ulasan terkait video pelayanan publik

A.Jenis permasalahan :
• masalah Pelayanan Publik terkait Dana Desa
maladministrasi Pelayanan publik di desa.

B.Dana Desa
• Dana Desa adalah dana APBN yang diperuntukkan bagi
Desa yang ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan
diprioritaskan untuk pelaksanaan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa.
C.Tujuan
• Meningkatkan pelayanan publik di desa
• Mengentaskan kemiskinan
• Memajukan perekonomian desa
• Mengatasi kesenjangan pembangunan antardesa
• Memperkuat masyarakat desa sebagai subjek
pembangunan
Berikut masterplan pembangunan desa melalui dana APBN
D.Masalah :
Maladministrasi dalam program dana desa
1.SDM Kurang kompeten dalam merencanakan, mengelola dan
mempertanggungjawbkan dan desa
2.Program prioritas yang ditetapkan tidak sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
3.Sinergi program desa, kecamatan dan kabupaten kurang
maksimal
4.Pendamping desa tidak menjalankan tugas dengan efektif
(mendampingi pengelolaan)
• E.Dampak
1.Korupsi, penyelewengan dana desa
2.Program tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3.Masih banyaknya desa yang tertinggal dan miskin
4.Kesenjangan antardesa terlihat jelas
5.Perekonomian desa melambat
6.Pelayanan public di desa menurun
F.Ide
1.Pelatihan terhadap aparatur desa untuk proses pengelolaan dana
desa
2.Pengawasan perlu diperketat. Pengawasan bisa dilakukan oleh
tim dari kecamatan, kabupaten dan ombudsman langsung
3.Penerapan Hukum harus tegas terhadap penyelewengan dana
desa. Seperti pencopotan jabatan.
4.SDM Aparatur desa harus kompeten dan kualifikasi Pendidikan
yang baik. Aparatur desa bisa berasal dari desa manapun.

Anda mungkin juga menyukai