Anda di halaman 1dari 39

HUBUNGAN PEMERINTAH

DAERAH, KECAMATAN
DAN DESA

Bagian Pemerintahan Setda Kab. Lamongan


DASAR HUKUM
UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa
FILOSOFI PEMERINTAHAN
DAERAH
Terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran
serta masyarakat
Peningkatan daya saing daerah dengan
memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan,
keadilan dan kekhasan suatu daerah dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia
7 ELEMEN DASAR
PEMERINTAHAN DAERAH
Urusan pemerintahan
Kelembagaan
Personil
Keuangan daerah
Perwakilan
Pelayanan publik
Pengawasan
STATUS KAB/KOTA
2. Wilayah administratif
yang menjadi wilayah kerja
Status bagi Bupati/Walikota dalam
Kab/Kota menyelenggarakan urusan
pemerintahan umum di
wilayah daerah Kab/Kota
(Pasal 4)
Instansi Vertikal APBN

1. Sebagai daerah
otonom yang
melaksanakan urusan
konkuren yang menjadi
kewenangannya CAMAT

SKPD Kab/Kota APBD (Pasal 25)


URUSAN PEMERINTAHAN
(UU 23/2014)
URUSAN PEMERINTAHAN adalah kekuasaan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh
Kementerian Negara dan Penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk
melindungi, melayani, memberdayakan dan menyejahterakan
masyarakat.

Urusan Pemerintahan terdiri atas Urusan Pemerintahan Absolut, Urusan


Pemerintahan Konkuren, dan Urusan Pemerintahan Umum.
Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan Umum
Absolut adalah Urusan Konkuren adalah Urusan
adalah Urusan Pemerintahan
Pemerintahan yang Pemerintahan yang dibagi
yang menjadi kewenangan
sepenuhnya menjadi antara Pemerintah Pusat dan
Presiden sebagai kepala
kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi dan Daerah
pemerintahan
Pusat Kab/Kota
KLASIFIKASI URUSAN PEMERINTAHAN

URUSAN PEMERINTAHAN

PEMERINTAHAN
ABSOLUT KONKUREN UMUM

1. Politik Luar Negeri 1. Pembinaan Wawasan


2. Pertahanan Kebangsaan;
2. Pembinaan Persatuan &
3. Keamanan WAJIB PILIHAN Kesatuan Bangsa;
4. Yustisi 3. Pembinaan Kerukunan Antar
5. Moneter & Fiskal SARA;
Nasional 4. Penanganan Konflik Sosial;
6. Agama 5. Koordinasi Tugas Antar
NON
PELAYANAN Instansi Yang Ada di Daerah;
PELAYANAN
DASAR
DASAR 6. Pengembangan Demokrasi;
7. Pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Yang Bukan
Kewenangan Daerah / Tidak
Dilaksanakan Instansi
Vertikal;
PEMBAGIAN URUSAN KONKUREN
WAJIB
PILIHAN
PELAYANAN DASAR NON PELAYANAN DASAR

1. Pelayanan Dasar 1. Tenaga Kerja 1. Kelautan &


2. Pemberdayaan Perempuan & Perikanan
2. Kesehatan Perlindungan Anak
3. Pekerjaan Umum & 2. Pariwisata
3. Pangan
Tata Ruang 3. Pertanian
4. Pertanahan
4. Perumahan Rakyat 5. Lingkungan Hidup 4. Kehutanan
& Kawasan 6. Administrasi Kependudukan & Catatan 5. Energi & Sumber
Permukiman Sipil Daya Mineral
5. Ketentraman, 7. Pemberdayaan Masyarakat & Desa 6. Perdagangan
8. Pengendalian Penduduk & Keluarga 7. Perindustrian
Ketertiban Umum, Berencana
& Perlindungan 8. Transmigrasi
9. Perhubungan
Masyarakat 10. Komunikasi & Informatika
6. Sosial 11. Koperasi, Usaha Kecil & Menengah
12. Penanaman Modal
13. Kepemudaan & Olahraga 32
14. Statistik URUSAN
15. Persandian
16. Kebudayaan
17. Perpustakaan
18. Kearsipan
UU 32/2004 VS UU 23/2014
UU 32 / 2004 jo. PP 38 / 2007 UU 23 / 2014

1. Urusan terdiri atas : Absolut 1. Urusan terdiri atas : urusan


dan Konkuren absolut, urusan konkuren dan
urusan pemerintahan umum

2. Pembagian urusan antar 2. Pembagian urusan diatur


tingkatan pemerintahan dalam lampiran UU
diatur dalam PP
3. Sistematika pengaturan 3. Sistematika pengaturan
penyelenggaraan urusan penyelenggaraan urusan
dijabarkan secara rinci merupakan substansi yang di
sampai dengan rumusan dalamnya sudah termasuk
unsur manajemen dan fungsi unsur manajemen dan fungsi
manajemen manajemen, kecuali
ketentuan khusus
UU 32/2004 VS UU 23/2014
UU 32 / 2004 jo. PP 38 / 2007 UU 23 / 2014

Kab/Kota : menyiapkan cangkir


Pusat : menyiapkan cangkir Kab/Kota : menyiapkan air panas
Provinsi : menyiapkan air panas Kab/Kota : menyiapkan kopi & gula
Kab/Kota : menyiapkan kopi & gula Pusat : buat panduan membuat
kopi
Provinsi : awasi kab/kota dlm
proses & hasil membuat
kopi
KONSEKUENSI PERUBAHAN

1. Kewenangan yang dimiliki oleh Kab/Kota


2. Tugas pokok & fungsi
3. Peraturan Daerah tentang urusan pemerintahan
4. Kelembagaan / struktur organisasi
5. Personil
6. Pendanaan
7. Sarana & prasarana
8. Dokumen
KEWAJIBAN PEMERINTAH DAERAH
Dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan, maka pemerintah daerah :
1.Melaksanakan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi dasar pelaksanaan
otonomi daerah yang terdiri atas urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan
pilihan; (pasal 9 dan 11)
2.Melaksanakan pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan yang diprioritaskan oleh setiap
Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota bersama Kementerian atau lembaga
pemerintah Non Kementerian; (pasal 24)
3.Melaksanakan serah terima personil, pendanaan, sarana & prasarana, serta dokumen
sebagai akibat pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat, Daerah
Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota yang diatur berdasarkan UU 23/2014 paling
lambat 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan; (pasal 404)
KECAMATAN SEBAGAI PERANGKAT
DAERAH KAB/KOTA
Perangkat Daerah Kab/Kota terdiri atas :
Sekretariat daerah
Sekretariat DPRD
Inspektorat
Dinas
Badan, dan
KECAMATAN
(Ps. 209 ayat 2 UU 23/2014)
TUJUAN DIBENTUKNYA
KECAMATAN
Daerah Kab/Kota membentuk Kecamatan dalam
rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan, pelayanan publik, dan
pemberdayaan masyarakat Desa/Kelurahan.
(Ps. 221 ayat 1 UU 23/2014)
TUGAS CAMAT
Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat 6;
Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman
dan ketertiban umum;
Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda
dan Perkada;
Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana
pelayanan umum;
Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di
Kecamatan
TUGAS CAMAT
Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa
dan/atau Kelurahan;
Melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah Kabupaten/Kota yang tidak dilaksanakan
oleh unit kerja Perangkat Daerah Kabupaten/Kota yang ada di
Kecamatan; dan
Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. (Ps. 225 ayat 1 UU 23/2014)
Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 225 ayat 1, Camat mendapatkan pelimpahan sebagian
kewenangan Bupati/Walikota untuk melaksanakan sebagian
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
Kabupaten/Kota. (Ps. 226 ayat 1 UU 23/2014)
KEWENANGAN/URUSAN PROVINSI/KAB/KOTA KE
DESA
(PASAL 20 UU NO. 23 TAHUN 2014)

Penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi


kewenangan Daerah provinsi dilakukan dengan cara:
diselenggarakan sendiri oleh provinsi; menugasi
kabupaten/kota berdasarkan asas Tugas Pembantuan; atau
menugasi Desa.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi
kewenangan Daerah kabupaten/kota dilakukan dengan cara:
diselenggarakan sendiri oleh kabupaten/kota; atau dapat
ditugaskan sebagian pelaksanaannya kepada Desa.
PENUGASAN PEMERINTAH KAB/KOTA
KEPADA DESA
(Pasal 372 UU No 23 tahun 2014)

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan


Pemerintah Daerah Kab/Kota dapat menugaskan
sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangannya kepada Desa. (ayat 1)
Pendanaan untuk melaksanakan Urusan
Pemerintahan yang ditugaskan kepada Desa oleh
Pemerintah Daerah Kab/Kota dibebankan kepada
APBD Kab/Kota. (ayat 4)
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
(Penjabaran Lebih Lanjut Pasal 12 ayat 2 huruf g dalam Lampiran UU No.23/2014)

NO SUB PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH


URUSAN KAB/KOTA
1 2 3 4 5
1. Penataan a. Pembentukan Desa di Penetapan susunan Penyelenggara
Desa kawasan yang bersifat kelembagaan, an penataan
khusus dan strategis bagi pengisian jabatan, Desa.
kepentingan nasional. dan masa jabatan
b. Penerbitan kode Desa kepala desa adat
berdasarkan nomor berdasarkan hukum
registrasi dari Gubernur adat.
sebagai Wakil Pemerintah
Pusat.
2. Kerja Sama Fasilitasi kerja sama antar- Fasilitasi kerja sama Fasilitasi kerja
Desa Desa dari Daerah provinsi yang antar-Desa dari sama antar-
berbeda. Daerah kab/ kota Desa dalam 1
yang berbeda dalam (satu) Daerah
1 (satu) Daerah kab/ kota.
provinsi.
...Lanjutan
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
(Penjabaran Lebih Lanjut Pasal 12 ayat 2 huruf g dalam Lampiran UU No.23/2014)

NO SUB URUSAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAERAH KAB/KOTA


PUSAT

1 2 3 4 5
3. Administrasi ---- ---- Pembinaan dan pengawas-
Pemerintahan an penyelenggaraan adm
Desa pemerintahan Desa.
4. Lembaga Pemberdayaa Pemberdayaan a. Pemberdayaan lembaga
Kemasyarakat lembaga ke- lembaga kemasya- kemasyarakatan yang
an, Lembaga masyarakatan rakatan yang bergerak bergerak di bidang
Adat, dan yang bergerak di bidang pemberdaya- pemberdayaan Desa dan
Masyarakat di bidang pem- an Desa dan lembaga lembaga adat tingkat
Hukum berdayaan Desa adat tingkat Daerah Daerah kab/kota dan
Adat tingkat provinsi serta pember- pemberdayaan masy
nasional. dayaan masy hukum hukum adat yang masy
adat yang masy pelakunya hukum adat
pelakunya hukum adat yang sama dalam
yang sama berada di Daerah kab/kota.
lintas Daerah b. Pemberdayaan lembaga
kab/kota. kemasyarakatan dan
lembaga adat tingkat
Desa.
KEWENANGAN DESA (UU No.6/2014)
Pasal 19
kewenangan berdasarkan hak asal usul;
kewenangan lokal berskala Desa;
kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah provinsi, atau
Pemerintah Daerah kabupaten/kota; dan
kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah provinsi,
atau Pemerintah Daerah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 20 - 22
Pelaksanaan kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal
berskala Desa diatur dan diurus oleh Desa.
Pelaksanaan kewenangan yang ditugaskan dan pelaksanaan kewenangan tugas lain
dari Pemerintah, Pemerintah Daerah provinsi, atau Pemerintah Daerah
kabupaten/kota diurus oleh Desa.
Penugasan dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah kepada Desa meliputi
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
Penugasan dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah disertai biaya.
RUANG LINGKUP PENGELOLAAN DESA
(Materi Muatan Pasal 2, Pasal 3 dan Penjelasan Umum UU No.6/2014)

2. Pelaksanaan 3. Pembinaan 4. Pemberdayaan


1. Penyelenggaraan Pembangunan Kemasyarakatan Masyarakat
Pemerintahan Desa
Pembangunan Lembaga
Kedudukan dan Kemasyarakatan Pendampingan
Desa
Jenis Desa Desa
Pembangunan
Penataan Desa Kawasan Lembaga Adat Desa
Perdesaan

Kewenangan Desa BUM Desa

Penyelenggaraan Kerjasama Desa


Pemerintahan Desa

Hak dan kewajiban


Desa dan
Masyarakat Desa

Peraturan Desa

Keuangan dan Asset


Desa

Pembinaan dan
Pengawasan
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

PEMERINTAH
BINWAS Secara Nas.
Pembinaan Pengawasan koordinasikan
Mendagri

Mendagri K/L

Binwas Umum Binwas Teknis

Provinsi

Gubernur sbg wakil Pem. Binwas umum & teknis


(PP 19/2010 & PP 23/2011
Kab/Kota
Pemerintah, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah
kabupaten/kota wajib membina dan mengawasi penyelenggaraan
Pemerintahan Desa.
Pemerintah, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah
kabupaten/kota dapat mendelegasikan pembinaan dan pengawasan
kepada perangkat daerah.
Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan dengan pendampingan
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan Bangdes dan
kawasan perdesaan.
Memberikan pedoman dan standar pelaksanaan.
Memberikan pedoman dukungan pendanaan dari Pemerintah,
Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah
kabupaten/kota.
Memberikan penghargaan, pembimbingan dan pembinaan kepda
Lemasdes.
Memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan
partisipatif.
Melakukan Diklat tertentu kpd aparat Pemdes dan BPD.
Menyusun juknis BUMDES
BINWAS OLEH PROVINSI DAN KAB/KOTA
(Pasal 114 & Pasal 115 UU No.6/2014)

Pasal 114 & Pasal 115 UU No.6/2014


Pemerintah, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah
kabupaten/kota wajib membina dan mengawasi penyelenggaraan
Pemerintahan Desa.
Pemerintah, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah
kabupaten/kota dapat mendelegasikan pembinaan dan pengawasan
kepada perangkat daerah.

Pasal 225 (1) UU No.23/2014


Camat mempunyai tugas membina dan mengawasi penyelenggaraan
kegiatan Desa/Kelurahan, serta mengkoordinasikan pemberdayaan
masyarakat.
Pemerintah desa bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui
camat terhadap tugas yang diserahkan kepadanya.
SINERGI DALAM PENATAAN DESA

Pasal 7 UU No.6/2014
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota dapat melakukan penataan Desa berdasarkan
hasil evaluasi tingkat perkembangan Pemerintahan Desa sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penataan Desa meliputi pembentukan, penghapusan,
penggabungan, perubahan status, dan penetapan Desa.

Pasal 9 dan Pasal 13 UU No.6/2014


Pemerintah dapat menghapus Desa karena bencana alam dan/atau
kepentingan program nasional yang strategis. Disamping itu,
Pemerintah dapat memprakarsai pembentukan Desa di kawasan yang
bersifat khusus dan strategis bagi kepentingan nasional.

Pasal 371 UU No.23/2014


Dalam Daerah kabupaten/kota dapat dibentuk Desa.
Desa mempunyai kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai Desa.
SINERGI DALAM PEMBIAYAAN DESA

Pasal 285 ayat 2 dan Pasal 294 ayat 3 UU No.23/2014


Dana Desa sebagai pendapatan daerah yang bersumber dari transfer
Pemerintah Pusat dimanfaatkan untuk mendanai penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pembinaan
kemasyarakatan, serta pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan
kewenangan dan kebutuhan Desa sesuai dengan ketentuan undang-
undang mengenai Desa.

Pasal 372 UU No.23/2014


Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat menugaskan
sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangannya
kepada Desa, dengan pengaturan untuk pendanaan urusan
Pemerintahan yang ditugaskan oleh Pemerintah Pusat dibebankan
kepada APBN, sedangkan urusan Pemerintahan yang ditugaskan oleh
Pemerintah Provinsi/Kab/Kota dibebankan kepada APBD
Provinsi/Kab/Kota.
HUBUNGAN CAMAT DAN
PEMERINTAHAN DESA
Camat melakukan fasilitasi, penetapan, pembinaan,
pengawasan, rekomendasi, evaluasi terhadap
Pemerintahan Desa
HUBUNGAN CAMAT DAN
PEMERINTAHAN DESA
Camat memberikan rekomendasi mengenai perangkat
desa yg akan diangkat oleh Kepala Desa (UU 6/2014 Ps.
49 ayat 2)
Camat memberikan rekomendasi pemberhentian perangkat
desa (UU 6/2014 Ps. 53 ayat 3)
Camat melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan dana
desa (Perbub Lamongan No.4 Tahun 2016 Ps. 9 ayat 3, Ps
10 ayat 3, Ps. 24 ayat 4, 5 dan 6)
HUBUNGAN CAMAT DAN
PEMERINTAHAN DESA
Camat melakukan pengawasan dana desa (Perbup
Lamongan No.4 Tahun 2016 Ps. 32 ayat 2, Ps. 51 ayat 2)
Camat merekomendasi laporan penggunaan dana desa
tiap semester (Perbup Lamongan No.4 Tahun 2016 Ps. 33)
Camat merekomendasi surat permohonan penyaluran
dana desa (Perbup Lamongan No.4 Tahun 2016 Ps. 15
ayat 3 huruf a & b, Ps. 15 ayat 4 huruf a & b)
HUBUNGAN CAMAT DAN
PEMERINTAHAN DESA
Camat melakukan pengawasan pengelolaan keuangan desa (Perbup
Lamongan No.22 Tahun 2015 Ps. 42 ayat 1)
Camat melakukan rekomendasi & evaluasi Rancangan Peraturan
Desa tentang APBDesa (Perbup Lamongan No.22 Tahun 2015 Ps. 21
ayat 1, Ps. 23 ayat 1)
Camat melakukan rekomendasi terhadap laporan
pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa (Perbup
Lamongan No.22 Tahun 2015 Ps. 40)
Camat melakukan pengawasan terhadap pengadaan barang/jasa di
desa (Perbup Lamongan No.19 Tahun 2015 Ps. 16 ayat 3)
HUBUNGAN CAMAT DAN
PEMERINTAHAN DESA
Camat melakukan rekomendasi laporan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa (Perda Lamongan No.3 Tahun 2015
Ps. 30 ayat 1, Ps. 31 ayat 1)
Camat melakukan rekomendasi terhadap penjabat kepala
Desa persiapan (Perda Lamongan No.3 Tahun 2015 Ps. 9
ayat 5)
Camat melakukan rekomendasi perkembangan
pelaksanaan desa persiapan (Perda Lamongan No.3
Tahun 2015 Ps. 10 ayat 1)
HUBUNGAN CAMAT DAN
PEMERINTAHAN DESA
Camat melakukan rekomendasi perencanaan biaya pemilihan
Kepala Desa (Perda Lamongan No.3 Tahun 2015 Ps. 40 ayat
1)
Camat melakukan rekomendasi terhadap pembentukan Panitia
Pemilihan Kepala Desa (Perda Lamongan No.3 Tahun 2015
Ps. 40 ayat 2)
Camat memberikan rekomendasi terhadap pengajuan
anggaran Pemilihan Kepala Desa (Perda Lamongan No.3
Tahun 2015 Ps. 40 ayat 4)
HUBUNGAN CAMAT DAN
PEMERINTAHAN DESA
Camat memberikan rekomendasi terhadap proses pemberhentian
Kepala Desa (Perda Lamongan No.3 Tahun 2015 Ps. 59 ayat 3)
Camat memberi rekomendasi terhadap proses pengangkatan
Perangkat Desa (Perda Lamongan No.3 Tahun 2015 Ps. 76 ayat 3)
Camat memberikan rekomendasi mengenai calon perangkat desa
(Perda Lamongan No.3 Tahun 2015 Ps. 78 huruf b s/d d )
Camat memberikan rekomendasi pemberhentian perangkat desa
(Perda Lamongan No.3 Tahun 2015 Ps. 84)
HUBUNGAN CAMAT DAN
PEMERINTAHAN DESA
Camat memberikan rekomendasi hasil pemilihan
langsung/musyawarah perwakilan dlm proses pengangkatan
anggota BPD (Perda Lamongan No.3 Tahun 2015 Ps. 100 ayat 6)
Camat memberikan rekomendasi hasil pemilihan langsung BPD dlm
proses PAW (Perda Lamongan No.3 Tahun 2015 Ps. 102)
Camat memberikan rekomendasi terhadap Rancangan PerDes
APBDesa (Perda Lamongan No.3 Tahun 2015 Ps. 144 ayat 2)
Camat memberikan rekomendasi laporan penyelenggaraan
pemerintahan Desa (Perda Lamongan No.3 Tahun 2015 Ps. 147
ayat 2)
HUBUNGAN CAMAT DAN
PEMERINTAHAN DESA
Camat melakukan rekomendasi rancangan Peraturan Desa
tentang APBDesa (Perda Lamongan No.3 Tahun 2015 Ps.
144 ayat 3)
Camat memfasilitasi pelaksanaan kerja sama antar-
Desa/dengan pihak ketiga (Perda Lamongan No.3 Tahun
2015 Ps. 203 ayat 5)
Camat memfasilitasi penyelesaian perselisihan kerja sama
Desa (Perda Lamongan No.3 Tahun 2015 Ps. 208 ayat 2)
Camat melakukan fasilitasi pembentukan Desa persiapan
(Perda Lamongan No.3 Tahun 2015 Ps. 8 ayat 2)
HUBUNGAN CAMAT DAN
PEMERINTAHAN DESA
Camat melakukan penetapan pengurus Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (LAMPIRAN
Peraturan Gubernur Jawa Timur No.51 Tahun 2015, Bab III
No. 3 Poin i)
Camat melakukan pembinaan Lembaga Kemasyarakatan
(LAMPIRAN Peraturan Gubernur Jawa Timur No.51 Tahun
2015 BAB IV huruf B poin d no. 1, BAB IV huruf B poin e)
KESIMPULAN
Pemerintah Daerah Kab/Kota melakukan penyelenggaraan penataan
desa, fasilitasi kerja sama antar desa dalam 1 daerah Kab/Kota,
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan administrasi
pemerintahan desa serta pemberdayaan masyarakat desa dan
lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang pemberdayaan
desa serta lembaga adat tingkat desa.
Camat/Kecamatan melakukan fasilitasi, penetapan, pembinaan,
pengawasan, rekomendasi, evaluasi terhadap penyelenggaraan
Pemerintahan Desa dan mengkoordinasikan pemberdayaan
masyarakat Desa.

Anda mungkin juga menyukai