Anda di halaman 1dari 2

PEMASANGAN INFUS

No. Dokumen : SOP/UKP/UMUM/ Ditetapkan Oleh : Kepala


No. Revisi : Puskesmas Mataram
Terbitan : 01
Tgl. Terbit : 11 Mei 2015
SOP Halaman : satu - dua

H. Turmuji, S.Sos, M. MKes


PUSKESMAS 19650307 198703 1 015
MATARAM NIP. 19650307 198703
1 015
NIP. 1965030
1.Pengertian Memasukkan cairan obat ke dalam tubuh, langsung melalui pembuluh darah
vena dengan menggunakan infus set.
2.Tujuan 1. Untuk pengobatan tertentu
2. Memenuhi kekurangan cairan/elektrolit
3. Memenuhi nutrisi bagi pasien yang tidakl boleh makan per oral
3.Kebijakan 1. Kebijakan Kepala Puskesmas Mataram nomor 003/PKM-M/Kep/2015
tentang Jenis-jenis Pelayanan yang Ada di Puskesmas
2. Kebijakan Kepala Puskesmas Mataram nomor 004/PKM-M/Kep/2015
tentang Penetapan Penanggung Jawab dan Petugas UKP di Puskesmas
Mataram
4.Referensi Permenkes No 5 tahun 2014
5.Prosedur
1. Persiapan Alat
 Infus set steril
 Jarum infus steril (misal : Abbocath, Veinflon, Surflow,dsb)
 Kasa steril pada tempatnya
 Kapas alkohol 70%
 Cairan infus yang diperlukan
 Cairan Betadine
 Perlak dan alasnya
 Karet pembendung (Torniquet)
 Korentang steril pada tempatnya
 Plester, gunting verband, verband
 Gantungan.standar infus
 Bidai/spalk yang sudah dibalur
 Bengkok
 Jam tangan
 Alat tulis dan lembaran observasi cairan

2. Persiapan Penderita
 Petugas memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan/serta sebab dan akibat pemasangan infus baik
terhadap penderita maupun keluarganya
 Menjelaskan langkah perasat yang akan dilakukan
 Menyiapkan posisi penderita
 Menyiapkan suasana lingkungan penderita yang aman dan nyaman

3. Pelaksanaan Tindakan :
a. Alat – alat didekatkan pada penderita
b. Petugas mencuci tangan
c. Pasang alas dan bantal pada lokasi yang akan dipasang infus
d. Cairan yang diperlukan digantung pada standar infus
e. Tutup botol cairan dilepas kemudian didesinfeksi kapas alkohol 70 %
f. Infus set dibuka dan kran selang infus ditutup, kemudian tusukkan pipa
saluran infus pada botol cairan yang sudah didesinfeksi
g. Isi Recervoir/tabung selang infus dengan cairan sampai batas yang
sudah ditentukan
h. Tutup jarum selang infus dibuka, cairan infus dialirkan sampai keluar
dengan cara membuka kran selang infus secara pelan-pelan agar
tidak ada udara yang tersisa di dalam selang infus, setelah cairan infus
sudah keluar kran selang infus ditutup kembali
i. Tourniquet dipasang pada daerah yang akan dipasang infus
j. Cuci tangan dengan sedikit alkohol, kemudian lokasi yang akan
ditusuk jarum (abbocath,Veinflon0 didesinfeksi dengan kapas alkohol
70% atau betadine, tunggu sampai kering
k. Pastikan dengan tepat bahwa vena tersebut dapat dipasang infus
l. Jarum infus (abbocath,venflon) ditusukkan ke dalam vena yang sudah
disiapkam dengan posisi lubang jarum infus menghadap ke atas (bila
pembuluh darah vena tersebut baik dan tidak kolap) dan apabila
pembuluh darah vena dalam keadaan kolap maka lubang jarum infus
dihadapkan ke bawah.
m. Mandrin jarum infus ditarik sedikit untuk mengontrol apakah kanula
jarum infus sudah masuk vena dengan tepat
n. Tourniquet dilepas
o. Kanula jarum infus disambung dengan selang infus
p. Cairan infus dikeluarkan secara menetes dan observasi reaksi
penderita
q. Observasi reaksi penderita baik verbal maupun non verbal
r. Bila tetesan cairan lancar pangkal jarum infus difiksasi dengan tepat
s. Pangkal jarum infus ditutup dengan kasa betadine
t. Tetesan cairan infus diatur sesuai dengan kebutuhan/program
u. Pasien diatur pada posisi yang nyaman, bila perlu pasang spalk/bidai
v. Bereskan alat-alat
w. Cuci tangan

4. Perhatikan:
 Bila infus dipasang terus menerus, maka setiap tiga hari infus tersebut
harus diganti atau sewaktu-waktu bila ada tanda plebitis
 Tutup kasa betadine tiap hari harus diganti
 Lakukan observasi tanda-tanda plebitis setiap saat
 Tulis tanggal pemasangan pada plester penahn
 Perhatikan jangan sampai botol infus kosong yang menimbulkan
emboli

6.Unit Terkait Loket, laboratorium dan apotik.


7.Dokumen -
Terkait

Anda mungkin juga menyukai