Anda di halaman 1dari 3

SYOK ANAFILATIK

No Dokumen : /SOP/UKP/V/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 25 April 2018
Halaman : 1/4
UPTD
Puskesmas dr. Lesdi Dian Mayasari
Rawat Inap NIP. 19860115 201412 2 001
Pagelaran
1. Pengertian Sindrom klinis akibat reaksi imunologis (reaksi alergi) yang bersifat
sistemik, cepat dan hebat yang dapat menyebabkan gangguan respirasi,
sirkulasi, pencernaan dan kulit. Jika reaksi tersebut cukup hebat dapat
menimbulkan syok yang disebut sebagai syok anafilaktik. Syok anafilaktik
membutuhkan pertolongan cepat dan tepat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Syok anafilaktik.

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Pagelaran Nomor


870/011/SK/PKM-PGL/I/2018 tentang Pelayanan Klinis di UPTD Puskesmas
Rawat Inap Pagelaran.
4. Referensi 1. Permenkes no. 514 tahun 2015 tentang panduan praktek klinis bagi dokter di
fasilitas pelayanan kesehatan primer

5. Prosedur/ A. ALAT DAN BAHAN

Langkah- 1. Tensimeter
langkah 2. Stetoskop
3. Temperatur suhu
4. Timbangan berat badan
5. Pen light
6. Reflek hammer
7. Cairan elektrolit
8. Tang spatell
9. Infusion set
10. Bagan syok anafilatik

B. PETUGAS YANG MELAKUKAN


1. Petugas medis
2. Paramedis
3. Supir ambulance

4/4
C. PROSEDUR /LANGKAH-LANGKAH
1. Petugas memperkenalan diri
2. Petugas menganamnesa pasien
3. Petugas medis mendapatkan tanda-tanda syok anafilaktik pada
pasien antara lain : mual, pusing, sakit kepala, lemas, jantung
berdebar, telinga berdenging, kesadaran menurun, keringat dingin,
tekanan darah menurun, nadi meningkat, frekwensi nafas meningkat
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik tampak sesak, frekuensi
napas meningkat, sianosis karena edema laring dan bronkospasme,
hipotensi, takikardia, edema periorbital, mata berair, hiperemi
konjungtiva, urtikaria dan eritema.
5. Petugas Menegakkan diagnosis.
6. Petugas meminta Informed consent untuk tindakan dan rujukan
7. Petugas melakukan penatalaksanaan
8. petugas membaringkan pasien pada posisi kaki lebih tinggi dari
kepala (posisi Trendelenburg)
9. petugas mngamati kesadaran pasien dan lakukan pemeriksaan
kesadaran, tekanan darah, nadi dan pernafasan
10. Petugas memberikan injeksi adrenalin (1:1000) sebanyak 0,4-0,6
cc secara subcutan
11. Petugas memasang infus dengan cairan Ringer laktat atau
Dextrosa 5 % dengan kecepatan 12 tetes / menit
12. Petugas memberikan oksigen menggunakan nasal kanula 6-12
liter / menit
13. Petugas mengamati kembali kesadaran dan periksa tekanan
darah, nadi dan pernafasan pasien
14. Petugas memastikan pasien membaik serta letakan pasien pada
posisi pemulihan (posisi recovery)
15. Petugas mengulangi penyuntikan adrenalin setiap 15 menit
(maximal 3 kali) bila pasien masih syok
16. Petugas menyiapkan transport untuk rujukan bila tetap tidak ada
kemajuan (apabila pasien/keluarga pasien menolak dirujuk pasien
/ keluarga pasien harus menandatangani Blangko Penolakan)
17. Petugas mencatat seluruh tindakan dalam rekam medis

6. Bagan alir -

4/4
7. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan

8. Unit Terkait 1. Ruang RGD

2. Ruang Poned

9. Dokumen -
terkait
10. Rekaman No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan

4/4

Anda mungkin juga menyukai