Anda di halaman 1dari 3

VULNUS LASERATUM DAN VULNUS PUNCTUM

No Dokumen : /SOP/UKP/V/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 25 April 2018
Halaman : 1/4
UPTD
Puskesmas dr. Lesdi Dian Mayasari
Rawat Inap NIP. 19860115 201412 2 001
Pagelaran
1. Pengertian 1. Vulnus laseratum (luka robek/laserasi) adalah jenis luka yang disebabkan oleh
beberapa hal seperti, benturan dengan benda tumpul, jatuh ke benda tajam
dan keras, kecelakaan lalu lintas dan kereta api, maupun kecelakaan akibat
kuku dan gigitan; dengan manifestasiklinis, yaitubentuktidakteratur,
tepilukatidak rata, jaringanrusak, bengkak, perdarahan,
akarrambuttampakhancuratautercabutbilakekerasanya di daerahrambut,
dantampaklecetataumemar di setiapluka.
2. Vulnus punctum (luka tusuk) adalah jenis luka yang disebabkan akibat tertusuk
benda runcing tajam yang kedalaman lukanya lebih dari lebarnya. Manifestasi
klinis meliputi, bentuk teratur, tepi rata, tidak ada jembatan jaringan, rambut
sekitarnya bisa terpotong, biasanya jarang ditemukan lecet ataupun memar di
sekitarnya.
2. Tujuan Sebagaiacuanpenerapanlangkah-langkahuntukvulnus laseratum dan vulnus
punctum.

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Pagelaran Nomor


870/011/SK/PKM-PGL/I/2018 tentang Pelayanan Klinis di UPTD Puskesmas
Rawat Inap Pagelaran.
4. Referensi 1. Permenkes no. 514 tahun 2015 tentang panduan praktek klinis bagi dokter di
fasilitas pelayanan kesehatan primer

5. Prosedur/ A. ALAT DAN BAHAN


1. Tensimeter
Langkah-
2. Stetoskop
langkah
3. Minor set
4. Duk bolong
5. Alkohol 70%
6. Kassa steril
7. Betadine
8. Hecting set

4/4
B. PETUGAS YANG MELAKUKAN
1. Petugas medis
2. Paramedis

C. PROSEDUR /LANGKAH-LANGKAH
1. Petugas memperkenalan diri
2. Petugas menganamnesa pasien
3. Petugas menanamnesa keluhan utama berupa kejang
4. Petugas menganamnesa keluhan tambahan berupa nyeri di daerah sekitar
luka, memar
5. Pemeriksaan fisik: periksa keadaan umum, perhatikan tanda-tanda syok
seperti, tekanan darah menurun hingga tidak teraba, keringat dingin dan
lemah, kesadaran menurun hingga tidak sadar. Periksa status lokalis
seperti nyeri tekan, hangat, edema, dan perdarahan. Deskripsikan luka
sesuai dengan jumlah, lokasi, bentuk, ukuran dalam cm (panjang x lebar x
tinggi), batas tegas/tidak, tepi rata/tidak, jembatan jaringan, dasar luka, dan
adakah memar dan lecet disekitarnya.
6. Petugas Menegakkan diagnosis.
7. Petugas meminta Informed consent untuk tindakan
8. Petugas melakukan penatalaksanaan
9. Petugas melakukan wound cleaning
10. Petugas melakukan tindakan antiseptic
11. Petugas melakukan anestesi lokal
12. Petugas melakukan Mechanical Scrubbing, menggosok luka dengan kassa
steril, memakai larutan antiseptic
13. Petugas melakukan dilusi dan irrigasi 500-2000 cc atau 50-100 cc/panjang
luka, tergantung dari luas dan kotornya luka.
14. Petugas melarutan luka dengan cairan NS
15. Petugas mealarutkan luka dengan cairan klorheksidin atau povidon iodine
16. Petugas kembali melakukan irigasi dan dilusi sampai benar-benar bersih
17. Petugas melakukan debridement
18. Petugas membersihkan luka serta debridemen diawali pada lapisan
superfisial jaringan sampai ke lapisan terdalam.
19. Petugas memperhatikan tanda-tanda jaringan avital/mati, yaitu warna lebih
pucat, lebih rapuh dan tidak berdarah.
20. Petugas membuang jaringan avital dengan pisau atau gunting, perhatikan
anatomi daerah tersebut, jangan mencederai vaskular atau nervus.
21. Petugas melakukan debridement sampai jaringan yang normal terlihat,
biasanya terlihat adanya perdarahan dari jaringan yang dipotong.
22. Petugas melakukan penutupan luka
23. Petugas memastikan luka bersih serta jaringan kulit dapat menutup, maka

4/4
lakukan jahitan primer.
24. Petugas memastikan luka bersih namun diperkirakan produktif, misalnya
kemungkinan seroma atau infeksi, maka pasanglah drain.
25. Petugas memastikan luka kotor, maka lakukan perawatan luka terbuka
untuk selanjutnya dilakukan hekting sekunder.
26. Petugas memberikan medikamentosa
27. Petugas memberikan antibiotik topikal dengan pemakian 3x1 oles
28. Petugas memberikan antibiotik oral dengan pemberian amoxicillin
3x500mg, cefadroxil 3x500mg
29. Petugas memberikan analgesik : paracemol 3x500mg, asam mefenamat
3x500mg
30. Petugas memberikan vitamin c 2x50mg
31. Petugas memberikan anti tetanus
32. Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien.

D. Bagan alir -

E. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan

F. Unit Terkait 1. Ruang RGD

2. Ruang Poned

G. Dokumen -
terkait
H. Rekaman No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan

4/4

Anda mungkin juga menyukai