Anda di halaman 1dari 2

` VULNUS

No. Dokumen : SOP/UKP/PUSK-LT/


No. Revisi : 00
SO Tanggal Terbit :
Halaman :1/2

Puskesmas Lince Zulkarnaian,S.Kep

Padang Laweh NIP. 198007142002122006

1. Pengertian Vulnus adalah keadaan terjadinya diskontinuitas jaringan, dapat


ditimbulkan oleh berbagai macam akibat yaitu trauma, meliputi luka robek
(laserasi), luka akibat gesekan (abrasi), luka akibat tarikan (avulsi), luka
tembus (penetrasi), gigitan, luka bakar, dan pembedahan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membuat diagnosis klinik
Vulnus dan melakukan penatalaksanaan Vulnus tersebut secara mandiri dan
tuntas
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No. 800/ / SK / PUSK-PDl / I/2018
tentang Penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilaksanakan
di puskesmas Padang Laweh.
4. Referensi KMK No HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5.Alat dan Alat Bedah Minor :
Bahan 1. gunting jaringan
2. pinset anatomis
3. pinset sirurgis
4. gunting benang
5. needle holder
6. klem arteri
7. scalpel blade & handle
6. Langkah- 1. Petugas melakukan anamnesis:
langkah Terjadi trauma, ada jejas, memar, bengkak, nyeri, rasa panas didaerah
trauma.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik ( lokasi luka, panjang luka,
tekanan darah,nadi.
3. Petugas melakukan konsultasi kedokter
4. Petugas melakukan tindakan sesuai dengan intruksi dokter
5. Petugas melakukan infom concent terlebih dahulu

1
6. Persiapkan alat yang akan digunakan
7. Petugas mengunakan alat pelindungan diri.
8. Dokter memberikan tata laksana penyakit yakni
1) Pertama dilakukan anestesi setempat atau umum, tergantung berat
dan letak luka, serta keadaan penderita, luka dan sekitar luka
dibersihkan dengan antiseptik. Bahan yang dapat dipakai adalah
larutan yodium povidon 1% dan larutan klorheksidin ½%, larutan
yodium 3% atau alkohol 70% hanya digunakan untuk membersih
kulit disekitar luka.
2) Kemudian daerah disekitar lapangan kerja ditutup dengan kain steril
dan secara steril dilakukan kembali pembersihan luka dari
kontaminasi secara mekanis, misalnya pembuangan jaringan mati
dengan gunting atau pisau dan dibersihkan dengan bilasan, atau
guyuran NaCl.
3) Akhirnya dilakukan penjahitan bila memungkinkan, dan luka
ditutup dengan bahan yang dapat mencegah lengketnya kasa,
misalnya kasa yang mengandung vaselin ditambah dengan kasa
penyerap dan dibalut dengan pembalut elastis

7. Hal-hal yang Kondisi umum pasien


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait Pelayanan Gawat Darurat
9. Dokumen Rekam Medis
Terkait
10. Rekaman
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai