1. Pengertian Pemasangan bidai adalah suatu tindakan memasang alat imobilisasi
yang berfungsi untuk mempertahankan kedudukan tulang 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah pergerakan tulang yang patah, mencegah pertambahnnya perlukaan pada patah tulang, mengurangi rasa sakit, dan mengistirahatkan daerah patah tulang. 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sukasari Nomor 79 Tahun 2017 Tentang Standar Layanan Klinis 4. Referensi Pedoman Kerja Perawat Gawat Darurat Tahun 1999 5. Alat dan Bahan 1. ATK 2. APD (Masker dan Handscoon) 3. Spalk/bidai sesuai ukuran 4. Kassa balutan panjang, elastic verban, atau mitella 5. Kassa steril 6. Langkah-langkah 1. Memberitahukan kepada pasien/keluarga pasien tentang tindakan yang akan dilakukan 2. Petugas memakai APD sesuai SOP Kewaspadaan Universal 3. Jumlah dan ukuran bidai yang dipakai disesuaikan dengan lokasi patah tulang 4. Jika terjadi perdarahan, hentikan dulu perdarahan dengan menekan dan mengikat bagian yang luka dengan kain bersih 5. Posisikan tubuh pasien yang akan dipasang spalk pada posisi anatomi 6. Ukur bidai pada 2 sendi lokasi yang fraktur 7. Petugas I mengangkat daerah yang akan dipasang bidai 8. Petugas II meletakkan bidai melewati dua persendian anggota gerak 9. Pasang penyanggah tulang yang patah agar patahan tulangnya tidak semakin parah menggunakan spalk/bidai yang ringan dan kuat dibalut tapi tidak membuat ikatan di bagian yang patah/terluka 10. Jangan membalut dengan kuat/terlalu longgar 11. Petugas melepaskan sarung tangan dan mencuci tangan sesuai SOP Kewaspadaan Universal 12. Petugas mencatat kegiatan dalam rekam medis 7. Bagan Alir
8. Hal-hal yang harus
diperhatikan 9. Unit Terkait RGD 24 jam 10. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis 2. SOP Kewaspadaan Universal
11. Riwayat Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tgl diberlakukan