PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health services) adalah pelayanan kesehatan
yang bersifat pokok, yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta
mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Puskesmas menjadi salah satu fasilitas pelayanan kesehatan di garda terdepan bagi
msayarakat untuk mewujudkan Masyarakat Sehat, Produktif, Mandiri dan Berkeadilan untuk
Menuju Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong
Royong. Pelayanan yang diberikan Puskesmas kepada masyarakat selain Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) juga memberikan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). UKP bertugas
untuk memberikan pengobatan (kuratif) pada masyarakat. Meningkatkan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kuratif tidak hanya dibutuhkan di pelayanan rawat jalan tetapi
berkembang menjadi unit rawat inap.
Puskesmas perawatan atau puskesmas rawat inap adalah Puskesmas yang diberi
tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong penderita gawat darurat, baik berupa
tindakan operatif terbatas maupun rawat inap sementara. Puskesmas Berbah menjadi
Puskesmas Perawatan atau Puskesmas Rawat Inap dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Puskesmas terletak kurang lebih 3 km dari rumah sakit.
2. Puskesmas mudah dijangkau dengan kendaraan bermotor.
3. Puskesmas dipimpin oleh dokter (memiliki 6 dokter), tenaga keperawatan 9 PNS dan
2 Non PNS dan tenaga bidan 12 PNS dan 2 bidan Non PNS
4. Penduduk wilayah kerja Puskesmas Berbah sekitar 55.791 jiwa tahun 2021
Unit Rawat Inap sebagai salah satu bagian dari pelayanan UKP di Puskesmas Berbah
dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanannya memerlukan sebuah pedoman yang
nantinya akan digunakan sebagai panduan untuk memberikan kualitas pelayanan yang baik
sesuai dengan standart pelayanan rawat inap yang ada.
B. Tujuan Pedoman
Pedoman rawat inap Puskesmas Berbah bertujuan untuk menjadi acuan dalam memberi
pelayanan kepada pasien -pasien rawat inap. Sehingga pada akhirnya pelayanan klinis dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan.
D. Batasan Operasional
1. Rawat Inap adalah pelayanan medis yang diberikan kepada pasien untuk tujuan
pengamatan, diagnostis, pengobatan.
2. Pasien rawat inap adalah pasien Puskesmas yang mendapatkan pelayanan
kesehatan dengan kondisi harus dilakukan perawatan lebih lanjut di Puskesmas.
3. Pasien UGD adalah pasien yang mendapatkan pelayanan kegawatdaruratan
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tambahan terhadap pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dokter
untuk mendapatkan kepastian diagnosa dan ketepatan terapi terhadap pasien.
5. Konsultasi
Upaya memberikan pengertian dan pengetahuan kepada pasien mengenai hal hal
yang harus diketahui berhubungan dengan kondisi kesehatannya.
6. Rujukan adalah proses pemindahan pasien ke fasilitas yang lebih tinggi dikarenakan
ketidakmampuan puskesmas memberikan pelayanan lebih lanjut karena terbatasnya
sarana dan prasarana
E. Landasan Hukum
1. Undang Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
4. Peraturan menteri Kesehatan No.43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
No BIDAN Status
1. Sri Rumiyati,Amd.Keb PNS
2. Marsini,Amd.Keb PNS
3. Wiwik Winarti, Amd.Keb PNS
4. Indarti, Amd.Keb PNS
5. Listyorini, Amd.Keb PNS
6. Ruchana, Amd.Keb PNS
7. Erni Rahmawati, Amd.Keb PNS
8. Lianita Laksmi, Amd.Keb NON PNS
9. Iin Sumiani, Amd.Keb PNS
10. Anna Safitri Amd.Keb PNS
11. Valentina Wijayanti, Amd.Keb PNS
12. Rika Fatma, Amd.Keb PNS
B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan sarana
Ruang Rawat Inap terdiri dari : ruang perawat dan ruang pasien yang terdiri dari 14
bed yang diletakkan ke dalam 6 ruangan. Tempat tidur yang ada terdiri dari : bed untuk
pasien anak dan bed untuk pasien dewasa. Disamping itu pada ruangan pasien sudah
dilengkapi dengan meja pada setiap bednya.Almari, meja, melengkapi ruang rawat inap. Di
rawat inap juga dilengkapi dengan peralatan yang menunjang pelayanan kepada pasien.
2. Peralatan
Set Rawat Inap
1. Baki instrumen tertutup
2. Bisturi
3. Barnkar
4. Gunting lengkung, ujung tajam
5. Gunting lengkung, ujung tumpul
6. Gunting mayo lurus/ lengkung
7. Gunting pembuka jahitan
8. Kaca pembesar
9. Kanula hidung
10. Kateter, selang penghisap lendir
11. Klem
12. Klem pemegang jarum jahit dengan kunci
Meubelair
1. Kursi
2. Lemari kecil untuk perlengkapan pasien
3. Lemari peralatan
A. Rawat Inap
1) Penerimaan pasien rawat inap
Pasien yang dirawat di ruang rawat inap Puskesmas Berbah merupakan pasien
dengan kriteria :
a. Dilakukan perawatan rawat inap sesuai dengan indikasi medis berdasarkan
pemeriksaan dokter penanggungjawab
b. Tingkat kesadaran : composmentis, GCS : E4M6V5
c. Pasien dan keluarga bersedia dilakukan rawat inap dengan penanda tanganan
inform consent rawat inap
d. Pasien dan keluarga bersedia untuk dilakukan swab Antigen sebelum
dilakukan rawat inap
e. Penunggu pasien maksimal 1 orang
f. Pasien dan keluarga mematuhi peraturan tentang peniadaan jam besuk
2) Pelayanan rawat inap
a. Perawat / bidan menerima pasien dari UGD, Pemeriksaan Umum, Unit
Kesehatan Ibu dan Anak, Unit Kamar Bersalin ataupun rujukan dari jejaring.
b. Petugas dapur menyiapkan tempat tidur untuk pasien
c. Perawat / bidan memindahkan pasien ke dalam ruangan yang telah
disediakan.
d. Perawat / bidan mengorientasikan fasilitas yang ada di rawat inap
e. Perawat / bidan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital setiap jam 06.00
WIB, dan jam 17.00 WIB sekaligus menganamnesa keluhan yang di alami
pasien saat itu untuk dituliskan pada lembar perjalanan penyakit.
f. Dokter penanggungjawab melakukan visite pada pukul 08.00 jika suatu saat
pasien benar-benar membutuhkan visite karena kondisi penyakitnya.
g. Jika tidak ada dokter internship yang bertugas pada saat shift sore – malam,
maka akan dilakukan system on call dokter sesuai dengan jadwal on call yang
berlaku.
h. Dokter gigi, nutrisionis dan apoteker wajib melakukan visite pasien maksimal
dalam waktu 1 x 24 jam setelah pasien masuk rawat inap.
i. Petugas mencatat semua tindakan yang dilakukan pada pasien dalam rekam
medis
j. Petugas melaporkan pada dokter jika didapatkan ada hal yang penting
dilaporkan mengenai kondisi kesehatannya pasien,
k. Petugas melaporkan kepada koordinator rawat inap jika didapatkan KTD, KTC,
KPC dan KNC pada pasien untuk segera di follow up.
l. Dokter, perawat dan bidan yang bertugas di rawat inap sudah memiliki
sertifikat BTCLS / ACLS yang berlaku
Upaya Puskesmas untuk mencapai enam sasaran keselamatan pasien tersebut adalah :
1. Melakukan identifikasi pasien dengan benar
Indikator melakukan identifikasi pasien secara benar adalah:
1) Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, seperti nama pasien dan
tanggal lahir.
2) Pasien diidentifikasi sebelum melakukan pemberian obat atau tindakan lainnya.
3) Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah, dan specimen lain untuk
keperluan pemeriksaan.
4) Pasien diidentifikasi sebelum memberikan perawatan atau prosedur lainnya.
Prosedur dalam identifikasi pasien :
1) Petugas Puskesmas mengidentifikasi pasien dilakukan mulai saat pasien mendaftar,
memperoleh pelayanan sampai pasien pulang terutama pasien anak dan bayi,
2) Petugas Puskesmas mengawali dengan memperkenalkan diri pada pasien,
3) Petugas Puskesmas menanyakan data pasien meliputi: nama lengkap pasien,
umur/tanggal lahir dan pernah di rawat di Puskesmas Berbah untuk pencarian nomor
rekam medis yang lama ( Jangan menyebutkan nama atau menanyakan apakah
nama pasien sudah benar, sebaliknya minta pasien untuk menyebutkan
namanya dan menunjukkan kartu identitas bila membawa),
4) Sebelum memberikan pelayanan pasien, petugas rawat inap harus melakukan
identifikasi pasien,
5) Petugas Puskesmas menggunakan komunikasi aktif (berupa pertanyaan terbuka)
dalam mengidentifikasi pasien,
6) Petugas rawat inap memberikan pertanyaan terbuka menanyakan nama lengkap
pasien; “Siapa nama lengkap Bapak / Ibu?”
7) Saat pasien menyebutkan nama lengkapnya, petugas rawat inap mencocokkan
dengan gelang identitas pasien.
8) Petugas Puskesmas memberikan pertanyaan terbuka menanyakan tanggal lahir;
“Berapakah tanggal lahir Bapak/Ibu?”
g) Petugas mengganti gelang identitas bila selama perawatan gelang identitas rusak
atau terjadi infeksi pada lokasi pemasangan gelang, .
h) Petugas melepaskan gelang identitas di ruang rawat inap / Kamar Bersalin bila
pasien pulang atau meninggal oleh perawat/ bidan penanggung jawab pasien,
i) Petugas melepaskan gelang identitas dengan cara memasukkan jari diantara
tangan pasiendan gelang Identitas kemudian menggunting gelang identitas
tersebut,
Cara pengguntingan lihat gambar
b. Benar Obat
1) Petugas memberi label semua obat dan tempat obat (syringes, cangkir obat,
baskom obat), dan larutan lain.
2) Petugas menuliskan pada label nama obat, kekuatan, jumlah, kuantitas,
pengenceran dan volume, tanggal persiapan, tanggal kadaluarsa jika tidak
digunakan dalam 24 jam dan tanggal kadaluarsa jika kurang dari 24 jam.
3) Petugas melakukan verifikasi semua obat dan larutan minimal 2 orang secara
verbal dan visual jika orang yang menyiapkan obat bukan yang memberikannya
ke pasien,
4) Petugas melakukan pemberian label tiap obat atau larutan segera setelah obat
disiapkan jika tidak segera diberikan,
5) Petugas memberi label pada syringes setelah obat disiapkan/diisi (jangan pada
saat syringe masih kosong)
6) Petugas menyiapkan satu obat atau larutan pada satu saat. Beri label hanya
untuk satu obat atau larutan pada satu saat,
Pedoman Rawat Inap Puskesmas Berbah18
7) Petugas membuang segera setiap obat atau larutan yang tidak ada labelnya,
8) Saat pergantian tugas/jaga, petugas mereview semua obat dan larutan oleh
petugas lama dan petugas baru secara bersama,
9) Petugas mengubah daftar obat/ kardeks jika terdapat perubahan obat,
10) Dua petugas yang berkompeten mengecek kebenaran jenis obat yang perlu
kewaspadaan tinggi ,
c. Benar Dosis
1) Dua orang yang berkompeten mengngecek dan menghitung (double cek) jika
ada untuk dosis/ volume obat, terutama yang memerlukan kewaspadaan tinggi,
2) Petugas mengkonsultasikan dengan dokter yang menuliskan resep jika ragu,.
3) Petugas saat menyiapkan obat berkonsentrasi penuh untuk menghindari
gangguan.
d. Benar Waktu
1) Petugas memberikan obat dan menginformasikan sesuai waktu yang
ditentukan:
a. sebelum makan, setelah makan, saat makan.
b. Perhatikan waktu pemberian:
c. 3 x sehari 🡪 tiap 8 jam.
d. 2 x sehari 🡪 tiap 12 jam. Sehari sekali 🡪 tiap 24 jam. Selang sehari 🡪 tiap
48 jam
2) Petugas memberikan obat dengan segera setelah diinstruksikan oleh dokter,
3) Petugas meneliti dengan benar bahwa obat belum memasuki masa kadaluarsa.
Dengan penyusunan Pedoman Pelayanan di unit Rawat Inap Puskesmas Berbah ini
diharapkan seluruh petugas rawat inap yang berkaitan dengan pelayanan pasien di
puskesmas ini mengetahuinya, dan mengacu pada pedoman ini, diharapkan
mempergunakannya sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan di Ruang
Bersalin.
Dalam pembuatan buku pedoman ini masih belum sempurna, maka dari itu saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk dapat terus memberikan pelayanan
yang paripurna kepada pasien.
Penanggung jawab penyelenggaraan pelayanan klinis di rawat inap Puskesmas
Berbah adalah Kepala Puskesmas Berbah. Sedangkan penanggungjawab utama
penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten Sleman
adalah dinas kesehatan kabupaten Sleman. Sehingga kami berharap pedoman pelayanan ini
dapat mewujudkan Masyarakat Sehat, Produktif, Mandiri dan Berkeadilan untuk Menuju
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong.