0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
54 tayangan2 halaman
1. Dokumen ini memberikan pedoman untuk penanganan pasien nyeri dada di puskesmas, meliputi penilaian awal, pemberian oksigen, pemeriksaan EKG, interpretasi hasil, dan penentuan tindakan selanjutnya seperti pemberian obat atau rujukan.
2. Tindakan utama meliputi stabilisasi pasien, pemberian oksigen, pemeriksaan EKG, interpretasi hasil oleh dokter, pemberian obat jika diperlukan,
1. Dokumen ini memberikan pedoman untuk penanganan pasien nyeri dada di puskesmas, meliputi penilaian awal, pemberian oksigen, pemeriksaan EKG, interpretasi hasil, dan penentuan tindakan selanjutnya seperti pemberian obat atau rujukan.
2. Tindakan utama meliputi stabilisasi pasien, pemberian oksigen, pemeriksaan EKG, interpretasi hasil oleh dokter, pemberian obat jika diperlukan,
1. Dokumen ini memberikan pedoman untuk penanganan pasien nyeri dada di puskesmas, meliputi penilaian awal, pemberian oksigen, pemeriksaan EKG, interpretasi hasil, dan penentuan tindakan selanjutnya seperti pemberian obat atau rujukan.
2. Tindakan utama meliputi stabilisasi pasien, pemberian oksigen, pemeriksaan EKG, interpretasi hasil oleh dokter, pemberian obat jika diperlukan,
1. Pengertian 1. Penanganan Nyeri Dada adalah serangkaian tindakan medis yang
diberikan pada pasien dengan keluhan nyeri dada untuk menegakkan diagnosis penyakit jantung (Infark Miokard Jantung) atau penyakit lain yang mendasarinya 2. Infark Miokard Akut adalah kematian sel-sel otot miokardium yang terjadi akibat aliran darah dan oksigen ke otot jantung terganggu secara berkepanjangan sebagai akibta adanya sumbatan akut arteri koroner. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana pasien dengan nyeri dada di Puskesmas Kecamatan Pademangan 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sukasari Nomor 79 Tahun 2017 Tentang Standar Layanan Klinis 4. Referensi Kepmenkes Nomor HK 02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama 5. Alat dan Bahan 1. Alat Tulis Kantor 2. Lembar Konsul Internal 3. Senter 4. Stetoskop 5. EKG 6. Infus Set 7. Cairan NaCl 0,9% 8. Abocath berbagai ukuran 9. Nasal Kanul/Masker Oksigen 10. Tabung oksigen 11. Sphygmomanometer 12. Obat-obatan yang diperlukan 6. Langkah-langkah 1. Petugas memposisikan penderita pada posisi Fowler 2. Penilaian dan stabilisasi hemodinamik 3. Berikan oksigen dengan nasal kanul (2 – 4 liter/menit) atau masker oksigen (8 – 10 liter/ menit) sesuai SOP Pemberian OKsigen 4. Melakukan EKG sesuai SOP Perekaman EKG 12 leads 5. Dokter menginterpretasi hasil rekaman EKG dan menentukan penyakit pasien. Jika hasil EKG menunjukkan: a. Penyakit Jantung maka dokter segera menjelaskan ke keluarga pasien untuk persiapan rujukan ke RS sesuai dengan SOP Rujukan dengan Ambulans b. Penyakit non-jantung maka dokter menentukan apakah pasien dapat ditangani di Puskesmas atau harus dirujuk ke RS sesuai dengan SOP Rujukan tanpa Ambulans 6. Bila EKG menunjukkan penyakit jantung a. Pemberian nitrat sublingual (ISDN 5 mg Sublingual) dapat diulangi sampai 3x dengan interval 5 menit. Bila TD systole ≤ 9- mmHg tidak boleh diberikan. b. Berikan Aspirin loading 300 mg (dikunyah) c. Selang 15 menit kemudian berikan Clopidogrel loading 300 mg (bila ada) 7. Dokter menjelaskan mengenai penyakit pasien dan terapi yang akan diberikan 8. Dokter memberikan resep atau surat pengantar rujukan kepada pasien 9. Menulis lembar konsul internal dan meminta pasien untuk menyelesaikan biaya administrasi di bagian loket 10. Mencatat tindakan dan hasil observasi ke rekam medis dan buku tindakan 7. Bagan Alir 8. Hal-hal yang harus di perhatikan 9. Unit Terkait RGD 24 Jam 10. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis 2. SOP Pemberian Oksigen 3. SOP Perekaman EKG 12 leads 4. SOP Rujukan dengan Ambulans 5. SOP Rujukan tanpa Ambulans 6. Buku Tindakan 11. Riwayat Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tgl diberlakukan Dokumen