Anda di halaman 1dari 3

KERACUNAN MAKANAN

SO No. : 00/UKP/202
Dokumen 1
P No. Revisi :
Tgl terbit : 00/00/2021
Halaman :
PUSKESMAS dr. Destifika
SUKA MAKMUR
Andriani Hasibuan

1. Pengertian Penyakit cacing tambang adalah penyakit infeksi yang disebabkan


Ancylostoma duodenale / necator americanus
2. Tujuan Sebaga acuan dalam penatalsanan Penyakit cacing tambang
3. Kebijakan SK kepala Puskesmas KUNIR No. 445/ 1700 / 427. 35. 24 / 2015
tentang standar layanan klinis
4. Refrensi  Permenkes 75 th 2014 tentang Puskesmas
 Buku standar puskesmas bina pelayanan kesehatan dinkes
provinsi jawa timur 2013

5. Alat dan  Set pemeriksaan


bahan  ATK
 Obat
6. Langkah- 1. Petugas memenggil pasien sesuai nomer urut
langkah 2. Petugas menulis identitas pasien di buku egister
3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah adanya
gatal dikulit, tampak terowongan cacing, tampak pucat,
mual, muntah, diare, penurunan berat badan, nyeri pada
daerah duodenum, jejenum, dan ileum, bengkak pada anak
4. Petugas melakukan pemeriksan tekanan darah
5. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
6. Petugas melakukan pemeriksan suhu
7. Petugas melakukan pemeriksan fisik apakah konjungtifa
anemis, terdapat tanda-tanda malnutrisi, nyeri adomen jika
terjadi obstruksi
8. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksan
pennjang, pemeriksaan makrokopis pada tinja segar
ditemukan telur larva atau cacing dewasa. Petugas mengisi
formulir peermintaan pemeeiksaan laboratorium
9. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien
untuk selanjutnya pasien ke laboratorium
10. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
11. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakkan
diagnosa berdasarkan hasil lab dan anamnesa dan
pemeriksaan fisik, pada pemeriksaan penunjang dapat
diklasifikasikan adanya : 1. Nekatoriasis, 2. Ankilostomiasis
Dignosis bading : jenis kecacingan lainnya
Komplikasi ; aneia jika menimbulkan perdarahan
12. Petugas memberikan resep untuk pengobatan cacing
tambang
13. Pemberian Pirantel Pamoat dosis tunggal 10 mg/kgbb, atau
14. Mebendazole 100 mg, 2 x sehari, selama 3 hari berturut-
turut atau
15. Albendazole untuk anak di atas 2 thaun 400 mg, dosis
tunggal, sedangkan pada anak yang lebih kecil diberikan
dengan dosisi setengahnya, tidak diberikan pada wanita
hamil. Creeping eruption diberikan Tiabendazole topikal
selama 1 minggu, untuk cutaneus migrans pengobatan
dengan albendazole 400 mg selama 5 hari berturtut- turut
16. Sulfas ferous 3 x 1 untuk orang dewasa atau 10 mg
/kgbb/kali (anak) untuk mengatasi anmia
17. Petugas mengedukasi pasien untuk kebersihan diri, cuci
tangn sebelum dan sesudah mengerjakan pekerjaan dengan
sabun dan air mengalir, memakai alas kaki
18. Petugas mengedukasi pasien untukkebersihan lingkungan
19. Petugas mengedukasi pasien untuk menggunakan sarung
tangan jika ingin mengubah lmbah/ sampah
20. Petugas memeberikan reep kepada pasien
21. Petugas merujuk pasien ke IGD bila ditemukan tanda –
tanda kegawatan seperti anemia berat
22. Petugas menulis hasl pemeriksaan fisik, lab, diagnosa dan
terapi ke dalam rekam medik
23. Petugas mendatangani rekam medic
24. Petugas menulis diagnosa ke bukti register rawat jalan
7. Bagan alir Menangani pasien → menulis identitas pasien →melakukan
anmnesa →pemeriksaan fisik dan vital sign →rujuk ke lab bila
diperlukan →menerima hasillab dari pasien →menegakkan
diagnosa →mengedukasi pasien dan menulis resep →menulis
diagnosa kebuku register rawat jalan

8. Hal- hal  Perhatikan indikasi rawat inap atau rawat jalan


yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait  Poli umum
 Poli gigi
 Poli KIA
 Apotek
 Laboratorium
10. Dokumen Rekam medik
terkait Form laboratoriun
Register rawat jalan / rawat inap
11. Rekaman No Yang dirubah Isi perubahan Tgl mulai diberlakukan
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai