Anda di halaman 1dari 4

KONJUNGTIVITS

No.Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS ARIF EKO TRILIANTO,SKM


RANUGEDANG NIP. 198310032010011009

1. Pengertian Konjungtivitis adalah radang konjungtiva yang dapat disebabkan oleh


mikroorganisme (virus, bakteri), iritasi atau reaksi alergi. Konjungtivitis
ditularkan melalui kontak langsung dengan sumber infeksi. Penyakit ini
dapat menyerang semua umur.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan pasien
dengan konjungtivitis
3. Kebijakan 1. SK Pimpinan Puskesmas Perawatan Laimu Nomor tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis UPT Puskesmas Ranugedang

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Petugas mempersiapkan alat pemeriksaan berupa tensimeter,
stetoskop, senter, lup
2. Melakukan anamnesis terhadap keluhan pasien.Keluhan yang
ditemukan dapat berupa mata merah, rasa mengganjal, gatal dan
berair, kadang disertai sekret. Umumnya tanpa disertai penurunan
tajam penglihatan.
3. Mencari faktor resiko konjungtivitis yang berupa penurunan daya tahan
tubuh, riwayat atopi, penggunaan lensa kontak dengan perawatan yang
tidak baik, dan higiene personal yang buruk.
4. Melakukan pemeriksaan fisik dasar dan penunjang sederhana.
5. Menemukan hasil pemeriksaan berupa :
6. tajam penglihatan normal,
7. injeksi konungtiva, bisa disertai edema kelopak; kemosis,
8. eksudasi (serous, mukopurulen, atau purulen),
9. dan dapat ditemukan folikel, papil edema, flikten, membran dan
pseudomembran pada konjungtiva tarsal.
10. Melakukan pemeriksaan penunjang bila diperlukan, yaitu sediaan swab
konjungtiva dengan pewarnaan gram atau Giemsa, dan pemeriksaan
sekret dengan pewarnaan metilen blue pada kasus konjungtivitis
gonore.
11. Melakukan penegakan diagnosis klinis berdasarkan anamnesis dan
hasil pemeriksaan fisik dan penunjang oftalmologi.
12. Melakukan klasifikasi konjungtivitis, yaitu :
13. Konjungtivitis bakterial, dengan temuan Konjungtiva hiperemis, secret
purulent atau mukopurulen dapat disertai membrane atau
pseudomembran di konjungtiva tarsal.
14. Konjungtivitis viral
15. Konjungtiva hiperemis, secret umumnya mukoserous, dan pembesaran
kelenjar preaurikular, dan
16. Konjungtivitis alergi
17. Konjungtiva hiperemis, riwayat atopi atau alergi, dan keluhan gatal.
18. Menentukan komplikasi konjungtivitis yang berupa keratokonjungtivitis
19. Memberikan tatalaksana dengan :
20. Mengusahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah
menangani mata yang sakit
21. Membersihkan sekret mata
22. Pemberian obat mata topikal :
23. Pada infeksi bakteri: Kloramfenikol tetes sebanyak 1 tetes 6 kali sehari
atau salep mata 3 kali sehari selama 3 hari.
24. Pada alergi diberikan flumetolon tetes mata dua kali sehari selama 2
minggu.
25. Pada konjungtivitis gonore diberikan kloramfenikol tetes mata 0,5-
1%sebanyak 1 tetes tiap jam dan suntikan pada bayi diberikan 50.000
U/kgBB tiap hari sampai tidak ditemukan kuman GO pada sediaan apus
selama 3 hari berturut-turut.
26. Konjungtivitis viral diberikan salep Acyclovir 3% lima kali sehari selama
10 hari.
27. Melakukan konseling dan edukasi mengenai
28. konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah
membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci
tangannya bersih-bersih.
29. Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan
penghuni rumah lainnya.
30. Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya.
31. Melakukan rujukan pada pasien dengan kriteria :
32. Bayi dengan konjungtivitis gonore dengan komplikasi pada kornea
33. Konjungtivitis viral dan alergi tidak ada perbaikan dalam 2 minggu
pengobatan.
34. Konjungtivitis bakteri tidak ada perbaikan dalam 1 minggu pengobatan.
6. Daigram alir
Menerima /
mempersilahkan pasien

Melakukan anamnesa

Mencuci tangan serta memakai APD level 1 sebelum melakukan pemeriksaan TTV dan
pemeriksaan fisik

Menegakkan diagnosa konjungtivitis dan memberikan informed consent

Mencari faktor resiko konjungtivitis yang berupa penurunan daya tahan tubuh, riwayat atopi, penggunaan lensa
kontak dengan perawatan yang tidak baik

injeksi konungtiva, bisa disertai edema kelopak;


kemosis,eksudasi (serous, mukopurulen, atau purulen),

Membersihkan sekret mata


.Pemberian obat mata topikal

BUkan klasifikasi Konjungtiviti klasifikasi


konjungtivitis s konjungtivitis

Bayi dengan konjungtivitis gonore dengan komplikasi


Melakukan pemeriksaan fisik dasar dan penunjang
pada kornea
sederhana, Menemukan hasil pemeriksaan berupa
Konjungtivitis viral dan alergi tidak ada perbaikan
tajam penglihatan normal
dalam 2 minggu pengobatan.
Konjungtivitis bakteri tidak ada perbaikan dalam 1
minggu pengobatan

Petugas memberikan KIE kepada keluarga pasien


Petugas memberikan KIE kepada keluarga pasien
mengenai kondisi pasien serta melakukan
mengenai kondisi pasien serta melakukan
pencatatan dan pelaporan
pencatatan dan pelaporan

7. Hal-Hal yang Kriteria Rujukan, antara


Pasienlain :
sembuh /pasien
dilakukan rujukan ke FKTRL
perlu
diperhatikan a. Bayi dengan konjungtivitis gonore dengan komplikasi pada kornea
b. Konjungtivitis viral dan alergi tidak ada perbaikan dalam 2 minggu
pengobatan.
c. Konjungtivitis bakteri tidak ada perbaikan dalam 1 minggu
pengobatan.
8. Unit Terkait 1. Loket Pendaftaran
2. Poli KIA/KB
3. UGD
4. Rawat Inap
9. Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait 2. Register Kunjungan Poli Umum, Register UGD, Register Rawat Inap
3. SIMPUS-EVO
10. Rekaman Tanggal mulai
No. Yang dirubah Isi Perubahan
historis diberlakukan.
perubahan

Anda mungkin juga menyukai