Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN

DEMAM TIFOID
No. Dokumen :
No. Revisi : 001
SOP Tgl. Terbit : 22 Februari 2019
Halaman : 1 dari 3

UPT dr. Nur Syamsu Dhuha


PUSKESMAS PAKISAJI NIP. 19771202 201001 1 002

1. Pengertian : Demam tifoid adalah demam banyak ditemukan di masyarakat


perkotaan maupun di pedesaan. Penyakit ini erat kaitannya dengan
kualitas higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Di
Indonesia bersifat endemik dan merupakan masalah kesehatan
masyarakat. Dari telaah kasus di rumah sakit besar di Indonesia,
tersangka demam tifoid menunjukkan kecenderungan meningkat dari
tahun ke tahun dengan rata-rata kesakitan 500/100.000 penduduk
dan angka kematian antara 0.6–5% (KMK, 2006).
2. Tujuan : Sebagai acuan untuk penanganan demam tifoid.

3. Kebijakan : Keputusan Kepala UPT Puskesmas Pakisaji Kab. Malang Nomor :


……….. tanggal………tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di UPT
Puskesmas Pakisaji Kabupaten Malang.

4. Referensi : Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Primer Edisi I tahun 2013
5. Prosedur : 1. Identifikasi pasien
2. Anamnesa
3. Pemeriksaan Fisik
4. Penegakan Diagnosa: Penanganan demam tifoid.
5. Penatalaksanaan
a. Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
 Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi. Diet
tinggi kalori dan tinggi protein.
 Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas.
 Kontrol dan monitor tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu,
kesadaran), kemudian dicatat dengan baik di rekam medik
pasien.
b. Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik) dan
mengurangi keluhan gastrointestinal.
c. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik. Antibiotik lini
pertama untuk demam tifoid adalah kloramfenikol, ampisilin
atau amoksisilin (aman untuk penderita yang sedang hamil),
atau trimetroprimsulfametoxazole (kotrimoksazol).
PENATALAKSANAAN
DEMAM TIFOID
UPT No. Dokumen : dr. Nur Syamsu Dhuha
PUSKESMAS PAKISAJI No. Revisi : 001 NIP. 19771202 201001 1 002
SOP Tgl. Terbit : 22 Februari 2019
Halaman : 2 dari 3

DOSIS KETERANGAN
ANTIBIOTIKA
Kloramfenikol Dewasa: 4x500 mg Merupakan obat yang
selama 10 hari sering digunakan dan telah
Anak 50-100 lama dikenal efektif untuk
mg/kgBB/har, maks tifoid
2 gr selama 10-14 Murah dan dapat diberikan
hari dibagi 4 dosis peroral serta sensitivitas
masih tinggi
Pemberian PO/IV
Tidak diberikan bila lekosis
<2000/mm3
Ceftriaxone Dewasa: 2-4gr/hari Cepat menurunkan suhu,
selama 3-5 hari lama pemberian pendek
Anak: 80 dan dapat dosis tunggal
mg/kgBB/hari serta cukup aman untuk
dalam dosis tunggal anak.
selama 5 hari Pemberian PO/IV
Ampicillin & Dewasa: (1.5-2) Aman untuk penderita hamil
Amoksisilin gr/hr selama 7-10 Sering dikombinasi
hari dengan kloramfenikol
Anak: 50 –100 pada pasien kritis Tidak
mg/kgbb/hari mahal
selama Pemberian PO/IV
7-10 hari
Cotrimoxazole Dewasa: 2x(160- Tidak mahal
(TMP-SMX) 800) selama 7-10 Pemberian per oral
hari
Anak: TMP 6-19
mg/kgbb/hari atau
SMX 30-50
mg/kgbb/hari
selama 10 hari
Quinolone Ciprofloxacin 2x500 Pefloxacin dan Fleroxacin
mg selama 1 lebih cepat menurunkan
minggu suhu
Ofloxacin 2x(200- Efektif mencegah relaps
400) selama 1 dan kanker
minggu Pemberian peroral
Pemberian pada anak tidak
dianjurkan karena efek
samping pada pertumbuhan
tulang
Cefixime Anak: 1.5-2
Aman untuk anak
mg/kgbb/hari dibagi
Efektif
2 dosis selama 10
Pemberian per oral
hari
Thiamfenikol Dewasa: 4x500 Dapat dipakai untuk anak
mg/hari dan dewasa
Anak: 50 Dilaporkan cukup sensitif
mg/kgbb/hari pada beberapa daerah
selama 5-7 hari
bebas panas
PENATALAKSANAAN
DEMAM TIFOID
UPT No. Dokumen : dr. Nur Syamsu Dhuha
PUSKESMAS PAKISAJI No. Revisi : 001 NIP. 19771202 201001 1 002
SOP Tgl. Terbit : 22 Februari 2019
Halaman : 3 dari 3

Bila pemberian salah satu antibiotik lini pertama dinilai tidak


efektif, dapat diganti dengan antibiotik lain atau dipilih antibiotik
lini kedua yaitu Ceftriaxone, Cefotaxime (diberikan untuk
dewasa dan anak), Kuinolon (tidak dianjurkan untuk anak <18
tahun karena dinilai mengganggu pertumbuhan tulang).
d. Kriteria Rujukan
 Telah mendapat terapi selama 5 hari namun belum tampak
perbaikan.
 Demam tifoid dengan tanda-tanda kedaruratan.
 Demam tifoid dengan tanda-tanda komplikasi dan fasilitas
tidak mencukupi

6. Diagram Alir :
Identifikasi Pasien

Anamnesa

Pemeriksaan Fisik

Penegakan Diagnosa

Penatalaksanaan :

Konseling dan Edukasi

7. Unit Terkait : UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

8. Rekaman Historis Perubahan


No Tgl. Mulai
Yang Dirubah Isi Perubahan
. Diberlakukan
1. Font menggunakan Times New Roman
2. Nama puskesmas
1. Format 3. Nama ka. Puskesmas 22-02-2019
4. Urutan komponen
5. Penambahan tabel Rekam History Perubahan
2. Kebijakan Menggunakan Kebijakan terbaru : Keputusan 22-02-2019
Kepala UPT Puskesmas Pakisaji Kab. Malang
Nomor : 440/149.1/SK/35.07.220.101/2019 tanggal
17 Februari 2019 tentang Manajemen
Penunjang Layanan Klinis di UPT Puskesmas
Pakisaji Kabupaten Malang.

Anda mungkin juga menyukai