Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN FRAKTUR TERBUKA

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT. PUSKESMAS Supian Ma’mun


ARANIO NIP:196904101989121001

Penanganan Fraktur terbuka adalah tatalaksana fraktur yang terdapat hubungan


Pengertian dengan lingkungan luar melalui kulit sehingga terjadi kontaminasi bakteri dan
dapat menimbulkan komplikasi infeksi.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana fraktur terbuka di
Tujuan
UPT Puskesmas Aranio.
SK Kepala UPT Puskesmas Aranio Nomor: Tahun 2018 tentang Kebijakan
Kebijakan Penanganan pasien gawat darurat UPT Puskesmas Aranio.
KMK Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan
Referensi Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
Prosedur/ 1. Petugas menerima pasien yang datang ke Puskesmas dengan profesional.
langkah-langkah 2. Petugas melakukan triase sesuai prosedur, jika korban lebih dari 1 orang
3. Petugas melakukan kajian awal klinis sesuai prosedur
Dari anamnesa, dapat ditemukan:
1. Adanya patah tulang terbuka setelah terjadinya trauma
2. Nyeri
3. Sulit digerakkan
4. Deformitas
5. Bengkak
6. Perubahan warna
7. Gangguan sensibilitas
8. Kelemahan otot
Dari pemeriksaan fisik, ditemukan:
Inspeksi (look)
Adanya luka terbuka pada kulit yang dapat berupa tusukan tulang yang tajam
keluar menembus kulit atau dari luar oleh karena tertembus, misalnya oleh
peluru atau trauma langsung dengan fraktur yang terpapar dengan dunia
luar.
Palpasi (feel)
 Robekan kulit yang terpapar dunia luar
 Nyeri tekan
 Terabanya jaringan tulang yang menonjol keluar
 Adanya deformitas
 Panjang anggota gerak berkurang dibandingkan sisi yang sehat

Gerak (move)
Umumnya tidak dapat digerakkan

4. Dokter menentukan diagnosa klinis


5. Dokter dan petugas melakukan tatalaksana:
 Semua fraktur terbuka dikelola secara emergensi dengan metode ATLS
 Lakukan irigasi luka, pembersihan terhadap luka fraktur, dengan cara
irigasi dengan NaCl fisiologis secara mekanis untuk mengeluarkan benda
asing yang melekat.
 Lakukan imobilisasi fraktur dan Balut luka untuk menghentikan
perdarahan, pada fraktur dengan tulang menonjol keluarsedapat
mungkin dihindari memasukkan komponen tulang tersebut kembali
kedalam luka.
 Pasang cairan dan berikan antibiotika intra vena yang sesuai dan
adekuat, Antibiotika yang diberikan sebaiknya dengan dosis yang besar.
Untuk fraktur terbuka antibiotika yang dianjurkan adalah golongan
cephalosporin, dan dikombinasi dengan golongan aminoglikosida.
 Pencegahan tetanus: semua penderita dengan fraktur terbuka perlu
diberikan pencegahan tetanus. Pada penderita yang telah mendapat
imunisasi aktif cukup dengan pemberian tetanus toksoid tapi bagi yang
belum, dapat diberikan 250 unit tetanus imunoglobulin.
6. Dokter merujuk pasien ke RS
7. Dokter memberikan konseling, informasi dan edukasi.
8. Dokter mengumpulkan data pengkajian dan penunjang serta menuliskan di
lembar Rekam Medik pasien.

Unit terkait Ruang Tindakan

Dokumen Terkait

Penyusun : Pemeriksa 1 : Pemeriksa 2 :

Paraf Paraf Paraf

Ketua Pokja Pengendali Dokumen Wakil Manajemen

Anda mungkin juga menyukai