Anda di halaman 1dari 2

STROKE

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT. PUSKESMAS Supian Ma’mun


ARANIO NIP:196904101989121001

Stroke adalah defisit neurologis fokal (atau global) yang terjadi mendadak,
Pengertian berlangsung lebih dari 24 jam dan disebabkan oleh faktor vaskuler
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana stroke di UPT
Tujuan Puskesmas Aranio.

1. SK Kepala UPT Puskesmas Aranio Nomor: Tahun 2018 tentang Standar


Layanan Klinis UPT Puskesmas Aranio.
Kebijakan 2. SK Kepala UPT Puskesmas Aranio Nomor: Tahun 2018 tentang
Penanganan pasien gawat darurat
KMK Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan
Referensi Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
Prosedur/ 1. Petugas menerima pasien yang datang ke IGD dengan profesional.
langkah-langkah 2. Petugas melakukan kajian awal klinis sesuai prosedur
Dari anamnesa dapat ditemukan lebih dari satu dari gejala di bawah ini:
 Kelemahan atau kelumpuhan salah satu sisi wajah, lengan, dan tungkai
(hemiparesis, hemiplegi)
 Gangguan sensorik pada salah satu sisi wajah, lengan, dan tungkai
(hemihipestesi, hemianesthesi)
 Gangguan bicara (disartria)
 Gangguan berbahasa (afasia)
 Gejala neurologik lainnya seperti jalan sempoyongan (ataksia), rasa
berputar (vertigo), kesulitan menelan (disfagia), melihat ganda (diplopia),
penyempitan lapang penglihatan (hemianopsia, kwadran-anopsia)
 Pada beberapa penderita dapat pula dijumpai nyeri kepala, mual, muntah,
penurunan kesadaran, dan kejang pada saat terjadi serangan stroke.
Untuk memudahkan pengenalan gejala stroke dapat digunakan istilah FAST
(Facial movement, Arm Movement, Speech, Time: acute onset) .
Petugas menentukan apakah curiga Stroke hemoragik atau Stroke non
hemoragik
 Stroke hemoragik biasanya disertai dengan sakit kepala hebat, muntah,
penurunan kesadaran, tekanan darah tinggi.
 Stroke iskemik biasanya tidak disertai dengan sakit kepala hebat, muntah,
penurunan kesadaran dan tekanan darah tidak tinggi
3. Dokter melakukan pemeriksaan neurologis
a. Kesadaran: tingkat kesadaran diukur dengan Glassgow Coma Scale (GCS)
b. Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk, tanda Laseque, Kernig, dan
Brudzinski
c. Saraf kranialis: Nn. VII, XII, IX/X,dan saraf kranialis lainnya jika
diperlukan
d. Motorik: kekuatan, tonus, refleks fisiologis, refleks patologis
e. Sensorik
f. Tanda serebelar: dismetria, disdiadokokinesia, ataksi, nistagmus
g. Pemeriksaan fungsi luhur, terutama fungsi kognitif (bahasa, memori dll)
4. Dokter menentukan diagnosa klinis
5. Dokter memberikan Pertolongan pertama pada pasien stroke akut:
 Menilai jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi
 Menjaga jalan nafas agar tetap adekuat (pasang OPA jika diperlukan)
 Memberikan oksigen bila diperlukan
 Memposisikan badan dan kepala lebih tinggi (head-and-trunk up) 20-30
derajat
 Memasang cairan infus salin normal atau ringer laktat (500 ml/12 jam)
 Mengukur kadar gula darah (finger stick)
 Memberikan Dekstrose 50% 25 gram intravena (bila hipoglikemia berat)
6. Petugas merujuk pasien ke RS
7. Dokter memberikan konseling, informasi dan edukasi.
8. Dokter mengumpulkan data pengkajian dan penunjang serta menuliskan di
lembar Rekam Medik pasien.

Unit terkait Ruang Periksa Umum, Ruang Tindakan

Dokumen Terkait

Penyusun : Pemeriksa 1 : Pemeriksa 2 :

Paraf Paraf Paraf

Ketua Pokja Pengendali Dokumen Wakil Manajemen

Anda mungkin juga menyukai