Anda di halaman 1dari 4

SPO KOLIK RENAL

PENGERTIAN KOLIK RENAL


Kolik renal adalah nyeri hebat yang disebabkan oleh sumbatan, spasme/kontraksi otot polos
atau berputarnya organ berongga yang terjadi pada ginjal atau saluran kemih (ureter). Sering
juga disebut dengan kolik ureter. Nyeri biasanya dirasakan di daerah antara iga dan panggul,
yang menjalar sepanjang abdomen/perut dan dapat berakhir pada area genital dan paha
bagian dalam.

GEJALA KOLIK RENAL


Bila Anda merasakan nyeri pinggang yang timbul tiba–tiba dan semakin nyeri seiring waktu
bisa jadi itu merupakan gejala Kolik. Penyebaran nyeri ini bergantung pada letak sumbatan
pada saluran kemih dan derajat sumbatan. Sumbatan pada saluran kencing (ureter) bagian
atas menyebabkan nyeri yang menyebar ke pinggang dan tubuh bagian samping. Sumbatan
ureter bagian tengah menyebabkan nyeri pinggang yang menyebar ke perut depan bagian
bawah. Sumbatan ureter bagian bawah menyebabkan nyeri pinggang yang menyebar ke
selangkangan dan alat kelamin (testis pada pria dan labia mayor pada wanita). Sumbatan
yang terjadi pada hubungan antara saluran kencing dan kandung kencing seringkali
menimbulkan gejala nyeri saat buang air kecil. Penderita kolik renal umumnya gelisah dan
selalu berganti–ganti posisi untuk mencari posisi yang nyaman.

FASE KOLIK RENAL


Kolik renal memiliki beberapa fase, yaitu:

1. Pertama, fase akut. Pada fase ini nyeri umumnya dimulai pada pagi atau malam hari
yang dapat membangunkan penderita dari tidur. Jika nyeri dimulai pada siang hari,
umumnya dirasa perlahan. Nyeri pada kolik renal biasanya semakin memburuk
seiring waktu, terus menerus, dan dapat disertai serangan nyeri yang sangat hebat.
Nyeri dapat mencapai intensitas maksimum dalam 30 menit sampai 6 jam setelah
timbul pertama kali (rata–rata 1 – 2 jam).
2. Kedua, fase konstan. Nyeri menetap sampai diobati atau hilang dengan sendirinya.
Fase ini umumnya berlangsung 1–4 jam atau lebih lama.
3. Ketiga, fase akhir yang umumnya berlangsung selama 1,5 – 3 jam. Nyeri akan
menghilang dengan cepat.
Kolik renal seringkali diikuti gejala lain seperti mual, muntah, air seni berwarna cokelat
kemerahan, sering merasa ingin buang air kecil, dan tidak dapat menahan buang air kecil.

PENYEBAB KOLIK RENAL


Kolik renal paling sering disebabkan oleh sumbatan akibat batu ginjal atau batu ureter,
namun dapat juga disebabkan oleh sumbatan bekuan darah.

DIAGNOSIS KOLIK RENAL


1. Hasil pemeriksaan fisik antara lain :
a. Kadang-kadang teraba ginjal yang mengalami hidronefrosis/obstruktif.
b. Nyeri tekan/ketok pada pinggang.
2. Pada pemeriksaan urin biasanya dijumpai hematuria/urin bercampur darah dan
kadang-kadang kristaluria.
3. Pemeriksaan Penunjang .Laboratorium:Hematuria secara mikroskopis.
4. Radiologis Untuk memastikan penyebab utama kolik renal seperti batu saluran kemih,
BPH dan gangguan pembekuan darah. Ada beberapa jenis pemeriksaan radiologis
yaitu :
a. Foto polos abdomen : Foto polos abdomen dapat menentukan besar, macam
dan lokasi batu radiopaq.
b. Intravenous Pyelogram (IVP) : Pielografi intravena untuk menilai obstruksi
urinaria dan mencari etiologi /penyebab kolik (pielografi adalah radiografi
pelvis renalis dan ureter setelah penyuntikan bahan kontras). IVP dapat
menentukan dengan tepat letak batu, melihat fungsi ginjal dan mendeteksi
adanya batu yang tidak dapat terlihat oleh foto polos abdomen.
c. CT Scan
d. Ultrasonografi (USG)

PENATALAKSANAAN

1. Terapi konservatif
Terapi ini ditujukan untuk batu yang berukuran kurang dari 5 mm karena diharapkan
batu dapat keluar spontan. Terapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi nyeri
dan memperlancar aliran urin. Terapi ini meliputi:
a. Minum banyak air putih agar dapat mendorong batu keluar dari saluran kemih.
b. Analgesik untuk mengatasi nyeri.
c. Antibiotika untuk mencegah infeksi dan sebagainya.
d. Terapi konservatif biasanya dilakukan selama 2 hari sampai maksimal 6
minggu sambil melihat respon melalui pengobatan baik observasi dirawat inap
maupun rawat jalan/poliklinik
2. Terapi Operasi : Operasi dilakukan sesuai dengan persyaratan
Terapi dinyatakan berhasil bila: keluhan menghilang, kekambuhan batu dapat
dicegah, infeksi telah dapat dieradikasi dan fungsi ginjal dapat dipertahankan.

PENCEGAHAN
Untuk mencegah terjadinya kolik, minumlah banyak air putih setiap hari. Konsumsi air putih
minimal 2 liter per hari akan meningkatkan produksi urin. Konsumsi air putih juga akan
mencegah pembentukan kristal urin yang dapat menyebabkan terjadinya batu.

Clinical Pathway

Anda mungkin juga menyukai