Anda di halaman 1dari 35

RUMAH SAKIT UMUM KARTINI KUPANG

JL. Frans Seda No. 17 | RT/RW 34/09 | Kel TDM|


Kec. Oebobo | Kota Kupang | Nusa Tenggara Timur | 85111 Telp. 0380 – 831270 | Email.
rskartinikupang@gmail.com
www.rskartinikupang.com
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KARTINI KUPANG
NOMOR :0/SK/DIR/XII/2022
TENTANG
PEDOMAN PKRS RUMAH SAKIT UMUM KARTINI KUPANG
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KARTINI KUPANG

Menimbang :

a. bahwa untuk menjamin pemenuhan hak setiap orang untuk


mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan,
khususnya dirumah sakit, serta menjamin terlaksananya
pelayanan kesehatan yang paripurna, perlu dilakukan promosi
kesehatan dirumah sakit secara optimal, efektif, efisien,
terpadu, dan berkesinambungan;

b. bahwa agar pendidikan pasien dan keluarga dapat terlaksana


dengan baik, perlu dibentuknya Promosi Kesehatan Rumah
Sakit (PKRS) Rumah Sakit Umum Kartini Kupang yang
berkesinambungan ;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Kartini Kupang.

Mengingat :

a. Kepmenkes 1426/Menkes/SK/XII/2006 Tentang Petunjuk


Teknis Promosi Rumah Sakit (PKRS);

b. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009


tentangKesehatan;

c. Undang-undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang


RumahSakit;

d. Permenkes No 012 tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit

e. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 004 Tahun 2012

1
Tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit

f. Peraturan Presiden Nomor 77 tahun 2015 tentang Pedoman


Organisasi Rumah Sakit;

g. PMK No 44 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Promosi


Kesehatan

h. KMK No. HK.01.07/MENKES/1128/2022

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KARTINI


KUPANG TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN PKRS;

Kedua : Kebijakan tentang Pemberlakuan Pedoman PKRS dalam


Pemberian Edukasi dan Informasi Pasien sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Kesatu tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.;

Ketiga : Kebijakan tentang Pemberlakuan Pedoman PKRS dalam


Pemberian Edukasi dan Informasi Pasien sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Kedua harus dijadikan acuan dalam
merencanakan dan melaksanakan Pelayanan PKRS di Rumah
Sakit Umum Kartini Kupang

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Kupang
Pada tanggal : 0 JULI 20222

DIREKTUR

dr. YudithMarieta Kota, M.Kes


NIK: 24111301101

2
DAFTAR ISI

Cover

Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................2

BAB II GAMBARAN UMUM...........................................................................................................5

BAB III VISI MISI..............................................................................................................................8

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS...........................................................................................12

BAB V STRUKTUR ORGANISASI PKRS.......................................................................................15

BAB VI URAIAN JABATAN............................................................................................................16

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA..............................................................................................20

BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL..............................................22

BAB IX ORIENTASI..........................................................................................................................30

BAB X RAPAT...................................................................................................................................31

BAB XI PELAPORAN.......................................................................................................................32

3
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam Pasal 3
menyatakan bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Selanjutnya dalam Pasal 46 dinyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang
terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya
kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan
dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan
secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
Pelayanan yang terbaik buat pasien dapat diperoleh dengan baik adalah dengan
kita sebagai petugas rumah sakit termasuk perawat didalamnya adalah komunikasi
dengan baik, tepat, jelas dan akurat. Komunikasi yang jelas, tepat, akurat, mudah
dipahami, akan mendukung proses edukasi yang benar dalam memberikan
pelayanan.
Edukasi Kesehatan adalah kegiatan upaya meningkatkan pengetahuan
kesehatan perorangan paling sedikit mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan
perilaku hidup bersih dan sehat dalam upaya meningkatkan status kesehatan
peserta, mencegah timbulnya kembali penyakit dan memulihkan penyakit.
Efektifitas suatu pengobatan, selain dipengaruhi oleh pola pelayanan kesehatan
yang ada serta sikap dan ketrampilan para pelaksananya, juga sangat dipengaruhi
oleh lingkungan, sikap, pola hidup pasien dan keluarganya.Selain itu, tergantung juga
pada kerjasama yang positif antara petugas kesehatan dengan pasien dan
keluarganya. Kalau pasien dan keluarganya memiliki pengetahuan tentang cara-cara
penyembuhan dan pencegahan penyakitnya, serta keluarga pasien mampu dan mau
berpartisipasi secara positif, maka hal ini akan membantu peningkatan kualitas
kesehatan masyarakat pada umumnya. Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
berusaha mengembangkan pengertian pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit
tentang penyakit dan pencegahannya.Selain itu, PKRS juga berusaha menggugah
kesadaran dan minat pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit untuk berperan
secara positif dalam berusaha penyembuhan dan pencegahan penyakit.Oleh karena
itu, PKRS merupakan bagian yang tidak terpisah dari program pelayanan kesehatan
rumah sakit.
Upaya kesehatan diutamakan pada berbagai upaya yang mempunyai daya
ungkit tinggi dalam pencapaian sasaran pembangunan kesehatan utamanya
penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut, dan keluarga
miskin. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dalam Pasal 1
menyebutkan pengertian Rumah Sakit yaitu institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan , dan gawat darurat. Selanjutnya
dikatakan bahwa Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Mengacu kepada peraturan perundang-undangan tersebut di atas, kiranya dapat
dinyatakan bahwa di setiap rumah sakit harus dilaksanakan upaya peningkatan
kesehatan, salah satunya melalui kegiatan promosi kesehatan. Sebagaimana
tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan
4 Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2018 tentang Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit adalah proses
memberdayakan pasien, sumber daya manusia Rumah Sakit, pengunjung Rumah
Sakit, dan masyarakat sekitar Rumah Sakit untuk berperan serta aktif dalam proses
asuhan untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan
meningkatkan kesehatan menuju pencapaian derajat kesehatan yang optimal.
Mengacu pada aturan dan hal-hal tersebut diatas maka promosi kesehatan
menjadi salah satu pelayanan utama di rumah sakit. Promosi Kesehatan di Rumah
Sakit (PKRS) berusaha mengembangkan pengertian pasien, keluarga, dan
pengunjung rumah sakit tentang penyakit dan pencegahannya. Selain itu, Promosi
kesehatan di Rumah Sakit juga berusaha menggugah kesadaran dan minat pasien,
keluarga, dan pengunjung rumah sakit untuk berperan secara positif dalam usaha
penyembuhan dan pencegahan penyakit. Oleh karena itu, Promosi Kesehatan di
Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisah dari program pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
Isu Strategis
Promosi Kesehatan di Rumah sakit telah diselanggarakan sejak tahun 1994
dengan nama Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS). Seiring
dengan pengembangannya, pada tahun 2003, istilah PKMRS berubah menjadi
Promosi Kesehatan Rumah sakit (PKMRS).Seiring dengan pengembangannya, pada
tahun 2003, istilah PKMRS berubah menjadi promosi Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS). Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk mengembangkan PKRS seperti
penyusunan pedoman PKRS, advokasi dan sosialisasi PKRS kepada Direktur rumah
sakit pemerintah, pelatihan PKRS, pengembangan dan distribusi media serta
pengembangan model PKRS antara lain di Rumah Sakit Pasar Rebo di Jakarta dan
Rumah Sakit Syamsuddin, SH di Sukabumi. Namun pelaksanaan PKRS dalam kurun
waktu lebih dari 15 tahun belum memberikan hasil yang maksimal dan
kesinambungannyadi rumah sakit tidak terjaga dengan baik tergantungpadakuat
tidaknya komitmen Direktur rumah sakit.
Berdasarkan hal tersebut, beberapa isu strategis yang muncul dalam Promosi
Kesehatan di Rumah sakit, yaitu:
1. Sebagian besar Rumah Sakit belum menjadikan PKRS sebagai salah satu
kebijakan upaya pelayanan kesahatan di Rumah Sakit.
2. Sebagian besar Rumah Sakit belum memberikan hak pasien untuk memdapatkan
informas tentang pencegahan dan pengobatan yang berhubungan dengan
penyakitnya.
3. Sebagian besar Rumah Sakit belum mewujudkan tempat kerjayang aman,bersih
dan sehat.
4. Sebagian besar rumah sakit kurang manggalang kemitraan untuk meningkatkan
upaya pelayanan yang bersifat preventif dan promotif.

B. Tujuan
Tujuan utama disusunnya Pedoman Pelayanan KRS Rumah Sakit Umum
Kartini Kupang adalah:
Tujuan Umum : Sebagai landasan program kerja tim PKRS dalam
pelayanan.

Tujuan Khusus : Sebagai landasan bagi tim PKRS dalam memberikan


pelayanan edukasi dan informasi terhadap pasien dan
Keluarga. Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
kemampuan, kesadaran dan pemahaman peserta
terhadap pemeliharaan kesehatan.

C. Ruang Lingkup
Melingkupi semua pasien yang di Rawat (Rawat Inap) dan berobat (Rawat Jalan)
di polikinik Rumah Sakit Kartini Kupang yang dilakukan assesmen kebutuhan
pendidikan masing-masing pasien sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai pasien dan
5
keluarga, kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan,
hambatan emosional dan motivasi, keterbatasan fisik dan kognitif serta kesediaan
pasien untuk menerima informasi. Hasil assesmen digunakan untuk membuat
rencana pendidikan. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan dan pelatihan
terkait dengan pelayanan pasien meliputi : proses mendapatkan informed concent
serta pengambilan keputusan terkait dengan pelayanannya, tentang kondisi
kesehatan dan diagnosa pasti, hak pasien dan keluarga untuk berpartisipasi dalam
proses pelayanan, penggunaan obat yang aman, penggunaan peralatan medis yang
aman, potensi interaksi obat dengan makanan, diet dan nutrisi, manajemen nyeri
dan teknik rehabilitasi. Hal tersebut dicatat di rekam medis.
Ruang lingkup tersebut dikatagorikan sebagai berikut :
1. Di dalam gedung
Di dalam gedung rumah sakit, PKRS dilaksanakan seiring dengan pelayanan yang
diselenggarakan rumah sakit, meliputi :
a. Di ruang pendaftaran / administrasi,yaitu di ruang dimana pasien / klien harus
melapor / mendaftar sebelum mendapatkan pelayanan rumah sakit
b. PKRS dalam pelayanan rawat jalan bagi pasien, yaitu dipoliklinik-poliklinik
seperti poli umum, poli anak, poli bedah, poli penyakit dalam, poli mata, poli
syaraf, poli konsultasi gizi, poli akupuntur, poli endokrin dan lain-lain.
c. PKRS dalam pelayanan rawat inap bagi pasien, yaitu di ruang - ruang gawat
darurat, dan rawat inap.
d. PKRS dalam pelayanan penunjang medik bagi pasien, yaitu pelayanan obat /
apotik, pelayanan laboratorium, pelayanan patologi anatomi.
e. PKRS dalam pelayanan bagi klien (orang sehat), yaitu seperti, konseling gizi,
klub senam dan klub DM.
f. PKRS di ruang pembayaran rawat inap, yaitu di ruang dimana pasien rawat inap
harus menyelesaikan pembayaran rawat inap sebelum meninggalkan rumah
sakit.
Promosi kesehatan oleh panitia PKRS dalam pelayanan-pelayanan diatas
ditangani oleh unit perawatan,medis dan penunjang medis masing-masing unit
kerja.
2. Di luar gedung
Kawasan luar gedung RS yang dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk PKRS,
yaitu :
a. PKRS di tempat parkir,yaitu pemanfaatan ruang yang ada dilapangan parkir
b. PKRS di dinding luar RS
c. PKRS di pagar pembatas kawasan RS
d. PKRS dengan lingkungan RS, media elektronik
Panitia PKRS berada dibawah naungan Diklat, Humas dan
Marketing,berkoordinasi dengan DPJP,dokter ruangan dan seluruh jajaran unit
pelayanan rumah sakit dalam menyampaikan informasi medis kepada pasien.
Informasi medis yang diberikan dapat secara lisan maupun tertulis.
3. Demografi populasi pasien
a. Usia
Kunjungan pasien berdasarkan usia paling banyak berkunjung ke rs adalah usia
dewasa diikuti usia lansia dan usia anak-anak. Karena itu pelayanan
lansia/geriatri juga menjadi ruang lingkup pelayanan promosi kesehatan jika
dilihat demografi usia pasien. 6
b. Suku/etnis
Kunjungan pasien berdasarkan suku/etnis paling banyak berkunjung ke rs
adalah suku Flores diikuti suku-suku lain di NTT dan ada juga WNA. Karena itu
pelayanan di lakukan dengan melihat nilai-nilai adat dan budaya NTT.
c. Agama
Kunjungan pasien berdasarkan agama paling banyak berkunjung ke rs adalah
agama Kristen Protestan diikuti Kristen Katolik dan Islam. Karena itu pelayanan
kerohanian juga diperhatikan dengan adanya penempatan pendeta-pendeta
khusus di rumah sakit
d. Tingkat pendidikan
Kunjungan pasien berdasarkan tingkat pendidikan paling banyak berkunjung ke
rs adalah pendidikan SMA diikuti SMP dan SD. Karena itu edukasi yang
diberikan harus sesuai dengan tingkat pendidikan
e. Jenis kelamin
Kunjungan pasien berdasarkan jenis kelamin paling banyak berkunjung ke rs
adalah perempuan.
f. Bahasa
Kunjungan pasien berdasarkan Bahasa semuanya menggunakan Bahasa
Indonesia.

D. Batasan Operasional
Ditujukan untuk Individu yaitu pasien dan keluarga serta pengunjung rumah sakit,
Edukasi dan Informasi diberikan pada saat pasien berinteraksi dengan dokter
ataupun petugas pemberi pelayanan saat konsultasi di poliklinik maupun di Rawat
Inap.Untuk di Unit Penunjang medis dilakukan oleh petugas penunjang medis pada
saat memberikan pelayanan.Edukasi dan Informasi yang diberikan kepada pasien
dan keluarga antara lain mengenai berbagai macam jenis penyakit, obat-obatan,
penggunaan peralatan medis, diet, manajemen nyeri dan teknik-teknik rehabilitasi.
Promosi Kesehatan Rumah Sakit adalah proses memberdayakan pasien, sumber
daya manusia Rumah Sakit, pengunjung Rumah Sakit, dan masyarakat sekitar
Rumah Sakit untuk berperan serta aktif dalam proses asuhan untuk mendukung
perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan
menuju pencapaian derajat kesehatan yang optimal.

E. Landasan Hukum
Dasar hukum
1. Undang-undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan:
a. Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang
kesehatan yang seimbang dan bertanggungjawab.
b. Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya
termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya
dari tenaga kesehatan
c. Pasal 10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya
memperolehlingkungan yang sehat baik fisik, biologi, maupun sosial.
d. Pasal 11
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,
mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.
e. Pasal 17
Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan akses terhadap informasi,
edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan
memelihara derajatkesehatan yang setinggi-tingginya.
f. Pasal 18
Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran aktif
masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.
g. Pasal 47
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu,
meyeluruh dan berkesinambungan.
h. Pasal 55
1) Pemerintah wajib menentapkan 7 standar mutu pelayanan kesehatan
2) Standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1)
diatur dengan peraturan Peraturan pemerintah

i. Pasal 62
1) Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat untuk mengoptimalkan
kesehatan melalui kegiatan penyuluhan, penyebarluasan informasi, atau
kegiatan lain untuk menunjang tercapainya hidup sehat.
2) Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat untuk menghindari
atau mengurangi resiko, masalah dan dampak buruk akibat penyakit
3) Pemerintah dan pemerintah daerahmenjamin dan menyediakan fasilitas
untuk kelangsungan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
4) Ketentuan berlanjut tentang upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit diaturdengan peraturan Menteri.
j. Pasal 115
1) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan kesehatan
2) Pemerintah Daerah wajib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di wilayahnya
k. Pasal 168
1) Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efesien
diperlukan informasi kesehatan
2) Informasi kesehatan sebagaimana dimaksudkan ayat (1)dilakukan melalui
sistem informasi dan melalui lintas sektor
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi sebagaimana dimaskudkan
pada ayat (2)diatur oleh Peraturan Pemerintah
2. Undang-undang RI nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
a. Pasal 4
Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna
b. Pasal 10, ayat 2
Bangunan Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas ruang, butir m) ruang
penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit
c. Pasal 29
Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban; butir a).memberikan informasi yang
benar tentang pelayanan Rumah sakit kepada masyarakat.
d. Pasal 32
Setiap pasien mempunyai hak, butir d) memperoleh pelayanan kesehatan yang
bermutu sesuai dengan standar profesi danstandar prosedur operasional.
3. Undang-undang RI nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Hak pasien berdasarkan pasal 52 UU No.29/2004 Tentang Praktek Kedokteran
adalah:
1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana
dimaksud pasal 45 ayat 3 yaitu :
a. Diagnosis dan tata cara tindakan medis
b. Tujuan tindakan medis yang dilakukan
c. Alternatif tindakan lain dan resikonya
d. Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
2. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
3. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi
4. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis
5. Menolak tindakan medis
6. Mendapatkan isi rekam medis
Kewajiban pasien berdasarkan UU No. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran adalah
:
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya.
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter dan dokter gigi
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku disarana kesehatan
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
8
Kewajiban tenaga kesehatan berdasarkan pasal 51 UU No. 29/2004 tentang
Praktik Kedokteran adalah :
1. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien
2. Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik apabila tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan
4. PMK 290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
5. KMK 1426/ Menkes/SK/XII/2006 tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan
Rumah Sakit
6. PP No. 32/Tahun 1996 Pasal 2 Tentang Tenaga Kesehatan
7. PMK No 44 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Promosi Kesehatan

9
BAB II
Gambaran Umum Rumah Sakit
A. Identitas
1. Nama : Rumah Sakit Umum Kartini Kupang
2. Kepemilikan : Yayasan Kartini Medikal
3. Jenis : Rumah Sakit Umum
4. Kelas : Rumah Sakit Umum Tipe D
5. Alamat : Jl Frans Seda no 17, Walikota, Kupang
6. Email : RSUkartinikupang@gmail.com

B. Sejarah Singkat
Sejak tanggal 27 November tahun 2013. Awalnya Rumah Sakit ini
merupakan pengembangan dari poliklinik dan rumah bersalin sederhana di
Jln Ahmad Yani yang dimulai pada tahun 1982 dan kemudian berkembang
menjadi Klinik Kartini yang berlokasi di Jl. Eltari No 2 Kupang.
Pada tahun 2006 Klinik kartini mengembangkan pelayanannya
menjadisebuah “Klinik Praktek Dokter Spesialis Bersama”.Sejalan dengan
jumlah pasien yang terus meningkat maka, dipertimbangkan untuk
memperluas & mengembangkan pelayanan klinikmenjadi sebuah Rumah
Sakit. Oleh karenadaya tampung dan luas lahan pada Klinik Kartini di jalan
Eltari II terbatas, maka dipilih lokasi Rumah Sakit yang akan dibangun di Jl.
Frans Seda No. 17 yang merupakan lokasi yang sangat strategis karena
berada di jalur umum yang mudah di akses dan berada di kawasan/area
bisnis. Pada tanggal 29 Juli tahun 2016 Lulus Akreditasi Rumah Sakit
Program Khusus (Progsus) dengan Predikat “Perdana”.Saat ini memiliki
kapasitas tempat tidur sebanyak 40 buah, dan memiliki pelayanan
unggulan sebagai “Diabetes& Eye Center”.

C. Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Kartini Kupang


Rumah Sakit Umum Kartini Kupang mempunyai tugas melaksanakan
upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan
secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan, pencegahan dan
penyelenggaraan upaya rujukan serta penyelenggaraan pendidikan,
pelatihan, penelitian dan pengembangan kesehatan. SedangkanFungsi
Rumah Sakit asalah sebagai berikut:
1. Penyelanggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan
10
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.

11
BAB III
Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RS
A. Visi
Visi : Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Terpercaya dalam pelayanan Diabetes dan
Mata di Nusa Tenggara Timur 2022.
Visi tersebut mengandung pengertian bahwa kondisi RSU Kartini Kupang yang ingin
diwujudkan dalam lima tahun mendatang adalah unggul dan terpercaya dalam
pelayanan Diabetes dan Mata di Nusa Tenggara Timur.
B. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas maka misi RSU Kartini Kupang
2018-2022 adalah:
1. Memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan akurat
2. Meningkatkan kompetensi dan kinerja karyawan sehingga mampu memberikan
pelayanan yang professional
3. Menciptakan budaya hidup sehat bagi masyarakat
4. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan rumah sakit yang profesional, efektif dan
efisien.
C. Falsafah
1. Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan biologis, psikologis, sosial,
sipritual yang unik. Kebutuhan ini harus selalu dipertimbangkan dalam setiap
pelayanan yang diberikan.
2. Pelayanan Rumah Sakit Profesional yang bertanggung jawab sosial dan
berwasasan lingkungan.
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dan tetap menyadari bahwa
kesembuhan berasal dari Yang Maha Tinggi.
D. Motto
“Bersama Menuju Sehat”
E. Nilai – nilai dasar (Core Values) dan keyakinan dasar (Core Beliefs)
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misinya, RSU Kartini Kupang memiliki Nilai
Dasar dan Keyakinan Dasar yang merupakan budaya kerja dan menjadi pijakan,
pegangan dan pedoman bagi direksi, unit kerja manajemen, unit kerja pelayanan /
operasional dan seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
F. Nilai – nilai dasar
Membangun ” Pro Kartini ” sebagai nilai dasar , yaitu :
a. Pro : Profesional
Penjelasan : Sumber Daya Manusia memiliki kompetensi yang sesuai dengan
standar profesi dan memberikan pelayanan berdasarkan standar prosedur dan
menjunjung tinggi etika profesi.
b. K : Kompeten
Penjelasan : Keterampilan yang diperlukan seseorang yang ditunjukan oleh
kemampuannya untuk dengan konsisten memberikan tingkat kinerja yang memadai
dalam menjalankan profesinya.
c. A : Andal
Penjelasan : Dapat dipercaya untuk mendapatkan hasil tertentu
d. R : Ramah
Penjelasan : Baik hati dan menarik dalam pelayanan, tulus dan ikhlas dalam
menjalankan aktivitas.
e. T: Terampil
Penjelasan : Kemampuan melakukan sesuatu dengan cepat dan benar.
f. In : Inovatif
12
Penjelasan : Kemampuan dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian
untuk menghasilkan gagasan / solusi / karya yang baru.

G. STRATEGI
1. Mengoptimalkan penerapan Good Corporate Govermance & Good Clinical
Govermance
2. Mengembangkan manajemen mutu terpadu
3. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui optimalisasi produk layanan,
4. service dan mindset karyawan
5. Meningkatkan pendapatan RS melalui pemanfaatan potensi – potensi pendapatan
RS termasuk potensi pendapatan di luar jasa layanan
6. Mengembangkan kemitraan dengan institusi pendidikan kedokteran, kesehatan
dan non kesehatan serta eksternal agency dalam rangka pemenuhan jumlah,
jenis dan kuantitas SDM RS
7. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan ( dokter spesialis, dokter,
keperawatan, kesehatan lainnya) dan non kesehatan
8. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan (dokter spesialis, dokter,
keperawatan, kesehatan lainnya) dan non kesehatan
9. Mengembangkan akreditasi sumber daya manusia kesehatan (dokter spesialis,
dokter, keperawatan, kesehatan lainnya) dan non kesehatan
10. Mendayagunakan SDM kesehatan (dokter spesialis, dokter, keperawatan,
kesehatan lainnya) dan non kesehatan sesuai kebutuhan masing – masing unit
11. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau
12. Meningkatkan pemenuhan jenis dan falitas kesehatan sesuai kebutuhan
13. Meningkatkan ketepatan waktu pembayaran jasa pelayanan
14. Meningkatkan kualitas SDM untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan,
pelatihan dan penelitian
15. Meningkatkan komitmen personal dalam penyelenggaraan pendidikan, pelatihan
dan penelitian
16. Meningkatkan budaya kerja organisasi untuk mendukung penyelenggaraan
pendidikan, pelatiahan dan penelitian
17. Membangun kemitraan dengan stakeholder dalam rangka penyelenggaraan
pendidikan, pelatihan dan penelitian yang menunjang peningkatan mutu
pelayanan dan efesiensi pelayanan
H. PROGRAM KEGIATAN
1. Program pelayanan administrasi perkantoran
2. Peningkatan pengadaan, peningkatan saran dan prasarana aparatur
3. Program peningkatan pengembangan sistim pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
4. Program upaya kesehatan perorangan
5. Program dukungan manajemen pembangunan kesehatan

13
BAB IV
Struktur Organisasi RS

Pembentukan, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan Susunan organisasi Rumah


Sakit Umum Kartini Kupang didasarkan pada Surat Keputusan Direktur PT Kartini
Medikal Kupang Nomor 002/SK/KMK/I/2022.
Struktur Organisasi ini diharapkan mampu mewadahi seluruh aspek kegiatan
pelayanan dan administrasi RSU Kartini Kupang, sehingga untuk mencapai hasil yang
optimal dan maksimal, pengembangan Manajemen diarahkan pada pemantapan tata
kerja sistem dan prosedur serta optimalisasi pelayanan.
Sejalan dengan perkembangan dan tuntutan pelayanan yang bermutu, RSU
Kartini Kupang telah berupaya pengelolaannya secara profesional yang ditunjang
dengan sistem manajemen dan administrasi yang baik
Struktur Organisasi RSU Kartini Kupang berdasarkan Surat Keputusan Direktur
PT Kartini Medikal Kupang Nomor 002/SK/KMK/I/2022, terdiri dari 1 Orang Direktur, 2
orang Kepala Bidang / Bagian, 5 orang Kepala Seksi, Adapun struktur organisasinya
secara rinci adalah sebagai berikut:
1. Direktur
2. Bidang Pelayanan Medis, Keperawatan dan Penunjang Medis membawahi :
a. Kepala Seksi Pelayanan Medis
b. Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan
- Rawat Inap
- Rawat Jalan
- Gawat Darurat
- Bedah Sentral
- Intensif
c. Kepala Seksi Pelayanan Penunjang Medis
- Laboratorium
- Farmasi
- Radiologi
- Gizi
- Rekam Medik
3. Bagian Umum & Keuangan membawahi :
a. Kepala Seksi HRD, Umum dan Kepegawaian
- Kesekretariatan
- Kepegawaian
- Humas
- Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian
- Marketing dan Customer Care
- SIM RS
- IPSRS
- Laundry
- Security
- Cleaning Service
- Driver
b. Kepala Seksi Keuangan
- Perencanaan dan Penganggaran
- Perbendaharaan
- Verifikasi
14
- Akuntansi

BAB V
15
Struktur Organisasi Unit Kerja

Direktur

Sekretaris Ketua Panitia PKRS

Anggota Panitia PKRS

Customer Service Gizi Laboratorium Farmasi PPI Medical Keperawatan Rekam


Information Medis
(Perawat & Bidan)

Panitia PKRS Rumah Sakit Umum Kartini Kupang dibawahi langsung oleh
direktur rumah sakit. Panitia PKRS Rumah Sakit Umum Kartini Kupang terdiri dari
integrasi antara kolaborasi 8 unit kerja rumah sakit yaitu: customer service, medical
information, gizi, keperawatan,laboratorium, rekam medis, farmasi dan PPI. Anggota
panitia PKRS terdiri dari satu atau dua orang perwakilan dari setiap sub unit diatas.

BAB VI

16
Uraian Jabatan
Ketua PKRS

Nama Panitia

1. Kerja : PKRS

2. Nama jabatan : Ketua

3. Pengertian : Seorang professional yang diberi tugas dan


wewenang untuk dapat memimpin dalam
menjalankan pelaksanaan program PKRS

4. Persyaratan dan kualifikasi: :

a. Pendidikan formal : Dokter/ perawat

b. Pendidikan non formal : Sertifikat Seminar

c. Pengalaman kerja : Pengalaman kerja sebagai dokter /perawat


medical informasi di rawat inap dan rawat
jalan.

d. Ketrampilan : Memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi,


berkepribadian yang menarik, dapat
bersosialisasi dengan baik dan profesional.

5. Tanggung jawab : Secara administratif dan fungsional


bertanggungjawab seluruhnya terhadap
pelaksanaan program PKRS di RS.

6. Tugas pokok : Mengkoordinasi semua pelaksanaan kegiatan


program PKRS di RS

7. Uraian tugas :

a. Menyusun dan merencanakan pelaksanaan kegiatan program kerja PKRS.

b. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional PKRS


secara efektif, efisien dan bermutu.
c. Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian unit kerja terkait

d. Memberikan pembinaan terhadap anggota PKRS

e. Membuat daftar inspeksi ke semua unit terkait.

f. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota PKRS untuk membahas
dan menginformasikan hal – hal penting yang berkaitan dengan PKRS.
g. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan.

h. Menjalin Kerjasama antar unit terkait.

17
i. Meningkatkan pengetahuan anggota, membuat dan memperbaiki cara kerja dan
pedoman kerja yang aman dan efektif.
8. Wewenang :

a. Memberikan penilaian kinerja


anggota PKRS.
b. Membuat prosedur PKRS.

9. Hasil Kerja :

a. Daftar kerja untuk anggota PKRS

b. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan di PKRS

c. Standar Operating Procedure PKRS

d. Laporan Program PKRS

e. Bahan Materi edukasi

Serketaris K3

1. Nama Panitia Kerja : PKRS

2. Nama jabatan : Sekeretaris PKRS

3. Pengertian : Seseorang yang ahli dalam bidang Promosi


kesehatan dan mampu dalam menjalankan
pelaksanaan Program PKRS.

4. Persyaratan dan kualifikasi: :

a. Pendidikan formal : Berijazah D3 dari unit terkait

b. Pendidikan non formal : Memiliki pengalaman promosi kesehatan

c. Pengalaman kerja : Memiliki pengalaman sebagai tenaga PKRS

d. Ketrampilan : Memiliki bakat dan minat serta dedikasi


tinggi, berkepribadian mantap dan
emosional yang stabilBerbadan sehat
jasmani dan rohani.

5. Tanggung jawab : Secara administratif dan fungsional


bertanggung jawab kepada ketua PKRS

Ikut berperan serta dalam pelaksanaan


kegiatan Program PKRS.

6. Tugas pokok : Mengkoordinasi semua pelaksanaan kegiatan

18
program PKRS di RS

7. Uraian tugas :

a. Mengatur rapat dan jadwal rapat PKRS

b. Menyiapkan ruang rapat dan perlengkapannya yang diperlukan, termasuk


konsumsi, khususnya bila rapat berlangsung saat waktu makan siang atau sore.
c. Membuat dan menanda tangani surat keluar serta melakukan pekerjaan
administrasi termasuk pengarsipannya .
d. Menyusun kesimpulan sidang dan notulen rapat

e. Memberikan pertimbangan/saran PKRS pada perencanaan, pengembangan


program dan fasilitasinya.
8. Wewenang : Meminta informasi dan petunjuk kepada
atasan

9. Hasil Kerja : Analisa dan Pelaporan PKRS

Anggota PKRS
1. Nama Panitia Kerja : PKRS

2. Nama jabatan : Anggota PKRS

3. Pengertian : Seseorang yang diberi tugas oleh ketua


PKRS dalam mengidentifikasi kebutuhan
promisi kesehatan yang terkait dan
memfollow up pelaksanaan dan
penerapaan program kerja PKRS dalam
masing – masing bagian/unit kerja.

4. Persyaratan dan kualifikasi: :

a. Pendidikan formal : Berijasah D3 atau persamaannya dalam


bidangnya masing masing dan memiliki
minat dan bakat dalam promosi kesehatan.

b. Pendidikan non formal : Memiliki sertifikat kursus sesuai unit kerja


masing – masing

c. Pengalaman kerja : Pengalaman kerja di rumah sakit dalam


unit masing-masing

d. Ketrampilan : Memiliki bakat dan minat serta dedikasi


tinggi, berkepribadian mantap dan
emosional yang stabil.

19
5. Berbadan sehat jasmani dan :
rohani

6. Tanggung jawab : Secara administratif dan fungsional


bertanggung jawab kepada Ketua dan
wakil PKRS dalam pelaksanaan program
kerja PKRS di setiap unitnya masing-
masing.

7. Tugas pokok : Membantu pelaksanaan semua kegiatan di


Program PKRS di unit masing-masing.

8. Uraian tugas :

a. Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit kerja


masing – masing
b. Melaporkan kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit kerja masing –
masing
c. Melakukan survey pelaksanaan program kerja di unit kerja masing – masing

9. Uraian Wewenang : Berdiri secara mandiri dan aktif untuk


memberikan saran dan masukan mengenai
promosi kesehatan yang dibutuhkan per
unit masing-masing.

10. Wewenang : Meminta informasi dan petunjuk kepada


atasan

11. Hasil Kerja : Analisa dan Pelaporan PKRS

a. Identifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan per unit kerja

b. Pelaksanaan Program kerja PKRS di masing-masing unit

c. Penerapan Pedoman PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan

d. Penerapan SPO PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan

12. Laporan evaluasi kerja

20
dr. YudithMarieta Kota, M.Kes

Dessy Widya Seran, dr Roman Mesada

Anggota Panitia PKRS

Yunita Mbu Anggi

BAB VII

21
Tata Hubungan Kerja

Direktur

Keterangan
Sekretaris Ketua Panitia PKRS
o Panitia PKRS langsung dibawahi oleh Direktur Rumah sakit.
o Anggota
Ketua PKRS Panitia PKRS
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Rumah sakit.
o Ketua mengkoordinasikan setiap anggota PKRS
o Sekretaris bertanggungjawab langsung kepada ketua PKRS
Customer Service danGizi Laboratorium
diharuskan menyusunFarmasi PPI
rapat, membuat Medicalrapat danKeperawatan
notulen Rekam
sidang PKRS Information Medis
(Perawat &
o Setiap anggota PKRS berdiri mandiri dan aktif untuk membuat, Bidan)
melaksanakan dan menerapkan program kerja PKRS di
bagian/unit masing – masing kerja.
o Setiap anggota PKRS berkewajiban membuat identifikasi
kebutuhan promosi kesehatan dan menyarankan program
kerja yang sesuai serta bertanggungjawab langsung kepada
Ketua PKRS Hasil
dari
identifikasi kebutuhan promosi kesehatan dianalisa dan diolah di panitia PKRS untuk
selanjutnya ditindak lanjuti dan diterapkan oleh panitia PKRS.

BAB VIII
Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
Dalam upaya mempersiapkan tenaga Promosi Kesehatan yang handal, perlu
kiranya melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia
yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi
dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi.
Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin
sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan
persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
organisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
22
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia yang memberikan edukasi terdiri dari semua
unsur,diantaranya Dokter, dan Perawat/ Bidan,Petugas Farmasi,Petugas
Gizi,Petugas Laboratorium,dengan kualifikasi sebagai berikut :

No Jabatan Kompetensi

1 Dokter Dokter Umum

Dokter Spesialis

2 Perawat Semua profesi perawat memberikan edukasi

Semua profesi bidan memberikan edukasi

3 Farmasi Semua petugas farmasi memberikan edukasi

4 Petugas Laboratorium Semua petugas laboratorium memberikan edukasi

5 Petugas gizi Semua petugas ahli gizi memberikan edukasi

B. Distribusi Ketenagaan

Meliputi : Ketua PKRS : 1 orang

Sekretaris : 1 orang

Anggota : 8 orang dari unit pelayanan dan unit


penunjang medis

C. Pengaturan Jaga
Dalam satu unit terdapat satu orang petugas edukasi dan informasi.
Pengaturan ketenagaan tim edukator di Rumah Sakit Umum Kartini Kupang
diatur berdasarkan pengaturan jam dinas sesuai dengan pola shift :

 Waktu kerja pelayanan 24 jam ( 3 shift )


Ketenagaan tiap shift terdiri dari :
 Shift pagi jam 07.00-15.00

 Shift siang jam 15.00-23.00

 Shift malam jam 23.00-07.00

23
Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
Pada dasarnya banyak tersedia peluang untuk melaksanakan promosi
kesehatan di RS. Secara umum peluang itu dapat dikategorikan sebagai
berikut:
1. Di dalam gedung
Di dalam gedung RS, PKRS dilaksanakan seiring dengan pelayanan yang
diselenggarakan rumah sakit, Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa didalam gedung,
terdapat peluang-peluang:
a. Di ruang pendaftaran/adminsitrasi, yaitu di ruang dimana pasien/klien harus
melapor/mendaftar sebelum mendapatkan pelayanan RS.
b. PKRS dalam pelayanan Rawat Jalan bagi pasien,yaitu di poliklinik-poliklinik seperti
poliklinik dalam anak, poliklinik mata, poliklinik bedah, poliklinik penyakit anak,dan
lain-lain.
c. PKRS dalam pelayanan Rawat Inap bagi pasien, yaitu di ruang-ruang gawat darurat
dan rawat inap.
d. PKRS dalam pelayanan Penunjang Medik bagi pasien yaitu pelayanan obat/apotik,
pelayanan laboratorium RS.
e. PKRS dalam pelayanan bagi klien (Orang sehat), yaitu seperti di konseling gizi,
bimbingan senam, dan lain-lain.
f. PKRS di ruang Pembayaran rawat inap, yaitu di ruang di mana pasien rawat inap
harus menyelesaikan pembayaranrawat inap, sebelum meninggalkan RS.
Promosi kesehatan oleh panitia PKRS dalam pelayanan-pelayanan diatas ditangani
oleh unit unit Panitia PKRS yaitu: medical information, keperawatan (bidan dan
perawat), laboratorium, Customer service, gizi, farmasi dan rekam medis.
2. Di luar gedung
3. Kawasan luar gedung RS yang dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk PKRS,
yaitu:
a. PKRS di tempat parkir, yaitu pemanfaatan ruang yang ada di lapangan/gedung
parkir sejak dari bangunan gardu parkir sampaike sudut-sudut lapangan/ gedung
parkir.
b. PKRS di halaman RS.
c. PKRS di pagar pembatas kawasan RS
Panitia PKRS berada dibawah naungan pelayanan medis RSU Kartini Kupang
dan berkoordinasi dengan DPJP, dokter ruangan dan seluruh jajaran unit pelayanan
Rumah Sakit dalam menyampaikan informasi medis kepada pasien. Informasi medis
tertulis yang diberikan meliputi 10 penyakit terbanyak di RSU Kartini Kupang yaitu:
Infeksi Bacterial, diabetes melitus, DBD/DHF,Diare Akut/GEA, hipertensi, Dengue
Fever, ISK, katarak,TFA, DM tipe II,Dyspepsia.Pemberian promosi kesehatan dapat
dilaksanakan di setiap departemen/unit rumah sakit dan oleh personel medis yang
berkompetensi di bidang tersebut terutama rawat inap, rawat jalan, penunjang medis,
farmasi dan lain-lain. Informasi diluar kategori 10 penyakit terbanyak disampaikan
secara lisan oleh subunit panitia PKRS baik di seluruh departemen/unit rumah sakit

24
maupun di suatu ruangan PKRS khusus.
A. Ruang Penyuluhan
Ruang penyuluhan PKRS dapat di gunakan oleh setiap unit PKRS dan terletak di lantai
dasar, dan ruang tunggudi buat sedemikian rupa sehingga tenang dan kondusif dalam
menyampaikan informasi, edukasi, dan promosi kesehatan bagi pasien dan keluarga.
Ruang kerja PKRS berada di lantai satu (area poli dan tempat pendaftaran.
B. Standar Fasilitas
Di ruang perawatan tersedia leaflet dan brosur yang terdapat di semua ruangan
bangsal rawat inap (IPD). Diluar ruangan terdapat poster dan banner yang terdapat di
Poliklinik dan Ruang Tunggu.

C. Denah Ruangan
Ruang penyuluhan PKRS dapat digunakan oleh setiap uit PKRS dan terletak di
sebelah admission rawat jalan dan customer service unit.Suasana dalam ruang PKRS
dibina sedemikian rupa sehingga tenang dan kondusif dalam menyampaikan informasi
dan promosi kesehatan bagi pasien dan klien.

Anak Interna Mata Paru

Be
da
h
PKRS

Gizi
POLI

Sa
ra
MATA

f
Nurse station

RUANG TUNGGU

REGISTRASI
Obg

MATA
yn

TATA TATA LAKSANA PELAYANAN


Promosi kesehatan rumah sakit adalah suatu tim rumah sakit yang terdiri dari tim medis
dan non medis yang berperan dalam menyediakan, menyampaikan informasi medis serta
mengedukasi pasien rumah sakit mengenai kondisi yang berhubungan dengan penyakit
pasien di area rumah sakit yaitu rawat inap (saat dirawat dan sebelum pasien pulang), rawat
jalan, UGD dan penunjang medis. Pelayanan panitia PKRS terdiri dari pelayanan promosi
kesehatan dan informasi yang berhubungan dengan pasien dari 5 sub unit panitia PKRS
yang terintegrasi. Unit-unit tersebut adalah medis, keperawatan, gizi, dan marketing.Panitia
PKRS juga bekerjasama dengan Tim PPI dalam pemberian edukasi terhadap pengunjung
RS.
25
Tujuan
Memberikan edukasi dan informasi kepada pasien yang perlu penjelasan lebih dalam
tentang penyakitnya secara holistic.

Tujuan Khusus
 Rawat inap: memberikan edukasi dan informasi kepada pasien yang perlu
penjelasan lebih dalam mengenai penyakitnya pada saat awal perawatan, selama
perawatan dan ketika pasien akan pulang.
 Rawat jalan :
Pasien rawat jalan yang datang berobat maka perawat mengidentifikasi kebutuhan
informasi dan edukasi yang dibutuhkan oleh pasien.Pemberian edukasi kepada
pasien yang membutuhkan informasi dari lebih dari satu subunit PKRS yaitu medis,
keperawatan, gizi, farmasi, laboratorium harus difasilitasi.Hal ini dimaksudkan untuk
memastikan informasi dan edukasi yang diberikan kepada pasien baik rawat inap
maupun rawat jalan, sesuai dengan kondisi penyakitnya dan diberikan secara
holistik.
 Memberikan edukasi dan informasi kepada pasien mengenai kodisi penyakitnya
dan memberikan saran medis dan pemeriksaan diagnostic (laboratorium) yang
menunjang ketepatan diagnosis pada pasien tersebut.

 Merujuk pasien pada dokter spesialis yang kompeten menangani penyakit


pasien tersebut.

 Membuatkan resume medis pasien.

 Pengunjung RS
 Pengunjung yang berkunjung ke RS juga mendapat edukasi mengenai kebersihan
tangan, etika batuk serta berbagai informasi kesehatan.
Rawat Inap
1. Apabila pasien baru masuk kedalam kategori 10 penyakit terbanyak di ruang rawat
inap RSU Kartini Kupang, perawat mengidentifikasi kebutuhan informasi dan
edukasi yang dibutuhkan oleh pasien sebagai edukasi kolaboratif yaitu pemberian
edukasi kepada pasien yang membutuhkan informasi dari lebih dari satu subunit
PKRS yaitu Customer service, Medical Informasi, farmasi, laboratorium,
keperawatan, PPI dan Gizi. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan informasi dan
edukasi yang diberikan kepada pasien baik di rawat inap maupun rawat jalan,
sesuai dengan kondisi penyakitnya dan diberikan secara holistik. Maka perawat
memberikan edukasi sesuai SPO pemberian edukasi kolaboratif.
2. Apabila pasien baru tidak masuk kedalama kategori 10 penyakit terbanyak maka
edukasi diserahkan kepada DPJP atau dokter ruangan atau sub unit PKRS yang
terkait.
3. Apabila pasien dan/ keluarga yang sedang dirawat di ruang rawat inap
membutuhkan informasi yang lebih dalam mengenai perjalanan penyakit, evaluasi,
rencana terapi dan lain-lain, maka perawat dapat meminta bantuan DPJP/ dokter
ruangan atau subunit panitia PKRS yang terkait.
4. Apabila pasien sudah diperbolehkan pulang oleh DPJP, maka pemberian informasi
akan diberikan sesuai dengan poin 1-3 diatas (apabila masih membutuhkan).

26
5. Pemberi informasi medis dan edukasi yang berhubungan dengan Clinical pathway
adalah dokter ruangan/ DPJP dan informasi pulang pasien dapat diberikan oleh
perawat.
6. Setiap pasien yang diedukasi WAJIB di catat nama, no rekam medik, DPJP,
diagnosa dan kode pamflet pemberian edukasi (bila tersedia) atau ringkasan poin-
poin edukasi secara tertulis apbaila tidak terdapat dalam pamflet yang tersedia.
7. Pemberian edukasi dan informasi dilaksanakan sesuai dengan SPO pemberian
edukasi dan SPO pemberian edukasi kolaboratif.
8. Pencatatan pasien yang teredukasi sesuai dengan SPO pencatatan LOGBOOK
9. Pemberian edukasi harus dilakukan selambat-lambatnya 1 x 24 jam dari waktu
DPJP mendiagnosis pasien.
10. Pemberian edukasi harus dilakukan selambat-lambatnya 1 x 24 jam dari waktu
DPJP mendiagnosis pasien.
11. Apabila ada pertanyaan pasien yang tidak dapat dijawab saat itu juga oleh DPJP,
PPJP, dokter ruangan atau subunit panitia PKRS terkait, maka jawaban standard
yang akan diberikan adalah sebagai berikut: “Saya belum ada jawaban mengenai
pertanyaan tersebut namun akan saya konfirmasikan kepada dokter spesialis yang
merawat anda dan akan saya sampaikan jawaban pertanyaan anda secepatnya.
Mohon memberikan nomer telpon yang dapat dihubungi”.
12. Disetiap unit terkait akan disediakan 1 folder berisi lembar edukasi dari unit yang
bersangkutan, dijaga agar tetap tersedia (50 lembar per materi/bulan).
Rawat Jalan
1. Apabila pasien rawat jalan yang datang berobat masuk kedalam kategori 10
penyakit terbanyak, maka di ruang rawat jalan RSU Kartini Kupang, perawat
mengidentifikasi kebutuhan informasi dan edukasi yang dibutuhkan oleh pasien
sebagai edukasi kolaboratif yaitu pemberian edukasi kepada pasien yang
membutuhkan informasi dari lebih dari satu subunit PKRS yaitu Customer service,
Medical Informasi, farmasi, laboratorium, keperawatan, PPI dan Gizi. Hal ini
dimaksudkan untuk memastikan informasi dan edukasi yang diberikan kepada
pasien baik di rawat inap maupun rawat jalan, sesuai dengan kondisi penyakitnya
dan diberikan secara holistik. Maka perawat memberikan edukasi sesuai SPO
pemberian edukasi kolaboratif.
2. Apabila pasien datang pada saat jam kerja(Senin- Jumat, pkl 07.00-23.00) maka
pasien dapat dijelaskan verbal dan diberikan leaflet edukasi sesuai dengan
penyakitnya oleh sub unit PKRS terkait.
3. Apabila pasien datang diluar jam kerja seperti tertera diatas, maka pasien akan
mendapatkan informasi tertulis (leaflet) dan verbal oleh perawat unit terkait.
4. Apabila pasien ini dijelaskan lebih dalam mengenai informasi terkait penyakitnya
oleh subunit tertentu, maka pasien diharuskan membuat perjanjian pada hari kerja
berikutnya. Apabila pasien tidak masuk kedalam 10 penyakit terbanyak maka
informasi akan diberikan oleh DPJP terkait/ dokter jaga atau dokter medical
information (pada jam kerja).
5. Apabila pasien rawat jalan datang untuk menanyakan rencana diagnosis atau
27
konsulatasi awal mengenai kondisi penyakitnya tanpa berobat, maka informasi
akan diberikan oleh dokter medical information sesuai dengan SPO pemberian
edukasi.

28
ALUR PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

Pasien Masuk

10 Penyakit terbanyak Penyakit Lainnya

Diagnosis DPJP Diagnosis DPJP

PROMOSI KESEHATAN

Dokter Ruangan Unit PKRS terkait DPJP Dokter Ruangan Unit PKRS terkait

Clinical Pathway
Materi Edukasi Edukasi pulang Formulir pemberian edukasi

Formulir Edukasi Kolaboratif


LOG BOOK
unit terkait
Log Book

Edukasi Kolaboratif

LAPORAN BULANAN

29
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

A. ORIENTASI
Program orientasi karyawan baru adalah program yang bertujuan
memperkenalkan tentang kehidupan sosial, budaya dan lingkungan kerja di
sekitar tempat kerja. Pada umumnya, unit menyelenggarakan program orientasi
formal yang dibagi dalam 2 klasifikasi, yaitu :
a. Orientasi umum adalah memberitahu karyawan mengenai tujuan, riwayat,
filosofi, prosedur dan pengaturan organisasi tersebut. Materi orientasi umum
adalah bantuan hidup dasar, komunikasi efektif, pengendalian dan
pencegahan infeksi, penggunaan APAR dan kebakaran, mutu dan
keselamatan pasien.
b. Orientasi khusus adalah mengakrabkan karyawan dengan sasarn unit kerja
tersebut, memperjelas bagaimana pekerjaannya mencakup perkenalan
dengan rekan-rekan kerja. Secara khusus tentang penyelenggaraan promosi
kesehatan di rumah sakit dan standar-standarnya, pembuatan media edukasi
dan cara memberikan edukasi yang benar.
B. KEGIATAN PANITIA PKRS RUMAH SAKIT UMUM KARTINI KUPANG
1. Promosi Kesehatan di Ruang Pendaftaran
a. Penyediaan poster/spanduk promkes
b. Penyediaan informasi alur pelayanan
c. Penyediaan informasi praktek dokter
d. Penyediaan sound system/audio visual
2. Promosi Kesehatan di Rawat Jalan.
a. Pelaksanaan penyuluhan individu dan kelompok
b. Penyediaan leaflet gratis
3. Promosi Kesehatan di Rawat Inap
a. Pelayanan konseling (bedside conseling)
b. Penyediaan gambar, foto, dan poster
c. Penyediaan poster pada ruangan tunggu
d. Penyediaan boxes yang berisi leaflet
e. Penyuluhan pembesuk
4. Promosi Kesehatan di Penunjang Medik
a. Promosi kesehatan di laboratorium
 Penyediaan poster
 Penyediaan leaflet gratis
b. Promosi kesehatan di Gizi
 Penyediaan Poster
5. Promosi Kesehatan Klien Sehat
 Penyelenggaraan symposium
 Penyelenggaraan seminar
 Penyelenggaraan loka karya 
 Senam sehat
6. Promosi Kesehatan Luar Gedung
a. Promosi Kesehatan di tempat parkir
 Penyediaan poster
30
 Penyediaan leaflet gratis
b. Promosi Kesehatan di sekolah – sekolah dasar
 Pemeriksaan mata
 Pembagian kaca mata gratis
c. Promosi Kesehatan di daerah – daerah NTT
 Penyuluhan tentang Diabetes
 Pemeriksaan dan pembagian obat mata
 Pemeriksaan Laboratorium gratis (HbA1C)
C. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Revisi kepanitiaan tim PKRS:
a. Mengundang anggota PKRS
b. Melakukan evaluasi kinerja PKRS
c. Melaksanakan pembentukan tim PKRS
d. Mengajukan permohonan untuk pengesahan kepanitiaan baru tim PKRS
2. Menyusun program kerja PKRS tahun 2019
a. Mengundang Tim PKRS
b. Mengumpulkan data kebutuhan edukasi pasien berdasarkan asesmen di
rawat jalan dan di rawat inap
c. Mengumpulkan penyakit terkini rawat jalan & rawat inap
d. Melakukan analisa data
e. Menyusun & mengusulkan program kerja PKRS th 2019 ke direktur
3. Membuat dan mensosialisasikan program kerja PKRS kepada PPA
a. Mengundang anggota PKRS
b. Merumuskan program kerja tahunan PKRS
c. Menyusun rencana anggaran PKRS
d. Mengajukan permohonan untuk persetujuan program kerja PKRS
e. Mengundang perwakilan PPA dari berbagai unit
f. Melakukan sosialisasi program kerja PKRS
4. Mengidentifikasi penyakit terkini di RSU Kartini dan membuat materi edukasi
berdasarkan hasil identifikasi
a. Berkoordinasi dengan unit rekam medik
b. Memberikan penyuluhan sesuai dengan kondisi penyakit terkini
c. Melakukan analisa data
d. Membuat materi pokok untuk kebutuhan edukasi berdasarkan penyakit yang
telah diidentifikasi.
e. Membuat leaflet materi berdasarkan penyakit terkini di RSU Kartini
f. Melakukan verifikasi materi edukasi kepada dokter spesialis
5. Melakukan pelatihan komunikasi efektif untuk staff
a. Mengkoordinasikan rencana kegiatan dengan Diklat.
b. Merumuskan waktu pelaksanaan dan narasumber pelatihan komunikasi
efektif.
c. Mensosialisasikan kepada staff mengenai waktu dan tempat pelaksanaan
pelatihan.
d. Melaksanakan kegiatan.
e. Melaksanakan evaluasi kegiatan.
f. Membuat laporan hasil kegiatan.
6. Melakukan pelatihan manajemen nyeri untuk staff
a. Mengkoordinasikan rencana kegiatan dengan Diklat.
b. Merumuskan waktu pelaksanaan dan narasumber pelatihan manajemen
nyeri (dokter spesialis bedah)

31
c. Mensosialisasikan kepada staff mengenai waktu dan tempat pelaksanaan
pelatihan.
d. Melaksanakan kegiatan.
e. Melaksanakan evaluasi kegiatan.
f. Membuat laporan hasil kegiatan.
7. Melaksanakan penyuluhan untuk pasien dan keluarga rawat inap
a. Mengkoordinasi rencana kegiatan dengan Kepala Instalasi Rawat Inap Dan
Kepala Rawat Inap
b. Melakukan assesmen kebutuhan edukasi
c. Memberikan edukasi sesuai diagnosis dan kebutuhan
d. Melakukan evaluasi dan verifikasi edukasi
e. Mendokumentasi di form edukasi terintegrasi
f. Melakukan monitoring pelaksaanan edukasi di ruang rawat inap
g. Melaporkan pencapaian bulanan kepada ketua tim PKRS
8. Melaksanakan penyuluhan untuk pasien dan keluarga rawat jalan
a. Mengkoordinasikan rencana kegiatan dengan kepala OPD
b. Menyusun jadwal pemberian edukasi di rawat jalan secara
berkesinambungan
c. Menyusun materi edukasi untuk rawat jalan
d. Merencanakan waktu dan tempat pelaksanaan
e. Menentukan nara sumber
f. Melaksanakan kegiatan edukasi
g. Melakukan evaluasi kegiatan
9. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan eksternal
a. Mengkoordinasikan rencana kegiatan dengan tim Marketing.
b. Menyusun kepanitiaan serta menyesuaikan waktu dan tempat sesuai
kebutuhan pihak eksternal.
c. Menyusun materi sesuai kebutuhan pihak eksternal
d. Menentukan dokter/perawat pembicara.
e. Melaksanakan kegiatan.
f. Melakukan evaluasi kegiatan.
10. Melaksanakan evaluasi kinerja PKRS dan pembuatan laporan 2019
a. Mengundang seluruh anggota tim PKRS.
b. Mengevaluasi setiap kegiatan yang tercantum dalam rencana kegiatan
tahunan.
c. Mengumpulkan semua laporan kegiatan yang sudah dilaksanakan.
d. Mengidentifikasi dan mengevaluasi kegiatan yang tidak terlaksana.
e. Menyusun rencana tindak lanjut.
11. Mengadakan rapat tim PKRS.
a. Melakukan audit oleh tim PKRS terhadap pelaksanaan kegiatan
penyuluhan di rumah sakit.
b. Memberikan penyuluhan terhadap pengunjung rumah sakit baik pasien
maupun keluarga pasien dan tamu rumah sakit.
c. Edukasi pada komunitas / klub yang ada di Rumah Sakit
d. Bekerjasama dengan puskesmas, kelompok masyarakat untuk promosi
kesehatan
e. Bekerjasama dengan PPI untuk edukasi kepada petugas rumah sakit
secara berkala
f. Membuat evaluasi dari kegiatan.

32
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

A. PENGERTIAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
B. TUJUAN
a. Umum
Dapat membantu terselenggaranya kegiatan PromosiKesehatan
yang profesional di Unit PKRS Rumah Sakit Umum kartini Kupang.
b. Khusus
Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan kegiatan di Unit PKRS
Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di Unit PKRS
C. KEGIATAN RAPAT
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Unit PKRS yang dipimpin oleh Ka Unit dan
atau koordinator dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan ada 2
macam yaitu :
a. Rapat Terjadwal
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Ka Unit dan atau
koordinator di Unit PKRS setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah
dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh Ka.
Unit PKRS.
b. Rapat Tidak Terjadwal
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan
oleh Ka Unit atau Koordinator untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan di Unit PKRS dikarenakan adanya permasalahan yang
ditemukan bersifat insiden.

33
BABXI
PELAPORAN

A. PENGERTIAN

Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait kegiatan di Unit PKRS

B. JENIS LAPORAN
Laporan dibuat oleh Staf Unit PKRS. Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri
dari :

a. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh staf edukasi kelompok maupun individu dalam bentuk
tertulis setiap hari dan ditulis di buku kegiatan PKRS

b. Laporan Bulanan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan laporan PKRS adalah Jumlah
kegiatan meliputi target, capaian, masalah dan evaluasi
c. Laporan Tahunan
Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah : kegiatan selama 1 tahun, capaian,
masalah dan rencana tindak lanjut.

34
35

Anda mungkin juga menyukai