LOGO
TENTANG
PEDOMAN KERJA
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT( PKRS)
DI RUMAH SAKIT NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
Bismillahirrahmanirrahim
Menimbang : a. bahwa sebagai salah satu upaya penyelenggaraan pelayanan promosi Kesehatan
Rumah Sakit (PKRS) di rumah sakit perlu Pedoman Pengorganisasian
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS);
b. bahwa Pedoman Pengorganisasian Promosi Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS) di Rumah Sakit NU Baitussyifa’ Limpung sebagaimana dimaksud
dalam Keputusan Direktur Rumah Sakit NU Baitussyifa’ Limpung Nomor
0792/RSSK/SK/II/2019 perlu direvisi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan
b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Rumah Sakit NU Baitussyifa’
Limpung tentang Pedoman Kerja Promosi Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS);
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Keseshatan;
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit / PKRS;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan;
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : PEKALONGAN
Pada Tanggal : 14 Februari 2022
DIREKTUR
RUMAH SAKIT NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
Tembusan :
- Arsip
Lampiran : Peraturan Direktur Rumah Sakit NU Baitussyifa Limpung tentang Pedoman Kerja Promosi
Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) di Rumah Sakit NU Baitussyifa Limpung
Nomor : 0871.2/RSSK/PER/II/2022
Tanggal : 14 Februari 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Efektivitas suatu pengobatan, selain dipengaruhi oleh pola pelayanan kesehatan yang ada serta
sikap dan ketrampilan para pelaksanannya, juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sikap, pola hidup
pasien dan keluarganya. Selain itu, tergantung juga pada kerjasama yang positif antar petugas kesehatan
dengan pasien dan keluarganya. Jika pasien dan keluarganya memiliki pengetahuan tentang cara-cara
penyembuhan dan pencegahan penyakitnya, serta keluarga pasien mampu dan mau berpartisipasi secara
positif, maka hal itu akan membantu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat pada umumnya.
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) berusaha mengembangkan pemahaman pasien, keluarga,
dan pengunjung serta warga lanjut usia rumah sakit tentang penyakit dan pencegahannya. Selain itu,
PKRS juga berusaha menggugah kesadaran dan minat pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit
untuk berperan secara positif dalam berusaha penyembuhan dan pencegahan penyakit. Oleh karena itu,
PKRS merupakan bagian yang tidak terpisah dari program pelayanan kesehatan rumah sakit.
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit telah diselenggarakan sejak tahun 1994 dengan nama
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS). Seiring dengan pengembangannya, pada
tahun 2003, istilah PKMRS berubah menjadi Promosi Kesehatan Rumah sakit (PKRS).
Pemberian promosi kesehatan yang menyeluruh kepada pasien dan keluarga mengenai HAK
pasien dan KEWAJIBAN Rumah Sakit dan seluruh TIM medis Rumah Sakit. Informasi
1
Indonesia Nomor 44 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Sebagai pedoman atau acuan pengelolaan kegiatan PKRS bagi staff rumah sakit dalam
melaksanakan edukasi untuk menunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam proses asuhan.
2. Tujuan
a. Sebagai kebijakan upaya pelayanan kesahatan di Rumah Sakit dalam mengembangkan edukasi
kedalam proses asuhan sesuai misi, jenis pelayanan yang diberikan, dan populasi pasien.
b. Upaya dalam memberikan hak pasien untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan serta
ketrampilan untuk dapat berpasrtisipasi dalam proses dan pengambilan keputusan asuhan
pasien..
c. Menetapkan penggorganisasian sumber daya edukasi secara efektif dan efisien dengan
menetapkan tim PKRS.
d. Menggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya pelayanan yang bersifat preventif dan
promotif.
C. Sasaran
1. Tercapainya pemberian edukasi sesuai dengan kebutuhan setiap pasien,
2. Mengatur penugasan seluruh staf yang memberikan edukasi secara terkoordinasi.
D. Ruang Lingkup
Pemberian informasi medis yang menyeluruh juga dapat membantu pasien untuk menentukan
pilihan diagnostik, terapi maupun rehabilitasi yang nantinya akan mempengaruhi prognosisnya,
sehingga sejalan dengan etika kedokteran mengenai autonomi pasien. Hal ini juga diharapkan akan
membangun hubungan dokter dan rumah sakit kepada pasien, meningkatkan mutu pelayanan serta
menimbulkan rasa percaya dan aman sehingga komplians pasien juga diharapkan akan lebih baik.
Berdasarkan hal tersebut diatas dan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan medis rumah sakit, maka
dibentuklah TIM Promosi Kesehatan oleh Rumah Sakit.
BAB II
2
Irsyad Al-Islamiyyah berupaya mengadakan pengembangan dengan membeli rumah toko yang
terletak di sebelah barat klinik bersalin. Tujuan semula untuk perluasan klinik bersalin tetapi
kemudian timbul ide untuk meningkatkan klinik menjadi rumah sakit sehingga pada akhirnya
tanggal 13 September 1972 terbentuklah Rumah Sakit Siti Khodijah hingga sekarang di bawah
naungan Yayasan Al Irsyad-Al Islamiyyah Cabang Kota Pekalongan.
B. Fasilitas Rumah Sakit NU Baitussyifa Limpung
Jenis pelayanan yang disediakan meliputi:
1. Pelayanan Medik Dasar.
2. Pelayanan Gawat Darurat (IGD) dan PONEK 24 jam
3. Klinik Spesialis:
Penyakit Dalam
Kesehatan Anak Bedah Umum Obstetric dan Ginekologi Mata
- Gigi
Ortodonsia
- Jantung dan Pembuluh Darah
Bedah Urologi
- Saraf
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik
3
6. Ruang Perawatan :
a. Ruang Multazam, VIP.
b. Ruang Marwah,(Perawatan Umum) kelas I, II dan II.
c. Ruang Arofah (Perawatan Bedah) kelas I, II, III dan VIP.
d. Ruang Mina (Perawatan Anak) kelas I, II, III dan VIP.
e. Ruang Shofa (Obsgyn) kelas I, II, III dan VIP.
f. Ruang Perinatologi
7. Intensive Care Unit (ICU)
8. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
9. Pelayanan Keperawatan :
a. Asuhan Keperawatan.
b. Asuhan kebidanan.
10. Ruang Rawat Inap
- VIP
- Kelas I
- Kelas II
- Kelas III
11. Pelayanan Umum : Bank ATM ( BNI Syariah ).
BAB III
4
Islami.
3. Motto
Motto Rumah Sakit NU Baitussyifa Limpung adalah “Melayani Karena Allah” sebagai
dasar melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
B. FALSAFAH
1. Keyakinan Dasar (Core Value).
Keyakinan yang kuat dari karyawan tentang apa yang terpenting bagi Rumah Sakit NU
Baitussyifa Limpung terangkum dalam sebuah singkatan ISLAMI (Integrity, Syar’ie, Learning,
Spirit, Add Values, Measurable and Accountable, Identity)
I ntegrity (Kesetiaan)
Melayani pasien adalah bentuk kesetiaan kami sebagai hamba Allah, bagi kami:
• Melayani adalah ibadah untuk memperkuat Iman dan Takwa.
• Melayani adalah ibadah untuk menyempurnakan hubungan antara manusia dengan
Allah (hablumminallah) dan hubungan antar sesama manusia (hablumminannas).
S yar’ie (Berlandaskan Syariat)
Syariat (yang dilahirkan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah) bagi kami adalah :
• Panduan mewujudkan visi, agar dapat dipertanggungjawabkan dunia- akhirat.
• Penuntun dalam melakukan pelaksanaan kegiatan pelayanan.
• Penuntun dalam melakukan kegiatan usaha pelayanan kesehatan.
L earning spirit (Semangat Belajar)
Pasien / pelanggan adalah guru kami, dan Rumah Sakit adalah sekolah kami, menjadikan kami
memiliki semangat belajar untuk mengembangkan kompetensi diri dengan :
• Memekarkan potensi dan kapasitas diri.
• Merekahkan pengetahuan, mengasah ilmu dan merajut ketrampilan.
A ddvalues (nilai tambah)
Kami melayani dengan mengutamakan nilai-nilai Islam, untuk : “ Menjadikan Rumah Sakit NU
Baitussyifa Limpung sebagai media “Dakwah Islamiyyah” melalui kegiatan pelayanan
kesehatan, dalam rangka mengaktualisasikan Islam sebagai rahmatan lil alamiin M easurable
and Accountable (Terukur dan dapat dipertanggungjawabkan)
• Kami adalah professional yang memiliki tolok ukur kinerja yang diukur dengan
menggunakan : Indikator kinerja Rumah Sakit, Indikator mutu klinik dan Indikator
kepuasan pelanggan.
• Kami adalah professional yang memperlakukan pelanggan sebagai orang yang
memberikan amanah, sehingga kami akan mempertanggungjawabkan atas amanah yang
kami terima, baik kepada pelanggan maupun kepada Allah SWT.
5
I dentity (Ciri Khusus)
Ciri khusus kami dalam melayani, terangkum dalam satu kata HATI
6
BAB IV
4
*oa*e
£ •GO «o«-s
8S
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI TIM PKRS
RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH PEKALONGAN
BAB VI
C. Bagian Kemitraan
1. Mengkoordinasikan kegiatan kemitraan.
2. Mengagendakan kegiatan kemitraan internal maupun eksternal.
3. Melakukan tugas-tugas lain dari atasan yang berhubungan dengan PKRS
1
0
6. Melakukan tugas-tugas lain dari atasan yang berhubungan dengan PKRS.
1
1
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
DIREKTUR
Keterangan: Laporan
Feedback
Koordinasi
BAB VIII
PERTEMUAN/RAPAT
Melakukan koordinasi semua komponen dari kegiatan promosi kesehatan, serta monitoring
kinerja PKRS dilakukan dengan pemantauan setiap hari oleh setiap Koordinator unit terkait,
dokumentasi permintaan PKRS di Rekam Medis, pencatatan pasien yang teredukasi dan formulir
pemberian informasi serta formulir pemberian edukasi kolaboratif. Monitoring jumlah leaflet yang
tersedia. Apabila leaflet habis, maka permintaan leaflet dapat dilakukan ke TIM PKRS (lihat lembar
permintaan leaflet edukasi).
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 1 (satu) bulan sekali oleh Ketua Tim PKRS.
Sedangkan pelaporan pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh Tim PKRS kepada
Direktur melalui Asisten Manajer Umum dan Administrasi.
1
2
BAB IX
PENCATATAN DAN PELAPORAN
BAB IX
DOKUMENTASI
Dokumen bukti adalah segala bentuk informasi tertulis dalam rangka promosi kesehatan yang
dibuat oleh dan dari unit-unit PKRS yang meliputi:
1. Materi edukasi.
2. Standar Prosedur Operasional (SPO).
3. Formulir RM.
Semua dokumen ini digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan PKRS dan penerapan pelayanan
PKRS bagi setiap pasien.
DIREKTUR
RUMAH SAKIT NU BAITUSSYIFA’ LIMPUNG
1
3