Anda di halaman 1dari 27

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BUNGA BANGSA MEDIKA

NOMOR 215/RSBBM/PDBBM/VII/2023
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN
RUMAH SAKIT BUNGA BANGSA MEDIKA

DIREKTUR RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT BUNGA BANGSA MEDIKA,

Menimbang : a. bahwa Pedoman Pengorganisasian di Rumah Sakit merupakan


proses berkesinambungan yang dilakukan oleh Unit Pelayanan
Rawat Jalan ;

b. bahwa agar pelayanan Unit Rawat Jalan di Rumah Sakit Bunga


Bangsa Medika dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
Peraturan Direktur di Rumah Sakit Bunga Bangsa Medika
sebagai landasan bagi penyelenggaraan Pengorganisasian Unit
Rawat Jalan di di Rumah Sakit Bunga Bangsa Medika;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a dan b, perlu ditetapkan dengan Peraturan
Direktur Rumah Sakit Bunga Bangsa Medika tentang Pedoman
Pengorganisasian Unit Rawat Jalan di Rumah Sakit Bunga
Bangsa Medika.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek


Kedokteran;

2. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ;

3. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit ;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga


Kesehatan ;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit;

6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No


1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang Registrasi dan Praktek
Perawat;

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


Hk.01.07/Menkes/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan
Dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19);

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


5l2I/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran;

9. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia


Nomor1796/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan;

10. Permenkes No 17 th 2013 tentang Perubahan atas Permenkes


No HK.02/Menkes/148/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktek Perawat;

11. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia


Nomor1464/MENKES/PER/X/2010 tentang Tentang Izin Dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan;

12. Peraturan Menteri Kesehatan RI No


16191/Menkes/Per/VIII/2011 tentangkeselamatan pasien;

13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor432/menkes/sk/iv/2007 tentang Pedoman manajemen
kesehatan dankeselamatan kerja (k3) di rumah sakit

14. .Peraturan Menteri Kesehatan 269/Menkes/Per/III/2008


tentang Rekam Medik;

15. Peraturan Menteri Kesehatan 290/Menkes/Per/III/2008


tentang persetujuan tindakan kedokteran;

16. Peraturan direktur Rumah sakit Bunga Bangsa Medika Nomor


057/SK/DIR/RSBBM/VII/2023 Tentang Pengangkatan Kepala
Unit Rawat Jalan.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BUNGA BANGSA MEDIKA
TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PELAYANAN
RAWAT JALANRUMAH SAKIT BUNGA BANGSA MEDIKA.

BAB I
PENGORGANISASIAN
Pasal 1

1. Pengorganisasian pelayanan rawat jalan di rumah sakit sesuai dengan peraturan


perundang-undangan dan diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pasien.
2. Unit Rawat Jalan dipimpin oleh Ahli Madya Kebidanan dan memiliki surat Ijin
Praktek (SIP)
3. Sumber daya Rawat Jalan meliputi :
a. Sumber daya manusia
b. Sarana dan peralatan
4. Pengorganisasian harus menggambarkan uraian tugas, fungsi, dan tanggung
jawab serta hubungan koordinasi dalam maupun di luar pelayanan Rawat Jalan
yang ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit.
5. Standar prosedur operasional ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB II
PENUTUP
Pasal 2
Peraturan ini diberlakukan pada tanggal yang telah ditetapkan dan akan di
evaluasi apabila ada perubahan yang sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sleman
Pada Tanggal : 16 Desember 2023
Direktur RS Bunga Bangsa Medika
RS Bunga Bangsa Medika

dr. Shinta Vembriana, S.P. B., FINACS


BAB I
PENDAHULUAN

Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara


bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat serta edukasi tentang
kesehatan. Rumah sakit sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan
memiliki beberapa macam layanan dalam usah menigkatkan status kesehatan
masyarakat. Salah satu layanan kesehatan di rumah sakit adalahUnit Rawat Jalan.
Pelayanan Unit Rawat Jalan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang diperlukan untuk menunjang upaya pencegahan, pengobatan penyakit,
pemulihan kesehatan dan peningkatan kesehatan.
Unit Rawat Jalan adalah suatu bagian pelayanan di rumah sakit yang
memberikan pelayanan pencegahan, pengobatan, pemulihan dan promotif terhadap
pasien dimana dalam pelayanannya terkait dengan kegiatan penunjang lain seperti
laboratorium dan farmasi. Dengan semakin meningkatnya tuntutanmasyarakat akan
mutu pelayanan kesehatan maka fungsi rumah sakit sebagai pemberi
pelayanankesehatan secara bertahap terus ditingkatkan agar menjadi efektif dan
efisien serta memberi kepuasan terhadap pasien, keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan hal itu, maka peningkatanmutu pelayanan di rumah sakit perlu
dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.Untuk itu diperlukan suatu
pedoman pengorganisasian sebagai acuan bagi petugas yang melaksanakan.

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KAHYANGAN
RS BUNGA BANGSA MEDIKA berawal dari sebuah klinik pribadi dokter spesialis
kebidanan dan kandungan yaitu dr.Enny Setyowaty Pamuji, SpOG. Klinik dr.Enny berdiri
sejak tahun 2009. Selama 10 tahun beliau berkiprah di bidang kebidanan dan kandungan
membantu ribuan pasien yang membutuhkan. Adapun pelayanan klinik dr.Enny berikan
dalam pelayanan adalah ANC (AnteNatalCare), perencanaan kehamilan (promil),
Pelayanan KB atau alat kontrasepsi, serta pelayanan untuk penyakit kandungan dan
kebidanan lain.
Seiring dengan berjalannya waktu, klinik tersebut mengalami perkembangan dan
kemajuan yang pesat, jumlah pasien dibatasi per hari 30 orang saja karena keterbatasan
peralatan ysng dimiliki, keterbatsan sumber daya manusia, dan tempat yang tersedia saat
ini kurang luas untuk kenyamnan pasien dalam penerimaan pelayanan kesehatan.

BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI RS dan TUJUAN RS
RUMAH SAKIT KAHYANGAN

A. VISI
 Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat
 Memberikan pelayanan kesehatan yang prima, berkualitas, berkesinambungan dan
dapat dijangkau masyarakat
 Menjadi rumah sakit yang mengedepankan sisi pelayanan yang humanis.

B. MISI
 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang humanis, prima, informatif, dan
efektif dengan tetap memperhatikan aspek sosial
 Membangun SDM yang profesional, dan berorientasi pada konsumen serta
berintegritas tinggi dalam memberikan pelayanan
 Mewujudkan sistem manajemen rumah sakit yang menjamin kepastian hukum
secara efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan responsif menjawab tuntutan
masyarakat
 Meningkatkan kesejahteraan seluruh staf dan karyawan
C. TUJUAN RS
Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terutama ibu-ibu untuk deteksi dini
penyakit yang berhubungan dengan kandungan, dengan di lakukannya papsmear dan
IVA, dan pemeriksaan kelamin, lainnya menjadi alasan kuat RS Bunga Bangsa Medika
untuk melakukan pengembangan. RSU Bunga Bangsa Medika berencana akan
menyediakan pelayanan yang lebih lengkap tidak saja pelayanan persalinan untuk ibu
hamil tetapi juga pelayanan kesehatan umum, rawat inap pasca persalinan, layanan
kesehatan anak, pelayanan bedah dan laboratorium. Disamping itu RS Bunga Bangsa
Medika tetap akan menerapkan biaya kesehatan yang terjangkau, pelayanan ramah dan
fasilitas lengkap. Pendirian Rumah Sakit Umum Bunga Bangsa Medika akan
memperhatikan aspek keterjangkuan mengedepankan kualitas untuk dapat dipilih oleh
masyarakat selaku pengguna jasa pelayanan rumah sakit

D. NILAI-NILAI POKOK
1. Ibadah dan Tulus Ikhlas
2. Profesional
3. Kerjasama
4. Jujur
5. Kepedulian
6. Kasih Sayang
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT KAHYANGAN
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNITRAWAT JALAN

Kepala Divisi
Pelayanan

Kepala Sub Divisi Pelayanan

Kepala Unit Rawat Jalan

Perawat/Bidan Pelaksana
Poliklinik Kandungan

Perawat/Bidan Pelaksana
Poliklinik Anak

Perawat Pelaksana Poliklinik


Gigi
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Kepala Unit Pelayanan Rawat Jalan


Nama Jabatan Kepala Unit Rawat Jalan
pendidikan minimal Sarjana kedokteran atau ahli
mahdya kebidanan dan atau ahli mahdya
Persyaratan jabatan
keperawatan, memiliki surat tanda registrasi dan
surat ijin praktik
bertanggung jawan terhadap kepala sub divisi
pelayanan, melakukan perencanaan program kerja
Uraian Jabatan dan pelaporan hasil program kerja unit rawat jalan,
melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan di unit
rawat jalan
Secara structural bertanggung jawab kepada Kepala
Sub- divisi Pelayanan Medis dalam hal kebenaran
dan ketepatan pelaksanaan dan pencapaian
Tanggung jawab
program Unit Rawat Jalan, juga kebenaran dan
ketepatan atas kelancaran operasional kerja di Unit
Rawat Jalan
1. memimpin koordinasi unit rawat jalan
2. mengusulkan rencana kebutuhan, rencana kerja
dan kebutuhan saran prasarana
3. Mengatur penggunaan sarana, prasarana unit
Wewenang
rawat jalan secara efektif, efisien dan produktif
4. Menyusun dan mengusulkan kebijakan yang
berkaitan dengan pelaksaan kegiatan unit rawat
jalan
B. Perawat Pelaksana
Nama Jabatan Perawat Pelaksana
pendidikan minimal ahli mahdya keperawatan dan
Persyaratan jabatan atau ahli mahdya keperawatan gigi, memiliki surat
tanda registrasi dan surat ijin praktik
bertanggung jawan terhadap kepala kepala unit
rawat jalan, tenaga kesehatan yang bertanggung
Uraian Jabatan
jawab dan diberikan wewenang untuk memberikan
pelayanan keperawatan di unit rawat jalan
Secara structural bertanggung jawab kepada kepala
unit rawat jalan, melakukan kegiatan asuhan
keperawatan/kebidanan kepada pasien rawat jalan
Tanggung jawab sesuai wewenangnya, melaksakana program kerja
unit rawat jalan, mengikuti pertemuan/rapat unit,
memberikan laporan berkala kepada kepala unit
rawat jalan
1. Mengusulkan saran kebutuhan, rencana kerja dan
kebutuhan saran prasarana kepala kepala unit
Wewenang rawat jalan
2. Membuat usulan pengembangan pelayanan unit
rawat jalan

C. Bidan Pelaksana
Nama Jabatan Bidan Pelaksana
pendidikan minimal ahli mahdya keperawatan dan
Persyaratan jabatan atau ahli mahdya keperawatan gigi, memiliki surat
tanda registrasi dan surat ijin praktik
bertanggung jawan terhadap kepala kepala unit
rawat jalan, tenaga kesehatan yang bertanggung
Uraian Jabatan
jawab dan diberikan wewenang untuk memberikan
pelayanan keperawatan di unit rawat jalan
Tanggung jawab Secara structural bertanggung jawab kepada kepala
unit rawat jalan, melakukan kegiatan asuhan
keperawatan/kebidanan kepada pasien rawat jalan
sesuai wewenangnya, melaksakana program kerja
unit rawat jalan, mengikuti pertemuan/rapat unit,
memberikan laporan berkala kepada kepala unit
rawat jalan
1. Mengusulkan saran kebutuhan, rencana kerja dan
kebutuhan saran prasarana kepala kepala unit
Wewenang rawat jalan
2. Membuat usulan pengembangan pelayanan unit
rawat jalan
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
Unit Divisi
Unit Unit Unit
Unit Unit Unit UP Umum
Unit
Gawat Rawat Kamar Farma labor &
Bedah Gizi RS
si RM atori pelayan
Darurat inap bersalin an
um

Unit
Rawat Jalan

Dokter/bidan
Rumah sakit lain Puskesmas Klinik pratama
praktik mandiri
1. Secara Eksternal, Unit rawat Jalan berkolaborasi dengan rumah sakit
lain,puskesmas, dokter/bidan praktik mandir dan atau klinik pratama dalam hal
rujukan pasien yang memerlukan perawatan tingkat yang lebih tinggi/lanjut
2. Secara internal Unit rawat Jalan memiliki hubungan dengan unit lain:
a. Hubungan kerjasama Unit Rawat Jalan dengan UPSRS adalah dalam hal
pemeliharaan dan perbaikan alat maupun fasilitas Rumah Sakit di Unit Rawat
Jalan guna memperlancar pelayanan
b. Hubungan kerjasama Unit Rawat Jalan dengan Unit Kamar Operasi adalah untuk
pasien yang memerlukan tindakan operatif di Unit Rawat Jalan yang diteruskan
ke unit kamaroperasi.
c. Hubungan Kerjasama Unit Rawat Jalan dengan Unit Laboratorium adalah
suaturangkaian kerjasama antara Unit Rawat Jalan dengan Unit Laboratorium
sebagai saranapenunjang untuk menegakkan diagnosa melalui pemeriksaan
darah, urin dll.
d. Hubungan kerjasama Unit Rawat Jalan dengan Unit Rekam Medis adalah suatu
bentukkerjasama yang berkesinambungan sehubungan dengan pencatatan,
registrasi dandokumentasi serta penyimpanan dokumen pasien .
e. Hubungan kerjasama Unit Rawat Jalan dengan unit Gawat Darurat dan rawat
inap untuk pasienyang memerlukan rawat inap. Dan pasien masuk melalui Unit
gawat darurat yangkemudian akan dilanjutkan sesuai indikasi ke unit rawat
inap.
f. Hubungan kerjasama Unit Rawat Jalan dengan Unit Farmasi adalah suatu
rangkaiankerjasama dalam hal penyediaan obat guna memperlancar pelayanan
di Unit Rawat Jalan.
g. Hubungan instalansi Unit Rawat Jalan dengan divisi umum dan pelayanan
adalah suaturangkain kerja sama antara Unit Rawat Jalan dengan unit personalia
dan umum untukkebutuhan ambulance, permintaan ATK, SDM, alkes, linen dan
kebutuhan lainnya untuk Unit Rawat Jalan dan juga untuk keamanan (satpam)
h. Hubungan kerjasama Unit Rawat Jalan dengan Unit Gizi adalah suatu
rangkaiankerja sama apabila ada pasien yang memerlukan konsultasi gizi terkait
dengan penyakityang di derita.
BAB IX
POLA KETENAGAAN

UnitRawat Jalan RS Kahyangan menggunakan Metode analisis Beban Kerja Kesehatan


(ABK Kes) untuk menghitung kebutuhan SDM. Metode ABK Kes adalah suatu metode
perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan (SDMK) berdasarkan beban kerja yang
dilaksanakan oleh setiap jenis SDMK pada tiap fasilitas kesehatan/fasyankes sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya. Metode ini digunakan untuk menghitung kebutuhan semua
jenis SDMK. Terdapat 6 langkah dalam metode ABK Kes, yaitu:.
a. Menetapkan Fasyankes dan jenis SDMK
b. Menetapkan waktu kerja Tersedia ( WKT)
c. Menetapkan kompenen beban kerja (Tugas pokok, Tugas penunjang, Uraian
Tugas) dan Norma Tugas
d. Menghitung standar beban kerja
e. Menghitung standar kegiatan penunjang
f. Menghitung kebutuhan SDMK per institusi Fasyankes
Berikut ini Langkah-langkah dalam perhitungan analisis beban kerja menggunakan
metode ABK Kes;
a. Langkah 1
Menetapkan Fasyankes jenis SDMK
No Fasyankes Unit Jenis SDMK

1 RSKIA Kahyangan Unit Rawat Jalan Pelayanan rawat Jalan pasien


Kebidanan, anak dan Gigi

b. Langkah 2
Menetapkan waktu kerja tersedia (WKT)
Waktu kerja tersedia adalah waktu yang dipergunakan oleh SDMK untuk
melaksanakan tugas dan kegiatannya dalam kurun waktu 1 tahun
NO Komponen Rumus Jumlah Satuan

A B C D E
1 Hari kerja 52 Minggu 313 hari Hari/tahun

2 Cuti pegawai 12 Hari/tahun

3 Libur Nasional 20 Hari/minggu

4 Diklat 2 Hari/tahun

5 Tidak hadir (sakit,izin) 12 Hari/tahun

6 Waktu kerja (dalam 1 7 Hari/tahun


hari)

7 Jam kerja (dalam 1 hari 7 Jam/hari

8 Jam Kerja efektif (JKE) C7 x 75% 5.25 Jam/hari

9 Waktu kerja tersedia C1- 267 Hari/tahun


(hari) (C2+C3+C4+C5)

10 Waktu kerja tersedia C8 x C7 1402 Jam/tahun


(Jam)

Waktu Kerja Tersedia (WKT) dibulatkan dalam 1400 Jam/Tahun


jam

Waktu Kerja Tersedia (WKT) dibulatkan dalam 84000 Menit/tahun


menit

c. Menatapan komponen Beban Kerja dan Norma Waktu


Komponen beban kerja adalah jenis tugas dan uraian tugas yang secara nyata
dilaksanakan oleh jenis SDMK tertentu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang
telah ditetapkan Norma Waktu adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh
seorang SDMK yang terdidik, terampil, terlatih dan berdedikasi untuk
melaksanakan suatu
kegiatan secara normal sesuai dengan standar pelayanan operasional.
No Jenis Tugas Komponen Beban Kerja Norma waktu Satuan
(Kegiatan)

ANC (antenatal care) 15 Menit/pasien

PNC (post natal care) 15 Menit/pasien

Imunisasi 10 Menit/pasien

MTBS 15 Menit/pasien

MTBM 10 Menit/pasien
1 Tugas Pokok
USG 15 Menit/pasien

Pelayanan KB 15 Menit/pasien

Pemeriksaan ginekologi 15 Menit/pasien

Pemeriksaan Gigi 20 Menit/pasien

Perawatan Gigi 20 Menit/pasien

Melaksanakan Pencatatan 20 Menit/hari


dan pelaporan

Melaksanakan pengisian 20 Menit/hari


indikator mutu
Tugas
2 Mengikuti pertemuan 120 Menit/bulan
Penunjang
bulanan

Membersihkan alat dan 15 Menit/hari


ruangan

Mengikuti tugas luar 180 Menit/bulan

d. Langkah 4
Menghitung standar beban kerja (SBK)
Standar Beban Kerja (SBK) adalah volume/kuantitas beban kerja selama 1
tahun untuk tiap jenis SDMK. SBK untuk suatu kegiatan pokok disusun
berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaiakan setiap kegiatan
(Rata-rata Waktu atau Norma Waktu) dan Waktu Kerja Tersedia (WKT) yang
sudah ditetapkan.

waktu kerja tersedia(WKT )


Rumus SBK: Standar beban Kerja (SBK) =
Norma waktu per kegiatan pokok

No Jenis Tugas Kegiatan Norma Satuan Waktu SBK


waktu (menit/Ps) (menit)
(6/4)
(Menit)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

ANC 15 Menit/pasien 84000 5600


(antenatal
care)

PNC (post 15 Menit/pasien 84000 5600


natal care)

Imunisasi 10 Menit/pasien 84000 8400

MTBS 15 Menit/pasien 84000 5600

MTBM 10 Menit/pasien 84000 8400


1 Tugas Pokok
Pelayanan KB 15 Menit/pasien 84000 5600

Pemeriksaan 15 Menit/pasien 84000 5600


ginekologi

Pemeriksaan 20 Menit/pasien 84000 4200


Gigi

Perawatan 20 Menit/pasien 84000 4200


Gigi
e. Langkah 5
Menghitung Standar Tugas Penunjang (STP) dan Faktor Tugas Penunjang

No Jenis Kegiatan Rata- Satuan Waktu Wkt FTP


tugas rata Kegiatan (mnt/th)
&
waktu (menit/tahun)

(1 (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) =


) (6)/

(7)x100

Melaksanakan 20 Menit/hari 6260 84000 7.4


Pencatatan
dan pelaporan

Melaksanakan 20 Menit/hari 6260 84000 7.4


pengisian
indikator
mutu
Tugas
2 Mengikuti 120 Menit/bulan 1440 84000 1.7
Penunjang
pertemuan
bulanan

Membersihka 15 Menit/hari 4695 84000 5.5


n alat dan
ruangan

Mengikuti 180 Menit/bulan 2160 84000 2.5


tugas luar

Faktor Tugas Penunjang (FTP) dalam% 24.5

Standar Tugas Penunjang (STP) = (1/(1-FTP/100) 1.32

Tugas Penunjang adalah tugas untuk menyelesaikan kegiatan yang tidak


terkait langsung dengan tugas pokok dan fungsinya yang dilakukan oleh seluruh
jenis
SDMK. Standar Tugas Penunjang (STP) adalah proporsi waktu yang digunakan
untuk
menyelesaikan setiap kegiatan per satuan waktu (per hari atau per minggu atau
per bulan atau per semester).
f. Langkah 6
Menghitung Kebutuhan SDMK
waktu kerja tersedia(WKT )
Kebutuhan SDMK = x STP
Norma waktu per kegiatan pokok

Kebutuhan SDMK (5)

= (3)/(4)
Jenis Capaian
Bidan/ Bidan Perawat
Tugas Kegiatan (2) (1tahun) SBK(4)
Gigi
(1) (3) Perawat Perawat

Poli Poli
kandungan anak

Tugas ANC (antenatal 3904 5600 0.7


Pokok care)

PNC (post natal 298 5600 0.05


care)

Imunisasi 502 8400 0.05

MTBS 125 5600 0.2

MTBM 115 8400 0.02

Pelayanan KB 82 5600 0.02

Pemeriksaan 2302 5600 0.4


ginekologi

Pemeriksaan 769 4200 0.2


Gigi

Perawatan Gigi 630 4200 0.15


JKT= jumlah kebutuhan Tenaga tugas pokok 1.15 0.72 0.35

Tugas Penunjang Standar Tugas Penunjang 1.32 1.32 1.32

Total kebutuhan SDMK (JKT x STP) 1.5 0.9 0.46

pembulatan 2 1 1
BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi merupakan usaha membantu para pekerja agar mengenali secara baik dan
mampu beradaptasi dengan suatu situasi atau dengan lingkungan / iklim bisnis suatu
organisasi / perusahaan. Orientasi harus mampu membantu para pekerja baru untuk
mengetahui dan memahami berbagai aspek teknis pekerjaan/ jabatannya, agar mampu
melaksanakan tugasnya secara efektif, efisien dan produktif.
A. Tahap dan Program Orientasi
TAHAP PROGRAM ORIENTASI NARA SUMBER

Tahap I Orientasi hari pertama : Bagian SDM dan


kepala sub divisi
(Hari ke-3) 1) Penjelasan status kepegawaian.
pelayanan
2) Penjelasan Program orientasi
yang akan diterima pegawai,
peraturan dan tata tertib masa
orientasi : pegawai
menandatangani pernyataan
orientasi pegawai baru.

3) Kepada pegawai dikenalkan


seluruh unit kerja di RS
Kahyangan, diajak berkeliling
(Hospital Tour)

4) Orientasi ke unit kerja dimana


pegawai akan ditempatkan
diserahkan sesuai program
orientasi unit kerja masing-
masing.

5) Pegawai diberikan berbagai


materi orientasi dengan
penjadwalan khusus meliputi :
Visi, Misi, Nilai, Struktur
Organisasi

Tahap II Orientasi hari ke-2 s.d. ke-30 meliputi : Kepala Unit Kerja

Hari ke-2 1) Orientasi di unit kerja dimana


pegawai ditempatkan.
s.d. 30

Tahap III Kepala Unit kerja membuat Tim Manajemen


laporan terkait hasil orientasi
(Evaluasi)
pegawai. Hasil evaluasi harus
memberikan rekomendasi apakah
pegawai dapat bekerja atau tidak,
atau perpanjangan masa orientasi.

B. Jadwal Orientasi Di UnitRawat Jalan

HARI PROGRAM ORIENTASI PENGAWAS

Untuk Bidan/Perawat di Poli kandungan dan Anak

2 - 14 Asisten dokter di Poliklinik Kepala unit


Kandungan
Petugas yg bertugas

15- Asisten dokter di Poliklinik Anak Kepala unit


20
Petugas yg bertugas

Untuk Perawat di Poli Gigi

2-30 Asisten dokter di poliklinik gigi Kepala unit

Analis yg bertugas
BAB XI
PERTEMUAN / RAPAT

Pertemuan rapat UnitRawat Jalan terdiri dari


A. Rapat Rutin
1. Rapat Bulanan Rawat Jalan
Waktu : Tiap minggu keempat, dengan hari menyesuaikan
Jam : 13.00- 15.00
Tempat : Ruang rapat
Peserta :Semua petugas di Rawat Jalan.
Materi : Membahas notulen bulan lalu, mengevaluasi tindak lanjut.
dan kegiatan bulan ini, membahas permasalahan yang
terjadi bulan berjalan, indikator mutu.
B. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil dilakukan karena kebutuhan khusus.
BAB XII
PELAPORAN

Semua kegiatan UnitRawat Jalan dibuat laporan untuk arsip dan data, evaluasi
kegiatan . Jenis laporan adalah laporan harian, laporan bulanan, dan laporan tahunan.
A. Laporan Harian
Laporan harian dalam logbook pasien poliklinik
B. Laporan Bulanan
Laporan bulanan dibuat untuk laporan bulanan dalam rapat kerja dengan
direktur . Isi laporan bulanan adalah :
Laporan Mutu, laporan program kerja dan laporan kejadian tidak diinginkan
setiap bulan diakhir bulan.

C. Laporan Tahunan
Laporan tahunan merupakan rekapitulasi laporan bulanan dan hasil evaluasi
kegiatan selama setahun.

Anda mungkin juga menyukai