DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PADAMUKTI
Nomor : 440/ /SK/III/2018
Lampiran : 1 (Satu)
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS PADAMUKTI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA PUSKESMAS PADAMUKTI,
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Panyadap
Pada tanggal : Maret 2018
Kepala Puskesmas Padamukti
14. Jika di butuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan, dan
pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim layanan yang terpadu.
15. Rencana layanan medis dan layanan terpadu disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan
pasien.
16. Rencana layanan medis dan layanan terpadu disusun dengan mempertimbangkan
risiko, efek samping pengobatan, tahapan waktu yang jelas, kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual serta memperhatikan tata nilai budaya pasien.
17. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi.
18. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus diinformasikan
kepada pasien.
19. Rencana layanan medis dan layanan terpadu harus didokumentasikan dalam rekam
medis dan memuat didalamnya mengenai pendidikan/penyuluhan pasien.
B. PELAKSANAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan klinis dilakukan menggunakan pedoman atau standar yang
berlaku untuk menjamin kesinambungan pelayanan.
2. Persyaratan pelayanan klinis Puskesmas berpedoman pada Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
3. Pedoman serta prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis, keperawatan,
kebidanan, dan pelayananan profesi kesehatan yang lain.
4. Standar layanan klinis didasarkan pada sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas
Padamukti , sebagai berikut :
a. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut);
b. Hipertensi
c. Gastritis
d. Fever
e. Cough
f. Diare
g. Myalgia
h. Headache
i. Gastritis tidak spesifik
j. Athritis
5. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu.
6. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai dengan
pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya.
7. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis.
8. Dokter wajib menulis rekam medis pasien yang diperiksanya secara lengkap, termasuk
jika dilakukan perubahan rencana layanan.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com
9. Isi rekam medis terdiri dari anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa dan terapi (termasuk
semua pemeriksaan penunjang diagnostik tindakan dan pengobatan yang diberikan
pada pasien atau rujkan ke fasilitas tingkat kesehatan tingkat dua).
10. Dokter dan/atau paramedis lain yang memasukkan data rekam medis pasien ke dalam
Sistem Informasi Kesehatan dan Register wajib memberitahu dokter yang bersangkutan,
apabila dalam pengisian terjadi pengulangan yang tidak perlu dalam pemberian obat
maupun pemeriksaan fisik yang tidak sesuai penyakit yang di derita oleh pasien.
11. Kesinambungan layanan klinis dilakukan melalui perpaduan yang baik serta tepat antara
layanan klinis yang diberikan kepada pasien dan layanan penunjang sehingga menjamin
kesinambungan serta menghindari pengulangan yang tidak perlu.
12. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien sebelum
mendapatkan persetujuan.
13. Pemberian surat keterangan sehat dan surat keterangan sakit diberikan oleh dokter
pemeriksa.
14. Pemberian informasi persetujuan/penolakan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan dan dievaluasi untuk perbaikan kedepannya.
15. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjuti.
16. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pelayanan harus diidentifikasi.
17. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang jelas
18. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur
pelayanan pasien gawat darurat.
19. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus
berisiko tinggi.
20. Jika kasus-kasus gawat darurat dan/atau berisiko tinggi tidak dapat ditangani di
Puskesmas, maka dilakukan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
atau rumah sakit.
21. Daftar kasus-kasus gawat darurat dan/atau berisiko tinggi yang biasa terjadi di
Puskesmas Padamukti sebagaimana tercantum pada lampiran III keputusan ini.
22. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus
ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan universal).
23. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian
obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik.
24. Daftar obat dan/atau cairan intravena yang tersedia di Puskesmas Padamukti
sebagaimana tercantum pada lampiran IV keputusan ini.
25. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
26. Jika pasien menolak atau tidak melanjutkan untuk pengobatan atau rujukan, wajib
diberikan informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan,
dan tanggungjawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut.
27. Keluhan pasien dan atau keluarga pasien harus diidentifikasi, didokumentasikan dan
ditindak lanjuti.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com
28. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan standar dan prosedur yang
baku.
29. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas kesehatan yang
kompeten dan berwenang.
30. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan kepada pasien, terlebih dahulu harus
mendapatkan informed consent dari pasien atau keluarga pasien.
31. Status fisiologi pasien wajib dimonitor sebelum, selama dan setelah pemberian anestesi
lokal dan pembedahan.
32. Jenis-jenis anestesi lokal dan sedasi yang tersedia di Puskesmas Padamukti
sebagaimana tercantum pada lampiran VI.
33. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan rencana
layanan.
34. Dokter, perawat, dan petugas kesehatan yang lain bekerja sama untuk memantau pasien
guna mengevaluasi efek pengobatan terhadap gejala pasien atau penyakitnya dan untuk
mengevaluasi pasien terhadap Kejadian yang Tidak Diharapkan (KTD).
C. RENCANA RUJUKAN
1. Tindak lanjut pasien rawat jalan baik yang bertujuan untuk kelangsungan layanan
maupun rujukan dipandu oleh prosedur pelayanan medis yang baku.
2. Rujukan yang terdapat di Puskesmas Padamukti terbagi atas 2 jenis yaitu rujukan
internal dan rujukan ekstrnal/ke rumah sakit
3. Petugas kesehatan mencatat rencana pelaksanaan rujukan pada rekam medis pasien.
4. Dalam melakukan rujukan ke rumah sakit, petugas kesehatan terlebih dahulu haus
meminta persetujuan dari pasien atau keluarga pasien.
5. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan dan rumah sakit
rujukan yang mana yang bisa melayani (sesuai kategori dan kondisi pasien).
6. Petugas yang mempunyai kewenangan ntuk memonitor dan mendampingi pasien saat
rujukan disesuaikan dengan kondisi pasien atau keadaan kesehatan pasien
7. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses rujukan.
8. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang menangani.
9. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternative lain.
10. Untuk rujukan kasus-kasus emergensi, petugas kesehatan harus melakukan
pertolongan pertama atau tindakan stabilisasi kondisi pasien sebelum dirujuk ke rumah
sakit.
11. Setelah melakukan rujukan pasien, maka petugas kesehatan membuat resume klinis
pasien yang dirujuk tersebut.
12. Resume klinis meliputi: nama pasien, nama petugas yang merujuk, tanggal serta alas an
atau tujuan rujukan, kondisi klinis meliputi anamnesa dan pemeriksaan fisik,
terapi/pengobatan yang telah dilakukan, serta kebutuhan tindak lanjut.
13. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang kompeten.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com
14. Pasien dirujuk sejak diagnose ditegakkan (Dinas Kesehatan membuat suatu system
rujukan secara online antara puskesmas dengan seluruh RS yang ada di Kabupaten
Bandung, jawa barat dan membuat kebijakan dimana pasien gawat darurat yang akan
dirujuk dapat ditangani di RS terdekat tanpa pembatasan wilayah dan jaminan
kesehatan).
15. Kriteria merujuk pasien meliputi
a. Dari hasil pemeriksaan sudah dapat terindikasi bahwa keadaan pasien tidak dapat
diatasi di puskesmas.
b. Apabila telah diobati berulangkali di Puskesmas dengan terapi yang sesuai tetapi
belum menunjukan tanda-tanda adanya perbaikan.
c. Memerlukan pemeriksaan, pengobatan, serta perawatan medis yang lebih lanjut
karena keterbatasan fasilitas yang ada di Puskesmas.
d. Kondisi penyakit pasien tersebut disertai komplikasi penyakit lainnya serta keluhan
atau gejala yang dapat memperberat kondisi pasien.
e. Jika usia pasien masuk dalam kategori yang dikhawatirkan meningkatkan risiko
komplikasi serta risiko kondisi penyakit yan lebih berat.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com
Dokter dan doter gigi yang telah memiliki SIP berwenang untuk menyelenggarakan
praktik kedokteran yang meliputi :
• Mewawancarai atau anamnesa pasien
• Pemeriksaan fisik
• Menentukan pemeriksaan penunjang
• Menegakkan diagnosa
• Menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien
• Melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi
• Menulis resep obat
• Menerbitkan surat keterangan dokter atau dokter gigi
• Memberikan pertolongan pada keadaan darurat guna penyelamatan nyawa, dokter
atau dokter gigi dapatmelaksanakan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi diluar
kewenangan klinisnya sesuai dengan kebutuhan medis.
Dalam keadaan darurat untuk penyelamatan nyawa seorang/ pasien dan tidak ada
dokter di tempat kejadian, perawat dapat melakukan pelayanan kesehatan diluar
kewenangan sebagaimana yang tercantum dalam poin sebelumnya.
Selain kewenangan pada poin sebelumnya perawat gigi dapat melaksanakan tindakan
medis terbatas berdasarkan pelimpahan tindakan secara tertulis dari dokter gigi atau
penugasan pemerintah sesuai kebutuhan, yaitu:
Pencabutan gigi sulung dan gigi tetap dengan topical atau infiltrasi anestesi
Penambalan gigi satu atau dua bidang dengan glass ionomer, bahan amalgam
atau bahan lain
Bidan yang telah mempunyai SIKB di lingkungan Puskesmas Padamukti dapat melakukan
praktik kebidanan yang meliputi:
Pelayanan kesehatan ibu pada masa pra hamil, kehamilan, masa nifas, masa menyusui, dan
masa diantara dua kehamilan, meliputi;
Pelayanan konseling pada masa pra hamil
Pelayanan konseling pada masa kehamilan normal
Pelayanan ANC pada kehamilan normal
Pelayanan ibu nifas normal
Pelayanan ibu menyusi
Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com
Pelayanan kesehatan anak, yaitu pada bayi baru lahir, anak balita, dan anak prasekolah.
Dalam hal ini bidan berwenang untuk :
Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah
Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak pra sekolah
Pemberian konseling dan penyuluhan
Pelayanan kesehatan yang tertulis pada poin sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh bidan
yang telah dilatih.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com
A. Daftar kasus-kasus gawat darurat yang biasa terjadi di Puskesmas Padamukti antara
lain meliputi:
1. Asma Eksaserbasi akut
2. Kejang Demam
3. Kolik Abdomen
4. Vulnus
B. Daftar kasus-kasus berisiko tinggi yang biasa terjadi di Puskesmas Padamukti antara
lain meliputi:
1. TB Paru
2. Herpes Zooster
3. varicella
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com
No Nama Keterangan
1 dr. Ika Yunita Wati Dokter Umum
2 dr. Styana Ria Jayanti Dokter Umum
3 drg. Marini Sundari Dokter gigi
4 Cacih Perawat
5 Endang Yedi Perawat
6 Lina Meilina Perawat
7 Atin Bidan
8 Andri Bidan
9 Entin Tintin Bidan
10 Herni Bidan
11 Wawat Bidan
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com
1. Lidokain
2. Lidokain compositum
3. Chlor ethyl
1. Diazepam rectal
2. Diazepam oral 2 mg
3. Carbamazepin
4. Phenobarbital oral
Ditetapkan di : Panyadap
Pada tanggal : Maret 2018
Kepala Puskesmas Padamukti
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com