Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PADAMUKTI
Nomor : 440/ /SK/III/2018
Lampiran : 1 (Satu)

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS PADAMUKTI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA PUSKESMAS PADAMUKTI,

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksanakan berdasarkan


kebutuhan pasien;
b. bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu memperhatikan mutu dan
keselamatan pasien;
c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan sesuai
kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan keselamatan pasien,
maka perlu disusun kebijakan pelayanan klinis di Puskesmas
Padamukti;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b, dan huruf c perlu dibuat Surat Keputusan Kepala
Puskesmas tentang Kebijakan Kebijakan Pelayanan Klinis di
Puskesmas Padamukti.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;


2. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Tenaga Kesehatan;
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/Per/III/2008 tentang Rekam Medis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/MENKES/Per/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/MENKES/Per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan Kab/Kota;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2052/Menkes/PER/IX/2011 tentang izin Praktik dan Pelaksanaan
Praktik Kedokteran;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com

2015 tentang akreditasi Puskesmas/Klinik Pertama, tempat praktek


mandiri dokter dan dokter gigi;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 514 Tahun 2015 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama;
13. Peraturan Bupati Bandung Nomor 17 Tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Minimal Pada BLUD UPTD Pelayanan Kesehatan Di
Kabupaten Bandung.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PADAMUKTI TENTANG


KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS DIPUSKESMAS PADAMUKTI
KESATU : Kebijakan pelayanan klinis di Puskesmas Padamukti sebagaimana
tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dalam putusan ini;
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Panyadap
Pada tanggal : Maret 2018
Kepala Puskesmas Padamukti

Ika Yunita Wati


PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com

Lampiran 1 : Keputusan Kepala Puskesmas Padamukti


Nomor : 440/ /SK/III/2018
Tentang : Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas
Padamukti

KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS


DI PUSKESMAS PADAMUKTI

A. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN, DAN RENCANA LAYANAN


1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang kompeten
melakukan pengkajian.
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan kajian lain
oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan.
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan yang tidak
perlu.
5. Kajian awal memberikan informasi untuk :
a. Memahami pelayanan apa yang dicari pasien;
b. Menetapkan diagnosis awal;
c. Mengetahui riwayat pasien terhadap pengobatan sebelumnya;
d. Memahami respons pasien terhadap pengobatan sebelumnya;
e. Memilih jenis pelayanan/tindakan yang terbaik bagi pasien serta rencana tindak
lanjut dan evaluasi;
6. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi kesehatan lain wajib
diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.
7. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP (Subjektif, Objektif,
Assesment, Plan).
8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional
yang kompeten.
9. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus dibentuk dan
tersedia yang diusulkan oleh Kepala Puskesmas.
10. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan peralatan dan
tempat yang memadai.
11. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugas,
termasuk tidak boleh menggunakan ulang (reuse) peralatan yang disposable.
12. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab layanan klinis serta upaya
kesehatan perorangan wajib berpatisipasi dalam pembuatan rencana layanan medis
dan layanan terpadu mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi.
13. Dalam menyusun rencana layanan medis dan layanan terpadu dipandu oleh prosedur
atau kebijakan klinis yang jelas.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com

14. Jika di butuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan, dan
pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim layanan yang terpadu.
15. Rencana layanan medis dan layanan terpadu disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan
pasien.
16. Rencana layanan medis dan layanan terpadu disusun dengan mempertimbangkan
risiko, efek samping pengobatan, tahapan waktu yang jelas, kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual serta memperhatikan tata nilai budaya pasien.
17. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi.
18. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus diinformasikan
kepada pasien.
19. Rencana layanan medis dan layanan terpadu harus didokumentasikan dalam rekam
medis dan memuat didalamnya mengenai pendidikan/penyuluhan pasien.

B. PELAKSANAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan klinis dilakukan menggunakan pedoman atau standar yang
berlaku untuk menjamin kesinambungan pelayanan.
2. Persyaratan pelayanan klinis Puskesmas berpedoman pada Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
3. Pedoman serta prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis, keperawatan,
kebidanan, dan pelayananan profesi kesehatan yang lain.
4. Standar layanan klinis didasarkan pada sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas
Padamukti , sebagai berikut :
a. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut);
b. Hipertensi
c. Gastritis
d. Fever
e. Cough
f. Diare
g. Myalgia
h. Headache
i. Gastritis tidak spesifik
j. Athritis
5. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu.
6. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai dengan
pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya.
7. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis.
8. Dokter wajib menulis rekam medis pasien yang diperiksanya secara lengkap, termasuk
jika dilakukan perubahan rencana layanan.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com

9. Isi rekam medis terdiri dari anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa dan terapi (termasuk
semua pemeriksaan penunjang diagnostik tindakan dan pengobatan yang diberikan
pada pasien atau rujkan ke fasilitas tingkat kesehatan tingkat dua).
10. Dokter dan/atau paramedis lain yang memasukkan data rekam medis pasien ke dalam
Sistem Informasi Kesehatan dan Register wajib memberitahu dokter yang bersangkutan,
apabila dalam pengisian terjadi pengulangan yang tidak perlu dalam pemberian obat
maupun pemeriksaan fisik yang tidak sesuai penyakit yang di derita oleh pasien.
11. Kesinambungan layanan klinis dilakukan melalui perpaduan yang baik serta tepat antara
layanan klinis yang diberikan kepada pasien dan layanan penunjang sehingga menjamin
kesinambungan serta menghindari pengulangan yang tidak perlu.
12. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien sebelum
mendapatkan persetujuan.
13. Pemberian surat keterangan sehat dan surat keterangan sakit diberikan oleh dokter
pemeriksa.
14. Pemberian informasi persetujuan/penolakan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan dan dievaluasi untuk perbaikan kedepannya.
15. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjuti.
16. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pelayanan harus diidentifikasi.
17. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang jelas
18. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur
pelayanan pasien gawat darurat.
19. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus
berisiko tinggi.
20. Jika kasus-kasus gawat darurat dan/atau berisiko tinggi tidak dapat ditangani di
Puskesmas, maka dilakukan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
atau rumah sakit.
21. Daftar kasus-kasus gawat darurat dan/atau berisiko tinggi yang biasa terjadi di
Puskesmas Padamukti sebagaimana tercantum pada lampiran III keputusan ini.
22. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus
ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan universal).
23. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian
obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik.
24. Daftar obat dan/atau cairan intravena yang tersedia di Puskesmas Padamukti
sebagaimana tercantum pada lampiran IV keputusan ini.
25. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
26. Jika pasien menolak atau tidak melanjutkan untuk pengobatan atau rujukan, wajib
diberikan informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan,
dan tanggungjawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut.
27. Keluhan pasien dan atau keluarga pasien harus diidentifikasi, didokumentasikan dan
ditindak lanjuti.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com

28. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan standar dan prosedur yang
baku.
29. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas kesehatan yang
kompeten dan berwenang.
30. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan kepada pasien, terlebih dahulu harus
mendapatkan informed consent dari pasien atau keluarga pasien.
31. Status fisiologi pasien wajib dimonitor sebelum, selama dan setelah pemberian anestesi
lokal dan pembedahan.
32. Jenis-jenis anestesi lokal dan sedasi yang tersedia di Puskesmas Padamukti
sebagaimana tercantum pada lampiran VI.
33. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan rencana
layanan.
34. Dokter, perawat, dan petugas kesehatan yang lain bekerja sama untuk memantau pasien
guna mengevaluasi efek pengobatan terhadap gejala pasien atau penyakitnya dan untuk
mengevaluasi pasien terhadap Kejadian yang Tidak Diharapkan (KTD).

C. RENCANA RUJUKAN
1. Tindak lanjut pasien rawat jalan baik yang bertujuan untuk kelangsungan layanan
maupun rujukan dipandu oleh prosedur pelayanan medis yang baku.
2. Rujukan yang terdapat di Puskesmas Padamukti terbagi atas 2 jenis yaitu rujukan
internal dan rujukan ekstrnal/ke rumah sakit
3. Petugas kesehatan mencatat rencana pelaksanaan rujukan pada rekam medis pasien.
4. Dalam melakukan rujukan ke rumah sakit, petugas kesehatan terlebih dahulu haus
meminta persetujuan dari pasien atau keluarga pasien.
5. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan dan rumah sakit
rujukan yang mana yang bisa melayani (sesuai kategori dan kondisi pasien).
6. Petugas yang mempunyai kewenangan ntuk memonitor dan mendampingi pasien saat
rujukan disesuaikan dengan kondisi pasien atau keadaan kesehatan pasien
7. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses rujukan.
8. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang menangani.
9. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternative lain.
10. Untuk rujukan kasus-kasus emergensi, petugas kesehatan harus melakukan
pertolongan pertama atau tindakan stabilisasi kondisi pasien sebelum dirujuk ke rumah
sakit.
11. Setelah melakukan rujukan pasien, maka petugas kesehatan membuat resume klinis
pasien yang dirujuk tersebut.
12. Resume klinis meliputi: nama pasien, nama petugas yang merujuk, tanggal serta alas an
atau tujuan rujukan, kondisi klinis meliputi anamnesa dan pemeriksaan fisik,
terapi/pengobatan yang telah dilakukan, serta kebutuhan tindak lanjut.
13. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang kompeten.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com

14. Pasien dirujuk sejak diagnose ditegakkan (Dinas Kesehatan membuat suatu system
rujukan secara online antara puskesmas dengan seluruh RS yang ada di Kabupaten
Bandung, jawa barat dan membuat kebijakan dimana pasien gawat darurat yang akan
dirujuk dapat ditangani di RS terdekat tanpa pembatasan wilayah dan jaminan
kesehatan).
15. Kriteria merujuk pasien meliputi
a. Dari hasil pemeriksaan sudah dapat terindikasi bahwa keadaan pasien tidak dapat
diatasi di puskesmas.
b. Apabila telah diobati berulangkali di Puskesmas dengan terapi yang sesuai tetapi
belum menunjukan tanda-tanda adanya perbaikan.
c. Memerlukan pemeriksaan, pengobatan, serta perawatan medis yang lebih lanjut
karena keterbatasan fasilitas yang ada di Puskesmas.
d. Kondisi penyakit pasien tersebut disertai komplikasi penyakit lainnya serta keluhan
atau gejala yang dapat memperberat kondisi pasien.
e. Jika usia pasien masuk dalam kategori yang dikhawatirkan meningkatkan risiko
komplikasi serta risiko kondisi penyakit yan lebih berat.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com

Lampiran II : Keputusan Kepala Puskesmas Padamukti


Nomor : 440/ /SK/III/2018
Tentang : Wewenang bagi Petugas Medis dan
Paramedis di Puskesmas Padamukti

Dokter dan doter gigi yang telah memiliki SIP berwenang untuk menyelenggarakan
praktik kedokteran yang meliputi :
• Mewawancarai atau anamnesa pasien
• Pemeriksaan fisik
• Menentukan pemeriksaan penunjang
• Menegakkan diagnosa
• Menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien
• Melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi
• Menulis resep obat
• Menerbitkan surat keterangan dokter atau dokter gigi
• Memberikan pertolongan pada keadaan darurat guna penyelamatan nyawa, dokter
atau dokter gigi dapatmelaksanakan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi diluar
kewenangan klinisnya sesuai dengan kebutuhan medis.

Perawat yang telah mempunyai SIP di lingkungan Puskesmas Padamukti dapat


melakukan praktek keperawatan yang meliputi :
• Pelaksanaan asuhan keperawatan, meliputi : pengkajian, penetapan diagnosis
keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan
• Pelaksanaan upaya promotif, preventif, pemulihan, dan pemberdayaan masyarakat
• Pelaksanaan tindakan keperawatan komplementer
• Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat dapat memberikan obat bebas
(logo biru) dan atau obat bebas terbatas (logo hijau)

Dalam keadaan darurat untuk penyelamatan nyawa seorang/ pasien dan tidak ada
dokter di tempat kejadian, perawat dapat melakukan pelayanan kesehatan diluar
kewenangan sebagaimana yang tercantum dalam poin sebelumnya.

Perawat gigi memiliki kewenangan untuk melakukan pelayanan asuhan keperawatan


gigi dan mulut meliputi :
a. Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut
 Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat
 Pelatihan kader
 Penggunaan alat peraga gigi
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com

b. Upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut, meliputi :


 Pemeriksaan plak
 Teknik sikat gigi yang baik
 Pembersihan karang gigi
 Pencegahan karies gigi dengan fluor serta teknik kumur-kumur dan pengolesan
fluor pada gigi
 Pengisian pit dan fissure gigi dengan bahan fissure sealant

c. Tindakan medik dasar pada kasus penyakit gigi terbatas, meliputi :


 Tindakan kegawatdaruratan pada kasusu gigi dan mulut sesuai dengan standar
pelayanan
 Perawatan paska tindakan (hanya dilakukan berdasarkan permintaan dari dokter
gigi)

d. Pelayanan hygiene kesehatan gigi, meliputi :


 Hyhiene petugas kesehatan gigi dan mulut
 Sterilisasi alat kesehatan gigi dan mulut
 Pemeliharaan ala-alat kesehatan gigi
 Lingkungan kerja
 Pencegahan infeksi silang

Selain kewenangan pada poin sebelumnya perawat gigi dapat melaksanakan tindakan
medis terbatas berdasarkan pelimpahan tindakan secara tertulis dari dokter gigi atau
penugasan pemerintah sesuai kebutuhan, yaitu:
 Pencabutan gigi sulung dan gigi tetap dengan topical atau infiltrasi anestesi
 Penambalan gigi satu atau dua bidang dengan glass ionomer, bahan amalgam
atau bahan lain

Bidan yang telah mempunyai SIKB di lingkungan Puskesmas Padamukti dapat melakukan
praktik kebidanan yang meliputi:
 Pelayanan kesehatan ibu pada masa pra hamil, kehamilan, masa nifas, masa menyusui, dan
masa diantara dua kehamilan, meliputi;
 Pelayanan konseling pada masa pra hamil
 Pelayanan konseling pada masa kehamilan normal
 Pelayanan ANC pada kehamilan normal
 Pelayanan ibu nifas normal
 Pelayanan ibu menyusi
 Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com

Dalam hal ini, bidan berwenang untuk ;


 Pemberian tablet Fe Pada ibu hamil
 Pemberian Vit A dosis tinggi pada ibu nifas
 Fasilitas/bimbingan inisiasi menyusu dini dan promosi ASI Eksklusif
 Penyuluhan dan konseling
 Bimbingan pada kelompok ibu hamil

 Pelayanan kesehatan anak, yaitu pada bayi baru lahir, anak balita, dan anak prasekolah.
Dalam hal ini bidan berwenang untuk :
 Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah
 Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak pra sekolah
 Pemberian konseling dan penyuluhan

 Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan KB, yang meliputi :


 Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan dan KB.
 Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom.

Selain kewenangan yang tersebut, bidan di Puskesmas Padamukti Kecamatan Solokan


Jeruk berwenang melaksanakan pelayanan kesehatan meliputi :
 Pemberian alat kontrasepsi suntikan, AKDR, alat kontrasepsi bawah kulit.
 Penanganan bayi dan balita sakit sesuai dengan pedoman yang ditetapkan.
 Melaksanakan deteksi dini, merujuk, dan memberikan penyuluhan terhadap infeksi
menular seksual (IMS) termasuk pemberian kondom, dan penyakit lain.
 Pencegahan penyalahgunaan NAPZA melalui informasi dan edukasi.
 Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program pemerintah.

Pelayanan kesehatan yang tertulis pada poin sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh bidan
yang telah dilatih.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com

Lampiran III : Keputusan Kepala Puskesmas Padamukti


Nomor : 440/ /SK/III/2018
Tentang : Daftar kasus-kasus gawat darurat dan berisiko
tinggi yang biasa terjadi di Puskesmas
Padamukti

A. Daftar kasus-kasus gawat darurat yang biasa terjadi di Puskesmas Padamukti antara
lain meliputi:
1. Asma Eksaserbasi akut
2. Kejang Demam
3. Kolik Abdomen
4. Vulnus

B. Daftar kasus-kasus berisiko tinggi yang biasa terjadi di Puskesmas Padamukti antara
lain meliputi:
1. TB Paru
2. Herpes Zooster
3. varicella
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com

Lampiran IV : Keputusan Kepala Puskesmas Padamukti


Nomor : 440/ /SK/III/2018
Tentang : Daftar obat dan/atau cairan intravena yang
tersedia di Puskesmas Padamukti

DAFTAR OBAT DAN/ATAU CAIRAN INTRAVENA


1. Ringer Laktat 500 ml
2. Epinefrin
3. Ranitidin
4. Ondansentron
5. Lidokain
6. Lidokain compositum
7. Sianokobalamin/vitamin B12 injeksi
8. Dexametason
9. Gentamicin
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com

Lampiran V : Keputusan Kepala Puskesmas Padamukti


Nomor : 440/ /SK/III/2018
Tentang : Petugas Kesehatan yang mempunyai
kewenangan melakukan Anestesi local dan
pembedahan di Puskesmas Padamukti

TENAGA KESEHATAN YANG BERWENANG MELAKUKAN ANESTESI LOKAL DAN


PEMBEDAHAN

No Nama Keterangan
1 dr. Ika Yunita Wati Dokter Umum
2 dr. Styana Ria Jayanti Dokter Umum
3 drg. Marini Sundari Dokter gigi
4 Cacih Perawat
5 Endang Yedi Perawat
6 Lina Meilina Perawat
7 Atin Bidan
8 Andri Bidan
9 Entin Tintin Bidan
10 Herni Bidan
11 Wawat Bidan
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com

Lampiran VI : Keputusan Kepala Puskesmas Padamukti


Nomor : 440/ /SK/III/2018
Tentang : Jenis-jenis Anestesi Lokal dan Sedasi yang
terdapat di Puskesmas Padamukti

JENIS-JENIS OBAT ANESTESI LOKAL

1. Lidokain
2. Lidokain compositum
3. Chlor ethyl

JENIS-JENIS OBAT SEDASI

1. Diazepam rectal
2. Diazepam oral 2 mg
3. Carbamazepin
4. Phenobarbital oral

Ditetapkan di : Panyadap
Pada tanggal : Maret 2018
Kepala Puskesmas Padamukti
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADAMUKTI
KECAMATAN SOLOKANJERUK
Jl. Panyadap No. 64 Desa Panyadap Tlp : 5951401 Kode Pos 40382
Email : pkmpadamukti_bandungkab@yahoo.com

Ika Yunita Wati

Anda mungkin juga menyukai