Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PASER

KAJIAN AWAL DINAS KESEHATAN


UPTD PUSKESMAS KRAYAN
Jln. Poros Gn. Kinjang – Muara Adang, Desa Krayan Sentosa
Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser Kode Pos 76282
Handphone: 0815 4538 7211, e-mail: puskesmaskrayan@gmail.com
puskesmaskrayan@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KRAYAN


NOMOR 063/PKM-KRY/SK/I/2022

TENTANG

KAJIAN AWAL, RENCANA ASUHAN DAN PELAKSANAAN ASUHAN


LAYANAN KLINIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPTD PUSKESMAS KRAYAN,

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis yang optimal penting dilaksanakan


secara berkesinambungan dan berorientasi pada kebutuhan
pasien/keluarga;
b. bahwa pelayanan klinis Puskesmas Krayan perlu
memperhatikan mutu dan keselamatan pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan a dan b maka perlu
menetapkan keputusan kepala UPTD Puskesmas Krayan
tentang Pengkajian Awal, Rencana asuhan, dan Pelaksanaan
Asuhan Layanan Klinis;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan;
3. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 40 Tahun 2015
tentang Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2018 tentang Penyelenggaran Promosi Kesehatan
Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26
Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan undang-undang
nomor 38 tahun 2014 tentang keperawatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/342/2020 tentang Standar Profesi
Nutrisionist;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/425/2020 tentang Standar Profesi Perawat;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/671/2020 tentang Standar Profesi Trapis
Gigi dan Mulut;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/320/2022 tentang Standar Profesi Bidan;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang Panduan Praktik Klinis
bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KRAYAN TENTANG
KAJIAN AWAL, RENCANA ASUHAN DAN PELAKSANAAN
ASUHAN LAYANAN KLINIS
Kesatu : Pengkajian awal, rencana asuhan dan pelaksanaan asuhan
layanan klinis dilaksanakan sebagaimana tercantum dalam
lampiran.
Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Krayan


Pada tanggal: 06 Juni 2022
KEPALA UPTD PUSKESMAS KRAYAN,

SABRINA BATUBARA

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KRAYAN
NOMOR……. /PKM-KRY/SK/VI/2022 TENTANG
KAJIAN AWAL, RENCANA ASUHAN DAN PELAKSANAAN
ASUHAN LAYANAN KLINIS

PENGKAJIAN AWAL

1. Kajian awal dilakukan oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan, dan


disiplin yang lain meliputi: status fisis/neurologis/mental, psikososiospiritual,
ekonomi, riwayat kesehatan, riwayat alergi, asesmen nyeri, asesmen risiko
jatuh, asesmen fungsional (gangguan fungsi tubuh. asesmen risiko gizi,
kebutuhan edukasi, dan rencana pemulangan secara paripurna.
2. Kajian pasien dan penetapan diagnosis hanya boleh dilakukan oleh tenaga
professional yang kompeten. yaitu tenaga yang dalam melaksanakan tugas
profesinya dipandu oleh standar dan kode etik profesi, dan mempunyai
kompetensi sesuai dengan pendidikan dan pelatihan yang dimiliki.
3. Proses kajian tersebut dapat dilakukan secara individual atau jika
diperlukan oleh tim kesehatan antar profesi yang terdiri dari dokter, dokter
gigi, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan pemberi asuhan yang lain
sesuai dengan kebutuhan pasien. Jika dalam pemberian asuhan diperlukan
tim kesehatan, maka harus dilakukan koordinasi dalam penyusunan
rencana asuhan terpadu.
4. Informasi atau hasil kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi
kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.
5. Proses kajian awal dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya
pengulangan yang tidak perlu.
6. Petugas melakukan koordinasi dan komunikasi tentang informasi kajian
yang telah dilakukan kepada petugas/unit terkait.
7. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP (subjektif,
objektif, asesmen dan planning).
8. Pasien dengan kondisi gawat darurat harus diprioritaskan dalam pelayanan
untuk asesmen dan pengobatan.
9. Petugas gawat darurat melakukan triase untuk memprioritaskan pasien
sesuai dengan urgensi kebutuhan dan dilakukan oleh petugas yang
kompeten atau terlatih.
10. Keputusan layanan klinis disusun berdasarkan analisa hasil kajian awal
oleh petugas maupun tim.
11. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian mapun keputusan layanan
harus dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang kepada petugas
yang memenuhi persyaratan.
12. Untuk proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan yang
memadai diperlukan tempat dan peralatan yang memenuhi persyaratan dan
keamanan.

RENCANA ASUHAN

1. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil kajian yang dinyatakan dalam


bentuk diagnosis dan asuhan yang akan diberikan, dengan
memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual, serta
memperhatikan nilai nilai budaya yang dimiliki oleh pasien, dan mencakup
komunikasi, informasi dan edukasi pada pasien dan keluarga.
2. Perubahan rencana asuhan ditentukan berdasarkan hasil kajian lanjut
3. Rencana layanan klinis dan terpadu jika diperlukan penanganan oleh tim
antar profesi disusun dengan jelas, terkoordinasi dan melibatkan
pasien/keluarga.
4. Dalam menyusun rencana layanan klinis dan terpadu perlu dipandu oleh
prosedur yang jelas sesuai standar pelayanan.
5. Risiko dan efek samping pengobatan yang mungkin terjadi dalam
pelaksanaan layanan harus diidentifikasi diawal dan diinformasikan
kepada pasien.
6. Rencana layanan medis dan terpadu harus dicatat dalam rekam medis.
7. Evaluasi kesesuaian pelaksanaan rencana terapi dan atau rencana
asuhan dengan kebijakan dan prosedur.
8. Rencana layanan memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
9. Tindakan yang membutuhkan persetujuan diminta persetujuan (inform
concent) terlebih dahulu dari pasien /keluarga sebelum dilaksanakan.

PELAKSANAAN LAYANAN

1. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan dan dipandu


dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis yang jelas.
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain.
3. Pelaksanaan layanan, perkembangan pasien, tindakan serta perubahan
rencana layanan yang diberikan harus dicatat dalam rekam medis
4. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan.
5. Kasus - kasus gawat darurat dan berisiko tinggi harus diidentifikasi,
diprioritaskan dan ditangani sesuai kebijakan dan prosedur.
6. Penetapan indikator-indikator klinis diperlukan untuk pemantauan mutu
layanan dengan monitoring, analisis, evaluasi dan tindak lanjut
pelaksanaan pelayanan.
7. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian
layanan.
8. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan
ditindak lanjuti.
9. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu.
10. Pelayanan mulai dari pendaftaran, anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, keputusan layanan, perencanaan layanan,
pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai dengan pasien
pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya.

Ditetapkan di: Krayan


Pada tanggal: 17 Januari 2022
KEPALA UPTD PUSKESMAS KRAYAN,

SABRINA BATUBARA

Anda mungkin juga menyukai