Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH LAUT


UPT PUSKESMAS KAIT-KAIT
JL Mawar Desa Kait-Kait Baru RT.03 RW.02 Kec. Bati-Bati Kab. Tanah Laut 70852

KEPUTUSAN PUSKESMAS KAIT-KAIT

Nomor : UKP/SK-005/KK/2021

TENTANG

PELAYANAN KLINIS

KEPALA PUSKESMAS KAIT-KAIT

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksanakan kebutuhan pasien;

b. bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu memperhatikan mutu dan


keselamatan pasien;

c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan sesuai kebutuhan


pasien, bermutu, dan memperhatikan keselamatan pasien, maka perlu
disusun kebijakan pelayanan klinis di Puskesmas Kelayan Timur;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Praktik


Kedokteran;

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga


Kesehatan;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun


2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktek Tenaga Gizi;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun


2014 Tentang Upaya Perbaikan Gizi;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun


2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun


2015 Tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga;

10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun


2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;

11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun


2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;

12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun


2016 Tentang Pelayanan Kefarmasian Puskesmas;

13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun


2017 Tentang Izin dan Penyelengggaraan Praktek Bidan;

14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun


2019 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU 38 Tahun 2018 Tentang
Keperawatan;

15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun


2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 369 Tahun 2007 Tentang


Standar Profesi Bidan;

17. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Retribusi


Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas;

18. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Retribusi


Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KAIT-KAIT NOMOR: UKP/SK-


005/2021 TENTANG PELAYANAN KLINIS

KESATU : Pelayanan klinis seperti tercantum dalam lampiran surat keputusan ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat.

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagimana mestinya.

Ditetapkan di Kait-Kait
Pada Tanggal 03 Maret 2021

KEPALA PUSKESMAS KAIT-KAIT

H.MUHROJI,S.Kep.Ns
Penata / IIIc
NIP.19780629 200604 1 007
LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : UKP/SK-005/KK/2021
TENTANG : PELAYANAN KLINIS

A. PELAYANAN PENDAFTARAN
1. Pendaftaran pasien memenuhi kebutuhan pelanggan dan didukung
oleh sarana dan lingkungan yang memadai.
2. Pendaftran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas yang
dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan
kebutuhan pelanggan.
3. Pendaftaran pasien mencerminkan penerapan upaya keselamatan
pasien atau mencegah terjadinya kesalahan, terutama dalam
identifikasi pasien.
4. Identifikasi pasien dengan menanyakan identitas minimal yaitu nama,
tanggal lahir dan alamat kecuali pasien gawat darurat yang tidak
memiliki identitas dan tidak sadarkan diri dan nomor rekam medis.

B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN, DAN RENCANA LAYANAN KLINIS


1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang
kompeten dan profesional dalam melakukan pengkajian.
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian
kebidanan, dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan
kebutuhan.
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan.
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya
pengulangan yang tidak perlu baik dalam pemeriksaan penunjang
maupun pemberian terapi.
5. Pelaksanaan koordinasi dan komunikasi antar praktisi klinis tentang
informasi kajian dalam pelayanan tercatat dalam rekam medis.
6. Jika diperlukan penanganan secara tim, wajib dibentuk tim kesehatan
antar profesi.
7. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur
klinis yang dibakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dan sesuai
dengan standar pelayanan yang ditetapkan.
8. Terdapat prosedur layanan terpadu jika diperlukan penanganan secara
tim.
9. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya
pasien.

C. PELAKSANAAN LAYANAN KLINIS


1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur
pelayanan klinis.
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain.
3. Pelaksanaan layanan harus sesuai dengan prosedur dan dilakukan
monitoring, evaluasi dan tindak lanjut tentang kesesuaiannya.
4. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
5. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam
rekam medis.
6. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam
medis.
7. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada
pasien sebelum mendapatkan persetujuan.
8. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan.
9. Dilakukan identifikasi kasus kasus gawat darurat dan beresiko tinggi.
10. Kasus-kasus gawat darurat harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus gawat darurat.
11. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus berisiko tinggi.
12. Dilakukan kerjasama dengan sarana kesehatan yang lain karena
Puskesmas Kelayan Timur tidak melakukan pelayanan gawat darurat
24 jam.
13. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya
infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal).
14. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan
indikator yang jelas.
15. Dilakukan analisis dan tindak lanjut terhadap indikator yang
dikumpulkan.
16. Pelayanan klinis wajib melaksanakan pendidikan/penyuluhan
kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
17. Pedoman/materi penyuluhan kesehatan mencakup informasi mengenai
penyakit, penggunaan obat, peralatan medik, aspek etika di Puskesmas
dan PHBS.
18. Tersedia metode dan media penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi
pasien dan keluarga dengan memperhatikan kondisi sasaran/penerima
informasi.
19. Catatan pendidikan/penyuluhan ditulis di dalam rekam medis.
20. Dilakukan penilaian terhadap efektivitas penyampaian informasi
kepada pasien/keluarga pasien agar mereka dapat berperan aktif dalam
proses layanan dan memahami konsekuensi layanan yang diberikan.

Kepala Puskesmas Kait-Kait,

H.MUHROJI,S.Kep.Ns
Penata / IIIc
NIP.19780629 200604 1 007

Anda mungkin juga menyukai