Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KELAYAN TIMUR
Jalan Kelayan B TimurKomp. 10 RT.13 Banjarmasin
Kode Pos 70247Telepon ( 0511 ) 3271472
E-mail :pkmbjm_puskesmaskelayantimur@yahoo.co.id

PANDUAN
PENGELOLA KEUANGAN

BAB I
DEFINISI

A. KAS
Kas adalah uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini
biasanya ditempatkan pada urutan teratas dari aset. Yang termasuk
dalam kas adalah seluruh alat pembayaran yang dapat digunakan
dengan segera seperti yang kertas, yang logam, dan saldo rekening giro
di bank. Menurut PSAK No.2, setara kas adalah investasi yang sifatnya
likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas
dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang
signifikan.
B. BENDAHARA PENGELOLA KEUANGAN
1. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Bantuan Operasional Kesehatan adalah bantuan dana dari
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dalam membantu
Pemerintahan Kota dan Pemerintahan Kota melakanakan pelayanan
kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan untuk
mencapai target prioritas nasional dibidang kesehatan dengan
meningkatkan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Upaya
Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah
rencana keuangan tahunan daerah yang dibahas dan disetujui
bersama oleh Pemerintah Daerah dengan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD), dan ditetapkan melalui Peraturan Daerah
(Permendagri No.13 Tahun 2006). APBD merupakan instrumen yang
digunakan sebagai alat dengan tujuan untuk meningkatkan
pelayanan umum dan masyarakat di daerah. Dalam penerapannya
APBD dapat menggambarkan kebutuhan dan kemampuan setiap
daerah sesuai dengan keunikan dan potensinya tersendiri.
3. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Badan Penyelenggaraan
Jaminan Sosial (BPJS)
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah program Pemerintah
yang bertujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang
menyeluruh bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat hidup sehat,
produktif dan sejahtera, sedangkan Badan Penyelenggaraan Jaminan
Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) adalah badan hukum publik yang
bertanggungjawab kepada Presiden dan berfungsi menyelenggarakan
program jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia
termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di
Indonesia.
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Prosedur Penerimaan Kas


Penerimaan kas adalah transaksi atau kejadian yang mengakibatkan
terjadinya penerimaan kas, yaitu penerimaan kas dari pendapatan jasa
layanan kesehatan, alokasi dana APBD, pinjaman, tagihan piutang,
dan/atau pendapatan investasi lainnya.
Prosedur Penerimaan Kas adalah serangkaian proses mulai
penerimaan kas di kasir, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan
pertanggungjawaban penerimaan kas atas pendapatan. Prosedur
penerimaan kas ditetapkan dengan tujuan untuk memastikan bahwa
semua penerimaan kas telah dicatat dengan benar dan lengkap sesuai
dengan peraturan/tarif yang berlaku, diklasifikasikan secara tepat serta
untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas keamanan fisik uang
kas itu sendiri.
Prosedur penerimaan kas dirancang dengan semaksimal mungkin
menerapkan prinsip-prinsip pengendalian intern yang baik dan handal
dengan melibatkan semua fungsi yang terkait dan menggunakan
dokumen/bukti transaksi sebagai berikut :
1.1. Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait pada prosedur penatausahaan penerimaan kas
antara lain :
a. Kuasa Pengguna Anggaran
b. PPTK
c. Bendahara Pengeluaran
1.2. Bukti transaksi yang digunakan
Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur penerimaan kas
mencakup :
a. Surat tanda bukti pembayaran (nota pembayaran)/karcis
b. Bukti transfer
c. SP2D/bukti penerimaan (untuk penerimaan dari alokasi dana
APBD)
1.3. Buku-buku yang digunakan
Buku yang digunakan dalam penatausahaan penerimaan kas :
a. BKU
b. Buku Pembantu Rincian Obyek Penerimaan (untuk pendapatan
non APBD)
c. Rekapitulasi Penerimaan Harian (Pendapatan Perda)

2. Prosedur Pengeluaran Kas


Pengeluaran kas adalah transaksi atau kejadian yang
mengakibatkan terjadinya pengeluaran kas, misalnya pengeluaran kas
untuk pembayaran belanja pegawai dan belanja operasional Puskesmas
lainnya, pembayaran utang, penyetoran kepada pihak ketiga, penyertaan
modal ataupun pengembalian pendapatan.
Prosedur pengeluaran kas ditetapkan dengan tujuan untuk
memastikan bahwa semua pengeluaran kas telah dicatat dengan benar
sesuai dengan sesuai dengan klasifikasi pengeluaran ataupun anggaran
yang tersedia serta untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas
pengeluaran kas itu sendiri. Prosedur pengeluaran kas dirancang dengan
semaksimal mungkin menerapkan prinsip-prinsip pengendalian intern
yang baik dan handal dengan tetap memperhatikan fungsi yang terkait dan
dokumen/bukti transaksi yang digunakan, sebagai berikut :
2.1. Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait pada sistem dan prosedur pengeluaran kas baik
yang berasal dari dana Fungsional (penerimaan dari pendapatan
Puskesmas) maupun dana yang bersumber dari APBD ditetapkan,
antara lain :
a. Pengguna Anggaran
b. Kuasa Pengguna Anggaran
c. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)/Pejabat Teknis
d. Bendahara Pengeluaran Pembantu
2.2 Bukti transaksi yang digunakan
Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas
mencakup :
a. SPP GU, LS
b. Bukti transaksi pengeluaran kas lainnya
3. Bendahara Pengelola Keuangan
Uraian Tugas Bendahara
1. Membukukan semua penerimaan dan pengeluaran terhadap uang yang
dikelolanya kedalam Buku Kas
2. Melakukan Verifikasi tagihan atau SPJ
3. Membayar tagihan setelah mendapat persetujuan KPA
4. Melaporkan Pertanggungjawaban keuangan kepada TIM Pengelola BOK
Dinas Kesehatan berupa laporan realisasi keuangan
5. Menyimpan dengan baik dan aman seluruh bukti pertanggung jawaban
keuangan
4. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
a. Alokasi Dana BOK
Dana BOK yang merupakan bagian dari Dana Alokasi Khusus
Non Fisik dialokasikan kepada setiap kota dengan peruntukan bagi
puskesmas, Distribusi dan BOK yang dialokasikan setiap kota dengan
rincian untuk masing-masing kegiatan terdapat pada lampiran.
b. Uraian Tugas Bendahara
1. Membukukan semua penerimaan dan pengeluaran terhadap uang
yang dikelolanya kedalam Buku Kas
2. Melakukan Verifikasi tagihan atau SPJ
3. Membayar tagihan setelah mendapat persetujuan KPA
4. Melaporkan Pertanggungjawaban keuangan kepada TIM Pengelola
BOK Dinas Kesehatan berupa laporan realisasi keuangan
5. Menyimpan dengan baik dan aman seluruh bukti pertanggung
jawaban keuangan
c. Penggunaan Dana BOK
Dana BOK yang diterima digunakan untuk meningkatkan akses
dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat utamanya
penyelenggaraan pelayanan promotif dan preventif utamanya di luar
gedung Puskesmas, menyelenggarakan fungsi manajemen Puskesmas,
serta pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
d. Pemanfaatan Dana BOK
Dana BOK yang tersedia disetiap jenjang dapat dimanfaatkan
untuk membiayai setiap kegiatan yang tercakup dalam menu kegiatan
di setiap fasilitas pelayanan kesehatan yang menerima alokasi dana
BOK, meliputi :
1. Transport lokal dalam wilayah desa, kecamatan, kota bagi petugas
kesehatan, lintas sektor termasuk kader;
2. Perjalanan dinas atau transport PNS dan non PNS;
3. Pembelian barang pakai habis;
4. Belanja bahan/material untuk mendukung pelayanan promotif dan
preventif antara lain penggandaan media, reagent, rapid tes (tes
cepat), bahan PMT penyuluhan dan pemulihan berbahan lokal;
5. Belanja cetak dan penggandaan;
6. Belanja makanan dan minuman;
7. Penyelenggaraan rapat-rapat, sosialisasi, pertemuan;
8. Honorarium PNS dan non PNS
Dana BOK tidak dapat dimanfaatkan untuk keperluan belanja
tidak langsung (gaji, tunjangan dll), belanja modal, upaya kesehatan
kuratif dan rehabilitatif, pembelian obat, vaksin, pemeliharaan gedung
kendaraan, biaya transportasi rujukan
e. Pelaporan BOK
Alur Pelaporan
Kepala Puskesmas menyampaikan laporan rutin bulanan capaian
program kepada Dinas Kesehatan Kota setiap tanggal 5 bulan
berikutnya. Untuk laporan keuangan, Kepala Puskesmas
menyampaikan pelaporan penyerapan keuangan melalui BKU, Laporan
Realisasi Anggaran dan SPTJB (Surat Pernyataan
Pertanggungjawaban), maksimal setiap tanggal 10 bulan berikutnya.
5. Anggaran Pemerintah dan Bantuan Daerah (APBD)
Untuk Anggaran bersumber dana APBD ditetapkan sesuai Pedoman
Penyusunan Belanja Pemerintah Kota Banjarmasin dan Pemanfaatannya
digunakan untuk menunjang Pelayanan Administrasi Perkantoran.
6. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
a. Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Dana Kapitasi yang diterima oleh FKTP dari Badan
Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan dimanfaatkan seluruhnya
untuk :
i. Pembayaran jasa pelayanan kesehatan.
ii. Dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan.
Alokasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud untuk tiap FKTP ditetapkan sekurang-
kurangnya 60% dari penerimaan Dana Kapitasi.
Alokasi untuk pembayaran dukungan biaya operasional
pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud ditetapkan sebesar selisih
dari besar Dana Kapitasi dikurangi dengan besar alokasi untuk
pembayaran jasa pelayanan kesehatan.
Besaran alokasi sebagaimana dimaksud ditetapkan setiap tahun
dengan Keputusan Kepala Daerah atas usulan Kepala SKPD Dinas
Kesehatan Kota dengan mempertimbangkan :
i. Kebutuhan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai;
ii. Kegiatan operasional pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai
target kinerja di bidang upaya kesehatan perorangan; dan
iii. Besar tunjangan yang telah diterima dari Pemerintah Daerah.
Alokasi Dana Kapitasi untuk pembayaran jasa pelayanan
kesehatan sebagaimana dimaksud dimanfaatkan untuk pembayaran
jasa pelayanan kesehatan bagi tenaga kesehatan dan tenaga non
kesehatan yang melakukan pelayanan pada FKTP. Pembagian jasa
pelayanan kesehatan kepada tenaga kesehatan dan tenaga non
kesehatan sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan
mempertimbangkan variabel :
i. Jenis ketenagaan dan/atau jabatan; dan
ii. Kehadiran.
Alokasi Dana Kapitasi untuk dukungan biaya operasional
pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam dimanfaatkan
untuk:
i. Obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dapat dilakukan
melalui SKPD Dinas Kesehatan, dengan mempertimbangkan
ketersediaan obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
yang dialokasikan oleh pemerintah dan pemerintah daerah; dan
ii. Kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya, meliputi :
a. Upaya kesehatan perorangan berupa kegiatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif lainnya;
b. Kunjungan rumah dalam rangka upaya kesehatan perorangan;
c. Operasional untuk puskesmas keliling;
d. Bahan cetak atau alat tulis kantor; dan/atau
e. Administrasi keuangan dan sistem informasi.
BAB III
TATA LAKSANA
1. Pencairan BOK
Pencairan BOK dilakukan dengan Metode LS yang mana Realisasi Fisik
dulu dilaksanakan setelah itu baru bisa diteruskan untuk pengajuan
SPP/SPM LS
2. Pencairan APBD
Untuk proses pencairan APBD dilaksanakan dengan Metode GU di akhir
bulan berjalan
3. Pencairan JKN
Pencairan JKN dilakukan dengan Metode LS yang mana Realisasi Fisik
dulu dilaksanakan setelah itu baru bisa diteruskan untuk pengajuan
SPP/SPM LS
BAB IV
PENUTUP

Panduan ini sebagai acuan bagi pengelola keuangan dan pihak yang terkait
dalam pelaksanaan. Siklus Pengelolaan Keuangan Puskesmas adalah mulai
dari tahap perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,
hingga pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan puskesmas.
Dan untuk mengetahui apakah proses pengadministrasi keuangan di
puskesmas sudah tepat diterapkan dalam mengikuti peraturan yang berlaku.

Kepala Puskesmas Kelayan Timur,

dr. Hj. Sri Pramudian K.


Pembina
NIP. 19780607 200701 2 016

Anda mungkin juga menyukai