Anda di halaman 1dari 7

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN

KOTA SURABAYA
NOMOR : 440 / A.II.SK.17.0003.07 / 436.6.3 / 2015

TENTANG
PENGELOLAAN ANGGARAN
UPTD PUSKESMAS TAMBAKREJO TAHUN 2015

KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA,

Menimbang : a. bahwa untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pelayanan kesehatan


dalam rangka pengelolaan anggaran yang telah ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kota Surabaya;
b. bahwa dalam rangka tertib administrasi dan akuntabilitas pelaksanaan
dan pertanggung-jawaban pengelolaan anggaran, perlu disusun tata cara
penatausahaan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban bagi
bendahara serta penyampaiannya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan b perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota
Surabaya;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang pengelolaan uang
Negara / daerah;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2013
tentang Tata cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
7. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 4 tahun 2009 tentang Pokok-
pokok pengelolaan keuangan daerah;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA
SURABAYA TENTANG PENGELOLAAN ANGGARAN UPTD
PUSKESMAS TAMBAKREJO TAHUN 2015

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kota Surabaya
2. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya
3. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Tambakrejo Surabaya
4. Kepala UPTD adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan
Masyarakat Tambakrejo Surabaya
5. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah Unit
Pelaksana Teknis Dinas yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja
6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disebut APBN adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat, berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana
penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31
Desember)
7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah
rencana keuangan tahunan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh
Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan
Peraturan Daerah
8. Rencana Kerja dan Anggaran yang selanjutnya disebut RKA adalah dokumen
perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan dalam satu tahun
anggaran, serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya.
9. Bendahara Penerimaan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima,
menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang
pendapatan dalam rangka pelaksanaan anggaran
10. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima,
menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang
untuk keperluan belanja dalam rangka pelaksanaan anggaran
11. Jaminan Kesehatan Nasional yang selanjutnya disebut JKN adalah Suatu program
pemerintah dan masyarakat atau rakyat dengan tujuan memberikan kepastian jaminan
kesehatan yang menyeluruh bagi setiap rakyat Indonesia
12. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disebut BPJS adalah badan
hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial dalam hal ini
di bidang kesehatan
13. Bantuan Operasional Kegiatan yang selanjutnya disebut BOK adalah bantuan dana
dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dalam membantu pemerintahan
kabupaten/kota melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Bidang Kesehatan menuju Millennium Development Goals (MDGs) dengan
meningkatkan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.

Pasal 2
Tugas dan Tanggung Jawab Kepala UPTD

1. Kepala UPTD bertanggungjawab secara formal dan material atas pendapatan dan
belanja anggaran melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang disajikan dalam
bentuk laporan pertanggungjawaban keuangan sesuai ketentuan yang berlaku
2. Kepala UPTD melakukan pengawasan secara berjenjang terhadap penerimaan dan
pemanfaatan anggaran yang diberikan kepada UPTD Puskesmas

Pasal 3
Tugas dan Tanggung Jawab Bendahara Penerimaan

1. Menerima pembayaran sejumlah uang yang tertera pada kuitansi


2. Memverifikasi kesesuaian jumlah uang yang diterima dengan yang tertera pada
kuitansi
3. Menyimpan sejumlah uang yang diterima kemudian menyetorkan kepada bendahara
pengeluaran
4. Menatausahakan pencatatan dalam buku kas sesuai dengan jumlah uang yang diterima
dan yang disetorkan ke bendahara pengeluaran
5. Mempertanggungjawabkan dan menyampaikan laporan kepada Kepala UPTD
Puskesmas
Pasal 4
Tugas dan Tanggung Jawab Bendahara Pengeluaran

1. Menerima dan bertanggungjawab atas keamanan dan keselamatan dari kas yang
diterima
2. Menyimpan dan mengadministrasikan dengan baik aliran kas masuk yang diterima
3. Membayarkan atas belanja operasional kegiatan Puskesmas
4. Menatausahakan dan mengadministrasikan seluruh kegiatan pengeluaran keuangan
5. Mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja operasional kegiatan
Puskesmas dan menyampaikan laporan kepada Kepala UPTD Puskesmas

Pasal 5
Tugas dan Tanggung Jawab Bendahara BOK

1. Membukukan semua penerimaan dan pengeluaran terhadap uang yang dikelolanya ke


dalam Buku Kas Tunai
2. Mempertanggungjawabkan dalam bentuk dokumen pengeluaran (kuitansi) atas
pelaksanaan kegiatan
3. Melaporkan pertanggungjawaban keuangan kepada Bendahara Pengeluaran Satker
BOK Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, berupa laporan realisasi keuangan
Puskesmas dengan melampirkan copy bukti-bukti pengeluaran di Puskesmas yang
ditandatangani oleh pengelola keuangan dan ketua (Kepala
Puskesmas) .
4. Mengembalikan sisa uang yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada
bendahara pengeluaran Satker BOK Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota pada akhir
tahun anggaran
5. Memungut dan menyetorkan pajak sesuai peruntukannya dan
6. Menyimpan dengan baik dan aman seluruh bukti asli pertanggungjawaban keuangan

Pasal 6
Tugas dan Tanggung Jawab Bendahara JKN

1. Melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan


dan belanja
2. Melakukan penatausahaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
3. Melakukan verifikasi, evaluasi dan analisa laporan pertanggungjawaban pendapata n
dan belanja
4. Mempertanggungjawabkan secara fungsional dan administratif atas dana yang
diterima dan dibelanjakan kepada Kepala UPTD Puskesmas secara berjenjang melalui
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
5. Setiap akhir bulan bendahara menutup buku kas umum dan membuat register
penutupan kas

BAB II
TUJUAN

Pasal 7
Mengelola Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
yang didapat melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan
atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

BAB III
PENGELOLAAN ANGGARAN

Pasal 8
Dana Bantuan Operasional Kegiatan
1. Penganggaran pendapatan yang bersumber dari APBN melalui Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, khususnya dana Bantuan Operasional Kegiatan berdasarkan atas
penentuan besaran alokasi yang menggunakan pertimbangan berbagai aspek terkait
pembiayaan kegiatan promotif dan preventif di Puskesmas , dan sudah ditentukan
oleh Surat Keputusan tentang Penetapan Alokasi BOK bagi setiap Puskesmas oleh
Dinas Kesehatan Kota
2. Penganggaran pendapatan BOK dicantumkan dalam Rencana Pelaksanaan Kegiatan
BOK Puskesmas dalam satu tahun anggaran
3. Pemanfaatan anggaran dana BOK digunakan untuk kegiatan promotif dan preventif
dalam rangka peningkatan kinerja dan manajemen Puskesmas dan jaringannya, serta
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

Pasal 9
Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional

1. Penganggaran pendapatan yang bersumber dari APBN melalui BPJS Kesehatan,


khususnya dana kapitasi JKN berdasarkan atas jumlah peserta yang terdaftar di
Puskesmas sesuai data dari BPJS Kesehatan
2. Penganggaran pendapatan dana kapitasi JKN dicantumkan dalam Rencana Kerja dan
Anggaran Pendapatan Puskesmas dalam satu tahun anggaran
3. Pemanfaatan anggaran dana JKN digunakan untuk jasa pelayanan pegawai,
operasional, promosi kesehatan, peningkatan sumber daya manusia dan kunjungan
rumah

Pasal 10
Dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

1. Penganggaran pendapatan yang bersumber dari APBD mengikuti prosedur yang


berlaku melalui anggaran Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang diturunkan untuk
Puskesmas
2. Pemanfaatan anggaran pendapatan belanja daerah digunakan untuk operasional
kegiatan pelayanan kesehatan dan program upaya kesehatan masyarakat
3. Yang termasuk dalam kegiatan bersumber dari APBD adalah : operasional, rekening
(listrik, air, telpon, LPG), Bahan Bakar Minyak, uang makan lelah, fogging,
bumantik, posyandu balita usila remaja, demo toga, dan transpor lokal kader

BAB IV
Penatausahaan

Pasal 11
Penatausahaan atas seluruh kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat Puskesmas yang dibiayai oleh APBD dan APBN dilaksanakan sesuai peraturan
perundangan yang berlaku sesuai petunjuk teknis yang ada terkait dengan cara
pengadministrasian pembukuannya

BAB V
Pertanggungjawaban

Pasal 12
Laporan pertanggungjawaban keuangan terkait pengelola APBD dan APBN dilaksanakan
sesuai peraturan perundangan yang berlaku sesuai petunjuk teknis yang ada, dan dilaporkan
kepada atasan langsung Kepala UPTD Puskesmas secara berjenjang
BAB VI
Pengawasan

Pasal 13
1. Pengawasan terhadap penggunaan anggaran APBD dan APBN dilakukan dengan cara
pengawasan yang melekat oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan pengawasan
internal Puskesmas oleh Kepala UPTD Puskesmas
2. Pengawasan melekat yang dimaksud ayat (1) sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku

BAB VII
Ketentuan Penutup

Pasal 14
Aturan lain tentang teknis pelaksanaan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah
maupun negara akan dibahas dalam ketentuan lebih lanjut

Ditetapkan di Surabaya
Pada tanggal 8 Juli 2015

KEPALA DINAS KESEHATAN

drg. Febria Rachmanita, MA


Pembina Utama Muda
NIP. 196502281992032008

Anda mungkin juga menyukai