Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KOTA AMBON

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS HATIVE KECIL
Jln. Kapt. Piere Tandean
AMBON – email : pkmhtvkecil@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS HATIVE KECIL
Nomor : 440/047/SK/HK/2021

TENTANG

PENGELOLAAN KEUANGAN DI PUSKESMAS HATIVE KECIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS HATIVE KECIL,
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka Meningkatkan derajat kesehatan harus dilakukan
kegiatan pelayanan yang menyeluruh baik dalam gedung maupun luar
gedung;
b. Bahwa sehubungan dengan point a diatas untuk mendukung kelancaran
kegiatan puskesmas yang membutuhkan anggaran maka perlu diatur
penggunaan anggaran sehingga ada efisiensi dalam penggunaannya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan yang dimaksud pada huruf a dan b,
perlu ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas Hative Kecil tentang
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Puskesmas Hative Kecil;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
5. Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 6322);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2020
7. tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun
Anggaran 2021;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
9. tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Daerah Provinsi Maluku Nomor 10 Tahun 2020 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021
(Lembaran Daerah Provinsi Maluku Tahun 2020 Nomor 10, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 109);

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS HATIVE KECIL TENTANG


KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN PUSKESMAS HATIVE
KECIL.

Kesatu : Kebijakan pengelolaan keuangan di Puskesmas Hative Kecil sebagaimana


tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di: Ambon


Pada tanggal : 21 Mei 2021
KEPALA PUSKESMAS HATIVE KECIL

FLORA VIOLA

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS HATIVE KECIL


SK NOMOR : 440/047/SK/HK/2021
TANGGAL : 21 MEI 2021
TENTANG : PENGELOLAAN KEUANGAN DI PUSKESMAS
HATIVE KECIL
KEBIJAKAN KEUANGAN

A. PENDAHULUAN

1. Kebijakan keuangan yang diuraikan dalam bab ini mengacu pada siklus yang terjadi di
Puskesmas Hative Kecil, sebagaimana telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, dan didetilkan
sesuai dengan kondisi di Puskesmas Hative Kecil.
2. Kebijakan akuntansi yang terkait erat dengan perlakuan akuntansi, khususnya pengakuan,
pengukuran, penyajian, dan pengungkapan, diuraikan dalam Laporan Posisi Keuangan
(Neraca) pada Pedoman Akuntansi.

KEBIJAKAN PENDAPATAN

A. Kebijakan Pelayanan Kesehatan

1. Pelayanan kesehatan Puskesmas Hative Kecil menggunakan standar pelayanan minimum


yang ditetapkan oleh Walikota sesuai dengan kewenangannya dan diusulkan oleh Puskesmas
Hative Kecil.
2. Standar pelayanan minimum sebagaimana dimaksud dalam butir 1 harus mempertimbangkan
kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan untuk
mendapatkan layanan.

B. Kebijakan Pendapatan

1. Pendapatan Pelayanan
1. Pendapatan yang diperoleh dari pelayanan yang diberikan kepada masyarakat merupakan
pendapatan operasional Puskesmas Hative Kecil.
2. Pendapatan Puskesmas Hative Kecil terdiri dari pendapatan pasien umum dan pihak
ketiga.

1) Pendapatan pasien umum adalah pendapatan yang diperoleh dari pembayaran


langsung pasien.
2) Pendapatan pihak ketiga adalah pendapatan yang diperoleh dari pembayaran pasien
yang dijamin oleh pihak ketiga, yang terdiri dari
a) Jaminan sosial seperti BPJS
b) Jaminan perusahaan swasta dan atau Badan Usaha Milik Negara/Daerah
(BUMN/D).
2. Pendapatan Puskesmas Hative Kecil dibagi lagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1) Pendapatan Pasien Rawat Jalan, yaitu semua pendapatan yang diperoleh dan timbul
dari kegiatan pelayanan pasien rawat jalan;
2) Pendapatan Penunjang Medis, yaitu semua pendapatan yang diperoleh dan timbul
dari kegiatan atau pelayanan yang diberikan kepada pasien.
3) Pendapatan lain-lain, yaitu semua pendapatan yang diperoleh dan timbul dari
kegiatan atau pelayanan selain dari pasien rawat jalan dan penunjang medis.
2. Penerimaan anggaran yang bersumber dari APBD/N yang berupa kas diberlakukan sebagai
pendapatan Puskesmas Hative Kecil.
3. Hasil kerja sama Puskesmas Hative Kecil dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya
merupakan pendapatan Puskesmas Hative Kecil.

B. Kebijakan Pengelolaan Piutang

1. Piutang Puskesmas Hative Kecil dikelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis,
transparan, dan bertanggung jawab serta dapat memberikan nilai tambah sesuai dengan
praktik bisnis yang sehat dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Penagihan Piutang
a. Penagihan Pihak Ketiga
1) Penagihan jaminan perusahaan atau jaminan lainnya
a) Jaminan perusahaan adalah jaminan kesehatan yang diberikan perusahaan
kepada pegawainya melalui kontrak kerja sama antara perusahaan selaku
penjamin dengan Puskesmas Hative Kecil selaku pemberi pelayanan
kesehatan.
b) Penagihan jaminan perusahaan dilakukan kepada perusahaan yang
pegawainya mendapatkan pelayanan dari Puskesmas Hative Kecil dan
didasarkan pada kontrak kerja sama yang disepakati.
2) Atas piutang yang sulit ditagih, diakui sebagai kerugian piutang tak tertagih.
3. Penghapusan Piutang
1. Piutang Puskesmas Hative Kecil dapat dihapus secara mutlak atau bersyarat oleh pejabat
yang berwenang setelah memperhatikan penyisihan kerugian piutang yang diuraikan di
bab Laporan Posisi Keuangan (Neraca), khususnya pembahasan piutang.
2. Kewenangan penghapusan piutang secara berjenjang ditetapkan dengan peraturan
Walikota sesuai dengan kewenangannya dan dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

KEBIJAKAN PENGELUARAN

A. Kebijakan Umum Pengeluaran

1. Belanja Puskesmas Hative Kecil terdiri dari unsur biaya yang sesuai dengan struktur biaya
yang dituangkan dalam RAB (Rencana Anggaran Belanja), Penetapan Anggaran atau
dokumen lain yang telah disahkan Dinas Kesehatan Kota Ambon dan Pemerintah Daerah.
2. Pengelolaan belanja Puskesmas Hative Kecil diselenggarakan secara fleksibel berdasarkan
kesetaraan antara volume kegiatan pelayanan dengan jumlah pengeluaran dan mengikuti
praktik bisnis yang sehat.
3. Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dalam ambang batas sesuai dengan yang ditetapkan
dalam RAB dan dokumen anggaran yang telah disahkan.
4. Belanja Puskesmas Hative Kecil yang melampaui ambang batas fleksibilitas harus mendapat
persetujuan Dinas Kesehatan atas usulan kepala Puskesmas Hative Kecil sesuai dengan
kewenangannya.
5. Dalam hal terjadi kekurangan anggaran, Puskesmas Hative Kecil dapat mengajukan usulan
tambahan anggaran dari APBD kepada Pengelola Keuangan Dinas Kesehatan, yang memiliki
tugas melaksanakan pengelolaan keuangan tingkat puskesmas.
6. Usulan tambahan anggaran sebagaimana dimaksud pada butir 5 di atas dilakukan melalui
kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah atau SKPD (instansi pemerintah daerah yang
merupakan bagian dari pemerintah daerah yang bertanggung jawab atas bidang tugas yang
diemban oleh suatu unit) sesuai dengan kewenangannya.
7. Belanja Puskesmas Hative Kecil dilaporkan sebagai belanja barang dan atau jasa
SKPD/pemerintah daerah.
B. Kebijakan Belanja Pegawai
1. Gaji
a. Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS)
1) Gaji PNS adalah jumlah total yang dibayarkan kepada pegawai yang merupakan
Pegawai Negeri Sipil selama satu periode tertentu.
2) Prosedur pembayaran gaji PNS harus berdasarkan peraturan pemerintah.
3) Pembayaran gaji terhadap PNS dilakukan dengan melibatkan bank yang telah
ditunjuk oleh Pemerintah Daerah.

b. Gaji Pegawai Puskesmas Hative Kecil Non PNS


1) Gaji pegawai Puskesmas Hative Kecil non PNS adalah jumlah total yang dibayarkan
kepada pegawai Puskesmas Hative Kecil non PNS selama satu periode tertentu;
2) Prosedur pembayaran gaji pegawai Puskesmas Hative Kecil non PNS harus
berdasarkan Surat Keputusan Sekretariat Kota Ambon, Surat Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan, dan atau Surat Perjanjian Kerja dari Kepala Puskesmas Hative
Kecil;
3) Pembayaran terhadap gaji pegawai Puskesmas Hative Kecil non PNS dilakukan
secara langsung/tunai.

2. Tunjangan
a. Tunjangan adalah pembayaran yang dilakukan kepada seluruh pegawai karena
mendapatkan tugas khusus sesuai dengan surat keputusan Walikota dan Kepala
Puskesmas Hative Kecil.
b. Pembayaran tunjangan dilakukan dengan melibatkan bank yang ditunjuk oleh Pemerintah
daerah

3. Insentif
a. Insentif adalah pembayaran yang dilakukan kepada seluruh pegawai atas pelayanan yang
telah diberikan disesuaikan dengan tugas dan fungsi;
b. Ketentuan terhadap pembayaran insentif diatur berdasarkan surat keputusan Walikota dan
Kepala Puskesmas Hative Kecil.

4. Tambahan Penghasilan
a. Tambahan penghasilan adalah jumlah total yang dibayarkan kepada pegawai atas
kegiatan tertentu, misalnya shift kerja dan anggota tim kerja, dan mencakup juga premi
dokter dan perawat yang sudah memberikan pelayanan dalam suatu periode tertentu;
b. Ketentuan pembayaran tambahan penghasilan diatur berdasarkan surat keputusan
Walikota berdasarkan usul dan beban kerja dari Kepala Puskesmas Hative Kecil dengan
ditetapkan dengan keputusan Walikota.
c. Pembayaran tambahan penghasilan dilakukan dengan melibatkan bank yang telah
ditunjuk oleh Pemerintah Daerah.

C. Kebijakan Belanja Barang dan Jasa

1. Pengadaan barang/jasa oleh Puskesmas Hative Kecil dilakukan berdasarkan prinsip efisiensi
dan ekonomis sesuai dengan praktik bisnis yang sehat.
2. Kewenangan pengadaaan barang/jasa, termasuk pelaksanaannya, diselenggarakan
berdasarkan jenjang nilai yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Maluku Nomor 10 Tahun
2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 dan Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan peraturan perubahannya.
3. Pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan RAB yang telah disusun oleh Sub Bidang
Penyusunan Program dan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
4. Pembayaran pengadaan barang/jasa dilakukan secara langsung/tunai..

D. Kebijakan Belanja Perjalanan Dinas

1. Belanja perjalanan dinas adalah pengeluaran yang dilakukan untuk membiayai perjalanan
dinas pegawai.
2. Yang termasuk dalam belanja perjalanan dinas adalah pengeluaran untuk transportasi dan
akomodasi.
3. Pengeluaran terhadap belanja perjalanan dinas harus berdasarkan surat keputusan pemerintah
daerah dan kepala Puskesmas Hative Kecil

E. Kebijakan Belanja Pemeliharaan


1. Belanja pemeliharaan adalah pengeluaran yang dilakukan untuk membiayai pemeliharaan
atau perawatan aset yang termasuk di dalamnya sarana dan prasarana Puskesmas Hative
Kecil.
2. Yang termasuk dalam aset yang disebutkan di atas adalah semua aset tetap dan aset lainnya
yang dimiliki oleh Puskesmas Hative Kecil.
3. Pengeluaran terhadap belanja pemeliharaan harus berdasarkan surat keputusan pemerintah
daerah dan kepala Puskesmas Hative Kecil.

F. Kebijakan Pengelolaan Utang

1. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka pendek ditujukan hanya
untuk belanja operasional.
2. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka panjang ditujukan hanya
untuk investasi atas persetujuan kepala daerah.
3. Perikatan peminjaman dilakukan oleh pejabat yang berwenang secara berjenjang berdasarkan
nilai pinjaman.
4. Pembayaran kembali utang merupakan tanggung jawab Puskesmas Hative Kecil.

KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN

A. Pengelolaan Persediaan Medis

1. Persediaan adalah:
a. aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan pelayanan Puskesmas Hative Kecil;
b. aset dalam proses pelayanan; dan
c. aset yang tersedia dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam
pemberian pelayanan, proses pelayanan, dan mendukung kegiatan administratif
2. Yang termasuk dalam persediaan medis di antaranya adalah obat, alat kesehatan habis pakai,
dan bahan medis habis pakai;
3. Pengelolaan persediaan medis berada di bawah tanggung jawab Instalasi Farmasi dan bidang
pelayanan medis;
4. Pengeluaran untuk pemakaian persediaan medis berdasarkan Formulir Permintaan Barang
Medis (FPBM) yang disetujui oleh Instalasi Farmasi & Bidang Pelayanan Medis;
5. Pemeriksaan fisik (stock opname) persediaan medis dilakukan oleh petugas gudang setiap
bulan untuk depo farmasi dan 3 bulan sekali untuk instalasi/ gudang farmasi.

B. Pengelolaan Persediaan Non Medis

1. Persediaan non medis terdiri atas barang cetakan, alat tulis kantor, persediaan rumah tangga,
linen, bahan makanan kering/basah, alat listrik, bahan bangunan, dan persediaan bahan bakar.
2. Pengelolaan persediaan non medis melibatkan seluruh pengguna (user), sub bagian rumah
tangga dan perlengkapan, serta bagian umum;
3. Pengeluaran untuk pemakaian persediaan non medis harus berdasarkan Formulir Permintaan
Barang Non Medis (FPBNM) yang setujui oleh Kepala Seksi;
4. FPBNM menjadi dasar pengeluaran barang yang dilakukan oleh bagian gudang. Selanjutnya,
pengurus barang melakukan verifikasi terhadap FPBNM.
5. Pemeriksaan fisik (stock opname) persediaan non medis dilakukan oleh petugas gudang
setiap bulan.

C. Pemusnahan Persediaan

1. Pemusnahan persediaan dilakukan terhadap persediaan yang sudah tidak layak untuk
digunakan, baik karena sudah kadaluarsa (expired) atau pun rusak dan tidak bisa
dikembalikan lagi ke supplier.
2. Pemusnahan persediaan medis harus dilakukan berdasarkan surat keputusan kepala
Puskesmas Hative Kecil dan diketahui oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
Departemen Kesehatan.
3. Pemusnahan persediaan non medis harus dilakukan berdasarkan surat keputusan kepala
Puskesmas Hative Kecil.
4. Pemusnahan persediaan harus dilengkapi dengan Berita Acara Pemusnahan.

KEBIJAKAN PENGELOLAAN ASET TETAP


A. Kebijakan Umum Pengelolaan Aset Tetap

1. Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan
dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasional Puskesmas Hative Kecil dalam
rangka kegiatan normal Puskesmas Hative Kecil, tidak dimaksudkan untuk dijual dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun;
2. Aset tetap yang dimiliki Puskesmas Hative Kecil harus diinventarisasi secara berkala dan
dibuatkan kode aset.
3. Barang inventaris dan/atau aset tetap milik Puskesmas Hative Kecil dapat dihapuskan
berdasarkan pertimbangan ekonomis dan atas persetujuan kepala daerah;
4. Penggunaan aset tetap untuk kegiatan yang tidak terkait langsung dengan tugas pokok dan
fungsi Puskesmas Hative Kecil harus mendapat persetujuan Pemerintah Daerah c.q. Kepala
Bagian Umum dan Perlengkapan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

B. Kebijakan Pemerolehan Aset Tetap

1. Tanah
a. Tanah Puskesmas Hative Kecil disertifikatkan atas nama Pemerintah Daerah.
b. Tanah yang tidak digunakan oleh Puskesmas Hative Kecil untuk penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsinya dapat dialihgunakan dengan persetujuan Walikota sesuai dengan
kewenangannya.
2. Bangunan
a. Bangunan Puskesmas Hative Kecil disertifikatkan atas nama Pemerintah Kota Ambon.
b. Bangunan yang tidak digunakan Puskesmas Hative Kecil untuk penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsinya dapat dialihgunakan dengan persetujuan Walikota sesuai dengan
kewenangannya
3. Kendaraan bermotor
Kendaraan bermotor Puskesmas Hative Kecil diinventarisasikan atas nama Pemerintah Kota
Ambon.
4. Furnitur dan Komputer
Yang termasuk dalam furnitur dan komputer Puskesmas Hative Kecil adalah furnitur dan
komputer yang diinventarisasikan atas nama Pemerintah Kota Ambon.
5. Peralatan / Mesin
Yang termasuk dalam kategori peralatan/mesin adalah peralatan medis dan peralatan non
medis.

C. Kebijakan Pemeliharaan, Perawatan, Perbaikan Aset Tetap

1. Aset tetap milik Puskesmas Hative Kecil dipelihara dan dirawat secara berkala, efisien,
efektif dan ekonomis.
2. Perbaikan aset tetap milik Puskesmas Hative Kecil dilakukan jika aset tetap tersebut dalam
kondisi rusak dengan mempertimbangkan asas efisiensi dan efektivitas.

D. Kebijakan Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan aset tetap mengacu pada bagian Pedoman Akuntansi, khususnya Laporan Posisi
Keuangan (Neraca) terkait penjelasan atas aset tetap.

E. Kebijakan Penghapusan Aset

1. Penghapusan aset tetap dilakukan bila aset yang dimaksud sudah habis masa manfaat (telah
habis penyusutan) atau sudah tidak dapat digunakan lagi;
2. Penghapusan aset tetap dilakukan dengan membentuk tim panitia penghapusan dan harus
berdasarkan surat keputusan kepala Puskesmas Hative Kecil;
3. Aset tetap yang telah diusulkan untuk dihapuskan dinilai oleh tim penghapusan Walikota dan
dituangkan dalam berita acara penghapusan yang ditandatangani oleh kepala Puskesmas
Hative Kecil dan tim penghapusan barang untuk disahkan oleh Walikota Ambon.

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAS

A. Kebijakan Umum Pengelolaan Kas

1. Pengelolaan kas Puskesmas Hative Kecil dilaksanakan berdasarkan praktik bisnis yang
sehat.
2. Penarikan dana yang bersumber dari APBN/APBD menggunakan Surat Perintah Membayar
(SPM) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Setiap penerimaan kas harus disetorkan ke rekening Puskesmas Hative Kecil di bank paling
lambat 24 jam berikutnya.
4. Pemanfaatan surplus kas jangka pendek untuk memperoleh pendapatan tambahan dilakukan
sebagai investasi jangka pendek pada instrumen keuangan dengan risiko rendah.

B. Kebijakan Kas Harian (USULAN KEBIJAKAN)

1. Yang termasuk dalam kas harian adalah pengelolaan kas kecil untuk kebutuhan non rutin.
2. Tujuan kebijakan ini adalah untuk menciptakan pengelolaan kas kecil yang sehat
3. Pengelolaan kas kecil melibatkan bendahara pengeluaran. dengan nilai kas maksimal yang
tersimpan di brankas Puskesmas Hative Kecil sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah).
4. Pembayaran dengan menggunakan kas harian maksimal penggunaan belum ditentukan
5. Pengisian kembali kas kecil didasarkan pada imprest fund system, yaitu pemegang kas harian
mempertahankan saldo kas kecil sesuai dengan butir 3 di atas.

KEBIJAKAN PELAPORAN KEUANGAN

A. Kebijakan Umum Pelaporan Keuangan

1. Puskesmas Hative Kecil menerapkan sistem infomasi manajemen keuangan sesuai dengan
kebutuhan dan praktek bisnis yang sehat.
2. Setiap transaksi keuangan Puskesmas Hative Kecil harus diakuntansikan dan dokumen
pendukungnya dikelola secara tertib.
3. Akuntansi dan laporan keuangan Puskesmas Hative Kecil diselenggarakan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi Indonesia dan
Standard Akuntansi Pemerintahan yang diterbitkan oleh Komisi Standard Akuntansi
Pemerintahan (KSAP);
4. Dalam hal tidak terdapat standar akuntansi sebagaimana dimaksud pada butir 3 di atas,
Puskesmas Hative Kecil dapat menerapkan standar akuntansi industri yang spesifik;
5. Puskesmas Hative Kecil mengembangkan dan menerapkan sistem akuntansi dengan
mengacu pada standar akuntansi yang berlaku sesuai dengan jenis layanannya;
6. Laporan keuangan Puskesmas Hative Kecil sebagaimana dimaksud dalam butir 3 di atas
setidak-tidaknya meliputi:
a. Laporan yang sesuai dengan Standard Akuntansi Keuangan, terdiri atas:
1. laporan posisi keuangan (neraca);
2. laporan operasional;
3. laporan aliran kas, dan
4. catatan atas laporan keuangan.
b. Laporan yang sesuai dengan Standard Akuntansi Pemerintahan, terdiri atas:
1. laporan posisi keuangan (neraca);
2. laporan realisasi anggaran (LRA); dan
3. catatan atas laporan keuangan.

B. Kebijakan Pelaporan Keuangan Unit Pelayanan

1. Laporan keuangan unit-unit pelayanan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Hative Kecil
dikonsolidasikan dalam laporan keuangan Puskesmas Hative Kecil setiap bulannya.
2. Laporan pendapatan didasarkan pada transaksi yang terjadi mulai pukul 00:00 s.d. pukul
24:00.
3. Perbedaan antara laporan penerimaan kas dengan saldo bank dituangkan dalam rekonsiliasi
bank yang disusun setiap bulan.

C. Kebijakan Penyampaian Laporan Keuangan

1. Laporan keuangan Puskesmas Hative Kecil disampaikan secara berkala kepada Kepala Dinas
Kesehatan sesuai dengan kewenangannya, untuk dikonsolidasikan dengan laporan keuangan
pemerintah daerah.
2. Laporan keuangan Puskesmas Hative Kecil terdiri dari:
1. Laporan keuangan triwulanan berupa laporan operasional dan aliran kas;
2. Laporan keuangan tengah tahun/semester;
3. Laporan keuangan tahunan
3. Laporan keuangan disampaikan kepada Kepala Puskesmas serta Kepala Dinas Kesehatan
sesuai dengan kewenangannya, paling lambat 1 (satu) bulan setelah periode pelaporan
berakhir.
4. Laporan keuangan Puskesmas Hative Kecil merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah daerah.
5. Penggabungan laporan keuangan Puskesmas Hative Kecil pada laporan keuangan pemerintah
daerah dilakukan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
D. Kebijakan Pemeriksaan

1. Laporan pertanggungjawaban keuangan Puskesmas Hative Kecil diaudit oleh pemeriksa


eksternal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Pemeriksaan internal Puskesmas Hative Kecil dilaksanakan oleh satuan pengawas internal
yang merupakan unit kerja yang berkedudukan langsung di bawah kepala Puskesmas Hative
Kecil.

KEBIJAKAN KONTROL INTERNAL

A. Kebijakan Umum Kontrol Internal / Pengawasan Internal

1. Kebijakan kontrol internal berkaitan dengan kebijakan pemeriksaan pada kebijakan


Pelaporan Keuangan.
2. Pemeriksaan internal didasarkan pada norma pemeriksaan internal yang ditetapkan oleh
kepala Puskesmas Hative Kecil.
3. Proses pengawasan transaksi meliputi enam kelompok aktivitas pengawasan internal, yaitu :
a. Otorisasi Transaksi
Tujuan otorisasi transaksi adalah untuk memastikan bahwa semua materi transaksi yang
diproses dalam sistem informasi akuntansi Puskesmas Hative Kecil valid dan sesuai
dengan tujuan manajemen.

b. Pemisahan Tugas Pokok dan Fungsi


Tujuan pemisahan tugas pokok dan fungsi adalah meminimalkan fungsi bertentangan
agar penyimpangan dapat ditekan.
c. Supervisi
Tujuan supervisi adalah untuk melakukan pengawasan kepada pegawai yang mempunyai
potensi untuk melakukan sesuatu yang tidak selaras dengan prosedur sehingga
Puskesmas Hative Kecil dapat melakukan antisipasi dalam sistemnya.
d. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi bertujuan untuk membantu auditor independen menelusuri setiap
transaksi dari proses pencatatan sampai dengan penyusunan laporan keuangan.
e. Pengendalian Akses
Kontrol akses atau pengendalian akses bertujuan untuk memastikan bahwa hanya
pegawai tertentu yang memiliki otorisasi untuk mengakses aset Puskesmas Hative Kecil.
f. Verifikasi Independen
Verifikasi independen bertujuan untuk mengidentifikasi guna meningkatkan dan
memverifikasi kebenaran dan kelengkapan dari prosedur yang dilaksanakan oleh sistem
lainnya.
4. Aktivitas pengawasan internal yang disebutkan di atas harus terlaksana pada setiap prosedur
yang ada di Puskesmas Hative Kecil.

B. Kebijakan Pemeriksaan Internal

1. Ruang lingkup pemeriksaan menyangkut perencanaan, pelaksanaan dari prosedur


pemeriksaan internal.
2. Satuan Pengawas Internal harus mempunyai jadwal untuk program pengawasan yang bersifat
internal di Puskesmas Hative Kecil.
3. Satuan Pengawas Internal dalam pelaksanaan tugasnya harus berdasarkan perundang-
undangan yang berlaku.
4. Satuan Pengawas Internal terdiri atas :
a. Ketua Satuan Pengawas Internal, yang bertugas dan bertanggung jawab secara
keseluruhan terhadap perencanaan dan proses pemeriksaan (audit) serta pelaporan dari
hasil pemeriksaan
b. Tim Audit, yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pemeriksaan
5. Satuan Pengawas Internal melaporkan hasil pemeriksaan kepada kepala Puskesmas Hative
Kecil
6. Satuan Pengawas Internal melakukan koreksi dan saran perbaikan bila diminta oleh kepala
Puskesmas Hative Kecil.

KEPALA PUSKESMAS HATIVE KECIL

FLORA VIOLA

Anda mungkin juga menyukai