DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS HATIVE KECIL
Jln. Kapt. Piere Tandean
AMBON – email : pkmhtvkecil@gmail.com
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS HATIVE KECIL
Nomor : 440/047/SK/HK/2021
TENTANG
MEMUTUSKAN
FLORA VIOLA
A. PENDAHULUAN
1. Kebijakan keuangan yang diuraikan dalam bab ini mengacu pada siklus yang terjadi di
Puskesmas Hative Kecil, sebagaimana telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, dan didetilkan
sesuai dengan kondisi di Puskesmas Hative Kecil.
2. Kebijakan akuntansi yang terkait erat dengan perlakuan akuntansi, khususnya pengakuan,
pengukuran, penyajian, dan pengungkapan, diuraikan dalam Laporan Posisi Keuangan
(Neraca) pada Pedoman Akuntansi.
KEBIJAKAN PENDAPATAN
B. Kebijakan Pendapatan
1. Pendapatan Pelayanan
1. Pendapatan yang diperoleh dari pelayanan yang diberikan kepada masyarakat merupakan
pendapatan operasional Puskesmas Hative Kecil.
2. Pendapatan Puskesmas Hative Kecil terdiri dari pendapatan pasien umum dan pihak
ketiga.
1. Piutang Puskesmas Hative Kecil dikelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis,
transparan, dan bertanggung jawab serta dapat memberikan nilai tambah sesuai dengan
praktik bisnis yang sehat dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Penagihan Piutang
a. Penagihan Pihak Ketiga
1) Penagihan jaminan perusahaan atau jaminan lainnya
a) Jaminan perusahaan adalah jaminan kesehatan yang diberikan perusahaan
kepada pegawainya melalui kontrak kerja sama antara perusahaan selaku
penjamin dengan Puskesmas Hative Kecil selaku pemberi pelayanan
kesehatan.
b) Penagihan jaminan perusahaan dilakukan kepada perusahaan yang
pegawainya mendapatkan pelayanan dari Puskesmas Hative Kecil dan
didasarkan pada kontrak kerja sama yang disepakati.
2) Atas piutang yang sulit ditagih, diakui sebagai kerugian piutang tak tertagih.
3. Penghapusan Piutang
1. Piutang Puskesmas Hative Kecil dapat dihapus secara mutlak atau bersyarat oleh pejabat
yang berwenang setelah memperhatikan penyisihan kerugian piutang yang diuraikan di
bab Laporan Posisi Keuangan (Neraca), khususnya pembahasan piutang.
2. Kewenangan penghapusan piutang secara berjenjang ditetapkan dengan peraturan
Walikota sesuai dengan kewenangannya dan dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
KEBIJAKAN PENGELUARAN
1. Belanja Puskesmas Hative Kecil terdiri dari unsur biaya yang sesuai dengan struktur biaya
yang dituangkan dalam RAB (Rencana Anggaran Belanja), Penetapan Anggaran atau
dokumen lain yang telah disahkan Dinas Kesehatan Kota Ambon dan Pemerintah Daerah.
2. Pengelolaan belanja Puskesmas Hative Kecil diselenggarakan secara fleksibel berdasarkan
kesetaraan antara volume kegiatan pelayanan dengan jumlah pengeluaran dan mengikuti
praktik bisnis yang sehat.
3. Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dalam ambang batas sesuai dengan yang ditetapkan
dalam RAB dan dokumen anggaran yang telah disahkan.
4. Belanja Puskesmas Hative Kecil yang melampaui ambang batas fleksibilitas harus mendapat
persetujuan Dinas Kesehatan atas usulan kepala Puskesmas Hative Kecil sesuai dengan
kewenangannya.
5. Dalam hal terjadi kekurangan anggaran, Puskesmas Hative Kecil dapat mengajukan usulan
tambahan anggaran dari APBD kepada Pengelola Keuangan Dinas Kesehatan, yang memiliki
tugas melaksanakan pengelolaan keuangan tingkat puskesmas.
6. Usulan tambahan anggaran sebagaimana dimaksud pada butir 5 di atas dilakukan melalui
kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah atau SKPD (instansi pemerintah daerah yang
merupakan bagian dari pemerintah daerah yang bertanggung jawab atas bidang tugas yang
diemban oleh suatu unit) sesuai dengan kewenangannya.
7. Belanja Puskesmas Hative Kecil dilaporkan sebagai belanja barang dan atau jasa
SKPD/pemerintah daerah.
B. Kebijakan Belanja Pegawai
1. Gaji
a. Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS)
1) Gaji PNS adalah jumlah total yang dibayarkan kepada pegawai yang merupakan
Pegawai Negeri Sipil selama satu periode tertentu.
2) Prosedur pembayaran gaji PNS harus berdasarkan peraturan pemerintah.
3) Pembayaran gaji terhadap PNS dilakukan dengan melibatkan bank yang telah
ditunjuk oleh Pemerintah Daerah.
2. Tunjangan
a. Tunjangan adalah pembayaran yang dilakukan kepada seluruh pegawai karena
mendapatkan tugas khusus sesuai dengan surat keputusan Walikota dan Kepala
Puskesmas Hative Kecil.
b. Pembayaran tunjangan dilakukan dengan melibatkan bank yang ditunjuk oleh Pemerintah
daerah
3. Insentif
a. Insentif adalah pembayaran yang dilakukan kepada seluruh pegawai atas pelayanan yang
telah diberikan disesuaikan dengan tugas dan fungsi;
b. Ketentuan terhadap pembayaran insentif diatur berdasarkan surat keputusan Walikota dan
Kepala Puskesmas Hative Kecil.
4. Tambahan Penghasilan
a. Tambahan penghasilan adalah jumlah total yang dibayarkan kepada pegawai atas
kegiatan tertentu, misalnya shift kerja dan anggota tim kerja, dan mencakup juga premi
dokter dan perawat yang sudah memberikan pelayanan dalam suatu periode tertentu;
b. Ketentuan pembayaran tambahan penghasilan diatur berdasarkan surat keputusan
Walikota berdasarkan usul dan beban kerja dari Kepala Puskesmas Hative Kecil dengan
ditetapkan dengan keputusan Walikota.
c. Pembayaran tambahan penghasilan dilakukan dengan melibatkan bank yang telah
ditunjuk oleh Pemerintah Daerah.
1. Pengadaan barang/jasa oleh Puskesmas Hative Kecil dilakukan berdasarkan prinsip efisiensi
dan ekonomis sesuai dengan praktik bisnis yang sehat.
2. Kewenangan pengadaaan barang/jasa, termasuk pelaksanaannya, diselenggarakan
berdasarkan jenjang nilai yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Maluku Nomor 10 Tahun
2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 dan Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan peraturan perubahannya.
3. Pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan RAB yang telah disusun oleh Sub Bidang
Penyusunan Program dan ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
4. Pembayaran pengadaan barang/jasa dilakukan secara langsung/tunai..
1. Belanja perjalanan dinas adalah pengeluaran yang dilakukan untuk membiayai perjalanan
dinas pegawai.
2. Yang termasuk dalam belanja perjalanan dinas adalah pengeluaran untuk transportasi dan
akomodasi.
3. Pengeluaran terhadap belanja perjalanan dinas harus berdasarkan surat keputusan pemerintah
daerah dan kepala Puskesmas Hative Kecil
1. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka pendek ditujukan hanya
untuk belanja operasional.
2. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka panjang ditujukan hanya
untuk investasi atas persetujuan kepala daerah.
3. Perikatan peminjaman dilakukan oleh pejabat yang berwenang secara berjenjang berdasarkan
nilai pinjaman.
4. Pembayaran kembali utang merupakan tanggung jawab Puskesmas Hative Kecil.
1. Persediaan adalah:
a. aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan pelayanan Puskesmas Hative Kecil;
b. aset dalam proses pelayanan; dan
c. aset yang tersedia dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam
pemberian pelayanan, proses pelayanan, dan mendukung kegiatan administratif
2. Yang termasuk dalam persediaan medis di antaranya adalah obat, alat kesehatan habis pakai,
dan bahan medis habis pakai;
3. Pengelolaan persediaan medis berada di bawah tanggung jawab Instalasi Farmasi dan bidang
pelayanan medis;
4. Pengeluaran untuk pemakaian persediaan medis berdasarkan Formulir Permintaan Barang
Medis (FPBM) yang disetujui oleh Instalasi Farmasi & Bidang Pelayanan Medis;
5. Pemeriksaan fisik (stock opname) persediaan medis dilakukan oleh petugas gudang setiap
bulan untuk depo farmasi dan 3 bulan sekali untuk instalasi/ gudang farmasi.
1. Persediaan non medis terdiri atas barang cetakan, alat tulis kantor, persediaan rumah tangga,
linen, bahan makanan kering/basah, alat listrik, bahan bangunan, dan persediaan bahan bakar.
2. Pengelolaan persediaan non medis melibatkan seluruh pengguna (user), sub bagian rumah
tangga dan perlengkapan, serta bagian umum;
3. Pengeluaran untuk pemakaian persediaan non medis harus berdasarkan Formulir Permintaan
Barang Non Medis (FPBNM) yang setujui oleh Kepala Seksi;
4. FPBNM menjadi dasar pengeluaran barang yang dilakukan oleh bagian gudang. Selanjutnya,
pengurus barang melakukan verifikasi terhadap FPBNM.
5. Pemeriksaan fisik (stock opname) persediaan non medis dilakukan oleh petugas gudang
setiap bulan.
C. Pemusnahan Persediaan
1. Pemusnahan persediaan dilakukan terhadap persediaan yang sudah tidak layak untuk
digunakan, baik karena sudah kadaluarsa (expired) atau pun rusak dan tidak bisa
dikembalikan lagi ke supplier.
2. Pemusnahan persediaan medis harus dilakukan berdasarkan surat keputusan kepala
Puskesmas Hative Kecil dan diketahui oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
Departemen Kesehatan.
3. Pemusnahan persediaan non medis harus dilakukan berdasarkan surat keputusan kepala
Puskesmas Hative Kecil.
4. Pemusnahan persediaan harus dilengkapi dengan Berita Acara Pemusnahan.
1. Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan
dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasional Puskesmas Hative Kecil dalam
rangka kegiatan normal Puskesmas Hative Kecil, tidak dimaksudkan untuk dijual dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun;
2. Aset tetap yang dimiliki Puskesmas Hative Kecil harus diinventarisasi secara berkala dan
dibuatkan kode aset.
3. Barang inventaris dan/atau aset tetap milik Puskesmas Hative Kecil dapat dihapuskan
berdasarkan pertimbangan ekonomis dan atas persetujuan kepala daerah;
4. Penggunaan aset tetap untuk kegiatan yang tidak terkait langsung dengan tugas pokok dan
fungsi Puskesmas Hative Kecil harus mendapat persetujuan Pemerintah Daerah c.q. Kepala
Bagian Umum dan Perlengkapan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Tanah
a. Tanah Puskesmas Hative Kecil disertifikatkan atas nama Pemerintah Daerah.
b. Tanah yang tidak digunakan oleh Puskesmas Hative Kecil untuk penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsinya dapat dialihgunakan dengan persetujuan Walikota sesuai dengan
kewenangannya.
2. Bangunan
a. Bangunan Puskesmas Hative Kecil disertifikatkan atas nama Pemerintah Kota Ambon.
b. Bangunan yang tidak digunakan Puskesmas Hative Kecil untuk penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsinya dapat dialihgunakan dengan persetujuan Walikota sesuai dengan
kewenangannya
3. Kendaraan bermotor
Kendaraan bermotor Puskesmas Hative Kecil diinventarisasikan atas nama Pemerintah Kota
Ambon.
4. Furnitur dan Komputer
Yang termasuk dalam furnitur dan komputer Puskesmas Hative Kecil adalah furnitur dan
komputer yang diinventarisasikan atas nama Pemerintah Kota Ambon.
5. Peralatan / Mesin
Yang termasuk dalam kategori peralatan/mesin adalah peralatan medis dan peralatan non
medis.
1. Aset tetap milik Puskesmas Hative Kecil dipelihara dan dirawat secara berkala, efisien,
efektif dan ekonomis.
2. Perbaikan aset tetap milik Puskesmas Hative Kecil dilakukan jika aset tetap tersebut dalam
kondisi rusak dengan mempertimbangkan asas efisiensi dan efektivitas.
Penyusutan aset tetap mengacu pada bagian Pedoman Akuntansi, khususnya Laporan Posisi
Keuangan (Neraca) terkait penjelasan atas aset tetap.
1. Penghapusan aset tetap dilakukan bila aset yang dimaksud sudah habis masa manfaat (telah
habis penyusutan) atau sudah tidak dapat digunakan lagi;
2. Penghapusan aset tetap dilakukan dengan membentuk tim panitia penghapusan dan harus
berdasarkan surat keputusan kepala Puskesmas Hative Kecil;
3. Aset tetap yang telah diusulkan untuk dihapuskan dinilai oleh tim penghapusan Walikota dan
dituangkan dalam berita acara penghapusan yang ditandatangani oleh kepala Puskesmas
Hative Kecil dan tim penghapusan barang untuk disahkan oleh Walikota Ambon.
1. Pengelolaan kas Puskesmas Hative Kecil dilaksanakan berdasarkan praktik bisnis yang
sehat.
2. Penarikan dana yang bersumber dari APBN/APBD menggunakan Surat Perintah Membayar
(SPM) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Setiap penerimaan kas harus disetorkan ke rekening Puskesmas Hative Kecil di bank paling
lambat 24 jam berikutnya.
4. Pemanfaatan surplus kas jangka pendek untuk memperoleh pendapatan tambahan dilakukan
sebagai investasi jangka pendek pada instrumen keuangan dengan risiko rendah.
1. Yang termasuk dalam kas harian adalah pengelolaan kas kecil untuk kebutuhan non rutin.
2. Tujuan kebijakan ini adalah untuk menciptakan pengelolaan kas kecil yang sehat
3. Pengelolaan kas kecil melibatkan bendahara pengeluaran. dengan nilai kas maksimal yang
tersimpan di brankas Puskesmas Hative Kecil sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah).
4. Pembayaran dengan menggunakan kas harian maksimal penggunaan belum ditentukan
5. Pengisian kembali kas kecil didasarkan pada imprest fund system, yaitu pemegang kas harian
mempertahankan saldo kas kecil sesuai dengan butir 3 di atas.
1. Puskesmas Hative Kecil menerapkan sistem infomasi manajemen keuangan sesuai dengan
kebutuhan dan praktek bisnis yang sehat.
2. Setiap transaksi keuangan Puskesmas Hative Kecil harus diakuntansikan dan dokumen
pendukungnya dikelola secara tertib.
3. Akuntansi dan laporan keuangan Puskesmas Hative Kecil diselenggarakan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi Indonesia dan
Standard Akuntansi Pemerintahan yang diterbitkan oleh Komisi Standard Akuntansi
Pemerintahan (KSAP);
4. Dalam hal tidak terdapat standar akuntansi sebagaimana dimaksud pada butir 3 di atas,
Puskesmas Hative Kecil dapat menerapkan standar akuntansi industri yang spesifik;
5. Puskesmas Hative Kecil mengembangkan dan menerapkan sistem akuntansi dengan
mengacu pada standar akuntansi yang berlaku sesuai dengan jenis layanannya;
6. Laporan keuangan Puskesmas Hative Kecil sebagaimana dimaksud dalam butir 3 di atas
setidak-tidaknya meliputi:
a. Laporan yang sesuai dengan Standard Akuntansi Keuangan, terdiri atas:
1. laporan posisi keuangan (neraca);
2. laporan operasional;
3. laporan aliran kas, dan
4. catatan atas laporan keuangan.
b. Laporan yang sesuai dengan Standard Akuntansi Pemerintahan, terdiri atas:
1. laporan posisi keuangan (neraca);
2. laporan realisasi anggaran (LRA); dan
3. catatan atas laporan keuangan.
1. Laporan keuangan unit-unit pelayanan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Hative Kecil
dikonsolidasikan dalam laporan keuangan Puskesmas Hative Kecil setiap bulannya.
2. Laporan pendapatan didasarkan pada transaksi yang terjadi mulai pukul 00:00 s.d. pukul
24:00.
3. Perbedaan antara laporan penerimaan kas dengan saldo bank dituangkan dalam rekonsiliasi
bank yang disusun setiap bulan.
1. Laporan keuangan Puskesmas Hative Kecil disampaikan secara berkala kepada Kepala Dinas
Kesehatan sesuai dengan kewenangannya, untuk dikonsolidasikan dengan laporan keuangan
pemerintah daerah.
2. Laporan keuangan Puskesmas Hative Kecil terdiri dari:
1. Laporan keuangan triwulanan berupa laporan operasional dan aliran kas;
2. Laporan keuangan tengah tahun/semester;
3. Laporan keuangan tahunan
3. Laporan keuangan disampaikan kepada Kepala Puskesmas serta Kepala Dinas Kesehatan
sesuai dengan kewenangannya, paling lambat 1 (satu) bulan setelah periode pelaporan
berakhir.
4. Laporan keuangan Puskesmas Hative Kecil merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah daerah.
5. Penggabungan laporan keuangan Puskesmas Hative Kecil pada laporan keuangan pemerintah
daerah dilakukan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
D. Kebijakan Pemeriksaan
FLORA VIOLA