Anda di halaman 1dari 33

PEMERINTAH KOTA AMBON

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS HATIVE KECIL
Jln. Kapt. Piere Tandean
AMBON – email : pkmhtvkecil@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS HATIVE KECIL
Nomor : 440/066/SK/HK/2022

TENTANG

INDIKATOR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS HATIVE KECIL,
Menimbang : a. bahwa kinerja Puskesmas dan strategi pelayanan dan penyelenggaraan
program Puskesmas di analisis sebagai bahan untuk perbaikan;
b. bahwa Puskesmas melakukan evaluasi terhadap efektifitas dan efisiensi
penyelenggaraan pelayanan apakah sesuai dengan rencana dan dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna layanan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan b perlu ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Hative Kecil tentang
Penilaian Kinerja;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5063 );
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Manajemen
Puskesmas 2016
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat unit pelayanan instansi pemerintah;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
6. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Nomor
445/1679/DINKES tentang Indikator Penilaian Kinerja Puskesmas

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS HATIVE KECIL TENTANG


PENILAIAN KINERJA

Kesatu : Penilaian Kinerja dilakukan persemester atau setiap enam bulan sekali
Kedua : Susunan tata naskah penilainan kinerja sebagaimana tercantum dalam lampiran
bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Ketiga : Variabel penilaian kinerja sebagaimana tercantum dalam Lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Keempat : Penilaian Kinerja dilaporkan ke Dinas Kesehatan sebagai hasil pencapaian dan
digunakan untuk rencana perbaikan. Dinas Kesehatan memberikan feedback
hasil penilaian kinerja puskesmas melalui tim TPCB. Puskesmas berkewajiban
menindaklanjuti feedback dari Dinas Kesehatan.

Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di: Ambon


Pada tanggal : 28 Juni 2022
KEPALA PUSKESMAS HATIVE KECIL

FLORA VIOLA
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS HATIVE KECIL
SK NOMOR : 440/066/SK/HK/2022
TANGGAL : 28 JUNI 2022
TENTANG : PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

SUSUNAN TATA NASKAH PENILAIAN KINERJA


Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Pengertian Penilaian Kinerja Puskesmas
C. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas
D. Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas
Bab II Pelaksanaan dan Penilaian Kinerja
A. Bahan dan Pedoman
B. Teknis Pelaksanaan
Bab III Penilaian Kinerja
A. Hasil kinerja pelayanan kesehatan
B. Hasil Kinerja Manajemen Puskesmas
Bab IV Hasil Analisis Penilaian Kinerja
A. Identifikasi masalah
B. Prioritas masalah dan Fishbone
Bab V Identifikasi Masalah Dan Alternatif Pemecahan Masalah
Bab VI Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
VARIABEL PENILAIAN KINERJA
I. Indikator Kinerja Program
NO UPAYA KESEHATAN C
KEGIATAN DEFENISI OPERASIONAL INDIKATOR

1 2 3 4

UPAYA KESEHATAN
A.
MASYARAKAT ESENSIAL
I PELAYANAN PROMOSI
Kriteria Posyandu Aktif:
KESEHATAN
1) Melakukan kegiatan rutin posyandu minimal 8 kali/tahun

adalah Posyandu melakukan kegiatan hari buka Posyandu minimal 8


kali/tahun dalam bulan berbeda baik hari buka Posyandu maupun janji
temu /kunjungan rumah/kegiatan mandiri, janji temu ke fasyankes

2) Memiliki minimal 5 orang kader

adalah memiliki kader sekurang kurangnya 5 orang yang disahkan dengan J


1. Posyandu Aktif surat keputusan Kepala Desa/Kelurahan

3) 3 dari 4 layanan di Posyandu (Gizi, KIA, KB dan Imunisasi) memenuhi


cakupan minimal 50% sasaran sebanyak 8 bulan dalam satu tahun, yaitu:

1. Gizi : cakupan D/S

2. KIA : Ibu hamil yang datang ke Posyandu mendapatkan layanan KIA


apapun (penimbangan BB/ukur TB/Ukur LILA/KIE/kelas ibu hamil)

3. KB : setiap pasangan usia subur mendapatkan layanan KIE/layanan


KB (baik datang ke posyandu, puskesmas, secara mandiri, dll)
4. Imunisasi: seluruh balita di Posyandu 0 – 24 bulan mendapatkan
layanan imunisasi dasar dan lanjutan di Posyandu, puskesmas/fasyankes,
dll

4) Memiliki alat pemantauan pertumbuhan dan perkembangan adalah


setiap Posyandu memiliki alat pertumbuhan (alat ukur panjang badan bayi,
alat ukur tinggi badan, timbangan bayi, timbangan dacin, timbangan
dewasa, dan perlengkapannya) dan pemantauan perkembangan(sesuai
panduan di dalam buku KIA)

5) Mengembangkan kegiatan tambahan Kesehatan adalah Posyandu


mengembangkan kegiatan tambahan kesehatanminimal 1 kegiatan
(misalnya Pos PAUD, kesehatan reproduksi remaja, kesehatan usia kerja,
kesehatan lanjut usia, TOGA, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan, dsbnya)

7 Tema Prioritas terdiri dari :


1. Imunisasi
2. Gizi Seimbang
3. Olahraga
2) Puskesmas Melaksanakan 4. Skrining Kesehatan
Kampanye 7 Tema Prioritas K
5. Anti Rokok
6. Patuh Pengobatan
7. Higiene dan Sanitasi Lingkungan

Kriteria Kampanye: 1. Melibatkan OPD terkait/ LSM, ORMAS,


PELAKU USAHA, AKADEMISI, TOGA, TOMA
II PELAYANAN KESEHATAN J
LINGKUNGAN 1) Desa/Kelurahan dengan Stop
Desa/Kelurahan yang seluruh penduduknya tidak lagi melakukan praktek
Buang Air Besar Sembarangan S
buang air besar sembarangan dibuktikan melalui proses verifikasi
(BABS)

Desa/Kelurahan yang melaksanakan 4 tatanan yaitu pemukiman, sarana


J
dan prasarana umum, masyarakat sehat yang mandiri dan ketahanan
J
2) Desa / kelurahan Sehat pangan, kawasan pemukiman dan kawasan pasar, memiliki Sk tim
pembina KKS, memiliki SK forum dan rencana kerja dan mempunyai
laporan hasil verifikasi oleh tim pembina tingkat kabupaten/kota

S
d
3) Sarana air minum yang Sarana air minum yang dilakukan tinjauan dokumen RPAM (Rencana k
diawasi/diperiksa kualitas air Pengamanan Air Minum), Inspeksi Kesehata Lingkungan, dan diperiksa s
minumnya sesuai standar kualitas air minumnya oleh Sanitarian Puskesmas s
a
X
J
Fasyankes (rumah sakit dan puskesmas) yang telah melakukan pemilahan,
m
4) Fasyankes yang memiliki pewadahan, pengangkutan yang memenuhi syarat penyimpanan sementara
L
pengolahan Limbah medis sesuai B3 ditempat penyimpanan B3 (TPSB3) yang berizin serta telah melakukan
s
standar pengolahan secara mandiri sesuai persyaratan atau berizin dan atau
F
bekerjasama dengan pihak pengelola limbah B3 berizin
w
J
p
Tempat Pengolahan Pangan (TPP) meliputi: Rumah makan/ restoran/jasa
5) Tempat pengolahan pangan (
boga/sentra pangan jajanan dan depot air minum yang dilaksanakan
(TPP) yang memenuhi syarat s
pengawasan melalui Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) dan memenuhi
sesuai standar J
syarat sesuai standar
a
X
6) Tempat dan Fasilitas Umum Tempat dan Fasilitas Umum (Pasar, Sekolah, Puskesmas) yang dilakukan J
(TFU) yang dilakukan pengawasan oleh sanitarian puskesmas dengan cara melakukan Inspeksi F
y
p
pengawasan sesuai standar Kesehatan Lingkungan (IKL) minimal 1 kali dalam kurun waktu setahun. s
T
P

III PELAYANAN KESEHATAN J


KELUARGA p
p
Cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal saat tr
1) Cakupan Pelayanan ANC
trimester I kehamilan oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja pada o
(K1)
kurun waktu 1 tahun J
d
P
w
J
m
a
p
Cakupan ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar
2) Cakupan Pelayanan ANC d
paling sedikit 6x dengan distribusi waktu 2x pada trimester I, 1x pada
(K4) tr
trimester 2, 3x pada trimester ke 3.
tr
tr
s
w
3) Cakupan Pelayanan Ibu Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga J
Bersalin (PN) kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan dalam 1 tahun m
p
k
k
d
s
w
J
m
p
k
Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga
4) Persalinan Di Fasilitas k
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, difasilitas pelayanan
Kesehatan d
kesehatan dalam 1 tahun
k
ta
I
ta
J
k
ja
Cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari
h
5) Cakupan Kunjungan Nifas pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3x dengan distribusi waktu 6
s
(KNF) jam - hari ke 3 (KF1), hari ke 4 - hari ke 28 (KF2), dan hari ke 29 - 42
p
(KF3) setelah bersalin disuatu wilayah pada kurun waktu 1 tahun
w
k
1
6) Cakupan Penanganan Ibu hamil, bersalin dan nifas dengan komplikasi yang mendapatkan J
Komplikasi Obstetri (PK) pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan b
k
m
s
ti
d
s
b
K
P
P
n
Pelayanan kunjungan neonatal pertama pada 6-48 jam setelah lahir sesuai
4
standar. Kriteria sesuai standar : Perawatan tali pusat,Jaga Suhu tubuh
7) Cakupan Kunjungan s
bayi, pastikan ASI, deteksi tanda tanda bahaya bayi baru lahir ( Bayi tidak
Neonatal (KN1) s
mau/ menyusu dan memuntahkan semua), demam, tali pusat bernanah,
w
batuk lebih dari 2 hari,kotoran mata berlebih, kaku kuduk, icterus patologi
k
1

Cakupan Kunjungan Bayi baru lahir ( Neonatal ) usia 0 - 28 hari yang


8) Cakupan Kunjungan mendapatkan pelayananan sesuai standar paling sedikit tiga kali dengan d
Neonatal (KNL) distribusi waktu 1 kali pada 6 - 48 jam, 1 kali pada hari ke 3 - hari ke 7,
dan 1 kali pada hari ke 8 - hari ke 28 setelah lahir

P
p
Pelayanan kesehatan pada bayi minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur y
29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan, 2
dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi p
pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, Campak), k
9) Cakupan Kunjungan Bayi
pemantauan pertumbuhan, Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh d
Kembang (SDIDTK), pemberian vitamin A pada bayi umur 6-11 bulan, 1
penyuluhan pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP J
ASI). W
k
1
J
m
Neonatal (Bayi Usia 0 - 28 Hari) dengan komplikasi yang mendapatkan m
10) Cakupan Penanganan
pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan . s
Komplikasi Neonatal (PKN)
Kriteria sesuai standar : Pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama s
m
1
J
k
Pelayanan kesehatan bagi anak umur 12 - 59 bulan yang memperoleh u
pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 x m
11) Cakupan Kunjungan Balita
setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 x setahun, pemberian s
vitamin A 2 x setahun S
b
P
J
k
k
s
S
p
te
Pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa
S
SD/sederajat dan SMP/sederajat melalui penjaringan kesehatan terhadap
12) Penjaringan Kesehatan Anak d
murid kelas 1 SD dan 1 SMP yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
Usia Sekolah k
bersama tenaga kesehatan terlatih (guru dan dokter kecil) di Wilayah kerja
te
Puskesmas pada Agustus s/d September
(
W
p
S
s
d
1
P
u
Pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa
d
SD/sederajat dan SMP/sederajat melalui pemeriksaan Berkala kesehatan
13) Pemeriksaan Berkala S
terhadap murid SD dan SMP yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
Kesehatan Anak Usia Sekolah S
bersama tenaga kesehatan terlatih (guru dan dokter kecil) di wilayah kerja
p
Puskesmas pada Februari s/d Maret
k
S
d
k
te
(
w
p
J
d
w
J
Puskesmas mampu melaksanakan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja s
14) Pelayanan Kesehatan Peduli (PKPR). Puskesmas mampu laksana PKPR adalah puskesmas yang y
Remaja (PKPR) menyelenggarakan konseling bagi usia sekolah dan remaja (6-18 tahun) s
dan membina minimal 1 posyandu remaja di wilayah kerja puskesmas. P
w
J
ta
m
15) Lansia umur > 60 tahun lansia (umur > 60 tahun) yang dibina/ yang mendapat pelayanan k
yang dibina/ yang mendapat kesehatan/ diskreening kesehatannya di wilayah kerja Puskesmas minimal k
pelayanan 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun k
s
6
P
J
ta
m
16) Lansia umur > 70 tahun lansia (umur > 70 tahun) yang dibina/ yang mendapat pelayanan k
yang dibina/ yang mendapat kesehatan/ diskreening kesehatannya di wilayah kerja Puskesmas minimal k
pelayanan 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun k
s
7
P
IV+A61:K70B61A6A61:K70 PELAYANAN GIZI J
b
1. Cakupan Bayi usia 6 Bulan Bayi usia 0 - 6 bulan yang diberi Asi saja tanpa makanan atau cairan lain A
yang mendapat Asi Eksklusif kecuali obat, vitamin atau mineral berdasarkan recall 24 jam sejak Lahir s
B
P
J
2) Cakupan Bayi Baru Lahir
Bayi Baru Lahir yang diinisiasi menyusui secara dini pada Ibu 1 Jam m
yang mendapat Inisiasi Menyusu
setelah lahir s
Dini (IMD)
1
J
B
Balita 6 - 59 Bulan yang mendapat kapsul vitamin A pada periode 6
3). Cakupan Balita 6-59 bulan k
(enam ) bulan dengan kapsul vitamin A Dosis tinggi yaitu 100.000 IU
yang mendapat kapsul vitamin A J
untuk Bayi umur 6 - 11 dan 200.000 IU untuk balita 12 - 59 Bulan
5
P
J
4) Cakupan Pelayanan Balita
Balita Berat Badan Kurang adalah Kategori status Gizi berdasarkan BB/U
Berat Badan Kurang dan Sangat K
dengan Z -Score kurang dari -2 SD
Kurang

5) Cakupan Balita Yang Balita D/S adalah balita yang ditimbang BB terhadap seluruh balita yang
Ditimbang Berat Badan ( D/S) ada

6) Cakupan Pelayanan Balita Balita Stunting adalah balita kategori Tinggi Badan atau Panjang Badan
J
Stunting menurut Umur dengan Z-Score kurang dari -2 sampai - 3 SD

Kasus Balita Gizi Buruk adalah balita dengan tanda klinis gizi buruk dan
7). Cakupan balita Gizi Buruk
atau berat badan menurut Tinggi badan ( BB/TB/PB dengan Nilai Z-Score
Yang Mendapat Perawatan
Kurang dari -3 SD
s

J
Y
8) Cakupan Rumah Tangga G
Jumlah Rumah Tangga yang mengkonsumsi garam beriodium
mengkonsumsi garam beriodium J
T
P
J
H
9) Cakupan Pelayanan Ibu Hamil Ibu hamil Kurang Energi Kronik ( KEK ) adalah ibu hamil dengan
K
Kurang Energi Kronik ( KEK ) Lingkar Lengan Atas ( LILA) Kurang dari 23,5 Cm
s
d
J
Bumil yang Mendapat Tab Tambah darah adalah ibu hamil yang mendapat
M
10) Cakupan Ibu Hamil Yang tab mengandung zat besi setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,4 mg
d
Mendapat TAB Fe (90 TAB ) asam folat yang disediakan oleh pemerintah maupun mandiri sebanyak 90
B
tab selama hamil
P

PELAYANAN
PENCEGAHAN DAN
V
PENGENDALIAN
PENYAKIT
PELAYANAN ORANG
1 DENGAN TUBERKULOSIS
(TBC)
1). Orang terduga TBC adalah orang yang kontak erat dengan penderita O
a). Pelayanan orang Terduga TBC dan atau menunjukan gejala batuk ≥14 hari disertai gejala batuk m
TBC lainnya 2). Pelayanan orang dengan terduga TBC sesuai standar s
meliputi Pemeriksaan klinis yaitu tanda dan gejala, dan pemeriksaan s
penunjang yaitu pemeriksaan lendir/dahak atau bacteriologis melalui test
cepat molukuler ( TCM) dan radiologi.
Jumlah sasaran diperoleh dari hasil penjumlahan : 1. 20 kontak erat x d
jumlah pasien TBC dengan hasil pemeriksaan bacteriologis, 2. jumlah
orang dengan batuk > 14 hari, Penderita HIV, DM dan Gizi buruk.

b). Penemuan orang dengan Orang dengan Tuberculosis adalah semua Orang yang didiagnosa secara J
Tuberkulosis (Treatment bacteriologis dan atau klinis yang diobati sesuai standar. d
Coverate ) Target kasus orang dengan TBC Kota Ambon : 1.842 orang y
Sasaran yang dipakai sesuai Target yang diberikan oleh Program kepada s
masing masing Puskesmas O
1
c). Keberhasilan Pengobatan Keberhasilan Pengobatan( success rate) adalah Semua orang dengan TBC J
(Success Rate ) yang melakukan pengobatan, dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan d
follow up akhir pengobatan, dan/atau pengobatan lengkap bagi orang m
dengan diagnosa secara klinis atau tidak melakukan pemeriksaan d
mikroskopis untuk pemantauan pengobatan di bulan ke 2, ke 3, bulan ke 5 s
dan akhir pengobatan f
p
p
o
s
m
m
p
d
k
p
s
d
2 ISPA/ PNEUMONIA

Balita Batuk/sesak nafas dihitung dan dilihat TTDK ( Tarikan dinding


dada ke dalam )

Klasifikasi Pneumonia sesuai Golongan Umur:


Kelompok Umur 2 bln - < 5 Tahun :
a. Pneumonia Berat : Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
b. Pneumonia : Nafas Cepat sesuai golongan Umur :
- 2 bln - < 1 Tahun : ≥ 50 kali / menit
a. Balita batuk/sesak nafas yang - 1 th - < 5 tahun : ≥ 40 kali/ menit.
ditatalaksana sesuai standar Tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
K

Kelompok Umur : < 2 bln


Pneumonia Berat : Nafas cepat > 60 kali/ menit atau tarikan kuat dinding
dada bagian bawah ke dalam

Kelompok Umur 12 Bln - < 5 Tahun :


Pneumonia: Adanya nafas cepat ≥ 40 kali/ menit. Tidak terjadi tarikan
dinding dada bagian bawah kedalam
Penderita Pneumonia Balita (penumonia dan pneumonia berat) yang J
ditemukan diantara jumlah perkiraan kasus Pneumonia BALITA di suatu P
wilayah tertentu. Perkiraan kasus pneumonia balita = 3,74% x jumlah (
b. Cakupan Penemuan Balita
penduduk usia balita p
Pneumonia
d
p
P
PENYAKIT INFEKSI
SALURAN PENCERNAAN
3
J
b
1) Penderita diare balita
Balita Diare ditatalaksana sesuai standart bila cakupan pemberian oralit p
mendapat pelayanan tatalaksana
dan Zink 100% pada penderita Diare Balita d
diare sesuai standar
J
b

HEPATITIS
4
J
d
1) Ibu Hamil yang dideteksi dini Ibu hamil yang di skrining Hepatitis B di layanan kesehatan saat
:
Hepatitis B ( DDHB) Kunjungan K1 pertama kali
H
P
J
K
2) Kelompok beresiko yang d
Kelompok beresiko yang dideteksi dini Hepatitis B diantaranya LSL,
dideteksi dini Hepatitis B H
WPS, WBP, Waria, Nakes dan Pasien terkonfirmasi TB
(DDHB) s
b
w

HIV
5
Populasi Kunci yaitu :
1. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) J
2. Wanita Pekerja Seks (WPS) y
1) Cakupan Populasi Kunci 3. Lelaki Seks Lelaki (LSL) T
yang melakukan Tes HIV 4. Pengguna Narkoba Suntik (Penasun) 5. e
Waria Jumlah p
Estimasi Populasi Kunci berdasarkan data yang sudah diberikan ke 1
masing-masing puskesmas oleh dinkes
J
h
2) Prosentase Pasien TB yang Prosentase pasien TB yang di tes HIV dan tercatat di register TB pada r
Tes HIV tahun berjalan b
T
b
J
3) Cakupan Tes HIV pada Ibu Prosentase jumlah ibu hamil yang di tes HIV pada tahun berjalan terhadap
b
hamil sasaran ibu hamil yang ditetapkan dalam 1 tahun

4) Skrining sifilis pada Ibu Ibu Hamil yang melakukan tes Sifilis saat kunjungan pertama kali dilayani
hamil sesuai standar

J
s
5) Ibu Hamil sifilis diobati Ibu Hamil yang diobati Sifilis adekuat minimal 1 kali injeksi BPG

MALARIA
6

Jumlah kasus positif malaria (terkonfirmasi secara mikroskopis) dalam


J
1) Annual Parasite Incidence satu tahun per 1000 penduduk di suatu wilayah tertentu. (Unit analisis API
M
(API) adalah desa/kelurahan atau dusun/RW).
P
Bila API < 1/1000 Nilai :100%. API 1-5: 50% API > 5 : 0%

J
Jumlah sediaan darah positif diantara jumlah sediaan darah yang diperiksa
P
(mikroskopis dan RDT melalui penemuan pasif maupun aktif/skrining,
2 Positivity Rate ( PR) R
MBS, MFS, kontak survey dan sebagainya.
J
Bila PR < 5 : 100%, PR 5-6 : 50%, PR > 7 : 0%
D
1
DBD
7
Jumlah kasus DBD dalam wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
J
satu tahun per 100.000 penduduk.
1) Insidens Rate (IR) d
Bila IR < 20/100.000 pddk Nilai 100%, IR > 20 / 100.000 pddk Nilai 50
P
%
J
Jumlah kasus kematian DBD diantara jumlah kasus DBD dalam wilayah p
2) Case Fatality Rate (CFR) (dalam kurun waktu satu tahun). Bila w
CFR < 1% nilai 100%, CFR > 1% nilai 50 % P
W
RABIES
8
J
p
1) Kasus Gigitan Hewan p
Persentase kasus gigitan Hewan penular rabies yang dilakukan pencucian
Penular Rabies (KGHPR ) yang J
luka sesuai protap dalam suatu kurun waktu tertentu
dilakukan pencucian luka h
p
x
J
d
2) Jumlah kasus gigitan hewan Persentase jumlah kasus gigitan hewan penular rabies yang berindikasi
k
penular rabies yang berindikasi untuk diberikan VAR . Indikasi VAR yaitu Hasil pemeriksaan Kepala
p
VAR Anjing Positif dan Anjing mati, hilang atau dibunuh.
V
s
KUSTA
9
J
b
1) Proporsi Penderita Kusta Baru Jumlah penderita baru tanpa cacat (cacat tingkat 0) di antara total
J
Tanpa Cacat penderita kusta baru yang ditemukan dalam wilayah.
b
w

PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)


10

Skrining Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular dan Gangguan Indera


bagi masyarakat berusia 15 tahun keatas dan Deteksi Dini Kanker
J
Payudara dan Kanker Leher Rahim bagi perempuan usia 30-59 Tahun

1) Skrining Kesehatan yang sudah melakukan hubungan seksual di wilayah kerja puskesmas
J
Penduduk Usia ≥15 Tahun dalam satu tahun di dalam dan luar gedung sesuai standart. Estimasi

Jumlah Penduduk usia ≥15 tahun:78,5% dari Populasi dan Estimasi
P
perempuan usia 30-59 Tahun :29% dari jumlah perempuan di wilayah
kerja Puskesmas

Pelayanan Kesehatan Sesuai standart bagi Penderita Hipertensi di wilayah


J
kerja puskesmas minimal satu kali sebulan selama satu tahun di dalam
H
gedung. Pelayanan sesuai standart:Pengukuran TD minimal 1 kali sebulan
m
2) Pelayanan Kesehatan di fasyankes, Edukasi perubahan gaya hidup dan kepatuhan minum obat
s
Penderita Hipertensi (SPM) dan Therapi Farmakologi untuk TD >140 mmhg, Harus diperiksa oleh
e
Dokter/ Nakes, Therapi Farmakologi oleh Dokter, Edukasi oleh Dokter/
H
Nakes lainnya. (Prevalensi HT Kota Ambon 27,8 % , Riskesdas 2018) dari
1
78,5% (usia 15+) Populasi di wilayah kerja Puskesmas
J
Pelayanan Kesehatan Sesuai standart bagi Penderita Diabetes Melitus di
U
wilayah kerja puskesmas minimal satu kali sebulan selama satu tahun di
3) Pelayanan Kesehatan p
dalam gedung. Pelayanan sesuai standart: pemeriksaan GDS minimal 1
Penderita Diabetes Melitus J
kali sebulan, Edukasi Oleh Dokter dan Nakes, Therapi Farmakologi oleh
(SPM) p
Dokter. (Prevanlensi DM Kota Ambon 1,4 % , Riskesdas 2018) dari
d
78,5% (usia 15+) Populasi di wilayah kerja Puskesmas
1
J
D
4) Desa/ Kelurahan dengan Desa/ Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas yang memiliki minimal 1
J
Posbindu Aktif (Program) Pobindu PTM aktif
W
x
J
Sekolah dan Fasyankes di Wilayah Kerja Puskesmas yang menerapkan F
Kawasan Tanpa Rokok. Kriteria KTR: Harus ada tanda/ Sign larangan m
5)Penerapan KTR di Sekolah
merokok, Tidak ditemukan puntung rokok dan Asbak, Tidak ada J
dan Fasyankes (Program)
warung/toko menjual rokok didalam lingkungan sekolah dan fasyankes, d
tidak ditemukan iklan rokok di lingkungan Sekolah dan Fasyankes W
P

11
J
1
Persentase Penduduk usia ≥ 15Tahun dengan resiko masalah kesehatan m
1) Penduduk usia ≥ 15Tahun
Jiwa yang dilakukan skrining dengan menggunakan instrumen SDQ ( usia y
dengan resiko masalah
15-18 Tahun ) atau SRQ -20 ( usia diatas 18 Tahun ) dan /atau , yang s
Kesehatan jiwa yang mendapat
dilakukan oleh Tenaga Kesehatan dan/ atau Kader kesehatan dan / atau E
skrining
guru terlatih) 1
m
x
2) Penyandang Gangguan Jiwa Persentase penderita Gangguan Jiwa ( Gangguan campuran cemas dan J
yang memperoleh layanan di Depresi serta Skizofrenia ynang memperoleh Layanan di fasyankes G
(
C
D
S
d
dengan Kriteria: 1. sesuai dengan pedoman penggolongan dan diagnosis J
gangguan jiwa edisi III ( 1981) 2. Nakes ( UU NO 36 Tahun 2014) p
fasyankes
Tentang tenaga Kesehatan terlatih membuat pencatatan dan pelaporan. (
Estimasi Penderita Gangguan Jiwa berdasarkan hasil RISKESDAS c
d
p
y
la
1

Jumlah penyalahguna Napza baru yang datang secara sukarela dan atau
pembantaran dan ataukasus putusan pengadilan dan atau mendapatkan
3)Jumlah penyalahguna NAPZA layanan rehabilitasi medis rawat jalan dan atau rawat inap di Institusi
yang mendapatkan pelayanan penerima wajib Lapor ( IPWL) Sasaran : 10500 Jiwa ( masing masing
rehabilitasi Medis Puskesmas : 2100 Jiwa). 5 Puskesmas IPWL : PUSKESMAS TAWIRI,
PUSKEMAS WAIHAONG, PUSKESMAS HUTUMURI, PUSKESMAS
PASSO, PUSKESMAS POKA

12 SURVEILANS
1). Sistem Kewaspadaan Dini
dan Respon
J
d
Laporan yang di terima oleh sistem pada hari senin dan selasa sesuai s
a. Ketepatan
minggu pelaporan m
M
1
J
d
b. Kelengkapan Laporan yang dikirim real time ( setiap minggu ) selama 1 Tahun
J
T
J
m
c. Respon Alert/ Sinyal Jumlah alert yang muncul dan di diverifikasi oleh petugas Puskesmas
y
V
J
M
2). Cakupan Desa/Kelurahan d
Jumlah Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB dan ditangani 1x24 Jam
Mengalami KLB yang dilakukan E
diantara Desa yang mengalami KLB
Penyelidikan Epidemiologi ja
K
m

13 IMUNISASI

b
1). IMUNISASI DASAR i
Bayi 0- 11 bulan yang mendapat Imunisasi Dasar Lengkap
LENGKAP (IDL) J

2). IMUNISASI LANJUTAN


(BOOSTER)
J
B
Baduta 18-24 Bulan yang mendapat Imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib 4
DPT-HB-Hib dan MR Lanjutan I
dan MR2
J
W
J
y
Suatu keadaan tercapaianya Imunisasi Dasar secara lengkap pada semua
3) UCI J
bayi 0-11 Bulan per Desa di wilayah kerja Puskesmas
D
w

PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN


VI MASYARAKAT & PROGRAM INDONESIA SEHAT
PENDEKATAN KELUARGA

J
K
d
1) Pelayanan Asuhan Pelayanan Asuhan Keperawatan secara Komprehensif yang dilakukan
b
Keperawatan Individu oleh Perawat dan Bidan pada Individu di wilayah kerja Puskesmas
I
d
P

Pembinaan Keluarga yang dilakukan oleh Perawat dan Bidan pada


keluarga Miskin di wilayah kerja Puskesmas. J
PERKESMAS 2) Keluarga yang di bina Sasaran Keluarga Binaan: 2.66% x Jumlah KK miskin di Wilker J
Puskesmas Target Perkesmas untuk KK binaan sebesar 80% dari u
sasaran Keluarga Binaan

J
Asuhan Keperawatan pada kelompok resiko tinggi ( Posyandu lansia,
ti
3) Pelayanan Asuhan Posbindu PTM, kelompok ODHA, Kelompok Penyakit Menular Kronis:
A
Keperawatan Kelompok Resiko TB/KUSTA, Kelompok Bumil risti, Balita risti, Panti Asuhan , Panti
J
tinggi Werda, Lapas ) yang dilakukan oleh Perawat dan Bidan di wilayah kerja
r
Puskesmas.
k
J
Keluarga yang telah dikunjungi dan di intervensi awal adalah keluarga
a. Keluarga yang telah te
yang telah mendapatkan kunjungan Tim Pembina Keluarga yang
dikunjungi dan di Intervensi in
memantau kondisi kesehatan Keluarga berdasarkan 12 Indikator Keluarga
awal s
sehat dan dilakukan Intervensi awal
P
J
te
Keluarga yang telah dikunjungi dan diintervensi Awal direncanakan
b. Keluarga yang telah d
Puskesmas untuk dilakukan intervensi lanjut sesuai dengan permasalahan
dikunjungi dan dilakukan la
PIS - PK kesehatan yang ada di keluarga tersebut berdasarkan 12 indikator
intervensi lanjut K
keluarga sehat
u
in
I
1
Indeks Keluarga Sehat : ≥ 0.800, Indeks Keluarga Pra Sehat : 0.500-
I
c. KK Sehat di Wilayah Kerja 0.799, Indeks Keluarga Tidak Sehat : 0.00- 0.499.
(
Puskesmas Kriteria untuk menghitung IKS yaitu Kunjungan KK :> 50% dari Total
<
Jumlah KK di Wilker Puskesmas
K
(

UPAYA KESEHATAN
B. MASYARAKAT
PENGEMBANGAN
J
d
PELAYANAN KESEHATAN 1) Pelayanan Kesehatan Gigi di Pelayanan Kesehatan Gigi yang dilakukan oleh dokter Gigi/ Perawat Gigi
1. K
GIGI MASYARAKAT Posyandu pada Balita di Posyandu
s
W
J
2) Pelayanan kesehatan Gigi Pelayanan Kesehatan Gigi yang dilakukan oleh dokter Gigi/ Perawat Gigi p
pada TK di TK G
T
X
J
d
3) Pelayanan Kesehatan Gigi Pelayanan Kesehatan Gigi yang dilakukan oleh dokter Gigi/ Perawat Gigi
K
pada SD/MI di SD/ MI
s
P

J
PELAYANAN KESEHATAN
Bukti tertulis yang diberikan kepada penyehat tradisional yang telah m
2. TRADISIONAL 1) Hatra memiliki STPT
mendaftar untuk memberikan pelayanan kesehatan tradisional empiris H
KOMPLEMENTER
P
J
Petugas Puskesmas melakukan pembinaan tentang hygine sanitasi, :
2) Penyehat tradisional yang
universal precaution ( tata cara perlindungan diri ), pencatatan dan d
dibina
pelaporan dan Cara merujuk klien ke Puskesmas d
T
J
Petugas Puskesmas melakukan pembinaan tentang proses pelayanan,
d
kelengkapan Sarana / pra sarana, peralatan, ketenagaan , tindakan,
3) Panti Sehat yang dibina S
pencatatan dan pelaporan yang dilakukan penyehat tradisional dalam
P
kurun waktu satu tahun
w

1) Jumlah Puskesmas yang


UPAYA KESEHATAN
melaksanakan kesehatan kerja
3. KERJA DAN OLAH RAGA

J
Puskesmas yang melaksanakan kesehatan kerja adalah puskesmas yang
y
a) Puskesmas melaksanakan melaksanakan : a) pelaksanaan K3 internal di puskesmas (identifikasi
P
kesehatan kerja faktor risiko / penggunaan APD / Pengukuran kebugaran jasmani bagi
s
petugas ), b) deteksi dini PM/PTM/PAK pada pekerja puskesmas,
P
Pembentukan/ pembinaan Pos UKK ( Upaya Kesehatan Kerja ) di
masyarakat. Kriteria Pos UKK : J
1) Memiliki struktur Organisasi kepengurusan dan memiliki ADRT d
b) Pembinaan Pos UKK
2) Aktif melakukan kegiatan setiap bulan y
Pos UKK : Kelompok Nelayan, Kelompok Petani, Kelompok Pengrajin, P
dll

J
kegiatan pembinaan kesehatan kerja dengan melakukan kegiatan advokasi
y
c) Pembinaan kesehatan kerja sosialisasi, koordinasi dan pelaksanaan program kesehatan kerja seperti
k
sektor formal Gerakan Pekerja Perempuan Sehat, produktif (GP2SP), K3 perkantoran
f
dan K3 Fasyankes
W

J
Puskesmas melaksanakan kegiatan Pembinaan kelompok olahraga
2) Puskesmas yang r
( Kelompok Ibu Hamil, Kelompok Lansia, Kelompok Olah Raga
melaksanakan kesehatan s
masyarakat , Kelompok Olah Raga Sekolah ) Kriteria Kelompok Olah
olahraga R
Raga :kegiatan dilakukan setiap bulan
P

UPAYA KESEHATAN
C.
PERORANGAN

1. UPAYA PENGOBATAN
J
1) Kunjungan Rawat jalan Jumlah Kunjungan baru Rawat Jalan Umum Puskesmas. R
Umum Sasaran : 15% dari Jumlah Penduduk P
J
J
Jumlah Kunjungan baru Rawat Jalan Gigi Puskesmas R
2. Kunjungan Rawat Jalan Gigi
Sasaran : 4% dari Jumlah penduduk P
J
PELAYANAN GAWAT
2
DARURAT
J
d
d
Pasien gawat darurat yang
Jumlah Kasus Gawat darurat yang berkunjung di Puskesmas dan ditangani d
ditangani
G
b
X

3 RAWAT INAP
J
d
:
te
b
K
1
BOR merupakan persentase pemakaian tempat tidur di Puskesmas Rawat 1
1) BOR ( Bed occupancy rate )
Inap setiap bulan Sasaran adalah Jumlah Tempat tidur rawat inap >
7
>
5
>
2
<
0
Rekam medik yang telah diisi lengkap pada pelayanan rawat inap oleh staf J
medis dan atau tenaga yang diberikan pelimpahan kewenangan , meliputi y
2) Kelengkapan pengisian
kelengkapan pengisian Identitas, SOAP, KIE, Asuhan keperawatan, r
Rekam medik rawat Inap
Lembar Observasi, Lembar Rujukan, Asuhan Gizi, resume Medis, Surat P
pemulangan, Informes concent, dan Monitoring Rujukan. 1

PELAYANAN
4.
KEFARMASIAN
J
c
Resep yang disampling adalah Diagnosa ISPA Non Pneumonia dan
in
1) Penggunaan Obat Rasional Common Cold, serta Diare Non Spesifik. Capaian Penggunaan Obat
J
Rasional harus > 60%
I
1

PIO merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian informasi dan


rekomendasi obat yang dilakukan oleh apoteker kepada dokter,perawat,
profesi kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lain di luar puskesmas.
Kegiatan PIO adalah : 1. Memberikan dan menyebarkan informasi kepada
J
konsumen secara proaktif dan pasif. 2. Menjawab pertanyaan dari pasien
y
maupun tenaga kesehatan melalui telepon, surat, atau tatap muka 3.
2) Pelayanan Informasi Obat 1
Membuat buletin, leaflet, label obat, poster, majalah dinding, dll 4.
k
Melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap
1
serta masyarakat 5. Melakukan pendidikan dan atau pelatihan
bagi tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya terkait dengan obat
dan BMHP 6. Mengkoordinasikan penelitian terkait
obat dan kegiatan pelayanan kefarmasian
Konseling obat merupakan salah satu metode edukasi pengobatan secara
tatap muka atau wawancara dengan pasien dan atau keluarganya yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien yang
membuat terjadi perubahan perilaku dalam penggunaan obat.
Kriteria pasien / kelurga pasien yang perlu diberikan Konseling: Pasien
Kondisi khusus ( pediatrik, geriatrik, Gangguan Fungsi hati, dan Atau
3) Konseling ginjal , Ibu hamil dan Menyususi ). Pasien dengan terapi Jangka Panjang
ataua penyakit kronis mis: TB, DM, AIDS dan Epilepsi . Pasien yang
menggunakan Obat dengan instruksi Khusus( penggunaan kortikosteroid
dengan tappering down/off ) Pasien yang menggunakan obat dengan
indeks terapi sempit : ( digoksin fenitoin, Teofilin ). Pasien dengan
polifarmacy ( pasien menerima beberapa obat untuk indikasi penyakit
yang sama) Paseien dengan tingkat kepatuhan rendah

PELAYANAN
5.
LABORATORIUM
J
d
1)Pemeriksaan HB pada Ibu Semua Ibu Hamil yang diperiksa HB s
k
1
J
d
2) Pemeriksaan Malaria pada Ibu
Semua Ibu Hamil yang diperiksa Malaria J
Hamil
H
w
J
d
3) Pemeriksaan Hepatitis pada
Semua Ibu Hamil yang diperiksa Hepatitis J
Ibu hamil
H
w

J
d
4) Pemeriksaan IMS pada Ibu
Semua Ibu Hamil yang diperiksa IMS s
Hamil
k
1

J
d
5) Pemeriksaan HIV pada Ibu
Semua Ibu Hamil yang diperiksa HIV s
Hamil
k
1

J
M
6) Pemeriksaan darah malaria Semua pasien panas > 3 hari dilakukan pemeriksaan Malaria
p
d
J
T
7) Pemeriksaan Sputum
Semua pasien suspect TB yang diperiksa sputum P
TB/TCM
J
T
KEPALA PUSKESMAS HATIVE KECIL

FLORA VIOLA

Anda mungkin juga menyukai