Anda di halaman 1dari 31

FOTO KEGIATAN KUNJUNGAN LANSIA RESIKO TINGGI

Tanggal : 10 Februari 2022


2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. PROFIL ORGANISASI
Identitas Puskesmas
Nama Puskesmas : UPTD Puskesmas Aek Nauli
Alamat : Jl. Mayjen Ricardo Siahaan no 10 Kelurahan Aek
Nauli Kecamatan Siantar Selatan
Email : puskesmas.aekNauli@gmail.com

Puskesmas Aek Nauli berdiri pada tahun 1986 dan menjadi Puskesmas Aek
Nauli tahun 2012. Puskesmas Aek Nauli Terletak di Jl.Mayjen Ricardo Siahaan
Kelurahan Aek Nauli Kecamatan Siantar Selatan Kota Pematangsiantar. Puskesmas
Aek Nauli ditetapkan sebagai Puskesmas Perkotaan Kawasan Non Rawat Inap
sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Walikota No. 445/697/IX/2011 tentang
Puskesmas Kawasan Perkotaan dan dalam Izin Operasional Puskesmas Aek Nauli No.
503/17/IOP/DPMPTSP/XI/2018 yang berlaku sejak tanggal 30 November 2018 sampai
dengan 29 November 2022.
Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah timur berbatasan dengan Kel Martimbang
2. Sebelah barat berbatasan dengan Kel Nagahuta
3. Sebelah utara berbatasan dengan Kel Sipinggol-pinggol
4. Sebelah selatan berbatasan dengan Kel Nagahuta Timur
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Aek Nauli berdasarkan data
statsitik pada tahun 2018 berjumlah 2963 dengan jumlah Pria 1000 jiwa dan wanita
berjumlah 1963 jiwa.
Angka kepadatan pendudukan rata-rata di wilayah kerja Puskesmas Aek Nauli
322,87 jiwa/KM2 , desa Aek Nauli adalah wilayah yang paling padat penduduknya yaitu
152,91 jiwa. Dengan luas wilayah 3,5 KM2.

Visi dan Misi

1. Visi
Tercapainya Masyarakat Kelurahan Aek Nauli Sehat dan Mandiri

2. Misi
 Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
 Mendorong kemandirian hidup sehat perorangan, keluarga dan masyarakat

3
 Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan

3. Motto :
KESEHATAN ANDA HARAPAN KAMI

4. Tata Nilai :
S = Santun
Sopan dalam tutur kata dan perilaku
E = Empati
Melayani sepenuh hati
H = Handal
Memberikan pelayanan sesuai prosedur
A = Adil
Pelayanan merata tidak membeda-bedakan
T = Teladan
Menjadi panutan masyarakat dalam berperilaku bersih dan sehat

5. Tujuan UPTD Puskesmas Aek Nauli :


1. Mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang optimal baik
individu, kelompok dan masyarakat.
3. Menyediakan sarana pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.
4. Menjadi pusat pembangunan yang berwawasan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Aek Nauli.

2. KEBIJAKAN MUTU
Puskesmas Aek Nauli bertekad mewujudkan Puskesmas yang berkualitas
menuju masyarakat mandiri untuk hidup sehat dengan berorientasi kepada
kepuasan pelanggan
Untuk mendukung komitmen tersebut, Puskesmas Aek Nauli mempunyai
Kebijakan Mutu sebagai berikut :
1. Berorientasi pada kepuasan pelanggan.
2. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional.
3. Mengadakan perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan secara kontinyu
dan berkesinambungan.
4. Mematuhi peraturan dan standar yang berlaku.
5. Menetapkan sasaran mutu dan mengevaluasi hasil pencapaian
3. PROSES PELAYANAN
Fasilitas adalah sarana yang dimiliki Puskesmas Aek Nauli untuk
memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama kepada masyarakat.
Adapun fasilitas yang dimiliki yaitu :
1. Fasilitas Rawat Jalan

4
1) Ruang pemeriksaan umum
2) Ruang kesehatan gigi dan mulut
3) Ruang KIA/KB
4) Ruang TB
5) Ruang konsultasi promkes
6) Ruang konsultasi sanitasi
2. Fasilitas Rawat Darurat
a. Ruang tindakan
3. Fasilitas Penunjang
a. Laboratorium
b. Ruang Farmasi

Program adalah upaya yang dilaksanakan puskesmas untuk melaksanakan


fungsinya sebagai Pusat Pembangunan Berwawasan Kesehatan dan Pusat
Pemberdayaan Keluarga dan Masyarakat. Program yang dilaksanakan oleh
Puskesmas Aek Nauli meliputi :
A. Upaya Kesehatan Essensial
1. Promosi Kesehatan Masyarakat
2. Kesehatan Ibu dan Anak- keluarga Berencana
3. Upaya Penyehatan Lingkungan
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

B. Upaya Kesehatan Pengembangan


1. Kesehatan battra
2. Upaya Kesehatan Jiwa
3. Upaya Kesehatan Kerja
4. Upaya Kesehatan Indra
5. Upaya Kesehatan Usila
6. Kesehatan Olahraga
7. Upaya Kesehatan Sekolah/ upaya kesehatan gigi sekolah
C. Manajemen Puskesmas
Manajemen Puskemas meliputi:
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan – pengendalian
3) Pengawasan - pertanggungjawaban, yang harus dilaksanakan secara terkait
dan berkesinambungan.

5
Perencanaan yang dimaksud adalah kegiatan perencanaan tingkat
Puskesmas, pelaksanaan-pengendalian adalah rangkaian kegiatan mulai
daripengorganisasian, penyelenggaraan, pemantauan antara lain
pemantauan wilayah setempat/PWS dengan data dari SIK ( Sistem Informasi
Kesehatan ) dalam forum Lokakarya Mini Puskesmas.
Adapun pengawasan-pertanggungjawaban adalah kegiatan pengawasan
internal dan eksternal serta akuntabilitas petugas. Seluruh rangkaian kegiatan
manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terpadu dan
berkesinambungan.
A. Kepemimpinan
Pelaksanaan 2 fungsi Puskesmas;
(a) Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat Pertama di
wilayah UPTD Puskesmas Aek Nauli.
(b) Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat Pertama
di wilayah UPTD Puskesmas Aek Nauli
B. Manajemen Program
1. Perencanaan
Adapun tahapan – tahapannya adalah sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan
 Membentuk Tim PTP
 Penjelasan Pedoman PTP
 Adanya kebijakan dan pengarahan yang telah ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan/Kota, Dinas Kesehatan propinsi dan
Departemen Kesehatan.
b. Tahap Analisis Situasi
Pengumpulan data umum dan data khusus
c. Tahap Penyusunan Rencan Usulan Kegiatan (RUK)
Perlu memperhatikan hal – hal sebagai berikut:
1) Bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai
pada periode sebelumnya dan memperbaiki program yang masih
bermasalah.
2) Disesuaikan dengan kondisi kesehatan di wilayah UPTD
Puskesmas Aek Nauli dan kemampuan Puskesmas.
Adapun langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Analisa masalah
 Identifikasi Masalah ( dikelompokkan menurut jenis program,
cakupan, mutu, ketersediaan sumber daya )
 Manetapkan urutan prioritas masalah

6
Dengan berbagai macam metode seperti criteria matriks,
MCUA, Hanlon, CARL, dsb.
 Merumuskan masalah
Dengan 5W + 1 H
 Mencari akar penyebab masalah
Dengan metode Ishikawa ( tulang ikan ) atau pohon masalah
Kemungkinan penyebab berasal dari:
a) Input : jenis dan jumlah alat, obat, tenaga serta prosedur
kerja manajemen alat, obat dan dana
b) Proses : frekuensi, kepatuhan pelayanan medis dan non
medis
c) Lingkungan dengan kategori ( man, money, method,
environment, machine)
2) Penyusunan RUK
Meliputi upaya kesehatan essensial, upaya kesehatan
pengembangan, upaya kesehatan perseorangan adapun
kegiatannya mencakup:
 Kegiatan tahun yang akan datang ( kegiatan rutin,sarana
prasarana, operasional dan hasil analisis masalah )
 Kebutuhan sumber daya berdasarkan ketersediaan sumber
daya yang ada tahun ini
 Rekapitulasi RUK dan sumber daya yang dibutuhkan dalam
format RUK
d. Tahap Penyusunan Pelaksanaan Kegiatan ( RPK )
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
 Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui
 Membandingkan alokasi kegiatan dengan RUK yang diusulkan
dan situasi pada saat penyusunan RPK
 Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang
akan dilaksanakan serta sumber daya pendukung menurut bulan
dan lokasi pelaksanaan
 Mengadakan Lokakarya Mini Tahunan untuk membahas
kesepakatan RPK
 Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks
Hasil dari perencanaan disosialisasikan pada saat Lokakarya Mini Internal
dan lintas sectoral.

7
2. Pelaksanaan Pengendalian
adalah proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian
terhadap kinerja penyelenggaraan rencana tahunan Puskesmas, baik
rencana tahunan upaya kesehatan esensial maupun rencana tahunan
upaya kesehatan pengembangan, dalam mengatasi masalah
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai
berikut :
a. Pengorganisasian .
Ada dua macam pengorganisasian yang harus dilakukan. Pertama,
pengorganisasian berupa penentuan para koordinator, para
penanggungjawab dan para pelaksana untuk setiap kegiatan serta
untuk setiap satuan wilayah kerja. Kedua, pengorganisasian
berupa penggalangan kerjasama tim secara lintas program.
b. Penyelenggaraan
Untuk dapat terselenggaranya rencana tersebut perlu dilakukan
kegiatan sebagai berikut :
1)   Mengkaji ulang rencana pelaksanaan yang telah disusun
terutama yang menyangkut jadwal pelaksanaan, target
pencapaian, lokasi wilayah kerja dan rincian tugas para
penanggungjawab dan pelaksana.
2)  Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas sesuai
dengan rencana pelaksanaan kegiatan yang telah disusun.
Beban kegiatan Puskesmas harus terbagi habis dan merata
kepada seluruh petugas.
3)   Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
c. Pemantauan
Kegiatan pemantauan dilakukan dengan melakukan telaah
penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai baik secara
internal maupun eksternal.
d. Penilaian Kegiatan
dilakukan pada akhir bulan maupun akhir tahun anggaran sesuai
dengan cara Penilaian Kinerja Puskesmas bersarkan Pedoman
Penilaian Kinerja Puskesmas dari Dinas Kesehatan Kota
Pematangsiantar .

8
3. Pengawasan pertanggungjawaban
adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan
pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-
undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku.
a. Pengawasan
Pengawasan dibedakan menjadi internal dan eksternal. Pengawasan
internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung, adapun
pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas kesehatan
kabupaten/kota serta berbagai institusi pemerintah terkait. mencakup aspek
administratif, keuangan dan pelayanan. Apabila ditemukan adanya
penyimpangan baik terhadap rencana, standar, peraturan perundangan
maupun berbagai kewajiban yang berlaku perlu dilakukan pembinaan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. 
b. Pertanggungjawaban
Pada setiap akhir tahun anggaran, Kepala Puskesmas harus membuat
laporan pertanggungjawaban tahunan yang mencakup pelaksanaan
kegiatan, serta perolehan dan penggunaan berbagai sumberdaya termasuk
keuangan dan laporan akuntabilitas (LAKIP).
4. Manajemen Kefarmasian
Manajemen kefarmasian bertujuan untuk menjamin kelangsungan
ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan dalam pelayanan kesehatan di
Puskesmas. 
5. Manajemen sarana, prasarana dan peralatan
Manajemen sarana, prasarana dan peralatan bertujuan untuk menjamin
pelayanan terselenggara secara optimal.  Ruang lingkup manajemen tersebut
meliputi pemeliharaan secara periodik termasuk dilakukannya kalibrasi.
6. Sistem Informasi
Meliputi pencatatan, pelaporan dan analisa data sebagai pendukung
perencanaan Puskesmas. Adapun sistem informasi yang digunakan adalah
Sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) maupun SIK (Sistem
Informasi Kesehatan) yang terintegrasi dan terpadu dalam sistem informasi
kesehatan daaerah dan nasional.

9
7. Mutu Pelayanan
Adapun struktur Tim Manajemen Mutu di UPTD Puskesmas Aek Nauli
adalah sebagai berikut :

KEPALA PUSKESMAS AEK NAULI


HOTLAN SURUNG, SKM

drg MARNI WATI SUSANTI


SILALAHI
KETUA MANAJAMEN MUTU

SEKRETARIS
TIM AUDIT INTERNAL
ROSANNA PURBA
KETUA : CUT ELLYA
ANGGOTA : dr MAILANI
MELRY PASARIBU
DECSY SIHOMBING
APRINA PURBA
SANTI H HUTAPEA

TIM MUTU ADMEN TIM MUTU UKM TIM MUTU UKP


ERNI BANCIN TIAMAR MANURUNG dr FITRIN SIRAIT
RINA H NASUTION APRIANI PURBA MARIATI SIRAIT

TIM PMKP
TIM KEPUASAN
PELANGGAN NOVEL GIRSANG
ADE ARMIS
TIOMAN MASTA SILITONGA
NAPITUPULU
FATIMAH
PANGARIBUAN

10
Dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
a. Uraian tugas Ketua Tim Manajemen Mutu
1. Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan peningkatan mutu sesuai standar.
2. Fungsi : Melakukan penjaminan mutu proses dan hasil.
3. Uraian Tugas :
a. Menjamin penetapan,penerapan dan pemeliharaan proses-proses yang
dibutuhkan oleh standart akreditasi yang ditetapkan di seluruh unit kerja
b. Menjamin penetapan, penerapan dan pemeliharaan proses – proses yang
dibutuhkan oleh Standar Akreditasi yang ditetapkan diseluruh unit kerja
c. Menyusun Pedoman Mutu dan Standar Operasional Prosedur yang
disahkan oleh Kepala Puskesmas/FKTP
d. Menyusun Kebijakan Mutu dan Indikator Mutu sesuai dengan ketentuan.
e. Memastikan Standar Operasional Prosedur telah diterapkan
f. Memastikan pemantauan proses di unit kerja
g. Memastikan pengendalian ketidaksesuaian layanan Administrasi
Manajemen dan, Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pelayaan
Upaya Kesehatan Perorangan
h. Memastikan pengukuran Indikator Mutu di setiap unit pelayanan
i. Mengkoordinasikan tindakan perbaikan dan pencegahan terhadap
ketidaksesuaian proses realisasi layanan maupun ketidak sesuaian layanan
puskesmas/FKTP
j. Membangun kapasitas organisasi untuk mencapai visi dan misi puskesmas
k. Memotivasi terbentuknya budaya organisasi untuk memenuhi persyaratan
pelanggan
l. Memastikan terlaksananya Internal Audit dan Tinjauan Manajemen
m. Memastikan dan mengelola Survei kepuasan pelanggan dan penanganan
saran/keluhan pelanggan

b. Uraian tugas sekretaris manajemen mutu


1. Tugas Pokok : Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan kegiatan
peningkatan mutu sesuai standart
2. Fungsi : Melaksanakan kegiatan pengelolaan dokumen mutu
3. Uraian tugas :
a. Membantu Ketua Tim Mutu untuk membuat, mengelola dan
mendistribusikan dokumen mutu
b. Membantu Management Representative untuk membuat perencanaan
implementasi Sistem Manajemen Mutu
c. Menyiapkan kebutuhan dokumen unit-unit kerja
d. Memastikan ketersediaan dokumen internal dan dokumen eksternal yang
dibutuhkan untuk masing-masing unit kerja
e. Menyiapkan rapat/pertemuan/kegiatan sehubungan dengan implementasi
meliputi ruangan, media komunikasi dan Materi
f. Memastikan pengukuran indikator mutu telah dilaksanakan

11
g. Bersama unit kerja merekap, menganalisa dan mendokumentasikan
laporan pencapaian indikator mutu, pengendalian ketidak sesuaian
layanan dan monitoring proses peningkatan mutu layanan
h. Mendokumentasikan kelengkapan hasil kegiatan penerapan sistem
manajemen mutu: notulen rapat periodik, pertemuan evaluasi / monitoring
penerapan sistem manajemen mutu dan lain-lain
i. Membuat back up dokumen sistem manajemen mutu secara berkala
j. Memastikan implementasi sistem manajemen mutu sesuai dengan
rencana
k. Melaksanakan monitoring proses realisasi layanan seluruh unit kerja
l. Mengkoordinir rapat periodik dan pertemuan evaluasi / monitoring
penerapan sistem manajemen mutu
m. Mengendalikan, memelihara dokumen, melakukan back up dokumen
mutu
n. Menindak lanjuti hasil temuan monitoring seluruh proses implementasi
Sistem Manajemen Mutu, internal audit dan eksternal audit yang
menyangkut dokumentasi proses kegiatan (pembuatan, revisi,
pemusnahan dan catatan mutu)
o. Mengendalikan dokumen: perubahan, penomoran, penerbitan, distribusi
dan pemusnahan
p. Memelihara dokumen: manual mutu, prosedur mutu, prosedur klinis,
instruksi kerja dan catatan mutu
q. Menindak lanjuti hasil temuan monitoring seluruh proses implementasi
Sistem Manajemen Mutu, internal audit dan eksternal audit yang
menyangkut dokumentasi proses kegiatan (pembuatan, revisi,
pemusnahan dan catatan mutu)
r. Bersama – sama Ketua Tim Mutu mengkoordinir rapat periodik dan
pertemuan evaluasi / monitoring penerapan sistem manajemen mutu
c. Uraian tugas tim kepuasan pelanggan
1. Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan survei dan penanganan keluhan
pelanggan.
2. Fungsi : Melaksanakan pemantauan kepuasan pelanggan dan
menampung asupan dari masyarakat.
3. Uraian Tugas :
a. Membuat perencanaan survei identifikasi kebutuhan masyarakat.
b. Membuat perencanaan survei kepuasan pelanggan UKP dan UKM.
c. Melaksanakan survei sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
d. Merekap data, mengolah dan menganalisa hasil survei.

12
e. Melaporkan hasil analisa survei kepada Kepala Puskesmas, Kepala TU
dan Ketua Tim Mutu
f. Memantau kotak koin kepuasan dan buku keluhan pelanggan setiap hari.
g. Memantau kotak saran seminggu sekali
h. Mendokumentasikan keluhan pelanggan dan melaporkan kepada Kepala
Puskesmas dan Ketua Tim Manajemen Mutu.
i. Membahas dan menganalisa tindak lanjut bersama dengan Kepala
Puskesmas dan Ketua Tim Mutu dalam Rapat Tim Mutu setiap bulannya.
j. Mempublikasikan rencana tindak lanjut keluhan.

d. Uraian tugas tim audit internal


1. Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan audit di lingkup internal.
2. Fungsi : Memonitoring pelaksanaan kegiatan.
3. Uraian Tugas :
a. Menginformasikan jadwal audit mutu internal
b. Membuat rencana audit internal/audit plan dalam satu tahun
c. Membuat jadwal audit internal
d. Menyusun instrument audit internal
e. Menyusun pembagian tugas auditor dan auditee
f. Menyiapkan auditor dan auditee (auditor membuat checklist sesuai scope
audit, auditee menyiapkan dokumen mutu dan bukti penerapan)
g. Melakukan persiapan untuk pelaksanaan audit internal
h. Memastikan audit internal terlaksana sesuai dengan rencana
i. Menyusun laporan hasil audit mutu
j. Memverifikasi temuan / rekomendasi yang telah closed out
k. Menyampaikan laporan hasil audit mutu pada rapat Tinjauan Manajemen
l. Memastikan temuan Audit Internal telah ditindak lanjuti
m. Menyusun Laporan Audit Internal

e. Uraian tugas tim mutu manajemen


a. Tugas Pokok : Menyusun perencanan kegiatan di Puskesmas
b. Fungsi : Menganalisa kebutuhan dalam peningkatan mutu
c. Uraian Tugas :
a. Melaksanakan penyusunan perencanaan tingkat puskesmas sesuai
Pedoman Pelaksanaan manajemen Puskesmas
b. Melaksanakan penyusunan profil di puskesmas sesuai Pedoman
Pelaksanaan manajemen Puskesmas

13
c. Melaksanakan Penyusunan Penilaian Kinerja Puskesmas sesuai Pedoman
pelaksanaan manajemen Puskesmas
d. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatannya sesuai Pedoman Pelaksanaan
manajemen Puskesmas
e. Menyusun kegiatan pemantauan, pemeliharaan sarana dan prasarana di
Puskesmas
f. Memfasilitasi kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan mutu.
g. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu dan
keselamatan kerja.
h. Memimpin upaya-upaya pencegahan dan perbaikan kondisi fisik dan non
fisik yang dapat membahayakan keselamatan kerja dan meningkatkan
resiko keselamatan bagi pasien.
i. Mendorong dan mengkoordinasikan pemenuhan sarana dan prasarana fisik
sesuai standar keamanan berkenaan dengan menjaga keselamatan
petugas,pasien dan keluarga dalam meminimalkan resiko.

f. Uraian tugas tim mutu UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)


1. Tugas Pokok : Melaksanakan pemantauan kegiatan UKM
2. Fungsi : Melaksanakan evaluasi dan monitoring Program Essensial
dan Program Pengembangan
3. Uraian Tugas :
a. Bertanggungjawab atas terlaksananya Penilaian kinerja UKM dan tindak
lanjutnya
b. Bertanggungjawab atas pengukuran indikator mutu UKM oleh masing-
masing penanggungjawab program
c. Bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko pada pelayanan
UKM
d. Bertanggung jawab atas penerapan Rencana monitoring dan evaluasi
program UKM.

g. Uraian tugas tim mutu UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)


1. Tugas Pokok : Melaksanakan pemantauan kegiatan UKP
2. Fungsi : Melaksanakan evaluasi dan monitoring semua unit
pelayanan
3. Uraian Tugas :
a. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit bidang UKP
b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di setiap unit bidang
UKP.

14
c. Mengkoordinasikan program penyegaran dan pelatihan untuk peningkatan
kompetensi petugas.
d. Melakukan koordinasi kepada unit terkait terhadap implementasi standar
pelayanan yang berfokus kepada sasaran dan manajemen.
e. Menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan sosialisasi internal
puskesmas tentang koordinasi tim interprofesi.
f. Menghadiri rapat, pertemuan, workshop dan atau seminar terkait
pengembangan mutu UKP baik internal atau eksternal puskesmas.
g. Memfasilitasi koordinasi tentang program patient safety dengan unit
terkait.
h. Melakukan koordinasi kepada unit terkait terhadap implementasi standar
pelayanan yang berfokus kepada pasien dan manajemen risiko.
i. Menyusun alat ukur pemantauan indikator keselamatan pasien.
j. Memfasilitasi koordinasi dengan unit terkait dalam penyelenggaraan
pemantauan indikator pelayanan.
k. Menyusun bahan rekomendasi terhadap pencapaian hasil pemantauan
indikator keselamatan pasien dan pelaksanaan manajemen resiko.
l. Membuat laporan periodik hasil pemantauan indikator mutu dan
keselamatan pasien.
m. Melakukan koordinasi tentang program Patient Safety dan manajemen
resiko dengan unit terkait dalam pembuatan RCA dan FMEA.
n. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu dan
keselamatan pasien.
h. Uraian tugas tim Peningkatan Mutu dan keselamatan Pasien
1. Tugas Pokok : Melaksanakan pemantauan kegiatan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien
2. Fungsi : Melaksanakan evaluasi dan monitoring semua unit
pelayanan
3. Uraian Tugas :
a. Memastikan bahwa salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan
pasien
b. Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian
mutu dan keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja
dan unit pelayanan.
c. Bertanggung jawab atas pengukuran mutu dan keselamatan pasien
dilakukan dengan pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian
dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
15
d. Bertanggung jawab atas upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan
pasien melalui standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem
untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko pada pelayanan
klinis. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian
sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan
potensial cedera.
f. Bertanggung jawab atas penerapan Program dan Kegiatankegiatan
peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien, termasuk di
dalamnya program peningkatan mutu laboratorium dan program
peningkatan mutu pelayanan obat.
g. Bertanggung jawab atas penerapan Program pelatihan yang terkait
dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
h. Bertanggung jawab atas penerapan Rencana pertemuan sosialisasi dan
koordinasi untuk menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan
kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
i. Bertanggung jawab atas penerapan Rencana monitoring dan evaluasi
program mutu dan keselamatan pasien.

Mutu Pelayanan di UPTD Puskesmas Aek Nauli diukur berdasarkan


Indikator mutu, adapun indikator – indikator mutu di UPTD Puskesmas Aek Nauli
adalah sebagai berikut :
a) Indicator mutu manajemen Puskesmas Aek Nauli
SKALA SKALA SKALA
NILAI
NO JENIS KEGIATAN 1 2 3
AKHIR
Nilai 10 Nilai 7 Nilai 4
1 Manajemen
Operasional > 8,5 5,5-8,5 <5,5
Puskesmas
2 Manajemen Alat > 8,5 5,5-8,5 <5,5
3 Manajemen obat > 8,5 5,5-8,5 <5,5
4 Manajemen keuangan > 8,5 5,5-8,5 <5,5
5 Manajemen
> 8,5 5,5-8,5 <5,5
ketenagaan
NILAI AKHIR

Baik : nilai rata-rata > 8,5


Cukup : nilai rata-rata 5,5-8,5
Kurang : nilai rata-rata <5,5

16
b) Indikator Mutu Pelayanan UKP

JENIS
NO INDIKATOR TARGET
PELAYANAN
1 RUANG 1. Jam buka pelayanan sesuai 85%
PENDAFTARAN / dengan ketentuan Senin-
REKAM MEDIS sabtu : 08.00 - 16.00
2. Petugas pendaftaran 100%
minimal SMA
3. Kepuasan pelanggan 80%
2 RUANG 1. Pemberi pelayanan dokter 90%
PEMERIKSAAN 2. Kepuasan pelanggan 80%

3 RUANG 1. Respon time petugas ≤ 5 90%


TINDAKAN menit
2. Kepuasan pelanggan 80%
3 RUANG 1. Pemberi pelayanan dokter 90%
KESEHATAN gigi
GIGI DAN MULUT 2. Kepuasan pelanggan 80%

4 RUANG KIA-KB 1. Petugas pelayanan 100%


berpendidikan minimal D3
Kebidanan
2. Kepuasan pelanggan 80%

5 IMUNISASI 1. Petugas pelayanan 100%


berpendidikan minimal D3
perawat/bidan
2. Kepuasan pelanggan 80%

5 FARMASI 1. Petugas pelayanan obat 100%


minimal SMF
2. Kepuasan pelanggan
3. Pemberian obat racikan ≤ 90%
15 menit
4. Pemberian obat non racikan 90%
≤ 10 menit
6 LABORATORIUM 1. Petugas pelayanan 100%
laboratorium D3 analis
2. Waktu tunggu hasil 90%
laboratorium ≤ 60 menit
3. Kepuasan pelanggan 80%

7 RUANG TB 1. Petugas pelayanan 100%


laboratorium D3
bidan/perawat
2. Kepuasan pelanggan 80%
8 PROMOSI 1. Petugas pelayanan minimal 100%
KESEHATAN berpendidikan D3 (perawat
(KONSELING) atau bidan)
2. Kepuasan pelanggan 80%

17
9 SANITASI 1. Petugas pelayanan 100%
(KONSELING) berpendidikan minimal D3
Kesling
2. Kepuasan pelanggan 80%

DEFINISI OPERASIONAL :
I. TEMPAT PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS
Kepuasan Pelanggan pada Ruang Pendaftaran

Judul Kepuasan Pelanggan pada Ruang Pendaftaran


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan ruang pendaftaran yang
mampu memberikan kepuasaan pelanggan
Definisi Operasional Kepuasan adalah penyataan tetang persepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
Frekuensi Pengumpulan Setiap hari
data
Periode Analisa Sebulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif rerata poin kepuasan pelanggan di
ruang pendaftaran
Denominator Jumlah seluruh poin kotak kepuasan pelanggan
ruang pendaftaran (minimal n = 11)
Sumberdata Kotak kepuasan pelanggan
Standart ≥ 80%
Penangung jawab Tim kepuasan pelanggan
pengumpulan data

II. RUANG PEMERIKSAAN UMUM


Kepuasan Pelanggan pada RUANG PEMERIKSAAN UMUM

Judul Kepuasan Pelanggan pada Ruang pemeriksaan


umum
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan ruang pemeriksaan
umum yang mampu memberikan kepuasaan
pelanggan
Definisi Operasional Kepuasan adalah penyataan tetang persepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
Frekuensi Pengumpulan Setiap hari
data
Periode Analisa Sebulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif rerata poin kepuasan pelanggan di
ruang pemeriksaan umum
Denominator Jumlah seluruh poin kotak kepuasan pelanggan
ruang pemeriksaan umum (minimal n = 11)
Sumberdata Kotak kepuasan pelanggan
Standart ≥ 80%
Penangung jawab Tim Penanganan Keluhan
pengumpulan data

18
III. RUANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Kepuasan Pelanggan pada Ruang kesehatan gigi dan mulut

Judul Kepuasan Pelanggan pada Ruang kesehatan gigi


dan mulut
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan ruang kesehatan
gigi dan mulut yang mampu memberikan
kepuasaan pelanggan
Definisi Operasional Kepuasan adalah penyataan tetang persepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
Frekuensi Pengumpulan Setiap hari
data
Periode Analisa Sebulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif rerata poin kepuasan pelanggan
di ruang kesehatan gigi dan mulut
Denominator Jumlah pasien di ruang kesehatan gigi dan mulut
Sumberdata Kotak kepuasan pelanggan
Standart ≥ 80%
Penangung jawab Tim Penanganan Keluhan
pengumpulan data

IV. RUANG KIA / KB


Kepuasan Pelanggan pada Ruang KIA/KB

Judul Kepuasan Pelanggan pada Ruang KIA/KB


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan ruang KIA/KB yang
mampu memberikan kepuasaan pelanggan
Definisi Operasional Kepuasan adalah penyataan tetang persepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
Frekuensi Pengumpulan Setiap hari
data
Periode Analisa Sebulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif rerata poin kepuasan pelanggan
di poli KIA / KB
Denominator Jumlah pasien di ruang KIA / KB
Sumberdata Kotak kepuasan pelanggan
Standart ≥ 80%
Penangung jawab Tim Penanganan Keluhan
pengumpulan data

V. RUANG FARMASI
a. Waktu tunggu pelayanan non racikan

Judul Waktu tunggu pelayanan non racikan


Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan ruang farmasi
Definisi Operasional Waktu tunggu pelayanan ruang farmasi adalah
tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep
samapai dengan menerima obat jadi
Frekuensi Pengumpulan Setiap hari
data
Periode Analisa Sebulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi

19
pasien dalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien dalam 1 bulan
Sumberdata Form indicator mutu pelayanan ruang farmasi
Standart ≤ 10 menit
Penangung jawab Penanggung Jawab Ruang farmasi
pengumpulan data

b. Waktu tunggu pelayanan racikan

Judul Waktu tunggu pelayanan racikan


Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan ruang farmasi
Definisi Operasional Waktu tunggu pelayanan ruang farmasi adalah
tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep
sampai dengan menerima obat racikan
Frekuensi Pengumpulan Setiap hari
data
Periode Analisa Sebulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat
racikan pasien dalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien dalam 1 bulan
Sumberdata Form indicator mutu pelayanan ruang farmasi
Standart ≤ 15 menit
Penangung jawab Penanggung Jawab Ruang farmasi
pengumpulan data

c. Kepuasan Pelanggan pada Ruang farmasi

Judul Kepuasan Pelanggan pada Ruang farmasi


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan ruang farmasi yang
mampu memberikan kepuasaan pelanggan
Definisi Operasional Kepuasan adalah penyataan tetang persepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
Frekuensi Pengumpulan Setiap hari
data
Periode Analisa Sebulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif rerata poin kepuasan pelanggan
di ruang farmasi
Denominator Jumlah seluruh poin kotak kepuasan pelanggan
ruang farmasi (minimal n = 11)
Sumberdata Kotak kepuasan pelanggan
Standart ≥ 80%
Penangung jawab Tim Penanganan Keluhan
pengumpulan data

VI. LABORATORIUM
a. Kepuasan Pelanggan pada laboratorium

Judul Kepuasan Pelanggan pada laboratorium


Dimensi Mutu Kenyamanan

20
Tujuan Terselenggaranya pelayanan laboratorium yang
mampu memberikan kepuasaan pelanggan
Definisi Operasional Kepuasan adalah penyataan tetang persepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
Frekuensi Pengumpulan Setiap hari
data
Periode Analisa Sebulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif rerata poin kepuasan pelanggan
di laboratorium
Denominator Jumlah pasien di ruang laboratorium
Sumberdata Kotak kepuasan pelanggan
Standart ≥ 80%
Penangung jawab Tim Penanganan Keluhan
pengumpulan data

b. Waktu tunggu pelayanan racikan

Judul Waktu tunggu pelayanan laboratorium


Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan ruang
laboratorium
Definisi Operasional Waktu tunggu pelayanan ruang laboratorium
adalah tenggang waktu mulai pasien selesai di
periksa sampai dengan menerima hasil
pemeriksaan
Frekuensi Pengumpulan Setiap hari
data
Periode Analisa Sebulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan
laboratorium pasien dalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien dalam 1 bulan
Sumberdata Form indicator mutu pelayanan ruang laboratorium
Standart ≤ 60 menit
Penangung jawab Penanggung Jawab Ruang laboratorium
pengumpulan data

VII. PELAYANAN RUANG TINDAKAN


a. Waktu tanggap pelayanan di Ruang tindakan ≤ 5 menit terlayani, setelah
pasien datang

Judul Waktu tanggap pelayanan pasien kegawatan di


Ruang tindakan
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat,
responsive dan mampu menyelamatkan pasien
ruang tindakan.
Definisi Operasional Kecepatan pelayanan pasien kegawatan di ruang
tindakan adalah kecepatan pasien kegawatan
( warna merah) dilayani sejak pasien datang
sampai mendapat pelayanan ( menit )
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data

21
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak
kedatangan pasien kegawatan sampai dilayani
petugas kesehatan.
Denominator Jumlah seluruh pasien kegawatan
Sumberdata Form indikator mutu pelayanan UGD
Standart ≤ 5 menit terlayani setelah pasien datang
Penangung jawab Penanggung jawab ruang tindakan
pengumpulan data

b. Kepuasan Pelanggan pada Ruang tindakan

Judul Kepuasan Pelanggan pada Ruang tindakan


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan ruang tindakan yang
mampu memberikan kepuasaan pelanggan
Definisi Operasional Kepuasan adalah penyataan tetang persepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
Frekuensi Pengumpulan Setiap hari
data
Periode Analisa Sebulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif rerata poin kepuasan pelanggan
di ruang tindakan
Denominator Jumlah seluruh poin kotak kepuasan pelanggan
ruang tindakan adalah seluruh pasien di ruang
tindakan
Sumberdata Kotak kepuasan pelanggan
Standart ≥ 80%
Penangung jawab Tim Penanganan Keluhan
pengumpulan data

VIII. KONSELING SANITASI


Kunjungan konseling Sanitasi

Judul Kunjungan Klinik Sanitasi


Dimensi Mutu Mutu dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap
kunjungan ke ruang konseling sanitasi
Definisi Operasional Kunjungan di ruang konseling Sanitasi adalah
kunjungan pasien rawat jalan yang memerlukan
pembinaan mengenai lingkungan
Frekuensi Pengumpulan Sebulan sekali
data
Periode Analisa Sebulan sekali
Numerator Jumlah pasien yang datang ke ruang konseling
sanitasi
Denominator Jumlah pasien di ruang konseling sanitasi
Sumberdata Buku Konsultasi
Standart ≥ 80%
Penangung jawab Penanggung Jawab ruang Klinik Sanitasi
pengumpulan data

22
XII. KONSELING PROMKES
Kunjungan konseling promkes
Judul Kunjungan ruang promkes
Dimensi Mutu Mutu dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Mengetahui mutu pelayanan puskesmas terhadap
kunjungan ke ruang konseling promkes
Definisi Operasional Kunjungan di ruang konseling promkes adalah
kunjungan pasien rawat jalan yang memerlukan
pembinaan mengenai penyuluhan kesehatan
perorangan
Frekuensi Pengumpulan Sebulan sekali
data
Periode Analisa Sebulan sekali
Numerator Jumlah pasien yang datang ke ruang konseling
promkes
Denominator Jumlah pasien di ruang konseling promkes
Sumberdata Buku Konsultasi
Standart ≥ 80%
Penangung jawab Penanggung Jawab ruang konseling promkes
pengumpulan data

c) Indikator Mutu Pelayanan Kinerja / UKM


SKALA SKALA SKALA
NO JENIS KEGIATAN 1 2 3 NILAI AKHIR
Nilai 10 Nilai 7 Nilai 4
1 Drop out pelayanan
< 10% 11-20% >20%
ANC (K1-K4)
2 Persalinan oleh
> 80% 70-79% < 70%
Tenaga Kesehatan
3 Error rate pemeriksaan
< 5% 6-10% >10%
laboratorium
4 Kepatuhan terhadap
81-100% 51-80% < 50 %
standar ANC
5 Kepatuhan terhadap
standar pemeriksaan > 90% 80-90% < 80%
TB
6 Tingkat kepuasan
pasien terhadap 81-100% 51-80% < 50 %
pelayanan Puskesmas
NILAI AKHIR

DEFINISI OPERASIONAL :
1. DROP OUT PELAYANAN ANC ( K1 – K4 )
Adalah jumlah ibu hamil di kontak I pada tenaga kesehatan (K1) dikurangi jumlah ibu
hamil kunjungan ke 4 (K4) di wilayah kerja pada periode Januari sampai Desember
2019.

23
Jumlah (K1-K4)
Penghitungan : x 100%
Jumlah Bumil

2. PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN


Adalah jumlah pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
berkompeten periode Januari – Desember 2019
Target : 94%

3. ERROR RATE PEMERIKSAAN LABORATORIUM


Adalah jumlah hasil pemeriksaan laboratorium yang error pada periode Januari
sampai Desember 2019.

4. KEPATUHAN TERHADAP STANDAR PEMERIKSAAN ANC


Adalah jumlah kunjungan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan sesuai standart
paling sedikit 4 kali, dengan distribusi pelayanan minimal triwulan pertama kali,
triwulan kedua 1 kali dan triwulan ketiga 2 kali.
Target : 89%

5. KEPATUHAN TERHADAP STANDAR PEMERIKSAAN TB


Adalah jumlah kunjungan pemeriksaan TB yang mendapatkan pelayanan sesuai
standart. Target 90%

6. TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN PUSKESMAS


Adalah terpenuhinya kebutuhan dan keingianan pasien oleh pelayanan kesehatan
di Puskesmas. Tingkat kepuasan pasien ini diukur berdasarkan jumlah guli
kepuasan di Puskesmas.
Kajian dokumentasi :
a. Format jumlah kepuasan pasien per unit
b. Hasil penilaian tingkat kepuasan pasien

d) Standart pelayanan minimal setiap pelayanan UKM Puskesmas Aek Nauli dari
dinas kesehatan tahun 2019
UPAYA Target 2019
No Indikator SPM Pencapaian (%)
PELAYANAN ( %)
1 KIA Cakupan kunjungan
95%
ibu hamil K1
Cakupan kunjungan
95%
ibu hamil K4
Cakupan desa
100%
dengan P4k
Cakupan bumil kek
95%
yang dapat PMT
Cakupan bumil yang 98%
dapat FE

24
Cakupan pelayanan
persalinan di fasilitas 92%
kesehatan
Cakupan komplikasi
kebidanan yang 100%
ditangani
Cakupan pelayanan
95%
neunatus lengkap
Cakupan neonatus
dengan komplikasi 100%
yang ditangani
Cakupan kunjungan
92
bayi lengkap
Cakupan bayi
mendapat asi 50
eksklusif
Cakupan pelayanan
90
anak balita
2 KB Cakupan peserta KB
80
aktif
Cakupan remaja putri
30
dapat tablet FE
3 GIZI Cakupan pemberian
100%
vit A pada bayi
Cakupan pemberian
100%
vit A pada balita
Cakupan pemberian
makanan tambahan 100%
pada balita kurus
Cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD 100%
dan setingkat
Cakupan
89%
pemeriksaan berkala
4 PELAYANAN Persentase
80%
PENCEGAH kelurahan UCI
AN DAN Persentase anak usia 80%

25
PENGENDAL 0-11 bln yang
IAN mendapat imunisasi
PENYAKIT dasar lengkap
Persentase anak usia
18-24 bln mendapat
80%
imunisasi DPT-HB-
HIB lanjutan
Persentase anak usia
18-24 bulan
95%
mendapat imunisasi
campak
Jumlah anak SD
kelas 1 yang
100%
mendapat imunisasi
DT
Jumlah anak SD
kelas 1&2 yang
100%
mendapat imunisasi
TD
Penemuan penderita
AFP Rate per
2 orang
100.000
penduduk < 15 Th
Persentase sinyal
kewaspadaan dini
80%
(SKDR) berdasarkan
kelengkapan
Persentase sinyal
kewaspadaan dini
80%
(SKDR) berdasarkan
ketepatan waktu
prevalensi tekanan
30,6%
darah tinggi
Prevalensi diabetes
2%
militus
kelurahan 100%
melaksanakan

26
posbindu PTM
Pelaksanaan
kebijakan KTR 100%
minimal 50% sekolah
Jumlah semua kasus
Tb yang ditemukan 23 pasien
dan diobati
Angka keberhasilan
pengobatan pasien tb 90%
semua kasus
Persentase pasien tb
Yang mengetahui 100%
status HIV
5 PROMKES Jumlah kelurahan
yang
33%
menyelenggarakan
TOGA
Persentase sekolah
yang
40%
mempromosikan
kesehatan
Persentase posyandu
52%
purnama dan mandiri
Persentase
desa/kelurahan siaga 42%
aktif
Persentase RT ber
69%
PHBS
6 KESLING Jumlah kelurahan
yang melaksanakan 100%
STBM
Jumlah kelurahan
100%
yang stop BABS
Jumlah penduduk
pengguna jamban 100%
leher angsa
Jumlah penduduk 100%

27
dengan akses air
minum layak
Persentase tempat
umum yang
100%
memenuhi syarat
kesehatan
Persentase
pelayanan kesehatan
yang melakukan 100%
pengelolaan limbah
medis sesuai standar
Persentase tempat
pengelolaan
makanan yang 100%
memenuhi syarat
kesehatan

B. TUJUAN
Tujuan diterapkannya Manual Mutu ini, adalah :
 Memberikan arah bagi sistem pelayanan kesehatan di Puskesmas Aek Nauli
dalam menerapkan sistem yang berlaku, dalam rangka melakukan perbaikan
secara berkelanjutan terhadap kinerja puskesmas serta untuk menjamin
kepuasan pasien dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
 Memelihara kesesuaian penerapan Sistem Manajemen Mutu yang memenuhi
persyaratan Akreditasi Puskesmas

C. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN


a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindunagn Konsumen
c. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 sebagai Perubahan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
d. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
e. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
f. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik
g. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
h. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 Tentang Cuti

28
i. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulanagn
Wabah
j. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tentang Tenaga Kesehatan
k. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
l. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
m. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah anatara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
n. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Kelembagaan
Perangkat Daerah
o. Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
p. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
585/MENKES/PER/IX/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medis
q. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
919/MENKES/PER/X/1993 tentang Kriteria Obat Yang Dapat Diserahkan
Tanpa Resep
r. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
876/MENKES/VIII/2001 tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan
s. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
131/MENKES/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional
t. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
512/MENKES/PER/IV/2007 tentang Tentang Ijin Praktek dan Pelaksanaan
Praktik Kedokteran
u. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medik
v. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat
w. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
161/MENKES/PER/I/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
x. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
y. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang Peraturan Menteri Kesehatan

29
Republik Indonesia Nomor 1464/MENKES/PER/X/I/2010 tentang ijin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan
z. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1018/MENKES/PER/V/2001 tentang Strategi Adaptasi Sektor
KesehatanTerhadap Dampak Perubahan Iklim
aa. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
7/PER/25/M.PAN/2/2010 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit
Pelayanan Publik
bb. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001/Tahun 2012
pasal 3 tentang System Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
cc. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas
dd. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/
M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemeintah
ee. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1437 Tahun 2005
tentang Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan
dan Kebutaan Untuk Mencapai Vision 2020
ff. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1437 Tahun 2006
tentang Pedoman Manajemen Kesehatan Indra Penglihatan dan
Pendengaran
gg. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
879/MENKES/SK/XII/2006 tentang Rencana Strategi Nasional
Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian Untuk Mencapai
Tujuan Sound Hearing 2030
hh. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1428/MENKES
/SK/XII/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan
Puskesmas
ii. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan
jj. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
585/MENKES/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Puskesmas
kk. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
028/MENKES/SK/I/2011 tentang Klinik Rawat Inap Pelayanan Medis Dasar
ll. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
791/MENKES/SK/VIII/2008 tentang Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN)

30
mm. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2500/MENKES/SK/XII/2011 tentang Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN)
nn. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/25/M.PAN/2/2012 tentang Pelayanan Publik

D. ISTILAH DAN DEFINISI


 Standar Pelayanan Kesehatan adalah ukuran baku dan tolok ukur yang
dipergunakan dalam penyelenggaraan dan penilaian kualitas pelayanan
kesehatan
 Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
(UPTD) yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatau wilayah kerja
 Puskesmas Rawat Jalan adalah Puskesmas yang melaksanakan 5 Upaya
Wajib dan pengembangan serta tidak mempunyai fasilitas Rawat Inap
 Pelayanan medik dasar adalah pelayanan medik yang dilakukan oleh
penyelenggara pelayanan kesehatan primer yang meliputi pelayanan 5 upaya
wajib dan pengembangan
 Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah layanan kesehatan yang
diberikan oleh medis dan paramedis yang telah mendapat wewenang di
Puskesmas dan jaringannya, termasuk Poskesdes, Posyandu, dan Pustu
 Pelayanan kesehatan tingkat kedua adalah pelayanan kesehatan
spesialistik yang dilakukan oleh dokter spesialis atau dokter gigi spesialis
yang menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik di
rumah sakit kelas B, C, D serta RS Khusus (BKMM, RS Paru, RS Jiwa),
rumah sakit swasta dan rumah bersalin
 Pelayanan kesehatan tingkat ketiga adalah pelayanan kesehatan
subspesialistik yang dilakukan oleh dokter sub spesialis atau dokter gigi sub
spesialis yang menggunakan pengetahuan dan teknologi subspesialistik di
Rumah Sakit Tipe A
 Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung
jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan
tertentu(SK Mendinas No 45/U/2002)
 Sistem rujukan adalah suatu system penyelenggaraan pelayanan kesehatan
dimana terjadi pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau
masalah kesehatan yang timbul.

31

Anda mungkin juga menyukai