TAHUN 2019
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. LATAR BELAKANG
b. TUJUAN
c. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN
d. ISTILAH DAN DEFINISI
BAB II SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
a. PERSYARATAN UMUM
b. PENGENDALIAN DOKUMEN
c. PENATAAN DOKUMEN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pedoman manual manajemen mutu ini menjelaskan secara garis besar
sistem manajemen UPT Puskesmas Puskesmas Tanjung Uncang. Ketentuan
ataupun kebijakan yang disebutkan dalam Pedoman Manajemen ini merupakan
acuan dalam menjalankan kegiatan operasional di Puskesmas Tanjung Uncang.
Sistem manajemen peningkatan mutu ini mulai dioperasikan …..
1. PROFIL PUSKESMAS
Nama : UPT Puskesmas Tanjung Uncang
Alamat : Jl. Brigjend Katamso – Kelurahan Tanjung Uncang,
Kecamatan Batu Aji, Batam.
Produk :
1. Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan
a) Pendaftaran dan Rekam Medik
b) Poli Umum
c) Poli Gigi
d) Pelayanan Kesehatan Ibu
e) Pelayanan Kesehatan Anak
f) Pelayanan Imunisasi
g) Pelayanan Laboratorium
h) Pelayanan KB
i) Pelayanan Gizi
j) Pelayanan Konseling Remaja
k) Pelayanan Gawat Darurat
2. Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Program Posyandu Balita
b) Program Posyandu Lansua
c) Upaya Kesehatan Sekolah ( UKS)
d) Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
e) Kesehatan Lingkungan (Kesling)
f) Promosi Kesehatan
g) Surveilens
2. KEBIJAKAN MUTU
Pimpinan Puskesmas, Penanggung Jawab Upaya Kesehatan, pelaksana dan
seluruh pegawai UPT Puskesmas Tanjung Uncang berkomitmen untuk :
1 Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan memperhatikan kebutuhan dan
harapan masyarakat.
2 Memberikan pelayanan ramah, cepat, akurat, dan kemudahan mendapatkan informasi.
3 Melakukan upaya perbaikan mutu pelayanan dan keselamatan pasien secara terus
menerus melalui standarisasi, perancangan ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
3. Manajemen Puskesmas
Manajemen Puskemas meliputi:
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan – pengendalian
3) Pengawasan - pertanggungjawaban, yang harus dilaksanakan secara terkait dan
berkesinambungan.
Perencanaan yang dimaksud adalah kegiatan perencanaan tingkat Puskesmas,
pelaksanaan-pengendalian adalah rangkaian kegiatan mulai daripengorganisasian,
penyelenggaraan, pemantauan antara lain pemantauan wilayah setempat/PWS dengan
data dari SIK ( Sistem Informasi Kesehatan ) dalam forum Lokakarya Mini Puskesmas.
Adapun pengawasan-pertanggungjawaban adalah kegiatan pengawasan internal
dan eksternal serta akuntabilitas petugas. Seluruh rangkaian kegiatan manajemen
tersebut harus dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan.
1. Kepemimpinan
Pelaksanaan 2 fungsi Puskesmas;
1. Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat Pertama di
wilayah UPT Puskesmas Tanjung Uncang.
2. Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat Pertama di
wilayah UPT Puskesmas Tanjung Uncang.
2. Manajemen Program
a. Perencanaan
Adapun tahapan – tahapannya adalah sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan
I. Membentuk Tim PTP
II. Penjelasan Pedoman PTP
III. Adanya kebijakan dan pengarahan yang telah ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan/Kota, Dinas Kesehatan propinsi dan Departemen
Kesehatan.
b. Tahap Analisis Situasi
Pengumpulan data umum dan data khusus
Data Umum : format 1 sampai format 6
Data Khusus : format 7 sampai format 12
c. Tahap Penyusunan Rencan Usulan Kegiatan (RUK)
Perlu memperhatikan hal – hal sebagai berikut:
1. Bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai pada
periode sebelumnya dan memperbaiki program yang masih
bermasalah.
2. Disesuaikan dengan kondisi kesehatan di wilayah UPT Puskesmas
Tanjung Uncang dan kemampuan Puskesmas.
Adapun langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Analisa masalah
a. Identifikasi Masalah ( dikelompokkan menurut jenis program,
cakupan, mutu, ketersediaan sumber daya )
b. Manetapkan urutan prioritas masalah
Dengan berbagai macam metode seperti criteria matriks, MCUA,
Hanlon, CARL, dsb.
c. Merumuskan masalah
Dengan 5W + 1 H
d. Mencari akar penyebab masalah
Dengan metode Ishikawa ( tulan ikan ) atau pohon masalah
Kemungkinan penyebab berasal dari:
a. Input : jenis dan jumlah alat, obat, tenaga serta prosedur kerja
manajemen alat, obat dan dana
b. Proses : frekuensi, kepatuhan pelayanan medis dan non
medis
c. Lingkungan
Dengan kategori (man,money,material,methode/apa,bagaimana,
mengapa,dimana)
b. Penyusunan RUK
Meliputi upaya kesehatan essensial, upaya kesehatan
pengembangan, upaya kesehatan perseorangan adapun kegiatannya
mencakup:
e. Kegiatan tahun yang akan datang ( kegiatan rutin,sarana
prasarana, operasional dan hasil analisis masalah )
f. Kebutuhan sumber daya berdasarkan ketersediaan sumber daya
yang ada tahun ini
g. Rekapitulasi RUK dan sumber daya yang dibutuhkan dalam
format RUK
d. Tahap Penyusunan Pelaksanaan Kegiatan ( RPK )
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui
2. Membandingkan alokasi kegiatan dengan RUK yang diusulkan dan
situasi pada saat penyusunan RPK
3. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan
dilaksanakan serta sumber daya pendukung menurut bulan dan
lokasi pelaksanaan
4. Mengadakan Lokakarya Mini Tahunan untuk membahas
kesepakatan RPK
5. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks
Hasil dari perencanaan disosialisasikan pada saat Lokakarya Mini Internal
dan Eksternal
b. Pelaksanaan Pengendalian
adalah proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian
terhadap kinerja penyelenggaraan rencana tahunan Puskesmas, baik
rencana tahunan upaya kesehatan esensial maupun rencana tahunan
upaya kesehatan pengembangan, dalam mengatasi masalah kesehatan
di wilayah kerja Puskesmas.
Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai
berikut :
a. Pengorganisasian .
Ada dua macam pengorganisasian yang harus dilakukan. Pertama,
pengorganisasian berupa penentuan para koordinaor, para
penanggungjawab dan para pelaksana untuk setiap kegiatan serta
untuk setiap satuan wilayah kerja. Kedua, pengorganisasian berupa
penggalangan kerjasama tim secara lintas program.
b. Penyelenggaraan
Untuk dapat terselenggaranya rencana tersebut perlu dilakukan
kegiatan sebagai berikut :
1) Mengkaji ulang rencana pelaksanaan yang telah disusun terutama
yang menyangkut jadwal pelaksanaan, target pencapaian, lokasi
wilayah kerja dan rincian tugas para penanggungjawab dan
pelaksana.
2) Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas sesuai
dengan rencana pelaksanaan kegiatan yang telah disusun. Beban
kegiatan Puskesmas harus terbagi habis dan merata kepada
seluruh petugas.
3) Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
c. Pemantauan
Kegiatan pemantauan dilakukan dengan melakukan telaah
penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai baik secara internal
maupun eksternal.
d. Penilaian Kegiatan
dilakukan pada akhir bulan maupun akhir tahun anggaran sesuai
dengan cara Penilaian Kinerja Puskesmas bersarkan Pedoman
Penilaian Kinerja Puskesmas dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Jember .
a. Pengawasan pertanggungjawaban
adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan
pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-
undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku.
a. Pengawasan Pengawasan dibedakan menjadi internal dan eksternal.
Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung, adapun
pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas kesehatan
kabupaten/kota serta berbagai institusi pemerintah terkait. mencakup aspek
administratif, keuangan dan pelayanan. Apabila ditemukan adanya
penyimpangan baik terhadap rencana, standar, peraturan perundangan
maupun berbagai kewajiban yang berlaku perlu dilakukan pembinaan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
b. Pertanggungjawaban Pada setiap akhir tahun anggaran, Kepala Puskesmas
harus membuat laporan pertanggungjawaban tahunan yang mencakup
pelaksanaan kegiatan, serta perolehan dan penggunaan berbagai sumberdaya
termasuk keuangan dan laporan akuntabilitas (LAKIP).
b. Manajemen Kefarmasian
Manajemen kefarmasian bertujuan untuk menjamin kelangsungan
ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan dalam pelayanan kesehatan di
Puskesmas.
c. Manajemen sarana, prasarana dan peralatan
Manajemen sarana, prasarana dan peralatan bertujuan untuk menjamin
pelayanan terselenggara secara optimal. Ruang lingkup manajemen tersebut
meliputi pemeliharaan secara periodik termasuk dilakukannya kalibrasi.
d. Sistem Informasi
Meliputi pencatatan, pelaporan dan analisa data sebagai pendukung
perencanaan Puskesmas. Adapun sistem informasi yang digunakan adalah
Sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) maupun SIK (Sistem
Informasi Kesehatan) yang terintegrasi dan terpadu dalam sistem informasi
kesehatan daaerah dan nasional.
e. Mutu Pelayanan
Adapun struktur Tim Manajemen Mutu di UPT Puskesmas Tanjung Uncang
adalah sebagai berikut :
SEKRETARIS
TIM MUTU
KETUA : ADMEN KETUA TIM: MUTU UKM KETUA TIM: MUTU UKP
ANGGOTA : ANGGOTA : ANGGOTA :
4. Tujuan
DEFINISI OPERASIONAL :
TEMPAT PENDAFTARAN
Kepuasan Pelanggan pada Loket Pendaftaran
REKAM MEDIS
Kelengkapan Pengisian rekam Medis
POLI UMUM
Kepuasan Pelanggan pada Poli Umum
POLI KIA / KB
Kepuasan Pelanggan pada Poli KIA / KB
APOTEK
Waktu tunggu pelayanan non racikan
LABORATORIUM
Kepuasan Pelanggan pada laboratorium
KLINIK SANITASI
Kunjungan Klinik Sanitasi
DEFINISI OPERASIONAL :
DROP OUT PELAYANAN ANC ( K1 – K4 )
Adalah jumlah ibu hamil di kontak I pada tenaga kesehatan (K1) dikurangi jumlah ibu
hamil kunjungan ke 4 (K4) di wilayah kerja pada periode Januari sampai Desember
2016.
Jumlah (K1-K4)
Penghitungan : Jumlah Bumil x 100%
Jumlah rumah yang diperiksa tidak ditemukan jentik nyamuk selama 1 tahunx 100%
Jumlah yang diperiksa selama 1 tahun
B. TUJUAN
Tujuan diterapkannya Manual Mutu ini, adalah :
Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah Standar akreditasi
puskesmas dan persyaratan ISO 90001:20008.
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. PERSYARATAN UMUM
1. Puskesmas Tanjung Uncang berkomitmen untuk membangun sistem
manajemen mutu.
2. Puskesmas Tanjung Uncang menetapkan, mendokumentasikan, serta
memelihara sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi
Puskesmas dan standar ISO 9001: 2008.
3. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya peryaratan
pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan, kejelasan
penanggung jawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu
sendiri mulai dari perencanaan yang berdasarkebutuhan masyarakat/pelanggan,
verifikasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi
terhadap proses pelayanan dan hasil yang dicapai,, monitoring dan evaluasi
serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemn mutu yang disusun
meliputi :
Dokumen level 1 : kebijakan
Dokumen level 2 : pedoman/manual
Dokumen level 3 : standar prosedur operasional
Dokumen level 4 : rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.
C. PENATAAN DOKUMEN
1. Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen mutu/akreditasi Puskesmas
dikelompokkan masing-masing bab/kelompok pelayanan/UKM dengan diurutkan setiap
urutan kriteria dan elemen penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan
2. Penataan dengan menggunakan file dan otner yang sudah disepakati ( : Admin , :
Pelayanan Klinis, : Upaya )
3. Setiap dokumen Tim mutu diberi label sesuai urutan kriteria dalam instrument
4. Penyimpanan dokumen ada di setiap UKM/ UKM dan untuk dokumen mutu disimpan di
secretariat ( Admin, Pelayanan Klinis, Upaya ) dan dikelola oleh masing-masing
penanggung jawab.
5. Dokumen SPO/SK yang dibuat oleh masing-masing pelaksana/upaya dibuat rangkap tiga,
( untuk master, untuk tim admin, dan untuk pelaksana/upaya)
3. Kebijakan mutu
Seluruh pegawai Puskesmas Tanjung Uncang berkomitmen untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada pelanggan,
memperhatikan pelayanan yang berfokus pada pelanggan, memperhatikan
keselamatan pelanggan, dan melakukan penyempurnaan yang
berkelnajutan. Kebijakan mutu dituangkan dalam surat keputusan Kepala
Puskesmas yang meliputi kebijakan mutu pelayanan UKM.
7.Komunikasi internal
Komuniskasi internal dilakukan dengan cara workshop (lokakarya mini) ,
pertemuan, diskusi, e-mail, sms, memo, dan media lain yang tepat untuk melakukan
komunikasi.
D. Tinjauan Manajemen
1. Rapat tinjauan manajamen dilakukan minimal dua kali dalam setahun
2. Masukan tinjauan manajemen meliputi :
Hasil audit
Umpan balik pelanggan
Kinerja proses
Pencapaian sasaran mutu
Status tindakan koreksi dan penccegahan yang dilakukan
Tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
Perubahan terhadap kebijakan mutu
Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu/
sistem pelayanan
3. Luaran tinjauan : Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah
peningkatan efektivitas sistem manajemen mutu, peningkatan pelayaan
terkait dengan persyaratatan pelanggan, dan identifikasi perubahan-
perubahan, termasuk penyediaan sumber daya yang dilakukan.
2) Pelayanan klinis :
a. Pelayanan klinis yang berorientasi pasien
b. Penunjang pelayanan klinis
c. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien :
i. Penilaian indikator kinerja klinis
ii. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
iii. Pelaporan insiden keselamatan pasien
iv. Analisis dan tindak lanjut
v. Penerapan manajemen risiko
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. KOMITMEN MANAJEMEN
Manajemen akan selalu meninjau efektifitas sistem manajemen mutu organisasi
dengan maksud agar penyempurnaan secara terus-menerus pada semua
aktivitasnya dapat terus dilakukan, melalui :
Pemantauan, pengukuran serta analisa kinerja proses dan mutu hasil proses
sebagaimana ditetapkan dalam Sasaran Mutu. Pemantauan, pengukuran dan
analisa juga dilakukan dengan mengadakan evaluasi pada periode yang telah
ditetapkan terhadap rekanan yang memasok produknya ke organisasi, serta
terhadap tingkat kepuasan pelanggan untuk memperbaiki mutu pelayanan yang
bisa diberikan kepada pelanggan.
Audit secara berkala untuk mengetahui konsistensi dari implementasi sistem
manajemen mutu terhadap dokumentasi sistem mutu yang telah ditetapkan
berdasarkan persyaratan standar, serta untuk memastikan bahwa sistem
manajemen mutu yang diterapkan telah ditinjau keefektifannya.
Tinjauan terhadap tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan yang telah
dilakukan.
Semua usaha untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap proses,
baik yang sudah maupun akan dilakukan, dibahas dalam Rapat Tinjauan
Manajemen.
Jumlah tindakan medis dan keperawatan yang dilakukan – kejadian kesalahan prosedur
X 100%
Jumlah seluruh tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan
C. KEBIJAKAN MUTU
Kebijakan Mutu menyatakan pandangan dan kebijakan manajemen terhadap
mutu yang sesuai dengan tujuan organisasi yaitu agar selalu dapat memenuhi
harapan dan memuaskan pelanggan, serta dapat memenuhi semua peraturan yang
berlaku. Kebijakan Mutu yang merupakan perwujudan komitmen dari manajemen
puncak dalam memenuhi persyaratan, baik persyaratan pelanggan maupun
persyaratan peraturan dan perundang-undangan dan terus-menerus meningkatkan
keefektifan sistem manajemen mutu, dikomunikasikan dan dimengerti oleh segenap
pegawai puskesmas.
Kebijakan Mutu yang ditentukan, dapat menjadi kerangka untuk menetapkan dan
meninjau Sasaran Mutu secara berkelanjutan. Kebijakan Mutu perlu ditinjau agar
terus-menerus sesuai dengan tujuan organisasi yang dideskripsikan melalui Visi
organisasi.
Mengingat perkembangan teknologi dan sistem yang dinamis, manajemen
akan selalu meninjau sistem mutu dan operasinya, termasuk Kebijakan Mutu dan
Sasaran Mutunya agar selalu dapat mengikuti perkembangan tersebut.
Selaras dengan hal itu, puskesmas menjalankan sistem yang mengedepankan
perbaikan berkelanjutan (continual improvement) terhadap keefektifan sistem
manajemen mutu pada semua aktivitasnya, melalui pembinaan hubungan dengan
pelanggan agar dapat diketahui lebih jauh harapan pelanggan.
Pernyataan Kebijakan Mutu dipasang di tempat-tempat yang strategis di
kawasan puskesmas dan diadakan penyuluhan kepada pegawai agar Visi, Misi,
Kebijakan Mutu puskesmas ini dipahami, diterapkan dan dipelihara seluruh pegawai
dari semua tingkatan.
TUGAS POKOK
Proses Akreditasi Puskesmas merupakan rangkaian aktivitas terpadu untuk
meningkatkan mutu puskesmas berdasarkan standar akreditasi puskesmas yang
berlaku. Proses dimaksud meliputi diseminasi/ sosialisasi,
brainstorming/pendahuluan, penyusunan dokumen, sosialisasi dokumen, penerapan
standar akreditasi, evaluasi kepatuhan terhadap standard dan dokumen, dan lain-
lain yang diperlukan untuk meningkatkan mutu puskesmas.
Dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan di Puskesmas dapat dibedakan
sebagai berikut :
A. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas
1. Kebijakan Kepala Puskesmas / Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama
2. Rencana Lima Tahunan Puskesmas
3. Pedoman / manual mutu
4. Pedoman / panduan tehnis yang terkait dengan manajemen
5. Standar Prosedur Operasional (SPO)
6. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP), Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) dan Rencana Pelaksanaan kegiatan (RPK)
7. Kerangka Acuan Kegiatan
c. Organisasi
Kepala Puskesmas menetapkan tanggung jawab, wewenang dan persyaratan
kerja untuk masing-masing personil yang mengelola, melaksanakan dan
memverifikasi pekerjaan yang mempengaruhi mutu guna menjamin agar
proses kegiatan dapat beroperasi secara efektif, serta untuk mencapai
sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan. Struktur organisasi
Puskesmas Tanjung Uncang dapat dilihat pada Lampiran.
2. Komunikasi
Pelaksanaan komunikasi baik secara eksternal maupun internal sangat
diperlukan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu.
Komunikasi internal dilakukan pada saat pertemuan internal Puskesmas dengan
pembahasan hasil rapat dari Tim Manajemen Mutu. Sedangkan komunikasi
eksternal dilakukan dengan cara memberikan informasi secara jelas dan lengkap
kepada pelanggan mengenai pemenuhan persyaratan pelanggan. Selain itu,
komunikasi eksternal juga dilakukan untuk menampung dan menindaklanjuti
keluhan pelanggan serta mengukur tingkat kepuasan pelanggan.
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. UMUM
Manajemen Puskesmas Tanjung Uncang melakukan tinjauan manajemen
dalam selang waktu terencana untuk keefektifan Sistem Manajemen Mutu dan
operasinya. Tinjauan Manajemen untuk menilai efektifitas sistem mutu dan
operasinya dijadwalkan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun.
Dalam Rapat Tinjauan Manajemen dibahas mengenai perlu tidaknya
mengadakan perubahan dalam Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu, Prosedur Mutu
dan operasional organisasi untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan kebutuhan yang
akan datang.
Agenda dalam Rapat Tinjauan Manajemen antara lain mencakup, namun
tidak terbatas pada:
- Perencanaan Tingkat Puskesmas
- Hasil Audit Internal
- Umpan balik pelanggan
- Kinerja proses dan kesesuaian produk
- Status Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
- Tindak lanjut Tinjauan Manajemen sebelumnya
- Perubahan yang dapat mempengaruhi Sistem Manajemen Mutu
- Rekomendasi untuk Perbaikan
Tinjauan Manajemen harus menentukan langkah-langkah menuju perbaikan
sistem mutu, terutama dalam kaitannya dengan persyaratan pelanggan dan
kebutuhan akan sumber daya.
Diluar jadwal yang ditentukan, sewaktu-waktu dapat diadakan Rapat Tinjauan
Manajemen bila dijumpai masalah yang perlu diselesaikan dengan segera.
Secara lebih rinci, mekanisme Rapat Tinjauan Manajemen dijelaskan dalam
SOP Pertemuan Tinjauan Manajemen.
26
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
C. INFRASTRUKTUR
Manajemen organisasi mengidentifikasi, menyediakan dan merawat infrastruktur
utama maupun pendukung yang dibutuhkan, baik yang berupa perangkat keras
maupun perangkat lunak. Pemeliharaan sarana dan prasarana, termasuk kalibrasi
alat kesehatan dilakukan berdasarkan anggaran yang tersedia melalui pengajuan
anggaran kepada Dinas Kesehatan.
Pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana kerja dikoordinir dan dipantau oleh
Sub Bagian Tata Usaha, yang tertuang secara lengkap pada SOP Pemeliharaan
dan Perbaikan Prasarana.
G. KOMUNIKASI INTERNAL
28
Komunikasi internal antar fungsi/personil dapat dilakukan melalui Rapat Tinjauan
Manajemen, Rapat Bulanan, Papan Pengumuman, WA group dan sebagainya.
Komunikasi internal diperlukan pula untuk mensosialisasikan Visi, Misi, Kebijakan
Mutu dan Sasaran Mutu untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan semua
karyawan dalam pengembangan dan penerapan Sistem Manajemen Mutu di
organisasi.
D. LINGKUNGAN KERJA
1. Manajemen Puskesmas Sukowono menetapkan dan mengelola lingkungan
sekitar untuk menjamin terciptanya lingkungan yang aman, nyaman bersih
dan higienis yang menunjang peningkatan efisiensi dan efektifitas kerja di
lingkungan Puskesmas Sukowono.
2. Penyehatan lingkungan, ruang dan bangunan serta fasilitas sanitasi
Puskesmas mencakup penyehatan bangunan dan ruangan, termasuk aspek
pencahayaan, penghawaan serta pengendalian kebisingan.
3. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas bertujuan untuk
menetapkan upaya pengendalian berbagai faktor lingkungan fisik, kimiawi,
biologi dan sosial psikologi yang menimbulkan atau dapat menimbulkan
dampak buruk pada kesehatan jasmani, rohani dan kesejahteraan sosial bagi
pasien, petugas, pengunjung maupun masyarakat di sekitar Puskesmas.
4. Pengelolaan lingkungan dilakukan oleh fungsi Kesehatan Lingkungan dan
Umum (bagian dari Sub Bagian Tata Usaha) dan diatur SOP Pengelolaan
Kebersihan Lingkungan Puskesmas dan SOP Penanganan Sampah
Medis.
28
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
29
2. Proses yang berhubungan dengan masyarakat
a. Penetapan persyaratan sasaran
Adapun sasaran pelayan Upaya Kesehatan Masyarakat adalah
1. Posyandu bayi, balita , ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas
2. Posbindu adalah mulai usia 15 tahun keatas
3. Posyandu Usila adalah mulai usia 45 tahun keatas
4. UKS adalah semua murid baru pada tahun ajaran baru
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
Untuk tinjauan sasaran dilakukan setiap tahun dengan pendataan
sasaran yang dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan sesuai target
proyeksi yang telah ditentukan dari Dinas Kesehatan
c. Komunikasi dengan sasaran
Untuk komunikasi dengan sasaran dapat dilakukan secara rutin setiap
bulan melalui penyuluhan, survey kepuasan, kotak saran, media sosial maupun
konsultasi secara perorangan bagi sasaran yang mempunyai masalah atau
kecenderungan bermasalah. Komunikasi juga dapat melalui forum komunikasi
masyarakat yang dilakukan melalui pertemuan lintas sektor.
3. Pembelian (jika ada)
Untuk pembelian dapat didanai dari BOK maupun dana JKN sesuai
kebutuhan dan persetujuan PPATK
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
Penyelenggaraan kegiatan UKM dilakukan secara rutin setiap bulan, dengan
pelaksanaan yang terjadwal selama 1 tahun kegiatan. Kegiatan disamping
dilkasanakan setiap program, dapat juga dilaksanakan secara lintas program.
Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap bulan sesuai dengan program
masing-masing
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
Untuk validasi penyelenggaraan dapat dilakukan dengan bukti visualisasi
melalui pencatatan dan pelaporan, foto-foto kegiatan, maupun bukti-bukti yang
lain yang mendukung penyelenggaraan suatu kegiatan, melalui register atau
kohort.
c. Identifikasi dan mampu telusur
Hasil pelaksanaaan pelayanan dapat di telusuri dari pencatatan dan
pelaporan yang dilaporkan setiap bulan ke Dinas Kasehatan.
30
d. Hak dan kewajiban sasaran
Setiap sasaran dari kegiatan UKM mempunyai hak yang sama untuk
mendapat palayanan setiap bulan secara lengkap dan peripurna. Adapun
sasaran juga berkewajiban mengikuti prosedur pelayanan yang berlaku. Sasaran
berhak mendapat informasi yang lengkap tentang pelayanan yang ingin
diperoleh dan sasaran punya kewajiban memberi informasi yang akurat terhadap
hal-hal yang berhubungan dengan masalah kesehatan individu dan keluarga
terutama sasaran yang beresiko tinggi. Berikut ini hak dan kewajiban Penyedia
Layanan maupun pasien
HAK PASIEN
- Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan pelayanan yang
berlaku di Puskesmas.
- Mendapatkan informasi atas:
1. Penyakit yang diderita.
2. Tindakan medis yang akan dilakukan dan kemungkinan penyulit
sebagai akibat tindakan tersebut, cara mengatasinya dan alternatif
lainnya.
3. Upaya pencegahan agar penyakit tidak kambuh lagi atau pencegahan
agar anggota keluarga/orang lain tidak menderita penyakit yang sama.
31
- Meminta konsultasi medis.
- Menyampaikan pengaduan, saran, kritik dan keluhan berkaitan dengan
pelayanan.
- Memperoleh layanan yang bermutu, aman, nyaman, adil, jujur dan
manusiawi.
- Hasil pemeriksaan yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan,
tujuan tindakan, alternatif tindakan, resiko, biaya dan komplikasi yang
mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
- Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
kecuali untuk kasus KLB dan kasus yang dapat membahayakan
masyarakat.
- Keluarga dapat mendampingi saat menerima pelayanan kesehatan.
KEWAJIBAN PASIEN
- Membawa kartu identitas (KTP/SIM) atau mengetahui alamat dengan
jelas untuk kunjungan pertama kali.
- Membawa kartu berobat:
1) Pengguna layanan PT. BPJS membawa Kartu BPJS
2) Pengguna layanan GAKIN membawa kartu ASKESKIN/ Jamkesmas/
KIS (Kartu Indonesia Sehat
3) Pengguna layanan umum yang sudah pernah berkunjung
membawa kartu kunjungan/berobat.
- Mengikuti alur pelayanan Puskesmas.
- Mentaati aturan pelayanan dan mematuhi nasehat serta petunjuk
pengobatan.
- Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang masalah
kesehatannya kepada tenaga kesehatan di Puskesmas
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
Data yang diperoleh dari sasaran wajib menjadi rahasia yang harus dilindungi
oleh penyelenggara layanan dan dapat diperoleh inforamasi yang baik apabila
diperlukan untuk hal-hal yang berhubungan dengan sasaran, dan disimpan
dengan aman oleh penyelenggara layanan.
f. Manajemen resiko dan kesehatan
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh penyelenggara layanan harus sesuai standar
majemen resiko baik untuk sasaran maupun untuk penyelenggara layanan sehingga
mutu layanan tercapai dengan maksimal. Berikut ini daftar manajemen resiko
program UKM di puskesmas Sukowono :
32
PROGRAM RESIKO SOLUSI
Gizi Kejatuhan Identifikasi kelayakan dacin diseluruh posyandu
Dacin Pengecekan timbangan dacin sebelum pelaksanaan
posyandu
Penjelasan ulang dacin yang tidak layak/beresiko
jatuh
Imunisasi KIPI Penyuntikan vaksin sesuai SOP
Observasi bila terjadi KIPI
Vaksin Dilakukan pengecekan tanggal kadaluarsa sebelum
kadaluarsa digunakan/diberikan
Kesalahan Dilakukan pengecekan jenis vaksin sebelum di berikan
pemberian kepada pasien
jenis
vaksin
Vaksin Vaksin disimpan dalam suhu yang benar
rusak Dilakukan pengecekan kondisi vaksin sebelum
digunakan
Kesalahan Melakukan tindakan injeksi /cara pemberian masing
cara masing vaksin sesuai SOP
pemberian
/ injeksi
vaksin
Suhu Melakukan penyimpanan vaksin sesuai SOP
penyimpan
an vaksin
tidak
sesuai
33
P2 : TB dan Resiko Memakai APD
Kusta tertular Menerapkan hand hygiene
Reaksi pemberian obat tuberculosa secara berkala seminggu
alergi oral sekali untuk memudahkan pemantauan
anti memberikan informasi kepada pasien, jika ada keluhan
a
P2: DBD Iritasi Menginformasikan kepada masyarakat tentang resiko
saluran paparan bahan kimia fogging
nafas Membagikan masker kepada masyarakat sekitar yang
akibat di fogging
Memimta masyarakat untuk sementara keluar dari
paparan
rumah pada saat pelaksanaan fogging
bahan
kimia
fogging
41
Pemantauan dan pengukuran proses dilakukan setiap bulan sesuai
jadwal dan kebutuhan serta program masing-masing.
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
Setiap bulan dilakukan monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja
pelaksanaan program UKM . Apabila ada yang belum tercapai dilakukan
tindakan pencegahan dan perbaikan sehingga mencapai hasil yang sesuai.
Dilakukan pada Rapat Tim Mutu maupun pada pertemuan rutin bulanan atau
minlok.
d. Analisis data
Pencapaian kinerja program dilakukan bulanan atau tahunan sesuai
program, kemudian dianalisa keakuratannya sesuai dengan harapan atau perlu
adanya perubahan sasaran mutu yang hendak dicapai.
e. Peningkatan berkelanjutan
Apabila kinerja mutu telah berhasil dicapai minimal 2 tahun berturut-turut
perlu dipertimbangkan untuk peningkatan standard sehingga ada peningkatan
pencapaian mutu kinerja. Bagi program yang belum mencapai hasil yang
optimum harus dievaluasi akar masalahnya sehingga dapat dicapai hasil yang
maksimal
f. Tindakan korektif
Tindakan korektif dilakukan setiap ada pencapaian yang belum tercapai atau
ada penurunan dari bulan ata tahun yang lalu, sehngga diketahui penyebab dan
dapat di lakukan tindakan pencegahan dan perbaikan.
g. Tindakan preventif
Tindakan pencegahan/preventif dilakukan apabila ada pencapaian kinerja
mutu yang tidak tercapai atau mengalami penurunan dengan pencapaian bulan
lalu. Tindakan preventif dilakukan oleh Tim Manajemen Mutu dan dalam Rapat
Tim Mutu, pertemuan rutin bulanan atau minlok di puskesmas
41
Fasilitas Rawat Darurat
Unit Gawat Darurat (UGD)
Fasilitas Penunjang
A. Laboratorium
B. Kamar Obat
C. Pusling
D. P3K
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
Proses pelayanan klinis di Puskesmas Sukowono dimulai dari pelayanan di
tempat pendaftaran. Jam pelayanan di tempat pendaftaran jam 08.00 – 12.00
setiap hari Senin sampai dengan Kamis, jam 08.00 – 10.00 setiap hari jumat,
dan jam 08.00 – 11.00 setiap hari sabtu. Setelah tempat pendaftaran tutup
pelayanan klinis dilayani di UGD 24 jam setiap hari.
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis :
a. Proses pembelian
Obat-obat dan reagen laborat ada beberapa yang dbeli dari dana JKN
khusus untuk pelanggan dengan BPJS.
b. Verifikasi barang yang dibeli
Barang barang yang dibeli yang kemudian menjadi inventaris milik
puskesmas akan dilakukan penginventarisan oleh kepala tatausaha dan
pengelola sarana dan prasarana puskesmas dan kemudian diverifikasi oleh
kepala puskesmas.
c. Kontrak dengan pihak ke tiga
Kontrak pihak ketiga di Puskesmas Sukowono dengan Rumah Sakit
Rujukan diwakili oleh Dinas Kesehatan adapun dalam bidang penanganan
sampah medis dengan DPU Cipta Karya, dan dalam pemeriksaan
laboratorium dengan Lab Kesda
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
Pelanggan yang telah terdaftar ditempat pendaftaran kemudian
didistribusikan sesuai dengan jenis-jenis layanan kesehatan yang
dibutuhkan. Sampai dengan pelanggan mendapat pelayanan kesehatan
dengan maksimal. Setelah mendapat pelayanan semua proses ditulis dalam
rekam medis dengan lengkap dan dimasukkan ke dalam system pencatatan
dengan komputerisasi, dan dikembalikan ke tempat pendaftaran setelah
pelayanan selesai.
41
medapatkan pelayanan di poli yang dituju yang semua kondisi pasien pada
saat datang berobat dicatat di dalam rekam medis hingga kemudian pasien
mendapatkan resep dan mengambil obat di apotek
c. Identifikasi dan ketelusuran
Bisa dilakukan dengan pengarsipan yang tertib dan rapi,agar lebih
mudah dalam pengidentifikasian dapat dilakukan dengan pelabelan sesuai
no register kunjungan.
d. Hak dan kewajiban pasien
HAK PASIEN :
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan pelayanan yang
berlaku di puskesmas Sukowono
2. Mendapatkan informasi atas:
a. Penyakit yang diderita
b. Tindakan medis yg dilakukan dan kemungkinan penyulit sebagai akibat
tindakan tersebut cara mengatasinya dan alternative pilihannya
c. Upaya pencegahan agar penyakit tidak kambuh lagi, atau pencegahan
agar anggota keluarga/ orang lain tidak menderita penyakit yang sama
3. Meminta konsultasi medis
4. Menyampaikan pengaduan,saran,kritik, dan keluhan berkaitan dengan
pelayanan
5. Memperoleh layanan yang bermutu, aman,nyaman,adil, jujur, dan manusiawi
6. Memdapatkan penjelasan tentang hasil pemeriksaan yang meliputi diagnosis
dan tata cara tindakan , tujuan tindakan, alternative tindakan, resiko,
biaya,dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan.
7. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya kecuali untuk
kasus KLB dan kasus yang dapat membahayakan masyarakat
8. Keluarga dapat mendampingi saat menerima pelayanan kesehatan
KEWAJIBAN PASIEN
1. Membawa kartu identitas (KTP/SIM) atau mengetahui alamat dengan jelas
untuk kunjungan pertama kali
2. Membawa kartu berobat:
a. Pengguna layanan BPJS (umum,askes) membawa kartu BPJS
b. Pengguna layanan GAKIN membawa kartu JASKESMAS atau
JAMKESDA
c. Pengguna layanan umum yang sudah pernah berkunjung membawa
kartu kunjungan/berobat
41
3. Mengikuti alur pelayanan puskesmas
4. Mentaati aturan pelayanan dan mematuhi nasehat serta petunjuk
pengobatan
5. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang masalah
kesehatannya kepada tenaga kesehatan di puskesmas.
medis medis
Insiden Menyimpan obat sesuai suhu dan cara penyimpanan
kesalahan obat yang benar
penyimpanan
obat
41
Poli gigi Resiko Menanyakan terlebih dahulu riwayat perdarahan
perdarahan yang lama berhentinya sebelum tindakan
paska pencabutan
pencabutan gigi
Kesalahan Menggunakan nomenclatur gigi
pencabutan
elemen gigi
Reaksi alergi Menanyakan riwayat alergi obat sebelum melakukan
setelah pembiusan
pembiusan
41
Poli TB Kesalahan Pemeriksa menanyakan kembali identitas pasien
identifikasi sebelum memeriksa pasien dan memeriksa
pasien kesesuaiannya dengan rekam medis
Infeksi Pemindahan tempat tersendiri
nasokomial Penggunaan APD
karena ruang
tunggu jadi satu
dengan poli
umum
Poli Absess pada Penyuntikan KB suntik sesuai SOP
KIA-KB bekas suntik KB
3 Bulan
Penggunaan Pengecekan tanggal expired alat kontrasepsi
alat kontrasepsi sebelum digunakan
expired
Resiko Menanyakan riwayat penyakit gangguan
perdarahan pembekuan darah sebelum tindakan pemasangan
pasca IUD
pemasangan
IUD
Insiden Pemeriksa Melakukan pengecekan kembali
kesalahan kesesuaian antara resep di kertas resep dengan
penulisan resep terapi di rekam medis sebelun resep diberikan
kepada pasien untuk diserahkan ke apotek
Laborat kesalahan Pemeriksa menanyakan kembali identitas pasien
identifikasi sebelum memeriksa pasien dan memeriksa
pasien kesesuaiannya dengan rekam medis
kesalahan Pemeriksa Melakukan pengecekan kembali
penulisan resep kesesuaian antara resep di kertas resep dengan
terapi di rekam medis sebelun resep diberikan
kepada pasien untuk diserahkan ke apotek
Kesalahan Petugas melakukan pengecekan kembali kesesuaian
penulisan hasil antara hasil yang ada diregister dengan yang ada di
pemeriksaan blanko hasil
Kesalahan Petugas melakukan pengecekan kembali
pelabelan kesesuaian identitas di register dengan identitas
dilabel
kesalahan Petugas melakukan pengoperasian alat sesuai SOP
pengoperasian
alat
47
kesalahan Petugas bekerja sesuai SOP
pencampuran
reagen
kesalahan Petugas bekerja sesuai SOP
golongan darah
kesalahan Petugas mengkonfirnasi ulang kesesuain identitas
menyampaikan pada lembar hasil dengan identitas di buku register
hasil dan juga menanyakan ulang pada pasien
kesalahan Sebelum melakukan pegambilan sampel petugas
pengambilan mengkonfirmasi ulang kesesuain lembar permintaan
sampel pemeriksaan dengan sampel yang dibutuhkan
kesalahan Mengkonfirmasi identitas pasien sebelum melakukan
identifikasi pengambilan sampel / memberikan hasil
pasien pemeriksaan
peletakan Petugas bekerja sesuai SOP
reagen tidak
pada tempatnya
bahan tanpa Petugas bekerja sesuai SOP
label
APOTE Resep obat Meminta poli rawat jalan untuk menuliskan resep
K yang sulit dengan tulisan yang mudah dibaca
terbaca Apabila terdapat resep yang tulisannya sulit dibaca
petugas mengkonfirmasi kepada dokter/ poli yang
mengeluarkan resep
kesalahan Sebelum memberikan obat petugas menanyakan
penyerahan kembali identitas pasien
obat
kesalahan dosis Petugas melakukan pengecekan antara dosis obat
obat diresep dengan dosis obat pada kemasan obat
kelebihan dan Petugas melakukan pengecekan/penghitungan
kekurangan kesesuaian jumlah obat pada resep dengan jumlah
penyerahan obat yang akan diberikan
obat
kesalahan Apabila terdapat resep yang tulisannya sulit dibaca
pembacaan petugas mengkonfirmasi kepada dokter/ poli yang
resep mengeluarkan resep
persediaan obat Petugas menginformasikan stok obat kepada poli
yang tidak rawat jalan mengenai jumlah stok obat yang ada
lengkap
47
Kesalahan Memberi tanda obat obat LASA atau obat obat yang
penyimpanan perlu diwaspadai,
obat
47
Kepuasan pelanggan diukur dengan pengukuran Indeks
Kepuasan Masyarakat yang dilakukan minimal 2 kali dalam satu
tahun. Selain itu dengan menggunakan kotak saran, kotak kepuasan
dan masukan secara langsung baik melalui sms, tlp ataupun media
social yang perekapan dan pembahasannya dilakukan sebulan sekali.
2) Audit internal
Audit internal dapat dilakukan sesuai jadwal yang telah
diputuskan bersama antara Tim Manajeman Mutu dan Tim Audit
Internal.
Audit internal dilakukan dengan cara mini lokakarya,
pertemuan, dan media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi.
3) Pemantauan dan pengukuran proses kinerja
Pemantauan dan pengukuran proses kinerja dilaksanakan
setiap bulan sesuai standar prosedur pengukuran kinerja yang telah
ditetapkan oleh Tim Manajemen Mutu dan pelaksana pelayanan.
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
Pemantauan dan pengukuran hasil layanan diperoleh dari hasil
layanan dalam jangka waktu tertentu terhadap standard yang telah
ditentukan. Hasil pengukuran ini kemudian dianalisa kevalidannya,
serta dianalisa hasil pencapaian kinerja layanan sudah tercapai atau
tidak. Hasil pengukuran disampaikan dalam pertemuan bulanan,
minlok, atau Rapat Tinjauan Manajemen yang ditindak lanjuti dengan
evaluasi kinerja.
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
Apabila hasil evaluasi kinerja belum mencapai atau mengalami
penurunan harus dilakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut yang telah
dikoordinasikan dengan kepala Puskesmas dan Tim Manajemen Mutu.
d. Analisis data
Data dari hasil layanan dilakukan pengolahan data terhadap nilai
standar yang telah ditetapkan bersama Tim Manajemen Mutu, akan
diperoleh hasil sesuai atau tidak dengan nilai yang menjadi standard.
e. Peningkatan berkelanjutan
Evaluasi kinerja mutu dilakukan secara periodik sesuai dengan
standard yang telah ditentukan. Apabila telah tercapai berturut-turut selama
beberapa tahun dapat ditingkatkan nilai standarnya. Untuk yang belum atau
tidak tercapai harus dievaluasi dana dicari akar permasalahannya dan dibuat
rencana tindak lanjut.
f. Tindakan korektif
47
Nilai yang diperoleh dari pengolahan data kinerja mutu yang tidak
tercapai harus dilakukan tindakan korektif oleh pelaksana layanan dan Tim
Manjemen Mutu untuk mendapat jalan keluar terhadap permasalahannya.
g. Tindakan preventif
Untuk pencapaian kinerja mutu yang telah tercapai harus dilakukan
tindakan preventif agar pencapaian tetap maksimal dan nilai standard dapat
ditingkatkan sehingga mutu yang diharapakan dapat maksimal dan optimal
h. Budaya Mutu
Dalam peningkatan mutu puskesmas selain ditentukan oleh system
pelayanan yang ada,tetapi juga perilaku pemberi pelayanan. Adapun budaya
mutu perilaku di UPT Puskesmas Sukowono adalah sebagai berikut:
NO INDIKATOR PERILAKU STANDART
1 Hand Hygiene 100%
2 Pemakaian APD 100%
3 Kepatuhan terhadap SOP 100%
47
BAB VII
PENUTUP
Manual Mutu disusun untuk dijadikan sebagai pedoman dalam menyusun dokumen
akreditasi di UPT Puskesmas Sukowono. Apabila ada hal-hal yang dapat mempengaruhi
layanan Pusksmas yang tidak sesuai maka manual mutu ini akan mengalami revisi untuk
menyesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang sesuai dengan pedoman dan standard
yang baru.
Semoga Puskesmas Sukowono dapat mewujudkan Visi, Misi, Kebijakan Mutu dan
Tata Nilai dalam melayani pelanggan sehingga terwujud Masyarakat mandiri untuk hidup
sehat
24