Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KOTA BATAM

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS GALANG
Jl. Batin Limat No. 15, Sembulang, Batam

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM PEMBINAAN DESA SIAGA

A. PENDAHULUAN

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan,
bencana, kegawatdaruratan, dan kesehatan secara mandiri. Desa yang dimaksud
adalah kelurahan atau istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wlayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan yang
diakui dan dihormati dalam Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kegiatan desa siaga ini berkaitan dengan visi dan misi Puskesmas Galang yaitu
visi ialah menjadi puskesmas dengan pelayanan prima menuju puskesmas galang
yang sehat dengan misinya meningkatkan sarana dan prasarana demi pelayanan
kesehatan yang bermutu, mempromosikan pola hidup bersih dan sehat pada seluruh
lapisan masyarakat, serta memelihara dan meningkatkan kerja sama lintas sektoral,
lintas program, masyarakat dalam upaya melaksanakan program kesehatan yang
dilakukan sesuai dengan tata nilai Puskesmas Galang, GIGIH yaitu gigih dalam
melaksanakan pelayanan program desa siaga sehingga mencapai target dan

B. LATAR BELAKANG

Untuk meningkat derajat kesehatan masyarakat maka seluruh desa di Indonesia


dituntut untuk menjadi desa yang sehat dengna berbagai indikator. Syarat desa sehat
adalah dengan membentuk desa siaga. Desa siaga adalah desa yang penduduknya
memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan
secara mandiri.

Sebuah desa dapat dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah
memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Poskesdes
adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa
dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayananan kesehatan dasar bagi
masyarakat desa. UKBM yang sudah dikenal oleh masyarakt luas adalah Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu), Warung Obat Desa, Pondok Persalinan Desa
(Polindes), dan lain-lain. Untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat desa, Poskesdes memiliki kegiatan :

 Pengamatan epidemiologi sederhana terhadap penyakit terutama penyakit


menular yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan
factor resikonya termasuk status gizi serta kesehatan ibu hamil yang
berisiko.

 Penanggulan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang


berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) serta faktor risikonya
termasuk kurang gizi

 Kesiapsiagaan dan penanggulan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan

 Pelayanan medis dasar sesuai dengan kompetensinya

 Promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan


perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penyehatan lingkungan dan lain-
lain.

Dengan demikian Poskesdes diharapkan sebagai pusat pengembangan atau


revitalisasi berbagai Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang ada di masyarakat desa. Dalam melaksanakan kegiatan tersbut,
Poskesdes harus didukung oleh sumber daya seperti tenaga kesehatan
(minimal seorang bidan) dengan dibantu oleh sekurang-kurangnya 2 orang
kader. Selain itu juga harus disediakan sarana fisik berupa bangunan,
perlengkapan dan peralatan kesehatan serta sarana komunikasi seperti telepon,
ponsel atau kurir. Untuk sarana fisik Poskesdes dapat dilaksanakan melalui
berbagai cara yaitu mengembangkan Polindes yang telah ada menjadi
Poskesdes, memanfaatkan bangunan yang sudah ada misalnya Balai
Warga/RW, Balai Desa dan lain-lain serta membangun baru yaitu dengan
pendanaan dari Pemerintah (Pusat atau Daerah), donatur, dunia usaha atau
swadaya masyarkat. Dasar Hukumnya adalah sebagai berikut :

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan Kabupaten/ Kota

2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010


tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga
aktif.

3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2269/Menkes/Per/XI/2011


tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PBHS)

4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 140.05/292 Tahun 2011


tentang Pembentukan Kelompok Kerja Operasional dan Sekretariat
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Pusat

5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/Sk/V/2009 tentang


Sistem Kesehatan Nasional

C. MAKSUD DAN TUJUAN

 Tujuan umum Desa Siaga

o Terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli, dan tanggap


terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.

 Tujuan khusus Desa Siaga

o Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa


tentang pentingnya kesehatan.
o Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa
terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan (bencana, wabah, kegawatdaruratan dan sebagainya)

o Peningkatan kesehatan lingkungan di desa serta meningkatnya


kemampuan dan kemauan masyarakt desa untuk menolong diri
sendiri di bidang kesehatan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Salah satu kunci keberhasilan dari program desa siaga adalah keaktifan para
kader. Oleh karena itu, dalam rangka pembinaan, perlu dikembangkan upaya-upaya
untuk memenuhi kebutuhan para kader mampu untuk berkomitmen dalam
melaksanakan program desa siaga aktif. Para kader yang sudah berkomitmen dalam
melaksanakan program desa siaga aktif harus selalu diberikan dukungan dan motivasi
dalam mengembangkan kreatifitas dan memanfaatkan kesempatan untuk berkarya
dalam bidang kesehatan yang seluas-luasnya. Sementara kader-kader yang masih
dengan pemenuhan kebutuhan dasarnya harus dibantu untuk memperoleh pendapatan
tambahan misalnya dengan pemberian gaji atau insentif atau fasilitas atau dapat
berwirausaha. Perkembangan desa siaga perlu di observasi dan di evaluasi berkaitan
dengan ini kegiatan-kegiatan desa siaga aktif perlu dicatat oleh kader, misalnya dalam
buku register UKBM (contohnya system informasi posyandu).

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Pengembangan desa siaga aktif dilaksanakan dengan


membantu/memfasilitasi/mendampingi masyarakat untuk menjalani proses
pembelajaran melaui siklus pemecahan masalah yang terorganisasi dan dilakukan oleh
forum masyarakat desa (pengorganisasian masyarakat) , yaitu dengan melakuakan
tahap berikut :

1. Mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, dan sumber daya,


yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah.
2. Mendiagnosis masalah dan merumuskan alternatif pemecahan
masalah.

3. Menetapkan alternatif pemecahan masalah yang layak serta


merencanakan dan melaksanakannya.

4. Memantau, mengevaluasi, dan membina konsistensi program desa


siaga aktif yang telah dilakukan.

Dalam pengembahan desa siaga juga sangat diperlukan forum komunikasi


masyarakat yaitu terbagi menjadi empat dan pelaporan, musyawarah mufakat desa,
gerakan masyarakat desa, gerakan masyarakat desa, dan survey mawas diri.

1) Pengembangan tim petugas

Langkah ini merupakan awal kegiatan lainnya dilaksanakan. Tujuan


langkah ini adalah persiapan para petugas kesehatan yang berada di
wilayah puskesmas, baik petugas teknis maupun petugas administrasi.
Persiapan petugas dapat berbentuk sosialisasi, pertemuan , atau pelatihan
yang bersigat konsolidasi, yang disesuaikan dengan kondisi setempat.
Keluaran atau out put dari langkah ini adalah para petugas yang
memahami tugas dan fungsinya, serta bersedia bekerja sama dalam satu
tim untuk melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat.

2) Pengembahan tim di masyarakat

Tujuan langkah ini adalah mempersiapkan para petugas, tokoh


masyarakat, dan masyarakat (forum masyarakat desa) agar mereka
mengetahui dan bersedia bekerja sama dalam satu tim untuk
mengembangkan desa siaga aktif. Langkah ini , termasuk kegiatan
advokasi kepada para penentu kebijakan yang bertujuan agar mereka
bersedia memberi dukungan, baik berupa kebijakan atau anjuran,
persetujuan, dana, maupun sumber daya lain sehingga pengembangan desa
siaga aktif dapat berjalan dengan lancar. Pendekatan pada tokoh-tokoh
masyarkat bertujuan agar mereka memahami dan mendukung, khisusnya
dalam membentuk opini masyarakat yang berguna dalam menciptakan
suasana kondusif bagi pengembangan desa siaga aktif.
3) Survei Mawas Diri

Survei Mawas Diri (SMD) atau Telah Mawas Diri (TMD) atau
Community Self Survey (CSS) bertujuan agar tokoh masyarakat mampu
melakukan Telah Mawas Diri (TMD) untuk desanya. Survei harus
dilakukan oleh tokoh-tokoh masyarkat setempat dengan bimbingan tenaga
kesehatan.

Keluaran atau out put dari SMD ini berupa identifikasi masalah
kesehatan dan daftar potensi di desa yang dapat dimanfaatkan dalam
mengatasi masalah-masalah kesehatan tersebut, termasuk dalam rangka
membangun poskesdes.

Bentuk :

 Tanya Jawab / Pengajuan pendapat

 Pengisian Formulir Survei Mawas Diri

 Observasi Lapangan

 Penyajian Data berupa : Data masalah dan data potensi

4) Musyawarah Masyarakat desa

Tujuan penyelenggaraan musyawarah desa (MMD) ini adalah mencari


penyelesaian alternatif dari masalah-masalah kesehatan dan upaya
membangun poskesdes dikaitkan dengan potensi yang dimiliki desa.
Disamping itu, untuk menyusun rencana jangka panjang pengembangan desa
siaga.

Data serta temuan lain yang diperoleh pada saat SMD disampaikan ,
biasanya adalah daftar masalah kesehatan , data potensi serta harapan
masyarakat. Hasil pendataan tersebut dimusyawarahkan untuk menentukan
prioritas, serta langkah-langkah solusi untuk pengembangan poskesdes dan
pengembangan desa siaga.

5) Penilaian Kriteria Desa Siaga Aktif


F. SASARAN

Sasaran pembinaan adalah kelurahan dan desa yang ada di wilayah


Puskesmas Galang

G. JADWAL

Jadwal Kegiatan dilakukan dari bulan 2020

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN

Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas Promkes Puskesmas Galang dibantu


oleh kader maupun pemegang program lainnya dan menjadi tanggungjawab petugas
Promkes Puskesmas Galang.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

Menyusun laporan kegiatan penyuluhan kesehatan dan laporan diserahkan


kepada kepala Puskesmas Galang dan Dinas Kesehatan Kota Batam.

Galang,
Kepala Puskesmas Galang

dr. Tanty Surya Ningsih, S.Si


NIP. 197607102010012006

Anda mungkin juga menyukai