BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mawas diri sering dipakai oleh berbagai instansi yang terkait dengan program
kesehatan dengan melakukan beberapa modifikasi sesuai dengan keperluannya masing
masing. Mawas diri secara harafiah yaitu melihat kedalam diri sendiri untuk mengenali secara
sadarberbagai kelemahan dan kekurangan yang dihadapi. Apabila seseorang telah sampai
pada tingkat mawas diri, maka dengan sendirinya akan melakukan tindakan untuk
menanggulanginuya dengan penuh kesadaran dan dengan menggunakan kemampuan yang
dimilikinya.
Dalam upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan kesehatan, kepedulian
terhadap pelayanan kesehatan, kepedulian terhadap masyarakat adalah faktor utama yang
harus diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pengkajian keperawatan
komunitas masyarakat merupakan suatu proses tindakan untuk mengenal masyarakat. Orang-
orang yang berada di komunitas merupakan mitra dan berperan dalam proses keperawatan
kesehatan komunitas. Tujuan keperawatan dalam mengkaji komunitas adalah
mengidentifikasi faktor positif dan faktor negatif yang berbenturan dengan masalah kesehatan
dari masyarakat hingga sumber daya yang dimiliki komunitas dengan tujuan merancang
strategi untuk promosi kesehatan. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan dilakukannya
Survei Mawas Diri yang diikuti dengan kegiatan musyawarah masyarakat desa.
B. TUJUAN
Tujuan Umum
Agar masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di desa dan menimbulkan minat
atau kesadaran untuk mengetahui masalah kesehatan dan pentingknya permasalahn tersebut
untuk diatasi.
Tujuan Khusus
a) Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku
b) Menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku yang paling menonjol di
masyarakat.
2
Kader yang telah dilatih tentang materi SMD, cara pengumpulan dara
(menyusun daftar pertanyaan sederhada), cara pengamatan, cara pengolahan /
analisa dara sederhana dan cara penyajian
Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah ditujunk untuk
mengolah data SMD dengan bimbingan petugas Promkes dan bidan di desa, sehingga
dapat diperoleh perumusan masalah kesehatan untuk selanjutnya dirumuskan prioritas
masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku di desa/kelurahan yang bersangkutan.
5. Cara melaksanakan Survei Mawas Diri (SMD)
a. Pengamatan langsung
D. DEFINISI OPERASIONAL
Survei Mawas Diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian
masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat dibawah
bimbingan kepada desa/kelurahan dan petugas kesehatan ( petugas puskesmas dan bidan di
desa).
E. LANDASAN HUKUM
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan
Nasional Promosi Kesehatan;
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/X/2004 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah.
3.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 585//Menkes/SK/V/2007
4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Seluruh petugas harus memiliki sertifikat yang berhubungan dengn kegiatan tersebut,
antara lain :
2. Bidan di desa
3. Kader
B. STANDAR KETENAGAAN
Semua petugas yang melaksanakan survei mawas diri harus memiliki standar
pendidikan sebagai berikut :
a. Berpendidikan minimal D3
2. Bidan di desa
a) Berpendidikan minimal D3
3. Kader
6
BAB III
1. Petunjuk teknis
a. Persiapan
b. Pelaksanaan :
i. Pelaksanaan :
c. Tindak Lanjut :
d) Pengolahan data
NO SPO
TANGGAL PEMBUATAN
TANGGAL REVISI
TANGGAL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH
PEMERINTAH
DAERAH NAMA SOP
KOTA BATAM
PUSKESMAS
GALANG
DINAS KESEHATAN
KOTA BATAM
TUJUAN PERALATAN/PERLENGKAPAN
Berdasarkan SK kepala puskesmas tentang pelaksanaan Dikumpulkan dalam satu dokumen laporan
survey mawas diri secara komperhensif dan disimpan dalam fail.
8
3. FORMAT KEGIATAN
9
JADWAL KEGIATAN
LOGISTIK
A. MANEJEMEN LOGISTIK
1. Pengertian manejeman
Manajemen logistik adalah suatu sub sistem yang sangat vital dalam suatu
Program Kesehatan. Tanpa dukungan logistik yang baik, Program Kesehatan akan
mengalami kegagalan.
2. Tujuan
Tujuan manejemen logistik adalah menaejemen barang–barang yang akan di
gunakan dalam pelaksanaan kegiatan survei dan pembinaan PHBS
3. Siklus Logistik
a. Perencanaan
Di dalam melaksanakan kegiatan di butuhkan sebuah perencanaan yang
matang, sehingga menghasilkan hasil kegiatan yang maksimal.
b. Pengadaan
Memastikan semua kebutuhan barang atau jasa tersedia dengan kualitas yang
terbaik dan harga yang minimal, seperti pengadaan ATK, alat pelindung diri,
kamera dan lembaran kuisioner.
c. Pengendalian adalah
Tindakan yang memastikan pelaksanaan sesuai dengan rencana yang
ditentukan dengan menggunakan umapn balik untuk meyakinkan bahwa
tujuan tercapai.
4. Jenis-jenis logistik
1. Alat perlindungan diri
2. Alat transportasi
3. ATK
4. Kamera
5. Kuisioner
BAB V
11
KESELAMATAN KERJA
BAB VI
PENCATATAN DAN PELAPORAN
BAB VII
12
PENUTUP
Dari hasil kegiatan dan data yang akan di kumpulkan, kita dapat
menyimpulkan bahwa kegiatan survei mawas diri sangat penting bagi masyarakat
baik individu, keluarga, dan kelompok, terutama terfokus pada kesehatan diri dan
keluarga, serta kesehatan tempat tinggal. Membuat laporan survei mawas diri dapat
membantu memudahkan berbagai pihak seperti Kepala Puskesmas, Dinas Kesehatan
Dan Kepala Desa untuk melakukan intervensi masalah kesehatan yang ada di
masyarakat atau desa/ kelurahan, serta memberikan informasi kesehatan dan
memfasilitasi petugas kesehatan dalam melakukan evalusi yang berkesinambungan.