Anda di halaman 1dari 11

*

PANDUAN PELAYANAN
KESEHATAN USILA ( USIA
UPTD PUSKESMAS SERANG KOTA
LEMBAR PENGESAHAN

PANDUAN

PELAYANAN KESEHATAN USILA ( USIA LANJT )

DI PUSKESMAS

Mengetahui, Serang, 2023

Kepala UPTD Puskesmas Serang Kota Penanggung Jawab Pengelola Usila

drg Yayat Cahyati Hj. Aneta, Bsc

NIP. 19660619 200212 2 003 NIP.


DAFTAR ISI

BAB I : DEFINISI ........................................................................................

BAB II : RUANG LINGKUP .........................................................................

BAB III : TATA LAKSANA ............................................................................

BAB IV : DOKUMENTASI ............................................................................


BAB I
DEFINISI

A. Definisi

Pelayanan kesehatan Usia Lanjut merupakan kegiatan dalam rangka


mengusahakan masa tua yang berbahagia dan berguna, sehingga para usia lanjut tidak
menjadi beban bagi masyarakat yang mencakup upaya preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif. Dalam penanganan masalah usia lanjut, perlu dilakukan pendekatan yang
tepat, team work (koordinasi) dan keterpaduan (diagnosa dan pengobatan).

B. Anamnesa
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut dibagi dalam dua macam kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas
Meliputi :

2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas


Meliputi :
C. Tata Laksana
1. Kegiatan di Dalam Gedung
arPelayanan kesehatan usia lanjut secara holistik, meliputi:
a) Kesehatan umum
b) Kesehatan jiwa
c) Gizi pada usia lanjut
d) Kesehatan indera (mata dan telinga)
e) Keperawatan kesehatan dasar
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat berusia lanjut
2. Kegiatan di Luar Gedung
a) Persiapan :
- Penjadwalan kegiatan
- Penjadwalan kegiatan penyuluhan
a. Pelaksanaan :
1. Pemeriksaan dan pembinaan kesehatan oleh Puskesmas melalui
Posyandu lansia
2. Olah raga/kesegaran jasmani bagi lansia
3. Keperawatan kesehatan dasar (bantuan, bimbingan, penyuluhan
dan pengawasan)
4. Penyuluhan yang berkaitan dengan masalah kesehatan usia
lanjut,misalnya penyakit jiwa, jantung, syaraf, mata, telinga dll
D. Dokumentasi
1. Kegiatan di Dalam Gedung :
Setelah selesai pelayanan, data – data pasien :
- ditulis dalam Buku Register
- di-input dalam sikesda Puskesmas melalui computer
2. Kegiatan di Luar Gedung :
a. Buku Tugas Luar
b. Penyuluhan kader :
- Undangan
- Materi Penyuluhan
- Daftar Hadir
- Notulen Penyuluhan
BAB II

RUANG LINGKUP

A. Definisi
Program Kusta merupakan salah satu program yang dilakukan untuk
mengurangi terjadinya kusta di masyarakat. Kusta merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh infeksi mycobacterium leprae yang mengakibatkan gangguan pada
saraf tepi dan kelainan pada yang tampak pada kulit. Penanganan kusta yang telat
meningkatkan risiko rimbulnya kecacatan akibat terjadinya kerusakan saraf yang
progresif (Rhomdani & Sulistyorini, 2020).

B. Ruang Lingkup

Program Kusta mencakup pendidikan kesehatan (health education) yang


penekanannya pada perubahan/perbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran,
kemauan dan kemampuan. Program Kusta juga upaya penyuluhan (upaya komunikasi
dan informasi) yang tekanannya pada penyebaran informasi. Program kusta juga
merupakan upaya peningkatan (promotif) serta Preventif, yang penekanannya pada
upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
BAB III
TATALAKSANA

A. Perencanaan Kegiatan Promosi Kusta

Perencanaan program MDT Kusta merupakan suatu proses untuk membantu


masalah pada pasien yang menderita penyakit kusta yang berkembang di lingkungan

masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan


tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan ini disusun oleh tim pelaksana
Kusta yang akan dilaksanakan selama 1 tahun

 Langkah-langkah penyusunan perencanaan program Promosi Kesehatan antara


lain :

1. Identifikasi masalah mencakup : mengetahui kebijakan yang telah


ditetapkan, pengumpulan data. Selain itu identifikasi masalah diperoleh
melalui pelaporan masyarakat ke puskesmas, pemeriksaan yang dilakukan
oleh petugas kesehatan puskesmas. Setelah identifikasi masalah terkumpul
dilakukan pendiagnosaan penyakit untuk menentukan tindakan pengobatan
yang akan diberikan dengan menggunakan sistem scoring keadaan cacat
penderita

2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) : RUK adalah rencana


usulan kegiatan untuk tahun yang akan datang dimana rencana usulan
kegiatan ini sumber dananya berasal dari APBD dan APBN ( BOK). Isi dari
Rencana Usulan Kegiatan Kusta di UPTD Puskesmas Serang Kota berupa
:

a) Kegiatan tahunan program Kusta yang akan datang (meliputi


kegiatan penyuluhan kepada Kader dan masyarakat sekitar)

b) Kebutuhan sumber daya berdasarkan ketersediaan sumber daya


yang ada pada tahun sebelumnya

c) Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan dan sumber daya yang


dibutuhkan ke dalam format RUK di UPTD Puskesmas Serang Kota
yaitu dalam bentuk Matrik. Rencana Usulan Kegiatan Kusta di
UPTD Puskesmas Serang Kota tahun yang akan datang, di susun
dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku baik
kesepakatan global, nasional, maupun daerah sesuai dengan
masalah yang ada sebagai hasil dari informasi yang tersedia di
Puskesmas

3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) : RPK program Kusta


berisi kegiatan atau aktivitas, sarana, dana, tenaga yang dibutuhkan, jadwal
waktu, pembagian tugas dan tanggung jawab pelaksana program Kusta.

 Tahap-tahap yang dilakukan dalam RUK antara lain :

a) Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui

b) Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK yang


diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK

c) Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan


dilaksanakan serta sumber daya pendukung menurut bulan dan
lokasi pelaksanaan

d) Mengadakan lokakarya mini untuk membahas kesepakatan RPK

e) Membuat RPK yang disusun dalam bentuk matriks

B. Pelaksanaan Kegiatan Program Kusta

1. Penemuan pasien

Dilaksanakan secara pasif, diikuti dengan penanganan daerah focus


yaitu pemeriksaan kontak keluarga dan tetangga. Bila diperlukan
dapat dilakukan kegiatan penemuan aktif lainnya

2. Diagnosis

Melakukan konfirmasi diagnosis terhadap suspek yang dilaporkan, bila


positif langsung diadakan on the job training (OJT)

3. Pengobatan

Regimen pengobatan diberikan apabila diagnosis dan pemeriksaan

lanjutan telah dilakukan untuk mendapatkan MDT Kusta

4. Pemantauan pengobatan

Dilakukan dengan pemberian penjelasan terlebih dahulu kepada keluarga


dan pasien terkait informasi penting tentang tata cara pengobatan yang
akan diberikan

5. Penanganan Pasien reaksi

Bila puskesmas menemukan pasien reaksi terhadap pengobatan maka


akan dilakukan system rujuk ke PRK/RSUD/WASOR, dan akan dilakukan
pemantauan selanjutnya oleh puskesmas

6. Home Visit (Kunjungan Rumah)

Apabila ditemukannya atau adanya laporan masyarakat ke puskesmas


terhadap pasien yang tidak mampu/mau untuk melakukan pemeriksaan
ke puskesmas, tim kusta akan melakukan kunjungan rumah untuk
melakukan pemeriksaan dan memberikan pengobatan secara berkala
pada pasien tersebut

7. Perawatan diri

Penyuluhan tentang perawatan diri akan diberikan kepada pasien tentang


informasi penting berkaitan dengan kecacatan yang diderita dan tata cara
perawatan diri dengan menggunakan leafleat.

8. Sosialisasi program kusta kepada masyarakat

Sosialisasi program kusta yang diberikan seputar pengertian, penyebab,


tanda dan gejala yang terjadi, pencegahan serta tindakan apa yang dapat
dilakukan bila menemukan pasien kusta

9. Penyuluhan/ Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)

Penyuluhan perorangan dan kelompok diberikan oleh puskesmas, serta


melakukan kegiatan pemeriksaan dan penyuluhan tentang kusta kepada
anak sekolah maupun guru-guru sekolah yang dituju
BAB IV
DOKUMENTASI

A. Kebijakan yang mendasari pelayanan

1. PMK Nomor 5 Tahun 2014 Tentang PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI


DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

2. PMK Nomor 82 Tahun 2014 Tentang PENANGGULANGAN PENYAKIT


MENULAR

3. Kementrian Kesehatan RI Deriktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan tahun 2012


B. SOP terkait proses kerja yang disebutkan di dalam panduan ini

1. SOP Pencatatan dan Pelaporan

2. SOP Pemberian Sertifikat Kusta

3. SOP Pengobatan MDT Kusta

C. Form-form yang digunakan di dalam proses kerja

1. Formulir Kartu Penderita

2. Formulir Registrasi Kohort Penderita Kusta Tipe PB/MB

3. Formulir Pencatatan Pencegahan Cacat

4. Formulir Evaluasi Pengobatan Prednison

5. Formulir Laporan Tahunan Program P2 Kusta

D. Metodologi pendokumentasian proses kerja ini

1. Formulir Kartu Penderita

2. Formulir Registrasi Kohort Penderita Kusta Tipe PB/MB

3. Formulir Pencatatan Pencegahan Cacat

4. Formulir Evaluasi Pengobatan Prednison

Anda mungkin juga menyukai