Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN PENILAIAN KINERJA

UPT PUSKESMAS UMBULHARJO I TAHUN 2017

No. Dokumen : PD/03/UH/2017


No. Revisi : 0
Berlaku Tanggal : 2 Januari 2017

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS UMBULHARJO I
JL. Veteran No. 43, Kode Pos 55165 Telp./Fax. (0274) 419704
Email : puskuh@jogjakota.go.id, Web site : www.jogjakota.go.id
HOTLINE SMS : 08122780001, HOTLINE EMAIL : upik@jogjakota.go.id

1
BAB I
DEFINISI

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas dibangun dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan


kesehatan masyarakat. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, Puskesmas
dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari:
1. Perencanaan tingkat Puskesmas.
2. Lokakarya Mini Puskesmas.
3. Penilaian Kinerja Puskesmas dan manajemen sumber daya termasuk alat, obat, keuan-
gan dan tenaga, serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan
disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan
mutu pelayanan (antara lain melalui penerapan quality assurance).

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan seba-


gaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program spesifik
daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan
secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya, yang
harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai
peran cukup besar dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut di atas,
maka pedoman stratifikasi Puskesmas yang telah dipergunakan selama ini telah disempur-
nakan, dan selanjutnya digunakan istilah Penilaian Kinerja Puskesmas.
.
B. PENGERTIAN

Penilaian kinerja puskesmas adalah suatu proses yang obyektif dan sistematis dalam
mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi untuk menentukan seberapa
efektif dan efisien pelayanan puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai sebagai
penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas. Penilaian kinerja puskesmas dilaksanakan oleh
puskesmas dan kemudian hasil penilaiannya akan diverifikasi oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota. Aspek penilaian meliputi hasil pencapaian pelaksanaan pelayanan
kesehatan dan manajemen Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan
kabupaten/kota menetapkan Puskesmas ke dalam kelompoknya sesuai dengan pencapaian
kinerjanya.

C. TUJUAN

Tujuan dilaksanakannya penilaian kinerja adalah agar Puskesmas :


1. Mendapatkan gambaran tingkat kinerja puskesmas (hasil cakupan kegiatan, mutu
kegiatan, dan manajemen Puskesmas) pada akhir tahun kegiatan.
2. Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun yang akan
datang.
3. Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar
belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya
kesenjangan pencapaian kinerja.

2
4. Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi dokumen untuk persyaratan akreditasi
Puskesmas.
5. Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada
tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.

3
BAB II
RUANG LINGKUP

A. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

1. Pencapaian Cakupan Pelayanan Kesehatan Meliputi :

a. UKM Esensial yang berupa pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan


lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana, pelayanan gizi,
dan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
b. UKM Pengembangan, dilaksanakan setelah Puskesmas mampu melaksanakan
UKM esensial secara optimal, mengingat keterbatasan sumberdaya dan adanya
prioritas masalah kesehatan.
c. UKP, yang berupa rawat jalan, pelayanan gawat darurat, pelayanan satu hari, dan
home care.

2. Pelaksanaan Manajemen Puskesmas Dalam Penyelenggaraan Kegiatan, Meliputi :

a. Proses penyusunan perencaanaan, penggerakan pelaksanaan dan pelaksanaan


penilaian kinerja.
b. Manajemen sumberdaya termasuk manajemen sarana, prasarana, alat, obat,
sumberdaya manusia, dan lain-lain.
c. Manajemen keuangan dan barang milik negara/daerah.
d. Manajemen pemberdayaan masyarakat.
e. Manajemen data dan informasi.
f. Manajemen program.
g. Mutu pelayanan Puskesmas.

4
BAB III
TATA LAKSANA

A. PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS DI TINGKAT PUSKESMAS :


1. Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk melakukan kompilasi hasil
pencapaian.
2. masing-masing penanggungjawab kegiatan melakukan pengumpulan data pencapaian,
dengan memperhitungkan cakupan hasil (output) kegiatan dan mutu bila hal tersebut
memungkinkan.
3. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada periode waktu tertentu.
Penetapan periode waktu penilaian ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota
bersama bersama Puskesmas. Sebagai contoh periode waktu penilaian adalah bulan
Januari sampai dengan bulan Desember.
4. Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari Sistem Informasi Puskesmas,
yang mencakup pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya,
survei lapangan, laporan lintas sector terkait, dan laporan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya.
5. Penanggungjawab kegiatan melakukan analisis terhadap hasil yang telah dicapai
dibandingkan dengan target yang ditetapkan, identifikasi kendala/hambatan, mencari
penyebab dan latar belakangnya, mengenali faktor-faktor pendukung dan penghambat.
6. Bersama-sama tim kecil Puskesmas, menyusun rencana pemecahannya dengan mem-
pertimbangkan kecenderungan timbulnya masalah (ancaman) ataupun kecenderungan
untuk perbaikan (peluang).
7. Dari hasil analisa dan tindak lanjut rencana pemecahannya, dijadikan dasar dalam
penyusunan Rencana Usulan Kegiatan untuk tahun (N+2). N adalah tahun berjalan.
8. Hasil perhitungan, analisis data dan usulan rencana pemecahannya disampaikan ke di-
nas kesehatan kabupaten/kota yang selanjutnya akan diberi umpan balik oleh dinas ke-
sehatan.

5
BAB IV
DOKUMENTASI

A. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan mengenai kegiatan monitoring dilakukan menggunakan format tertulis.


Pencatatan dan pelaporan dilakukan sesuai dengan waktu/jadwal yang sudah ditentukan.

B. SARANA DAN PRASARANA

1. Undangan, daftar hadir, dan notulen apabila kegiatan monitoring dilaksanakan dalam
bentuk pertemuan.
2. Form laporan bulanan.
3. Form pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat.
4. form pengukuran kinerja pegawai.
5. form pengukuran monitoring dan evaluasi program dan keuangan.

Ditetapkan di Yogyakarta
Pada tanggal 02 Januari 2017

KEPALA,

dr. Dadan Andriyanto


NIP. 19831025 200902 1 002

Anda mungkin juga menyukai