Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah yang Maha Kuasa dan atas ijin dan perkenan-
Nya buku Pedoman Mutu Administrasi dan Manejemen (Admen) yang memberikan acuan
dalam pelaksanaan manajemen mutu klinis dan keselamatan pasien dalam meningkatkan
mutu pelayanan dan upaya Puskesmas Umbulharjo I.
Penyusunan buku ini dilatarbelakangi tuntutan akan adanya reakreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) di Puskesmas Umbulharjo I tahun 2018 ini. Akreditasi
mempersyaratkan adanya pelaksanaan program dan kegiatan yang selalu mengacu kepada
standar dan aturan yang sudah ditetapkan serta pedoman yang ada. Harapannya buku ini
dapat menjadi acuan dalam melaksanakan program dan kegiatan Administrasi dan
Manejemen (Admen) di Puskesmas Umbulharjo I.
Kami menyadari masih ada kekurangan dan masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat
menghargai masukan dan saran untuk penyempurnaan buku ini. Atas dukungan dan bantuan
berbagai pihak yang terkait dalam penyusunan ini kami ucapkan terimakasih.
A. LATAR BELAKANG
Pedoman Mutu Admen menjelaskan secara garis besar sistem manajemen mutu admen
yang meliputi Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP), Kepemimpinan dan
Manajemen Puskesmas (KMP), Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP). Semua ketentuan/
persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam pedoman ini merupakan acuan untuk
menjalankan kegiatan operasional organisasi dalam mencapai komitmen mutu, serta
kepuasan pelanggan sehingga tujuan Puskesmas Umbulharjo I secara keseluruhan dalam
aspek mutu tercapai.
B. TUJUAN
Tujuan Pedoman Mutu Administrasi dan Manajemen adalah sebagai acuan bagi
Puskesmas dalam melaksanakan administrasi dan manajemen pelayanan baik untuk
penyelenggaraan upaya Puskesmas maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis.
A. PERSYARATAN UMUM
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman manajemen mutu administrasi dan manajemen ini adalah
Penyelenggara Pelayanan Puskesmas (PPP), Kepemimpinan dan Manajemen
Puskesmas (KMP), Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP).
Rencana Puskesmas dituangkan dalam bentuk rencana lima tahunan dan rencana
tahunan berupa Rencana Usulan Kegiatan untuk anggaran tahun berikut dan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan untuk anggaran tahun berjalan, yang diuraikan lebih
lanjut dalam rencana kegiatan bulanan. Dalam penyusunan rencana usulan kegiatan
memperhatikan siklus perencanaan melalui mekanisme Perencanaan Tingkat
Puskesmas (PTP) serta sesuai dengan hasil Musrenbang Kelurahan, Kecamatan
dan Kota dengan memperhatikan potensi daerah. Puskesmas Umbulharjo I sebagai
PPK-BLUD, menyusun perencanaan dengan membuat Rencana Strategi Bisnis
(RSB) dan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) sesuai dengan ketentuan peraturan
yang berlaku.
RUK dan RPK dibuat secara terintegrasi berdasarkan tata nilai, visi, misi, tujuan
Puskesmas, dan dilakukan pembahasan bersama dengan masyarakat secara
proaktif, untuk mengetahui serta menanggapi respon masyarakaat terhadap mutu
dan kinerja pelayanan. Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan dengan
melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat, sektor terkait, dan kegiatan
survey mawas diri, serta memperhatikan data surveilans untuk kemudian dilakukan
analisis kesehatan komunitas.
Dokumen yang diperlukan dalam Analisis Kebutuhan Masyarakat dan Perencanaan
Puskesmas adalah sebagai berikut :
1) SK Kepala Puskesmas tentang Jenis Layanan Puskesmas baik UKM dan
UKP.
2) Tersedia Informasi Layanan; audio visual, leaflet, poster, papan info, dll.
3) Bukti dokumen RSB, PTP, RBA, RUK dan RPK.
4) Bukti dokumen pertemuan dan hasil survei Mawas Diri (SMD) dan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), survei kepuasan pelanggan dan survei
identifikasi yang lain.
5) Bukti dokumen pertemuan Musyawarah Rencana Pembangunan
(Musrenbang) Kelurahan dan Kecamatan.
6) Catatan kesesuaian RUK dan RPK dengan hasil analisis kebutuhan
masyarakat.
7) PTP dan RUK memuat visi, misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas.
Pembahasan dengan masyarakat dapat dilakukan melalui Survei Mawas Diri (SMD),
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), maupun pertemuan-pertemuan konsultatif
dengan masyarakat.
Pelanggan diikutsertakan secara aktif untuk memberikan umpan balik tentang mutu,
kinrtja pelayanan dan kepuasan terhadap pelayanan Puskesmas. Ada proses
identifikasi dan menanggapi harapan pelanggan/masyarakat tentang mutu
pelayanan dalam rangka memberikan kepuasan bagi pengguna pelayanan.
Dokumen yang diperlukan dalam pembahasan mutu dan kinerja pelayanan adalah
sebagai berikut :
1) Bukti dokumen umpan balik dari masyarakat melalui survey, kotak saran,
komplain, temu pelanggan/survei kepuasan pelanggan , SMD, MMD.
2) SOP identifikasi kebutuhan masyarakat dan tanggapan masyarakat terhadap
mutu pelayanan.
3) Hasil identifikasi dan analisis umpan balik masyarakat.
4) Dokumen eksternal SOP identifikasi.
5) Bukti dokumen adanya respon terhadap umpan balik masyarakat.
Dokumen yang diperlukan dalam Perencanaan Puskesmas sesuai visi, misi, tujuan
dan tata nilai Puskesmas adalah sebagai berikut :
1) SK Kepala Puskesmas tentang nama dan uraian tugas Tim PTP.
2) Bukti dokumen dan kesesuaian RUK/RBA, RPk dengan RSB Puskesmas.
3) Bukti dokume pertemuan penyusunan RUK, RPK dan PTP dilakukan bersama
lintas program dan lintas sektor.
4) Dokumen eksternal pedoman pelaksanaan PTP.
Indikator-indikator tersebut meliputi indikator UKM dan indikator UKP yang mengacu
pada indikator Standart Pelayanan Minimal (SPM) serta Indikator Penilaiaan Kinerja
Puskesmas (PKP). Monitoring dilakukan terhadap indikator tersebut dengan cara
menilai dan menganalisis secara periodik sebagai bahan untuk tindak lanjut
perbaikan.
Dokumen yang diperlukan dalam Jenis Pelayanan Puskesmas adalah sebagai berikut :
1) SK Kepala Puskesmas tentang Jenis Layanan Puskesmas baik UKM dan UKP.
2) Bukti dokumen pertemuan sosialisasi layanan kepada pelanggan.
Pengelola maupun pelaksana pelayanan harus mudah diakses oleh masyarakat secara
memadai dan tepat waktu, serta terjadi komunikasi timbal balik antara pengelola dan
pelaksana pelayanan Puskesmas dengan masyarakat pada saat membutuhkan
pelayanan preventif, promotif, kuratif maupun rehabilitatif. Akses masyarakat terhadap
pelayanan Puskesmas dikembangkan dengan media papan informasi/pengumuman,
pemberian arah tanda yang jelas, media cetak, telepon, sms, media elektronik, ataupun
internet.
Dokumen yang diperlukan dalam Prinsip efektif dan efisien pelayanan dan upaya
Puskesmas adalah sebagai berikut :
1) SOP koordinasi dan integrasi penyelenggaraan program dan pelayanan.
2) Dokumen eksternal Pedoman Mini Lokakarya Puskesmas (Kemenkes RI).
3) Bukti Dokumen Mekanisme kerja, prosedur dan pelaksanaan kegiatan.
4) SOP tentang kajian dan tindak lanjut masalah spesifik dalam penyelenggaraan
program dan pelayanan di Puskesmas.
5) Bukti dokumen hasil kajian terhadap masalah spesifik pelayanan di Puskesmas.
6) Dokumen eksternal SOP kajian dan tindak lnjut masalah spesifik.
7) Hasil kajian dan tindak lanjut masalah yang potensial.
8) Bukti pelaksanaan kegiatan monitoring serta tindak lanjutnya.
9) Bukti dokumen pertemuan informasi kepada masyarakat tentang kegiatan
program dan pelayanan Puskesmas.
10) Hasil evaluasi pemberian informasi apakah sesuai kebutuhan dan konsisten.
11) Bukti-bukti perbaikan alur kerja dalam pelaksanaan program dan pelayanan
Puskesmas.
12) Bukti pelaksanaan konsultasi antara pelaksana dan pimpinan atau penanggung
jawab program/pelayanan.
13) SOP koordinasi dalam pelaksanaan program.
14) Dokumen eksternal SOP koordinasi dalam pelaksanaan program.
15) SOP tentang penyelenggaraan program untuk masing-masing UKM Puskesmas.
16) SOP tentang penyelenggaraan pelayanan klinis.
17) SOP tentang tertib administrasi.
18) Dokumen eksternal SOP tentang penyelenggaraan program untuk masing-
masing UKM Puskesmas.
19) Dokumen eksternal SOP tentang penyelenggaraan pelayanan klinis.
20) Bukti dukungan dari kepala Puskesmas.
Evaluasi terhadap kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator yang jelas untuk
tiap jenis pelayanan dan Upaya/Kegiatan Puskesmas, serta perlu disusu, dimonitor dan
dianalisi secara periodik sebagai dasar perbaikan pada periode berikutnya.
Indikator-indikator tersebut meliputi UKM dan UKP yang disusun mengacu pada
indikator-indikator pada Standar Pelayanan Minimal Kota, Kebijakan/Pedoman dari
Kementrian Kesehatan, Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Kota.
Evaluasi meliputi pengumpulan data dan analisi terhadap indikator kinerja Puskesmas,
untuk itu perlu disusun ketentuan, prosdur, indikator dan cara pengumpulan data yang
jelas, dengan metode evaluasi yang dapat dilakukan secara kualitatif maupun
kuantitatif. Hasil penilaian kinerja dianalisis dan diinformasikan kepada pihak terkait,
dibandingkan dengan acuan standar, digunakan untuk memperbaiki kinerja
pelaksanaan kegiatan dan untuk perencanaan periode berikutnya.
1) Persyaratan Lokasi
Dilakukan analisi terhadap pendirian Puskesmas dengan mempertimbangkan tata
ruang daerah, rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan.
Pendirian Puskemas harus memiliki izin yang berlaku dan dilengkapi dengan hasil
kasian pengelolaan lingkungan atau analisa dampak lingkungan.
Kredensial tenaga klinis dilakukan pada petugas atau tenaga klinis yang
ditempatkan pada jabatan dan tugas dalam rangka peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
4) Orientasi Karyawan
Karyawan baru harus mengikuti orientasi dan kewajiban orientasi tertuang dalam
kebijakan, prosedur serta persyaratan yang ditetapkan. Pimpinan Puskesmas,
Penanggungjawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana kegiatan yang baru, harus
mengikuti orientasi dan pelatihan sesuai kurikulum pelatihan orientasi.
5) Pengelolaan Puskesmas
Pimpinan Puskesmas menetapkan visi, misi, tujuan, dan tata nilai,
mengkomunikasikan dengan seluruh karyawan dan ada mekanisme meninjau
ulang relevansinya terhadap kebutuhan masyarakat dan evaluasi kinerja terhadap
visi misi tersebut.
Pimpinan Puskesmas menunjukkan arah strategi dalampelaksanaan pelayanan,
Upaya Kegiatan Puskesmas, dan bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan,
kualitas kinerja, dan terhadap penggunaan sumber daya.
7) Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian wewenang dari Pimpinan dan/atau Penanggungjawab Upaya
Puskesmas kepada Pelaksana Kegiatan dibuat apabila pimpinan dan/atau
penanggungjawab upaya meningkatkan tugas. Pendelegasian wewenang
tersebut diatur dengan kebijakan Kepala Puskesmas dan memuat kriteria
delegasi yang jelas.
8) Komunikasi Internal
Komunikasi internal antara Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab Upaya dan
kegiatan pelayanan Puskesmas dilaksanakan. Untuk mencapai komunikasi
internal yang efektif dan efisiensi diperlukan hal sebagai berikut :
a) Kebijakan tentang pelaksanaan komunikasi internal di semua tingkat
manajemen.
b) Standart prosedur komunikasi internal.
c) Komunikasi internal dilaksanakan dan didokumentasikan.
d) Tindak lanjut yang nyata terhadap rekomendasi hasil komunikasi internal.
9) Komunikasi Eksternal
Pimpinan Puskesmas dan penanggungjawab Upaya Puskesmas membina tata
hubungan kerja dengan pihak terkait baik lintas program maupun lintas sektoral
dengan cara sebagai berikut :
a) Ditetapkan cara membina dan peran masing-masing pihak untuk
melaksanakan tata hubungan kerja.
b) Pembinaan, komunikasi dan koordinasi secara berkala dengan pihak-pihak
terkait.
c) Dilakukan evaluasi terhadap peran semua pihak dalam penyelenggaraan
Upaya Puskesmas.
10) Pengendaliaan Dokumen
Pedoman dan prosedur penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan Puskesmas disusun, didokumentasikan, dan dikendalikan temasuk
semua rekaman hasil pelaksanaan pelayanan. Dokumen/pedoman dan prosedur
tersebut meliputi :
a) Pedoman (manual) mutu dan/atau panduan mutu/kinerja Puskesmas.
b) Pedoman/panduan kerja penyelenggaraan tiap Upaya dan kegiatan
pelaksanaan Puskesmas.
c) Prosedur pelaksanaan Upaya dan kegiatan pelayanan Puskesmas sesuai
kebutuhan.
d) Kebijakan, pedoman dan prosedur yang jelas untuk pengendalian dokumen
dan pengendalian rekaman pelaksanaan kegiatan.
e) Aturan tentang mekanisme menyusun pedoman dan prosedur.
4. Audit Internal
Pimpinan Puskesmas dan penanggungjawab upaya Puskesmas melakukan evaluasi
kegiatan perbaikan kinerja melalui audit internal yang dilaksanakan secara periodik
melalui proses sebagai berikut :
a. Data kinerja dikumpulakn, dianalisi dan digunakan untuk meningkatkan kinetja
Puskesmas.
b. Audit internal dilakukan secara periodik pada sasran-sasaran/indikator-indikator
mutu dan kinerja yang ditetapkan.
c. Hasil audit internal dijadikan laporan dan umpan balik keoada pimpinan Puskesmas,
penanggungjawab manajemen mutu dan penanggungjawab upaya Puskesmas
untuk pengambilan keputusan strategi perbaikan program dan kegiatan Puskesmas.
d. Temuan dan rekomendasi hasil audit internal ditindak lanjuti.
e. Ada mekanisme rujukan penyelesaian masalah hasil rekomendasi, jika tidak dapat
diselelesaikan sendiri oleh pihak Puskemas.
BAB III
PENUTUP
Pedoman Mutu Administrasi dan Manajemen (ADMEN) ini digunakan sebagai implementasi
dari sistem manajemen mutu akreditasi Puskesmas. Dengan mematuhi pedoman ini
diharapkan tidak terjadi kesalahan dalam memberikan pelayanan administrasi dan
manajemen sehingga mutu pelayanan dapat dioptimalkan serta dapat mencapai kepuasan
pelanggan.
Yogyakarta,
Penyusun,
Penanggungjawab Admen
Ditetapkan di Yogyakarta
Pada tanggal 02 Januari 2017
KEPALA,
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
3. Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara No 63 Tahun 2003 Tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Layanan Publik.
4. Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara No 26 Tahun 2004 Tentang Juknis
Transparasi Dan Akuntabilitas Pelayanan Publik.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 Tentang Pedoman Organisasi Perangkat
Daerah Lembaran Negara Tahun 2003 nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4262.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Pedoman Pelaksana dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republiki Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahub 2016 tentang
Manajemen Puskesmas.
13. Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 272 Tahun 2014 tentang Penetapan nPenerapan
Pola Pengelola Keuangan Badan Layanan Mutu Daerah secara penuh di Unit Pelaksana
Teknis Puskesmas Umbulharjo I Kota Yogyakarta.
14. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 46 Tahun 2012 tentang Susunan, Kedudukan dan
tugas pokok Organisasi Puskesmas Kota Yogyakarta.
15. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 74 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengukuran
Survey Kepuasan Masyarakat.
16. Pedoman Penyusunan Dokumn Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP),
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Direktoral Bina Upaya Kesehatan Dasar
Kementrian Kesehatan RI Tahun 2015.
17. Kementrian Kesehatan, Pedoman Pengembangan Manajemen Kinerjan perawat dan
Bidan di Rumah Sakit dan Puskesmas (PMK), Jakarta, 2005