Anda di halaman 1dari 41

PEDOMAN TATA NASKAH

UPT. PUSKESMAS SINGKAWANG SELATAN II

1 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
KATA PENGANTAR

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat


yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana telah
diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) “Setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan” dan Pasal 34 ayat (3) “Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak”.
Salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang
diselenggarakan oleh pemerintah adalah puskesmas. Fasilitas pelayanan
kesehatan ini merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat dalam
membina peran serta masyarakat juga memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat. Dengan kata lain puskesmas
mempunyai wewenang dan tanggung awab atas pemeliharaan kesehatan
masyarakat dalam wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan yang diberikan
puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh yang meliputi pelayanan:
kuratif (pengobatan), preventif (upaya pencegahan), promotif (peningkatan
kesehatan), dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan tersebut
ditujukan kepada semua penduduk, tidak membedaan jenis kelamin dan
golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia.
Puskesmas selaku salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan untuk
selalu meningkatkan kualitas pelayanannya. Untuk dapat meningkatkan kualitas
pelayanan, terlebih dahulu harus diketahui apakah pelayanan yang telah
diberikan kepada pasien atau pelanggan selama ini telah sesuai dengan harapan
atau belum. Sehingga dalam perbaikan mutu pelayanan tersebut, dibutuhkan
Akreditasi FKTP.

Singkawang, Januari 2023


Kepala Puskesmas

NINGSIH HANDAYANI

i Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................1
B. TUJUAN.............................................................................................................1
C. DASAR PENETAPAN TATA NASKAH................................................................2
D. SASARAN PEDOMAN.......................................................................................3
E. RUANG LINGKUP PEDOMAN..........................................................................3
F. BATASAN OPERASIONAL................................................................................3
BAB II DOKUMEN AKREDITASI.................................................................................4
BAB III PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI.......................................................5
A. KEBIJAKAN....................................................................................................... 5
B. TATA KELOLA MUTU.........................................................................................8
C. RENCANA LIMA TAHUNAN FKTP..................................................................10
D. PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS ( PTP )..........................................11
E. PEDOMAN/ PANDUAN....................................................................................15
F. PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN (KAK) PROGRAM/ KEGIATAN............17
G. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP).............................................20
BAB IV PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN..........................................288
A. PENGENDALIAN DOKUMEN.......................................................................288
B. PENGENDALIAN REKAMAN..........................................................................36
BAB V PENUTUP....................................................................................................388

ii Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengaturan sistem dokumentasi dalam suatu proses implementasi
akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sangat penting karena
dokumen merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan,
program dan kegiatan. Dengan adanya system dokumentasi yang baik dalam
suatu institusi/ organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personel maupun
bagian-bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan dalam
mewujudkan kinerja yang optimal. Dokumen secara garis besar dibagi atas dua
bagian yaitu dokumen eksternal dan dokumen internal.
Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan membakukan sistem
manajemen mutu dan sistem manajemen pelayanan. Regulasi internal berupa
kebijakan/ SK, Pedoman/Panduan, Kerangka Acuan Kerja, Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan dokumen lain yang disusun berdasarkan peraturan
perundangan dan pedoman (regulasi) eksternal yang berlaku.
Agar UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II memiliki acuan dan
memudahkan melakukan dokumentasi maka disusun Pedoman Tata Naskah
Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II.
B. TUJUAN
1. Umum
Pedoman bagi Pimpinan UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II, Tata
Usaha, Penanggung Jawab Upaya Kesehatan, Penanggung Jawab Layanan
Klinis, Penanggung Jawab Mutu dan Pelaksanan kegiatan dalam menyusun
dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam standar akreditasi.
2. Khusus
a. Tersedianya acuan tata naskah sehingga memudahkan dalam melakukan
dokumentasi dan format yang dihasilkan seragam.
b. Tersedianya Pedoman bagi pendamping akreditasi di Dinas Kesehatan
Dan Kelluarga Bereancana Kota Singkawang untuk melakukan
pendampingan pada UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II.
c. Sebagai Bahan untuk menyusun kelengkapan pedoman tata naskah
terkait dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh standar
akreditasi.

1 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
1. DASAR PENETAPAN TATA NASKAH
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Pemerintah Daerah.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 tentang
Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021
tentang standar kegiatan usaha dan produk pada penyelenggaraan perizinan
berusaha berbasis risiko sektor kesehatan.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
tentang standar Standar Kefarmasian di klinik.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2022
tentang perubahan atas peraturan menteri kesehatan nomor 14 tahun 2021
tentang standar kegiatan usaha dan produk pada penyelenggaraan perizinan
berusaha berbasis risiko sektor kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2022
tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium
Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2023
tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Daerah.
11. Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.01.07/MENKES/1983/ Tahun 2022
tentang Standar Akreditasi Klinik.
12. Keputusan Dirjen Yankes 3991/ Tahun 2022 tentang Juknis Survei Akreditasi
Puskesmas, Klinik, Labkes, UTD,TPMD/TPMDG.
13. Keputusan Keputusan Dirjen Yankes Nomor HK.02.02/I/105/ Tahun 2023
tentang Instrumen Survei Akreditasi Klinik.
14. Peraturan Wali Kota Singkawang Nomor 58 Tahun 2022 tentang Pedoman
Kode Klasifikasi Arsip di Lingkungan Pemerintah Kota Singkawang.

2 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
15. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Direktorat Mutu
dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Tahun 2017.
i. SASARAN
1. Pimpinan UPT Puskesmas Singkawang Selatan II
2. Tata Usaha
3. Penanggung Jawab Manajemen Mutu
4. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan
5. Penanggung Jawab Layanan Klinis dan Penunjang
C. RUANG LINGKUP
1. Dokumen Penyelenggaraan Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas
(KMP)
2. Dokumen penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
3. Dokumen penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan dan Penunjang
(UKPP)
4. Dokumen penyelenggaraan Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
D. BATASAN OPERASIONAL
Pedoman Tata Naskah UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II adalah sistem
pengelolaan dokumen penyelenggaraan kegiatan yang meliputi Administrasi
Manajemen, Tata Kelola, Upaya Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan
Perorangan dan Penunjang, Pelayanan Klinis dan Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien.

3 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
BAB II
DOKUMEN AKREDITASI

Sistem Manajemen Mutu, Sistem Pelayanan, dan Sistem Penyelenggaraan


Upaya kesehatan perlu dibakukan berdasarkan regulasi internal. Regulasi internal
ini disusun dalam bentuk dokumen akreditasi yang harus dipersiapkan oleh UPT.
Puskesmas untuk memenuhi standar akreditasi.
Penyusunan regulasi internal, perlu didukung regulasi eksternal yang berupa
peraturan perundangan dan pedoman-pedoman yang diberlakukan oleh
Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan organisasi profesi, yang merupakan acuan bagi Puskesmas
dalam menyelenggarakan kegiatan Upaya Kesehatan dan Peningkatan Mutu.
Dokumen-dokumen tersebut sebaiknya ada di Puskesmas dan merupakan dokumen
eksternal yang dikendalikan, meskipun dokumen eksternal tersebut tidak merupakan
persyaratan dalam penilaian akreditasi.
Dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan di Puskesmas dapat dibedakan
sebagai berikut :
1. Kebijakan Pimpinan FKTP (SK)
2. Rencana Lima Tahunan
3. Pedoman/ Manual Mutu,
4. Pedoman/ Panduan Tehnis
5. Standar Operasional Prosedur (SOP)
6. Perencanaan Tingkat FKTP
7. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan dan pelayanan, Puskesmas dan Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama perlu menyiapkan rekam implementasi (bukti tertulis
kegiatan yang dilaksanakan) dan dokumen-dokumen pendukung lain, seperti foto
copy ijazah, sertifikat pelatihan, berita acara kalibrasi, dan sebagainya.

4 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
BAB III
PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI

A. KEBIJAKAN
Kebijakan adalah Peraturan/ Keputusan yang ditetapkan oleh Pimpinan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang merupakan garis besar yang bersifat
mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana.
Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun pedoman/ Panduan dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan langkah-langkah
dalam pelaksanaan kegiatan di FKTP.
Penyusunan Peraturan/ Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada
peraturan perundangan, baik Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah dan
pedoman-pedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi,
dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Aturan penulisan kebijakan adalah
sebagai berikut :
1. Memakai kertas dengan Kop surat UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
2. Menggunakan Kertas HVS Ukuran Polio/ F4
3. Jenis huruf Bookman Old Style
4. Ukuran huruf 12
5. Spasi 1,5 – 2 untuk Judul Surat Keputusan
6. Spasi 1,15 – 2 untuk isi Konsederan
7. Batas kertas:
a. Batas Atas : 2 cm
b. Batas kiri : 3 cm
c. Batas Bawah : 2 cm
d. Batas Kanan : 2 cm
Format Peraturan/ Surat Keputusan dapat disusun sebagai berikut:
1. Pembukaan di tulis dengan huruf Kapital.
a. Kebijakan : Keputusan Kepala (sebutkan nama UPT. PUSKESMAS
SINGKAWANG SELATAN II ).
b. Nomor : ditulis sesuai dengan sistem penomoran di UPT.
Puskesmas Singkawang Selatan II
c. Judul : ditulis judul Keputusan tentang...
5 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
d. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa di akhiri dengan tanda koma (,)
e. Jabatan pembuat Keputusan ditulis simetris, diletakan di tengah margin
diakhiri dengan tanda koma (,)
2. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi
latar belakang dan alasan pembuatan keputusan.
2) Hurup awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri.
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan
huruf kecil abjad dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b“ huruf
kecil dan diakhiri dengan tanda baca titik koma ( ; ).
b. Mengingat
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuatan kebijakan tersebut.
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan
yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.
3) Kata “mengingat” diletakkan dibagian kiri sejajar dengan kata
menimbang dengan diawali huruf kapital, diakhiri dengan tanda baca
titik dua ( : ).
4) Konsederan yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang awal disebut
terlebih dahulu diawali dengan nomor 1,2,3 dst dan diakhiri dengan
tanda baca ( ; ).
c. Diktum
1) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya
dengan huruf kapital.
2) Diktum menetapkan diletakkan dibawah diktum memutuskan dengan
posisi sejajar dengan dengan kata menimbang dan mengingat, huruf
awal kata dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik
dua ( : ).
3) Nama keputusan sesuai dengan Judul Keputusan (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca titik ( . ).

6 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
d. Batang Tubuh
1) Memuat seluruh substansi surat keputusan yang dirumuskan dalam
diktum-diktum seperti :
- Kesatu :
- Kedua :
- dst.....
2) Dicantumkan saat berlakunya surat keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan keputusan dan sebagainya.
3) Materi teknis kebijakan dapat dicantumkan dalam lampiran surat
keputusan yang dilengkapi dengan tanda tangan pejabat yang
menetapkan surat keputusan.
e. Kaki
Merupakan bagian akhir substansi yang memuat tanda tangan pejabat
yang mengesahkan keputusan yang terdiri dari :
1) Tempat penetapan titik dua ( : ) dan
2) Tanggal penetapan di tulis dibawah tempat penetapan di awali
dengan kata “ pada” hurup pertama menggunakan hurup kecil.
3) Nama Jabatan dan Nama lengkap Pejabat ditulis dengan huruf
kapital
4) Nama Jabatan diakhiri dengan tanda baca koma ( , )
5) Tanda tangan Pejabat
6) Nama lengkap Pejabat yang menanda tangani
f. Penandatanganan
Surat Keputusan Kepala FKTP ditanda tangani oleh Kepala FKTP,
dituliskan nama tanpa gelar
g. Lampiran
1) Halaman pertama harus mencantumkan kalimat Lampiran di akhiri
dengan tanda baca titik dua ( : ), lanjutkan dengan kalimat
Keputusan Kepala/ Pimpinan FKTP.
2) Nomor di akhiri dengan tanda baca titik dua ( : ), diletakan dibawah
kalimat Keputusan, pemberian nomor harus sesuai dengan nomor
surat keputusan di halaman pertama keputusan.
3) Tanggal di akhiri dengan tanda baca titik dua ( : ), ditulis sesuai
dengan tanggal penetapan Keputusan.

7 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
4) Tentang di akhiri dengan tanda baca titik dua ( : ), ditulis sesuai
dengan Judul Keputusan.
5) Posisi penulisan diletakkan di pojok kanan atas dan menggunakan
huruf kapital.
6) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala/ Pimpinan FKTP
dengan menuliskan :
a) Nama Jabatan diakhiri dengan tanda baca koma ( , )
b) Nama Jabatan dan Nama lengkap pejabat di tulis dengan huruf
kapital.
c) Tanda Tangan Pejabat
d) Nama lengkap pejabat yang menandatangani
e) Nama di tulis tanpa gelar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Surat Keputusan
yaitu:
1. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala FKTP tetap berlaku meskipun
terjadi penggantian Kepala FKTP hingga adanya kebutuhan revisi atau
pembatalan.
2. Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak ditulis sebagai
diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-pasal.

B. TATA KELOLA MUTU


Pedoman Tata Kelola Mutu adalah dokumen yang memberi informasi
yang konsisten ke dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu.
Manual mutu disusun, ditetapkan, dan dipelihara oleh organisasi. Pedoman Tata
Kelola Mutu meliputi :
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan ( Proses Bisnis )
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Ruang Lingkup
E. Landasan hukum dan acuan
F. Istilah dan definisi
8 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
BAB II Dasar-Dasar Mutu
A. Perkembangan Konsep Mutu
B. Dimensi Mutu
C. Manajemen Risiko
D. Konsep Tata Kelola Mutu
BAB III Penerapan Tata Kelola Mutu
A. Dukungan Penyelenggaraan
1. Kepemimpinan
2. Komitmen Manajemen
3. Pengorganisasian
4. Budaya Mutu
B. Tata Kelola Mutu
1. Perencanaan Program Mutu
2. Pelaksanaan Program Mutu
3. Pemantauan, Pemghemdalian dan Penilaian Mutu
4. Peningkatan Mutu Berkesinambungan
C. Pencatatan Dan Pelaporan
BAB IV Peran Dinas Kesehatan
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran tinjauan
BAB V Penutup

Aturan penulisan tata kelola mutu adalah sebagai berikut :


1. Menggunakan kertas HVS, ukuran A4
2. Jenis huruf yang digunakan Arial
3. Ukuran huruf 12
2. Spasi 1,15 – 2
3. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2 cm
b. Batas kiri : 3 cm
c. Batas atas : 2 cm
d. Batas bawah : 2 cm

C. RENCANA LIMA TAHUNAN FKTP

9 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
Rencana Lima Tahunan FKTP disusun sejalan dengan Renstra Dinas
Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang dan digunakan sebagai
panduan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
target kinerja yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan. Rencana Lima Tahunan
disusun sesuai dengan Visi, Misi FKTP dan didasarkan pada analisis kebutuhan
masyarakat.
Sistematika Rencana LimaTahunan FKTP sebagai berikut :
Kata Pengantar
BAB I. Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Landasan Hukum
D. Sistematika penulisan
BAB II. Gambaran Pelayanan FKTP
A. Geografi dan Demografi
B. Sarana dan SDM
C. Struktur Organisasi
D. Tugas dan Fungsi
E. Status Masalah Kesehatan
BAB III. Kendala dan Masalah
A. Kendala
B. Peluang
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan
BAB IV. Visi dan Misi
A. Visi, Misi dan Tujuan
BAB V. Indikator dan Standar Kinerja
A. Program dan Kegiatan
BAB VI. Analisis Kinerja
A. Pencapaian Kinerja setiap jenis layanan
B. Analisis Kinerja
C. Faktor-faktor kunci keberhasilan
BAB VII. Rencana Lima Tahunan
A. Rencana Lima Tahunan FKTP

BAB VIII. Pemantauan dan Penilaian

10 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
A. Pemantauan
B. Penilaian
BAB IX. Penutup
A. Halaman terakhir di tulis Tempat dan Tanggal Pembuatan
B. Nama Jabatan
C. Tanda Tangan Kepala FKTP, dituliskan gelar, pangkat dan NIP
D. Lampiran (jika ada)

Aturan penulisan Rencana Lima Tahunan adalah sebagai berikut :


1. Menggunakan Kertas HVS, ukuran A4
2. Jenis huruf yang digunakan Arial
3. Ukuran huruf 12
4. Spasi 1,15 – 2
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2 cm
b. Batas kiri : 3 cm
c. Batas atas : 2 cm
d. Batas bawah : 2 cm

a. PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS ( PTP )


Perencanaan adalah: suatu proses kegiatan secara urut yang harus
dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara
berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan Tingkat FKTP diartikan sebagai proses penyusunan rencana
kegiatan FKTP pada tahun yang akan datang, dilakukan secara sistematis untuk
mengatasi masalah di pelayanan dan atau sebagian masalah kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
Perencanaan FKTP mencakup semua kegiatan upaya FKTP yang
dilakukan di FKTP baik wajib, pengembangan maupun upaya khusus spesifik
FKTP sebagai rencana Tahunan FKTP yang dibiayai secara mandiri, oleh
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah serta sumber dana lainnya.
Sistematika Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ) sebagai berikut :
Kata Pengantar

I. Pendahuluan
11 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
A. Latar belakang
B. Tujuan dan Manfa’at
C. Pengertian dan Ruang lingkup
II. Mekanisme Perencanaan Tingkat FKTP
III. Tahap Penyusunan Perencanaan Tingkat FKTP
A. Tahap Persiapan
1. Kepala/ Pimpinan FKTP Membentuk Tim Manajemen FKTP yang
anggotanya terdiri dari Tim Akreditasi FKTP dan Tim Data dan
Informasi FKTP.
2. Kepala/ Pimpinan FKTP Membentuk Tim Perencanaan Tingkat
FKTP.
3. Tim Penyusun Perencanaan Tingkat FKTP dengan anggotanya
Upaya Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan Perorangan dan
Penunjang, Upaya Pelayanan Klinis, Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien dan bendahara di FKTP.
4. Kepala FKTP (Puskesmas) menjelaskan tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas (PMK. No. 44 Tahun 2016) dan Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) kepada Tim.
5. Tim Mempelajari :
a. Rencana Lima Tahunan FKTP
b. Standar Pelayanan Minimum (SPM) Kota Singkawang
c. Target Indikator Kinerja FKTP
d. Pedoman umum PIS PK
e. Lain-lain yang dianggap perlu dalam penyusunan Perencanaan
FKTP
B. Tahap Analisa Situasi
Tujuannya untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan
permasalahan yang dihadapi FKTP melalui analisa data umum dan data
khusus yang sudah dikumpulkan diantaranya
1. Data Kinerja FKTP
a. Data dasar
b. Data UKM Esensial
c. Data Program Prioritas
d. Data UKM Pengembangan
e. Data UKP, LAB dan Kefarmasian

12 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
f. Data Pelayanan Klinis
g. Data PIS PK
2. Analisa data Program
a. Melakukan analisis Diskriptif
b. Melakukan analisis Komperatif
c. Melakukan analisis hubungan dalam program dan antar
program.
d. Melakukan analisis masalah dari sisi pandang masyarakat yang
dilakukan melalui Survei Mawas Diri (SMD).
C. Tahap Penyusunan RUK
Tujuannya :
1. Mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai pada periode
sebelumnya dan memperbaiki program yang masih bermasalah.
2. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi
kesehatan di wilayah tersebut dengan kemampuan FKTP.

Langkah-langkah Penyusunan RUK :


1. Melakukan perumusan Masalah
a. Identifikasi Masalah
b. Menentukan prioritas masalah
Bisa Menggunakan metode Urgency, Seriousness, Growth
(USG)
c. Merumuskan masalah
d. Mencari akar penyebab masalah
1) Bisa menggunakan metode diagram tulang ikan/ fish bone
2) Metode Pohon Masalah (Problem Trees)
e. Menetapkan cara menyelesaikan masalah
2. Penyusunan RUK
a. Kegiatan tahun yang akan datang (kegiatan rutin,
sarana/prasarana,operasional, program, hasil analisis masalah)
b. Kebutuhan Sumber Daya, berdasarkan ketersediaan sumber
daya yang ada pada tahun ini.
c. Rekapitulasi RUK dan sumber daya yang dibutuhkan ke dalam
format RUK FKTP.
D. Tahap Penyusunan RPK

13 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
1. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui
2. Membandingkan aklokasi yang sudah disetujui dengan RUK yang
diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK.
3. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan
dilaksanakan serta sumber daya pendukung menurut bulan dan
lokasi pelaksanaan.
4. Mengadakan lokakarya mini tahunan membahas kesepakatan RPK.
5. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks
6. RPK dirinci menjadi RPK bulanan bersama dengan target
pencapaiannya.
7. RPK dimungkinkan untuk dirubah/ disesuaikan dengan
kebutuhan saat itu apabila dalam hasil analisis pengawasan dan
pengendalian kegiatan bulanan dijumpai kondisi tertentu (bencana
alam, konflik, Kejadian Luar Biasa, perubahan kebijakan mendesak,
dll) dan tidak merubah pagu anggaran yang ada
8. Untuk semua kegiatan yang akan dilaksanakan, agar dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik dan perlu didukung
dokumen yang relevan.
Dokumen tersebut dapat berupa :
a. Peraturan/ keputusan Kepala FKTP
b. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
c. Standar Operasional Prosedur ( SOP)
d. Dokumen lainnya.
IV. Dukungan Dinkes dalam PTP
V. Penutup
A. Halaman terakhir di tulis Tempat dan Tanggal Pembuatan
B. Nama Jabatan
C. Tanda Tangan Kepala FKTP, dituliskan gelar, pangkat dan NIP
D. Lampiran (jika ada)

Aturan penulisan PTP adalah sebagai berikut :


1. Menggunakan Kertas HVS, ukuran A4
2. Jenis huruf yang digunakan Arial
3. Ukuran huruf 12
4. Spasi 1,15 – 2

14 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2 cm
b. Batas kiri : 3 cm
c. Batas atas : 2 cm
d. Batas bawah : 2 cm

1. PEDOMAN/ PANDUAN
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi
arah langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk
menentukan dan melaksanakan kegiatan.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat
diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya
mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan baik
dan benar melalui penerapan SOP.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau
panduan yaitu :
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau
keputusan Kepala / Pimpinan FKTP untuk pemberlakuan pedoman/ panduan
tersebut.
2. Peraturan Kepala / Pimpinan FKTP tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian / Pimpinan FKTP.
3. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3
tahun sekali.
4. Format baku sistematika pedoman/ panduan yang lazim digunakan sebagai
berikut :
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Gambaran Umum FKTP
BAB III : Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan FKTP
BAB IV : Struktur Organisasi FKTP
BAB V : Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI : Uraian Jabatan
BAB VII : Tata Hubungan Kerja
BAB VIII : Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX : Kegiatan Orientasi
BAB X : Pertemuan/ Rapat
15 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
BAB XI : Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan, termasuk Pengaturan Jaga (Rawat Inap)
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
c. Format Panduan Pelayanan PKTP
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATALAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
Sistematika panduan pelayanan FKTP dapat dibuat sesuai dengan
materi/ isi panduan. Pedoman/panduan yang harus dibuat adalah
pedoman/panduan minimal yang harus ada di PKTP yang dipersyaratkan
sebagai regulasi yang diminta dalam elemen penilaian.

Aturan penulisan Pedoman/ Panduan adalah sebagai berikut :

16 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
1. Menggunakan Kertas HVS, ukuran A4
2. Jenis huruf yang digunakan Arial
3. Ukuran huruf 12
4. Spasi 1,15 – 2
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2 cm
b. Batas kiri : 3 cm
c. Batas atas : 2 cm
d. Batas bawah : 2 cm

D. PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN (KAK) PROGRAM/ KEGIATAN


Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan
dilakukan oleh FKTP. Program/ kegiatan yang dibuat kerangka acuan
adalah sesuai dengan Standar Akreditasi.
Dalam menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan dibedakan atas
tujuan umum yang merupakan tujuan secara garis besar dari keseluruhan
program/ kegiatan, dan tujuan khusus yang merupakan tujuan dari tiap-tiap
kegiatan yang akan dilakukan. Dalam kerangka acuan harus dijelaskan
bagaimana cara melaksanakan kegiatan agar tujuan tercapai, dengan
penjadwalan yang jelas, dan evaluasi serta pelaporan.
Sistematika Kerangka Acuan Kegiatan/ Program FKTP sebagai berikut :
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/ kegiatan.
b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
c. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum adalah
tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan
secara rinci

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


17 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan. Oleh
karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
e. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan
membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain.
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan.
Sasaran Program/ kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan
untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu:
1) Spesific:
Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada kemungkinan
kesalahan interpretasi/ Tidak multi tafsir dan menjawab masalah.
2) Measurable:
Dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif, yaitu dua atau lebih mengukur indikator kinerja mempunyai
kesimpulan yang sama.
3) Achievable:
Dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia, penting, dan harus
berguna untuk menunjukkan keberhasilan masukan, keluaran, hasil,
manfaat, dan dampak serta proses.
4) Relevan/Realistic:
Indikator kinerja harus sesuai dengan kebijakan yang berlaku
g. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian
kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan
Gantt.
h. Monitoring Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Yang dimaksud dengan monitoring adalah melaksanakan pemantauan
terhadap pelaksanaan program/kegiatan agar tidak terjadi penyimpangan,
sementara evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan

18 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
kegiatan terhadap jadwal yang direncanakan. Jadwal tersebut akan
dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga
apabila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan
jadwal, maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu
Program/ kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang ditulis dalam
kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi
pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan
evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut
harus dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara
bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus
dibuat dan ditujukan kepada siapa.
i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka
acuan adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat
dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan laporan
harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan Program/kegiatan secara
menyeluruh. Jadi yang ditulis di dalam kerangka acuan, bagaimana
melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan. Jika diperlukan,
dapat ditambahkan butir-butir lain sesuai kebutuhan, tetapi tidak
diperbolehkan mengurangi, misalnya rencana pembiayaan dan anggaran.

Aturan penulisan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) adalah sebagai berikut :


1. Memakai kertas dengan Kop surat Kepala/ Pimpinan / FKTP
2. Menggunakan Kertas HVS, ukuran F4
3. Jenis huruf yang digunakan Arial
4. Ukuran huruf 12 dan menyesuaikan untuk penulisan dalam tabel/kotak
5. Spasi 1,15 – 2
6. Batas Kertas
a. Batas kanan : 2 cm
j. Batas kiri : 3 cm
k. Batas atas : 2 cm
d. Batas bawah : 2 cm

19 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
4. Halaman terakhir Tanda Tangan Penanggung Jawab Upaya Program/
Kegiatan / Upaya Pelayanan.

E. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


Terdapat sejumlah pengertian istilah prosedur, diantaranya:
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis
yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas.
2. Instruksi kerja adalah petunjuk kerja terdokumentasi yang dibuat secara
rinci, spesifik dan bersifat instruktif, yang dipergunakan oleh pekerja
sebagai acuan dalam melaksanakan suatu pekerjaan spesifik agar dapat
mencapai proses yang melibatkan satu bagian/ unit/ profesi, sedangkan
prosedur adalah suatu proses yang melibat lebih dari satu bagian/ unit/
profesi. Prinsip dalam penyusunan prosedur dan instruksi kerja adalah
kerjakan yang ditulis, tulis yang dikerjakan, buktikan dan tindak-lanjut, serta
dapat ditelusur hasilnya.
Prosedur yang dimaksud dalam Istilah “Standar Operasional Prosedur
(SOP)“ bersifat institusi maupun perorangan sebagai profesi sehingga
dianggap lebih tepat karena prosedur yang dimaksud dalam pedoman
penyusunan dokumen akreditasi FKTP ini adalah prosedur yang bersifat
institusi maupun perorangan sebagai profesi.
3. Tujuan Penyusunan SOP
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif,
konsisten/ seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku
4. Manfaat SOP
a. Memenuhi persyaratan standar pelayanan FKTP
b. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
c. Memastikan staf FKTP memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaannya.
5. Format SOP
Format SOP AP yang dipersyaratkan dalam kebijakan reformasi birokrasi
memiliki format yang telah distandarkan tidak seperti format SOP pada
umumnya. Adapun format SOP AP yang dipergunakan dalam kebijakan
reformasi birokrasi adalah sebagai berikut :

20 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
a. Kop/ heading
NAMA SOP
LOGO No. Dokumen
PEMERINTAH Tgl. Pembuatan LOGO
KOTA SOP Tgl. Revisi PUSKESMAS
SINGKAWANG Tgl. Efektif
Halaman
UPT.
PUSKESMAS Kepala
Pengesahan
SINGKAWANG Puskesmas
SELATAN II

 Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua
dan seterusnya SOP dibuat tanpa menyertakan kop/heading.
 Nama SOP ditulis dengan huruf BOLD.
b. Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
6. Bagan Alir
7. Hal yang perlu diperhatikan
8. Unit Terkait
9. Dokumen Terkait
10. Rekaman histori perubahan
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/kotak adalah: Nama
FKTP dan Logo, Nomor Dokumen SOP, Tgl. Pembuatan, Tgl. Revisi,
Tgl. Efektif dan tanda tangan Kepala / Pimpinan FKTP, sedangkan untuk
komponem SOP juga harus di isi dalam tabel/kotak.
6. Petunjuk Pengisian SOP
a. Logo
Logo k i r i m e m akai logo berwarna Pemerintah Kota Singkawang, logo
kanan memakai logo puskesmas berwarna.
b. Bagian identitas
1) Logo dan Nama Instansi/Satuan Kerja/Unit Kerja, nomenklatur
satuan/unit organisasi pembuat;

21 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
2) Nomor SOP AP, nomor prosedur yang di-SOP-kan sesuai dengan
tata naskah dinas yang berlaku di Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah;
3) Tanggal Pembuatan, tanggal pertama kali SOP AP dibuat berupa
tanggal selesainya SOP AP dibuat bukan tanggal dimulainya
pembuatannya;
4) Tanggal Revisi, tanggal SOP AP direvisi atau tanggal rencana
ditinjauulangnya SOP AP yang bersangkutan;
5) Tanggal Efektif, tanggal mulai diberlakukan SOP AP atau sama
dengan tanggal ditandatanganinya Dokumen SOP AP;
6) Pengesahan oleh pejabat yang berkompeten pada tingkat satuan
kerja. Item pengesahan berisi nomenklatur jabatan, tanda tangan,
nama pejabat yang disertai dengan NIP serta stempel/cap instansi;
7) Judul SOP AP, judul prosedur yang di-SOP-kan sesuai dengan
kegiatan yang sesuai dengan tugas dan fungsi yang dimiliki;
8) Dasar Hukum, berupa peraturan perundang-undangan yang
mendasari prosedur yang di-SOP-kan beserta aturan
pelaksanaannya;
9) Keterkaitan, memberikan penjelasan mengenai keterkaitan prosedur
yang distandarkan dengan prosedur lain yang distandarkan (SOP AP
lain yang terkait secara langsung dalam proses pelaksanaan
kegiatan dan menjadi bagian dari kegiatan tersebut);
10) Peringatan, memberikan penjelasan mengenai kemungkinan-
kemungkinan yang terjadi ketika prosedur dilaksanakan atau tidak
dilaksanakan. Peringatan memberikan indikasi berbagai
permasalahan yang mungkin muncul dan berada di luar kendali
pelaksana ketika prosedur dilaksanakan, serta berbagai dampak lain
yang ditimbulkan. Dalam hal ini dijelaskan pula bagaimana cara
mengatasinya bila diperlukan. Umumnya menggunakan kata
peringatan, yaitu jika/apabila-maka (if-than) atau batas waktu (dead
line) kegiatan harus sudah dilaksanakan;
11) Kualifikasi Pelaksana, memberikan penjelasan mengenai kualifikasi
pelaksana yang dibutuhkan dalam melaksanakan perannya pada
prosedur yang distandarkan. SOP Administrasi dilakukan oleh lebih
dari satu pelaksana, oleh sebab itu maka kualifikasi yang dimaksud

22 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
adalah berupa kompetensi (keahlian dan ketrampilan) bersifat umum
untuk semua pelaksana dan bukan bersifat individu, yang diperlukan
untuk dapat melaksanakan SOP ini secara optimal;
12) Peralatan dan Perlengkapan, memberikan penjelasan mengenai
daftar peralatan utama (pokok) dan perlengkapan yang dibutuhkan
yang terkait secara langsung dengan prosedur yang di-SOP-kan;
13) Pencatatan dan Pendataan, memuat berbagai hal yang perlu didata
dan dicatat oleh pejabat tertentu. Dalam kaitan ini, perlu dibuat
formulir-formulir tertentu yang akan diisi oleh setiap pelaksana yang
terlibat dalam proses. (Misalnya formulir yang menunjukkan
perjalanan sebuah proses pengolahan dokumen pelayanan
perizinan. Berdasarkan formulir dasar ini, akan diketahui apakah
prosedur sudah sesuai dengan mutu baku yang ditetapkan dalam
SOP AP). Setiap pelaksana yang ikut berperan dalam proses,
diwajibkan untuk mencatat dan mendata apa yang sudah
dilakukannya, dan memberikan pengesahan bahwa langkah yang
ditanganinya dapat dilanjutkan pada langkah selanjutnya. Pendataan
dan pencatatan akan menjadi dokumen yang memberikan informasi
penting mengenai “apakah prosedur telah dijalankan dengan benar”;
c. Bagian Flowchart
Bagian Flowchart merupakan uraian mengenai langkah-langkah
(prosedur) kegiatan beserta mutu baku dan keterangan yang diperlukan.
Bagian Flowchart ini berupa flowcharts yang menjelaskan langkah-
langkah kegiatan secara berurutan dan sistematis dari prosedur yang
distandarkan, yang berisi: Nomor kegiatan; Uraian kegiatan yang berisi
langkah-langkah (prosedur); Pelaksana yang merupakan pelaku (aktor)
kegiatan; Mutu Baku yang berisi kelengkapan, waktu, output dan
keterangan. Agar SOP AP ini terkait dengan kinerja, maka setiap
aktivitas hendaknya mengidentifikasikan mutu baku tertentu, seperti:
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan persyaratan/kelengkapan
yang diperlukan (standar input) dan outputnya. Mutu baku ini akan
menjadi alat kendali mutu sehingga produk akhirnya (end product) dari
sebuah proses benar-benar memenuhi kualitas yang diharapkan,
sebagaimana ditetapkan dalam standar pelayanan.

23 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
Untuk memudahkan dalam pendokumentasian dan implementasinya,
sebaiknya SOP AP memiliki kesamaan dalam unsur prosedur meskipun
muatan dari unsur tersebut akan berbeda sesuai dengan kebutuhan.

 Bagan alir (Flow Chat)


Di dalam penyusunan Standar Operaional Prosedur (SOP) diagram
alir/ bagan alir dibuat jika dibutuhkan yang bertujuan untuk
memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun
bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu
diagram alir makro dan diagram alir mikro. Simbol yang digunakan
dalam SOP AP hanya terdiri dari 5 (Lima) simbol dan yaitu 4 (empat)
simbol dasar flowcharts (Basic symbol of flowcharts) dan 1 (satu)
symbol penghubung ganti halaman (Off-Page Conector). Dasar
penggunaan 5 (Lima) simbol dalam penyusunan SOP AP adalah
a) SOP AP mendeskripsikan prosedur administratif, yaitu kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan oleh lebih dari satu pelaksana
(jabatan) dan bersifat makro maupun mikro dan prosedur yang
bersifat teknis yang detail baik yang menyangkut urusan
administrasi maupun urusan teknis;
b) Hanya ada dua alternatif sifat kegiatan administrasi
pemerintahan yaitu kegiatan eksekusi (proses) dan pengambilan
keputusan;
c) Simbol lain tidak dipergunakan disebabkan karena prosedur
yang dideskripsikan bersifat umum tidak rinci dan tidak bersifat
teknis disamping itu kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana
kegiatan sudah langsung operasional tidak bersifat teknikal
(technical procedures) yang berlaku pada peralatan (mesin);
d) Penulisan kegiatan dalam prosedur bersifat aktif (menggunakan
kata kerja tanpa subyek) dengan demikian banyak simbol yang
tidak dipergunakan, seperti: simbol pendokumentasian, simbol
persiapan, simbol penundaan, dan simbol lain yang sejenis;
e) Penyusunan SOP AP ini hanya memberlakukan penulisan
flowcharts secara vertikal, artinya bahwa branching flowcharts
dituliskan secara vertikal sehingga hanya mengenal
penyambungan simbol yang menghubungkan antar halaman

24 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
(simbol segilima/off-page connector) dan tidak mengenal simbol
lingkaran kecil penghubung dalam satu halaman.

 Awal dan akhir Kegiatan

 Proses atau Kegiatan

 Simbol Keputusan

 Arah Kegiatan

 Hubungan antar symbol yang berbeda halaman

7. Persyaratan Penyusunan SOP


a. Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang
melakukan pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim yang
ditunjuk oleh Kepala FKTP hanya untuk menanggapi dan
mengkoreksi SOP tersebut. Hal tersebut sangatlah penting, karena
komitmen terhadap pelaksanaan SOP hanya diperoleh dengan adanya
keterlibatan personel/ unit kerja dalam penyusunan SOP.
b. SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana atau
unit kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya
kemudian Tim Mutu diminta memberikan tanggapan.
c. Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan, dan mengapa.
d. SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek, Predikat dan Objek
SOP harus jelas.
e. SOP harus menggunakan kalimat perintah/ instruksi bagi pelaksana
dengan bahasa yang dikenal pemakai.
f. SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP
pelayanan pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan,
keamanan dan kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi harus
mengacu kepada standar profesi, standar pelayanan, mengikuti

25 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kesehatan,
dan memperhatikan aspek keselamatan pasien.
8. Evaluasi SOP
a. Evaluasi Penerapan SOP
Penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan menilai
tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk
evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/
checklist.
1) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan
secara konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian
kegiatan, untuk diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-mark)
2) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan
3) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
4) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah
pelaksanaan dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP
itu sendiri.
5) Langkah-langkah
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi
prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah
pelaksanaan dan monitoringnya.
a) Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut
b) Buat daftar kerja yang harus dilakukan
c) Susun urutan kerja yang harus dilakukan
d) Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu
e) Lakukan uji coba
f) Lakukan perbaikan daftar tilik
g) Standarisasi daftar tilik
6) Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam
langkah-langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut :

Compliance rate (CR) = Σ Ya x 100 %

Σ Ya+Tidak
b. Evaluasi Isi SOP
1) Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua
tahun sekali yang dilakukan oleh masing- masing unit kerja
26 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
2) Hasil evaluasi : SOP masih tetap bisa dipergunakan, atau SOP
tersebut perlu diperbaiki/direvisi. Perbaikan/revisi isi SOP bisa
dilakukan sebagian atau seluruhnya
3) Perbaikan / revisi perlu dilakukan bila :
a) Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada
b) Alur perkembangan Ilmu dan Teknologi (IPTEK) pelayanan
kesehatan
c) Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru
d) Adanya perubahan fasilititas
4) Peraturan Kepala FKTP tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala FKTP

Aturan penulisan Standar Operasional Prosedur adalah sebagai berikut :


1. Menggunakan Kertas HVS,ukuran F4
2. Jenis huruf yang digunakan Arial
2. Ukuran huruf 12 dan menyesuaikan untuk penulisan dalam tabel/kotak
3. Spasi 1,15 – 2
4. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2 cm
b. Batas kiri : 3 cm
c. Batas atas : 2 cm
5. Batas bawah : 2 cm

27 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
BAB IV
PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN

Prosedur Pengendalian dokumen di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama


(FKTP) di tetapkan oleh Kepala FKTP yang dijadikan acuan oleh seluruh unit FKTP.
Tujuan Pengendalian Dokumen adalah terkendalinya kerahasiaan dokumen, proses
perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi dokumen. Pengendalian dokumen
dan rekaman di FKTP UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II dilakukan secara
terpusat dibawah kendali Tim Mutu.
A. PENGENDALIAN DOKUMEN
1. Dokumen Induk
a) Dokumen asli
b) Telah disahkan oleh Kepala FKTP
c) Didokumentasikan oleh Pengendali Dokumen
d) Tidak memiliki cap “TERKENDALI” atau “TIDAK TERKENDALI”
maupun “KADA LUARSA”
2. Dokumen Terkendali
a) Dokumen yang didistribusikan pada setiap unit kerja
b) Terdaftar dalam distribusi dokumen terkendali
c) Menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan
d) Ditarik bila ada perubahan ( Revisi)
e) Pada dokumen ini harus ada tanda atau stempel “TERKENDALI”
3. Dokumen Tidak Terkendali
a) Didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak di
luar FKTP.
b) Digunakan untuk keperluan insidentil
c) Tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan
d) Apabila didistribusikan harus memiliki tanda/stempel “TIDAK
TERKENDALI”
e) Yang berhak mengeluarkan dokumen ini adalah Penanggung Jawab
Mutu dan tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali.
4. Dokumen Kadaluarsa
a) Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah
mengalami perubahan/ revisi.
b) Tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan

28 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
c) Dokumen ini harus ditarik dari seluruh unit dan dicatat dalam Lembar
Distribusi/ Penarikan Dokumen.
d) Dokumen induk diidentifikasi, diberi stempel “KADALUARSA” dan
dokumen sisanya dimusnahkan.
5. Pembuatan Dokumen
a) Surat Keputusan (SK)
1) Dibuat dan disiapkan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Manajemen FKTP,
Tata Kelola, Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Upaya Kesehatan
Perorangan dan Penunjang (UKPP), Upaya Pelayanan Klinis dan
Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP).
2) Ditinjau dan diperiksa oleh Penanggung Jawab Mutu dan
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan.
3) Di sahkan dan diberlakukan oleh Kepala/ Pimpinan FKTP.
b) Tata Kelola Mutu
1) Dibuat dan disiapkan oleh Tim Manajemen Mutu .
2) Ditinjau dan diperiksa oleh Penanggung Jawab Manajemen Mutu.
3) Di sahkan dan diberlakukan oleh Kepala FKTP
c) Pedoman/ Panduan
1) Dibuat dan disiapkan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Manajemen FKTP,
Tata Kelola, Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Upaya Kesehatan
Perorangan dan Penunjang (UKPP), Upaya Pelayanan Klinis dan
Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP).
2) Ditinjau dan diperiksa oleh Penanggung Jawab Mutu dan
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan.
3) Di sahkan dan diberlakukan oleh Kepala / Pimpinan FKTP.
d) Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
1) Dibuat dan disiapkan oleh Penanggung Jawab Program/ Kegiatan .
2) Ditinjau dan diperiksa oleh Penanggung Jawab Upaya Kesehatan.
3) Di sahkan dan diberlakukan oleh Penanggung Jawab Upaya
Kesehatan.
e) Standar Operasional Prosedur (SOP)
1) Dibuat dan disiapkan oleh Penanggung Jawab Program dan unit
Layanan.
2) Ditinjau dan diperiksa oleh Penanggung Jawab Upaya Kesehatan.
3) Di sahkan dan diberlakukan oleh Kepala/ Pimpinan FKTP.

29 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
6. Kepala Naskah Dokumen
Format kepala naskah diperuntukkan terhadap dokumen surat keputusan
(SK) dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) saja, sedangkan modifikasi format
kepala naskah Standar Operasional Prosedur (SOP) mengikuti aturan
PermenpanRB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Administrasi pemerintahan.
7. Penetapan Ketentuan Penomoran Dokumen
a) Surat Keputusan (SK)
Contoh : XXX / 001/ FKTP / TAHUN 2023
Keterangan :
- XXX : Kode kebijakan di bidang Kesehatan
- 001 : Nomor urut SK
- FKTP ` : Kode FKTP
- TAHUN 2023 : Tahun terbit dokumen
b) Standar Operasional Prosedur (SOP)
Contoh : SOP/ 001/ FKTP
Keterangan :
- 001 : Nomor urut SOP
- FKTP : Kode FKTP
c) Penetapan penomoran (SK/ SOP) dilakukan secara berurutan baik yang
ada di Elemen Penilaian (EP) maupun diluar EP.
d) Surat masuk dan surat keluar diberi Nomor sesuai dengan ketentuan
Peraturan Walikota Singkawang Nomor 58 Tahun 2022 tentang Pedoman
Kode Klasifikasi Arsif di Lingkungan Pemerintah Kota Singkawang.
Pola Klasifikasi KESEHATAN dengan Kode 400.7, secara rinci dapat
dijabarkan sebagai berikut :

NO KLASIFIKASI KODE

1 Kebijakan dibidang Kesehatan yang 400.7.1


dilakukan oleh pemerintah daerah
2 Upaya Kesehatan Dasar 400.7.2
3 Upaya Kesehatan Rujukan 400.7.3
4 Keperawatan dan Keteknisian Medik 400.7.4
5 Penunjang Medik dan sarana Kesehatan 400.7.5
6 Kesehatan Jiwa 400.7.6
7 Surveilan, Imunisasi, Karantina dan 400.7.7

30 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
Kesehatan Matra
8 Pengendalian Penyakit Menular langsung 400.7.8
9 Pengendalian Penyakit bersumber Binatang 400.7.9
10 Pengendalian Penyakit Tidak menular 400.7.10
11 Penyehatan Lingkungan 400.7.11
12 Pengembangan Teknologi laboratorium dan 400.7.12
Penapisan Teknologi pengendalian penyakit
dan pengendalian lingkungan
13 Gizi 400.7.13
14 Kesehatan Ibu 400.7.14
15 Kesehatan Anak 400.7.15
16 Kesehatan Tradisional alternatif dan 400.7.16
komplementer
17 Kesehatan kerja dan Olah raga 400.7.17
18 Obat public dan perbekalan Kesehatan 400.7.18
19 Produksi dan distribusi alat Kesehatan 400.7.19
20 Kefarmasian 400.7.20
21 Produksi dan distribusi kefarmasian 400.7.21
22 Surat Keterangan sertifikasi dan perizinan 400.7.22
23 Penaggulangan Krisis kesehatan 400.7.23
24 Pengembangan dan Jaminan Kesehatan 400.7.24
25 Intelegensia Kesehatan 400.7.25
26 Kesehatan Haji 400.7.26
27 Promosi Kesehatan 400.7.27
28 Data dan Informasi 400.7.28
29 Pengawasan obat tradisonal, kosmetik dan 400.7.29
produk komplimen
30 Pengawasan keamanan pangan dan bahan 400.7.30
berbahaya

8. Pengkodean Dokumen

NO DOKUMEN MUTU KODE

1 Puskesmas PKM
2 Kota Singkawang SKW
3 Nama FKTP )*

31 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
4 Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas KMP
5 Upaya Kesehatan Masyarakat UKM
6 Upaya Kesehatan Perorangan dan UKPP
Penunjang
7 Pelayanan Klinis Yanis
8 Surat Keputusan SK
9 Pedoman PD
10 Panduan PN
11 Standar Operasional Prosedur SOP
12 Kerangka Acuan Kerja KAK
13 Pedoman Tata Kelola Mutu/ Manual Mutu PTKM/ MM
14 Rekaman RKM
15 Dokumen Ekternal DE
16 Dokumen Internal DI
17 Audit Internal AI
18 Rapat Tinjauan Manajemen RTM
19 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi PPI
20 Survey Kepuasan Masyarakat SKM
21 Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan PMKP
Keselamatan Pasien
22 Surat Pendelegasian SP
) * Sesuai FKTP masing-masing
9. Penetapan Ketentuan penulisan Dokumen
a) Naskah Dokumen Akreditasi di ketik pada satu halaman tidak boleh
bolak balik.
b) Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku
c) Dokumen Surat Keputusan (SK) menggunakan hurup Bookman Old
Style dengan ukuran huruf 12 pt.
d) Dokumen lainnya menggunakan hurup Arial dengan ukuran huruf 12 pt,
terkecuali pada tabel atau kotak dengan ukuran hurup menyesuaikan.
e) Judul BAB atau Dokumen lainnya menggunakan hurup Arial ditebalkan,
hurup kapital dengan ukuran hurup 12 – 14 pt.
f) Judul Sub BAB menggunakan hurup Arial ditebalkan dengan ukuran
huruf 12 pt.

32 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
10. Identifikasi / Penyusunan dan Perubahan Dokumen
Identifikasi kebutuhan, dilakukan pada tahap self-assesment dalam
Pendampingan Akreditasi. Hasil self-assessment digunakan sebagai acuan
untuk mengidentifikasi dokumen sesuai Standar Akreditasi yang sudah ada
di FKTP. Bila dokumen sudah ada, dapat diidentifikasi dokumen tersebut
masih efektif atau tidak.
11. Penyusunan Dokumen
Kepala/ Pimpinan Tata Usaha FKTP, Penanggung Jawab Upaya Kegiatan,
Penanggung Jawab Klinis, Penanggung Jawab Perorangan bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan identifikasi/perubahan serta penyusunan
dokumen. Penyusunan dokumen secara keseluruhan dikoordinir oleh Tim
Mutu dengan mekanisme sebagai berikut:
a) Dokumen yang telah disusun pelaksana atau unit kerja di sampaikan
kepada Tim Mutu.
b) Tim Mutu memberikan tanggapan mengkoreksi dan memperbaiki
dokumen yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja baik dari
segi bahasa maupun penulisan.
c) Tim Mutu mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak
terjadi duplikasi/ tumpang tindih dokumen antar unit.
d) Tim Mutu melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan
ditandatangani oleh Kepala FKTP.
12. Pengesahan Dokumen
Dokumen disahkan oleh Kepala FKTP
13. Sosiaisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan
sosialisasi dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka untuk
melaksanakan SOP tersebut perlu dilakukan pelatihan.
14. Pencatatan Dokumen, Distribusi dan Penarikan Dokumen
a) Pencatatan Dokumen
1) FKTP membuat kebijakan pengendalian dokumen dan rekaman.
2) Penomoran dokumen mengikuti tata naskah FKTP
3) Pemberian nomor terpusat dilakukan di Tata Usaha.
4) Melakukan pencatatan dalam daftar baik dokumen Eksternal
maupun internal.

33 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
5) Seluruh Dokumen Internal (SK, MM, PD, PN, KAK, SOP) tercatat
dalam Daftar Dokumen Internal dan disimpan oleh Pengendali
Dokumen
6) Seluruh Dokumen Eksternal tercatat dalam Daftar Dokumen
Eksternal dan dikelompokkan berdasarkan program/kegiatan.
b) Distribusi Dokumen
1) Dokumen yang didistribusikan harus sudah memiliki stempel
“TERKENDALI”.
2) Distribusi dokumen dilakukan oleh Tim Mutu dan bagian Tata Usaha
FKTP sesuai pedoman Tata Naskah.
3) Distribusi Dokumen menggunakan buku ekspedisi sebagai tanda
terima.
c) Penarikan Dokumen
1) Membuat format penarikan dokumen lama jika dilakukan
pergantian dokumen.
2) Mengarsifkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dan
memberikan stempel “Kadaluwarsa”.
15. Tata Cara Penyimpanan Dokumen
a) Dokumen asli atau Induk ( sudah di nomori dan di tanda tangani) di
simpan oleh Tim Manajemen Mutu di Ruang Tata Usaha/ Ruang Mutu.
b) Dokumen dengan stempel “ TERKENDALI” di simpan dimasing-masing
unit upaya FKTP.
c) Dokumen yang ada pada unit upaya FKTP di simpan di tempat yang
mudah dilihat, di ambil dan mudah dibaca oleh pelaksana.
d) Penyimpanan dokumen harus berprinsip pada keamanan agar tidak
hilang.
e) Dokumen Induk yang Kadaluarsa di simpan selama 2 Tahun.
f) Dokumen Rekam Medik (RM) inaktif wajib disimpan sekurang-kurangnya
2 (dua) tahun, terhitung dari tanggal terakhir pasien meninggal, atau
pindah tempat. Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud diatas
dilampaui, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali persetujuan
tindakan dan persetujuan lain harus disimpan jangka waktu 10 tahun
terhitung dari tanggal dibuatnya.
g) Dokumen resep yang telah terlayani dipelihara dan disimpan minimal 2
(dua) tahun dan dikelompokkan sesuai jenis pasiennya yaitu : pasien

34 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
umum, pasien BPJS (PBI, Non PBI, Mandiri) dan pasien Jamkesda/
SKTM.
h) Dokumen atau arsip perkantoran sesuai dengan sistem penyimpanan
aturan Pemerintah Kota Singkawang yaitu dengan Peraturan Wali Kota
Singkawang Nomor 58 Tahun 2022 tentang Pedoman Kode Klasifikasi
Arsif di Lingkungan Pemerintah Kota Singkawang.
i) Arsip surat masuk dan surat keluar disimpan pada unit kearsipan / Tata
Usaha.
j) Surat Masuk diterima oleh pengadministrasi surat pada FKTP.
k) Pengadministrasi surat melakukan pencatatan data agenda surat masuk
dan melakukan penyimpanan.
l) Pengguna tujuan surat dapat melihat dan memeriksa data maupun isi
surat masuk yang ditujukan kepadanya.
m) Apabila surat masuk tersebut salah alamat, terdapat fasilitas khusus
untuk mengembalikan ke pengadministrasi surat agar dilakukan
penyesuaian.
n) Pengguna tujuan surat dapat menangani surat masuk dengan membuat
disposisi.
o) Penyimpanan dokumen/ arsip kepegawaian FKTP dilakukan dengan
menggunakan box file masing-masing nama pegawai dengan urutan
arsip kepegawaian yang ditentukan.
16. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan di dalam pencarian dokumen akreditasi FKTP
dikelompokan masing-masing bab/ kelompok pelayanan dengan diurutkan
setiap urutan kriteria dan elemen penilaian, dan diberikan daftar secara
berurutan.
17. Revisi atau Perubahan Dokumen
a) Dilakukan setelah proses pengkajian serta harus mendapat
pengesahan sesuai pejabat yang berwenang.
b) Dilakukan jika terdapat perubahan pada sebagian atau seluruh isi
dokumen.
c) Revisi atau perubahan dokumen harus sepengetahuan Penanggung
Jawab Upaya dan/atau Penanggung Jawab Mutu.
d) Revisi atau perubahan dokumen merupakan upaya perbaikan
berkelanjutan.

35 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
e) Revisi atau perubahan dokumen yang telah disetujui diajukan ke
Pengendali Dokumen untuk pencatatan, penomoran, penggandaan dan
pendistribusian
f) Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan
g) Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan
dokumen
h) Dokumen yang dirubah/ direvisi ditarik oleh Pengendali Dokumen.
18. Peminjaman Dokumen
Peminjaman dokumen dari antar unit/ lintas unit dengan mempergunakan
ekpedisi peminjaman, sedangkan peminjaman yang dilakukan oleh lintas
sektor atau dinas atasan harus memekai surat resmi dan melewati
ketatausahaan.
19. Pemusnahan Dokumen
a) Dokumen foto copy yang sudah tidak berlaku lagi dapat segera di
musnahkan.
b) Dokumen Induk yang Kadaluarsa di atas 2 (dua) tahun
c) Pemusnahan dokumen kadaluarsa diusulkan Penanggung Jawab
Upaya Kesehatan dilakukan oleh Pengendali Dokumen atas persetujuan
Penanggung Jawab Manajemen Mutu dan Kepala/ Pimpinan FKTP.
d) Pemusnahan dokumen kadaluarsa dicatat dalam Berita Acara
Pemusnahan Dokumen.
B. PENGENDALIAN REKAMAN
Rekam implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti obyektif dari
kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai sesuai kegiatan yang
direncanakan.
1) Dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau memberi bukti
pelaksanaan kegiatan
2) Dapat dipakai untuk mendokumentasikan ketelusuran dan memberi bukti
verifikasi, tindakan pencegahan dan tindakan perbaikan
3) Tidak perlu terkena pengendalian revisi
4) Formulir yang diisi dan atau semua catatan yang merupakan bukti
melaksanakan pekerjaan menjadi rekaman.
5) Lakukan Identifikasi Setiap rekaman yang muncul dan dikelompokkan sesuai
klasifikasi

36 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
6) Rekaman tercatat dalam Daftar Rekaman dan dikelompokkan
berdasarkan Upaya Kesehatan.
7) Penyimpanan rekaman harus berprinsip pada keamanan agar tidak hilang.
8) Penataan rekaman/ hasil pelaksanaan kegiatan dimasukan kedalam file
secara berurutan untuk memudahkan didalam telusurnya.
9) Lama simpan rekaman minimal 2 (dua) tahun.
10) Membuat daftar rekaman habis masa simpan
11) Pemusnahan rekaman yang telah habis masa simpan dilaporkan ke atasan
terkait
12) Membuat berita acara pemusnahan rekaman

37 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II
BAB V
PENUTUP

Pada prinsipnya dokumen akreditasi adalah “TULIS YANG DIKERJAKAN


DAN KERJAKAN YANG DITULIS, BISA DIBUKTIKAN SERTA DAPAT
DITELUSURI DENGAN BUKTINYA”. Namun pada penerapannya tidaklah semudah
itu. Penyusunan Kebijakan (SK), Pedoman/ Panduan, Kerangka Acuan Kerja (KAK),
Standar Operasional Prosedur (SOP) dan program selain diperlukan komitmen
Pimpinan FKTP, juga diperlukan staf yang mampu dan mau menyusun dokumen
akreditasi tersebut. Dengan tersusunnya Pedoman Tata Naskah FKTP diharapkan
dapat membantu FKTP dalam menyusun dokumen-dokumen yang dipersyaratkan
oleh standar akreditasi.
Dengan pedoman ini diharapkan semua penulisan dokumen di FKTP dan
seluruh jaringannya dapat dilaksanakan sesuai dengan standar. Dokumen ini terbuka
terhadap saran-saran untuk perbaikan dan penyempurnaan.
Akhirnya semoga pedoman ini bermanfaat secara maksimal, dengan tidak
mengurangi kesempatan untuk berkonsultasi.

38 Pedoman Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi UPT. Puskesmas Singkawang Selatan II

Anda mungkin juga menyukai